Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ibuku Dinikmati Instruktur GYM

LANJUTAN (PART 3) :Peace: :Peace:


Ayah Pulang



Keesokan harinya, ayahku pulang ke rumah. Seperti biasa kedatangan ayah selalu menjadi kabar gembira bagi keluargaku. Setiap kali pulang ke rumah, ayah selalu membawakan oleh-oleh, biasanya dia membawakan makanan ringan untuk adiku dan baju baru untukku. Biasanya, ibu jarang sekali dibawakan oleh-oleh ayah, namun pada hari itu ayah membawakan paket untuk ibuku.


Aku tidak tau apa paket yang dibawakan ayah untuk ibu, yang pasti ibu senang dan mencium tangan ayah pada saat itu. Yang aku ingat, ayah minta ibu lebih semangat untuk senam usai mendapatkan paket itu.


Ibuku: Makasih ya bii.. (Ibuku memanggil ayah dengan sebutan Abi)


Ayahku: Iyaa sayang, yang semangat ya senamnya!


Ibuku: Pasti Abii.. (Sambil tersenyum ke ayahku)



Aku sebenarnya tidak memperdulikan apa yang ada di dalam paket tersebut, pasalnya aku dan adik terlalu fokus menyantap makanan ringan yang dibawakan Ayahku. Namun, dalam hati kecilku, aku penasaran dengan apa isi paket tersebut.


Setelah tiga hari di rumah, ayahpun kembali berangkat ke kota lain untuk bekerja kembali. Aku pun kembali hanya bersama ibu dan adik di rumah saat ini. Aku merasa aneh dengan tingkah ibuku ketika ayah di rumah, pasalnya ibu tidak pergi ke GYM pada saat ayah di rumah. Padahal, pada saat itu adalah hari minggu, yang mana ibu pasti pergi ke GYM jika hari libur.


Namun, tiba-tiba setelah kepergian ayah pada pagi hari, ibu langsung berencana pergi ke GYM pada sore hari. Dengan setelah legging ketat dan jaket hoodienya, ibuku pergi ke GYM sore hari, dan kembali menyuruhku menunggu di rumah untuk menjaga adek, aku pun menurut pada saat itu.


Ketika ibu pergi ke GYM, tak sengaja aku kembali melihat paket yang diberikan ayah ke ibu pada beberapa hari yang lalu. Paket itu tambah sudah terbuka dan berada di dekat kamar mandi, aku pun mendekati dan melihatnya. Sungguh terkejut aku karena isi paket itu adalah dua pasang bra pantai dengan bahan kain yang cukup tipis, masing-masing berwarna biru muda dan merah gelap.


Dalam pikirku, aku bertanya-tanya apakah ibuku memakai bra saat pergi ke GYM tadi? Namun aku masih ingat, aku tadi sekilas melihat kaos warna putih di dalam hoodie ibuku sebelum berangkat. Jadi aku berpikiran positif saja, beranggapan bahwa ibuku memakai kaos saat olahraga di GYM.


Ibu dan Om Ramon Berulah Lagi


Waktu sore pun berjalan seperti biasa, aku berada di rumah main HP dan sedikit mengerjakan tugas-tugas kuliah, sembari menunggu adek pulang les.


Setelah jam menujukkan pukul 7, aku dibuat bingung lagi dengan ibuku, pasalnya ibuku belum juga pulang hingga larut malam. Aku pun memutuskan untuk kembali menunggu, aku menduga bahwa ibu ada urusan dengan om Ramon lagi, sama seperti beberapa hari yang lalu.


Dan benar saja, dugaanku benar sekali. Saat jam menunjukkan pukul 8 lewat 30, suara dua motor terdengar di depan rumah. Aku pun kembali mengintip dari jendela, aku melihat ibu datang dengan setelan pakaian yang sama seperti ia berangkat, namun aku dibuat kaget dengan penampilan om Ramon. Pada saat itu, om Ramon tampak menggunakan celana pendek dan kaos putih, yang mana aku tau betul bahwa kaos putih tersebut adalah kaos putih milik ibuku. Kaos putih bergambar bunga itu tampak cukup ketat dipakai om Ramon, secara badan om Ramon memang besar.


Aku dibuai rasa penasaran yang sangat mendalam, bagaimana bisa kaos yang tadi sore di pakai ibuku sekarang dipakai om Ramon? apakah ibuku buka baju di hadapan om Ramon ketika di GYM? Dengan rasa penasaran, aku mencoba kembali mengintai gerak gerik ibuku. Aku langsung kembali ke ruang tengah dan berpura-pura tidur di kasur ruang tengah seperti beberapa hari yang lalu.


Kemudian, saat aku sudah terbaring di kasur ruang tengah, terdengar suara langkah kaki ibuku dan om Ramon yang memasuki rumah. Ya benar! aku tidak salah lihat, om Ramon dengan santainya masuk rumah bersama ibuku, ibuku juga tampak senang dengan adanya om Ramon. Bahkan mereka berdua langsung berjalan mengarah ke bagian dapur untuk minum minuman dari kulkas rumahku. Sembari berpura-pura tidur, aku melihat ibuku dan om Ramon berbincang-bincang di dekat kulkas, ibu tampak berdiri dan om Ramon duduk di kursi, keduanya sama-sama memegang segelas meniman manis dari kulkas.


Setelah beberapa menit berbincang-bincang, om Ramon tiba-tiba membuka kaosnya, sekarang tampak om Ramon telanjang dada. Hatiku sungguh berdetak kencang waktu itu, aku pikir om Ramon akan segera memperkosa ibuku di dapur. Namun, ternyata tidak, om Ramon membuka kaos dan mengembalikan kaosnya ke ibu.


Om Ramon: Makasih ya kaosnya (Sembari tersenyum dan mengembalikan kos ke ibu)


Ibuku: Iya maaas,, (sambung ibuku dengan lembut), besok-besok bawa kaos sendiri ya!


Om Ramon: Ahh, enak ga pakai kaos lah, biar kaya kamu (sembali tersenyum genit ke ibuku)


Ibuku: Ahh bisa aja, aku loh pakai kaos terus, kan mass Ramon yang selalu bukain kaosku



Mendengar jawaban ibuku, aku merasa sangat kaget. Aku pikir, jadi selama ibu di GYM, ibuku ga pakai kaos, alias cuma pakai BH karena bajunya dibuka om Ramon. Setelah berbincang seperti itu, om Ramon pun keluar rumah dan pulang tanpa memakai kaos.


Setelah itu, aku kembali dibuat kaget dengan ibuku. Aku sebelumnya menduga bahwa ibu saat ini hanya menggunakan bra pantai yang dibelikan ayahku. Dan yaaa, benar saja! Setelah ku tunggu beberapa menit, ibu tampak masih di dapur dan membuka jaket hoodienya, aku melihat ibu hanya menggunakan bra pantai warna hitam. Jadi benar juga dugaanku jika ibuku tadi membuka bajunya di hadapan om Ramon ketika di GYM, pasalnya ibu tadi berangkat menggunakan kaos, sekarang pulang hanya pakai bra dan kaosnya justru dipakai om Ramon.


Melihat pemandangan ibuku di dapur, penisku pun tegang, aku terus memantau ibuku sembari berpura-pura tidur. Aku terus melihat body sexy ibuku, tampak bagian payudara ibuku yang sangat terlihat jelas karena ia hanya menggunakan bra pantai, sehingga semua bagian susunya tidak tertutup sepenuhnya. Meskipun saat itu lampu rumah tidak menyala semua, sehingga tampak remang-remang, namun aku masih bisa melihat dengan jelas tubuh putih ibuku yang sedang hanya memaki bra pantai tersebut.


Aku yakin sekali jika ayah membelikan bra untuk ibuku agar ibu bisa nyaman memakai pakaian senam. Dan aku yakin sekali jika ayah tidak mengetahui apa yang dilakukan ibu di GYM.


Dengan hati yang penuh dengan rasa penasaran, aku bertekat memantau ibu ketika pergi ke GYM om Ramon lagi nanti. Namun, hal itu tampaknya akan sulit bagiku, mengingat bahwa ibu selalu memaksaku di rumah saja ketika ia pergi ke GYM.


Aku pun terpikir satu cara, yang man sempat terpikir beberapa hari yang lalu. Aku perlu bantuan pak Yono (Petugas kebersihan GYM yang kutemui beberapa hari lalu) untuk memantau aksi ibu di GYM.


Kebetulan sekali aku punya nomor WA pak Yono. Besok paginya, aku menghubungi pak Yono, aku mengajak pak Yono untuk ngopi dan nantinya aku berencana untuk meminta bantuan ke pak Yono. Pak Yono pun mau kuajak ngopi di salah saru warung, aku pun bertemu pak Yono di hari itu dan aku bilang ke pak Yono ...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd