Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Seruling Bambu

Bimabet
Waduh udah d bikin tamat aja - rasanya masih ada yg nggantung di awang2.. but aniwae buswae makasih buat ceritanya dan selamat buat tag tamatnya, d tunggu kisah selanjutnya dan terus berkarya tapi jangan lupa real life tetap yg utama.
 
Penulis paling edan ini, 3 cerita tamat bareng bareng dalam 1 hari.
Luar biasa......
Trim' om @Pemancingmimpi ....
Semoga sehat selalu.....
 
Tamatnya ngegantung banget, kirain nanti ketemu sama si No buat nyatuin ilmunya atau gimana gitu......... eeee ndilalah kok ngene.
 
Mantap. Baca part selanjutnya lain waktu aja dulu. Supaya meresapi alur cerita.
Makasih buat ceritanya yg bagus ini.
 
SERULING BAMBU



BAB 00
DAFTAR ISI



BAB 01
SIAPA KAMU

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900436163

BAB 02
BESOK SAJALAH

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900436651

BAB 03
SAYANG

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900452844

BAB 04
KALEM SAJALAH

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900467430

BAB 05
SABRINA KHEKI

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900475937

BAB 06
KARINA ON THE MOVE

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900479481

BAB 07
PERJALANAN

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900504996

BAB 08
DEWI ANGIN

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900508019

BAB 09
PENIUP SULING

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900516153

BAB 10
HARI PERTAMA BEKERJA

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900527095

BAB 11
KISAH KARINA

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900537073

BAB 12
CYNTIA DULUAN

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900564796

BAB 13
KEGILAAN BERSAMA

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900603898

BAB 14
KEGILAAN DI DESA

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900623467

BAB 15
PERTARUNGAN DENDAM

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900644683

BAB 16
TRIO GADIS BINGUNG

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900661219

BAB 17
CYNTIA GALAU

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900719608

BAB 18
BIMA MBINGUNGI

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900735757

BAB 19
BIMA MAKE A MOVE

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900737615

BAB 20
KIRANA - KARINA

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900743475


BAB 21
BENCI DAN RINDU

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900743669


BAB 22
UJUNG / PUNGKASAN

https://v1.semprot.com/threads/seruling-bambu.1321277/post-1900744598
.
.
.
TAMAT....

🙏

Mantab banget
 
Mbaca Kisah ini rasanya bagaimana gitu ya, aneh saja soalnya. Ga masuk akal juga ga masuk rasa Kali ya...


tapi gimana2 Saya suka mentok nya kengawuran dan kekacauan pikiran bisa jadi tulisan...

njur piye soal e utek wes kadung rengat
 
Nice Story Suhu.
Saya sangat terkesan dengan kalimat :
Ada kalanya kita tak bisa memahami yang terjadi karena kemampuan kita memang belum sampai ke tahap itu…."
Sungguh mengilhami kalimat tersebut.
Terimakasih Suhu, di tunggu karya selanjut nya.
:mantap: :ampun::mantap:
 
SERULING BAMBU





BAB 01
SIAPA KAMU


Gunung Manglayang berdiri dengan gagahnya tanpa sepotong awanpun menutupinya. Jajaran hutan pinus di lerengnya membuat keindahan alam dari puncaknya terasa sangat indah.

Pagi itu masih sangat dingin dipuncaknya. Seolah sinar mentari pagi yang gilang gemilang belum sanggup mengusir hawa dingin yang sejak semalam begitu menusuk daging hingga ke tulang.

Di puncak itu, ternyata ada anak manusia yang berdiri menghadap matahari. Diam tak bergerak seolah dinginnya pagi bisa diusirnya dengan pancaran mentari yang menerpa tubuhnya.

MOYAN

Berjemur, istilah sundanya….
Satu kegiatan menerima sinar matahari pagi langsung ke tubuh.

Banyak penyakit bisa srmbuh karenanya….
Banyak manfaat…
Menghangatkan tubuh dan jiwa…

Tak jelas siapa anak manusia tersebut dan bagaimana dia bisa ada di puncak gunung Manglayang yang tingginya cuma 1.800 meteran dpl kira2…
Tubuhnya kurus tinggi menjulang bak galah bambu pengait untuk panen mangga…
Berbalut pakaian yang entah sarung entah jubah yang berkibaran tertiup angin yang berhembus semilir sepoi sepoi meski kadang mengencang bak angin bohorok itu.

Wajahnya tertutup kain yang seolah dikerukupkan disekujur kepala…
Benar2 penampilan yang sungguh sangat misterius.
Membuat siapa saja menjadi bertanya2 tentang siapakah gerangan dirinya.


***

Sudah seminggu ini penduduk desa Cimenyan merasakan keanehan di puncak gunung Manglayang selalu ada orang yang berdiri tegak menjulang setiap pagi hingga menjelang malam. Entah siapa dirinya soalnya setelah ditelisik tak ada orang yang naik turun pada jam2 itu dari arah manapun.

Bukan apa, penduduk desa lain sekitar nya nuga bisa melihat kehadiran orang tersebut setiap minggu tetapi juga tak melihat adanya orang naik turun sama sekali.

Awalnya mereka berfikir bahwa pastilah dia turun gunung di arah desa lain sekitar gunung manglayang, tetapi setelah kasak kusuk sana sini, barulah mereka sadar bahwa sosok tersebut tak turun naik seperti disangka. Karena tidak ada catatan bahwa sosok tersebut melewati desa manapun sekeliling puncak gunung manglayang.

Siapakah gerangan dirinya…?
Apa dia tinggal di puncak gunung yang penuh bebatuan ?
Apa dia menemukan jalur pendakian lainnya ?

Pertanyaan demi pertanyaan membuat masyarakat jadi mulai penasaran tentang sosok yang muncul tiap pagi hari. Sosok misterius selalu saja menjadi perhatian banyak orang.

Ada apa dia disana ?
Mengapa dia disana ?
Tinggal dimana ?
Bagaimana bisa dia sampai disana ?

Bukan apa, puncak itu begitu terjalnya dan penuh bebatuan serta jarang sekali orang bisa sampai disana. Apalagi berdiri seolah menantang angin yang berhembus kencang diatas puncak gunung manglayang yang dinginnya menusuk tulang sumsum.

Hantukah ?
Orang saktikah ?

Semua berfikir dengan daya imajinasi masing2 yang mengenbara.
Banyak spekulasi berkembang dengan dibimbui cerita2 yang serba wah dan luar biasa…
Makin lama ceritanya semakin menarik dan jauh dari nalar serta berkembang seolah nyata2 begitu adanya.

Padahal sampai saat ini tak seorangpun pernah menemui sosososok itu ataupun berbincang dengan sosok itu.

Satu hal lagi….
Malam sebelum kehadiran orang tersebut, muncul suara2 menggelegar mengerikan dari arah puncak gunung…
Suara yang kerasnya bak.sebuah seruling atau terompet raksasa yang menggema seantero lembah Gunung Manglayang..
Saat hujan lebat pula yang disertai angin kencang.
Membuat semua spekulasi yang berkembang seolah dianggap benar semata…

Itulah manusia….
Kadang suka berimajinasi dan saking "masuk" nya dalam imajinasi tersebut dalam benaknya seolah itulah kenyataan….
Apalagi sifat manusia yang memang menyukai sensasi, maka imajinasi seseorang bahkan seolah diterima sebagai kebenaran sosial, khususnya bila yang berimajinasi adalah pembesar atau para tetua…


***


"Haaaaahhhhhhhhh"

Diatas puncak manglayang itu, sosok misterius tersebus lagi2 menghembuskan nafas panjang..
Wajahnya kelihatan sangat galau….

Ada kebingungan terpancar di wajah itu.
Wajah seorang anak2 paling tua juga seorang remaja tanggung.
Wajah yang tampan mempesona.
Dengan mata yang besar dan hidung yang mancung dan berkulit bersih terang putih kekuningan…

Tubuhnya kurus tinggi…
Saat itu kain sarung atau apalah namanya yangbtadi menutupi tubuhnya guna menahan dinginnya angin yang berhembus sudah dia tanggalkan.
Nampaklah sosok anak2 remaja tanggung seutuhnya yang mengenakan baju khas remaja, celana jeans dan kaos tanpa kerah berwarna hitam bergambar atau tepatnya bertuliskan "I Love Bandung".

Wajah kekanakan itu nampak murung. Sudah 7 hari dia ada di puncak gunung Manglayang, dan anehnya dia sendiri lupa bagaimana dia bisa naik kepuncak terjal itu.

Dia lupa semua kejadian sebelum 7 hari itu, yang pasti dia ingat bahwa dia terjatuh dan benjol di kepalanya masih juga berasa nyut2an.

Dia benar2 lupa soal lainnya…
Hanya namanya saja dia ingat, Baladewa Kresna, itu saja. Siapa bapak ibunya dia tak ingat lagi…
Kenapa dia ada disana juga tak ingat…
Apapun dia tak ingat…

Dia hanya ingat soal dia tergeletak jatuh di sebuah ceruk di lereng gunung manglayang. Sedikit saja dia bergeser bisa2 dia menggelinding jatuh sampai kaki gunung karena curamnya lereng itu.

Nampaknya dia terselamatkan oleh belukar yang tumbuh diceruk itu. Belukar yang mempunyai buah kecil yang manis, sekalipun tak nikmat benar, setidaknya itulah makanan satu2nya di hari pertama dia sadar.

Yang pasti tubuhnya sakit semuanya…
Pegal2 dan penuh luka gores mungkin akibat jatuh dari ketinggian sana.

Tiba2 hari hujan….
Seolah ditumpahkan dari langit…
Langit gelap sekali…

Anak kecil itu…
Baladewa Kresna, beringsut mencari tempat berteduh…
Tak adalah tempat berteduh…
Semuanya batu…
Besar2…

Namun, dilihatnya lagi seksama kemungkinan2 untuk berteduh.

Dinketinggian kira2 3-4 meter diatas kepalanya ada celah2 bebatuan yang sepertinya cukup lebar utk berteduh. Merayap si anak remaja tadi dengan berpegangan pada tangkai pepohonan dan berpijak pada bebatuan yang nongol…

Cukup lama dirinya merayap perlahan hingga akhirnya tiba di celah bebatuan yang cukup lebar dan kebetulan ada batu besar pipih diatasnya seolah atap.

Begitu sampai di celah….
Brrrrrrrrrr
Si anak benar2 kedinginan, karena ternyata celat tersebut merupakan jalur angin yang sangat deras berhembus…

Ada secercah harapan….

Adanya lubang jalan angin menunjukkan bahwa lubang itu tembus kedalam dan ini adalah pintu guanya…

Namun si anak tak berani masuk dulu ke dalam…
Tak ada peralatan untuk penerangan…
Tak ada senjata atau pegangan apapun…
Dirinya tadi sudah memeriksa seluruh kantongnya…
Tak ditemukan apapun….

Namun….
Ketakutannya kalah oleh dinginnya angin yang berhembus makin kencang…
Adanya dirinya di dalam jalur angin membuat angin seolah di tutup sebagian…
Lalu muncullah suara2 macam seruling sebagai akibatnya...
Suara itu bergema sampai jauh kesana….
Suara terompet kematian…
Istilah penduduk desa…
Suara akan datangnya wabah atau malapetaka…
Dulu sekali pernah ada suara2 begitu kala hujan deras yang disertai angin kencang…

Begitu menakutkan…
Sianak sampai hampir pekak telinganya…

Suara menggelgar dan dinginnya angin membuat sianak terpaksa memberanikan diri masuk kedalan…

Masuknya si anak lebih kedalam membuat suara2 yang dihasilkan berubah2 kadang melengkin tajam kala lubang yang ada cukup sempit sehingga angin yang keluar melengking memekakkan telinga…
Begitu keras hingga lepas bebas terdengar sampai jauh…

Derasnya angin membuat nafas si anak sesak dan terpaksa dia meneruskan pejalanan masuk lebih dalam lagi….

Penuh perjuangan….
Luka2 baru timbul lagi….
Hingga sampailah si anak ke dalam suatu ruangan yang cukup besar…

Suara2 angin tiba2 lenyap…
Si anak sudah sampai batas kekuatannya…
Jatuh dan seolah tertidur…
Entah pingsan atau tertidur…

Hingga keesokan harinya menjelang tengah hari dia terbangun…
Seluruh tubuhnya serasa remuk redam…
Nyeri akibat luka2 nya mulai membuatnya demam…

Namun….
Alangkah takjubnya dirinya begitu membuka matanya dan terbiasa dengan kondisi yang ada…
Dirinya sudah tergeletek di suatu ruangan yang terang benderang…

Dirinya berada di dalam gua di dalam perut gunung Manglayang…

Dirinya tergeletak begitu saja di depan mulut jalur angin sisi dalam sebuah gua yang cukup besar, setidaknya berukuran 10x10m tentunya tidak berbentuk kotak persegi, tapi sikitar itulah.

Anak muda tadi tergeletak di sisi sebuah "sungai" atau sebut saja cekungan yang berisi air yang mengalir perlahan masuk menembus gua entah kemana. Sumber air berasal dari tetesan air dari langit2 gua yang merupakan bebatuan yang seolah dbertumpuk2…

Jernih…
Segar….

Itulah yang dirasakan si anak muda kala meminumnya…


***

Setelah dirinya dirasa mampu berdiri dan berjalan dengan seksama diamatinya gua tempatnya saat ini, setidaknya tingginya ada kalau 15 meter. Seolah berbentuk kubah…

Batu2 yang membentuknya berwarna hitam agak kecoklatan, sebagian hitam kehijauan yang menunjukkan betapa kerasnya batu tersebut, dan aneh saja kalau sampai bisa membentuk gua secara alami dengan alur2 kikisan angin yang bergaris2 seolah dipahat.

Luar biasa megah dan indah.

Ada beberapa lubang bak lubang angin yang merupakan tempat masuknya kemaren, namun agak besar dan seolah membentuk pintu.

Setidaknya ada 3 lubang besar di sekitar ruangan besar tempatnya berdiri. Perlahan namun pasti di langkahkan kakinya menuju pintu atau lebih tepatnya disebut besar terdekat. Besarnya sekitar 2m lebar dan tinggi hampir 3 meteran.

Begitu hampir sampai lubang tersebut, nampak sinar yang menyilaukan matanya hadir menyapa.

Alangkah terkejutnya dirinya melihat keluar lubang tersebut. Dirinya takjub dan sangat keheranan dengan apa yang dia lihat ketika telah sampai di lubang tadi…

Nampak olehnya sebuah hamparan tanah yang ditumbuhi berbagai macam buah2an dan begitu rimbunnya sehingga hampir2 sinar matahari tak tembus sampai ke dasarnya.

Sekitar nya merupakan dinding terjal menjulang tinggi..

Sebuah cekungan diatas gunung yang subur….
Ditumbuhi pohon mangga, duren, sawo, jambu dan masih banyak pohon buah yang sebagian sedang berbuah. Pohon sukun juga ada…
Belum lagi ada pohon pisang, yang sedang berbuah !!

Lembah cekungan tadi luas nya cukup besar, setidaknya ada 2 hektaran lah…
Seolah mangkok dengan dinding gunung yang membatasi arealnya.

Ada sungai kecil yang airnya sangat jernih.
Rupanya air di dalam gua tadi mengalir ke sungai ini…
Lebarnya sekitar 3 meteran dan dalamnya hanya sejengkal dua jengkal saja.

Ada ikan2 yang berenang didalamnya…
Ikan mas, mujair, gabus dan bahkan ada udang…
Luar biasa….
Luar biasa aneh, dipuncak gunung kok ada beginian dan pasti ini ada campur manusia.

Baladewa Kresna kemudian mengambil beberapa pisang dan memakannya…
Tak ada peralatan yang memadai sehingga saat ini hanya pisang sajalah yang bisa dia makan untuk sekedar mengganjal perutnya yang sudah perih sejak tadi..


***

Setelah makan pisang dan perutnya mulai agak nyaman, Baladewa Kresna akhirnya kembali lagi ke ruangan besar yang pertama kali dia temukan.

Kembali Baladewa Kresna memasuki pintu atau lubang yang besar di samping lubang pertama yang dia masuki tadi dan menemukan semacam ladang buah dan sungai yang hidup ikan disana.

Ternyata ruang itu adalah semacam kamar tidur, sebab ada beberapa barang2 yang khas untuk orang yang hidup dan tinggal.

Ada kotak semacam lemari, ada tempat tidur yang terbuat dari bahan kayu yang bagiannatasnyandilambari yang entah apa namanya, sepertinya kulit kayu yang ditumbuk atau serat kayu yang ditumbuk, yang menjadikan tumpukannya seolah kasur empuk.

Lemari yang dimaksud disini hanyalah berupa rak2 dari kayu yang disusun rapih sehingga bisa digunakan untuk meletakkan sesuatu diatasnya.

Ada tumpukan baju2 yang modelnya model lama dan sudah lusuh.
Ada tumpukan buku2 kuno yang tersusun rapih
Ada macam2 peralatan untuk sehari2 macam cermin dan sisir juga jarum dan benang jahit.

Ruangan itu sendiri sangat hangat namun tetap berhawa segar pegunungan. Berukuran sekitar 4x4 saja.

Akhirnya setelah puas memeriksa ruangan tersebut, Baladewa Kresna kembali ke ruang besar dan menuju pintu besar terakhir yang ada di tempat agak diujung bersebrangan dengan "ruang tidur" tadi.

Baladewa Kresna tercengan setelah memasuki ruangan tersebut.
Mulutnya ternganga seolah apa yang dilihatnyandi dalam kamar sungguh sangat mengagetkannya…

Bahkan dirinya sempat memekik sekilas..

"Aaaaahhh"

Mata Baladewa melotot dan seolah nafasnya terhenti sementara saking kagetnya


***

Di Ruangan itu ….
Tampak foto2 luar biasa….
Foto2 wanita yang cantik luar biasa….
Cuma…

Seolah wanita dalam foto2 itu dikenalnya dengan sangat baik…
Entah siapa wanita itu…
Siapa dirinya, kok bisa kenal foto2 wanita itu…

Sekali lagi diusahakannya mengingat siapa dirinya…
Namun lagi2 kepalanya sakit keras akibat mengingat2 masa lalunya…

Tubuhnya menggigil…
Tiba2 demamnya kambuh lagi…
Segera dirinya keluar dari kamar yang membuatnya mencoba mengingat2 siapa dirinya sebenarnya…

Sekali lagi dia masuk ke kamar besar…
Kemudian masuk ke lubang kecil yang berada disamping "kamar tidur" yang tadi dimasukinya…

Dibalik pintu kecil itu ternyata merupakan lubang yang menghadap ke celah yang merupakan jalan kepelataran cukup lebar…
Seolah teras yang di sana dia bisa melihat sekeliling gunung…

Panasnya mentari mengahangatkan tubuhnya sehingga tidak lagi dia menggigil kedinginan seperti tadi…
Demamnya menurun…
Tubuhnya terasa hangat…
Keringatnya luarbiasa deraa, mengucur…

Dirasakannya seluruh aliran darahnya tiba2 menjadi semakin mengalir baik dan demamnya berkurang...

Ketika matahari mulai panas menyengat…
Dirinya kembali lagi masuk ke kamar besar…
Untuk menuju ke "kebun" dan mengambil pisang…
Seharian itu dia makan pisan saja…
Dan kemudian ke "kamar tidur" untuk beristirahat.

Siapa kamu ?

Itu selalu ditanyakan berulang oleh si remaja tanggung kalau merebahkan diri di "kamar tidur"

Siapa wanita itu ?

Duuh….
Berkali2 si remaja kebingungan mencari jawabannya...


***

Ha ha ha….
Kok kaya cerita silat ya….?
Duh ga tahulah…
Begitu nulis itu dapatnya…
Ga pake mumet mikir…
Ikuti alur yang ada di jempol saja lah…

Eh…
Sakti bener tuh jempol ?
Ha ha ha…
Sudah belajar ajian Jiwa Sraya ya saktilah…

Kwkwkwk….
Apalagi belajarnya dari kitab pijatnya si Paijo…
Beuh…
Sakti bener lah…
Sampai2 jempol bisa ngetik sendiri.

Ha ha ha


Salam Edan E….




Hmmmm….. Opening yg menarik, gan.
Ane jadi ingat opening dari serial Bu Kek Siansu-nya Asmaraman S. Kho Ping Hoo.

Cakep.....
 

Similar threads

Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd