Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bagus gan ceritanya,tp lebih baik di tambah ilustrasi
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Berselang sehari setelah kejadian itu pak rt pun kembali datang mengunjungi warung Fatimah, mungkin bukan sekedar untuk minum kopi atau membeli roko saja, apalagi ia telah mengantongi rekaman video skandal Fatimah bersama pegawai bank, entah apa rencanaya dengan video skandal ibu rumah tangga cantik itu.

"assalamualaikum". Pak rt berucap salam didepan warung fatimah

"waalaikumussalam, eh pak rt pulang darimana pak?". Fatimah berjalan dari dalam warung.

"ga dari mana mana, emang sengaja saya pengen ngopi disini, soalnya kopi bikinan mba lain dari yang lain". Ucap pa rt sembari duduk di kursi depan warung fatimah.

"ohh gitu, ah pak rt bisa aja, sama aja kali pak kan namanya juga kopi kemasan". Balas fatimah dengan wajah merah karena gombalan pak rt, ya begitulah wanita kalo sudah dipuji pasti senang sekali pun pujian itu dari lelaki tua dan jelek.

"Dih,, Beneran deh mba saya ga bohong, kopi mba emang paling enak, makanya saya bela belain jauh kesini demi minum kopi yang dibikin mba hehe,". Pak rt sembari tersenyum.

"Iya deh saya percaya aja, mau kopi apa pak?". Tanya fatimah

"Biasa kopi hitam aja mba, sama roko jarum super sebungkus ya".

"oh iya siap pak" . fatimah mun kedalam warung menyeduh kopi pesanaan pak rt.

Tak lama kemudian fatimah keluar dengan membawakan segelas kopi hitam dan menghampiri pak rt yang sedang duduk dikursi panjang depang warung.

"Disini ya pa kopi nya". Ucap fatimah menyimpan kopi dimeja sembari membungkukan badan.

Mata pak rt seketika tak berkedip melihat Fatimah dari ujung kepala sampai ujung kaki, meskipun fatimah memaki baju tertutup dan berkerudung tapi sorot mata pak rt seakan menelanjangi tubuh wanita cantik nan bahenol itu.

"Oh iya mba bener disitu". Balas pak rt tanpa membuyarkan pandanganya.

Fatimah berbalik badan hendak kembali kedalam warung, saat itulah yang ditunggu tunggu pak rt, karena ia bisa melihat kemolekan pantat wanita muslimah itu, pantat bahenol yang berlenggok ke kanan dan ke kiri seakan matanya mau copot dibuatnya.

Sembari menelan ludah karena melihat bongkahan pantat bahenol fatimah pak rt pun menyalakan roko.

"Ngomong ngomong suami mba kemana ya, ko saya jarang lihat?". Pak rt membuka obrolan.

"Oh itu, iya A rahmat ke jakarta pa, udah 3 hari yang lalu, katanya bos nya itu nyuruh suami saya ngawasin tukang tukang bangunan yang baru, soalnya bos nya mau pulang kampung". Balas fatimah

"Oh pantesan kemaren kemaren kalo saya lewat ga keliatan, emang berapa lama mba dijakartanya?".

"Katanya sih sebulan pak, tapi ya kadang bisa lebih bisa kurang gimana beres proyeknya aja pak".


"ohh.. lama juga ya mba". Pak rt sembari menghisap rokok nya.

"Iya sih pak, tapi ya mau gimana lagi, dari pada dirumah ga kerja pak"

"Iya juga sih mba, tapi kasian si mba nya ga ada yang meluk kalok tidur, hehehe." Ucap pak rt sambil terkekeh.

"Ahh saya mah ga apa apa pak udah biasa ditinggalin sebulan 2 bulan, lagian kan bukan pengantin baru lagi pak". Balas fatimah.

"ahh masa mba biasa aja ditinggalin a rahmat selama itu, ada serepnya kali, hehehe". Pak rt mengira fatimah berselingkuh dengan pegawai bang kemarin itu.

"Serep apasih pak saya mah ga ngerti". Fatimah bingung apa yang dimaksud setep oleh pak rt.

"Hehe, iya serepnya A rahmat gitu mba".

"Ah pak rt ada ada aja, saya mah ga neko2 pak, gaada kepikiran sampe kesitu meskipun sering ditinggalin lama sama a rahmat, saya fokus ngurus si lutfi aja pa".

"Beneran nih ga ada, tapi kemaren saya liat mba punya serep itu, pegawai bank bukan mba? hehe". Ucap pak rt sembari mendelik fatimah.

Degg, Fatimah pun kaget mendengar apa yang dikatakan pa rt, ia sangat takut kejadian kemerin memang ada yang melihat.

"ohh itu ya, yang kemarin ya, mmm,,, dia itu pegawai bank pak, saya punya angsuran jadi setiap minggu dia pasti datang kesini pak". Fatimah sedikit gugup saat menjelaskan kemarin kedatangan si abang pegawai bank.

"pegawai bank aja apa pegawai lain lain juga mba, hehe". Pak rt terus mencoba mencari tau tentang apa yang terjadi kemarin.

"Apaan sih pak, jangan berpikiran yang aneh aneh deh, takut jadi fitnah". Nada tinggi fatimah kepada pa rt dan ia pun mulai panik.

"Iya saya tau mba, tapi masalahnya saya liat sendiri mba apa yang terjadi kemaren". Jelas pak rt.

"Liat apaan sih pak coba ngomong aja jangan ditutup tutupi ". fatimah berusaha tenang walau sebenarnya ia sangat panik ia takut pak rt benar benar melihat kejadian kemaren diman ia sedang mengulum kontol pegawai bank itu.

"Liat mba bersama pegawai bank itu". Suara pak rt mengecil.

"Emang bener kalo itu, kan saya pelunasan kemaren disini pasti pada ngeliat lah pak, orang pinggir jalan, ga ada macem macem lagi pak".

"Udah deh mba jangan bohong sama saya, soalnya saya punya buktinya mba, hehe". Pak rt tekekeh.

"Bukti untuk apa pak, emang saya lakuin apa pak"

"dokumentasi kisah cinta dong, hahaa".

"kisah cinta saya atau kisah cinta si andin aldebaran haha,". fatimah berusaha riang dan tenang memecah kepanikanya.

"Udah mba jangan membelokan pembicaraan deh, ya kisah cinta si mba sama pegawai bank itu lah".

"Jangan pitnah deh pak, gimana kalo orang2 beneran percaya". Protes fatimah dengan nada tinggi.

"Jihh,, ko jadi ngebentak saya mba, saya bicara apa adanya, sesuai fakta dan bukti mba". Pak rt mun sedikit kesal karena dibentak fatimah.

"bukti apa, buktinya mana coba, apakah foto atau video mana tunjukan kalo emng bener saya ada hubungan sama pegawai bank?".. fatimah nyerocos sambil sedikit menenggakan wajahnya.

"Mba pengen liat? Asli? jangan lah, ini buat koleksi saya aja, hehehe,,". Ucap Pak rt sambil terkekeh kekeh.

"Ayo mana tunjukin kalo emang bener jangan asal ngomong pak, ko bapak jadi gini, memfitnah saya, saya bisa laporin bapak tentang pencemaran nama baik lo". Fatimah sedikit membentak pak rt.

"Ko mba nyolot si, ayo kalo mau saling lapor, kalo mau berperang sama saya, saya ga takut, karena saya punya bukti". Sambil berdiri Pak rt membentak balik fatimah.

Bentakan pak rt pun membuat fatimah tertegun tertunduk, badanya gemetar wanita muslimah ini sangat ketakutan atas perkataan pak rt tadi, ia sangat menyesal kenapa hari ini bisa bisanya ia berdebat dengan lelaki tua ini.

"Malah bengong, jadi ga nih kita saling lapor?". Pak rt semakin menekan fatimah yang sedang tertunduk.

"duhh pak ma,,maafkan saya, bukan gi,,tu maksud saya pak, ta,,di saya keceplosan sampai saya bentak bapak, saya cuman panik pak, takutnya ada orang yang denger terus langsung percaya sama omongan bapak". Sambil terbata bata ia meminta maaf, Fatimah mengalah, ia berfikir jika diperpanjang akan semakin berabe masalah nya.

"ya bagi saya ga masalah sih kalo soal mba bentak2 saya tadi, cuman sekarang saya mau minta kejujuran mba saja". Balas pak rt dengan nada rendah teratur.

"Ke,,jujuran masalah apa pak?". Teh fatimah mengangkat wajahnya menatap pak rt

Pak rt berdiri mendekati fatimah seakan ia mau menyampaikan sesuatu dengan pelan ke telinga wanita muslimah itu.

"Yaa,, tentang hubungan mba sama pegawai bank itu yang kemaren kesini". Ucap pak rt sedikit berbisik

Fatimah pun termenung, ia berpikir keras antara jujur atau berbohong, fatimah yakin pak rt melihat kejadin kemarin ketika ia berduaan dirumahnya dengan pegawai bank itu.

"Nih liat mba, saya punya video mba kemarin". Pak rt memutar video rekaman kemarin dimana seorang wanita muslimah berkerudung sedang mengulum menghisap hisap kontol seorang lelaki di depan fatimah, ya wanita di dalm video itu memang dirinya.

Fatimah semakin panik tak karuan apa yang harus ia lakukan sekarang, ia sebisa mungkin harus bisa membujuk pak rt untuk menghapus video rakaman dirinya.

"Jujur pak kemarin saya dipaksa, kalo ga saya turutin kemaunya saya bisa celaka pak". fatimah berbohong, ia mencari alasan mencoba menjaga harkat martabat dirinya sendiri dan keluarga.

"Tuh kan mba bohong lagi, hadeeh hadeh,, ga masuk akal, masa dipaksa sampe bisa masuk kerumah dulu, tutup gorden dulu, kunci pintu segala macem hahaa,, kocak banget kamu mba, haha". Pak rt bicara seraya kembali duduk di kursi warung itu.

"astagfirulloh pak, beneran saya waktu itu sangat panik pak". Ucap fatimah sambil gugup tak bisa menutupi kebohonganya, memang ia wanita yang jujur ia tak lihai dalam berbohong.

"Oh jadi kemaren mba panik terus lari kerumah sambil gandeng tangan orang yang ngancem mba gitu? Enak banget ya haha, yaudah sekarang saya akan maksa mba juga ayo kerumah yo". Pak rt bicara sambil mengedip ngedipkan matanya.

"Astagfirulloh masa bapak mau jadi lelaki cabul juga". Balas fatimah dengan enteng.

"Aduh aduh,, jangan ngomong sembarangan mba, tadi mba bentak bentak saya, sekarang udah bilang saya cabul, bener bener kelewatan kamu mba, ya udah saya akan tunjukin video ini ke suami mba aja lah, kalo kepolisi saya masih baik pada mba, setidaknya suaminya tau kelakuan istrinya saat ditinggal bekerja gimana". Ancam pak rt kepada fatimah.

"Duhh pak saya minta maaf lagii, sumpah bukan gitu maksud saya pak maaf, hikss,, hikss". Mental fatimah mulai goyah ia berbicara sambil menangis kepada pak rt.

"Hikss,,hikss,, sekarang saya mohon sama bapak tolong hapus rekaman itu pak, saya akan bayar bapak asal rekaman itu bapak hapus, saya mohon pak hikss hikss,,". Fatimah berjongkok sambil menangis tanganya memegang lutut pak rt sembari memelas memohon kepada pak rt.

"hahaa.. dasar wanita, air mata dusta, udah lah jangan pake drama segala mba, saya gak butuh duit, lagian mba mau kasih saya berapa hah?". Tanya pak rt kepada fatimah.

"Hikss,, Saya akan kasih bapak dua ratus ribuz asal bapak hapus rekaman itu pak".

"Hah Dua ratus ribu?,, Ga salah mba?,, dikit amat masa saya dihargain dua ratus ribu, hahaa". Pak rt ketawa mendengar tawaran fatimah.

"Terus maunya bapak berapa?".

"Hmm...ck ck ck, berapa ya, yaudah kasih saya satu juta kes sekarang, langsung akan saya hapus rekamanya, gimana mau gak mba?".

Fatimah kembali termenung, dari mana ia uang sebesar itu, bahkan uang dua ratus ribu yang tadi ia tawarkan pun sebenarnya tak ada apalagi satu juta.

"duhh pak kalo untuk sekarang uang satu juta saya gak ada, tapi nanti pasti akan saya bayar ko pak, sumpah, yang penting hapus dulu rakamanya sekarang pak". Balas fatimah sembari memelas dihadapan pak rt.

"ya gak bisa gitu lah mba, masa dihapus nya sekarang duit nya nanti, gimana kalo udah saya hapus mba gak mau bayar?, saya bukan orang bodoh mba, hahaha". Pak rt kembali tertawa mendengar pertimtaan fatimah.

"sumpah akan saya bayar pak, tapi nanti setelah A rahmat pulang pak".

"Gak mau ah mba, pokonya duit ada rekaman langsung saya hapus titik". Tegas pak rahmat.

"Pliiss pak,, saya mohon ke bapak, uang nya nanti pak".

"Hmm,, ya udah gini aja, hehe, kalo ga ada setua sekarang, bisa dicicil deh sama mba hehehe".Pak rt bicara sambil terkekeh.

Ide di otaknya mulai mesum melihat posisi fatimah, matanya mulai mengamati tubuh wanita muslimah cantik nan bahenol itu, lekukan pinggul yang terlihat jelas didepan matanya, terlebih fatimah masih dalam posisi berjongkok memegangi lututnya, terbayang oleh pak rt posisi yang pas jika ia ingin dikulum oleh wanita muslimah ini.

"Nah saya setuju pak, pasti akan saya cicil deh, bapak minta dicicil berapa? Perminggunya atau perharinya berapa pak?". Fatimah antusias mendengarnya ia sedikit senang dengan saran pak rt ini.

"hmm,,,hehehe". Tawa mesum pak rt melihat fatimah.

"Ihh bapak malah ketawa sih, berapa dong pak?"

"Dicicilnyaa,, perharii...". Pak rt menatap mesum wajah fatimah yang cantik

"Perhari berapa pak?".

"Dicicilnya perhari bukan pake duit tapi pakee...". Senyuman cabul pak rt seakan melecehkan fatimah

"Perhari tapi bukan pake duit, terus pake apa pak?". Fatimah terheran.

Pak rt mendekati wajah fatimah seakan ingin berbisik, fatimah menyambut mendekatkan telinganya dengan mulut pak rt.

"Cicil perhari pake tubuh mba". Ucap pak rt pelan tapi menusuk jantung wanita cantik itu.

Deg fatimah kaget dan bergidik mendengar bisikan pak rt tadi, namun ia berusah mengendalikan diri, tetap tenang dalam bicara agar tak salah ucap seperti tadi.

"serius dong pa jangan bercanda aja, perhari dua puluh ribu ya pa, mau gak?". ucap fatimah riang menyembunyikan ketakutanya.

"Saya gak bercanda mba, justru mba yang dari tadi bercandain saya, emang saya gak tau hah?". Pak rt kembali menaikan nada bicaranya karena geram mendengar jawaban fatimah.

Fatimah ketakutan ia hanya tertunduk terpaku, ia semakin gemetar tubuhnya mulai berkeringat dingin menahan rasa takutnya.

"Denger ya mba, pokoknya hanya ada dua pilihan, kasih saya satu juta sekarang atau dibayar pake tubuh mba, titik hanya itu tawaran saya mba, kalo gak bisa keduanya saya akan tunjukan rekaman ini pada a rahmat suami mba".

"astagfirullohh pak, dosa pak, nyebut pak nyebut, saya percaya bapak orang baik, jadi jangan gitu lah pak".

"alahh kamu pake ceramahin saya, nih denger ya fatimah, kamu itu udah ngelakuin dosa kadi jangan so alik jangan so ceramahin saya, kamu udah berbuat dosa pada suami kamu sekarang mau bahas dosa kepada saya, mikir dikit lah".
Ucapan pak rt yang pelan tapi sangat menusuk fatimah.

"udah jangan bertele tele lah, sekarang pertanyaan saya mau ga terima tawaran saya, kalau gak mau ya tau sendiri resikonya". Ancam pak rt.

Fatimah sangat tertekan, ia berfikir keras menimbang nimbang pilihan mana yang tepat, mana yang memiliki resiko kecil atau resiko besar, jika video itu sampai terlihat oleh a rahmat maka hancurlah rumah tangga dan keluarga, disisi lain ia tak mau jika harus melayani lelaki tua ini, tak terbayangkan jika ia sampai ditiduri lelaki tua cabul ini, setelah beberapa lama ia berfikir telintas lah sebuah ide dibenaknya.

"Yaudah pak saya mau tawaran yang tadi". Fatimah berdiri dari jongkoknya.

"Wihh, yang mana tuh?". Pak rt sumringah

"Iya, saya akan lakukan seperti apa yang ada didalam rekaman itu kepada bapa".

"Nah,, gitu dong mba,, yo ah".
Pak rt pun berdiri dengan kegirangan.

"Ayo pak didalam warung aja". fatimah berjalan masuk kedalam warung diikuti pak rt dibelkangnya.

"siipp mba,, ahh, plaakkk...". Tamparan tangan pak rt di pantat bahenol fatimah

"Aww,, Ahhh.. pak". Jerit fatimah ketika pantat bahenolnya ditampar oleh pak rt.

'Hehe akhirnya kamu jadi miliku fatimah bahenol, setelah ini jangan harap kamu bisa bebas fatimah, aku harus menikati tubuhmu, kontol ku harus merasakan kenikmatan tubuhmu, lubang lubang yang ada ditubuhmu tak akan selamat dari kontol ku nanti fatimah, hehehe'. Begitulah ucap lelaki tua ini dalam hati.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd