Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Matahari Satu Jengkal

MATAHARI
SATU JENGKAL







BAB. 23
SAYUR LODEH - SAYUR ASEM




Siang itu kami agak santai memang, bukan karena kecapaian bertempur sepanjang malam, namun karena memang hampir seluruh persiapan acara pembukaan bisa dirampungkan lebih awal dan hari ini memang 99% siap.


Kami hanya mengadakan pengecheckan secara random sampling dan hasilnya benar2 memuaskan.


Kami benar2 puas dan bisa tenang menghadapi acara makan malam yang mengundang seluruh orang tua para wanitaku dan segenap keluarga besar kami untuk membahas acara pernikahan kami.


Sejak aku mengenal para wanitaku dan kemudian mereka sepakat rela membagi cintaku, entah kenapa gambaran hari aku bertemu para orang tua wanitaku benar2 menganggu isi kepalaku, soalnya aku penya keyakinan bakalan susah, ternyata salah.


Semua nya ternyata baik2 saja dan merestui hubungan kami.

Atau mereka sadar dan paham bahwa ilmu ku yg terakhir aku kuasai, "jiwa sraya" akan sanggup mengisi kekosongan dan keterbatasan ragawi…


JIWA SRAYA


Benar2 nggigirisi (red : hebat), siang ini aku bisa memecah diri, dan masing2 mendampingi seorang wanitaku dalam melaksanakan tugas. Semuanya bisa dengan sempurna (setidaknya dalam pandanganku) melaksanakan tugas pendampingan dan memang aku menikmatinya.


Para wanitakupun menikmatinya.


Klient2 kami puas karena aku sendiri turun tangan untuk memeriksa kesiapan acara pembukaan bisnis kami.


Dan yang pasti, keberadaanku dengan ilmu yang baru membuat suasana menjadi lebih kondusif. Karena spektrum negatif yang selama ini menyebar disekeliling kami mulai memudar, menipis…

Meski tak bisa hilang tapi sudah lumayan minor keberadaannya…


Selama mendampingi wanitaku, aku mulai belajar ilmu rasa lainnya dan mensinergikan rasaku dengan rasa para wanitaku.


Tak selamanya semuanya pas sesuai sekalipun kita mencoba sesuaikan, selalu ada permakluman disana sini dan itulah seninya.



***



Rasa ibarat warna tak semua sesuai dan sama, kadang perlu pemahaman bahwa tak selamanya yang sesuai dan sama tak bisa bersatu.


Ibarat warna merah bukan tak bisa disandingkan dengan hijau. Keserasian bisa saja dibuat berdasarkan warna tersebut, sekalipun memiliki kharakter yang berlawanan sama sekali.


Ibarat lingkaran warna.





Warna2 senada yang letaknya berdekatan selalu memiliki kedekatan makna juga dan dapat dengan mudah menyatu dalam satu rangkaian pola warna yang berkarakhter kuat.


Ambil saja warna yang bersebelahan antara hijau dan biru atau yang berspektrum senada, komposisi yang dibentuk akan sangat kuat menyatakan gambaran pesan yang hendak disampaikan.


Setiap paduan akan menguatkan kesan warna2 yang tampil sehingga paduan warna2 yang memiliki spektrum warna yang senada atau secara lingkaran warna berada di tempat berdekatan akan benar2 memiliki atau mengesankan kekuatan spektrum yang dimaksud.


Ambil saja begini dalam menilai keserasian orang berdasar warna kegemarannya.

Tiara yang penggemar warna biru

Renata warna orange

Wanda warna kuning

Clara warna merah

Santi warna abu

Sinta warna coklat.


Dalam lingkaran warna letak coklat dan abu berada di area terluar artinya melingkupi warna2 yang ada atau sesuai dan cocok dengan semuanya. Karena memang melingkupi semua warna di"gelap"kan.


Begitu pula dengan putih misalnya, karena semua warna yang di"terang"kan akan menjadi semakin mendekati putih.


Renata akan selalu bisa cocok dengan Wanda atau Clara yang memiliki spektrum yang sama.

Dengan warna senada, tak penting lagi soal berapa banyak dominasi masing2 pihak. Merah banyak orange sedikit ok dibalik juga ok, sama banyaknya ok. Karena warna senada memang memiliki keunggulan disana, campuran keduanya pasti akan semakin menguatkan spektrum yang mirip.


Akan berbeda jika Renata dan Tiara berkolaborasi. Keduanya suka warna yang berseberangan dalam lingkaran warna. Orange dan biru lerletak benar2 180°, berbeda sama sekali dalam banyak hal.


Mengatur kegiatan yang dikendalikan keduanya tidaklah mudah. Harus diatur sangat detail dan dengan komposisi yang mantap. Sebab kalau tidak tabrakan kepentingan yang bersifat "perasaan" akan membuat urusan utama bisa bubar.


Dua warna yang saling bertabrakan tak bisa dimunculkan dengan kekuatan yang sama, salah satu harus jadi aksen penguat saja, baru dikatakan serasi. Salah satu harus mengalah utk menguatkan paduan.


Tak bisa Tiara dan Wanda memegang satu pekerjaan dengan dua2nya sebagai leader. Harus salah satuh sebagai pemegang kuasa satunya lagi harus sebagai pembantu semata.


Mmmm…

Sepertinya aku harus mulai mengatur keserasian dalam pembagian tugas wanita2ku.


Dan akhirnya aku juga tahu kalau ternyata santi dan sinta ibarat pengerat semua wanitaku. Dua2nya memiliki kemampuan meredam emosi dan justru menjadi pengatur atau penguat bagi lainnya.


Dua2nya bisa tampil gemilang sendiri2 atau sebagai bagian kegiatan wanitakj lainnya…


Itulah sebabnya, dua2nya seolah tak terlihat tapi terasa keberadaannya. Itulah sebabnya mereka seolah paling tak menonjol kemampuannya tapi sebenarnya merekalah inti dari paduan wanita2ku.



***


Ya..

Akhirnya aku paham satu hal lagi dalam hidup ini, yaitu bahwa irama dan keserasian musik itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari2. Harmonisasi itu sangat penting dan menjadi pengetahuan wajib bagi seorang pemimpin.


Ibarat seorang pecatur, harus tahu kapan bidak2nya berjalan maju menyerang atau bertahan, bahkan kapan harus disembunyikan bahkan dikorbankan demi kemenangan.


Ibarat bermain musik, seorang dirijen wajib tahu pada saat mana seruling menjadi dominan dan kapan kendang menjadi dominan. Irama gong juga menentukan. Semuanya menentukan bahkan seandainya itu hanya suara pesinden pengiring semata.


Sebelum melawan musuh, setidaknya pemimpin harus tahu lebih dulu siapa punggawanya dan bagaimana kemampuan punggawanya. Mengenal diri sendiri menjadi bagian terpenting dalam suatu pertempuran.


Tzun tsu berkata bahwa mengenali lawan itu setidaknya 50% kemenangan ditangan. Namun aku lebih suka kalau itu bagian kembangan semata. Kewajiban utama adalah mengenali diri sendiri. Pengenalan diri sendiri kenapa tak ditulis Tzun tsu dalam bukunya ?


Ditulis….

Bukan tak ditulis…

Ditulis dalam bab awal pembentukan pasukan malah.

Ditulis paling awal !!!

Dan jarang2 orang membaca soal pembentukan pasukan, jarang2 orang membaca bab utama ini, seolah pasukan sudah ada dan tinggal perangnya saja.


Jelas salah !!!

Salah besar kalau membaca langsung ke bab pertempuran…

Salah besar kalau belum2 bertempur…!!

Salah besar kalau tak kenal diri sendiri lantas bertempur…

Itulah kebodohan dalam membaca sebuah kitab.


Dan Eyang Resi dan Eyang Guru telah membuatnya lebih dinamis di tanah jawa ini…

Dengan memadukan irama musik dan suara pesindennya serta gerak langkah tarian…

Itu sudah semuanya….


Mengenali musuh dan sekaligus mengenali diri sendiri…

Ilmu mengenali ini dimasukkan dalam musik secara luar biasa sehingga menjadi harmonisasi keseluruhan tampilan.


Saat kendang ditabuh keras, pesinden sudah siap sedia dengan suaranya yang juga menanjak, gamelan juga menjawab….


Itulah ilmu perang ala Kedua Eyang….

Siap menjawan dengan harmoni baik serangan dari luar ataupun dari dalam…

Gerak penari boleh diartikan sebagai pengiring lagu namun juga boleh diartikan sebagai perlawanan dan jawaban sebuah serangan…


Dalam suatu komposisi yang berlangsung utuh…

Semuanya mengiringi semuanya bahu membahu…

Namun…

Boleh juga diartikan semuanya saling bertikai menyerang dengan jawaban2 yang diwujudkan dalam harmoni…


Ilmu mengatur irama bertahan dan menyerang…

Ilmu mengatur peperangan…

Dalam harmonisasi...

Dengan musik… dan tarian…


Ilmu rasa mengenali diri sendiri dan juga rasa bagaimana menyerang serta bertahan dan selalu dipadu dalam harmoni…


Menang itu tujuan…

Tapi bukan utamanya…

Harmonisasi itulah tujuan utamanya…

Bagaimana mengalahkan lawan dengan melibas dan mengarahkan kedalam harmonisasi yang kita atur bukan diatur orang….


Menang tanpa merendahkan….

Yang kalah tetap bisa dirangkul menjadi bagian dari harmoni….


Luar biasa para Eyang ini….

Itulah mengapa jawa dulu sulit ditundukkan oleh balatentara dari khubulai khan…

Karena mereka ternyata dilibas secara menyeluruh sehingga tak jelas mereka kalah bagaimana caranya, tiba2 kalah saja setelah mengikuti irama gendang yang dipukul sangat rancak dipadu dengan seruling yang merdu kemudian diakhiri dengan iringan lentiknya jari jemari para penari…..


Itulah sebabnya Belanda bisa lama bertahan….

Karena mereka masuk lewat jalur2 budaya yang lembut dan merasuk….

Dan kita tahu2 lelap tertidur dalam genggaman mereka…


Ada yang bilang saat putri kerajaan Sunda beserta segenap punggawanya tumpes tapis, mati bersama di bubat, itu kekalahan, adalah salah besar.


Itu adalah jawaban atas nada2 perang yang dijawab dengan nada2 cinta tanah air dan kehormatan sekaligus cinta sang putri….

Jawaban yang begitu gegap gempita yang menjungkalkan mahapatih Gajah mada dibawah telapak kaki sang Raja.


Itulah kehancuran bersama….

Semua seakan lupa bahwa setelah itu Majapahit menuju kematiannya….

Tumpes tapis….

Pengorbanan Ratu dipersembahkan utk kehancuran bersama Majapahit…..


Yang kecil bolehlah diremukkan….

Tapi jawabannya justru ikut meremukkan yang besar…


Itulah ilmu rasa….

Selalu tepat mengena pada inti kelemahan….

Mati berkalang tanah bukanlah harga mahal demi kemenangan, kalau pun tidak bisa menang, ya hancur bersama…..

Itulah ilmu Rasa….

Ilmunya para Raja…

Itulah sebabnya Gajahmada terjungkal jatuh…


Bahasa para raja tak akan dimengerti oleh para patih sekalipun…

Juga mahapatih sekalipun...

Sehebat apapun logika dan ilmu kedigdayaan sang mahapatih.

Itulah bahasa rasa….

Ilmunya para penguasa yang meramu bukan ilmunya pelaksana….


***



Ilmu rasa adalah ilmu ketinggian budaya…

Bukan sekedar musik semata…

Bukan suara yang pas ditelinga…

Melainkan jawaban dan pertanyaan yang saling bersahutan….


Iibarat sayur lodeh dan sayur asem…

Mungkin keduanya banyak memiliki bagian2 atau bahan baku yang sama…

Manun dengan komposisi yang berbeda tercipta rasa yang berbeda…


Ini bukan lagi soal bahannya apa…

Tapi bagaimana membuat komposisinya…

Mana yang perlu dikuatkan…

Mana yanh perlu dilemahkan…

Intinya adalah rasa itu sendiri…


Kadang musik berupa balada kesedihan yang meratap pilu…

Kadang bahkan bersemangat bak mars perang..

Kadang mendayu bak musik surgawi yang mengantarkan gairah birahi…


Hidup memang seperti itu…

Bagaimana soal meramu…

Mengatur komposisi yang tepat…

Pertanyaan sekaligus jawaban….


Aku tiba2 sadar….

Ada bahaya yang mengancam….

Hanya setelah merasakan irama kami semata…

Seolah ada irama lain yang hendak mengalihkan tujuan kami…

Membelokkan arah musik kami….


DEEGGH…..


Baru kurasakan betapa serius yang ibu khawatirkan.




***


Mumet khan ?


Ha ha ha sesekali mumet ga papa khan ?

Yang munis butuh waktu 3 minggu menyelesaikan bab ini soalnya….

Setelah 3 minggu paham ?

Ga juga….

Ha ha ha

Dinikmati sajalah…



Salam EdanE
Kok iki double update ya tp isine sama
 
thx suhu atas update terbaru nya. salut dengan forum ini. forum ini tidak hanya menyajikan cerita dewasa yg crot tapi menyajikan tentang dunia kita seperti filsafat, hukum,dan banyak lagi yg dibuat oleh suhu suhu yang tergabung jadi member di forum ini. bravo untuk forum ini:tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan:
 
eh ko dopost yaa...

tp thx buat update nyaa


salam edan
 
MATAHARI
SATU JENGKAL






BAB. 24
JAMUAN MAKAN MALAM


Jamuan makan malam ini bukanlah jamuan biasa saja, melainkan jamuan yang sangat luar biasa dimana aku akan melamar para wanitaku dihadapan semua khalayak yang hadir.

Didepan undangan yang semuanya adalah keturunan murid2 eyang guru dan eyang resi….

Murid2 dengan ilmu yang nggegerisi yang bahkan tak bisa dibayangkan oleh orang terlatih sekalipun….

Hawa pengaruh begitu pekatnya, entah siapa yang membuatnya, karena begitu banyak orang yang mengeluarkan hawa begitu pekat seolah penuh hawa membunuh.

Benar kata ibu, ada banyak hal yang aku tak tahu sebelumnya. Syukurlah memang aku dibekali persiapan yang cukup menghadapi semua ini.

Mana ada yang ingin direndahkan ?
Mana ada yang ingin dipinggirkan ?

Semuanya ingin menonjol...
Semuanya ingin tampil utama...
Semuanya ingin mewarnai…

Semua hawa itu berbaur saling bertentangan dan saling bertabrakan satu dengan lainnya.

Ya… ini bukanlah pertentangan antar musuh !!!
Ini pertentangan antar keluarga para wanitaku karena ingin menempati urutan pertama.

Istri pertama….
Permaisuri….
Selanjutnya urusan putra mahkota, sang penerus tahta….

Pertentangan yamg tak pernah srbelumnya aku impikan bahkan dalam mimpi terliar sekalipun.

Ada banyak rupiah disini yang diperebutkan bahkan hingga bisa akan membuat semuanya saling berebut dan saling bunuh.


***

Semua wanitaku bukanlah dari kalangan biasa2 saja kecuali Clara….
Mereka memiliki bisnis yang sangat luar biasa…
Tak mungkin rela itu dibagi2….
Dan lagi mereka pasti menginginkan pewaris tahta bisnis mereka adalah keturunan mereka juga….

Ini bukan perang dengan pihak luar…
Ini adalah perang dengan yang di dalam…
Salah ambil langkah sedikit saja….
Bubar semuanya….

Nafasku sesak….
Rasanya benar2 pengap…
Di luar sana ada segerombolan serigala mengancam untuk ikut ambil bagian dalam keruwetan yang ada…

Siapa premaisuri ku ….?

Baru aku sadar, bahwa itulah pertanyaan yang dibutuhkan jawabnya olehku….
Jawaban yang sekaligus akan membuat semuanya berbeda dan sangat berubah….
Bagaimanapun juga di tanah ini, tak.di jawa atau sunda, istri pertama adalah sang ratu….


***

Kemudian membuka acara, ibu bertepuk tangan sekali saja….
Lantas suara2 yang ada sirap…
Semuanya terdiam…

Lamat2 suara gending2 jawa yang merdu mengalun lembut….
Begitu merdu dan pas banget komposisi dan iramanya sehingga semua keruweta seolah sirap sirna tak berbekas….
Setidaknya ada 48 orang penabuh dan pemukul alat musik gending belum lagi yang beraifat gesek dan tiup…

Baru kali ini aku seolah melihat sebuah konser gending yang titi nadanya memang khas perguruan Napa Guru dan Bapa Resi….

Nada nada pembukaan tarian dewa dewi…

Aku terkesiap….
Dengan irama musik gending yang dimainkan oleh banyak orang ternyata daya biusnya begitu luar biasa….

Tiba2 para tetua ikut mengambil bagian beberapa alat musik….
Tetua macam ibu, papa mama Renata, juga semua orang tua para wanitaku….
Luar biasa….
Alunan musiknya semakin membius…
Seolah semua penonton diajak terbang ke awang awang dan dunia mimpi…
Semua seolah terasa indah…
Perlahan namun pasti semua semakin menggelagar dan sangat kuat pengaruhnya….

Sekali lagi ibu bertepuk tangan….
Perlahan saja tepukan itu…
Namun anehnya seolah bisa menindih segala suara alat musik yang sedang gegap gempita…

PLOK……

Sebuah tepukan ringan saja….
Tapi seolah satu2 nya suara yang ada….
Hingar bingar seluruh paduan suara gending seolah lenyap….
Bukan lenyap benar2…
Tapi seolah tak berarti….

Bagai satu titik warna merah dihamparan warna hitam dilembar kanvas yang sangat besar….
Hitam pekat semuanya….
Sangat lebar….
Kalah oleh setitik warna merah ditengah2nya…

Warna hitam yang segitu lebar nya seolah hanya sebagai pengantar kuatnya warna merah semata.

Sekalipun cuma setitik….


Begitulah tepukan ibu bisa masuk dalam rangakaian irama dan seolah memotongnya dan tepukan itu berbunyi nyaring….
Sendirian…
Seolah semua irama yang rancak berbunyi hanya sebagai pengantar, pengiring suara tepukan semata.


Suatu pertunjukkan dan pemahaman ilmu rasa yang benar2 luar biasa…..
Perlu bisa merasakan soal kapan dan tebal tipisnya serta warna suara tepukan yang harus dihasilkan guna mencegat suara2 orkestra gending…

Semacam suara fals dalam lagu…
Meskipun perlahan, petikan gitar yang fals akan bisa membuat seluruh pagelaran terhenti sejenak karena suara fals tsb merusak komposisi…
Satu saja petikan suara fals bisa begitu mengguncang bila, saatnya tepat dan tepat pula tebal tipisnya serta warna nadanya….

Itulah tepukan yang ibu buat….
Tunggal….
Dengan nada biasa2 saja…
Tapi benar2 tampil sendiri ditengah riuhnya nada2 orkestra….

Suatu penguasaan ilmu rasa yang benar2 luar biasa.

Dengan itu seolah ibu ingin menyatakan akan sanggup mengatasi semua persoalan yang ditimbulkan oleh mereka2 yang tak puas dan berniat menganggu….

Perang kadang sudah usai kala musuh ternyata melihat tak perlu melakukan peperangan karena sudah menyadari kekuatannya akan kalah…..

PSY WAR…..

Kalahkan sebelum bertarung….
Just show up your ability….
Pamerin saja….

Itulah luar biasanya ibu….
Dengan tak banyak tenaga dan orang…
Secara telak bisa merusak irama gending dan membuatnya berantakan hanya dengan satu tepukan saja…..

Ini hampir sama dengan suatu kisah legendaris pejuang mujahidin afganistan kala masih dalam penguasaan Uni Sovyet (sebelum pecah berantakan menjadi beberapa negara termasuk rusia dan ukraina)...
Kisah yang entah betul entah salah….

Alkisah sebuah regu dalam kepungan musuh setelah berhari2 di kejar dan dipojokkan sedemikan rupa sehingga tak ada lagi tempat atau lubang keluar…

Terpojok sendirian dikelilingi serdadu2 unisovyet dengan persenjataan lengkap…
Hanya seregu pasukan yang compang camping kelelahan dan seolah tak ada masanya lagi utk hidup lebih lama….

Hanya satu peluru tersisa….
Hanya satu senapan dibutuhkan untuk memuntahkan pelurunya….
Hanya satu pejuang yang punya kesempatan…

Satu2nya….
Satu2nya kesempatan yang ada….
Sudah itu matilah…..

Pada saat itu pimpinan pasukan uni Sovyet sudah memerintahkan membombardier satu regu pasukan mujahid afganistan…
Semua moncong tank siap diarahkan…
Bom2 siap dimuatkan ke dalam moncong2 meriam dengan kaliber besar…
Semuanya siap2 memencet knop TEMBAAAK

Sang pimpinan pasukan uni sovyet memang sangat benci dan frustasi selama ini menghadapi satu regu pasukan khusus pejuang agganistan ini.

Dalam banyak pertempuran mereka selalu berhasil memporak perandakan pasukan uni sovyet…
Tapi rupanya kali ini adalah bagian dirinya, sang kepala tempur pasukan uni sovyet untuk menang….

Dengan sambil tersenyum girang dia menghitung…

SATU…..
DUA……
TI…..

BLAAAR BLARRR BLAAARR BLOOOM BLUUUMMMM

Pada setengah hitungan ke tiga….
Sebuah peluru melesat menghantam masuk moncong sebuah meriam tepat ditengah2nya dan meledakkan bom yang berat di dalam meriam tersebut….

Muncullah efek domino…
Ledakan demi ledakan bersahutan dipicu oleh sebuah peluru pejuang yang melesat tepat pada sasarannya dan pada saat yang pas….

Dimana semua pasukan uni soviet berkumpul rapat siap2 merayakan kemenangannya….

Satu batalion luluh lantak jadi perkedel…..
Ledakan demi ledakan masih saja berbunyi menghaniskan semua peluru dan bom serta mesiu yang ada….

Satu peluru…..
Satu tepukan….

Bagi banyak orang itu kebetulan….
Memang ada kebetulan itu ?

Itu sekedar intuisi….
Memangnya apa intuisi itu ?
Itulah ilmu rasa….
Dalam melakukan sesuatu yang sangat amat tepat baik waktunya atau tebal tipisnya….

Itulah ilmu rasa yang sesungguhnya…..


***


PLOK

Satu tepukan ibu yang terdengar sangat pas….
Membuka acara ke jenjang berikutnya….

Semua wanitaku turun gelanggang….
Menarikan tarian sang dewi secara bersamaan…

BERSAMAAN…..

Kalaulah pernah membaca kisah ini di bagian2 awal akan tahu kehebatan tarian tunggal nya….
Ini bersamaan….

Luar biada membiusnya…
Luar biasa menggodanya….
Menarik2 dada dan detakan jantung…

Satu saja begitu luar biasa….
Apalagi sekaligus 6….

Tarian yang memiliki gerakan yang menghipnotis…
Gerakan2 yang membuat penontonya serasa dibetot2 jantungnya hingga hampir copot…

Baru kali ini aku melihat wanitaku menari, bersama sama lagi….
Tentunya selain Clara yang menjadi murid ibuku pertama kali….
Tapi itupun bukan melihatnya menari tarian sang dewi….

Tarian sang dewi para wanitaku seolah menarik narik aku ikut kedalam tarian semakin kuat dan semakin kuat….
Seakan ada magnet yang menarik tubuhku untuk ikut serta dalam tarian….
Masing2 wanitaku seolah menjadi sesuatu yang sangat luar biasa...

Tapi memang waktu masih berjalan sendiri….
Belum saatnya klimaks yang menghantarkan gending menuju undangan buat sang dewa….

Gending semakin menggelorakan rasa yang sungguh sangat luar biasa….
Srmakin cepat dan semakin bertalu2 seolah menggedor isi dada para penonton….
Geding pengantar tarian sang dewi yang dimainkan oleh segenap pamain yang terdiri dari para tetua….

Semua seolab terhipnotis….
Diam tak bergerak hanya mata masing2 penonton seolah tak bisa dipalingkan….
Aura sihir menyebar cepat membius dan membuat para penonton yang awalnya memiliki aura yang kuat seakan sirna tak berbekas….


***

PLOK…..

Lagi2 ibu membuat tepukan pada saat yang sangat tepat dan secara luar biasa seolah menghentikan semua daya tarik tarian yang sungguh sangat membius sukma…..

Semua berhenti….
Penabuh berhanti….
Peniup seruling berhanti…
Pemain alat gesek berhenti….

PARA PENARIPUN BERHENTI BERGERAK …
DUDUK BERSIMPUH….

Perlahan….
Namun pasti….

Terdengar suara rebab yang mengalun syahdu….
Diiringi tepukan gendang perlahan….

Mengantarkan penari lelaki
Sang Dewa….
6 orang Dewa yang seolah turun dari entah darimana…
Tiba2 saja 6 Orang Dewa turun melangkah dari atas perlahan menuju para dewi nya….

Itulah Aku….
Akulah sang dewanya….


***

Sang dewipun mengangkat kepalanya tersenyum mesra membius seantero nafas dan degub jantung…
Kerlingan mata sang dewi seolah menghunjam dalam dada dalam2….

Dengan lembut sang dewi bangkit dan mengibaskan selendangnya….

Tanda musik kembali bergema membahana menusuk jantung dan menorehkan kenangan yang tak akan terlupakan….

Para Dewipun akhirnya luluh dalam pelukan mesra Para Dewa….
Pelukan yang luar biasa….
Penuh dengan hawa rasa yang sangat memukau…
Sangat membius…
Bagaimana penyatuan Dewa Dewi begitu memukau semuanya….


***


Musik telah terhenti….
Kami pun terdiam didepan orang tua para gadisku….
Satu satu aku dampingi semuanya…
Ke enam2nya….
Di depan orang tuanya…
Aku meminta restu secara bersamaan….

Semua khalayak terdiam…
Semula mereka benar2 tak mengira bahwa penari pria adalah satu orang saja….
Kini mereka melihat jelas bahwa ada 6 orang aku yang berpakaian sesuai dengan para wanitaku yang berbeda…

Betapa semua tak mengira ada kejadiannya aku bisa tampil mendampingi para wanitaku seorang demi seorang secara bersamaan….
Bukan apa2….
Ini susah diterima akal sehat siapapun kecuali yang hadir di acara ini…
Mereka tahu dan sadar bahwa kali ini telah lahir seorang pewaris….
Ini menandakan bahwa sang pewaris tahta kerajaan ilmu Bapa Resi dan Bapa Guru telah hadir...

Yang menandakan bahwa yang hadir…
Seluruhnya….
Tanpa terkecuali wajib menghormati…
Munculnya sang pewaris tahta….
Bagaimanapun beratus tahun telah ditunggu kehadirannya…
Sang Dewa…
Yang menyatukan seluruh kekuatan yang dipupuk oleh Bapa Guru dan Bapa Resi….
Beratus tahun banyak sudah perpecahan yang menghadirkan dendam diantara para murid dan cucu cicit murid untuk menduduki kursi murid kepala…

Murid kepala yang mengatur semua…
Yang menguasai semua….
Harta yang bukan kecil…
Pengikut yang bukan sedikit dan terdiri dari orang2 penting….

Betapapun Bapa Guru dan Bapa Resi meninggalkan dan mawariskan banyak harta dan ilmu…
Semua murid memperoleh bagian masing2 dengan suatu catatan….
Semua bisa diminta oleh sang pewaris….
Sang dewa….
Yang menguasai ilmu pamungkas bapa Resi dan bapa Guru…

JIWA SRAYA

Yang bisa meluluh lantakkan semua rasa yang ada…
Melingkupinya dan mengurainya sehingga semua hawa rasa yang ada sirna ke dalam jiwa ilmu sang Dewa….

Tak ada yang pernah melihat dan mengetahui bentuknya…
Cirinya hanya satu….
Kemunculannya akan membuat hawa rasa semua orang di dekatnya kuncup dan tak bersisa lagi….

Tarian Sang Dewa dengan suatu cara yang entah bagaimana menguncupkan semua hawa yang ada….
Bukan sekedar menguncupkan tapi juga meleburkan hawa tersebut mengikuti irama dan warna hawa sang Dewa dan menjadikan semuanya harmoni yang selaras dan indah….

Tak lagi mencekam tapi hangat….
Tak lagi mengiris tajam melainkan membelai lembut…
Tak lagi panas membara melainkan sejuk mengalir semilir…

Ya akulah sang Dewa….
Yang sekarang duduk bersimpuh disamping para wanitaku, dengan penuh hikmat meminta restu dari orang tua2 kami….

Bagaimanapun hebatnya sang Dewa…
Tetaplah harus merendah menunduk meminta restu orang tua….
Tetaplah harus bersimpuh…
Karena ketundukan dan rasa hormat itulah wujud kekuatan sebenarnya….


***

Dan jamuan makan malam itu tak hanya jadi acara lamaran semata….
Rupanya ibu dan para orang tua sekaligus membuatnya menjadi acara pernikahan…

Entah bagaimana ceritanya….
Entah bagaimana caranya…
Semuanya sudah siap sedia…
Penghulu ada….
6 orang….

Luar biasanya…
Semua acara ijab kabul dilakukan bersamaan….

Tak ada istri pertama….
Semuanya menikah dengan diriku yang masih lajang…
Tak perlu ijin istri utk menikah lagi…


Sebelum itu terjadi aku tampil berdiri dan menyatakan satu keyakinan diri…

"Para tetua yang terhormat…
Para wali dan orang tua para kekasihku wanitaku yang sebentar lagi menjadi istri2ku…

Ijinkan saya menyatakan kebulatan tekad saya…

Yang pertama.
Aku berkeyakinan bahwa aku bisa maju dengan apa yang ada pada diriku, untuk itu aku harap semua para tetua dan pewaris Bapa Guru dan Bapa Resi tak usah khawatir akan kehilangan apa yang telah dimiliki selama ini.

Yang kedua.
Aku paham sepaham2nya, bahwa para orang tua wanitaku hanyalah memiliki istri2ku sebagai satu2nya anak, oleh sebab itu, aku umumkan disini bahwa anak pertamaku dari istriku nantinya yang akan menjadi pewaris dari masing2 kakek dan neneknya.
Pendidikan dan pewarisan usaha mereka akan sepenuhnya akan kami serahkan pada kakek neneknya...
Khusus utk istriku Clara, anak pertamanya akan mewarisi usaha yang aku sendiri bangun atas namanya dan kemudian dia warisi…

Yang ketiga.
Semua anak kedua kami akan kami didik untuk menjalankan usahanya masing2….
Sehingga udaha yang kami bangun ini hanya akan diwariskan kepada yang memang benar2 mampu dan mumpuni…

Yang keempat.
Saya mohon do'a restu dan dukungan do'a dari semuanya agar kami bisa menjadi yang terdepan dalam berusaha dan bisa menjalin hubungan baik dengan semuanya tanpa terkecuali.
Saya mohon saran dan arahan para tetua, bagaimanapun juga saya masih sangat muda.
Saya mohon diluruskan bila salah.
Diperingatkan bila mulai melenceng…
Saya mohon dengan segala kerendahan hati dukungannya dan do'a restunya.

Terakhir…
Saya sampaikan terima kasih atas disaksikannya pernikahan kami…."


***

Itulah aku….
Yang memang masih muda….
Yang aneh….
Yang kadang sangat lugu….

Tapi aku punya banyak kasih dan cinta….
Semoga tak akan salah melangkah…

Pernikahan ini benar2 sangat berarti bagi kami semua…
Karena inilah wujud persatuan semua anak murid bapa guru dan bapa resi….
Aku tahu dan paham…

Ada yang tak suka…
Biarlah…

Ada yang ingin menghancurkan…
Itu soal nanti saja…

Ada yang bersiap melibas kami….
Silahkan saja…

Itu soal nanti…
Yang pasti kami sudah bersatu sekarang….
Kami punya keyakinan kuat akan bisa menghadapi apapu yang muncul di depan….
Kami siap…


TAMAT


***

Kok ga ada pertempurannya ya….?
Ha ha ha….
Belum kayaknya...

Mungkin dilanjut kedepannya lagi kali….
Bisa jadi….
Yang pasti sudah tamat kan ?
Sequel ke dua…..
Manusia2 hebat nusantara…..

Lanjutannya….?
Ha ha ha

Kalau bisa ya….
Kalau masih neg dengan yang komentar memedihkan hati….
Ya kapan2 saja kalau sudah hati lerem….
Atau sayonara sajalah

Ha ha ha

Salam EdanE


NB : matur suwun atas perhatiannya selama ini

 
Wuedan tenan....cerita yg butuh nalar yg bagus buat mencerna....salut dan hormat buat suhu @Pemancingmimpi dan selamat untuk label tamatnya.....di tunggu sekuel lanjutannya....
 
Makasih apdetnya mbah @Pemancingmimpi

q12ZTdd.jpg
 
Kayak gini nih yg gw demen, TAMAT.

Urusan sekuel, terserah om aja. Kalo ada anjing tetangga yg nyolot, panggil aja tukang jagal. Biar nanti dimasak rica-rica gukguk aja. Gitu aha repot.

Hahahaha, salam edan...
 
Bimabet
Sepertinya anti klimax. Pemaksaan tamat. Mugia aya kalanjutanna masalahna meuni ripuh katingalina....

Mantaps suhu... Ay enjoy sangat. :mantap: :cendol: :cendol: :cendol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd