Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Karena Dirimu, Sinka (Season 2 dari "Paket Komplit" Sinka, Si Senior Kampus) (Part 4) (Last Part)

Part 2

EN6sbzm9_o.jpg


“Plis, kak... Jangan kasih tau ke Sinka”

Ternyata orang yang memfoto aku dan Rona di sebuah mall daerah Kemang, adalah Naomi. Dia memberikan ancaman berupa menyebar foto yang dia punya ke Sinka.

“Kalo foto ini enggak sampe ke Sinka....”

Tiba – tiba dia mendekatkan dirinya ke aku dan mulai mengelus – eluskan penisku secara perlahan.

“Kak???”

“Kamu lupa...??? Panggil aku pake nama!!!”

“Maaf, Naomi”

Tanpa aba – aba, dia langsung membuka celanaku dan langsung menurunkan celana dalam yang menahan penisku yang sudah on-fire.

“Udah lama, aku enggak liat punya kamu” kata Naomi yang memaju – mundurkan tangannya ke penisku

“Pelan – pelan, ka..... Ehhhh.... Naomiiiiii”

Aku pun seperti terdesak karena tidak ingin foto yang berada di smartphone Naomi, dilihat oleh Sinka. 3 – 5 Menit, penisku dikocok olehnya dan aku mulai merasakan gatal diujung penisku. Seakan tau kalau aku ingin mengeluarkan sperma, mulutnya langsung memasukan penisku dan mengulumnya. 4 – 6 Kali, kuledakan spermaku didalam mulutnya.

“Enggak apa – apa?”

“Kamu tiduran dulu, Rino”

Aku pun tiduran di kasur dan Naomi menuju kamar mandi. Entah apa yang dilakukannya selama di kamar mandi, aku menonton Ultraman Cosmos selama dia berada di kamar mandi. Suara pintu kamar mandi berbunyi ketika aku sedang menonton Ultraman Cosmos dan kulihat dia sudah tidak menggunakan sehelai pakaian satupun. Mataku tertuju ke lekuk pantat kebawahnya yang bagiku seperti gitar Spanyol.

“Makin seksi aja, Naomi”

“Aku kan sering olahraga yoga juga, tiap ada waktu”

Naomi pun menuju tempatku dan langsung duduk diatas tubuhku dengan senyum khasnya.
“Kamu pasti kangen posisi ini???” katanya dengan senyum nakalnya

-----POV Author-----

Ditempat lain, Sinka mencoba menghubungiku untuk menemaninya di kamar kostnya. Dia tidak tau kalau kakaknya berada dikamarku sedang melakukan hubungan badan denganku.

“Kok perasaan aku enggak enak ya???”

-----POV Author End-----

NSRT0SVK_o.jpg


“Naomiiiiiiiiiiiii... Enakkkkkkkkk”

“Rinooooo.... Ahhhhhhh... Punyamuuuuu.... Makin panjangggggggg”

Penisku terus digoyangnya dengan cepat dan kulihat pantatnya yang begitu menggodaku. Terus – menerus penisku digoyang oleh pantatnya. Mungkin pertama kalinya aku melakukan anal ke Naomi. Entah apa maunya dia, dia yang memintaku untuk memasukan penisku ke lubang pantatnya.

“Hmmmmm.... Ahhhhhh... Rinoooooo....”

Naomi terus mendesah cukup kencang karena kumasukan penisku dilubang anusnya. Jari telunjuk kananku ku tunjuk ke mulut Naomi agar dia dapat menahan rasa sakit yang dia derita. Sesekali kedua tanganku memutar – mutarkan payudaranya yang tidak terlalu besar itu dan tangan kanannya mengelus – ngeluskan vaginanya agar mendapatkan klimaks saat berhubungan badan.

“Naomiiiii... Pengennnn... Keluarrrrrrrrrr”

Dengan cepat dia melepaskan penisku dari lubang anusnya dan langsung memasukannya ke mulutnya lagi. Suara demi suara sedotan yang berasal dari mulutnya Naomi, begitu terdengar mengisi kamar kostku.

“Slrrruuupppppp..... Sssslllrrruupppppp”

Dengan kedua tangannya, dia terus menyedot penisku agar dapat mengeluarkan sperma dariku.

“Mauuuuu keluarrrrrrrrrrr.... Naomiiiiiiiiiiiiiiii”

Aku pun tidak kuat dengan rasa gatal yang kurasakan. Ku keluarkan 5 hingga 7 semprotan sperma kedalam mulut Naomi atau istilahnya Cum in Mouth. Karena Naomi tidak dapat menahan banyaknya sperma yang berada dimulutnya, dia sedikit mengeluarkan sperma dari mulutnya ke dekat perutku.

“Jijikkkkkk...”

“Maaf...” kata Naomi setelah menelan sisa sperma yang berada dimulutnya

Naomi pun menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia juga mengajak aku untuk membersihkan diri.

“Rinooo... Ayoooo” katanya sedikit menggodaku dengan memukul pantatnya sendiri

AnVNytF3_o.jpg


Aku pun kembali tergoda olehnya dan mengikuti ajakannya menuju kamar mandi. Ketika Naomi mandi pertama dan dengan isengnya aku, ku memeluknya dari belakang dan menggesek – gesekkan penisku diantara belahan patatnya itu.

“Ihhhhh.... Iseng yaaaaa”

“Sesekali ini hehe...”

-----POV Author-----

“Rino kok enggak jawab ya???”

Sinka semakin mengkhawatirkan diriku, tetapi dia tidak tau kalau aku berada di kamar kostku dengan kakaknya, Naomi

-----POV Author End-----

“Besok lagi ya, Rino”

“Takut enggak kuat aku besok, Naomi...”

Dia mengeluarkan sebungkus coklat yang ternyata coklat waktu dia berikan ke aku pertama kalinya. Coklat tersebut yang membuat aku terangsang lebih kuat saat berhubungan badan dengan Naomi.

“Besok makan itu aja pas mau main sama aku” katanya yang memberikan sebungkus coklat ke aku dan mencium bibirku setelah memberikannya.

Dia pun keluar dari kamar kostku dan aku melihat smartphoneku yang berisi puluhan pesan dan beberapa misscal dari Sinka. Setelah ku lihat pesan darinya, ternyata dia minta ditemani di kamar kostnya. Aku pun langsung menuju kamar kostnya di lantai 2, tepat diatas kamar kostku. Setibanya dikamar kostnya, pintu kamar kostnya terbuka dan kulihat sedikit Sinka sedang menonton tv.

“Permisi, Sinka!!!” kataku yang mengetuk pintu

“Rinoooooo... Lamaaaaa” katanya yang mengeluarkan ekspresi cemberut

“Jangan cemberut lah... Kan aku udah dateng hehe”

“Tapi lama”

Aku pun menutup pintu kamar kostnya dan tiduran bersebelahan dengan Sinka. Ku lihat dia menonton film berjudul Residen Evil: The Final Chapter.

“Tumben berani nonton film beginian, Sin”

“Makanya itu aku ngajak kamu nemenin aku nonton”

“Yeeeee... Itu kamu masih takut kalo gitu”

“Begitu yaaaa????” katanya yang mencubit pipiku

“SAKITTTTTT!!!!!!!!!!” kataku yang mengusap – ngusap pipi

“Kamu sih...”

Kami berdua menonton film tersebut cukup lama dan beberapa kali Sinka ketakutan hingga memeluk lenganku karena ketakutan akibat efek film yang membuatnya kaget.

“Remuk lengan aku, Sin”

“Maaf – maaf”

Ketika diakhir film, ku lihat dia sudah tertidur dan ku lihat jam dinding menunjukan pukul 12-malam. Karena aku tidak ingin mengganggunya tidur, tv ku matikan dan ku tarik selimut agar dia tidak kedinginan. Tidak lupa kucium bibirnya dengan lembut dan cukup lama kucium bibirnya.

“Good night ya...”

SUCLF4jm_o.jpg


Tiba – tiba dia terbangun dan mengatakan hal yang dilarang oleh yang punya kamar kost, yaitu dilarang membawa teman lawan jenis untuk menginap.

“Rino, temenin aku tidur dong...”

“Kak Naomi emangnya kemana???”

“Dia tidur dikamar kost temennya, karena sekalian ngerjain tugas”

“Kan enggak boleh nginep lawan jenis...”

“Langsung kunci pintu aja”

“Aku kunci kamar kost aku dulu ya”

Aku menuju kamar kostku dan kumatikan segala peralatan elektronik dan ku kunci pintu dari luar. Setelah kulakukan, aku pun kembali ke kamar kostnya Sinka. Setibanya di kamar kostnya, aku melihat dia sudah tertidur pulas dan aku mengunci pintu kamar kost Sinka dari dalam dan menutup korden agar tidak ketahuan.

mpKCj9IJ_o.jpg


Disaat aku ingin menarik selimut agar aku tidak kedinginan, ku lihat ternyata Sinka sudah tidak menggunakan sehelai baju dan celana.

“Bukannya kamu kedinginan ya nanti???” kataku yang berbisik dikupingnya

“Cewek kalo mau tidur, lebih bagus enggak pake baju... Rino”

“Okok, Sin”

Aku pun tidur bersebelahan dengan Sinka. Sesekali kupeluk dia dari belakang dan kupegang kedua payudaranya dengan kedua tanganku.

“Hmmmm...”

Suara desahan yang berasal dari mulutnya tiba – tiba terdengar dikupingku. Karena aku tidak ingin mengganggunya tidur, aku langsung memejamkan mataku untuk tidur. Tiba – tiba bbibirku seperti bersentuhan dengan bibir Sinka dan benar adanya. Kedua bibir kami bersentuhan. Lidahnya Sinka menjilati bibirku, seakan ingin bermain dengan lidahku. Tetapi kulihat dia tidak membuka matanya, apakah dia memancingku untuk melakukannya?




Bersambung...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gue agak aneh baca banyak 'POV author start, POV author end' kalo cuma buat 1 paragraph. Mendingan pake paragraph pengantar yang juga buat ceritanya lebih enak dibaca. Saran aja sih.

contohnya kyk gimana?
.
gw kurang paham juga soal yg pov author -__-
 
Part 3

JxLddv6B_o.jpg


Perasaan apa ini...??? Sudah lama aku tidak merasakannya, semenjak pertama kali aku melakukannya dengan Sinka. Aku sangat suka perasaan ini dan aku tidak ingin kehilangan dia. Meskipun ada perempuan lain dalam pikiranku, yaitu Rona. Dia juga membuat hidupku lebih berwarna dan jujur, aku tidak mau kehilangan dia juga.

-----XXX-----

Aku tertidur pulas setelah melakukannya dengan Sinka. Dia yang memancing hasrat aku untuk berhubungan walaupun saat itu aku tidak ingin melakukannya. Sudah lama juga aku tidak berhubungan badan dengannya.

-----XXX-----

Aku terbangun tiba – tiba karena kepikiran untuk bertemu dengan Oby. Aku dan Oby merencanakan untuk membuka sebuah usaha warung makan untuk menambah pundi – pundi uang agar kami berdua tidak merepotkan orang tua, walaupun orang tua kami semua berkecukupan. Aku pun melihat jam di dinding kamar kost Sinka dan ternyata baru pukul 5-pagi. Aku melanjutkan tidurku dan ku peluk dengan eratnya badan Sinka dari belakang.

“Hmmmm.... Jangan kenceng – kenceng, Rinoooo!!!!”

Aku pun sedikit melonggarkan pelukanku ke Sinka. Kami berdua melanjutkan tidur hingga pukul 10-pagi. Kami berdua bangun dari tidur pukul 10-pagi tepat dan tidak lupa aku mencium leher belakangnya.

“Selamat pagi, manis”

“Pagi juga...” katanya yang berbalik badan dan mencium bibirku dengan lembut

Kami berdua lalu beranjak dari kasur dan kembali berpakaian. Karena aku ada keperluan dengan Oby, aku pun langsung menuju kamar kostnya Oby dan untungnya ada dia di kamarnya. Setibanya aku di dalam kamarnya, aku membicarakan ke Oby tentang usaha yang akan aku berdua buka.

“By, gimana?”

“Ya gw sih ayo – ayo aja”
“Pegawainya tinggal lu cari aja”

“Gw sih ayo – ayo juga”
“Tempat usaha, gw udah dapet”

“Dimana?”

“Deket kost juga”

“Ok”
“Kalo gitu, lu ke tempat kontrakan yang mau dijadiin usaha”
“Abis itu langsung ke tempat – tempat bangunan sama funiture buat beli – beli yang dibutuhin”

“Lu mau kemana emangnya, No?”

“Gw juga cari – cari funiture”

“Deal ya???”

“Deal” kataku yang berjabat tangan dengan Oby

Kami berdua pun keluar dari kamar kost Oby dan aku menuju kamar kostku untuk mengeluarkan motorku. Sementara Oby menuju kontrakan yang akan disewa. Tempat yang akan disewa, tidak terlalu jauh dari kost.

Setelah aku mengeluarkan motorku, aku menuju kawasan BSD untuk mencari funiture disebuah mall. Cukup lama aku menuju tempat yang dituju, karena terjebak macet. Setibanya aku di mall tempat untuk membeli funiture, aku menghubungi Oby dan Oby mengabari aku kalau tempat yang akan disewa berukuran cukup besar. Dia juga memberikan saran funiture yang akan dipakai untuk usaha kami berdua. Aku pun mulai mencari – cari funiture yang akan dipakai dan membutuhkan waktu sekitar 1-jam. Setelah memilih – milih, aku menuju kasir dan memberitaukan ke kasir kalau barang – barang yang aku pilih untuk diantar ke tempat yang aku tuju.

Setelah aku membayar, aku kembali menuju kost. Sekitar 1-jam lebih aku menempuh perjalanan dan disaat perjalanan, ada yang menghubungiku via telpon. Aku menjawab telepon itu melalui alat yang bernama intercom.

ZtCQUl7H_o.jpg


-----XXX-----

r1YaWPgW_o.jpg


Intercom merupakan alat komunikasi yang dipasang didalam helm dan untuk penghubungnya dipasang diluar helm. Intercom bisa saling terhubung melalui bluetooth dan bisa digunakan juga untuk mendengarkan musik atau radio di handphone.

-----XXX-----

Ternyata telpon itu berasal dari Rona. Dia pun ternyata berada di depan kamar kost aku dan menunggu kehadiranku. Setelah menjawab telpon dari Rona, aku pun memacu motorku lebih cepat agar sampai ditujuan. Setibanya aku sampai di kost, aku melihatnya duduk menungguku dan kulihat dia menggunakan baju tshirt berwarna abu – abu dengan motif tengkorak.

4moyfZMo_o.jpg


“Maaf ya nunggu...” kataku yang melepas helm

“Enggak apa – apa kok”

Aku pun memasukan motor ku dan Rona ikut masuk ke kamar kost ku dan langsung menutup pintu kamar kost.

“Kamu ngapain kesini???” kataku yang mengunci pintu kamar kost

“Emangnya enggak boleh ya???”

“Ya enggak apa – apa sih” kataku yang menghampiri Rona

“Ngomong – ngomong ini buat kamu”

Rona memberikan sebuah oleh – oleh yang berasal dari thailand.

“Kemaren itu aku sama member JKT48 Akustik perform di Thailand”
“Tapi malamnya langsung pulang”

“Performnya siang???”

“Sore sih”
“Jadinya dari pagi sampe sianng jam 1-an waktu situ, buat jalan”

“Makasih ya” kataku yang memeluknya

“Sama – sama”

Disaat memeluk Rona, aku pun berbisik sebuah kalimat ke dekat kupingnya.

“Kangen kamu, Rona”

“Aku juga”

Setelah memeluknya, aku mulai menatapnya dan dia juga menatap ku dengan serius. Ku lihat dia mulai memejamkan matanya dan mendekatkan mukanya ke mukaku. Aku pun dengan perlahan mulai mencium bibirnya dengan lembut. Ku pegang dengan lembut dagunya yang runcing itu disaat aku mencium bibirnya. Ku terus menciumnya dengan lembut sehingga Rona mulai memeluk leherku dan kami berdua terjatuh di kasur dan Rona berada dibawahku. Aku memulai menciumnya dengan liar dengan memainkan payudara kirinya dengan tangan kiriku secara perlahan.

“Ahhhhhhhh.... Rinoooooo.....”

Terus – menerus aku melakukannya dan tangan kiriku mulai turun menyusuri vaginanya yang tertutup oleh celana jeans yang dipakainya. Tangan kiri ku mulai mengelus – ngelus vaginanya yang tertutup oleh celana jeansnya.

“Rinoooo... lepasinnnnn”

Aku pun mulai melepaskan celana jeans dan celana dalamnya dan ku lihat vaginanya yang sudah basah.

“Baru gitu loh, Rona”

“Efek kangen sama kamu” katanya yang tersenyum

Aku pun mulai melanjutkan ciumanku ke bibirnya dan tangan kiriku mulai mengelus – ngelus vaginanya yang tidak terhalang oleh apapun.

-----XXX-----

“By, Rino kemana ya???”

“Lagi cari funiture buat usaha nanti sih...”

Sinka lalu menuju warteg di depan kost dan membelikan sebuah nasi bungkus untuknya dan untukku.

“Makasih ya, bu”

“Iya, Dek Sinka”

Sinka pun kembali menuju kamar kostnya dan disaat dia berjalan melewati kamar kostku, dia mendengar suara desahan cukup keras yang berada di kamar kostku.

-----XXX-----

“AHHHHHHHHHHHHHHHHH.... AKU KELUARRRRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

Rona pun orgasme ketiga kalinya setelah aku terus – menerus memainkan vaginanya. Jari kiriku langsung kuarahkan ke mulutnya.

“Ssssstttttt... Jangan kenceng – kenceng, Rona”

Tiba – tiba suara ketukan pintu pun berbunyi. Aku dan Rona pun kaget dan langsung berpakaian dan aku menyuruh Rona untuk bersembunyi di kamar mandi. Aku pun menuju jendela dan ku lihat Sinka yang ternyata mengetuk pintu.

“Waduhhhh... Gawat!!!!” kataku dalam pikiran

Aku pun membukakan pintu dan Sinka langsung masuk kedalam kamar kostku. Keringat dingin mulai membasahi wajahku karena aku takut ketahuan oleh Sinka.

“Ini makanan buat kamu...”

“Makasih, Sin”

“Tadi suara apa ya???”

“Suara apaan maksudnya???”

“Enggak usah boong ya”

“Serius aku enggak tau, Sin”

Tiba – tiba matanya langsung tertuju ke tas dan kaos bertuliskan Thailand yang berada di atas kasur. Ku lihat ekspresinya yang berubah menjadi marah. Dengan cepatnya dia langsung masuk kedalam kamarku dengan menabrakku hingga terjatuh. Ku lihat dia langsung menuju kamar mandi dan langsung membuka pintunya. Dia pun kaget karena melihat Rona berada didalam kamar mandi.

“KAK RONA!!!!!!!!”

Ku lihat ekspresinya yang berubah menjadi sedih dan mulai mengeluarkan air mata.

“Kalian semua jahattttttt!!!!!!!!!!!!” kata Sinka yang langsung keluar kamar kostku dengan menangis

“Sinka!!!”
“Tunggu!!!!!!!” kataku yang mengejar Sinka




Bersambung...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd