Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JKT48 : Daily Sex Story

It is a pity, that now I can not express - it is very occupied. But I will return - I will necessarily write that I think.
 
Part 2 : Permainan Pertama


Mereka berdua kini sudah berada di kamar kos-kosan Andrea. Shania sedang mandi karena kepanasan setelah tadi bermain hebat sebagai pemula sebelumnya. Andrea sudah tak menggunakan pakaian sehelai pun, bahkan dia sudah siap tempur lagi dengan Shania.

Sebelum mulai, Andrea melakukan pemanasan dengan coli, sembari menunggu Shania selesai mandi.

"Ahh, gue nggak sabar perawanin memek Shania nih.." gumamnya.

Andrea terus mengocok kontolnya itu dengan tempo sedang, dia sangat menikmati permainan tadi. Jadi sesekali ia merasa masih terbawa suasana.

Kini yang jadi kekhawatirannya adalah aktivitasnya seksnya bersama Shania akan sedikit mengganggu penghuni kos lainnya, secara malam ini bakal banyak teriakan dan juga lenguhan dari pasangan yang akan bercinta.


Ceklek...

Pintu kamar mandi terbuka, munculah Shania dengan tubuh berbalut handuk putih milik Andrea.

"Kamu ngapain sih, yang? Sange yaa.." goda Shania melihat yang sedang dilakukan oleh pacarnya.

"Ahhhh iya nih sayang, aku ngga tahan lagi mau buat kamu puas," balas Andrea.

"Punya kamu tadi sempat kena gigi ngga sih, yang?" tanya Shania.

"Engga kok, tenang aja. Oh ya, btw kamu baru pertama kali udah jago buat aku puas yaa.." ucap Andrea memuji keahlian Shania.

"Bisa aja deh kamu ini..." Shania tersenyum bangga setelah di puji oleh pacarnya itu.

Kemudian Shania berjalan mendekat ke kasur, dimana Andrea masih melanjutkan coli-nya.


"Pacar aku kok gini sih, kaciannn... sini aku yang gantian kocok." Shania pun jongkok diantara selangkangan Andrea, dia memulainya dengan mengulum dan menjilati kedua bola Andrea.

"Emhh yang, kamu emang jago kalau suruh jilat-jilat gini." puji Andrea pada Shania lagi.


"Ahhhh uhhhhhh terus Shan!" Andrea terus meracau, sedangkan Shania cepat belajar memuaskan pasangan di ranjang.

"Gantian Shan, aku juga mau kamu enak." ujar Andrea.

"Iya, yang..." Shania menuruti apa kata pacarnya.

Kemudian Shania dan Andrea bertukar posisi, kini gadis itu yang berada dalam posisi tiduran. Andrea perlahan membuka handuk yang melilit tubuh Shania.

"Wow." Satu kata langsung keluar dari mulut Andrea.

Paha Shania memang sisi pelengkap dari keseksiannya, dia memang punya paha mulus yang sangat menggoda mata lelaki. Bulu tipis menutupi memek perawan Shania.

Dan satu lagi, toket Shania, memang tidak besar ukurannya... namun itu sudah cukup membuat Andrea bertambah nafsu. Ingin rasanya ia segera menjilati puting dan meremas-remasnya.

Andrea menatap kedua mata Shania, lalu gafis yang akan ia ambil keperawanannya hanya tersenyum dan tampak malu-malu.

"Sayang.... jangan di lihatin mulu dong, malu tau." ucap Shania.

"Aku nggak nyesel kalau kamu sampai hamil nantinya." ujar Andrea mulai menjilati puting susu Shania.

"Ahhh yang, pelan. Geliiii.." ceracau Shania, dia tampak keenakan sampai tubuhnya menggeliat.

"Kalau aku hamil, emang kamu mau tanggung jawab?" tanya Shania.

Andrea melepas jilatan di puting susu Shania, dan meremas susu kecil itu.


"Aku bakal tanggung jawab, sayang.... aku nggak sabar cobain yang ada bulunya ini." Jawab Andrea sambil menyelipkan jari tangan kirinya ke memek Shania.

"Ahhhhh yangg! Mhhhh awh."

"Nikmati itu Shan, kamu bakal aku buat ketagihan." ujar Andrea tersenyum puas.

Tangan kanan Andrea meremas bongkahan tetek milik Shania, sedangkan tangan kiri miliknya mulai mengobok-obok memek. Tepatnya memainkan klitoris Shania dengan jari tengahnya. Belum lama Andrea bermain seperti itu, tapi Shania merasakan sudah akan sampai.

"Sa-sayang... aku mau pipis, ahhhhhh!"

Serrrr serrr serrr .... belum ada 10 menit Shania sudah mengalami orgasme pertama kali dalam hidupnya.

"Ahhhhhhh!" Saking nikmat rasanya orgasme, Shania sampai memejamkan matanya dan menghayati rasanya.

Andrea yang sudah tak sabar mulai bersiap memulai permainan seks. Dia mengakangkan kedua paha Shania, lalu meletakkan batang keras kontolnya yang sudah tegak maksimal.

Shania tampak kaget, karena hal itu. Andrea pun hanya tersenyum licik kearah pacarnya itu. Shania yang belum siap hanya bisa pasrah akan kehilangan keperawanan yang selalu dia jaga selama ini. Malam ini merupakan hari spesial untuk pasangan itu.


"Sayang..." Shania memanggil Andrea.

"Apa? Kamu masih takut.... tenang aja, Cuma sakit di awalnya doang. Nanti juga enak kok." ucap Andrea meyakinkan Shania.

"Tapi kamu bakal tanggung jawab kan, kalau semisal aku sampai hamil?" tanya Shania meminta kepastian.

Matanya tersirat sebuah tatapan penuh harap kepada sang pacar. Andrea yang melihat Shania begitu hanya tersenyum kecil, ia paham apa yang ada di dalam benak Shania saat ini.

"Hmmm, Shania sayang. Kamu percaya aja sama aku, apapun resikonya nanti, aku bakalan tanggung jawab." tegas Andrea menjawabnya.

"Aku sayang kamu, Andrea.. jangan tinggalin aku ya."

Andrea langsung ancang-ancang siap menusukkan batang kontolnya ke vagina rapat Shania. Perlahan tapi nikmat, Andrea memajukkan kontolnya..



Slep!


"Akkhhhhhhh"

"Akhhhhhh, sakitttt!!! Perih banget yang rasanya!" Shania memekik, jari jemarinya meremas bed cover karena kesakitan.

Kontol Andrea berhasil masuk ke memek Shania, sekilas ada darah mengalir dari sela-sela kelamin mereka yang menyatu. Sudah dapat dipastikan kalau itu adalah darah keperawanan Shania.

Saking nikmatnya, Andrea merasa ingin memuncratkan semua pejuhnya ke dalam vagina Shania. Kontolnya berasa diurut karena memek Shania yang terus bereaksi.

Sementara ini dia sengaja membiarkan kontolnya menancap, tujuannya agar memek Shania bisa terbiasa dengan benda asing yang memenuhi lubang kenikmatannya.

Sudah cukup lama mereka tetap berada dalam posisi menindih seperti itu. Shania sudah tak terlalu merasakan sakit lagi.

"Ahh, yang kok ngga gerak sih.... aku jadi nggak tahan nih." ujar Shania.

"Kamu siap yaa.... aku bakal hamilin kamu." balas Andrea tersenyum.

Perlahan dia pun mulai memaju-mundurkan kontolnya ke dalam memek Shania. Lenguhan dan rasa nikmat duniawi berbaur menjadi satu, mereka berdua merasa seperti melayang saat ini.

Kecepatan genjotan masih pelan, itu karena mereka sama-sama baru pertama kali berhubungan intim seperti ini. Shania melepas keperawanan, Andrea melepas keperjakaannya.

Lama kelamaan genjotan Andrea semakin cepat, bunyi kecipak pun tak terhindarkan lagi.

"Ah ah ah aha ah ah ah" Shania mendesah dengan suara sexy.

"Ohhhh kamu ini Shan..... suara sexymu bikin makin enak genjot memek kamu. Ohhhh!" Teriak Andrea keenakan.

"Uhhhh yang, aku mau keluar lagi!"



Serrr serrrrr serrrrr




Part 3 besok yaa, mau kerjain tugas dulu
mantappp lurrrr
 
Bimabet
Sayang cerita bagus tp tidak dilanjuti
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd