Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Memperkosa Ibuku Yang Pengertian 90% Nyata

shanks999

Semprot Baru
Daftar
19 Mar 2020
Post
29
Like diterima
1.256
Bimabet
Kisah ini di angkat dari kisa nyata
Narasumber MR Rxxxx ( nama di samarkan )
Cerita ini di tulis oleh narasumber sendiri yaitu MR Rxxxx namun nama tentunya di ganti sama penulisnya.
Disini saya hanya berperan sebagai tukang share!!!

Namaku adalah Kevin, aku seorang pelajar berusia 23 tahun dan sedang sibuk
menyelesaikan skripsi, sebenarnya aku sudah memiliki pilihan sendiri untuk membuat usahaku
sendiri ketika nanti wisuda namun ibu dan tidak mengizinkannya karena mereka pikir lebih baik
aku menyelesaikan bisnis yang sudah ditinggalkan mendiang ayahku.
Aku tinggal berdua dengan seorang ibu bernama Miranda Akira atau biasa dipanggil Mira,
seorang janda berusia 43 mapan dengan perawakan montok dan senyum manis mirip seperti artis JAV mary tachibana tapi ibuku masih lebih cantikan, walaupun sudah tua
namun karena perawatan membuat wajah ibu seperti usia muda,
bahkan tidak jarang orang orang menganggapku sedang pacaran dengan beliau jika sedang jalan
barengan dengannya.
Setelah kepergian ayahku, saudara saudari ku banyak membantu bisnis ibu termasuk
mereka yang sudah ku anggap sebagai kakakku sendiri.
Sekarang kita kembali ke hidupku yang sebenarnya biasa saja, sehari hari hidupku
dihabiskan dengan kegiatan selayaknya orang normal lainnya, mulai dari bangun tidur, sarapan,
berangkat kuliah, lalu kemudian pulang dan mengerjakan skripsi yang entah kapan berakhir di
revisi, dan sama seperti anak muda lainnya aku pun sering jalan jalan bersama dengan teman
temanku atau sekedar bermain game untuk membuang stres dan bermalas malasan.
Seperti pagi ini, aku yang baru saja membuka mata karena bunyi alarm kemudian
langsung mematikannya karena letak jam alarmnya sengaja kuletakan tepat di atas kepalaku, “ah
kembali lagi ke hari yang membosankan, padahal baru kemarin seru seruan dengan ibu.” Gumam ku
dalam hati, sama seperti orang banyak, aku membenci hari senin, lalu aku pun duduk di atas kasur
dan mengucek mataku sendiri sebelum akhirnya aku berdiri dan langsung mengambil handuk
ketika aku melihat ke arah jam sudah pukul 05:45, pantas saja wangi masakan sudah tercium jelas
di hidungku.
Saat aku keluar rumah bisa ku lihat ibu yang sedang memasak sarapan untuk kita santap
berdua, berhubung kamar mandiku berada di seberang tempat ibu memasak aku pun segera
melewati bagian belakang beliau..
Poke “ih dasar anak nakal.” Protes ibuku ketika dengan tidak sengaja ku colek bongkahan
bulat pantat ibu yang tercetak jelas di rok span yang dikenakannya. Oh iya, meski ibu ku kini
disibukkan dengan pekerjaannya namun dia tetap memasak untuk anaknya, tetap membereskan
rumah, dan tetap saja memarahiku seandainya aku lalai atau tidak membereskan rumah, ibu ku
meskipun CEO dan boss besar namun tetap seperti ibu ibu pada umumnya.
“Eh maaf bu ga sengaja hehehe.” Balas ku sambil cengengesan lalu segera pergi ke kamar
mandi untuk membersihkan diri karena merasa gerah dan lengket karena keringat bekas jalan
jalan seharian dengan ibuku sendiri.
Tidak lama ku mandi, hanya berkisar 5 menitan saja setelah aku keluar ternyata ibu sudah
selesai memasak dan sedang mencuci peralatan masak yang baru saja dia gunakan.
“Padahal nanti aja bu aku yang cuciin.” Aku yang masih telanjang dada dan hanya
mengenakan handuk yang menutupi bagian bawah tubuh ku mencoba menawarkan dan berbaik
hati pada beliau.
“emmhh laga laganya, paling juga nanti ada maunya.” Balas ibuku menanggapi
tawaranku.
“ehehehe tau aja.”

“Dah sana pake baju dulu, nanti masuk angin.” Suruh ibuku sambil tetap mencuci
peralatan masak.
“Ok ibuku sayang.” Poke!! Aku kembali tidak sengaja menyolek pantat besar ibu dan tentu
saja ibu langsung marah karena ulahku, sedangkan aku hanya tertawa saja karenanya.
“Eh beneran bu ga sengaja hahaha.” Lalu saat ibu akan protes lagi segera ku berlalu ke
dalam kamarku.
Beberapa menit berlalu setelah aku selesai mengenakan pakaian dan menyisir rambutku,
aku pun langsung mengambil tas juga sepatuku lalu membawanya keluar kamar, sebelumnya aku
memakai parfum dulu untuk menambah kharismaku.
Setelah keluar kamar, ku letakan tasku di samping kursi makan ku sedangkan sepatu di
belakang pintu keluar lalu kembali ke meja makan dan menyantap sarapan yang sudah dibuatkan
ibuku, “Enak nih masakannya...” Pujiku setelah menyantap sesendok nasi.
“halah biasanya juga kaya gitu, pasti ada tambahannya kan??” Jawabnya sambil curiga
menatapku.
“Hehehe tau aja, tambahin uang jajan dong bu, biar rasanya makin enak lagi.” Aku
mencoba meminta pada beliau dan ibuku menatap kesal padaku karena beliau pun belum
menyelesaikan makanannya.
Sambil menahan kesal ibu lalu meminum segelas air dan langsung berkata tegas
kepadaku, “Gini ya sayangku Kevin Budi Hartono, biarpun sekarang ibu sudah jadi CEO,
biarpun keuangan almarhum ayah kamu ibu yang pegang, tapi bukan berarti kamu bisa
sembarangan minta dan ngambil uang ya, bagaimana pun kita harus hemat dalam
pengeluaran, sudah cukup 2 minggu sekali kita jalan jalan, ibu sama sekali ga ngerti bisnis
ayah kamu dan kamu juga harus bisa mengerti bisnis ayahmu supaya bisa jadi penerus.”
Aku pun hanya cengengesan sambil melanjutkan sarapanku, “Iya bu maaf hehehe kan
kevin juga cuma becanda, masih ada koq uang yang minggu kemarin ibu kasih.”.
Ibu pun langsung melanjutkan sarapannya dan kembali menyantap makanan, disela sela
sarapan ibu berpesan padaku supaya aku serius dalam skripsi, karena dirinya sudah lelah
mendengarku selalu revisi, revisi, dan terus revisi.
Aku pun beralasan karena dosen pembimbingnya yang tidak konsisten.
“Bukan dosennya yang ga konsisten, kamunya yang tidak jelas..”
Blablablabla.. banyak sekali wajengan yang ibu berikan pagi itu, untung saja waktu
menyelamatkanku dari omelannya, segera saja ku potong perkataan ibu, “Eh sudah jam segini, 5
menit lagi aku harus udah di kampus, aku duluan ya ibu sayang.”, lalu dengan cepat ku
menyuap beberapa sendok makanan, hingga cepat cepat ku bereskan makananku dan segera
meminum air mineral di dalam gelas.
Aku pun berdiri dan langsung memakai tas yang selalu ku bawa, aku berjalan pada ibu dan
mencium pipinya, “aku berangkat ya bu, jangan kecapean, jangan sampai masuk rumah sakit
lagi, minum obatnya, dan jangan sampai stress, love you.” Mungkin keluarga orang lain jika
pamitan dengan ibu maka akan sungkem dan mengucapkan salam, namun tidak dengan
keluargaku, ibu selalu mengajarkanku untuk mengecup pipinya sebelum pergi atau pamitan entah
kemanapun, begitu juga jika ibu akan pergi ke suatu tempat, pasti akan mengecup pipiku sebelum
pergi berangkat, menurut ibu supaya hubungan anak dan ibu semakin erat, aku pun tidak
mempermasalahkannya dan kini sudah menjadi kebiasaan keluargaku.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd