Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Matahari Satu Jengkal

Bimabet
Iki iseeeh wae dibahas peternakane @Pemancingmimpi ...wes ayoo podo mup on..rame rame di cueki wae trit iki rong ulan..mengko digempoor maneh yen wes rong ulan...
 
MATAHARI
SATU JENGKAL





BAB. 22
IMAGINE



Tase adekku memang hebat ga ketulungan, polos ceplas ceplos dan sangat positif thinking.
Dan…
Kalau boleh jujur, diantara semuanya, bahkan dibanding istri2ku, Tase sungguh yang susah aku ukur kemampuannya.

Sangat luar biasa dalam menampakkan dirinya tak bisa apa2 namun begitu ada kejadian dia pasti bisa beresin semuanya.

Soal Ayu dan Tase yang menerima hawa panas Raka, misalnya bila ada dua orang Raka sekaligus yang membawa hawa panas, sepertinya Tase pasti mampu mampu sendirian saja menerimanya.

Tase adalah misteri, sama halnya dengan ibu….
Tase tak terukur olehku…
Hawa keberadaan dirinya bahkan mirip orang ga bisa apa2 bahkan….
Tak teraba…
Tak terasa sama sekali….

Saat tadi muncul disebelahku saat menyambut kedatangan Raka, sama sekali aku tak tahu, tahu2 disebelahku mirip dengan kemunculan ibu.

Kapan mulai belajarnya ya…
Kapan mulai hebatnya….
Yang pasti gelap akunya …
Ha ha ha…

Aku sebenarnya kagum dan takjub dengan resi dan rama guru, kok bisa2nya menciptakan sesuatu dengan mengandalkan rasa semata. Padahal mereka lelaki. Gimana itu mikirnya ya ?

Ha ha ha…
Dah itu nantilah aku renungkan…
Yang pasti dah lama aku ga ketemu dan ngobrol rame2 dengan keluarga ku sendiri macam ini…

Ada duo sableng Raka dan Tase yang luar biasa, satu luar biasa lugas dan seolah hidup di hutan dengan segala tingkahnya yang blak2an tanpa malu…
Satu lagi luar biasa usilnya sehingga semua yang dekat dirinya harus ekstra hati2 dan waspada, sebab kalau tidak pasti jadi korban bullyan…

Eh…
3 ding…
Satu lagi lemah lembut tapi benar2 kaya kuntilanak jahatnya… ha ha ha. Ayune memang suka mempedaya orang dengan kelemahlembutannya.

Klop dengan Raka yang ngawur…

Ha ha ha…

Malam itu sampai menjelang pagi, kami bercengkerama satu sama lainnya, luar biasa ramai dan sangat berisik.

Berkali2 Raka dijewer oleh Ayu gara2 sikapnya yang sableng.
Berkali2 Tase dikejar2 oleh Raka buat dikitik2 saking gemasnya Raka digodain adeknya yang memang sablengnya melebihi sang kakak…

Berkali2 Ayu aku acak2 rambutnya karena gemes, malah seringkali dia bersembunyi di balik Raka utk menghindari kejaranku.

Ibu di pojok sendirian hanya tersenyum saja, kadang tertawa saking tak tahan kelucuan2 kami.


Duh Gusti….
Lama sekali aku tak melihat ibu begitu lepas tertawa dan selaku tersenyum seperti ini….
Rasanya sudah lama tak bermain layaknya anak kecil dengan adek2ku…

Terima kasih ya Tuhan…..
Hamba sangat bersyukur atas karuniamu kepada keluarga ku…


***


Sebelum pagi menjelang aku menyebar, masing2 diriku menemani istri2 ku yang sedang tidur.

Mmm….
Ternyata memang ada beda antara aku yang menemani Tiara dan aku yang menemani Wanda, juga yang menemani Clara, demikian juga yang bersama Santi dan Sinta termasuk Renata.

Masing2 pancaran mempunyai frwqwensi yang rasaku harus menyamakan posisi dan getarannya baru aku bisa merapat.

Mmmm….
Asyik juga ilmu ini, kayaknya hanya ibu, aku dan Tase saja yang menguasai benar2.

Diantara bidadariku sepertinya, yang paling mungkin bisa ya Santi dan Sinta, mengingat kedekatan mereka dan ibu hampir sepanjang usia kanak2 hingga dewasa, spekturm getaran merekapun nyaris sama dengan getaran ibu dan Tase, hampir2 tak teraba olehku.

Mmmm….
Aku jadi ingat soal anasir2 buruk yang sedang menyebar dan berkembang diantara kami bertujuh.

Istilah ibu ini merujuk pada ilmu rasa, dimana ada getaran rasa yang menganggu dan tak sesuai dengan garak langkah kami bersama.

Ada suara yang sumbang…
Nada yang fals…
Atau gerak tarian yang merusak harmony.

Sebagai team work, kami dibiasakan menggunakan harmonisasi rasa yang mirip pengaturan dirijen atau kondutor. Kapan memukul kendang atau bonang, harus sesuai dengan gerakan penari atau bahkan hentakan kaki penari. Ada irama disana yang mengalun kadang lwmbut kadang keras

Itulah kami keturunan murid Eyang Resi dan Eyang Guru. Diajarkan untuk bisa bergerak bersama dan berirama dalam kelompok sekalipun sebagai individu kami memiliki kemampuan diri masing.

Itulah kami yang diajarkan makna bagaimana bekerja sama dalam gerak dan nada bahkan tanpa mendengarkan suarapun kami bisa, karena kami terbiasa dengan getaran yang bergerak disekitar kami, saat ini bahkan baru aku paham kalau kami juga bisa bergerak bersama hanya dengan sekedar adanya kontak atau hubungan rasa.

Kejanggalan apa ya yang dimaksud oleh ibu ?
Kok aku ga merasakannya ya ?
Apakah aku salah ?
Apakah ada hal2 yang belum aku ketahui ya ?

Rasanya istriku baik2 saja kok…
Mmm…
Atau ada anasir2 buruk lainnya ya ?
Dari luar misalnya kah ?
Mmm…

Lagi2 aku belum bisa merasakannya ya…
Aku benar2 pekok ini…
******…

Ah biarlah…
Kadang tak semuanya harus aku pahami sejak awal, dan lagi pula ibu tadi juga ga begitu memahami juga.
Let it be lah…
Biar zaja lah….
Pokoknya aku harus belajar dan belajar lagi soal rasa dan bagaimana mengendalikannya…
Itu ilmu yang memang aku belum bisa banyak…

Dalam siklus ilmu logika, maka bolehlah diterangkan awalnya adalah mengetahui, entah dari baca atau melihat atau mendengar atau mengenali rangsang yang kemudian di oleh ke alam pikiran untuk diolah.

Mengetahui - Mengerti - Memahami - Mengembangkan.

Itu siklusnya, selanjutnya dalam mengembangkan itu kita mengetahui sesuatu yang baru yang merangsang otak kita mencoba mengerti apa yang dirasa baru tersebut….
Begitu seterusnya siklus itu sehingga makin hari makin banyak yang bisa kita pahami.

Dalam ilmu rasa….
Tak ada siklus seperti itu…
Adanya…

Merasakan - Lebih Merasakan - Merasakan Lebih dalam - lebih dalam lagi……

Hal yang sama, pokok bahasan yang sama, akan selalu menghasilkan perubahan pengenalan dalam ilmu rasa…


Bener begitu? Tak tahulah….
Yang pasti, tidak seperti itu juga rasanya…
Bingung khan?
Ya pasti bingung lah, aku saja masih bingung…
Kenapa?
Karena membicarakan rasa dr sudut logika ga akan ketemu selain kebingungan….

Ha ha ha…
Itulah yang sering dikatakan ibu ataupun tase….

Mungkin tepatnya bisa dijelaskan secara proses mencintai…. Mmmm kali yah
Belum tentu tepat juga….
Tapi mungkin bisa menjelaskan…

Misalnya awal aku mengenal Tiara, tak ada rasa itu kali ya ….
Adanya rasa menghormati sebagai orang yang kagum…
Lama2 rasanya memang ada cinta buat dia sekalipun belum jelas…
Lama2 semakin jelas ada tapi ga seberapa sih, masih kalah oleh rasa heran… kok mau ya dia sama aku ?

Apa semakin lama semakin dalam ?
Tidak juga…
Kadang terdistorsi oleh kecurigaan atau kebosanan atau mungkin gara2 aku punya wanit yg banyak sehingga rasa itu naik turun ga jelas…

Terdistorsi…
Mmm…
Mungkin itu kata yang tepat kali ya….
Ada yang menghalangi rasa yang seharusnya kita bisa kenali….
Dibelokkan oleh hal lain sehingga yang muncul adalah sesuatu yang akhirnya berbeda…

Misalnya kala bersama dengan Wanda dan memadu kasih dengannya secara intens dan panas, maka kondisi kebersamaan dengan Wanda seolah memblokir rasa2 lain untuk wanita lainnya termasuk diantaranya Tiara.
Bukan berarti aku tak cinta lagi dengan Tiara….
Rasa itu seolah tertutupi dengan keberadaan Wanda secara intens disekelilingku…
Itu saja….


Namun begitu aku belajar mengenali secara bersama “rasa” pada Santi dan Sinta, aku mulai bisa menghilangkan blocking terhadap kemampuanku mengenali “rasa” ku karena “rasa” yang lain…
Kemampuanku kemarin malam teruji dengan bisanya menghilangkan blocking terhadap 6 orang sekaligus dengan cara meningkatkan kemampuan merasakan…

Ya rasa itu dilatihnya dengan meningkatkan pengenalan dirikita sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau sesuatu yang lain….

Ada istilah mashur…
Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta….

Itulah saripati ilmu rasa….
Adalah bagaimana meleburkan diri kita untuk mengenali orang lain atau sesuatu yang lain sehingga kita timbul rasa sayang dan cinta…

Timbul rindu dendam benci dan sebagainya yang dengan tingginya intensitas pengenalan akan timbul kekuatan rasa ….

Seorang anak akan menghajar orang lain yang mungkin jago berkelahi sedangkan dia tak punya kemampuan itu sebenarnya….
Namun rasa cintanya terhadap ibunya sedemikian dalamnya menyebabkan “lonjakan” kemampuan yang luar biasa diluar kendali otaknya…
Dalam sadarnya, si anak tak akan bisa menjelaskan bagaimana dia bisa menjadi seorang jago….

Karena memang tak akan bisa dijelaskan…
Hanya bisa dirasakan…
Energi rasa sebesar itulah…
Luar biasa diluar nalar…
Secara alami itu akan timbul dalam lonjakan2 kemampuan yang luar biasa tanpa bisa dikenali, kecuali ada usaha2 mengenalinya….

Itulah rasa…
Dia sudah ada dan memang hebat sejak awalnya….
Cuma tak kita kenali kemampuannya…
Tak kita bisa gunakan secara sadar…
Tanpa keinginan atau usaha mengenalinya secara sadar…

Dengan rasa, ruang dan waktu bukanlah masalah besar….
Dengan rasa, kita dengan mudah menembus ketidak mungkinan…
Karena mungkin dan tak mungkin selalu dibatasinoleh nalar….
Rasa tak ada batasannya…
Jika kita mengenalinya….

Itulah rasa…

Mmmmm….
Ha ha ha…
Lumayan juga aku bicara ini ya….
Ruwet ga ruwet…
Aku yakin banyak yang paham namun sekaligus ga paham….
Itulah rasa….
Terima saja…
Rasakan…
Rasa itu untuk dirasakan, tepatnya dikenali rasanya…
Maka dia akan membuat sesuatu diluar nalarmu…
Karena rasa memang bahasa diatas nalar dengan kemampuan meleyapkan ketidakmungkinan akal….


***

Dengan memperoleh pencerahan serta pemahaman tentang rasa, barulah aku sadar bahwa rasa itu tak sebatas hanya pada satu hal. Cinta…
Ada rindu dendam benci iri dengki dan sebagainya…

Suka dan tak suka…

Pemahaman inilah yang membuatku mencoba “rasa” yang lain selain kasih sayang dan cinta….

Dan ternyata betapa terkejutnya aku….
Banyak spektrum rasa lainnya yang bergetar kuat muncul dari para wanitaku….

Luar biasa….
Inilah yang tadi dibicarakan oleh ibu…

Ada anasir2 lain dari para wanitaku…
Bukan hanya cinta untukku juga cinta yang berkobar untuk yang lainnya ….
Ada dendam disana….
Ada benci disana…
Ada rindu disana yang kuat untuk orang lain…
Ada kesedihan yang mendalam…
Keputus asaan….

BLAAAR….

Sesuatu yang akhirnya aku pahami perlahan setelah bertemu dan berbincang dengan Ibuku….

Untuk siapa dendam itu…?
Iri kepada siapa … ?
Benci terhadap apa ….?
Rindu yang luar biasa kepada siapa ?
Sedih yang mengerikan karena ….?
Putus asa karena apa dan bagaimana …?

Kenapa itu semua ada …. ?

Aku paham manusia itu memanglah kompleks…
Selalu ada bermacam rasa berkecamuk dalam dada dan itu pasti ada…
Tak mungkinlah ada manusia yang lurus2 saja dengan hanya satu macam rasa saja dalam dirinya….

Namun mengetahui para wanitaku ternyata memiliki begitu banyak rasa yang dalam skala luar biasa dan tak hanya rasa cintanya buatku saja yang luar biasa…

Ada apa ini ?
Apakah yang selama ini terjadi dan membuat mereka begitu memendam rasa yang luar biasa ?

Ternyata aku belum mengenali wanitaku dengan baik…
Ada banyak segi yang harus aku pelajari…
Ada hal2 diluar nalar yang aku harus hadapi…
Ternyata semuanya tidaklah baik2 saja…

Tapi itu biarlah akan menjadi terbuka pada waktunya…
Aku masih merasakan cinta mereka yang dalam…
Selama ada cinta….
Biarlah yang lain akan terbuka dan aku hadapi dengan segenap rasa cintaku….

Aku yakin cinta adalah awal kehidupan…
Cinta adalah rasa yang paling kuat diantara lainnya…
Cinta adalah sebab kehidupan….

Biarlah Cintaku menjadi pelindung semua wanitaku….

Itu janjiku…


***

Pagi itu, aku benar2 sibuk membangunkan para wanitaku yang semuanya berubah manja….
Ya sejak aku bisa membelah diri atau menjadi banyak dan bisa mereka rengkuh sendirian “pecahanku” seolah mereka merasa tak harus menunggu giliran di”manja”kan.

---

Aku & Sinta

Ha ha ha…
Gimana coba caranya menceritakan 'aku' yang sekaligus 7? Susah juga soalnya.
Bareng2 mengerjakan semuanya dalam satu saat, aneh rasanya, beneran, menceritakannya jauh lebih mumet dan memusingkan kepala…

Ha ha ha….

Makanya aku cerita satu2 saja atau satu saja kali ya, terus bayangin….
Imagine…
Kalau aku yang lain lagi ngapain saja…
Ha ha ha…

Sinta adalah gadisku yang menguasai unsur 'air' dan sedikit unsur tanah, hampir sama dengan Santi yang menguasai unsur 'tanah' dan sedikit unsur air.

Sinta lebih luwes dan 'beriak' atau rame istilahnya, bocor….
Tapi dua2nya sangat kalem sebenarnya.
Ramenya Sinta lebih kepada kalau sudah kenal saja dan kalau perlu saja.
Selebihnya ….tenang.
Lembut dan bisa mengikuti apapun gerakan 'lawan', baik lawan bicara ataupun lawan tarung…

Air tenang menghanyutkan….
Tetesannya mampu melubangi batu…
Tenaga mengisap dan menerjangnya luar biasa…
Itulah sifat2 Sinta…

Tanpa mengenalnya susah bagi kita mengetahui keunggulannya…
Lawan jarang menganggapnya ada, dan jalaupun akhirnya paham ternyata ber'isi' itu artinya sudah terlambat, karena sudah terlibas hanyut tak bisa bangkit.

Menguasai unsur air sama saja belajar sabar dan rendah hati, karena watak air selalu mengalir ke bagian yg rendah…

Tanah adalah lahan tanam juga tempat yang diinjak2 oleh makhluk lain. Sifat rendah hati yang luarbiasa, tapi sifat kuat menerima beban atau lontaran tenaga.

Bagaimanapun kuatnya petir, begitu sampai tanah hilang sudah tenaganya, seolah lenyap tak berbekas. Itulah Sinta dan Santi banyak persamaannya memang…

Api bisa dimatikan dengan air, tapi bakalan lenyap tak berkekas bila kena lumpur….

Air daya libas nya luar biasa, namun tak akan mengalahkan daya rusak longsoran lumpur….

***

Di ranjang? Jangan tanyalah….

Mau lembut mendayu2 siap…
Mau hardcore yang keras membahana juga siap…
Mau berapa rondepun siap…
Karena pada dasarnya memang itulah watak mereka berdua, apalagi Sinta…
Jauh lebih aktif dan responsif….

Sifat air membuat Sinta sedikit lebih periang dibanding Santi, sedikit saja kita menggoyang riaknya air akan timbul sekejap kemudian.

Semalam, entah berapa kali kami mengayuh lautan birahi dengan berbagai gaya dan type pergumulan. Kadang romantis dan halus lembut mendayu, dengan ditingkahi desahan yang meronakan pipinya....

Kadang dengan gaya yang menghentak2 yang membuatnya seolah gila dan ikut terbawa menjadi luar biasa binal serta sangat ekspresif…

Pagi ini, kulihat Sinta tidur meringkuk dengan damainya dan penuh kepuasan….
Matanya terpejam senyumnya tersungging damai…
Helaan nafasnya sangat lembut dan teratur…
Selimutnya sebagian tersingkap menampakkan paha mulusnya yang sungguh sangat menggoda…
Sekalipun kulit Santi dan Sinta tak seputih wanitaku lainnya, namun kebersihannya dan lekembutannya tak kalah menariknya…
Eksotismenya adalah keunggulannya….

Susunya bergerak sesuai irama nafasnya, putingnya yang kecoklatan ikut begetar lembut. Pemandangan pagi yang benar2 memuaskan mataku memandangnya…

Tak tahan aku membelai pahanya…
Meremasi pantatnya….
Menggelitiki putingnya…

"Aaaaaaahhhhhhhhsssssshhh….."
Desah lembut Sinta menahan gejolak birahinya dalam tidur lelapnya….

Tiba2 kurasakan juniorku dibelai2 lembut oleh tangan Sinta….

"Mmmm…. Sudah bangun sayang? "
"Hi hi hi, gimana ga bangun kamu remes2 susuku mmmm… memekku kamu elus2 gitu… aaaahh"

"Ha ha ha, udah ah nanti keterusan…."
"Iisssh hayo lah…. Lama dikitlah…"

"Husssh nanti kita kesiangan, sayang..
Ga enak sama anak buah, yuk ah mandi, khan bisa sambil mandi sayaangggg.. Mmmmm?"

"Hi hi hi ayolah…. Bangunin .. Mmm"
"Hadeww nyonyaku sekarang manja ya… ya sudah sini aku gendong"

Aku memang sudah mengisi bathube dengan air hangat utk mandi bersama Sinta…
Aku gendong Sinta dan mmmm Sinta dambil digendong tetap saja mengelus2 juniorku…
Alhasil juniorku sekarang tegak keras mengacung layaknya pentungan satpam…

Aku turunkan Sinta, dan bersama kami masuk ke dalam bathtube yang sudah penuh air dan buih denga aroma segar menggairahkan…

Di dalam bathtube aku menggosok punggung dan lengan Sinta…
Tanganku kemudian meremas2 susunya dan memelintir putingnya yang sudah sedari tadi tegak mengeras…

Sinta rupanya tak tahan, segera dibaliknya tubuhnya menghadapku dipegangnya juniorku dan diarahkan ke memeknya…

Blessshhh….

Sekejap kemudian aku dan Sinta menyatu…
Sinta perlahan menaik turunkan tubuhnya, air bathtube mengombak aku yang disuguhi pemandangan susunya yang sekel sekaligus melahap putingnya bergantiam…

Tak tahan terangsang sedemikian rupa, Sinta melenguh kencang…
"Uuuuugggggggghhhhhh sssssshhhhhhh"

Gerakan tubuhnya menjadi semakin cepat…
Seolah hendak buru2 menjemput sesuatu…
Akupun akhirnya menggerakkan pantatku naik turun dengan beringas…

"Aaaaaaaaaaaccccchhhhhkkk"
Sinta dengan segera memperoleh orgasmenya…
Aku tak peduli, semakin menggerakkan pantatku lebih cepat dan lebih cepat lagi….

Oooouuuuugggghhsssssshhb
Aaaaaahhh
Aaaahhhhhhsssss
Aaaakkkhhhbbb

Berkali2 Sinta memperoleh orgasmenya susul menyusul demikian cepatnya….
Akhirnya akupun menjelang orgasmeku sendiri…
Dengan kencang kutancapkan dalam2 menghentak dengan segenap tenagaku….

Crrroot….
Crooot

***

Akhirnya bisa juga kami, aku dan Sinta berbenah dan siap untuk bekerja…
Masalah bajuku ?
Gimana ?

Ha ha ha….
Itulah yang aku sendiri ga paham2 banget…
Soalnya di kamar Sinta ga ada bajuku…
Adanya di kamar di ryang kerjaku lah…
Tapi lucunya…
Tiba2 aku sudah berpakaian…

Ajib betul deh…
Ha ha ha

Bayangin….
Imagine….


***

Pagi itu baru setelah pukul 8 kami siap sedia di kantor masing2, acara sarapan bersama kami lakukan dengan masakan Santi dan Sinta.

Mmm gimana ya jelasinnya…
Enak sih..
Tapi beda banget dengan masakan Wanda atau Tiara soalnya.
Masakan Wanda dan Tiara serasa masakan ibuku dan nancepnya pas di lidah.

Masakan Santi dan Sinta agak "berasa" bumbunya, kuat rempahnya dan nendang banget pedesnya. Plus hampir semuanya mengandung "lemak" dan santan….
Mmmm, masakan Tiara dan.Wanda lebih nyunda, masakan Santi n Sinta lebih mirip kaya masakan jawa timuran yang kuat bumbu…

Aku yang jelas jadi "satu" lagi kala sarapan.
Dan anehnya, para wanitaku ga heran atau menganggap itu sudah seharusnya kali ya…
Aku saja yang merasa aneh.

Ha ha ha….
Gimana ya rasanya, duh susah jelasinnya pokoknya, yakin deh semuanya jarang2 bisa membayangkan tulisan ini khan…?
Itulah…

"Mmmm….
Kalau aku manggil semua pake sayang, yakin bakalan kacau ini ya, ha ha ha…
Gini ya, mulai hari ini aku manggilnya begini…
Untuk sayangku Tiara : Ti-say
Untuk sayangku Wanda : Nda - say
Untuk sayangku Renata : Say - re
Untuk sayangku Clara : Say - ara
Untuk sayangku Sinta : Ta - say
Untuk sayngku Santi : San - ara
Ha ha ha…
Ada keberatan "

"Iiih ogah ah, Renata, maunya Renata sayang ah, disingkat2 kok malah kaya kurang mesra gitu, pokoknya kata sayangnya ga mau disingkat. Titik"

"Wah, gitu ya Renata sayang?"

"Iya sayang, tuh khan kalau kata sayangnya ga dipotong2 enak di telingan khan ?"

"Mmmm Clara maunya ga pake kata sayang, maunya pake kata Cinta ah. Cintaku Clara…
Mmm kayaknya enak begitu deh…
Mesra dan bikin iri orang lain, pokoknya harus itu"

"Dduh ga kepanjangan itu Cintaku Clara ?, mmmm?"

"Gak lah"

"Ya sudah Cintaku Clara"

"Mmmm Santi manut saja mas, Sanara cukup enak didengar kok?"

"Mmm gitu ya?"

"Tiara suka deh panggilan itu mas, Tisay lumayan empuk di telinga kok"

Duh akhirnya, sarapan itu cuma membahas nama panggilan mesra saja habis waktu.
Separuh wanitaku setuju dengan singkatan2 yang aku berikan, separuh lagi pengen ga pake singkatan2.

Ternyata, bicarain masalah romantis dengan 6 orang panelis, eh istri sekaligus itu susah bener, masing2 maunya sendiri…
Masing2 ga mau kalah…
Masing2 bikin mumet kepalal

Ternyata ibu lebih jago kalau mimpin acara makan, kali karena semua nurut ya…?
Ha ha ha, wanitaku bukannya ga mau nurut kok, mereka mau diistimewakan saja sebagai istri yang pendapatnya wajib didengar suami kok….
Lagi pula sarapan dengan bicara2 yang ringan2 itu menyenangkan kok...

Ga perlu mengernyitkan dahi dan mikir.
Toh bentar lagi kerja mikir….

Ga perlu perenungan yang dalam yang bisa sampai kebawa mimpi…
Toh habis ini kita kerja dan menghadapi realita…

Sarapan itu lebih untuk saling menguatkan dan mengingatkan jadwal….
Lebih untuk menyemangati satu sama lain…
Lebih untuk menyampaikan bahwa semuanya akan baik2 saja, mendukung dan sedikit saja memberi masukan…

Saling suap2an…
Saling lempar joke…
Tertawa bersama dan berdo'a bersama utk kesuksesan hari ini….


***

Sudah sampai sini saja dulu ya…
Biar ga pecah kepala…
Kalau retak sih sudah sejak baca2 karangan saya pasti retak lah…
Edan….

Ha ha ha


Salam Edan E.



 
MATAHARI
SATU JENGKAL





BAB. 22
IMAGINE



Tase adekku memang hebat ga ketulungan, polos ceplas ceplos dan sangat positif thinking.
Dan…
Kalau boleh jujur, diantara semuanya, bahkan dibanding istri2ku, Tase sungguh yang susah aku ukur kemampuannya.

Sangat luar biasa dalam menampakkan dirinya tak bisa apa2 namun begitu ada kejadian dia pasti bisa beresin semuanya.

Soal Ayu dan Tase yang menerima hawa panas Raka, misalnya bila ada dua orang Raka sekaligus yang membawa hawa panas, sepertinya Tase pasti mampu mampu sendirian saja menerimanya.

Tase adalah misteri, sama halnya dengan ibu….
Tase tak terukur olehku…
Hawa keberadaan dirinya bahkan mirip orang ga bisa apa2 bahkan….
Tak teraba…
Tak terasa sama sekali….

Saat tadi muncul disebelahku saat menyambut kedatangan Raka, sama sekali aku tak tahu, tahu2 disebelahku mirip dengan kemunculan ibu.

Kapan mulai belajarnya ya…
Kapan mulai hebatnya….
Yang pasti gelap akunya …
Ha ha ha…

Aku sebenarnya kagum dan takjub dengan resi dan rama guru, kok bisa2nya menciptakan sesuatu dengan mengandalkan rasa semata. Padahal mereka lelaki. Gimana itu mikirnya ya ?

Ha ha ha…
Dah itu nantilah aku renungkan…
Yang pasti dah lama aku ga ketemu dan ngobrol rame2 dengan keluarga ku sendiri macam ini…

Ada duo sableng Raka dan Tase yang luar biasa, satu luar biasa lugas dan seolah hidup di hutan dengan segala tingkahnya yang blak2an tanpa malu…
Satu lagi luar biasa usilnya sehingga semua yang dekat dirinya harus ekstra hati2 dan waspada, sebab kalau tidak pasti jadi korban bullyan…

Eh…
3 ding…
Satu lagi lemah lembut tapi benar2 kaya kuntilanak jahatnya… ha ha ha. Ayune memang suka mempedaya orang dengan kelemahlembutannya.

Klop dengan Raka yang ngawur…

Ha ha ha…

Malam itu sampai menjelang pagi, kami bercengkerama satu sama lainnya, luar biasa ramai dan sangat berisik.

Berkali2 Raka dijewer oleh Ayu gara2 sikapnya yang sableng.
Berkali2 Tase dikejar2 oleh Raka buat dikitik2 saking gemasnya Raka digodain adeknya yang memang sablengnya melebihi sang kakak…

Berkali2 Ayu aku acak2 rambutnya karena gemes, malah seringkali dia bersembunyi di balik Raka utk menghindari kejaranku.

Ibu di pojok sendirian hanya tersenyum saja, kadang tertawa saking tak tahan kelucuan2 kami.


Duh Gusti….
Lama sekali aku tak melihat ibu begitu lepas tertawa dan selaku tersenyum seperti ini….
Rasanya sudah lama tak bermain layaknya anak kecil dengan adek2ku…

Terima kasih ya Tuhan…..
Hamba sangat bersyukur atas karuniamu kepada keluarga ku…


***


Sebelum pagi menjelang aku menyebar, masing2 diriku menemani istri2 ku yang sedang tidur.

Mmm….
Ternyata memang ada beda antara aku yang menemani Tiara dan aku yang menemani Wanda, juga yang menemani Clara, demikian juga yang bersama Santi dan Sinta termasuk Renata.

Masing2 pancaran mempunyai frwqwensi yang rasaku harus menyamakan posisi dan getarannya baru aku bisa merapat.

Mmmm….
Asyik juga ilmu ini, kayaknya hanya ibu, aku dan Tase saja yang menguasai benar2.

Diantara bidadariku sepertinya, yang paling mungkin bisa ya Santi dan Sinta, mengingat kedekatan mereka dan ibu hampir sepanjang usia kanak2 hingga dewasa, spekturm getaran merekapun nyaris sama dengan getaran ibu dan Tase, hampir2 tak teraba olehku.

Mmmm….
Aku jadi ingat soal anasir2 buruk yang sedang menyebar dan berkembang diantara kami bertujuh.

Istilah ibu ini merujuk pada ilmu rasa, dimana ada getaran rasa yang menganggu dan tak sesuai dengan garak langkah kami bersama.

Ada suara yang sumbang…
Nada yang fals…
Atau gerak tarian yang merusak harmony.

Sebagai team work, kami dibiasakan menggunakan harmonisasi rasa yang mirip pengaturan dirijen atau kondutor. Kapan memukul kendang atau bonang, harus sesuai dengan gerakan penari atau bahkan hentakan kaki penari. Ada irama disana yang mengalun kadang lwmbut kadang keras

Itulah kami keturunan murid Eyang Resi dan Eyang Guru. Diajarkan untuk bisa bergerak bersama dan berirama dalam kelompok sekalipun sebagai individu kami memiliki kemampuan diri masing.

Itulah kami yang diajarkan makna bagaimana bekerja sama dalam gerak dan nada bahkan tanpa mendengarkan suarapun kami bisa, karena kami terbiasa dengan getaran yang bergerak disekitar kami, saat ini bahkan baru aku paham kalau kami juga bisa bergerak bersama hanya dengan sekedar adanya kontak atau hubungan rasa.

Kejanggalan apa ya yang dimaksud oleh ibu ?
Kok aku ga merasakannya ya ?
Apakah aku salah ?
Apakah ada hal2 yang belum aku ketahui ya ?

Rasanya istriku baik2 saja kok…
Mmm…
Atau ada anasir2 buruk lainnya ya ?
Dari luar misalnya kah ?
Mmm…

Lagi2 aku belum bisa merasakannya ya…
Aku benar2 pekok ini…
******…

Ah biarlah…
Kadang tak semuanya harus aku pahami sejak awal, dan lagi pula ibu tadi juga ga begitu memahami juga.
Let it be lah…
Biar zaja lah….
Pokoknya aku harus belajar dan belajar lagi soal rasa dan bagaimana mengendalikannya…
Itu ilmu yang memang aku belum bisa banyak…

Dalam siklus ilmu logika, maka bolehlah diterangkan awalnya adalah mengetahui, entah dari baca atau melihat atau mendengar atau mengenali rangsang yang kemudian di oleh ke alam pikiran untuk diolah.

Mengetahui - Mengerti - Memahami - Mengembangkan.

Itu siklusnya, selanjutnya dalam mengembangkan itu kita mengetahui sesuatu yang baru yang merangsang otak kita mencoba mengerti apa yang dirasa baru tersebut….
Begitu seterusnya siklus itu sehingga makin hari makin banyak yang bisa kita pahami.

Dalam ilmu rasa….
Tak ada siklus seperti itu…
Adanya…

Merasakan - Lebih Merasakan - Merasakan Lebih dalam - lebih dalam lagi……

Hal yang sama, pokok bahasan yang sama, akan selalu menghasilkan perubahan pengenalan dalam ilmu rasa…


Bener begitu? Tak tahulah….
Yang pasti, tidak seperti itu juga rasanya…
Bingung khan?
Ya pasti bingung lah, aku saja masih bingung…
Kenapa?
Karena membicarakan rasa dr sudut logika ga akan ketemu selain kebingungan….

Ha ha ha…
Itulah yang sering dikatakan ibu ataupun tase….

Mungkin tepatnya bisa dijelaskan secara proses mencintai…. Mmmm kali yah
Belum tentu tepat juga….
Tapi mungkin bisa menjelaskan…

Misalnya awal aku mengenal Tiara, tak ada rasa itu kali ya ….
Adanya rasa menghormati sebagai orang yang kagum…
Lama2 rasanya memang ada cinta buat dia sekalipun belum jelas…
Lama2 semakin jelas ada tapi ga seberapa sih, masih kalah oleh rasa heran… kok mau ya dia sama aku ?

Apa semakin lama semakin dalam ?
Tidak juga…
Kadang terdistorsi oleh kecurigaan atau kebosanan atau mungkin gara2 aku punya wanit yg banyak sehingga rasa itu naik turun ga jelas…

Terdistorsi…
Mmm…
Mungkin itu kata yang tepat kali ya….
Ada yang menghalangi rasa yang seharusnya kita bisa kenali….
Dibelokkan oleh hal lain sehingga yang muncul adalah sesuatu yang akhirnya berbeda…

Misalnya kala bersama dengan Wanda dan memadu kasih dengannya secara intens dan panas, maka kondisi kebersamaan dengan Wanda seolah memblokir rasa2 lain untuk wanita lainnya termasuk diantaranya Tiara.
Bukan berarti aku tak cinta lagi dengan Tiara….
Rasa itu seolah tertutupi dengan keberadaan Wanda secara intens disekelilingku…
Itu saja….


Namun begitu aku belajar mengenali secara bersama “rasa” pada Santi dan Sinta, aku mulai bisa menghilangkan blocking terhadap kemampuanku mengenali “rasa” ku karena “rasa” yang lain…
Kemampuanku kemarin malam teruji dengan bisanya menghilangkan blocking terhadap 6 orang sekaligus dengan cara meningkatkan kemampuan merasakan…

Ya rasa itu dilatihnya dengan meningkatkan pengenalan dirikita sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau sesuatu yang lain….

Ada istilah mashur…
Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta….

Itulah saripati ilmu rasa….
Adalah bagaimana meleburkan diri kita untuk mengenali orang lain atau sesuatu yang lain sehingga kita timbul rasa sayang dan cinta…

Timbul rindu dendam benci dan sebagainya yang dengan tingginya intensitas pengenalan akan timbul kekuatan rasa ….

Seorang anak akan menghajar orang lain yang mungkin jago berkelahi sedangkan dia tak punya kemampuan itu sebenarnya….
Namun rasa cintanya terhadap ibunya sedemikian dalamnya menyebabkan “lonjakan” kemampuan yang luar biasa diluar kendali otaknya…
Dalam sadarnya, si anak tak akan bisa menjelaskan bagaimana dia bisa menjadi seorang jago….

Karena memang tak akan bisa dijelaskan…
Hanya bisa dirasakan…
Energi rasa sebesar itulah…
Luar biasa diluar nalar…
Secara alami itu akan timbul dalam lonjakan2 kemampuan yang luar biasa tanpa bisa dikenali, kecuali ada usaha2 mengenalinya….

Itulah rasa…
Dia sudah ada dan memang hebat sejak awalnya….
Cuma tak kita kenali kemampuannya…
Tak kita bisa gunakan secara sadar…
Tanpa keinginan atau usaha mengenalinya secara sadar…

Dengan rasa, ruang dan waktu bukanlah masalah besar….
Dengan rasa, kita dengan mudah menembus ketidak mungkinan…
Karena mungkin dan tak mungkin selalu dibatasinoleh nalar….
Rasa tak ada batasannya…
Jika kita mengenalinya….

Itulah rasa…

Mmmmm….
Ha ha ha…
Lumayan juga aku bicara ini ya….
Ruwet ga ruwet…
Aku yakin banyak yang paham namun sekaligus ga paham….
Itulah rasa….
Terima saja…
Rasakan…
Rasa itu untuk dirasakan, tepatnya dikenali rasanya…
Maka dia akan membuat sesuatu diluar nalarmu…
Karena rasa memang bahasa diatas nalar dengan kemampuan meleyapkan ketidakmungkinan akal….


***

Dengan memperoleh pencerahan serta pemahaman tentang rasa, barulah aku sadar bahwa rasa itu tak sebatas hanya pada satu hal. Cinta…
Ada rindu dendam benci iri dengki dan sebagainya…

Suka dan tak suka…

Pemahaman inilah yang membuatku mencoba “rasa” yang lain selain kasih sayang dan cinta….

Dan ternyata betapa terkejutnya aku….
Banyak spektrum rasa lainnya yang bergetar kuat muncul dari para wanitaku….

Luar biasa….
Inilah yang tadi dibicarakan oleh ibu…

Ada anasir2 lain dari para wanitaku…
Bukan hanya cinta untukku juga cinta yang berkobar untuk yang lainnya ….
Ada dendam disana….
Ada benci disana…
Ada rindu disana yang kuat untuk orang lain…
Ada kesedihan yang mendalam…
Keputus asaan….

BLAAAR….

Sesuatu yang akhirnya aku pahami perlahan setelah bertemu dan berbincang dengan Ibuku….

Untuk siapa dendam itu…?
Iri kepada siapa … ?
Benci terhadap apa ….?
Rindu yang luar biasa kepada siapa ?
Sedih yang mengerikan karena ….?
Putus asa karena apa dan bagaimana …?

Kenapa itu semua ada …. ?

Aku paham manusia itu memanglah kompleks…
Selalu ada bermacam rasa berkecamuk dalam dada dan itu pasti ada…
Tak mungkinlah ada manusia yang lurus2 saja dengan hanya satu macam rasa saja dalam dirinya….

Namun mengetahui para wanitaku ternyata memiliki begitu banyak rasa yang dalam skala luar biasa dan tak hanya rasa cintanya buatku saja yang luar biasa…

Ada apa ini ?
Apakah yang selama ini terjadi dan membuat mereka begitu memendam rasa yang luar biasa ?

Ternyata aku belum mengenali wanitaku dengan baik…
Ada banyak segi yang harus aku pelajari…
Ada hal2 diluar nalar yang aku harus hadapi…
Ternyata semuanya tidaklah baik2 saja…

Tapi itu biarlah akan menjadi terbuka pada waktunya…
Aku masih merasakan cinta mereka yang dalam…
Selama ada cinta….
Biarlah yang lain akan terbuka dan aku hadapi dengan segenap rasa cintaku….

Aku yakin cinta adalah awal kehidupan…
Cinta adalah rasa yang paling kuat diantara lainnya…
Cinta adalah sebab kehidupan….

Biarlah Cintaku menjadi pelindung semua wanitaku….

Itu janjiku…


***

Pagi itu, aku benar2 sibuk membangunkan para wanitaku yang semuanya berubah manja….
Ya sejak aku bisa membelah diri atau menjadi banyak dan bisa mereka rengkuh sendirian “pecahanku” seolah mereka merasa tak harus menunggu giliran di”manja”kan.

---

Aku & Sinta

Ha ha ha…
Gimana coba caranya menceritakan 'aku' yang sekaligus 7? Susah juga soalnya.
Bareng2 mengerjakan semuanya dalam satu saat, aneh rasanya, beneran, menceritakannya jauh lebih mumet dan memusingkan kepala…

Ha ha ha….

Makanya aku cerita satu2 saja atau satu saja kali ya, terus bayangin….
Imagine…
Kalau aku yang lain lagi ngapain saja…
Ha ha ha…

Sinta adalah gadisku yang menguasai unsur 'air' dan sedikit unsur tanah, hampir sama dengan Santi yang menguasai unsur 'tanah' dan sedikit unsur air.

Sinta lebih luwes dan 'beriak' atau rame istilahnya, bocor….
Tapi dua2nya sangat kalem sebenarnya.
Ramenya Sinta lebih kepada kalau sudah kenal saja dan kalau perlu saja.
Selebihnya ….tenang.
Lembut dan bisa mengikuti apapun gerakan 'lawan', baik lawan bicara ataupun lawan tarung…

Air tenang menghanyutkan….
Tetesannya mampu melubangi batu…
Tenaga mengisap dan menerjangnya luar biasa…
Itulah sifat2 Sinta…

Tanpa mengenalnya susah bagi kita mengetahui keunggulannya…
Lawan jarang menganggapnya ada, dan jalaupun akhirnya paham ternyata ber'isi' itu artinya sudah terlambat, karena sudah terlibas hanyut tak bisa bangkit.

Menguasai unsur air sama saja belajar sabar dan rendah hati, karena watak air selalu mengalir ke bagian yg rendah…

Tanah adalah lahan tanam juga tempat yang diinjak2 oleh makhluk lain. Sifat rendah hati yang luarbiasa, tapi sifat kuat menerima beban atau lontaran tenaga.

Bagaimanapun kuatnya petir, begitu sampai tanah hilang sudah tenaganya, seolah lenyap tak berbekas. Itulah Sinta dan Santi banyak persamaannya memang…

Api bisa dimatikan dengan air, tapi bakalan lenyap tak berkekas bila kena lumpur….

Air daya libas nya luar biasa, namun tak akan mengalahkan daya rusak longsoran lumpur….

***

Di ranjang? Jangan tanyalah….

Mau lembut mendayu2 siap…
Mau hardcore yang keras membahana juga siap…
Mau berapa rondepun siap…
Karena pada dasarnya memang itulah watak mereka berdua, apalagi Sinta…
Jauh lebih aktif dan responsif….

Sifat air membuat Sinta sedikit lebih periang dibanding Santi, sedikit saja kita menggoyang riaknya air akan timbul sekejap kemudian.

Semalam, entah berapa kali kami mengayuh lautan birahi dengan berbagai gaya dan type pergumulan. Kadang romantis dan halus lembut mendayu, dengan ditingkahi desahan yang meronakan pipinya....

Kadang dengan gaya yang menghentak2 yang membuatnya seolah gila dan ikut terbawa menjadi luar biasa binal serta sangat ekspresif…

Pagi ini, kulihat Sinta tidur meringkuk dengan damainya dan penuh kepuasan….
Matanya terpejam senyumnya tersungging damai…
Helaan nafasnya sangat lembut dan teratur…
Selimutnya sebagian tersingkap menampakkan paha mulusnya yang sungguh sangat menggoda…
Sekalipun kulit Santi dan Sinta tak seputih wanitaku lainnya, namun kebersihannya dan lekembutannya tak kalah menariknya…
Eksotismenya adalah keunggulannya….

Susunya bergerak sesuai irama nafasnya, putingnya yang kecoklatan ikut begetar lembut. Pemandangan pagi yang benar2 memuaskan mataku memandangnya…

Tak tahan aku membelai pahanya…
Meremasi pantatnya….
Menggelitiki putingnya…

"Aaaaaaahhhhhhhhsssssshhh….."
Desah lembut Sinta menahan gejolak birahinya dalam tidur lelapnya….

Tiba2 kurasakan juniorku dibelai2 lembut oleh tangan Sinta….

"Mmmm…. Sudah bangun sayang? "
"Hi hi hi, gimana ga bangun kamu remes2 susuku mmmm… memekku kamu elus2 gitu… aaaahh"

"Ha ha ha, udah ah nanti keterusan…."
"Iisssh hayo lah…. Lama dikitlah…"

"Husssh nanti kita kesiangan, sayang..
Ga enak sama anak buah, yuk ah mandi, khan bisa sambil mandi sayaangggg.. Mmmmm?"

"Hi hi hi ayolah…. Bangunin .. Mmm"
"Hadeww nyonyaku sekarang manja ya… ya sudah sini aku gendong"

Aku memang sudah mengisi bathube dengan air hangat utk mandi bersama Sinta…
Aku gendong Sinta dan mmmm Sinta dambil digendong tetap saja mengelus2 juniorku…
Alhasil juniorku sekarang tegak keras mengacung layaknya pentungan satpam…

Aku turunkan Sinta, dan bersama kami masuk ke dalam bathtube yang sudah penuh air dan buih denga aroma segar menggairahkan…

Di dalam bathtube aku menggosok punggung dan lengan Sinta…
Tanganku kemudian meremas2 susunya dan memelintir putingnya yang sudah sedari tadi tegak mengeras…

Sinta rupanya tak tahan, segera dibaliknya tubuhnya menghadapku dipegangnya juniorku dan diarahkan ke memeknya…

Blessshhh….

Sekejap kemudian aku dan Sinta menyatu…
Sinta perlahan menaik turunkan tubuhnya, air bathtube mengombak aku yang disuguhi pemandangan susunya yang sekel sekaligus melahap putingnya bergantiam…

Tak tahan terangsang sedemikian rupa, Sinta melenguh kencang…
"Uuuuugggggggghhhhhh sssssshhhhhhh"

Gerakan tubuhnya menjadi semakin cepat…
Seolah hendak buru2 menjemput sesuatu…
Akupun akhirnya menggerakkan pantatku naik turun dengan beringas…

"Aaaaaaaaaaaccccchhhhhkkk"
Sinta dengan segera memperoleh orgasmenya…
Aku tak peduli, semakin menggerakkan pantatku lebih cepat dan lebih cepat lagi….

Oooouuuuugggghhsssssshhb
Aaaaaahhh
Aaaahhhhhhsssss
Aaaakkkhhhbbb

Berkali2 Sinta memperoleh orgasmenya susul menyusul demikian cepatnya….
Akhirnya akupun menjelang orgasmeku sendiri…
Dengan kencang kutancapkan dalam2 menghentak dengan segenap tenagaku….

Crrroot….
Crooot

***

Akhirnya bisa juga kami, aku dan Sinta berbenah dan siap untuk bekerja…
Masalah bajuku ?
Gimana ?

Ha ha ha….
Itulah yang aku sendiri ga paham2 banget…
Soalnya di kamar Sinta ga ada bajuku…
Adanya di kamar di ryang kerjaku lah…
Tapi lucunya…
Tiba2 aku sudah berpakaian…

Ajib betul deh…
Ha ha ha

Bayangin….
Imagine….


***

Pagi itu baru setelah pukul 8 kami siap sedia di kantor masing2, acara sarapan bersama kami lakukan dengan masakan Santi dan Sinta.

Mmm gimana ya jelasinnya…
Enak sih..
Tapi beda banget dengan masakan Wanda atau Tiara soalnya.
Masakan Wanda dan Tiara serasa masakan ibuku dan nancepnya pas di lidah.

Masakan Santi dan Sinta agak "berasa" bumbunya, kuat rempahnya dan nendang banget pedesnya. Plus hampir semuanya mengandung "lemak" dan santan….
Mmmm, masakan Tiara dan.Wanda lebih nyunda, masakan Santi n Sinta lebih mirip kaya masakan jawa timuran yang kuat bumbu…

Aku yang jelas jadi "satu" lagi kala sarapan.
Dan anehnya, para wanitaku ga heran atau menganggap itu sudah seharusnya kali ya…
Aku saja yang merasa aneh.

Ha ha ha….
Gimana ya rasanya, duh susah jelasinnya pokoknya, yakin deh semuanya jarang2 bisa membayangkan tulisan ini khan…?
Itulah…

"Mmmm….
Kalau aku manggil semua pake sayang, yakin bakalan kacau ini ya, ha ha ha…
Gini ya, mulai hari ini aku manggilnya begini…
Untuk sayangku Tiara : Ti-say
Untuk sayangku Wanda : Nda - say
Untuk sayangku Renata : Say - re
Untuk sayangku Clara : Say - ara
Untuk sayangku Sinta : Ta - say
Untuk sayngku Santi : San - ara
Ha ha ha…
Ada keberatan "

"Iiih ogah ah, Renata, maunya Renata sayang ah, disingkat2 kok malah kaya kurang mesra gitu, pokoknya kata sayangnya ga mau disingkat. Titik"

"Wah, gitu ya Renata sayang?"

"Iya sayang, tuh khan kalau kata sayangnya ga dipotong2 enak di telingan khan ?"

"Mmmm Clara maunya ga pake kata sayang, maunya pake kata Cinta ah. Cintaku Clara…
Mmm kayaknya enak begitu deh…
Mesra dan bikin iri orang lain, pokoknya harus itu"

"Dduh ga kepanjangan itu Cintaku Clara ?, mmmm?"

"Gak lah"

"Ya sudah Cintaku Clara"

"Mmmm Santi manut saja mas, Sanara cukup enak didengar kok?"

"Mmm gitu ya?"

"Tiara suka deh panggilan itu mas, Tisay lumayan empuk di telinga kok"

Duh akhirnya, sarapan itu cuma membahas nama panggilan mesra saja habis waktu.
Separuh wanitaku setuju dengan singkatan2 yang aku berikan, separuh lagi pengen ga pake singkatan2.

Ternyata, bicarain masalah romantis dengan 6 orang panelis, eh istri sekaligus itu susah bener, masing2 maunya sendiri…
Masing2 ga mau kalah…
Masing2 bikin mumet kepalal

Ternyata ibu lebih jago kalau mimpin acara makan, kali karena semua nurut ya…?
Ha ha ha, wanitaku bukannya ga mau nurut kok, mereka mau diistimewakan saja sebagai istri yang pendapatnya wajib didengar suami kok….
Lagi pula sarapan dengan bicara2 yang ringan2 itu menyenangkan kok...

Ga perlu mengernyitkan dahi dan mikir.
Toh bentar lagi kerja mikir….

Ga perlu perenungan yang dalam yang bisa sampai kebawa mimpi…
Toh habis ini kita kerja dan menghadapi realita…

Sarapan itu lebih untuk saling menguatkan dan mengingatkan jadwal….
Lebih untuk menyemangati satu sama lain…
Lebih untuk menyampaikan bahwa semuanya akan baik2 saja, mendukung dan sedikit saja memberi masukan…

Saling suap2an…
Saling lempar joke…
Tertawa bersama dan berdo'a bersama utk kesuksesan hari ini….


***

Sudah sampai sini saja dulu ya…
Biar ga pecah kepala…
Kalau retak sih sudah sejak baca2 karangan saya pasti retak lah…
Edan….

Ha ha ha


Salam Edan E.



Mantap suhu
RAHAYU RAHAYU RAHAYU
 
Tks om up nya..

Moga aj pnjlsn ilmiah nya dkit di kurang. Mumet..

Maaf om
 
Bimabet
salam edan
akhir nya kepaksa kelarin baca cerita nya.
ga akan ame puji ah suhu ntr besar kepala lagi hahha

mending kasih segelas kopi biar ga mumet mikirin 6 istri nya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd