Baca post terakhir sblm baca lanjutan ini:
"Hi Sayang, gimana dijalan?", sapa Linda seketika saat membukakan pintu untuk Frans.
"Lancar, tapi sempet delay bentar tadi....eh td aku ketemu bosmu diparkiran....", kata Frans sambil meletakkan trolley bagnya di pojok kamar Linda.
"Iyah...td Pak David ngasih tau Senin ada kunjungan mendadak calon client, kebetulan pas lewat sini katanya...", jawab Linda sedikit ragu menutupi yang sebenarnya.
Frans sempat tertegun sesaat, dia menatap Linda yang tampak kikuk dengan balutan tanktop tanpa bra dan celana pendek, apa yang dikatakan Linda berbeda dengan apa yang Pak David sampaikan di parkiran...."kamu nemuin bosmu pake baju begitu?", tanya Frans dengan nada agak ketus sambil menyimpan kecurigaan.
"Uhmm iy...eh enggak..td aku baru aja ganti....kan kamu mau dtg, makanya pake yg santai aja...", ujar Linda sambil mendekati dan berusaha memeluk Frans. Frans tidak serta merta membalas pelukan Linda, dia mulai menaruh kecurigaan atas sikap kekasihnya yang seperti menutupi sesuatu, namun kelelakiannya muncul begitu dipeluk gadis semanis Linda dengan pakaian minim yang dikenakannya.
Dengan nafsu membara Frans memburu bibir manis Linda sambil meremas kedua bongkahan pantat Linda yang masih tetutupi hot pants, dia memang begitu menantikan momen seperti ini saat dirinya mampu mereguh kasih dengan kekasihnya dengan balutan kasih dan nafsu yang melebur menjadi satu. Tak seperti biasanya, Linda yang biasanya agak pasif begitu liar meremasi kemaluan Frans yang masih tetutupi celana jeans yang dikenakannya.
Linda melepaskan pagutan bibirnya yang menempel erat di bibir Frans, dia berlutut menghadap Frans dan membuka restleting celana Frans perlahan dan sambil berusaha menbukanya. Penis Frans tampak mengeras dibalik cd yang dikenakannya, lagi-lagi Frans sempat tertegun menatapi Linda yang begitu menggebu membuka cdnya sehingga penis panjangnya mencuat tegak dihadapan bibir manis Linda.
"Aku mau hisap ya sayang....", pinta Linda manja sambil mengocoki perlahan penis panjang Frans. Tanpa jawaban dari Frans, Linda melumati kepala penis kekasihnya itu dengan lembut.
"Sssshh ahhh....Lindaa....enakk...", desah Frans sambil membelai rambut Linda. Dalam nikmat yang sedang dirasakannya, Frans teringat kembali dengan perjumpaan Pak David tadi dan keraguan Linda saat ditanyakan maksud tujuan Pak David datang, dia menaruh curiga....."Sebentar sayang...berdiri dulu", ujar Frans sambil memegang bahu mulus Linda.
"Kamu ga nyimpen sesuatu soal Pak David kan?...", tanya Frans langsung sambil menatap wajah manis Linda dengan bibir merah muda penuh kilatan air liur karena baru saja mengulumi penis Frans.
Jujur saja Linda sempat terkejut dengan pertanyaan Frans, namun dia tak ingin kelihatan gugup...."enggak lah...aku malah nyimpen sesuatu buat kamu.....", jawab Linda sambil membuka tanktop yang dikenakannya, hamparan indah dua gundukan payudara mungil Linda cukup mebuat Frans teralihkan. Seakan lupa dengan kecurigaannya, Frans membungkuk menetek di puting susu kanan Linda sambil sesekali menggigitinya perlahan..."Sssshh aahhh..enakk....Franss....ssshh ahh", desah Linda sambil mengusap lembut kepala Frans dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya menggenggam kuat penis Frans yang semakin mengeras.
Tak nyaman dengan posisi berdiri berhadapan, Frans menuntun Linda ke tempat tidur lalu membaringkannya telentang. Frans berada tepat diantara kedua kaki Linda yang menjepit tubuhnya, seakan terburu nafsu, dia melepaskan celana pendek dan cd yang Linda kenakan, mengusap lembut kedua lutut Linda dan meregangkannya lebar-lebar.
"Memek kamu indah banget sayang....aku mau jilatin....", kata Frans sesaat melihat belahan vagina Linda yang terbuka lebar dengan klitoris merah kecoklatan yang mengeras terangsang serta kilatan cairan kenikmatan yang membasahi rongga kewanitaan Linda. Frans menjulurkan lidahnya menyapu klitoris Linda yang diikuti erangan kenikmatan kekasihnya itu, sesekali dia mengulum lembut bagian sensitif kemaluan Linda sambil kedua tangannya mengusap-usap paha mulus kekasihnya yang semakin menggeliat menahan geli.
"Arrhhh...ssshh...Fransss....ahhhh..", tiba-tiba Linda melenguh panjang sambil menjepit kuat kepala Frans yang tepat berada diantara kedua pahanya, Linda mencapai puncak kenikmatannya disusul sapuan lidah Frans yang merasakan asin cairan kewanitaan kekasihnya itu.
Frans membuka seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat dan duduk berlutut diatas tempat tidur tepat disamping Linda, "ayo isepin kontolku sayang....kamu doyan kontol kan?", ujar Frans yang membuat Linda tertegun sejenak, tak biasanya Frans menggunakan kata-kata kotor seperti itu, namun birahinya tak tertahankan menatap penis panjang Frans yang mengacung dengan angkuhnya.
Dalam genggaman jemari lentik Linda, Frans merasakan nikmat kocokan lembutnya, dan tak seberapa lama ujung penisnya sudah dilahap Linda yang begitu liar mengulum sambil sesekali menjilati lubang kencingnya. Linda tak mampu menampung seluruh penis Frans dalam rongga mulutnya, namun Frans memaksanya menghisap lebih dalam hingga sesekali dia tersedak saat ujung penis itu menyentuh rongga tenggorokannya. Tangan Frans mencengkram rambut Linda dan memaksanya terus menghisapi penisnya hingga Linda kesulitan bernafas...."Mmmm...urrpppp....Frans! aku susah nafas", protes Linda saat berhasil mengeluarkan penis Frans dari dalam mulutnya.
Tak seperti biasanya, Frans sepertinya tak menghiraukan protes Linda dan malah menyuruh kekasihnya itu tiduran telentang kembali dengan melebarkan kedua pahanya. Bersimpuh disebelah kanan Linda, Frans menatap indahnya tubuh polos wanita yang diperawaninya saat jaman kuliah dulu, tanpa banyak bicara dia mulai melahapi payudara Linda dengan rakusnya sementara tangan kanannya mengusapi bagian kewanitaan Linda sambil sesekali menggelitik klitorisnya. Erangan dan desahan Linda membuat Frans semakin bernafsu melumati kedua puting susu Linda sambil menggigitinya dengan gemas, tangannya semakin liar memainkan bagian kewanitaan kekasihnya itu sambil mencuri kesempatan menusukkan jari tengahnya dalam lubang vagina yang terasa hangat dan basah. Linda tidak begitu suka jika lubang kewanitaanya ditusukan dengan jari, namun seringkali mengalah karena kalah tenaga dengan Frans yang sedang diburu nafsu.
"Arrgggghhh.....Franss", pekik Linda tatkala Frans dengan sengaja menusukkan tiga jari sekaligus ke dalam lubang vaginanya dan mengoyak-ngoyaknya dengan kasar. Tangan Linda berusaha memaksa keluar jari jemari Frans namun dia tak kuat, sementara Frans malah masih asyik menetek walau sudah meninggalkan bekas-bekas kemerahan di kedua payudara Linda. Ketiga jemari Frans semakin liar mengoyak-ngoyak liang vagina Linda yang hangat dan dipenuhi cairan kenikmatan....."Arrggghh...Fransss...ssshhh...ahhhh", Linda mengerang tertahan dan kembali mendapatkan orgasmenya.
"Nungging sayang....aku mau masukin tititku....", pinta Frans yang tak peduli melihat Linda yang masih tergulai lemas setelah mendapatkan puncak kenikmatannya. Tak mau berdebat dan ingin permainan cinta dan nafsu itu berakhir, Linda menuruti Frans sambil membalik badannya dan mengambil posisi sedikit menungging membelakangi Frans.
Sambil mengocok pelan penisnya sendiri, Frans menatap bongkahan bulat pantat indah kekasihnya, namun matanya tertuju pada lubang anus Linda yang sepertinya sedikit melebar bekas sodokan penis Pak Burhan semalam. Frans kembali teringat pertemuannya dengan Pak David di halaman parkir kos tadi, dan semakin curiga dengan pernyataan Linda yang berbeda dengan apa yang dikatakan Pak David tentang maksud dan tujuannya datang ke kos kekasih hatinya itu.
Tak mau larut dalam kecurigaan lebih dalan, Frans menusukkan penisnya dalam-dalam ke dalam lubang vagina Linda yang diiringi pekik kesakitan atau kenikmatan kekasihnya itu. Ujung penisnya menusuk begitu dalam hingga menyentuh dinding rahim Linda, dia membiarkannya beberapa saat sambil merasakan denyutan dinding vagina Linda yang mencengkram batang penisnya.
"Kamu suka dientot sayang?....", tanya Frans pelan sambil mulai menggoyangkan penisnya keluar masuk, tangannya mencengkram kuat payudara mungil Linda sambil menjilati punggung mulus kekasihnya.
"iyahhh...ahhhh....Franss...enakkkk...", jawab Linda sambil mendesah kenikmatan.
"Kamu mau dientot orang lain...ssshhhh ahhhh....", pertanyaan nakal meluncur dari mulut Frans sambil terus memompa vagina Linda.
"Uhmmmm....enggakk....aku mauu titit kamu aja....ahhhh....", jawab Linda sambil menggigit bibirnya sendiri menahan erangan, lubang vaginanya disesaki penis Frans yang terus menggesek dinding vaginanya.
"Kamu bohong! pasti kamu mau dientot orang lain.....kamu doyan kontol kannn?....", ujar Frans sambil menjambak rambut Linda dari belakang dan mempercepat tempo permainan, Linda meronta namun kalah tenaga.
"Fransss.....sakittttt...shhhhhh auuwww.....", erang Linda tampak kesakitan dengan jambakan di rambutnya, namun dia juga menikmati sodokan penis Frans yang semakin cepat hingga melenguh panjang mendapatkan kembali orgasmenya. Frans memperlambat tempo begitu mengetahui Linda sudah mencapai klimaksnya lebih dulu, dia mengeluarkan penisnya yang masih mengacung tegak dengan batangnya yang dipenuhi cairan bening dan agak putih dari lubang vagina Linda.
"Linda sayang....aku boleh cobain lubang satunya?...", tanya Frans sambil mengelus lubang anus Linda yang tepat berada di depan kepala penisnya. Linda tak mejawab, dia tak suka disetubuhi dari 'belakang' sebenarnya namun dia tak sampai hati membayangkan dirinya menolak permintaan Frans kekasihnya sementara orang lain sudah menikmatinya lebih dulu.
akankah Linda menyetujui permintaan Frans? ane lanjut kalo komennya seru....