Part 2
“Plis, kak... Jangan kasih tau ke Sinka”
Ternyata orang yang memfoto aku dan Rona di sebuah mall daerah Kemang, adalah Naomi. Dia memberikan ancaman berupa menyebar foto yang dia punya ke Sinka.
“Kalo foto ini enggak sampe ke Sinka....”
Tiba – tiba dia mendekatkan dirinya ke aku dan mulai mengelus – eluskan penisku secara perlahan.
“Kak???”
“Kamu lupa...??? Panggil aku pake nama!!!”
“Maaf, Naomi”
Tanpa aba – aba, dia langsung membuka celanaku dan langsung menurunkan celana dalam yang menahan penisku yang sudah on-fire.
“Udah lama, aku enggak liat punya kamu” kata Naomi yang memaju – mundurkan tangannya ke penisku
“Pelan – pelan, ka..... Ehhhh.... Naomiiiiii”
Aku pun seperti terdesak karena tidak ingin foto yang berada di smartphone Naomi, dilihat oleh Sinka. 3 – 5 Menit, penisku dikocok olehnya dan aku mulai merasakan gatal diujung penisku. Seakan tau kalau aku ingin mengeluarkan sperma, mulutnya langsung memasukan penisku dan mengulumnya. 4 – 6 Kali, kuledakan spermaku didalam mulutnya.
“Enggak apa – apa?”
“Kamu tiduran dulu, Rino”
Aku pun tiduran di kasur dan Naomi menuju kamar mandi. Entah apa yang dilakukannya selama di kamar mandi, aku menonton Ultraman Cosmos selama dia berada di kamar mandi. Suara pintu kamar mandi berbunyi ketika aku sedang menonton Ultraman Cosmos dan kulihat dia sudah tidak menggunakan sehelai pakaian satupun. Mataku tertuju ke lekuk pantat kebawahnya yang bagiku seperti gitar Spanyol.
“Makin seksi aja, Naomi”
“Aku kan sering olahraga yoga juga, tiap ada waktu”
Naomi pun menuju tempatku dan langsung duduk diatas tubuhku dengan senyum khasnya.
“Kamu pasti kangen posisi ini???” katanya dengan senyum nakalnya
-----POV Author-----
Ditempat lain, Sinka mencoba menghubungiku untuk menemaninya di kamar kostnya. Dia tidak tau kalau kakaknya berada dikamarku sedang melakukan hubungan badan denganku.
“Kok perasaan aku enggak enak ya???”
-----POV Author End-----
“Naomiiiiiiiiiiiii... Enakkkkkkkkk”
“Rinooooo.... Ahhhhhhh... Punyamuuuuu.... Makin panjangggggggg”
Penisku terus digoyangnya dengan cepat dan kulihat pantatnya yang begitu menggodaku. Terus – menerus penisku digoyang oleh pantatnya. Mungkin pertama kalinya aku melakukan anal ke Naomi. Entah apa maunya dia, dia yang memintaku untuk memasukan penisku ke lubang pantatnya.
“Hmmmmm.... Ahhhhhh... Rinoooooo....”
Naomi terus mendesah cukup kencang karena kumasukan penisku dilubang anusnya. Jari telunjuk kananku ku tunjuk ke mulut Naomi agar dia dapat menahan rasa sakit yang dia derita. Sesekali kedua tanganku memutar – mutarkan payudaranya yang tidak terlalu besar itu dan tangan kanannya mengelus – ngeluskan vaginanya agar mendapatkan klimaks saat berhubungan badan.
“Naomiiiii... Pengennnn... Keluarrrrrrrrrr”
Dengan cepat dia melepaskan penisku dari lubang anusnya dan langsung memasukannya ke mulutnya lagi. Suara demi suara sedotan yang berasal dari mulutnya Naomi, begitu terdengar mengisi kamar kostku.
“Slrrruuupppppp..... Sssslllrrruupppppp”
Dengan kedua tangannya, dia terus menyedot penisku agar dapat mengeluarkan sperma dariku.
“Mauuuuu keluarrrrrrrrrrr.... Naomiiiiiiiiiiiiiiii”
Aku pun tidak kuat dengan rasa gatal yang kurasakan. Ku keluarkan 5 hingga 7 semprotan sperma kedalam mulut Naomi atau istilahnya Cum in Mouth. Karena Naomi tidak dapat menahan banyaknya sperma yang berada dimulutnya, dia sedikit mengeluarkan sperma dari mulutnya ke dekat perutku.
“Jijikkkkkk...”
“Maaf...” kata Naomi setelah menelan sisa sperma yang berada dimulutnya
Naomi pun menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia juga mengajak aku untuk membersihkan diri.
“Rinooo... Ayoooo” katanya sedikit menggodaku dengan memukul pantatnya sendiri
Aku pun kembali tergoda olehnya dan mengikuti ajakannya menuju kamar mandi. Ketika Naomi mandi pertama dan dengan isengnya aku, ku memeluknya dari belakang dan menggesek – gesekkan penisku diantara belahan patatnya itu.
“Ihhhhh.... Iseng yaaaaa”
“Sesekali ini hehe...”
-----POV Author-----
“Rino kok enggak jawab ya???”
Sinka semakin mengkhawatirkan diriku, tetapi dia tidak tau kalau aku berada di kamar kostku dengan kakaknya, Naomi
-----POV Author End-----
“Besok lagi ya, Rino”
“Takut enggak kuat aku besok, Naomi...”
Dia mengeluarkan sebungkus coklat yang ternyata coklat waktu dia berikan ke aku pertama kalinya. Coklat tersebut yang membuat aku terangsang lebih kuat saat berhubungan badan dengan Naomi.
“Besok makan itu aja pas mau main sama aku” katanya yang memberikan sebungkus coklat ke aku dan mencium bibirku setelah memberikannya.
Dia pun keluar dari kamar kostku dan aku melihat smartphoneku yang berisi puluhan pesan dan beberapa misscal dari Sinka. Setelah ku lihat pesan darinya, ternyata dia minta ditemani di kamar kostnya. Aku pun langsung menuju kamar kostnya di lantai 2, tepat diatas kamar kostku. Setibanya dikamar kostnya, pintu kamar kostnya terbuka dan kulihat sedikit Sinka sedang menonton tv.
“Permisi, Sinka!!!” kataku yang mengetuk pintu
“Rinoooooo... Lamaaaaa” katanya yang mengeluarkan ekspresi cemberut
“Jangan cemberut lah... Kan aku udah dateng hehe”
“Tapi lama”
Aku pun menutup pintu kamar kostnya dan tiduran bersebelahan dengan Sinka. Ku lihat dia menonton film berjudul Residen Evil: The Final Chapter.
“Tumben berani nonton film beginian, Sin”
“Makanya itu aku ngajak kamu nemenin aku nonton”
“Yeeeee... Itu kamu masih takut kalo gitu”
“Begitu yaaaa????” katanya yang mencubit pipiku
“SAKITTTTTT!!!!!!!!!!” kataku yang mengusap – ngusap pipi
“Kamu sih...”
Kami berdua menonton film tersebut cukup lama dan beberapa kali Sinka ketakutan hingga memeluk lenganku karena ketakutan akibat efek film yang membuatnya kaget.
“Remuk lengan aku, Sin”
“Maaf – maaf”
Ketika diakhir film, ku lihat dia sudah tertidur dan ku lihat jam dinding menunjukan pukul 12-malam. Karena aku tidak ingin mengganggunya tidur, tv ku matikan dan ku tarik selimut agar dia tidak kedinginan. Tidak lupa kucium bibirnya dengan lembut dan cukup lama kucium bibirnya.
“Good night ya...”
Tiba – tiba dia terbangun dan mengatakan hal yang dilarang oleh yang punya kamar kost, yaitu dilarang membawa teman lawan jenis untuk menginap.
“Rino, temenin aku tidur dong...”
“Kak Naomi emangnya kemana???”
“Dia tidur dikamar kost temennya, karena sekalian ngerjain tugas”
“Kan enggak boleh nginep lawan jenis...”
“Langsung kunci pintu aja”
“Aku kunci kamar kost aku dulu ya”
Aku menuju kamar kostku dan kumatikan segala peralatan elektronik dan ku kunci pintu dari luar. Setelah kulakukan, aku pun kembali ke kamar kostnya Sinka. Setibanya di kamar kostnya, aku melihat dia sudah tertidur pulas dan aku mengunci pintu kamar kost Sinka dari dalam dan menutup korden agar tidak ketahuan.
Disaat aku ingin menarik selimut agar aku tidak kedinginan, ku lihat ternyata Sinka sudah tidak menggunakan sehelai baju dan celana.
“Bukannya kamu kedinginan ya nanti???” kataku yang berbisik dikupingnya
“Cewek kalo mau tidur, lebih bagus enggak pake baju... Rino”
“Okok, Sin”
Aku pun tidur bersebelahan dengan Sinka. Sesekali kupeluk dia dari belakang dan kupegang kedua payudaranya dengan kedua tanganku.
“Hmmmm...”
Suara desahan yang berasal dari mulutnya tiba – tiba terdengar dikupingku. Karena aku tidak ingin mengganggunya tidur, aku langsung memejamkan mataku untuk tidur. Tiba – tiba bbibirku seperti bersentuhan dengan bibir Sinka dan benar adanya. Kedua bibir kami bersentuhan. Lidahnya Sinka menjilati bibirku, seakan ingin bermain dengan lidahku. Tetapi kulihat dia tidak membuka matanya, apakah dia memancingku untuk melakukannya?
Bersambung...