Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

A Man and The Devil

Gila cerita pisycopat.... Manusai berdarah dingin... Mantap lah..
 
Geli yeuh jalma.....
Lancrooot kan suhu.....
 
Akhirnya.... setelah fakum cukup lama saia hadir kembali.... semoga bisa lanjut sampai tamat ya...

PART-3: BISIKAN SANG IBLIS.

Setelah mengemasi barang-barang yang selalu ia bawa untuk melaksanakan misi, Andre langsung memasukkan barang-barang itu dalam bagasi mobil yang sudah dirancang khusus agar tidak ada orang yang tau bahwa dalam mobil yang Andre bawa ada perlengkapan dan senjata. Namun entah mengapa ia merasa tak enak, seperti ada sesuatu yang mengganjal hatinya dan dia selalu terbayang Dila kekasihnya. Merasa khawatir Andre lalu menelpon Dila, beberapa saat ia menunggu panggilannya diangkat.

“Ya... hallooo... sayang ada apa?” tanya Dila.

“Kamu udah sampe di rumah sayang?” tanya Andre balik.

“Iya... ciiee yang perhatian ehem... ehemmm...” goda Dila.

“Hahaha.... syukurlah.. ya udah kalo gitu, ketemu besok ya?”

“Oke.. siap bossss.” Jawb Dila dan mereka memutuskan sambungan telepon.

Andre merasa lega karena ia tau Dila sudah sampai di rumahnya dan baik-baik saja, namun rasa janggal di hatinya tak hilang malah semakin parah hingga akhirnya Andre memilih untuk pulang ke rumah karena ia berpikiran bahwa ia sedang kelelahan dan sedikit paranoid.
Sesampainya di rumah Andre langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badan dengan di temani musik jazz ia berendam dengan air hangat sambil melepas penat yang ada di tubuhnya. Sekitar 30 menit berlalu Andre menyudahi acara mandinya karena pikirannya sudah kemana-mana karena beberapa minggu yang lalu kamar mandinya ini menjadi tempat ia memacu birahi bersama Dila. Acara mandi bersama yang berujung dengan acara saling menggesekan alat kelamin mereka sangat membekas di dalam kepala Andre. Karena sampai saat ini Dila memang tak mau memberikan keperawanannya pada Andre karena Dila ingin hal ini menjadi hal yang spesial saat mereka berdua menikah nanti.

Andre lalu berbaring di atas kasurnya dan langsung tertidur karena memang tubuhnya yang sudah kelelahan karena hari ini ia menjalani hari yang berat. Pagi tadi ia harus membereskan mayat-mayat dari koruptor yang ia culik bersama ayahnya dan ia bunuh di tempat rahasia keluarga mereka. Lalu menemani Dila jalan-jalan dan setelahnya menjalankan misi yang baru beberapa saat lalu ia selesaikan.

*******

Setelah meninggalkan rumah tantenya, Radja menuju sebuah kost-kostan tempatnya selama ini bersembunyi. Setelah memperkosa dan membunuh ibunya, ia cepat-cepat melarikan diri keluar kota untuk menghilangkan jejak. Ia juga sempat membuat sekenario bahwa ia juga ikut terbunuh dengan meninggalkan baju yang sudah ia lumuri dengan darahnya sendiri. Walaupun terkesan konyol ia tak memperdulikan hal itu, otaknya yang memang sudah tak bisa berfikir jernih hanya bisa memikirkan hal konyol seperti itu untuk menutupi tindak kejahatannya.

Kini ia sedang berpikir untuk pergi dari kota ini, ia tak ingin tertangkap oleh pihak kepolisian jika mereka nanti tau apa yang terjadi pada keluarga tantenya itu. Tepat tengah malam ia pergi dari kamar kost-kostan itu dengan tasa ransel berukuran sedang, ia berjalan sambil sesekali mencoba meminta tumpangan pada pengendara mobil lain yang melewati dirinya. Beberapa kali mencoba hingga akhirnya ada sebuah mobil taksi yang berhenti dan memberikan tumpangan pada Radja.

“Mau ke kota HH ya mas?” tanya sang supir.

“Ia mas,” ucap Radja sambil berusaha tersenyum ramah.

Ia baru saja sadar bahwa ada orang lain yang kini sedang duduk di kursi belakang sambil memperhatikan dirinya, ia tau itu saat ia tak sengaja melihat ke arah kaca spion yang berada di tengah untuk melihat kebelakang. Perasaannya mulai tak tenang dan secara perlahan ia menjangkau pisau dapurnya yang ia simpang di dalam saku jaketnya untuk berjaga-jaga. Benar saja.... mobil itu mulai memperlambat kecepatannya saat melewati daerah yang sepi, sesekali Radja melirik ke arah kaca spion tengah sambil sesekali melirik sang supir yang ia rasa juga memiliki niat buruk.

Pria yang duduk di belakang mulai terlihat tak tenang, beberapa kali ia membetulkan posisi duduknya. Hingga saat mobil yang mereka tumpangi ingin melintasi tikungan yang cukup tajam, pria yang duduk di belakang itu langsung mengangkat tangannya yang sudah menggenggam sebuah golok dan langsung menghunuskannya ke arah Radja. Radja yang memang sudah bersiaga semenjak tadi dengan mudah menangkis dengan membalikkan badannya dan menangkan tangan orang itu. Jarak yang sangat dekat di antara mereka berdua membuat Radja dengan mudah menarik tangan pria itu dan menghunuskan pisau dapurnya ke leher pria itu dengan membabi buta.

“Akkkhhhhh.....” hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut pria itu.

Radja tak henti-hentinya menghunuskan pisaunya sampai tubuh pria itu mengejang dan tak melawan lagi. Melihat temannya yang gagal menjalankan aksinya sang supir berusaha menyerang Radja dengan pisau lipat yang ia ambil dari saku celanan kanannya. Ia mencoba menghunuskan pisau itu ke arah wajah Radja yang hanya berjarak beberapa centimeter dari dirinya. Reflek Radja bergerak mundur untuk menghindari serangan pria itu, namun ia kalah cepat. Sang supir berhasil melukai wajahnya walaupun hanya goresan kecil, namun darah yang keluar cukup banyak. Melihat apa yang telah di lakukan oleh supir itu terhadapnya membuat Radja murka.

”Aaarrrrrrggggghhhhhhhh....!!!”

Dengan sekuat tenaga Radja menghunuskan pisaunya ke arah supir itu, sang supir yang tak siap dan posisinya yang terkurung dan sangat dekat dengan Radja menjadi sasaran empuk. Dengan membabi buta Radja menghunuskan pisaunya ke arah wajah, leher, bahu, dan dada pria itu berulang-ulang kali sampai-sampai sang supir kehilangan kendali dan membuat mobil yang mereka tumpangi kehilangan keseimbangan dan terbalik masuk menuju jurang.

********

Beberapa saat kemudian Radja tersadar setelah mengalami kecelakaan, dengan segenap tenaga yang tersisa ia mencoba mencari jalan keluar dengan menendang kaca depan mobil.

“Duggg....duggg..... traassshhhhh,” kaca depan mobil itu berhasil ia pecahkan dan ia pun keluar dari mobil itu dan meninggalkan dua orang pria yang kini sudah tak bernyawa lagi karena kehabisan darah.

Sambil menyerat kaki kanannya, Radja berjalan menuju jalan dan untungnnya ada sebuah mobil yang singgah untuk menolong Radja. Radja tersenyum kecil, sambil berakting meminta tolong pada pengemudi itu yang kebetulan hanya seorang diri. Ia meminta tolong untuk membantu dirinya menyelamatkan dua pria yang masih terjebak di dalam mobil taksi yang mengalami kecelakaan. Ya.... itu hanya akal-akalan Radja saja, karena setelah pengemudi yang berniat membantu Radja itu berjalan mendahului dirinya. Radja yang kebetulan melihat sebuah batu yang ukurannya cukup besar langsung mengambil batu itu dan menghantamkanya berulang kali ke kepala pengemudi itu hingga akhirnya pengemudi itu tewas dengan kondisi kepala yang pecah.

Radja lalu merogoh kantong celana pengemudi itu dan mengambil uang yang ada di dalam dompet. Setelah itu Radja melempar dompet yang telah kosong ke sembarang tempat dan pergi meninggalkan tempat itu dengan mobil yang berhasil ia curi. Ia ingin pergi ketempat orang yang paling ia percaya. Kebetulan rumah orang itu tak begitu jauh dari lokasi ia berada sekarang.

*********

Sehari setelahnya.

Pagi-pagi sekali Andre terbangun karena suara ponselnya yang terus berbunyi dengan kondisi setengah sadar ia mengambil ponsel yang ia letakkan di atas meja yang berada di samping tempat tidurnya. Ia membuka kunci pola pada ponselnya dan mendapat missed call yang cukup banyak dari ayahnya. Ini bukan sesuatu yang biasa bagi Andre, karena ia tau bahwa ayahnya bukan orang yang sering menelpon anaknya jika tak ada kepentingan yang betul-betul darurat. Andre lalu mencoba menelpon ayahnya.

“Kamu di mana sekarang?” tanya Ayah Andre dengan nada terburu-buru.

“Sedang di rumah, ada apa?”

“Ada kabar buruk, datanglah ke rumah sakit ********* sekarang juga, kita bertemu di sana dan akan ayah jelaskan semuanya.”

Andre yang mendengar hal itu langsung merasa tak nyaman, dadanya tiba-tiba sesak. Tak mau memikirkan yang aneh-aneh Andre langsung berlari menyambar handuknya dan masuk ke dalam kamar mandi.

1 jam kemudian.

Andre kini sudah sampai di rumah sakit yang ayahnya beri tahu kapadanya, kini ia berjalan di lorong rumah sakit sambil mencari keberadaan ayahnya yang katanya menunggu di ruangannya fisum.

“Ada apa ayah?” tanya Andre.

“Ini kabar buruk nak,” ucap Ayah Andre sambil memegang bahu anaknya.

“Ayah harap kamu siap,” ucap Ayahnya Andre sambil mempersilahkan Andre masuk ke dalam ruangan itu.

Di sana Andre berdiri terpaku melihat jasad orang yang paling ia cintai yang kini terbaring di sebuah ranjang lusuh, ia tak menyangka hal ini akan terjadi. Tubuhnya seakan membeku saat melihat kekasihnya kini terbaring dengan kondisi yang cukup memilukan untuk Andre. Ia melihat beberapa jahitan pada tubuh kekasihnya yang sudah memucat.

Air matanya seketika menetes dan tak berhenti mengalir, dadanya sangat sesak sampai-sampai ia tak bisa bernapas dan kakinya gemetar. Ia bahkan sampai berlutut karena kakinya tak kuat untuk menopang tubuhnya. Sesaat ia mencoba mencerna semua apa yang baru saja ia lihat, ia lalu mencoba menenangkan dirinya dan kembali berdiri dan menghampiri tubuh Dila.
Andre lalu membelai lembut pipi kekasihnya.....

“Sayang.... bangun... ini sudah pagi loh,” ucapnya sambil tersenyum.

Ia lalu mengecup kening Dila dan kembali berusaha membangunkan kekasihnya yang tidur untuk selama-lamanya.

“Hikkkssss...... sayang.....”

Kini air mata Andre kembali mengalir, ia tak bisa menerima kenyataan ini. Ia ingin agar Dila cepat bangun dan kembali menghabiskan waktu bersamanya. Anton yang melihat anaknya seperti itu merasa sangat sedih, ia lalu meminta kepada semua orang yang ada di ruangan itu untuk meninggalkan Andre seorang diri.

“Hiikkkssss... siapa yang ngelakuin ini ke kamu sayang?” tanya Andre sambil mengusap jahitan-jahitan yang menjahit bagian keher Dila.

“Sayaanngggg.... hiikkksssss....... akkuuu janjjiii.... aku janji akan mencari orang itu, aku janji akan membuat orang itu ngerasain seratus..... seribu.... bahkan berjuta-juta kali lebih menyakitkan dari apa yang kamu rasain sayang,” ucap Andre sambil mencium tangan Dila yang ia genggam sangat erat.

“Maaf... aku gak bisa maafin orang yang udah ngelakuin ini ke kamu, walaupun kamu di sana berharap kalau aku akan memaafkan dia,” ucap Andre.

"HAHAHAHAHAHAHA..... APA KAU SEKARANG MENJADI ANAK CENGENG?"

"AYOLAH..... MANA ANDRE YANG DULU GAGAH DAN TANPA RAGU MEMBUNUH ORANG?"

"HAHAHAHA.... APA HANYA KARENA WANITA SIALAN INI MATI, KAU JADI LEMBEK SEPERTI INI. AYO KAWANKU..... JADILAH IBLIS..... JADILAH IBLIS YANG MENGHANCURKAN ORANG YANG TELAH BERANI BERBUAT SEPERTI INI PADAMU HAHAHAHAHAHA."

Kata-kata itu tiba-tiba saja terdengar oleh Andre. Tersadar dengan kata-kata yang baru saja ia dengan walaupun ia tak tahu dari mana sumber suara itu, Ia lalu berdiri melangkah menjauhi jasad kekasihnya sambil tersenyum.

“Maaf..... aku mungkin akan menjadi iblis.... aku mohon maaf sayangku.”

Bersambung.... awokwokwowkokwokwokwokwok

maaf ya pendek.... untuk part berikutnya mungkin akan lebih panjang dari ini hehehe
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd