Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Me?

Bimabet
PART 2


cindyyuvia-1670141050789.jpg



Saat itu…



Kami hanya ingin bersama kedua orang tua kami…



Kami tidak ingin tinggal bersama yang lain keluarga besar kami, siapapun itu…



Tapi kedua orang tua kami sepertinya nggak mau mengajak kami, mereka tetap pergi meninggalkan kami bersama si mbok…





Sejak itu, kak Yovie berjanji akan selalu menjagaku apapun yang terjadi…



Sosok pelindung sekaligus boy-crushku sampai saat ini…







***







Aku sampai rumah, pintu masih terkunci. Sepertinya kak Yovie belum pulang, hari ini entah kenapa rasanya panas sekali sehingga membuat sekujur tubuhku berkeringat dan lepek. Buru-buru masuk dan membuka semua pakaianku…





Satu per satu pakaianku aku lepaskan, hanya tersisa bra dan celana dalamku aku berdiri menatap kaca. Aku gatau apakah untuk ukuran wanita aku bisa nafsuin apa nggak tapi…





Perlahan tapi pasti aku buka celana dalamku, gesekan-gesekan celana dalam sedikit membuat libidoku naik sendiri… Itu rasanya seperti tersetrum tapi nyaman…





Aku nyalakan shower…



Gemericik air perlahan mulai membasahi tubuhku…





“Mmmhh… Kakyov…”





Tanganku sudah mulai mengelusi vaginaku, cipratan air dari shower yang sedikit-sedikit membasahi tubuhku seolah merangsangku untuk melakukan hal ini lebih intens dan fokus agar semakin nyaman…





“Aduh… Mmhh… Kaakk! Jangan… Jangan kasar-kasar… Mmmhh…”





Tanganku mulai memijat-mijat vaginaku yang cukup tembem untuk ukuran cewek sepertiku, jujur saat ini aku ingin sekali vaginaku kemasukan penis! Tanpa sadar aku semakin cepat mengelus hingga nyaris memasukkan jari…





Mendadak menghentikan kegiatanku kembali tersadar kenapa aku malah membayangkan kakakku sendiri? Terus barusan nyaris aja jariku masuk kedalam. Ini nggak beres! Setelah itu aku mandi seperti biasa. Ada rasa tanggung akibat tadi tapi aku tidak peduli…







Selesai aku mandi, hanya dengan handuk kubuka pintu kamar mandi seketika kaget melihat kamar kak Yovie pintunya terbuka. Sejak kapan dia pulang? Nggak mungkin dia denger hal konyol tadi kan?



Aku berusaha tenang, menghela nafas dalam. Melangkah…



“Eh udah pulang…”

“Heh, pake baju dulu sana!”

“Yee, aku kan ngelewatin kamar kakak eh ada orangnya, ya aku tegor lah!”





Aku menggerutu sambil jalan berlalu, tapi pikiranku masih menebak-nebak kapan Kakyov pulang…





“Hei, kamu udah nggak pake kamar mandi kan?” Suara kak Yovie terdengar.

“Udah nggak pake!” Teriakku.





Setelah selesai pakai baju, aku keluar kamar dan menjemur handukku di balkon. Mau melangkah menuju tangga turun melewati kamar mandi, aku mendengar jelas sebuah teriakan dari kak Yovie memanggil namaku…





DEG…



Apa itu? Kakyov ngapain? Manggil-manggil aku?





Dia keluar kamar mandi…



“Kakak kenapa?”

“K-Kenapa apanya?”

“Kok manggil-manggil namaku?”

“Ha? Ooh, itu tadi ada apa, ada kecoa terbang tapi ga terbang, eh, apa sih? Aah Elah…”





Kak Yovie ngeluyur ke kamarnya. Aneh!







***



cindviadealoved02-1669904967338.jpg




Kami sedang makan malam bersama sambil menonton acara TV, kak Yovie mendadak jadi pendiam, apa yang dilakukannya terlihat canggung dan aneh. Hal ini membuat aku curiga soal kejadian tadi sore, apa yang dia lakukan dikamar mandi sehingga berteriak namaku? Apa mungkin dia nafsu sama aku? Adiknya sendiri? Nggak mungkin!





Sekarang aku ditinggal dibawah sendirian, sehabis mencuci piring bekas makan tadi dan membersihkan meja makan dari sisa makanan yang tidak mungkin dimakan besok dan setelah mengecek seluruh ruangan dibawah bersih dan mengunci semua pintu, jujur semenjak cuci piring tadi bulu kudukku terus merinding jadi aku sedikit percepat kegiatanku agar aku cepat naik keatas…





Mendadak pengen pipis, terpaksa aku belok ke kamar mandi dan pintu sengaja aku buka sambil berharap rasa merinding nggak jelas ini segera berakhir…



Saking buru-burunya aku tidak berpikir untuk menyalakan lampu sampai…





“AAAHHH! KAKAK!”

“TUTUP MATANYA!!!”



Dia tidak menutup matanya sama sekali malah memperhatikan aku pipis! Orang gila! Buru-buru aku memakai semua celanaku dan memukul bahunya sangat kencang!





“Aduh! Kok kakak dipukul?!”

“Ya lagian ngeliatin aku pipis!”

“Ya salah sendiri pipis pintunya ga ditutup! Lagian aku kira kamu dibawah!”



“AKU TAKUT DIBAWAH SENDIRIAN! LAGIAN SIH PAKE NAIK DULUAN! UDAH TAU AKU PENAKUT!”



KAKAK BODOH!



Tidak berkata apa-apa lagi aku berjalan sedikit cepat masuk kamarku dan mengumpat serta memaki kakakku yang bodoh bin idiot itu! Terkutuklah dia! Makan cacing sana!







***







Aku dan kakakku berciuman…



Sekilas aku kaget, ada apa ini? Entah kenapa ciuman Kakyov ini semakin lama semakin liar sehingga aku jadi berfokus mengimbangi…



Ciuman kami semakin dalam sampai tiba-tiba Kakyov melepas ciumannya dan turun mengelusi dadaku sementara aku merasakan setiap sentuhannya membuatku merasakan sesuatu yang aneh…





“Mmmhh…”





Anehnya, perasaan ini sangat nyata dan perlahan tapi pasti aku merasa ini seperti beneran…



Aku membuka mataku, aku tertidur?



Aku melihat seseorang sedang menciumi dan menjilat area dadaku! Kakyov?!



“Kaakkk?!”

“Kakak!!”



Dia tidak mendengarkanku sampai aku sadar dia berusaha membuka kakiku…





“KAKAK NGAPAIN?!”





DEG…





Dia kaget dan melompat berdiri. Tatapanku benar-benar marah dan shock…



“Maafin kakak, Yup…”





Dia melangkah keluar meninggalkanku yang masih sangat shock dan kesal. Tiba-tiba memori pikiranku terlempar pada kejadian tadi sore ketika dia teriak dikamar mandi, satu hal yang aku yakini sekarang adalah tadi sore dia memang benar coliin aku…





Jadi Kakyov juga nafsu sama aku?

Apa iya?





Nggak! Ini nggak boleh! Kami kakak adik! Ini dilarang!






“Mah… Aku harus gimana?”







***







Kelas hari ini membosankan…





Richard tiba-tiba chatting dan mengabari bahwa dirinya sudah menungguku di kantin dengan foto dua mangkok mie ayam. Aku hanya tertawa sesaat lalu membalas akan segera kesana begitu kelas selesai…





“Hai!”





Aku tersenyum melihatnya dari kejauhan sudah melambaikan tangan padaku. Aku menghampirinya…





“Yaelah, dingin dong ini mienya…” Aku tertawa ringan.

“Gapapa, yang penting kan makannya sama lo…” Dia cengengesan.

“Belom terlalu dingin kok…” Lanjutnya.





Akhirnya kami makan bersama mie ayam itu…





“Cindy, kita ini apa sih?” Pertanyaan Richard membuat aku berhenti sesaat.

“Maksudnya?” Aku jadi menatapnya.

“Kita ini sahabat apa temen?” Tanyanya lagi.

“Kita…



Entah kenapa sekarang perasaanku jadi bimbang, mendadak aku nggak ngerti aku harus ngomong apa. Ngeliat wajahnya, agak kasihan kalo aku cuman bilang teman…



…Sahabat…”



Aku tersenyum…





“Oh bagus deh kalo sahabat…” Richard ikut tersenyum.





Tunggu, bukan itu senyum tulus dari seorang Richard…





“Kenapa, chard?”

“Hmm?”



“Bukan jawaban itu yang kamu harapin?” Tanyaku.





Richard diam dan menghela nafas sesaat…





“Aku tau boy-crushmu kakakmu…

…Aku tau banget…

…Tapi…

…Apa aku nggak bisa ngegeser kakakmu, jadi orang yang paling kamu sayang?”





DEG…





Aku ditembak?



20221205-063413.jpg




BERSAMBUNG…
 
Terakhir diubah:
PART 3


wotabaru48-1670765252711.jpg



“Kita ini apa sih?” Tanya Richard.



“Sahabat…” Aku tersenyum.



Richard berusaha ikut tersenyum…



Nggak… Bukan ini senyuman seorang Richard…





“Kenapa, chard?”

“Nggak… Gapapa…”

“Bukan itu ya, jawaban yang kamu harapin?”





Richard menghela nafas…





“Aku tau boy-crushmu kakakmu…

…Aku tau banget…

…Tapi…

…Apa aku nggak bisa ngegeser kakakmu, jadi orang yang paling kamu sayang?”





DEG…





Nggak mungkin…



Ini mimpi kan? Aku di tembak?





“Maksudnya?”



Richard berubah diam…



“Nggak deh, lupain aja. Aku masih takut ini bakalan sakit buat aku…”





Aku mengerti apa maksud Richard, tapi jujur aku belom ngerti kenapa sekarang? Kenapa?





Akhirnya kami jadi sama-sama canggung. Jujur aku sendiri gatau kenapa aku tiba-tiba canggung, tidak ada percakapan diantara kami setelah itu…





Sampai…





“Aku bingung sama perasaanku deh…”





Kami dimotor dalam perjalanan pulang. Aku dan Richard…





Mendengar itu, Richard meminggirkan motor…





“Bingung gimana?” Dia menatapku.





“Dari awal kita kenal…

…Aku biasa aja loh…

…Tapi, belakangan ini…

…Ada yang aneh…



Richard diam menatapku…



…Mungkin aku mulai suka sama kamu, Chard….”





DEG…





Aku tau aku bodoh ngomong gini tapi reaksi Richard setelah itu yang mengejutkanku, setelah aku mengatakan hal itu Richard menarik daguku mendekat dan mencium bibirku. Sempat nggak nyampe karena helm kami berbenturan…



Itu lucu sih…







***



wotabaru48-1670765252478.jpg




Setelah ciuman tiba-tiba itu…



Bentar…



Kok lupa ya?



Ya pokoknya setelah itu aku cuman bisa melongo…





Richard selalu aku larang untuk kerumah. Aku selalu menjaga sosok Richard tidak terlihat dari kak Yovie. Richard beberapa kali ingin ke rumah terutama beberapa hari ini tapi selalu aku tolak karena aku nggak mau Richard bertemu kak Yovie…





Tidak…





“Emang kenapa sih?” Tanyanya.

“Gatau, pokoknya aku gamau kamu ketemu kakyov…” Jawabku.







***





Fakta apa ini?



Pertama aku menemukan kenyataan bahwa ternyata kak Yovie melanggar norma hukum, sange sama adik sendiri…

Kedua Richard menyatakan perasaannya padaku…



Satu sisi aku senang ternyata kak Yovie nafsu sama aku, iya aku tau itu salah tapi aku senang. Sementara, ketika Richard tiba-tiba menyatakan perasaannya padaku dan menciumku tiba-tiba…



Kenapa aku deg-degan?





Kenapa jadi sulit?





“Eh? Ngapain kak?”





Aku kaget ketika melihat kak Yovie berdiri agak menjauh dariku yang baru aja selesai mencuci piring bekas aku makan…





“Ga-gapapa… Udah selesai kan?” Tanyanya.

“Iya udah selesai, kenapa?” Aku bingung.

“Aku mau make, mau nyuci piring…” Dia berusaha nyengir, mirip kuda.

“Oh, yaudah…” Aku berlalu.





Sudah dua minggu ini ada yang aneh dengan kak Yovie. Dia benar-benar menjaga jarak dariku. Satu hari pernah dia mau masuk kamar mandi tapi dibatalkan karena papasan sama aku yang naik dari tangga, pokoknya aneh, tapi itu lucu sih…





Ya aku sadar mungkin dia ada perasaan bersalah karena hal bodoh itu, tapi yaudah lah, toh kita serumah. Nggak mungkin bisa kesel lama-lama gitu…







Suara ketukan pintu kamarku terdengar…





“Yup…”





Suaranya juga terdengar, “Iya? Masuk aja…”





Aku sedang membaca novel dan pikiranku sendiri senang bingung. Dia bertanya apakah dia boleh masuk aku hanya mengangguk dan berdiri. Dia mendekatiku dan meminta maaf…





Aku reflek memeluknya erat, ada sedikit getaran dari tubuhnya karena kaget…





“Yuvia?”



“Aku udah maafin kakak dari semenjak kejadian itu kok…”





“Ternyata kakak nafsu sama aku?”





Dia diam dan tiba-tiba menggendongku. Aku yang kaget berteriak. Dia membanting tubuhku ke kasur. Tersenyum lalu turun dan merobek celanaku!



“Iya kakak nafsu sama kamu!”

“Kasar banget sih! Celana kesayangan aku!”





“Kaak! Astaga!”





Dia mulai menjilati vaginaku yang untung sore ini sudah aku cukur…





“Mmhh! Kaak! Kakak! Ih.. Mmmmhh!” Aku menggeleng.





Jujur ada perasaan bersalah, harusnya aku tahan dari awal. Sekarang terlambat…





Kakakku terus menjilati sambil sesekali memainkan vaginaku sampai aku kehilangan akal sehatku dan membanting kakakku. Sekali gerakan aku tarik celana kakakku dan terdiam sesaat menatap penisnya yang sudah tegak…





Seperti ini penis sungguhan?





Aku terdiam sesaat…





“Yup? Kok diem?”





Sebenernya nggak harus… Tapi…





“Ooohh…”





Lenguhan kakakku terdengar. Jujur di posisi ini aku ngerasa semakin aneh dan entah kenapa seolah menurut aja apa yang diminta kakakku sampai aku tersadar-



“Eh-



Kepalaku tertahan. Kakakku menahan kepalaku! Ini semakin masuk kedalam mulutku! Rasanya aneh dipaksa seperti ini…





Aku mau muntah!





“Langsung aja ya?”





DEG…





“Kakak yakin?”

Mama… Tolongin aku…

“Aku masih perawan. Kakak mau tanggung jawab?”

Kak! Tolong berhenti! Sebelum ini semua kusut!





Dia mengangguk…





Kami sudah sama-sama telanjang…





Penis kakakku sudah berada di ujung bagian bawahku…





“Kakak yakin? Kita adik kakak loh…”



“AAAHHH…”





Ya… Saat ini perawanku telah robek. Oleh kakakku sendiri, sosok yang aku percayakan akan selalu menjagaku dan bersama denganku apapun kondisinya…





"Perih..." Bisikku..



"Iya, mangkanya ini kakak diem dulu biar perihnya ilang..." Dia berusaha menenangkanku.





Sekarang rasanya benar-benar perih…





Aku tau ini salah dan kami tidak bisa kembali. Maafkan kami mama papa…







"Udah mendingan?"





Sejujurnya perlahan tapi pasti rasa perih itu mulai berkurang dan yang aku rasakan saat ini benar-benar penuh dibawah sana. Serasa ada yang mengganjal…





“Coba pe-pelan-pelan… Kaakk…”





"OOHH..."

Oh! Kenapa begini?!





"Hmm..."

Eh? Kok… Enak?





"Enaakk..."

Nggak! Nggak dong! OOHHH!!





"MMHHH KAAAKK AAAKKK..."







Dalam menit berikutnya aku sudah tidak bisa berpikir apapun. Rasanya seperti berada dalam kerajaan yang penuh dengan kenikmatan, karena yang aku rasakan seperti itu. Seks pertamaku benar-benar nikmat…





Aku mulai merasakan hal yang baru…





"Enak?"





"Iyaahh kaak… MMHH..." Aku benar-benar gila.





"Kaaakk... OOHH... MMHHH!!"





Ini gila! Apa ini? Rasa apa ini?! Dibawah sana benar-benar terasa ada yang berusaha masuk lebih dalam dan itu membuat seluruh tubuhku seolah menikmati itu! Seperti ini seks? Tunggu… Aku mau kencing! AAHHH….!!





"Hhh... Hhh... Hhh..."





Seluruh tubuhku bergetar dan aku merasa kencing terenakku adalah barusan. Sepertinya aku mulai ketagihan…





"Aku mau ngerasain doggie..."





“Heh! Kok kamu tau?" Kakakku kaget.





"Ayo kaak..."





Aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih sekarang…





"Siap ga?"





"Iya, kakakku sayang...



Aku merasa ada yang berusaha masuk lagi dan ini-



…MMMHHH…!!”







"Ngghh... Ngghh... MMHHH... KaakKK..."

"Ngghhh... Enakk Yuviaa... NNGGHHH..."





Kami berdua saling beradu desah karena ini benar-benar nikmat! Aku tidak perduli sekacau apa kami berdua saat ini. Ini benar-benar luar biasa!





"Ngghh KaaKK... Jangaann OOHH... kasar... MMHHH... KASAARR..."





Aku ambruk rasanya semakin gila seolah-olah otakku tertarik keluar. Aku tidak pernah membayangkan seks pertamaku senikmat ini dan yang lebih gilanya lagi aku melakukan ini dengan kakakku sendiri sampai tiba-tiba kakakku meremat pantatku rasanya seolah tersetrum dan reflek membuatku berteriak keenakan…







"Ka… KAK ka-sar... tapi MMHH aku OOHHH... SUK… AAAAHHH"







Semakin lama semakin cepat! Aku semakin mendesah bahkan mulai beberapa kali berteriak, benar-benar tidak bisa mengkontrol suaraku karena kenikmatan ini yang… MMHH… ENAK BANGET!





"NNGGHH... NGGHH..."





"Kaaakk... Aku gakuaaatt..." Aku menggeleng liar...

"Barengan yaa..." Balasnya mengerang...







"MMMHHHH KAAAKYOOVVV!!!!"







Teriakanku benar-benar lepas saat ini, kenikmatan ini seolah menjalar bebas keseluruh tubuhku dan membuatku… Entah apa namanya… Ya puas…







"NNGGHHH YUVIAAAAAA!!!!"





Kakakku penisnya dengan cepat keluar dari bawah sana...







Entah berapa kali spermanya meledak mengenai pantat dan punggung serta sedikit rambutku, dia ambruk menibanku yang terlebih dahulu ambruk, sama-sama lemah.



Dia membalikkan tubuhnya terlentang, sepertinya memandangku yang cuman bisa terlungkup memejamkan mata, tubuh kami benar-benar lepek karena keringat begitu juga tubuhnya yang basah oleh keringat serta pantatku yang sedikit perih akibat rematannya...







"Kaak..."

"Iya?"



"Makasih ya, nagih..."







***


20221123-101033.jpg





Kalian harus tau, setelah malam ini, kami berdua seperti tergila-gila dengan seks. Kami seperti pasangan yang baru menikah dan berharap hadirnya seorang anak untuk kami…





Sampai…





“Kamu yakin ngebolehin aku ke rumahmu?” Tanya Richard.

“Iya udah gapapa deh…” Jawabku sekenanya.





Hari ini aku lelah banget karena tadi di kampus diminta beberapa temanku untuk jadi relawan kegiatan kampus kesana kemari. Beruntung aku punya Richard, aku ngerasa ya gapapa deh kenalin Richard ke kakak…





Mungkin emang Richard sosok yang bisa bikin aku lupa sama kak Yovie…





“Ayo deh masuk…” Aku menawarkannya masuk kedalam.







Kami masuk ke dalam rumah dan tidak menemukan siapa-siapa. Aku berpikir mungkin kakakku belum pulang, setelah memberikan Richard segelas teh aku pamit padanya untuk keatas mau ganti baju…





Sampai didepan kamar…





DEG…





Aku nggak percaya yang aku lihat saat ini…



Kakakku tidur dengan seorang gadis di kamarku…





Dia tidak tertidur hanya terdiam memeluk kakakku, dia berdiri dan mendekatiku…







“Kamu siapa?”





Aku benar-benar marah saat ini…





Kak Yovie keterlaluan!



cindyyuvia-2954673976481138390-3.jpg




BERSAMBUNG…
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd