Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perubahan (Remake Version)

Status
Please reply by conversation.
Sorry blm bisa update. Ini masih bingung mau pake metode apa. Penyiksaan yg ada di itak ane terlalu banyak. Ini aja ada empat scene.. Mohon bersabar sebebentar ya suhu-suhu sekalian
 
Part-7: Sebuah Seni.

Di sebuah kamar hotel berbintang, tiga orang pria sedang berdiri tanpa busana. Masing-masing dari mereka menampakkan wajah puas seperti orang yang baru saja klimaks. Di hadapan ketiga orang itu terdapat seorang wanita yang duduk bersimpuh, seluruh wajahnya di penuhi oleh ceceran sperma yang menggenang menutupi mata, hidung, dan mulutnya dari bibirnya terpampang senyum tipis tanda ia menyukai hal itu.
“Maura, kau memang lonte terbaik.” Ucap Sukoco yang kini berdiri di hadapan Maura sambil mengocok penisnya yang kembali tegang melihat pemandangan erotis yang di tawarkan oleh Maura.
“Ini semua karena aku LONTE Pro milik kalian bapak-bapak mesum yang selalu akan memenuhi hasrat kalian,” ucap Maura sambil tersenyum menggoda.
Wanita itu lalu merangkak ke arah Sukoco dan langsung melahap batang yang ukurannya cukup besar itu. Disedotnya dengan cukup kuat kepala penis Sukoco sampai ia merasakan nikmat yang bercampur sedikit rasa nyilu, lidah Maura juga tidak tinggal diam benda empuk bergerinjal dan basah itu menyapu permukaan kulit kepala penis Sukoco dan mencoba untuk menarik keluar cairan prekum yang sudah bercampur dengan sisa sperma yang baru saja Sukoco keluarkan.
“Aakkkhhhh.... Ini sangat nikmat Maura,” ucap Sukoco.
Dua orang yang sudah sadar dari nikmatnya orgasme yang mereka rasakan kini mulai mendekat kearah Maura. Andre meremas kedua buah payudara Maura yang besar dan kencang, sementara Raul mulai mengarahkan penisnya yang kembali menegang ke arah lubang dubur Maura. Dengan sekali hentak penis berukuran 16 cm itu langsung masuk dan menyentuh bagian paling dalam dari dubur Maura.
“Uummmmmmhhhhhhh.....” lenguh Maura yang mulutnya di penuhi oleh penis Sukoco.
Tanpa basa-basi Andre menggenjot lubang pantat Maura dengan kecepatan tinggi. Buah dada Maura berayun-ayun seiring dengan hentakan batang penis berurat milik Andre.
“Gila lu bro, dapet lonte gini darimana? Boolnya mantep banget,” ucap Andre yang sangat bersemangat menggenjot Maura.
“Akkhhh.... Aahhhhh..... Mmmmhhhhh......” suara Maura tertahan karena Sukoco langsung memasukkan kembali penisnya yang terlepas saat Maura di penetrasi oleh Andre tadi.
“Hahaha.... Gua gitu... Padahal dia ini istri orang, lakinya juga lebih ganteng dan lebih tajir dari kita bertiga. Tapi gua heran ini cewek malah mau-maunya di genjot pria bajingan kek kita-kita ini.” Ucap Sukoco.
“Emang dia istrinya siapa Co?” tanya Gibran.
“Dia... Aahhhh.... Istrinya Armand Alexander Vinch, seorang yang memiliki perusaahan di bidang IT yang ada membuka cabang di Indo dan Jerman,” ucap Sukoco.
Seketika wajah Gibran pucat, penis yang semula tegang maksimal kini perlahan-lahan mengecil. Tanpa sepatah katapun ia langsubng mengenakan pakaiannya.
“Ehhh.... Ohhhh.... Mau kemana.... Luuhhh bbrrooohhhh..... Ohhh... Ohh....” ucap Andre tersendat-sendat karena ia merasakan kenikmatan yang tiada tara.
“Gak papa bro, perut gua laper pengen cari makan dulu bentar,” ucap Gibran yang langsung setengah berlari keluar dari kamar itu.
Ia mengutuk dirinya sendiri, andai dia tau siapa sebenarnya Maura sejak awal. Ia pasti tak akan mau menikmati tubuh wanita itu sampai tiga kali, kini ia khawatir pada nasibnya. Semoga saja hal buruk tidak terjadi padanya.

Di dalam kamar, Maura, Andre, dan juga Sukoco kini telah berganti posisi. Andre kini berada di atas sedang menggenjot lubang vagina milik Maura sedangkan Sukoco tengah asyik menikmati jepitan erat dari lubang anus Maura. Hentakan keras dan cepat dari kedua batang penis yang masing-masing memenuhi lubang anus dan vaginanya membuat Maura mendesah dengan keras, sebentar lagi dia akan orgasme. Semua otot-otot dalam tubuhnya mengencang dan beberapa detik kemudian.

“Aaaakkkhhhhh.....aaahhhhhhhhh......aahhhhhhhh crruuussttttt ccrrruuuuuttttt.” Sebuah pemandangan yang indah, tubuh Maura bergetar hebat menyambut orgasmenya yang di sertai squirting yang cukup banyak dan deras. Andre menjadi semakin gila karena hal itu, ia menambah kecepatan sodokkan penisnya hingga Maura merasakan orgasme kembali.... Ya wanita itu kini mengalami multiorgasme yang sangat dahsyat. Tak lama berselang Andre dam Sukoco tak bisa lagi menahan laju sperma mereka dan akhirnya mereka masing-masing menyemprotkan cairan putih yang hangat dan kental itu ke dalam rahim Maura dan dubur Maura. Mereka bertiga merasa sangat puas hingga tiba-tiba suara pintu yang terhempas cukup keras mengejutkan mereka bertiga.
Belum sempat mereka menyadari apa yang terjadi, sebuah asap tiba-tiba memenuhi kamar itu dan membuat mereka bertiga pingsan.
****

“Yaelah... Beneran ini lu ngasih ini ke gua?” tanya Armand.
“Iya, bawel ah.... Coba aja dulu itu ciptaan gua yang baru,” ucap Ryan.
“Biji segede kelereng ini? Emang bisa apaan?” tanya Armand.
“Jangan remehin benda itu karena ukurannya, benda itu sifatnya kaya bom asap yang sering di pakek ninja dan kakek. Asap dari bom itu mempunyai sifat seperti narkoba yang membuat kita linglung untuk beberapa puluh detik namun tidak menyebabkan efek ketergantungan. Asapnya juga membuat mata dari orang yang terkena asap ini menjadi buta sesaat, hampir miriplah kaya gas air mata.” Ucap Ryan.
“Hahaha.... Ini baru adekku.... Mantap...” ucap Armand sambil menunjukkan jempolnya ke arah Ryan.
“Tapi apa benar, lu mau kembali seperti dulu lagi?” tanya Ryan.
“Yah.... Rasanya seru juga kalo gua kembali lagi. Sudah lama aku bersembunyi dan kini adalah saat yang tepat untuk mencoba apakah kakakmu ini masih memiliki insting,” ucap Armand serius.
“Hahaha.... Okelah.... Lalu kita mulai dari mana?” tanya Ryan.
“Kau pasti sudah tau..”
****
Di sebuah lorong kamar hotel dua orang dengan sebuah kotak besar yang mereka dorong bersama. Pakaian yang mereka kenakan adalah pakaian yang biasa di pakai oleh kurir pengantar barang, namun tak ada seorangpun yang tau apa niat kedua orang itu sebenarnya.

“Hahaha..... Asyik juga ide lu kak,” ucap Ryan.
“Diam...”
Mereka lalu berjalan menyusuri lorong itu sampai mereka menemukan kamar yang menjadi target sasaran mereka. Dengan penuh percaya diri Armand mengetuk pintu kamar hotel tersebut, cukup lama mereka berdua menunggu hingga akhirnya pintupun perlahan terbuka.
“Siap.....”
Belum sempat orang itu menyelesaikan kalimatnya, Armand dengan gesitnya melayangkan tendangan ke arah dada pria yang membukakan pintu hingga membuat pria itu terjengkang kebelakang. Ryan yang memiliki tugasnya sendiri langsung melemparkan bom asap yang baru saja ia beritahukan pada Armand ke dalam kamar dan langsung menutup pintu kamar itu.

Beberapa saat kemudian mereka masuk dan mendapati ketiga orang itu telah jatuh pingsan.

"Bagaimana selanjutnya?" tanya Ryan.

"Kita lakukan hal yang dulu sangat kita sukai," ucap Armand sambil tersenyum.

****

Di sebuah ruangan yang cukup luas, terdapat seorang pria yang terduduk di kursi. Pria itu telanjang dan terikat di kursi tak sadarkan diri, di sampingnya sudah berdiri seorang wanita sexy tanpa busana. Perlahan ia menghampiri pria yang masih tak sadarkan diri itu, dengan jemari lembutnya wanita itu menggenggam penis pria itu.

Perlahan penis itu mengeras karena stimulus yang di ciptakan dari gesekan lembut kulit tangan wanita super cantik itu. Merasakan ada hal aneh yang mengelus penisnya pria itu terbangun. Beberapa kali ia mengedipkan matanya mencoba untuk memfokuskan pandangannya pada daerah sekitar yang terlihat asing baginya.

"Di mana aku?" ucap Sukoco.

"Kau ada di surga tuan," jawab Nina merdu. Suaranya sangat menyejukkan hati hingga Sukoco dengan mudahnya percaya pada ucapan wanita itu.

Dengan kecepatan sedang Nina mengocok batang Sukoco yang sudah menengang dengan maksimal. Setelah beberapa menit tangannya di gantikan oleh kedua buah dadanya yang menggantung indah. Penis Sukoco di jepitkan di antara belahan dada besar, putih dan kencang itu. Empuk dan lembut, itu yang pertama kali dirasakan oleh batang penis Sukoco yang membuatnya merasakan kenikmatan yang tiada tara hingga akhirnya ia menyemprotkan cairan cintanya di dada besar Nina.

"Hihihi.... Anda keluar sangat banyak... Apa ini nikmat tuan?" tanya Nina.

"Yah.... Kulitmu sangat halus," ucap Sukoco. Kini ia tak memperdulikan kondisinya yang terikat, ia hanya mementingkan kenikmatan yang baru saja ia dapatkan dari wanita cantik ini.

"Apa kau mau yang lebih nikmat?" tanya Nina.

"Ya.... Ya...... Aku menunggu itu," ucap Sukoco.

Perlahan Nina menundukkan wajahnya mendekat ke arah penis Sukoco yang kini kembali menegang. Sapuan pelan dari lidah basah bergerinjal Nina memberikan kenikmatan yang bercampur geli di sekujur kulit batang penis Sukoco. Tubuh tambun pria itu sedikit bergetar karena menerima service pro dari wanita ini.

Cukup lama Nina menjilati penis Sukoci, kondisi benda keras itu kini di penuhi dengan air liur yang cukup kental. Dan tanpa diduga-duga Nina langsung melahap seluruh batang penis itu dan menghisapnya layaknya ia menghisap sepotong es krim. Tubuh Sukoco bergetar hebat, penisnya merasakan nyilu yang bercampur nikmat tiada tara. Namun saat itu juga sebuah hal yang mengejutkan terjadi. Dengan kerasnya Nina menggigit penis Sukoco sampai gigi tarinya tertancap cukup dalam di batang penis pria tambun itu. Sukoco berteriak histeris, kenikmatan yang ia rasakan tadi sirna begitu saja. Nina yang masih menggigit batang penis Sukoco itu mulai menggerak-gerakan kepalanya seakan ingin membuat batang penis itu putus dari tempatnya. Darah mulai mengalir keluar dari celah bibir Nina, dan hal itu membuat wanita itu semakin beringas menggigit batang penis itu hingga membuat dagingnya sedikit terkoyak.

Puas.... Nina melepaskan gigitannya pada batang penis Sukoco. Sukoco yang tak tahan menerima siksaan itu pingsan, namun semua itu belum usai. Nina berjalan ke arah meja yang di atasnya sudah ada sebuah teko air yang terisi penuh oleh air perasan jeruk lemon dan garam. Nina mengambil teko itu dan menumpahkan sedikit isinya ke arah batang penis Sukoco yang berlumuran darah.

"Akkkhhh.... Pedihh..... Sialan kau jalang....." ucap Sukoco yang tersadar.

Nina hanya tersenyum memandang wajah Sukoco yang penuh dengan keringat.

"Apa kau suka dengan service ku?" tanya Nina. Sambil menumpahkan air perasan lemon yang sudah dicampur garam itu ke batang penis Sukoco.

Tubuh Sukoco bergetar menahan sakit yang tiada tara, ia ingin pingsan namun tamparan keras dari Nina membuatnya tersadar lagi.

"Ap....hhhh... Appaahhh..... Mmmm.....mmaaa....mmmauumu?" tanya Sukoco.

"Bukan aku tapi mereka," ucap Nina sambil menunjuk dua pria yang entah sejak kapan sudah berdiri di samping mereka berdua.

"Apa kau sudah merasa puas Tuan Sukoco?" tanya Armand.

"Kk...kkaauuu?"

"Yah.... Aku Armand, suami dari wanita bernama Maura yang kini kau jadikan budak seks," ucap Armand santai.

"Lepaskan aku.... Atau aku akan melaporkanmu pada polisi," ucap Sukoco.

"Polisi!!! Hahahaha.... Kau bercanda? Kau bahkan tak akan bisa menghirup udara luar lagi setelah ini." ucap Armand sambil tersenyum. Ia berjalan ke arah Sukoco sambil meninting sebuah pisau bedah.

Armand berlutut di depan selangkangan Sukoco, ia lalu menarik penis Sukoco dan mulai menggoresnya dengan pisau bedah. Dengan sangat perlahan ujung tajam pisau itu menyayat lembut permukaan kulit penis Sukoco, memisahkan daging dan kulit dari batang penis Sukoco. Dengan sangat teliti Armand mengayunkan pisau bedahnya, teriakan dan jeritan Sukoco seolah-olah menjadi alunan musik klasik yang menenangkan hati Armand. Sedikit terganggung dengan darah yang membanjir, Armand menyiramnya dengan air lemon tadi. Sesekali ia menyuruh Nina untuk menjilati dan meminum darah yang keluar dari penis Sukoco. Dengan senang hati wanita itu melakukannya hingga apa yang di lakukan Armand selesai, ia berhasil menguliti penis Sukoco dan kini penis Sukoco berwarna merah sempurna yang membuat Armand sangat bahagia.

"Baiklah.... Kita masuk ke menu utama," ucap Armand.

Ia lalu menutupi wajah Sukoco dengan kain yang di lemparkan oleh Ryan dan kemudian menyuruh Ryan untuk menghidupkan keran air yang sebelumnya sudah terpasang selang yang akan membantunya untuk melakukan eksekusi pada Sukoco. Air mengalir dengan derasnya membasahi Sukoco, Armand dengan kuat menutupi wajah Sukoco dengan kain yang basah itu hingga membuat Sukoco sulit untuk bernafas. Tubuh Sukoco memberontak dengan kuatnya, namun ikatan di tubuhnya membuatnya tak bisa bergerak bebas. Hingga akhirnya tubuh Sukoco bergetar hebat dan lemas seketika.

"Satu target lagi sudah kita lenyapkan, lalu apa yang akan kau lakukan pada istrimu itu?" tanya Ryan.

"Aku mempunyai hal yang menarik untuknya."

****

"Apa kau bilang? Dia kembali lagi?" teriak seseorang.

"Ya tuan, sepertinya kita tak bisa tinggal diam. Ini akan membahayakan bisnis kita," ucap seorang wanita yang menunduk di depan seorang pria bertubuh besar yang di penuhi dengan tato. Pria itu sedang asyik menyetubuhi seorang wanita yang masih memakai seragam SMA, dengan alat khusus yang menyerupai penis dan menggantung di pinggangnya pria itu menghajar dua lubang yang sama-sama mengeluarkan darah.

"Baiklah, urus itu... Aku percayakan padamu.... Maura."
 
Makasih updatenya suhu..tp saya masih bingung yg paragraf terakhir itu maura istrinya armand..Itu flashback apa gimana hu..kan maura udah pingsan kena bom asap dari armand dan ryan..
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Beda org hu, itu yg di sebut Maura yg nunduk.
Tapi dia maura istrinya armand apa bukan hu.masih belum mudeng hu paragraf terakhirnya..klo itu maura istrinya armand berarti flashback ya suhu soalnya maura udah pingsan sm armand dan ryan..
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd