Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IKATAN CINTA - JAMAL DAN IBU

ceritasetengahbaya

Suka Semprot
Daftar
18 Feb 2023
Post
9
Like diterima
159
Bimabet
Kisah
IKATAN CINTA Jamal season 1


Jika ku ingat nama ibu, beliau adalah sosok yang sangat aku kagumi dan contoh teladan bagiku. Seperti matahari yang menyinari bumi dipagi hari, begitu hangatnya perhatianmu pada anakmu. Bagiku ibu adalah pelengkap keindahan duniawi, jujur karena dia satu-satunya orang yang merawatku, menjagaku sampai seperti ini. Tanpanya dunia yang begitu indah ini akan terasa hampa tanpamu ibu.

Sari, dia adalah ibuku satu-satunya orang tuaku berusia 40 tahun seorang single parents. Ibu menurut pandanganku sebagai seorang lelaki, beliau bertubuh mungil mengemaskan payudaranya ukuran 36b atau mungkin lebih karena besarnya dan pinggulnya seperti biola spanyol, Jika ibuku berjalan, kulihat pantatnya sampai bergetar juga payudaranya pun sampai ikut berguncang, padahal beliau pake bh yang seukuran payudaranya, tapi karena besarnya payudara ibu pernah kulihat nampak jika ibu mengenakan baju yang kecil. Siapapun yang melihat pinggul ibuku juga payudaranya saya menjamin langsung ereksi penis bapak-bapak tua maupun anak muda karena pesona ibuku yang kelewat batas auranya.

Sudah lebih 10 tahun ibuku menjanda, banyak bapak bapak tua bahkan bujangan ingin menikahi ibuku. Tapi ibu selalu menolaknya karena ibu selalu teringat mendiang suaminya yang sudah meninggal dunia. Selain itu ibu ingin fokus mengurus aku yang sebenarnya aku sendiri sudah dewasa.

Sungguh alasan yang menurutku aneh, padahal aku sudah berusia 23 tahun tapi perhatian ibu padaku sungguh luar biasa. Pernah aku tanyakan kepada ibu kenapa tak mau menikah lagi? Alasannya ibu takut meninggalkan diriku dan pasti akan ikut suaminya kemana pun suaminya pergi, sedangkan ibu tak mau jauh dariku. Kedua, ibu masih bisa mencari uang dan dia bilang ada aku yang melindungi dirinya. Jadi ibu sama sekali tak ingin menikah lagi apapun yang akan terjadi.

Aku dan ibu tinggal didekat gunung, tempat para pendaki yang ingin menikmati keindahan alam yang luar biasa pesonanya. Ditempat inilah saya bersama ibu hidup dari membuka warung kecil-kecilan. Warung yang terbuat dari papan kayu peninggalan almarhum ayahku dulu, kami teruskan dengan penuh kesabaran. Selama aku ada bersama ibu takkan ada yang berani macam-macam sama ibuku, karena aku sendiri berperawakan tinggi dan kekar seperti binaragawan, mungkin karena aku seorang pekerja keras, senang berolahraga dan pernah belajar ilmu beladiri orang sering mengatakan bahwa aku mirip berry prima muda.

Kehidupan kami sederhana tak bergelimang harta, aku dan ibu hidup dari berjualan makanan dan minuman yang biasa dijual warung-warung kecil. Selain itu diwaktu senggang aku suka pergi ke gunung memasang perangkap burung, ayam hutan, ataupun binatang hutan lainya, lalu aku jual kepasar dengan harga yang lumayan mahal. Uangnya aku belanjakan dipasar untuk memenuhi yang ada di warung, ibuku sangat senang melihat sifatku yang penuh rasa tanggung jawab terhadap keluarga.

Ibu sebenarnya tak mau jauh dariku, selain khawatir denganku, ibu juga takut ditinggal sendiri diwarung. Hidup 23 tahun bersama ibu berdua bukankah waktu yang sebentar, dengan tubuh ibu yang payudara dan pantatnya yang bahenol ingin rasanya aku dudukan ibu dilahunanku sambil aku masukkan kontolku kedalam lobang pantatnya. Aku selalu berpikiran jorok jika melihat atau berdekatan dengan ibu, ingin sekali kurasakan seluruh tubuhnya kehangatannya, bau vaginanya, rasanya, semuanya ingin aku miliki ibuku seutuhnya. Untuk itulah aku suka cemburu jika ada pria lain yang mencoba mendekati ibuku. Pernah aku ungkapkan kepada ibu rasa cemburuku padanya, tapi ibu meyakinkanku bahwa takkan ada pria lain yang dapat menggantikan posisi almarhum suaminya dihatinya.
Aku pernah merayunya, “lalu apakah aku bisa menggantikan posisi ayah dihati ibu?”

Ibuku berkata, “Jamal, kamu satu-satunya lelaki yang menggantikan tanggung jawab ayahmu, merawat ibu, menjaga ibu, merhatikan ibu dan ibu sangat menyayangimu..”

Aku hanya tersenyum kepada ibuku, lalu aku pegang tangannya dengan penuh rasa hormat aku cium tangannya dengan lembut.

Sebenarnya aku juga ingin bilang kepada ibu tentang perasaanku padanya, tapi hanya bisa didalam hati, “lalu apakah aku boleh menggantikan ayah menikmati tubuh ibu? Tidur dengan ibu, menikmati payudara ibu juga memek Bu?” Tapi aku pendam dalam hati karena aku yakin ibu pasti akan marah kepadaku.
Jujur saja aku sayang sama ibu dari dulu dari kecil tapi semua perasaanku bertambah saat ayah tiada, karena aku bisa menghabiskan waktu dengan ibu.

Ditempat ini aku dikenal berani, karena pernah melawan orang orang yang mengacau ditempat ini. Tapi dengan warga sekitar aku orang yang ramah dan selalu menolong tetangga yang membutuhkan. Tidak pernah sekalipun saya mengganggu warga sekitar dan aku pun diangkat sebagai ketua keamanan di jalur ini pun bukan atas kemauanku sendiri, tapi hasil musyawarah para warga sekitar yang berjualan.

Selama tak menyangkut harga diri keluarga aku dikenal ramah, tapi jika ada yang macam-macam sama ibuku mereka sudah tahu apa ganjarannya. Orang-orang disini respek terhadap masalah tetangganya, tapi bersikap biasa saja jika itu masalah pribadi.

Aku sangat menyayangi ibuku, perasaan ibu pun malah melebihi kasih sayangku karena beliaulah yang mengandung, melahirkanku, menyusuiku dan merawatku dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Sering aku tiduran dipangkuannya jika warung sudah tutup sambil tangan ibu mengusap-usap kepalaku mengusap pipiku. Ketika tiduran dilahunannya sambil menghadap perut ibu, sekilas aku mencium wangi sabun yang berasal dari tubuhnya ibuku. Membuat aku betah berlama-lama tiduran dilahunannya. Ibu entah menyadari atau tidak perbuatanku juga sikapku kepadanya, tapi ibu masih mengelus kepalaku dengan penuh perasaan sayang. Ibu tidak menyadari bahwa aku sangat sange kepadanya, ingin sekali aku jilati memeknya, ku hisap klentitnya ku hamili dirinya. Tapi khayalan hanyalah tinggal khayalan semata, takkan mungkin jadi kenyataan. Karena tak mungkin seorang ibu mau disetubuhi oleh anaknya sendiri jika bukan karena memperkosa atau yang oaling bsik saling suka sama suka, dan memang sangat beruntung untuk menyetubuhinya.

Ditempat ini banyak pendaki yang istirahat numpang minum kopi dan nyeduh mie instan. Aku sering membantu ibu melayani para pendaki dan tak jarang kami sering diberi oleh-oleh dari mereka. Aku dan ibu sangat bersyukur, walau hidup serba sederhana tapi kami merasa cukup dengan keadaan hidup yang seperti ini.

Ibu pernah berkata kepadaku disela-sela kesibukan melayani pengunjung, dia duduk di sampingku, “Selama bersama kamu Jamal, ibu merasaan hidup ini begitu bermakna. Kamu satu-satunya orang yang membuat ibu semangat untuk hidup, menikmati kehidupan yang sederhana bersama orang yang disayangi membuat ibu merasa bahagia..” ibu melirikku sambil tersenyum, senyumannya ibu membuatku membalas senyumannya. Tingkah ibu kepadaku selalu membuat kontolku berontak, ingin sekali aku masukkan lidahku kedalam mulutnya juga kontolku kedalam memeknya. Pasti nikmat sekali jika aku sampai bisa menyetubuhinya, menyatukan dua kelamin antara anak dan ibu kandung hingga spermaku membaur dengan cairan didalam tubuhnya, bahkan sampai bisa membuat ibuku mengandung anakku. Sungguh aku mengharapkan ibu menjadi istriku, tak ada wanita lain yang bisa menggantikan pesona ibu didalam hatiku.

Meskipun ibu tak secantik wanita-wanita yang ada dikota, tapi ibu memiliki daya tarik sendri dan begitu juga sensasinya yang membuatku tergila-gila padanya. Menindihnya, menyatukan kelamin, menyatukan mulut, hingga menyatukan spermaku dengan sel telurnya sampai mengandung dan melahirkan bayi dari hubungan anak dan ibu. Sungguh niatku, harapanku ini begitu mulia karena selain melanjutkan keturunan dari ayah, tentunya aku akan menjaga ibuku dan akan selalu bersamanya melindunginya.

Sejujurnya memang aku sangat mencintai ibuku, ingin sekali aku menjadi suaminya, tapi aku tak berani mengungkapkannya. Tak mungkin seorang anak menjadi suami bagi ibunya sendiri, di negara ini, aku paham itu. Tapi parasaan ini tak bisa aku membohongi diriku sendiri untuk memiliki ibu seutuhnya.
Seperti halnya lelaki lain yang tertarik dengan pesona ibu, aku pun malah lebih tersiksa hidup serumah dengan ibu, melihat tubuhnya itu yang membuatku ingin sekali mencicipi tubuhnya meskipun hanya sebentar saja.

Seperti biasa setelah jam 10 malam warung kami tutup, ku lihat ibuku habis mandi dan melewatiku dalam keadaan memakai handuk mau masuk ke kamar. Tubuhnya yang terlihat segar sehabis mandi, rambutnya yang panjang terurai basah, payudaranya yang menyembul keatas juga pantatnya yang bahenol membuatku terpesona melihatnya.

Ketika melewatiku ibu tersenyum kepadaku dan berkata, “Jamal, kamu kok liatin ibu kayak gitu sih.. ibu malu loh diliatin kamu…” kata ibu sambil menyilangkan tangan kanannya menutupi payudaranya yang montok menyembul.
“Wajar dong Bu, Jamal liatin ibu. Abisnya aku mempunyai seorang ibu yang selain cantik dan penyayang, tubuh ibu itu enak dilihatnya Jamal suka. Lelaki mana coba bu yang tak ingin memiliki ibu?, Jamal juga ingin memiliki ibu” Kataku sambil tersenyum.

Ibuku bukannya melangkah kedalam kamar malah melangkah ke arahku dan sekarang tepat di depanku berdiri sosok tubuh ibuku yang berbalut handuk putih. Wangi harum sabun mandi dari tubuhnya, sebenarnya membuatku ingin menerkam ibuku tapi aku tahan sebisa mungkin.

“Jamal, setiap ibu pasti menyayangi anaknya, apalagi kamu putra ibu satu-satunya yang ibu punya, kasih sayang ibu tercurahkan semuanya untuk kamu nak…emang ibu masih seksi ya sayang?” Kata ibu yang kini menurunkan tangannya dan menempatkannya disamping, ibu sepertinya ingin meminta pendapatku tentang tubuhnya itu.

“Tentu Bu, ibu dimata Jamal adalah wanita yang benar-benar sempurna. Kalaulah ibu bukan ibuku tentu ibu akan aku nikahi Bu..” kataku dengan penuh semangat mengatakannya.

Ibu hanya terdiam dan berekspresi cemberut manja seperti gadis korea yang terlihat imut dan menggemaskan. Sikapnya itu membuat kontolku dibalik celanaku ngaceng hebat, jika saja akal sehatku dikalahkan nafsuku sudah pasti aku masukkan seluruh batang kontolku masuk kedalam memeknya yang sedang bersembunyi dibalik handuknya itu.

“Jamal, kamu mah bikin ibu kesel ihh… Masa kalau ibu bukan ibu kamu… Lagian kamu mau emang menikahi wanita tua seperti ibu jika ibu bukan ibu kamu?” Ibu menatapku sehingga aku dengannya saling berpandangan.

“Iya tentu saja Bu, Jamal akan memperistri ibu kalaulah ibu bukan ibu Jamal…. maafkan kata-kata Jamal Bu… itu hanya seandainya saja. Bu, boleh Jamal peluk ibu? Gemes banget lihat ibu pake handuk, ini Jamal memohon sama ibu… Bahagia sekali bila ibu mengijinkannya”

“Tapi ibu belum pake baju Jamal, masa dipeluk pas ibu pake handuk. Malu ahh..” ibu menutupi dadanya dengan tangan yang disilangkan.

“Yaahh katanya sayang… padahal Jamal bukan orang lain lho Bu.. Jamal putra ibu yang ibu sayang kan? Apa ibu takut sama Jamal?” Kata-kataku membuat ibu menghampiriku, posisi handuknya itu sejengkal diatas lutut. Membuatku ingin sekali menyingkapkannya lalu mencium memeknya. Pahanya yang besar putih mulus juga pundak dan lehernya yang putih semakin membuat kontolku tak terkendali, tegang setegang-tegangnya!

“Yaa sudah.. kalo kamu pengen peluk ibu peluk sekarang. Kamu aneh-aneh aja mintanya sayang ibu tegang ini?!”

“Saking sayangnya Jamal sama ibu, membuat Jamal ingin mengungkapkannya dengan cara Jamal sendiri bu.. jadi boleh nih Jamal peluk ibu?”

“Iyaa sayang, ayoo cepetan peluk ibu sebelum ibu berubah pikiran lho..” kata ibu menantang lalu tersenyum.

Aku berdiri lalu ku peluk ibu dari depan sehingga tubuhku merapat dengan ibu, tinggi ibu hanya 163 sedangkan aku 170 membuat aku bisa mencium keningnya dengan lembut. Ketika ku peluk, kepala ibu aku elus-elus lembut sebagai tanda rasa kasih sayangku kepadanya. Wangi shampo urang-aring dan kulit tubuhnya yang terasa segar mengeluarkan semerbak wangi sabun mandi bunga sakura membuat aku sangat bergairah.

Kontolku sepertinya menekan memek ibuku yang sembunyi dibalik handuknya yang tebal, ibuku merasakannya atau tidak, soalnya ibu hanya diam saja yang ku dengar hanya hembusan nafasnya saja yang terasa semakin berat. Tubuhnya yang pertama kali kupeluk terasa dingin karena sehabis mandi, kini suhu tubuhnya terasa hangat kurasakan. Karena merasa nyaman memeluk ibu uang wangi dan hangat, secara reflek aku mencium pundak dan lehernya “Aaahhh…!” Terdengar suara desahan ibuku keluar dari mulutnya. Tak ada larangan dari sikapnya atau melalui mulutnya, yang ada ibu malah diam seakan membiarkanku melakukannya.

Ketika ku ciumi pundak dan lehernya, ibu semakin memelukku erat seakan tak mau dilepaskan. Aroma tubuhnya yang begitu segar semakin menaikkan libido seksualku. Aku berkata lirih kepada ibu sambil menciumi lehernya, “wangi sekali tubuhmu bu… Jamal suka… Ohhh ibuku sayang…” Kutekan punggungnya kearahku sehingga payudaranya yang besar menekan dadaku.

Sebenarnya aku sangat sange sekali, tapi aku tak mau berbuat nekat kepada ibu, aku takut nanti ibu membenciku. Benar saja, ketika kukeluarkan lidahku menjilati lehernya, ibu sedikit menjauh. Untuk saat ini biarlah aku hanya memeluk tubuhnya saja. Setelah ku peluk ibu kucium keningnya, tiba-tiba tubuhnya langsung melemah dan aku mendengar ibu menarik nafas dalam ketika bibirku mendarat di keningnya. Mulut ibu terlihat mengangga sambil memandangku kaku dengan mata yang sayu dan pipinya yang memerah entah karena malu, sange atau gugup, masih menjadi misteri.

Tanganku memegang kedua pundaknya yang terasa lembut di telapak tanganku. aku berkata kepada ibuku, “makasih ya Bu, Jamal tahu ibu sangat menyayangiku. Maaf tadi Jamal cium kening ibu, menjilat leher ibu… Jamal sayang banget sama ibu.”

“Ibu juga sangat menyayangi kamu Jamal, kamu bikin ibu deg-degan tadi ihh.. tapi gpp ibu gak merasa risih kok.. ya sudah ibu mau ke kamar dulu yaa udaranya dingin banget..”
“Gak sekalian Jamal temenin ibu?”
“Nggak ahh.. takut nanti kening ibu dicium lagi.. hihihi…”

Ibu lalu pergi masuk kedalam kamarnya sambil ku perhatikan goyangan pantatnya yang bahenol, awas saja, Nanti pantat itu akan aku siksa dengan kontolku suatu hari nanti. Kontolku sebenarnya tegang banget tadi pas meluk ibu, apalagi ketika aku menciumi pundak dan lehernya disertai jilatan kecil ibu membiarkanku. Tapi untungnya ibu diam saja tak melarangku, ibu pergi dengan pipinya yang memerah sambil meninggalkan senyuman untukku. Mudah-mudahan saja ini pertanda awal aku akan mendapatkan kepercayaan untuk menikmati tubuh ibuku. Ya?! Mudah-mudahan saja. Aku pergi ke WC untuk mengeluarkan hasratku yang terpendam dari tadi, aku temukan CD dan bh bekas ibu palai, akupun mengambilnya dan mencium wangi khasnya yang khas aku kocok kocok kontolku, dan mencium CD bekas pakai ibu itu, setelah beberapa lama sampai menumpahkan lahar panas yang teependam, selesai itu aku kembalikan CD dan bh bekas ibu ke tempat asal aku membersihkan diri, dan pergi untuk tidur.

Paginya aku seperti biasa membuka warung dan ibu menggoreng macam-macam gorengan, adonannya sudah ibu buat setiap sore, sehingga malamnya tinggal istirahat saja. Sikap ibu kepadaku terasa hangat, obrolanku dengannya semakin kemasalah privasi dan perasaan pribadi masing-masing. Aku merasa senang karena ibuku tidak kaku berhadapan denganku, terlihat biasa saja tidak mempermasalahkan kejadian semalam.

Malam kedua, sejak aku memeluknya tadi malam, aku meminta pada ibuku untuk memeluk tubuhnya lagi tentunya sehabis ibu mandi dan hanya memakai handuk. Kali ini pelukanku agak lama sambil mengelus punggungnya. Rambutnya yang basah dan tubuhnya yang wangi sabun membuatku ingin sekali ngajak ibuku bersetubuh, kontolku sudah uring-uringan ingin masuk kedalam tubuh ibuku. Tapi aku sebisa mungkin berusaha mengontrol nafsuku yang membuat dadaku terasa sesak.

Ku cium lagi keningnya ibu, lagi-lagi ibu menarik nafasnya dan kurasakan ada desahan kecil yang keluar dari mulut ibu. Bulu tangannya sampai bergidik ketika aku cium keningnya, tapi ibu tidak berusaha menghindar atau melawan, dirinya hanya diam dengan pipinya yang berubah warna dari putih menjadi agak kemerahan.

Selama seminggu itu aku maraton semakin sering memeluk ibu, dan mencium keningnya, menciumi pundaknya juga lehernya. Sehingga kegiatan rutinku itu kepada ibu menjadi sebuah kebiasaan yang sudah menjadi kebutuhan. Pernah aku sengaja sehari dimalam hari sehabis ibu mandi tidak aku peluk, dan tidak menunggunya ditengah rumah. Tiba-tiba pintu kamarku dibuka ibu, ku lihat ibu menghampiriku dengan masih memakai handuknya ibu duduk di ranjangku. Aku pun duduk ditengah kasur, karena aku merasa tidak sopan jika ibuku duduk dipinggir ranjang sedangkan aku tiduran.

Baru saja aku duduk, ibuku berkata, “Sehabis ibu mandi… ibu lihat tak ada kamu diruang tengah… Kok tumben kamu tidak nungguin ibu sayang? Gak meluk ibu lagi? Kamu udah bosan sama ibu?” Kata ibu sambil memegang tanganku. Ku rasakan telapak tangannya begitu dingin, mungkin karena ibu baru saja mandi.
“Sebenarnya Jamal ingin selalu memeluk ibu setiap hari, karena rasa sayangku pada ibu… tapi Jamal takut ibu merasa risih dan marah sama Jamal Bu… Alasan lainnya Jamal ingin tahu apakah ibu membutuhkan Jamal atau tidak? Makanya Jamal nungguin ibu disini… Maafkan Jamal yaa Bu?! Jamal sayang ibu..” ku mendekatinya kupegang tangannya lalu aku cium.
“Kamu tega banget sama ibu Jamal, padahal ibu ingin sekali dipeluk kamu. Pas ibu lagi ingin disayang-sayangnya kamu malah ninggalin ibu pergi ke kamar… Ibu udah mandi sampai dua kali disabun agar tubuh ibu wangi dan kamu pun betah berlama-lama memeluk ibu” mata ibu berkaca-kaca seperti meminta belas kasihan, mungkin juga ibu merasa sedikit kecewa karena sudah membersihkan tubuhnya tapi aku tak lagi memeluknya.
“Jadi ibu gak merasa risih dipeluk Jamal Bu? Gak marah?” Kataku mulai tersenyum bahagia.

“Kalo ibu marah, kesal, risih… kamu pasti tahu dong gelagat ibu bagaimana..? Tapi nyatanya ibu diam kan? Tak melarang kamu?” Ibu meyakinkan aku bahwa dirinya sama sekali tidak masalah dipeluk olehku.

Karena merasa mendapat ijin aku pun duduk dipinggir ranjang sama seperti posisi ibuku yang sedang duduk, lalu aku pun memeluk ibu disamping ranjangku, tercium dari tubuhnya harum wangi sabun yang ini pakai membuatku merasa nyaman dan mengundang nafsu birahiku. Hidungku aku tempelkan ke kulit lehernya, lalu aku hirup sekuat-kuatnya sehingga membuat ibuku tegang, terlihat dari urat lehernya yang menegang dengan bulu disekitar lehernya yang ikut berdiri, “seperti biasanya tubuh ibu wangi sabun, Jamal suka wanginya Bu..” kataku berbisik sambil menciumi lehernya sampai ke pundak.

“Aaahhh…Kamu suka wanginya Mmmhhh.. atau tubuh ibu?” Kata ibu diselingi desahan yang sedikit ditahan.

“Tubuh ibu yang Jamal suka Bu, ibu pandai banget merawat tubuh, lembut banget pundak ibu” ku cium dan ku hirup pundaknya dalam-dalam, tubuh ibu bereaksi terhadap kecupanku di pundaknya. Aku lanjut berkata kepada ibu, “Bu, boleh Jamal peluk ibu sambil ibu terlentang dikasur Jamal Bu?” Ku pandang ibuku.

“Itu namanya nindih ibu sayang bukan meluk, meluk kan biasanya berdiri. Emang ada meluk sambil tiduran?” Kata ibu protes.

“jamal gak akan macam-macam kok bu… hanya saja meluk sambil memiringkan badan pegel bu…Itu juga kalo ibu gak keberatan, Jamal gak akan maksa ibu kok..” padahal aku mengharapkan ibu mau.

“Tapi hanya meluk doang kan sayang? Aku ibu kamu lho?!” Ibu menatapku tajam tapi diselingi dengan senyuman.

“Iyaa Bu, Jamal hanya ingin kita saling berpelukan dengan santai, bukankah ibu ingin berlama-lama Jamal peluk?” Kataku mengingatkan kembali ibuku.

Ibuku mengangguk pelan, “iya sayang… Entah mengapa ibu merasa nyaman dipeluk kamu… Apa mungkin karena saking lamanya ibu tak mendapat kehangatan dan kasih sayang seorang lelaki jadi seperti ini?”

“Bu, Jamal ini anak ibu… Didalam diri Jamal ada darah ayah dan ibu. Pasti ibu akan merasakan kenyamanan dan kehangatan karena secara tidak langsung didalam diri Jamal juga ada ayah yang mengalir didalam darah tubuh Jamal… Bu, Jamal takkan menyakiti ibu… Sekarang ibu naik ke kasur ya? Arys akan memeluk ibu..” ibu menelan ludah, tatapannya seakan menatapku dalam sampai kedalam hatiku

Ibu lalu naik ketengah kasurku, lalu menempatkan kepalanya dibantal bekas aku tiduran tadi. Sambil terlentang dengan handuknya yang masih menutupi tubuhnya aku dengan hati-hati naik ketubuh ibu menindihnya. Untuk pertama kalinya dalam seumur hidupku, aku menindih tubuh ibuku. Rasanya membuat sekujur tubuhku merasa tegang, apalagi kontolku benar-benar tegang luar biasa tatkala aku menindih ibuku ini. Lalu aku peluk ibuku dan ibu pun memelukku seakan kami seperti bersetubuh dengan gaya misionaris. Kami saling berpandangan meskipun agak kikuk ibu mengusap pipiku dengan penuh rasa kekaguman, “kamu ternyata sudah besar ya sayang… Sudah 23 tahun ibu merawat kamu kini sudah menjadi lelaki dewasa yang ganteng…” Ketika ngomong itu aku malah fokus melihat mulutnya ibu, jantungku terasa berdebar-debar, kontolku menegang hebat dengan kerasnya!

Antara perasaan nafsu dan sayang kepada ibuku, perlahan dalam pikiranku aku merasa mungkin ibuku adalah jodohku. Soalnya aku merasa nyaman dan tenang hatiku ini. Meskipun aku dan ibu saling berpelukan, tapi pantatku menekan dan menggoyang kontolku diatas memeknya. “Bu, ibu gak marah kan aku tindih ibu? Jamal senang meluk ibu seperti ini… Seakan aku dan ibu merasa sangat dekat”

“Ibu juga merasakan apa yang kamu rasakan sayang.. Jamal..?”

“Iyaa Bu.. ada apa?”

“Meskipun kamu meluk ibu dalam keadaan seperti ini, ingat! Jangan setubuhi ibu… Ibu takut dosa sayang…”

“Sebenarnya Jamal ingin menyetubuhi ibu… Tapi ibu tenang saja Jamal tak ingin mengecewakan ibu… Karena Jamal sangat menyayangi ibu..” akh! Sial. Padahal aku ingin menyetubuhinya, tapi ibu keburu sadar akan kelanjutannya.

“Syukurlah, ibu tenang sekarang…”

“Selain tidak menyetubuhi ibu apa Jamal boleh melakukan yang lain terhadap ibu?”
Ibuku terdiam sejenak, matanya menatapku seakan meminta keyakinan bahwa aku takkan menjurus untuk menyetubuhinya. Tapi akhirnya ibu mengangguk dan berkata, “iyaa boleh… Tapi kalau ibu bilang jangan…. Jangan kamu teruskan yaa?”

“Baik Bu.. ibu pegang janji Jamal..” aku dan ibu saling membalas senyuman pertanda menyetujui kesepakatan yang sudah disepakati bersama.

Aku yang menindih ibu disertai tanganku yang memeluknya membuat payudaranya yang besar menekan dadaku. Kucium keningnya sambil aku tekan-tekan kontolku dibalik celanaku yang tak memakai celana dalam, Aaahhhh… Terdengar suara desahan ibu keluar dari mulutnya. Aku seperti sedang memacu kontolku menekan memek ibu sehingga membuat mulut ibu menganga, terlihat olehku air liurnya yang membalut lidahnya sudah mengental. Ternyata tindakanku ini telah membangkitkan birahi ibuku yang terpendam bertahun-tahun.

Karena saking nafsunya sama ibuku, aku berusaha memberanikan diri untuk mencium bibirnya, awalnya ibu merapatkan bibirnya. Tapi aku melalui isyarat mataku ku pandangi mata ibu, rupanya ibu menangkap isyaratku. Lama-lama mulut ibu terbuka juga lalu membalas ciumanku. Kedua kaki ibu secara reflek merangkul pantatku dan pastinya vagina ibu menghadap keatas merekah seperti bunga karnivora yang siap menerkam mangsanya. kontolku masih tegang dibalik celana kolorku, tapi hangatnya vagina ibuku tetap kurasakan kehangatannya. Sensasinya begitu luar biasa sampai-sampai ibuku sendiri menekan-nekan pantatku agar kontolku menekan memeknya. Padahal ibu dan aku sudah sepakat untuk tidak bersetubuh secara total, tapi apalah mau dikata ibuku seakan melupakannya. Aku tahu kami berdua sama-sama sudah tidak sabar ingin memasuki dan dimasuki oleh alat kelamin, tapi aku berusaha untuk tidak membuat ibu menyesal. Karena aku tahu ibuku sedang diselimuti nafsu birahinya, akal sehatnya kalah oleh nafsunya sendiri. Aku pun sama sedang sangat bernafsu sama ibuku sendiri, bisa saja aku keluarkan rudalku lalu ku gesek-gesek dibelahan memeknya. Tapi yang sedang aku tindih ini adalah ibu kandungku, suatu saat nanti aku akan memperistrinya dan jangan ada rasa penyesalan dihati ibuku karena aku sudah terlanjur menghamilinya. Suatu hari nanti aku yakin ibuku mau aku hamili jika sudah kudapatkan cintanya.

Aku dan ibuku saling membalas ciuman, lidahku dengan lidahnya saling beradu mesra, ibuku sepertinya mempercayaiku soalnya aku sama sekali tidak mengeluarkan rudalku untuk menembus memeknya.
Yang aku pikirkan benar saja terbukti, ibuku berkata kepadaku tatkala ciumanku dimulutnya ku hentikan.
“Sayang… Ibu kagum sama kamu… Padahal ibu ingin sekali kamu menyetubuhi ibu tapi kamu tetap bertahan menghormati ibu… “

“Ibu tenang saja, Jamal akan selalu menjaga kontol Jamal untuk tidak menembus memek ibu.. Jamal sudah berjanji sama ibu..”

Tiba-tiba ibuku menciumiku lagi dan aku membalas ciuman ibu. Semakin lama semakin panas penuh gairah, kami berdua sampai berkeringat banyak. Aaahhhh…. Eeemmmmhhhhh…. Eeeemmmmhhh… Arrrryyaaaa… Ooohhhh….. Ibuku menekan-nekan pantatku kuat-kuat sampai kontolku merasa ada sesuatu yang basah yang berasal dari memek ibuku. “Sayang… Ibu kelluar barusan sayang… Enak banget…! Baru kali ini ibu merasakan kenikmatan yang luar biasa ini… Padahal hanya digesek doang tapi sungguh enak sekali sayang…”

“Aku ikut senang ibu mencapai orgasme… Tapi Jamal belum keluar Bu..”

“Gimana kalau ibu kocokin penis kamu sayang, ibu merasa gak enak jika ibu sudah mencapai orgasme tapi kamu belum keluar..”

“Boleh Bu, apa ibu gak merasa jijik megang kontol Jamal Bu? Soalnya ibu kan belum pernah megang kontol Jamal?

“Kita lihat saja nanti, apakah ibu berani atau tidak ngocokin punya kamu…” Ibu seakan menantang balik perkataanku tadi. Lalu aku pun turun dari atas tubuh ibu sehingga aku sekarang berada disampingnya. Handuk ibu sedikit tersingkap keatas dan terbuka, terlihat sekilas memek ibuku yang sepertinya sangat tembem dan tebal dari atas. Tapi dengan penuh rasa hormat terhadap ibuku, aku gunakan tangan kiriku membenarkan handuknya yang tersingkap itu sehingga menutupi bagian sensitif ibuku.

Melihat tindakanku itu, ibuku berkata sambil berpandangan, “sayang… Ibu siap memberikan kehormatan ibu sama kamu… Melihat sikapmu barusan tolong berjuanglah untuk meyakinkan ibu… Agar ibu yakin kamulah satu-satunya lelaki yang pantas untuk mendapatkan ibu…”

“Baik Bu, Jamal akan berusaha untuk mendapatkan hati ibu… Jamal akan bersabar menunggu ibu memberikan cinta ibu pada Jamal bu”

“Ibu berharap kamu kuat menunggunya, karena hati ibu masih selalu untuk almarhum ayahmu.. ya sudah buka celana kamu duduk dipinggir ranjang biar ibu yang jongkok” ibu pun bangkit berdiri dan dibekas pantat ibu yang tiduran tadi ada lendir putih dikasur, mungkin cairan orgasmenya. Ibuku menyadari hal itu, dengan malu-malu ibu berkata lagi, “ehh.. ini cairan ibu ya sayang? Maafin ibu yaa.. kasur kamu jadi basah…”

“Gpp kok Bu, lendir ibu lebih berharga bagi Jamal daripada spreinya…” Aku tersenyum kepada ibuku agar ibuku tak malu.

Kini ibuku jongkok didepanku lalu aku keluarkan kontolku dari persembunyiannya, melihat kontolku yang begitu besar membuat mata ibu terbelalak melihatnya.

“Astagaaaa Jamal!😲 gede banget kontol kamu sayang…” kata ibu kaget
Kontolku berukuran 20cm Diameter 2,5 cm, dan sekitaran kontolku ditumbuhi bulu jembut hitam tebal, karena aku belum pernah mencukurnya.

Di genggamnya kontolku lalu digoyang-goyangnya seperti mau mencabut kayu yang menancap ditanah.
“Gmana ibu suka gak?

“I..iya ibu suka sekali sayang… Ini lebih besar dari kepunyaan ayah kamu sayang… Wahh! Sedang mimpikah ibu sayang?”

“Tidak bu.. ini nyata, ibu sedang memegang kontol Jamal. Dikulum dong Bu..” meskipun agak ragu dan takut di kulumnya kontolku oleh ibuku. “Aaahhhh… Uuuggghhh…. Buu.. enakkk banggettt buuu…!” Ibu menjilati dan menyedot kontolku kuat sekali seakan mau cobot kontolku ini.

“Enak banget Buu Uugghhh… Baru kali ini kontol Jamal disedot ibu…. Ibu gak jijik?” Ibu melepaskan kulumannya tapi masih digenggam kontolku.

“Kamu putra ibu nak, lahir dari rahim ibu. Mana mungkin ibu jijik… tapi ibu harap kamu kurangin merokok kalau bisa jangan merokok lagi ya aromanya jadi bau rokok” Ibu lalu melanjutkannya lagi menaik turunkan kepalanya, aku pun memegang kedua pundak ibu sambil memijitinya.
"Jamal akam berhenti merokok Bu, asal punya Jamal dirokok sama ibu ya hehe" kataku
Ibu mengangguk dan tersenyum...
20 menit kemudian aku merasa ada suatu tekanan yang kuat dari dalam tubuhku yang ingin keluar, rasa itu berkumpul dipangkal kontolku seakan mau lepas dari dalam tubuhku.

“Bu aku mau keluar… Ahhh…. ” Kontolku semakin membesar dimulut ibu, sebentar lagi aku akan ejakulasi tapi ibu tidak melepaskan kulumannya. Akhirnya aku tak bisa menahan lagi, semburan demi semburan begitu kuat memancar dari ujung kontolku muncrat dimulut ibu.

Ibuku diam sambil membiarkan kontolku menyemburkan isinya, “Aaahhhh…. Aaaahhhh … Ibuuu… Maaafff enakk banget buuu…. Aaaahhh….!” Aku meracau karena saking nikmatnya di sedot ibu, ibu lalu melepaskan kontolku dari mulutnya, ku lihat mulut ibu penuh dengan spermaku sampai meluber ke dagunya menetes ke lantai. Aku pun jongkok lalu membersihkan mulut ibu dengan ciumanku, spermaku aku telan kembali olehku dimulut ibu, kami pun saling berciuman dan ku lihat ibu pun menelan spermaku. Kami saling berpandangan lama sambil melihat kecantikan ibuku. Rasa-rasanya aku sangat mencintai ibuku sendiri, bagaimana tidak?! Dia menelan spermaku tanpa rasa jijik sedikitpun, aku yakin ibuku adalah jodohku. Aku akan berjuang untuk mendapatkan hati ibuku, apapun yang terjadi aku akan melindungi ibuku dari pria lain yang mau merebut perhatian ibu.

“Maafkan Jamal Bu, Jamal sudah berbuat tak senonoh kepada ibu.”

Ibu berkata, ” gpp sayang, kamu jangan minta maaf… karena itu inisiatif ibu sendiri dan ibu tak merasa direndahkan dihinakan atau dilecehkan. Sebagai ibu kamu, ibu tahu ini sudah diluar kewajaran sangat tabu dan terlarang. Sayang, jangan bilang siapa-siapa tentang kejadian ini pada siapapun ya?! Apalagi sama temanmu”

“Baik Bu, akan Jamal jaga rahasia ini demi ibu.. “

“Sudah, ibu mau ke kamar dulu, mau pake baju..”

Sebelum ibu meninggalkan kamarku, aku berkata ke ibu, “ibu.. makasih yaa…aku janji akan kurangin merokok dan coba berhenti merokok untuk ibu” Ibuku menoleh kepadaku lalu tersenyum manis, “iyaa sayang,udah, segera tidur yaa… Ingat! Besok pagi dicuci itunya ya?!” Aku mengangguk ke ibuku sambil tersenyum karena aku tahu maksudnya.
Setelah ibuku pergi, lalu menutup pintu kamarku, akupun rebahan dikasurku. Sambil menatap langit-langit kamar tidur kugenggam kontolku, malam ini sungguh aku seperti mimpi saja menindih dan menciumi ibuku sendiri dalam keadaan ibu setengah bugil. Bisa saja tadi aku menyetubuhi ibuku, tapi jika birahi ibuku sudah hilang, pasti ibu akan menyesal telah aku setubuhi.
 
Lanjut...
Bagaimana rasanya memek ibuku? Aku pun belum tahu. Pelan tapi pasti, akan ada suatu hari nanti aku akan menyetubuhinya. Ahh! Ngantuk sekali rasanya, sambil memeluk guling aku pejamkan mataku.
Badanku terasa segar bugar setelah ibu menyedot pusakaku, aku tak bisa menahan rasa cintaku padanya. Tapi ibu bersikap seperti biasanya tak menampakkan perasaan malu atau canggung didepanku, aku salut dengan mentalnya yang begitu kuat.

Jika sedang tak ada pembeli, aku selalu membantunya menyiapkan bahan-bahan untuk membuat gorengan, agar besoknya ibu tak terlalu dibebani dengan kesibukan yang lain. Meskipun ibu sudah menyedot penisku tapi tak mengurangi rasa hormatku kepada ibuku. Niatku pada ibu bukan hanya sekedar melampiaskan nafsu birahi saja, aku ingin ibu menjadi pendamping hidupku, lalu melahirkan anak-anakku. Aku tahu zina adalah dosa besar, apalagi yang akan aku zSarii adalah ibu kandungku sendiri, terlebih lagi aku berniat menghamili ibuku suatu saat nanti. Cinta memang tak mengenal kasta, tak memandang status, tak melihat usia. Selain karena aku sudah lama hidup berdua bersama ibu, tahu karakter dan sifat masing-masing, tentu hanya tinggal beberapa langkah lagi akan kudapatkan ibuku seutuhnya.

Bagaimana aku tak mencintainya, ibu yang menjagaku merawatku sedari kecil, ditambah lagi bodynya yang masih terlihat cantik dan segar. Apalagi ibu kalau lagi subur-suburnya terlihat mempesona, payudaranya bongkahan pantatnya juga tubuhnya seperti memancarkan aura yang membuat sperma didalam tubuhku mendidih.
Aku tidak tertarik dengan wanita sebayaku atau di bawah umurku, dan aku lebih tertarik pada ibu, dan mungkin dari dulu tinggal bersamanya jadi nyaman bersamanya dan tidak bisa melirik kelain wanita.
Setiap hari selalu ada ibu-ibu menemani ibuku ngobrol didepan warung, karena kebetulan didepan warungku ada tempat untuk lesehan berbentuk panggung 4X3meter. Aku senang melihat ibuku bahagia bisa tertawa bersama para ibu-ibu, disela-sela obrolan aku mendengar mereka membicarakan lelaki didepan ibuku, sedangkan aku tiduran pake bantal dekat pinggul ibuku disebelah kanannya, ibu-ibu ada 3 orang disebelah kiri ibuku.

Ibu elma: “Bu Sari (nama ibuku), ibu udah menjanda lama sekali… Kok belum nikah lagi sii Bu? Padahal ibu masih muda 40 th sama cantik lho..?”

Ibuku: “Ahh.. ibu elma ini bisa aja, saya sudah tidak tertarik menikahi laki-laki lain Bu… Gmna yaa?.. soalnya ada Jamal anakku yang menjaga dan merawatku…. dia satu-satunya anak kesayanganku…” Tangan kanan ibuku mengusap kepalaku, aku sendiri pura-pura tidur disisinya.

Ibu elma: “kalau masalah menjaga dan merawat ibu Sari sih saya tahu, soalnya Jamal putra ibu orangnya baik… berbakti sama orang tua, saya sendiri pun percaya putra ibu emang bertanggung jawab orangnya. Tapi Bu Sari, emang ibu kuat gak dinafkahi batin oleh lelaki Bu? Hehehe!”
Ibuku terdiam sejenak, tangan kanannya memegang telapak tanganku lalu meremasnya, “memang Bu elma, saya sudah bertahun-tahun menahan libido seksual yang tak tertahankan, tapi saya berusaha sekuat tenaga menahannya. Sekarang saya (ibu semakin meremas erat telapak tanganku sampai tanganku dan tangannya basah oleh keringat) ada anak saya yang membantu saya untuk menjalani hidup . Maksud saya Bu elma… Jamal yang membuat saya menjadi pusat perhatian saya menepis cinta laki-laki lain..” ibu berkata dengan nada agak gugup didepan ibu-ibu.

Ujung-ujungnya pembicaraan pun selesai, yang saya tangkap dari obrolan mereka adalah lelaki alias pendamping hidup, masalah diatas ranjang dan mendapatkan kepuasan seksual.

Setelah para ibu-ibu pergi meninggalkan warung, ibuku ternyata menyadari aku mendengarkan obrolannya bersama para ibu-ibu. Lalu ibuku berkata sambil mengelus rambut kepalaku, “sayang… Kamu mendengarnya kan tadi?”

“Iyaa Bu, maafkan Jamal… Seharusnya Jamal tak tiduran dekat ibu… “

“Memangnya kalau tak ada kamu disisi ibu kenapa sayang?”

“Hmmm… Seandainya tak ada Jamal disamping ibu… Apakah ibu akan berkata bahwa Jamal lebih ibu utamakan dari lelaki lain yang mendekati ibu? Dan apakah benar… Jamal bagi ibu sudah bisa memenuhi kriteria sebagai lelaki yang sudah bisa memenuhi kebutuhan bathin ibu?”

“Sebenarnya ibu malu mengatakannya sayang… Sudah 10 tahun ibu menjanda memang haus akan belaian lelaki, tapi… Ibu punya harga diri meskipun hidup ibu berkekurangan dan ketersiksaan menahan gejolak hawa nafsu. Akhirnya berkat kamu… Ibu jujur merasa bahagia sekali… Karena… ibu bisa orgasme berkat kamu … Ibu jadi malu mengatakannya..” muka ibuku terlihat memerah menunduk, tentu aku melihat wajahnya yang cantik dari bawah.

Sambil ku peluk paha ibu aku berkata, “Memang sudah menjadi hal yang lumrah Bu bagi yang namanya manusia… Manusia butuh makan, tidur, juga bahagia. Salah satu sumber dari setiap kebutuhan manusia diantaranya kebutuhan bathin, ibu tidak salah… Kita tidak salah melakukannya… Aku malah bersyukur ibu tidak melampiaskannya kepada lelaki lain.. meskipun diikat dengan tali pernikahan. Kalau ibu berkenan, Jamal siap memenuhi kebutuhan batin ibu. Maafkan kata-kata Jamal yang tak pantas diucapkan seorang anak kepada ibu… Memang itu salah bahkan berdosa, tapi niat Jamal baik Bu yaitu saling membutuhkan… Jamal sayang dan nyaman sama ibu,Aya tak bisa melirik wanita lain karena Jamal sudah tertarik sama ibu, Kita sudah hidup berdua lama sekali apakah ibu tidak mempercayai putra ibu sendiri?”

Mata ibuku berkaca-kaca, karena menunduk menatap wajahku yang tadi sedang berbicara, air mata ibu pun menetes mengenai keningku sampai aku merasakan kehangatan air matanya.

“Ibu memaklumi kamu sayang… Sekarang kamu sudah dewasa… Ibu percaya, kamu yang sudah ada dihati ini (ibu memegang dadanya)… Beri ibu waktu untuk memikirkannya karena ibu masih teringat almarhum ayahmu ya..?”

“Iyaa Bu gpp.. jangan terlalu ibu pikirkan… Yang penting kita berdua bahagia meskipun dalam keadaan kekurangan… Jamal akan selalu bersama ibu dalam keadaan apapun..” ibuku tersenyum lalu mengusap kepalaku.

“Kamu itu selalu bikin ibu bahagia sayang.. udah ahh.. jangan lama-lama dipeluk paha ibu gelii ihh… Itu tangan kamu jangan ketinggian nanti kesentuh kepunyaan ibu sayang..” ibu memegang tanganku, tak marah hanya cemberut manja diselingi senyuman.

“Kalau ibu tak mengijinkannya Arua gak berani kok Bu… Maafkan Jamal yaa…?”

“Iyaa.. iyaaa.. awas yaa kalo masuk tuhh tangan… Ibu akan ngambek sama kamu…”

“Jangan ngambek Bu.. nanti cantiknya ilang lho..!”

“Masssaa??”

“Iyaa… Hehehehe! Jamal kedalam dulu yaa bu?”

“Iyaa sayang…”

Aku pun bangkit dari tidur disamping ibu, lalu pergi kedalam seperti biasa beres-beres.
BERSAMBUNG !
Lanjut ke season 2 ya ..
 
IKATAN CINTA Jamal season 2

Hari itu, Waktu menunjukkan sudah pukul 3 sore, setelah beres-beres lalu mandi, aku pergi kebelakang warung duduk sambil memandang awan yang bergerak menuju gunung juga burung-burung yang terbang saling berkejaran.

Ketika sedang menikmati pemandangan alam yang indah, aku tiba-tiba merenungi nasibku yang seperti ini, menjaga warung, pergi kehutan dan kepasar tanpa menghasilkan uang yang banyak.

Disaat usiaku menginjak 23 tahun, aku belum bisa membuat gebrakan yang membuat ibu bahagia. Aku ingin sekali pergi kerja ke kota, tapi aku khawatir dengan ibuku bila ku tinggal. Aku sebenarnya malu seakan aku seperti seorang pengangguran yang keberadaanku seperti tidak berguna. Ketika sedang duduk dibelakang memandang tebing (kebetulan warung kami disisi tebing) ibu datang menghampiriku, lalu duduk di sampingku.

“Jamal, ibu lihat kamu selalu melamun, kenapa nak?”

“Ehh.. ibu. Gak ada apa-apa kok Bu. Jamal hanya melamun yang tak penting saja.”

“O,.. ya sudah ibu kedepan lagi kalo begitu…” lalu ibu pergi meninggalkanku tak ngomong sepatah katapun. Ketika aku tanya, ibu menjawabnya dingin. Bahkan ibu lebih banyak diam dan mengacuhkanku, aku bertanya dalam hati apa aku berbuat salah? Padahal baru tadi aku bermesraan dan bersenda gurau dengan ibu, apa aku harus jujur? Hingga pukul 9 malam ketika warung sudah aku tutup, ibu masih diam seribu bahasa tak mau ngomong denganku, ketika aku memandangnya ibu sering memalingkan wajahnya.

Pukul 9 malam lebih ibuku baru saja selesai mandi. Aku langsung mengetuk pintu kamar ibuku untuk menjelaskan masalah yang telah terjadi, ku pilih malam hari karena pikiran dan hati akan terasa dingin. Toktoktok! “Bu, boleh Jamal masuk?” “Masuk aja gak dikunci..” aku pun masuk dan kulihat ibu tiduran memeluk guling sambil membelakangiku. Aku duduk dipinggir kasur ibu lalu memegang pundaknya. “Bu, ibu marah sama Jamal Bu? (Masih diam) Ada apa sebenarnya Bu? Apa yang sudah Jamal lakukan sama ibu sehingga ibu sangat membenci Jamal Bu?” Lalu ibu membalikkan badannya sehingga badannya terlentang, terlihat oleh mataku payudara ibuku membusung keatas seperti buah alpukat, juga sekilas terlihat dibalik celana tidurnya yang tipis bermotif Doraemon memek ibuku yang begitu tembem. Ibu melihatku lalu berkata, “siapa yang membenci kamu Jamal? Ibu tak membenci kamu… ibu juga tak marah sama kamu… hanya saja ibu kesal sama kamu. Kenapa kamu gak terbuka sama ibu tadi?.. ibu tanya kamu, tapi kamunya malah bilang gpp… padahal kamu lagi mikirin sesuatu. Ibu gak suka kalo kamu nutupin masalah terus dipendam sendiri, menyelesaikan sendiri. Lalu ibu kamu anggap apa Jamal?… Ibu sayang kamu, kamu harapan ibu satu-satunya… dari sore ibu sedih campur kesal karena kamu gak terbuka sama ibu!” setelah ibu ngomong seperti itu, aku naik ke kasurnya ibu lalu menggenggam tangannya.

“Maafkan Jamal Bu, Jamal sudah membuat ibu khawatir. Tadi sore sebenarnya Jamal sedang memikirkan ibu, Jamal sudah dewasa tapi belum bisa membahagiakan ibu. Jamal berpikir bagaimana kalau Jamal bekerja dikota mendapat uang banyak lalu membahagiakanmu Bu. Tapi ternyata malah membuat ibu sedih…”

“Jamal… Ibu tak berharap kamu pergi kekota mencari uang hanya untuk membahagiakan ibu nak, ibu senang kamu berpikiran seperti itu, tapi tolong… jangan tinggalkan ibu sendirian sayang. Tinggallah bersama ibu disini, kita hidup bersama berjuang menyambung hidup bersama. Ibu akan kesepian bila kamu tinggalkan ibu sendirian nak… Emang kamu tega ninggalin ibu sendirian nungguin warung? Kalau ada lelaki yang godain ibu gimana sayang? Kamu gak mau itu terjadi kan?” Ibu mencium tanganku dan menggenggamnya erat sekali seakan jangan tinggalkan ibu ini jauh-jauh
Tiba-tiba kontolku jadi ngaceng melihat payudara ibu menjeplak dibalik baju tidurnya yang berbentuk kemeja. Entah ibu akan marah atau tidak, aku mencoba membelai rambut kepala ibu lalu mencium bibirnya. Ternyata ibu memejamkan matanya, dan itu aku anggap sebuah kode lampu hijau untukku melanjutkan keaksi berikutnya.

Sambil aku ciumi bibir ibu, ku remas-remas payudaranya yang montok itu sampai telapak tanganku tak muat ketika ku genggam payudaranya. Kaki kiriku menindih kaki kanan ibu yang sedang terlentang mengangkang, sampai-sampai aku merasakan samping lututku menyentuh memeknya yang tembem, empuk sekali ku rasakan.

“Bu, Jamal sangat mencintai ibu,Jamal sayang sama ibu, Jamal tahu ini salah, tapi tolong terima cinta Jamal Bu.. Jamal sungguh tak rela rasanya bila ibu dimiliki lelaki lain, ibu bisa ikut bersamaku kekota.” Ibu memandangku dengan mata yang berkaca-kaca.

“Beri ibu waktu Jamal untuk memikirkannya, tapi ibu juga sebenarnya mencintai kamu sayang. Kenapa selama ini ibu selalu menolak dinikahi lelaki lain? karena ibu selain sayang sama kamu sebagai anak, ibu juga merasa kamu seperti almarhum suami ibu. Untuk itulah ibu tak mau jauh dari kamu sayang..” Kata ibu sambil mengusap pipiku.

Aku yang sudah diburu nafsu, langsung ku ciumi lagi bibir ibuku. Ibuku membalas ciumanku, lidahku ku masukkan kedalam mulut ibu sehingga lidah kami saling beradu mesra. Ibu menatapku aku pun menatap matanya, kurasakan dari sorotan matanya ibuku mencintaiku, sehingga ibu membiarkanku menciumi bibirnya.

Tanganku yang kiri terus meremas payudaranya, lalu sedikit demi sedikit aku menarik kebawah celananya. Ibu menyadari bahwa aku akan menurunkan celananya, lalu ibu pun mengangkat sedikit pantatnya agar celana tidurnya tidak menyusahkanku untuk menurunkannya. Setelah terlepas celana tidurnya, terlihat didepan mataku memek ibuku yang terbungkus CD begitu tembemnya sampai-sampai aku menelan ludah saking takjubnya!

Aku sentuh ku usap perlahan pubis memeknya, begitu tembem membusung padat kurasakan. Lalu usapanku mulai turun kebawah tepat ditengah lembah kenikmatannya, sungguh kurasakan ditelapak tanganku suhu yang begitu hangat, empuk dengan bibir memeknya yang tebal dan penuh dengan aura yang mengundang birahi yang sangat dahsyat! Padahal aku rasakan dari luar kain cd-nya, tapi aku merasakan sensasi yang luar biasa! Sampai kontolku ngaceng keras sekeras-kerasnya jantungku berdebar-debar kencang karena kekuatan aura kenikmatan memek ibuku ini.

“Bu, memek ibu indah sekali… Begitu lebar membusung juga tembem… Sungguh ciptaan Tuhan yang luar biasa!”

“Sayang, CD ibu jangan dulu dibuka ya? Ibu belum siap… Karena ibu masih selalu ingat almarhum ayah kandungmu… Tapi kamu boleh menyentuhnya dari luar sayang… Beri ibu waktu agar ibu benar-benar yakin.. kamulah pewaris yang berhak menerima kenikmatan memek ibu dari almarhum ayahmu.. yaa sayang?.. sabar ya?”

“Baik Bu, Jamal meskipun ingin melepaskan CD ibu… Tapi.. Jamal menghormati keputusan ibu..”

“Iyaa sayang… Makasih yaa kamu sudah ngertiin ibu… Percayalah memek ibu takkan ibu berikan kepada lelaki lain selain kamu.. hanya saja… Ibu butuh kamu meyakinkan ibu..”

Ku genggam tangan ibu sambil aku usap keningnya kearah rambutnya, tangannya aku cium ku tempelkan belakang tangan ibu dipipiku, aku pun berkata,”Bu, bagiku ini sudah membuatku bahagia… Jamal berterimakasih sama ibu.. karena ibu secara ikhlas mau Jamal telanjangi… Bu, sekalian Jamal buka ya bajunya?”

“Buka aja sayang… Kamu yang sabar yaa? Memek ibu belum bisa ibu serahkan sama kamu…”

“Gpp kok Bu.. jangan dibahas lagi… Jamal ngerti kok…” Dengan gemetar aku lepaskan kancing ibuku satu persatu, tiba-tiba ibuku memegang tanganku. Kirain saya bajunya gak boleh dilepas ternyata ibuku berkata, “sayang, kok gemetar sihh… Yang ini ibu bolehin kok..”

“Maaf Bu, kirain bajunya gak boleh dilepas juga… Jamal kaget! Ini baju ibu kekecilan atau payudaranya yang besar sihh? Gede banget ini!” Kataku melihat payudara ibu yang kayaknya terlihat sesak, untungnya kancingnya kuat menahan terjangan payudara ibuku, kalau tak kuat… Pada lepas ini kancing.

“Sepertinya payudara ibu yang kegedean sayang… Tapi kamu suka kan?”

“Tentu bu, Jamal suka banget malah! Makanya Jamal gak rela ibu menikahi lelaki lain…” Akhirnya lepas juga seluruh kancing ibu, lalu ibu pun melepaskan baju tidurnya. Terlihat olehku payudara ibuku bergoyang-goyang mengikuti gerakan tubuh ibu ketika melepaskan bajunya kekanan dan kekiri.

“Mau sekalian dilepas gak bh ibu sayang?” Kata ibu menawarkan. Tentu aku terkejut ibu mengatakan itu, membuat dadaku semakin berdebar kencang! Dengan gugup aku berkata kepada ibuku, “Bo… Bo… Boleh dibuka Bu? Ibu serius?”

“Iyaa boleh sayang… Tadinya sihh ibu gak mau… soalnya ibu agak takut ngelepasinnya… Tapi.. melihat kamu yang begitu menghargai ibu sebagai wanita dan memperlakukan ibu dengan begitu lembut juga sopan. Ibu kasih payudara ibu buat kamu.. sebagai tanda ibu menyayangi kamu sayang..” ibuku membalikan badannya kesamping lalu aku melepaskan pengait bhnya, setelah pengaitnya terlepas dan ibu melepaskan bhnya, lalu membalikkan badannya sehingga tubuh ibu terlentang.

Begitu ibuku terlentang, mataku dibuat melotot dengan dengan payudaranya. Bagaimana tidak aku melotot dan terkesima dengan pemandangan yang membangkitkan syahwat, sedangkan didepanku kini ada ibuku yang hampir telanjang bulat sedang terlentang dengan dengan dada dan memeknya yang semuanya membusung.

“Ibu, ini semua untuk Jamal kan Bu?”

“Iyaa tentu sayang.. masa buat lelaki lain.. kamu suka gak ibu begini? Ibu sudah tua lho..?!”

“Usia ibu tidak tua tapi matang Bu, … Fisik ibu semangat ibu berjiwa muda… Oohhh inikah payudara ibu… Besarnya..!!” Aku genggam sepasang payudaranya dengan kedua tanganku, lalu aku ciumi pinggirannya. Sebelum aku sedot putingnya, aku cium lembut aku hirup aromanya, ugh! Benar-benar membangkitkan gairah syahwatku, sampai-sampai darahku mengalir deras dan terasa mendidih sehingga terasa suhu tubuhku menjadi panas membara.

Karena merasa gerah, aku buka bajuku juga celanaku. Kini aku bugil didepan ibuku, kontolku sampai terlihat memerah warna kulitnya saking dahsyatnya aura sange yang terpancar kuat dari pesona tubuh ibuku.

Ibuku sampai terbelalak melihat kontolku berdiri tegak didepan matanya, dengan urat yang melilit besar-besar disekeliling batang kontolku. Dengan posisi ibuku yang melebarkan kedua kakinya kesamping, terlihat oleh kedua mataku harta kebanggaan ibuku yang masih tersimpan rapat didalam cd-nya, tak bisa aku buka karena kuncinya ada pada ijin ibuku. Tapi aku bersumpah! Akan aku jebol pertahanan memek ibuku suatu hari nanti, akan aku siksa bagian dalam memek ibuku dengan hantaman kontolku sampai muntah-muntah kontolku dan memeknya bersamaan.

Memikirkan hal itu membuat kontolku semakin mengeras! Melihat ibuku yang sudah terlentang dengan kaki yang melebar. Aku dengan perlahan-lahan menindih tubuhnya, kurasakan ketenangan dan kedamaian ketika kulit tubuhku dengan kulit tubuh ibuku menempel erat. Kami saling berpandangan dan mulai berpelukan. Kuciumi leher ibuku sambil berbisik, “Bu, aku jatuh cinta sama ibu.. jangan berikan tubuh ibu pada lelaki lain yaa… Ahhhh…” Aku tekan kontolku diluar cd-nya tapi aku merasakan kehangatannya.

“Tentu sayang… Ahhhh…. Akan ibu pertahankan…. Tubuh ibu.. sampai… Aahhh… Oohhh… kamu… berhak menikmatinya… Eeemmmhhhh….!” Aku cium bibirnya, lidahku berusaha menerobos masuk kedalam mulutnya. Tak tinggal diam, ibu pun menyerang balik lidahku didalam mulutnya. Sambil berciuman aku gesek-gesek batang kontolku disamping memek ibuku lebih tepatnya di selangkangannya.

Ciuman dan jilatanku mulai turun kedadanya, aku cupangi dada ibuku sampai penuh tanda merah bekas hisapan dan gigitan mulutku.
Aku pandangi lagi wajah ibuku yang terlihat menikmati seranganku ditubuhnya, wajah yang cantik dan terlihat putih mengkilap. Memang ibuku ini wanita yang sempurna untuk kujadikan istriku. Apalagi yang aku tindih ini adalah ibuku sendiri, sungguh rasanya tak bisa aku katakan tentang sensasi yang sedang aku rasakan ini. Kelak akan aku pertemukan sel spermaku dengan sel telurnya sehingga berproses menjadi seorang bayi. Ku tempelkan pipiku didada ibuku, kudengar jantungnya berdegup kencang dengan nafas ibu yang sedikit berat.

Aku begitu bergairah ketika kulit tubuhku bersentuhan langsung dengan kulit ibuku, rasanya begitu luar biasa! Ibuku pun sampai memelukku erat sampai aku lihat wajahnya yang putih mulai memerah saking kuatnya efek bersetubuh dengan anak kandungnya sendiri.

“Sayang… Jangan lepaskan ibu… Ughhh!” Aku tekan ujung kontolku mengenai klentitnya.

“Baik Bu.. enak sekali memek ibu… Padahal masih terbungkus…. Aaahhhh….!”

Tatapan ibu begitu sejuk ku lihat, matanya terus memandangiku dan memperhatikan setiap sudut wajahku. Sesekali aku tersenyum kepada ibuku lalu aku pegang dagunya dan kucium perlahan bibirnya, saking jatuh cintanya aku sama ibu sampai aku peluk erat tubuhnya yang mungil itu, ku ciumi kepalanya sambil aku usap-usap. Rupanya ibu merasakan kasih sayangku, juga merasa dilindungi oleh dekapanku ditubuhnya. Dia terkulai lemas menengadah wajahnya keatas sambil membusungkan dadanya, melihat lehernya yang terbuka lebar, aku kecup ku ciumi dari belahan dadanya hingga seluruh belahan lehernya, terus aku hisap mulutnya dengan penuh gairah birahi.

Keringat mulai bercucuran membasahi tubuh ibuku, aku mulai turun memainkan payudaranya yang begitu besar aku remas-remas, putingnya aku hisap kuat secara bergantian Aaahhh…. Aaaahhhh….! Jamala… Ibu tak kuat ingin keluar sayang… ” Sambil aku hisap putingnya, aku tekan-tekan kontolku sampai menekan lobangnya yang mengaga, setengah dari kepala kontolku masuk kedalam. Seandainya tak ada penghalang cd-nya sudah amblas masuk semua kontolku aku tenggelamkan kedalam memek ibuku.

Tiba-tiba ibuku meremas kepalaku pantatnya terangkat keatas sehingga aku pun ikut terangkat Aaaahhh….. Aarryaaaa ibuu… Kellluuaarrrr… Ooouuuuggghhh!!!!” Kepala ibuku mendongak ke atas pas ibuku mendongak seperti itu, aku jilati aku ciumi habis-habisan sampai ibuku kelojotan, tubuhnya bergetar sampai aku ikut berguncang karena pelepasan orgasme ibuku yang sungguh dahsyat! Aku peluk tubuh ibuku sambil aku gesek-gesekkan. Sampai ibuku kembali tenang, ibu menatapku dengan tatapan yang begitu dalam. Tiba-tiba ibuku meneteskan air matanya mengalir dikedua pipinya, tentu aku terkejut dengan ekspresi ibuku yang seperti itu, lalu aku berhenti sejenak diatas tubuh ibuku.

“Bu, kenapa menangis? Ibu menyesal?”

“Tidak sayang, ini tangisan bahagia… Bertahun-tahun lamanya ibu memendam birahi… Akhirnya ibu merasa beban itu sirna…”

“Kirain Jamal ibu menyesal… Jamal lanjut yaa..?”

“Iyaa sayang… Lanjutin ibu masih kuat kok…”
“Bu… Jamal cinta ibu…”

“Ibu juga sayang mencintai kamu sepenuh hati ibu…”

Sambil aku ciumi ibuku, aku genjot selangkangannya yang sekarang sudah basah berlendir karena cairan orgasmenya.
Perasaan geli menyelimuti kontolku, sepertinya aku akan segera ejakulasi.

“Bu.. Jamal sudah tak kuat… Mau keluar…”
“Jangan keluarin disekitar memek ibu sayang… Ibu sedang subur… Ibu kulum yaa..?”
“Iyaa Bu…”
Kini aku yang tiduran, ibuku bangkit memegang kontolku. Tak menunggu lama berpikir, ibuku langsung melahap kontolku ugghhh!!! Hisapannya hampir membuat kontolku terasa mau copot, ibuku terlihat lebih binal dari kemarin. Aku benar-benar sudah tak kuat dan mulai gelisah, ada tekanan yang sangat kuat dari dalam diriku mau keluar dan perasaan itu sudah berada diujung kontolku, ibuku mengetahui sikapku yang sebentar lagi akan ejakulasi. Kini sedotannya semakin kuat. Kepala ibuku semakin kencang memaju mundurkan kepalanya, akhirnya aku sudah tak kuat menahan pertahananku. Spermaku berusaha mendesak ingin melepaskan diri dari dalam tubuhku, beberapa detik sebelum keluar aku mulai mengejang, perasaan nikmat itu mulai datang dari batang kontolku Aahhhh…. Buu.. Jamal mau kelluar…. Crooottt…. Crrroooootttt…. Ccccrrroooottttt….! Uuuuugggghhhh….!!! Ugghh… Uuggghhh…!!! Kontolku berkedut-kedut menyemburkan lahar panas berhamburan didalam mulut ibuku, saking banyaknya sampai meluber ke dagu ibuku spermaku berjatuhan ke kasur. Beberapa kali aku lihat ibuku menelan spermaku, tak kusangaka ibuku menyukai spermaku, aku pun merasa takjub dibuatnya.

Setelah selesai ibu melepaskan batang kontolku dari mulutnya lalu tiduran di sebelahku sambil saling berpandangan.

Kupegang dagunya sambil aku berkata, “coba Jamal lihat mulut ibu…” Ibu pun menganga memperlihatkan isinya, ku lihat tidak ada setetes pun sperma yang ada didalam mulutnya, semuanya sudah habis ditelan ibuku. Aku sangat senang sekali ibuku menghabiskan spermaku dimulutnya, karena saking sayangnya aku cium kening ibu, “ibu benar-benar hebat! Salut Jamal lihat ibu menelan sperma sampai habis.”

“Ibu juga tadi pas sperma kamu menyembur dimulut ibu, anehnya ibu merasa sayang sekali kalau sperma kamu sampai tak ibu telan. Sepertinya ibu menyukainya sayang…kamu juga udah mengurangi merokok kamu Demi ibu, ibu ingin kamu berhenti meroko kalau boleh”

“iya Jamal akan berusaha untuk berhenti dan bertahap dulu untuk menguranginya, Bu, malah bagus untuk kesehatan. Kata dokter yang Jamal lihat ditv sperma yang ditelan bikin perempuan awet muda lho Bu banyak mengandung proteinnya…”

“Wahh! Masa sihh sayang?? Kalau begitu ibu gak sia-sia dong nelen sperma kamu…?!”

“Iyaa ibuku sayang… “
Ibu mendekatkan wajahnya ke dadaku seakan seperti meminta perlindunganku, tentu kupeluk tapi tanganku sambil meraba memeknya dari luar cdnya. Hmmm basahnya… Tembem banget…. Hangat… Pikirku.

Sambil kupeluk aku berkata lirih ke ibu, “Bu, boleh tidak.. Jamal tidur sekamar dengan ibu. Agar kita semakin dekat.. sehingga… tak ada jarak untuk kita memadu kasih Bu? Kalau ibu tidak berkenan juga tak apa, niat Jamal hanya ingin ibu bahagia..”

“Jamal, ibu belum mengatakan apa-apa kamu sudah langsung ngejawab duluan. Padahal kamu tidak tahu ibu akan menolak atau tidak”

“Maafkan Jamal Bu, Jamal takut kata-kata Jamal barusan menyinggung perasaan ibu. Ibu satu-satunya wanita yang Jamal hormati juga Jamal cintai. Sebagai anak, Jamal menghormati ibu sebagai ibu kandungku yang melahirkan Jamal dulu, juga Jamal mencintai ibu sebagai teman hidup Jamal, Jamal akan menjaga ibu melindungi ibu dan ibu akan mendapati Jamal seorang yang menepati janji.”

Ibuku memelukku erat sambil menangis di pelukanku, “Jamal ibu juga mencintaimu sayang, tapi untuk memiliki ibu seutuhnya beri ibu waktu, karena hati ibu masih terpaut sama almarhum ayahmu. Ibu butuh sedikit yang membuat ibu yakin bahwa kamu satu-satunya orang yang pantas menggantikan posisi ayah kamu sayang. Kamu boleh tidur sama ibu dan melakukan seperti yang sudah kita lakukan tadi. Tapi Jamal, ibu belum bisa memberikan memek ibu sama kamu maaf yaa?. Bukannya ibu tidak yakin, hanya ibu belum siap memberikan satu-satunya mahkota ibu yang sudah ibu jaga dan ibu rawat selama 40 tahun, kecuali sama ayah kamu dulu. Sabar yaa sayang? Berjuanglah untuk mendapatkan hati ibu, kelak kamu pasti akan mendapatkannya” Ibu memandangku sambil berkaca-kaca matanya lalu mencium bibirku dan mencium dadaku.

“Ga’ papa bu, Jamal tak akan memaksa ibu untuk mencintai Jamal seperti mencintai ayah, ibu sudah memberikan ijin menikmati tubuh ibu pun Jamal sudah merasa senang. Ibu merawatku sedari masih dalam kandungan hingga sekarang, tentu sudah tahu sifat dan karakter Jamal bagi ibu. Jamal sayang ibu..” ku cium keningnya.

“Jamal peluk ibu terus, jangan dilepaskan… Ibu ingin tidur dipelukan kamu sayang…”

“Baik Bu, tidurlah… Jamal akan peluk ibu..”

Dikasur yang empuk ibu memelukku dengan kedua payudaranya yang besar merapat ke dadaku, aku tak akan memaksa ibu memberikan memeknya, padahal sebelumnya aku sudah ngomong itu, kenapa aku malah mengulangi kata-kata itu? biarlah dia sendiri yang memilih apakah aku berhak mendapatkan memeknya atau tidak. Tapi ibuku menyemangatiku untuk tetap berjuang mendapatkan cintanya yang sempurna juga memeknya yang penuh kenikmatan.

Akhirnya aku dan ibu tidur sampai pagi, kebetulan hari ini kami tidak buka warung, karena setiap Sabtu minggu kami tidak berjualan, biasanya pergi belanja kepasar atau ngobrol santai dengan ibu dibelakang warung.

Sampai subuh pun kami masih saling berpelukan dengan telanjang bulat, semakin dingin pelukan kami semakin erat merapat. Lalu paginya aku dan ibu bangun dengan perasaan bahagia, bahagia karena sudah memadu kasih sampai orgasme, juga bahagia karena aku dan ibu saling terbuka tak ada lagi yang ditutup-tutupi.

Ketika ibu mau ke kamar mandi sambil telanjang bulat, aku ikuti ibu dari belakang, “kamu mau mandi juga sayang…?”

“Iyaa Bu, kita mandi bareng yuk..?”

“Tapi kamu ingat janji kita kan? Jangan setubuhi memek ibu?!” Kata ibu sambil mendelikkan matanya lalu tersenyum.

“ ibu gak percaya ya sama Jamal.. tenang Bu, Jamal kan sudah janji gak akan entot memek ibu kan?”

“Ibu percaya kok, siapa tahu kamu lupa.. hihihi”

Lalu aku dan ibu bersama-sama masuk ke kamar mandi, dengan masih memakai kancutnya kami saling menyiram tubuh masing-masing bergiliran. Lalu tibalah saatnya kami saling menyabuni, ibu menyabuni seluruh tubuhku. Ketika tangannya berada dikontolku, ibuku mengocoknya dan mengurutnya sehingga kontolku ngaceng maksimal.

Sekarang giliran ibu aku sabuni tubuhnya, payudaranya aku remas dan aku pijat-pijat sehingga membuat ibuku merasa terpancing gairahnya. Setelah puas meremas payudaranya sambil menyabuni ibu, tanganku mulai turun kebawah dibagian perutnya ku usap-usap. Tatkala telapak tanganku menyabuni bagian memeknya diluar kancutnya ibu membiarkannya, tapi aku tetap memegang janjiku pada ibu untuk tidak menjamah memeknya secara langsung.

Setelah saling menyabuni, kami saling menyiram tubuh masing-masing sampai bersih. Tapi masalah baru muncul, kontolku tegak berdiri minta ditenangkan. Ibuku tahu apa yang harus dilakukannya, lalu ibu jongkok dan menyepong kontolku. Aaahhhh… Ibu pandai banget nyenangin Jamal… Jadi semakin cinta Jamal sama ibu… Aahhh… Uuuggghhhh… !! Ibu masih terus melanjutkan sepongannya menyedotnya kuat hingga akhirnya kontolku memuntahkan spermaku didalam mulutnya, seiring muncratnya muntahan spermaku, ibu langsung menelannya sampai habis sampai aku lemas lututku terasa ngilu untuk berdiri.

Tidur berdua, mandi bersama jika ada kesempatan, makan sepiring berdua juga digelas yang sama. Itu semua sudah menjadi kebiasaan dan kebutuhan aku dan ibuku. Setiap hari aku dan ibu semakin mesra, saling perhatian dan menunjukkan pada diri masing-masing bahwa aku dan ibu saling membutuhkan.

Ketika aku dan ibu sedang makan dipiring yang sama digelas yang sama pula, ibu-ibu yang sudah biasa ngobrol dengan ibu didepan warung sampai menjuluki aku dan ibu seperti pengantin yang baru menikah, romantis banget katanya. Aku dan ibu tersenyum lalu mengajak ibu-ibu itu untuk makan bersama sambil ngobrolin lelaki seperti biasanya.
Ibu elma, “aduh ibu Sari… kok beda ya sekarang mah terlihat semakin cantik dan seger banget keliatannya… Kayak gak ada beban gtu…”
Ibuku, “itu perasaan Bu elma aja… Dari dulu kali saya cantik hihihi…!”
Ibu elma, “tumben-tumbenan makan sepiring berdua Bu Sari? Jadi iri saya… Saya malah belum pernah makan sepiring berdua”

Ibuku, “yahh namanya juga ibu dan anak… Tentu gak ada salahnya kalau apapun dilakukan bersama iya kan Bu elma?”

Ibu elma, “iyaa Bu Sari… Saya lihat Bu Sari sama Jamal ini pantes banget jadi suami istri, serasi banget… Hehehehe canda Bu Sari jangan diambil hati ya Bu?!” Kata Bu elma sambil memasukan nasi kedalam mulutnya, ibu-ibu yang lain hanya mengangguk saja.

Ibuku, “Amiin Bu elma, mudah-mudahan saja jadi suami istri…” Kata ibuku tersenyum kepadaku. Aku jadi bengong ibuku mengatakan itu didepan ibu-ibu yang sedang pada makan didepan warung bersama ibuku.

Ibu-ibu semuanya kompak bilang, ” amiiinnnn… Semoga jadi suami istri…” Mereka semua pada tertawa, mungkin anggapan mereka kata-kata ibuku hanya candaan saja. Jadi tidak serius menanggapinya.

Kalaupun iya memang terjadi, tetangga warung sebelah pun sebenarnya tidak terlalu ikut campur urusan dalam keluarga orang lain meskipun itu urusan pribadi, kami saling menghormati dan menghargai.
Pernah ada kejadian dimalam hari ada sekelompok orang memperkosa ibu tua, tapi untungnya aku dengan sigap menghajar mereka lalu aku patahkan kedua tangan mereka sebagai ganjaran yang setimpal dan diserahkan ke keamanan setempat.

Aku yakin jika aku sampai menghamili ibuku, mereka yang ada disekitar sini takkan mencaci atau mengusirku. Karena selama tidak merugikan keluarga lain, kami bersikap biasa saja. Entah sejak kapan kebiasaan itu terjadi, saya pun kurang begitu tahu. Hanya saja kenyataannya kami memang saling menghargai dan menghormati dengan sesama para pedagang disini.

Bersambung
Lanut season 3 ya ?
 
IKATAN CINTA Jamal season 3

Ritual tabu dengan ibu terus berlanjut hingga hampir 1 bulan, dengan tanpa melakukan persetubuhan langsung, hanya cd ibuku saja yang selalu masih dipakainya ketika aku menyetubuhinya, lebih tepatnya disebut petting. Aku dan ibu sudah sepakat jika menyentuh memek dari luar diperbolehkan, asal jangan sekali-kali membuka atau menyentuh langsung saja.

Padahal aku sangat ingin merasakan memeknya ibu, entah sampai kapan aku bertahan?

Kebiasaan tabu ini terus berlanjut dengan ibuku, sehingga menjadi suatu ritual yang aku dan ibu sudah terbiasa melakukannya.

Seiring berjalannya waktu, ikatan cinta kami berdua terus bertambah dan semakin mesra. Kini aku sudah tidak lagi tidur di kamarku, malah sekarang sudah aku bereskan menjadi tempat barang dagangan alias gudang penyimpanan. Baju dan celana aku pun sudah disatukan dengan bajunya ibu dilemari yang sama. Aku merasa seperti sudah menjadi suaminya ibu, meskipun masih ada satu yang kurang yaitu mendapatkan kenikmatan dari memeknya.

Setiap hari seatap sekasur sudah pasti aku selalu petting dengan ibuku, meskipun rangsanganku kepada ibu tidak di memeknya, tapi ibu sering mendapatkan orgasmenya. Ibuku berterus terang kepadaku bahwa dirinya sangat bahagia bisa melepaskan beban birahi selama sepuluh tahun menjanda. Aku pun merasa beruntung spermaku tidak keluar sia-sia, ada ibu yang mau menelannya. Tidak hanya malam hari aku bermesraan dengan ibuku, jika ada kesempatan tak ada pembeli aku suka meremas payudara ibu atau mencium bibirnya, kami melakukannya atas dasar suka sama suka dilakukan secara sadar.

Akibat ritual tabu itu setiap dari kita berdua akan merasa hambar jika sehari saja tak melakukannya. Kelakuan yang dilarang agama dan tabu dimasyarakat ternyata tidak membuat kami malu melakukannya secara terang-terangan. Pikiran kami seakan di doktrin bahwa yang kami lakukan sah-sah saja, lagian kami saling mencintai dan menyayangi. Tak ada yang kami rugikan oleh perbuatan kami ini dan benar-benar kami melakukannya secara terus menerus karena saking nikmatnya melakukan hubungan Ikatan Cinta ini.

Sudah 1 bulan aku dan ibu melakukan hubungan tabu ini, semakin seringnya ibu terbiasa meminum cairan spermaku secara langsung dari kontolku. Tak ada ekspresi jorok atau jijik dari wajah ibu ketika menelan spermaku, malahan ibu seperti menikmatinya.

Semakin sering ibu menelan spermaku, semakin ibu bermanja-manja denganku. Kali ini aku dan ibu bermesraan dibelakang rumah menghadap tebing, dibelakang rumah ini takkan ada seorang pun yang tahu kalau disini menjadi tempat mesum aku dan ibu. Kalaupun ada tetangga yang tahu, takkan menjadi masalah besar buat aku dan ibu. Karena para tetangga disini tidak akan ikut campur urusan privasi orang lain.

Warung sudah kami tutup, bahan-bahan untuk membuat gorengan sudah lengkap dan tak ada kerjaan lain lagi selain aku dan ibu ngobrol dibelakang warung. Selesai ibuku mandi, dia datang menghampiriku sambil membawa secangkir teh hangat lalu duduk disampingku, dekat sekali sampai aku rasakan hangatnya tubuh ibu ketika kulitku bersentuhan dengannya.

“Ibu, kok sampai repot-repot sih bawain Jamal minuman, kebalik bu… Harusnya Jamal yang bawain minuman untuk ibu..”
“Gpp kok sayang… Ibu bawain secangkir teh hangat karena ibu merasa kamu satu-satunya lelaki yang sangat ibu cintai. diminum sayang nanti keburu dingin lho…”

“Aku minum yaa ibuku sayang.. (tehnya aku minum) hmmm.. enak sekali Bu.. ibu juga minum dong..” lalu aku memberikan tehnya kepada ibuku, ibu pun meminumnya dari bekas mulutku.

Duduk di kursi kayu yang hanya cukup untuk berduaa dibelakang warung, sangat pas sekali untuk aku dan ibu bermesraan. Suhu udara yang dingin dimalam hari, semakin membuat aku dan ibu merapat.

“Bu, sini duduk dilahunan Jamal..” tanpa berpikir panjang ibu pun duduk dilahunanku, bukannya duduk menghadap kedepan. Tapi ibu malah duduk dilahunanku berhadap-hadapan lalu tangannya memeluk leherku.

“Jamal sayang… Kamu sudah buat ibu jatuh cinta sama kamu.. jujur sebulan ini yang telah kita lewati bersama melampui batas, ibu merasa nyaman dan merasa terlindungi bila dekat denganmu. Jika tak ada kamu disisi ibu, ibu tak yakin apakah ibu akan bahagia?…Sayang… apa kamu sayang ibu?” Ibu semakin merapatkan selangkangannya ke perutku, kurasakan hangatnya tubuh ibuku yang montok mendekap tubuhku yang kekar. Aku dan ibuku sama-sama saling memberikan kehangatan.

“Bu, rasa-rasanya aku perlu meyakinkan ibu lagi. Perasaan Jamal sama ibu tak bisa dijelaskan dengan kata-kata… karena ucapan sayang dan cintaku sama ibu tidak sepenuhnya mewakili rasa yang ada di hati Jamal selama ini. Bu, sudah 1 bulan lebih Jamal menahan nafsu untuk tidak ngewek ibu lebih karena ibu belum memberikan kepastian, meskipun begitu… Jamal merasa bersyukur ibu secara sukarela memberikan tubuh ibu untuk Jamal, bahkan ibu sampai mau menelan spermaku tanpa merasa jijik menelannya. Sampai sekarang Jamal berusaha menahan kontol Jamal untuk tidak memasuki memek ibu, karena ibu tidak mengijinkannya… Jamal hingga saat ini mematuhi larangan ibu…. Jamal juga sudah berhenti untuk merokok karena ibu sering merokok aeya, sebab Jamal sayang sama ibu.. Jamal mencintaimu bu.. tak ada wanita lain yang aku sayangi selain ibu..🥺” perasaanku terasa plong! Setelah aku ungkapkan semuanya sama ibuku. Tangan ibu semakin erat memeluk leherku sampai dadaku menyentuh kedua payudaranya yang besar.

“Sayang, pangku ibu sekarang ke kamar… ibu sudah yakin jika kamu mau setubuhilah ibu malam ini… Ibu yakin kamulah jodoh ibu… Meskipun keputusan ini salah dan berdosa… Tapi dihati ibu hanya ada kamu yang ibu cintai..”

“yakin Bu?Maksud ibu, Jamal boleh ibu? Masukin kontol Jamal kedalam memek ibu?” Kataku meyakinkan ibuku

“Iyaa sayang.. kamu boleh memasukannya.. ibu sudah percaya dan yakin sama kamu.. kamulah lelaki yang ibu cintai .. lelaki yang berhak mendapatkan memek ibu… maafkan ibu yaa.. kamu begitu sabar menunggu ibu… Kita sudah hidup lama bersama berdua… Ibu tahu sifat juga karakter kamu yang penuh rasa tanggung jawab dan penyayang… Bawalah ibu ke kamar sekarang sayang.” mendengar ucapan ibu, aku sangat senang sekali. Lalu aku berdiri dan ku angkat tubuh ibu yang mungil itu dari luar menuju kedalam kamar ibu, tubuhnya yang mungil tak membuatku merasa berat karena aku sudah terbiasa angkat beban. Ibu memeluk leherku dan kedua kakinya menyilang dipinggangku, ku bawa ibuku kedalam kamar lalu ku rebahkan tubuhnya yang mungil itu ke tengah kasur. Dengan hati-hati aku letakkan tubuhnya, karena terlalu menahan beban kedepan, aku jadi ikut menindih ibu dari samping tubuhnya. Ibuku tersenyum melihatku, “sayang… Badan ibu berat yaa?”
“Ahh.. nggak kok Bu… Biasa aja… Jamal sudah terbiasa olah raga… Bagi Jamal tubuh ibu ringan kok…”
Tanpa lama-lama aku langsung menindih ibuku sejajar dengan tubuhnya, sehingga aku seolah-olah sedang menyetubuhinya dengan gaya misionaris. Kaki ibuku sengaja dilebarkannya yang membuat kontolku menekan memeknya yang super duper tembem. Ahh.. rasanya aku ingin sekali menggigitnya, menjilatinya.

Aku pandangi wajah ibuku sejenak, begitu cantik dan menggairahkan. Tubuhku dengan tubuhnya seakan seperti melayang diatas awan karena saking empuk dan hangatnya tubuh ibuku ini. Perasaan cinta, kasih sayang dan gairah nafsu birahi yang seakan menggumpal didalam tubuhku, seakan menjalar mengikuti aliran darahku, sehingga membuat sekujur tubuhku terasa panas dan kontolku langsung berereksi keras sekali.

Sambil aku tekan dan aku goyang-goyang pantatku menekan memeknya, kurasakan sensasinya sungguh sangat nikmat sekali. Bibirku dengan bibirnya saling bertemu dan bercumbu mesra, ku tatap mata ibu dari cara pandangnya menatapku seakan penuh dengan kasih dan sayang. Aku tak menyangka ikatan cinta ibu begitu dalam kepadaku, sampai wajahku dielus-elusnya lalu diciumnya kening, pipi juga bibirku.

“Jamal, saking cintanya ibu sama kamu terasa sesak dada ini menampung besarnya cinta ibu sama kamu…” ku lihat ibu sampai melelehkan air mata karena saking tak kuatnya menahan gelombang cinta yang begitu dahsyat!

Aku mencoba menenangkan perasaan ibu dengan mencium kening ibuku, lalu aku ciumi bibirnya perlahan-lahan sampai hembusan nafasku dengan ibu saling beradu. ketika aku berciuman dengan ibu, disaat itulah aku mulai memasukkan lidahku kedalam mulutnya. Dengan senang hati ibuku menyambut lidahku itu, tentunya jika lidahku sudah masuk air liurku dengan air liur ibu menyatu didalam mulutnya, karena posisi aku diatas, sedikit demi sedikit sengaja aku keluarkan air ludahku kedalam mulutnya dan ibu menelan ludahku tanpa ragu sedikitpun.

Cintaku pada ibuku semakin besar setelah kuberikan ludahku kepadanya, beberapa menit setelah itu aku hentikan ciumanku, aku pandangi ibuku sehingga ibuku menatap wajahku sambil menjilati bibirnya sendiri, pemandangan itu membuat ibu terlihat seksi.
“ohh ibuku sayang, Jamal sangat mencintaimu bu… Gak sabar Jamal ingin ngentot memek ibu… Menyatukan tubuh kita… Maaf yaa Bu Jamal ngomong jorok sama ibu” Sambil ku tekan-tekan memeknya kupandangi wajah ibuku sehingga kedua mata kami bertemu.

“Ibu juga sayang, ingin merasakan kontolmu didalam memek ibu… Gpp… Ibu suka kok.. Eeemmmmhhhh…” sebelum ibu selesai ngomong, aku ciumi kembali bibirnya juga kedua payudaranya ku remas-remas gemas sekali. Payudara ibuku yang besar membuatku bergairah memainkannya, padahal entah mungkin sudah puluhan kali aku meremas, menyedot, menghisap payudaranya. Tapi aku tak pernah bosan untuk menikmatinya.

Setelah aku ciumi ibu, terus aku bangkit duduk diantara kedua kaki ibu yang merenggang, lalu aku buka baju dan ku lepaskan celanaku. Kontolku ngaceng didepan memek ibuku yang masih tertutup celananya.

“Bu, Jamal lepas yaa celananya?”

“Lepasin saja sayang, ibu rela disetubuhi oleh kamu…” Kata ibu sambil mengelus memeknya. Aku sungguh terkesan atas kebaikan ibu yang mau memberikan mahkota kenikmatannya.

Perlahan aku tarik kebawah celananya, ibu pun atas inisiatif sendiri mengangkat pantatnya agar aku mudah melepaskan celananya. Sudah terlihat dari luar memek ibuku yang masih terbungkus kancutnya yang terlihat tembem kembung dan membusung.

Padahal bukan kali ini saja aku melihat memek ibuku dari luar, tapi aku masih menganggap memeknya itu sebuah misteri yang belum aku ungkapkan tentang rasanya.

Kali ini aku cium memek ibu dari luar kancutnya, sambil ku hirup dalam-dalam ku rasakan sensasi aromanya sungguh langsung ngaceng kontolku dibuatnya. Ketika aku sentuh memeknya kutekan-tekan, terasa dijemariku tekstur memek ibuku yang kenyal dan tebal bibirnya, agak padat pubisnya dan ku rasakan hawa hangat yang terpancar dari belahan memeknya ditelapan tanganku. Bahagia sekali aku malam ini, karena akan mengeksekusi lobang kenikmatan ibuku. Kontolku sudah menunggu penantian panjang akan memasuki tubuh ibuku melalui lobang memek yang dijaga dan dirawatnya itu.

Puas aku nikmati memeknya dari luar, kini aku beranikan diri memegang kedua kancutnya dan ku tarik kebawah sambil ibuku mengangkat pantatnya. Ku lepas perlahan sedikit demi sedikit terlihatlah memek ibu dari persembunyiannya, bagai kilauan cahaya permata yang menerpa wajahku, aku seperti menemukan harta karun yang tersimpan dan terjaga rapat, aku sungguh terpesona dengan keindahan bentuk memeknya yang begitu penuh kewibawaan. Pubis yang tembem, bibirnya yang tebal serta bulu-bulu hitam tebal yang menghiasi lembah kenikmatan yang dimiliki ibuku, membuat kontolku mengamuk nunjuk-nunjuk lobang memeknya ibu, tak tahan rasanya kontolku ingin bersemayam didalam memek ibu dan memuntahkan isinya dirahim ibuku.

Karena rasa penasaranku, ku lebarkan kedua kakinya sehingga paha ibuku yang besar merenggang dan menyebabkan memek ibuku yang rapet tiba-tiba mekar memperlihatkan lobang surgawinya. Didepan mataku terlihat lobang kenikmatan terlarang ibu menganga lebar menghipnotis diriku, aku merunduk mendekatinya, lalu terciumlah bau khas memek ibu yang terasa istimewa membuatku melayang-layang bagai candu yang memabukkan.

Untuk pertama kalinya ku jukurkan lidahku menyentuh kulit memek ibuku yang terlihat menggoda, ku susuri setiap inchi daerah kewanitaannya mulai dari belahan memeknya dari bawah keatas lalu menyundul dan menggoyang-goyangkan klentitnya. Rasa yang menggoyang lidah, aroma yang begitu memabukkan, membuat kontolku semakin ngaceng saja.

Ketika lidahku menjilati memeknya ibu, dia mendesah dan menggelinjang. ibu mengunci kakinya ke kepala ku, Aku rasakan dari belahan memek ibuku mengandung cita rasa yang benar-benar istimewa! Rasa sedikit asin dan gurih terasa menyelimuti lidahku, bau khas memek ibu sungguh merangsang birahiku. Aku lihat aku amati fisik memeknya masih terlihat bagus dan rapat. 10 tahun menjanda tanpa sentuhan lelaki membuatku penasaran dengan rasanya jepitan memek ibuku. Jilatan demi jilatan aku arahkan ke belahan memeknya dan klentitnya. Aaahhhh… Aaahhhh… Aaaahhh…! Ibuku terus mendesah sambil meremas sprei, kepalanya sampai menengadah dan berpaling kekanan kekiri. Ibu membuka kuncian kakinya.

Aku pegang kedua paha ibuku yang besar dari luar sambil menghirup, menjilati, menghisap memeknya. Menjanda sampai 10 tahun bukanlah perjalanan yang sebentar, memek ibu terus mengeluarkan cairan lubrikasi yang membuat jalan menuju rahimnya terasa licin ketika aku colok dengan jari tengahku.

Sudah 20 menit aku menjilati memeknya, ibuku meracau,
“Aahhh… Eeeemmmmmhhh… Arryyaaa… Ibu mau kellluuaarrr sayyaaannnggg… Crettt.. Crreeett… Ccrrreeett … Uuugggghhhh!!!” Tubuh ibu mengejang hebat diiringi lelehan lendir putih yang keluar dari celah lobang kenikmatan milik ibuku. Aku tahu itu cairan orgasmenya ibu, karena aku juga bukanlah orang yang gaptek akan ilmu pengetahuan.

Rasanya yang asin dan gurih membuatku terus menjilatinya, sampai aku pun berani menelannya tanpa merasa jijik sedikitpun.
Ku lihat ibuku tersenyum memandangku dengan matanya yang terlihat sayu juga nafasnya yang terengah-engah.

Puas aku jilati memeknya yang sudah terlihat mengkilap karena lendir ibu masih keluar, aku biarkan sejenak lalu aku mulai membuka baju ibuku tanpa berkata apapun. Tapi ibuku paham maksudku agar aku membuka bajunya, juga sekalian ibuku melepaskan pengait bhnya dan terpampanglah tubuh polos ibuku didepanku tanpa sehelai benangpun melekat ditubuhnya.

Payudaranya yang besar ku pegang dengan kedua tanganku, sampai aku sendiri seperti memegang sebuah bola yang besar. Aku angkat dan aku goyang-goyang.

Bagai menggenggam benda pusaka yang berharga, aku cium aku hirup terasa nikmat sekali mulutku menikmati payudara ibuku. Kedua payudaranya terus aku jilati, ku hisap dan ku gigit gemas di putingnya yang sudah terlihat menghitam.

Tatapan mata yang penuh kasih sayang kepadaku, membuatku semakin jatuh cinta dan mencium bibirnya dengan penuh nafsu.

Ku pegang kontolku sudah menegang hebat, terlihat memerah dengan urat-uratnya yang melingkar seperti akar alang-alang menonjol keluar.

Aku beralih posisi dari menunduk kini duduk menghadap kedepan, sehingga kontolku dengan memek ibu bertemu secara langsung tepat diantara kedua kakinya yang sudah mengangkang lebar. Ketika aku dekatkan ujung kontolku, terasa hangatnya suhu memeknya menjalar dari kontolku keseluruh tubuhku sampai aku sendiri terasa gemetar, karena untuk pertama kalinya dalam seumur hidupku, aku yang darah dagingnya sendiri putra tunggalnya akan menyetubuhi ibuku sendiri. Ketika kontolku menempel dengan memek ibu seakan ada pergolakan batin didalam diriku, ditekan atau tidak? Takut dosa atau merasakan kenikmatan yang langka? Hatiku berkata demikian tapi otakku dan alat kelaminku berkata lanjutkan.

Tentu ini hal yang sangatlah tabu dan terlarang menurut agama dan norma kesusilaan dalam bermasyarakat. Tapi entah kenapa ada sesuatu dorongan didalam diriku untuk segera menyatukan alat kelaminku dengan ibuku. Ikatan cinta, pertentangan, dan nafsu birahi berperang didalam hatiku. Haruskah kulanjutkan kontolku yang hanya tinggal selangkah lagi ku tekan dan masuk atau aku hentikan bahwa ini tidaklah benar? Tapi kata hatiku yang lain perbuatanku ini tidaklah salah, karena tidak ada paksaan dari aku dan ibuku, selain itu aku tidak ada niat untuk mempermainkan perasaan ibuku karena aku akan bertanggung jawab bila terjadi sesuatu terhadap ibuku.

Belum akal sehatku kembali, pikiranku dan kontolku menyuruhku untuk segera melesakkannya kedalam. Kulihat ibuku dia mengangguk pelan menyetujui aku untuk menyetubuhinya. Akhirnya, dengan perasaan yang mantap dan keyakinan yang kuat! Aku keraskan otot kontolku dan aku tekan kontolku meluncur menghujam kedalam memeknya Bllleeeessskkkkk…!!! Ku dorong lagi blessssss dan dorong lebih kuat lagi blessssebbbbh... Aaaaahhhhhhh…..!!! Uuuuggggghhhhh…!!!! Tenggelam sudah batang kontolku semuanya kedalam memek ibuku, mmk ibu masih terasa sempit mungkin karena sudah lama tak di singgahi dan juga ular milik ayah yang benar kecil,
Aku memasukan kontolku sampai pangkalnya pun tak terlihat saking ku tekannya kuat-kuat kedalam memek ibu. Ku rasakan kenikmatan yang belum pernah ku rasakan dalam hidupku, rasa memek ibuku sungguh nikmatnya begitu luar biasa! Belum pernah aku rasakan kenikmatan yang seperti ini dalam hidupku,sementara ibu mengiggit bantal dan menggeram kenikmatan oughhhhh..

Perasaan hangat, geli, juga lobang memeknya yang terasa menyedot kontolku kedalam, membuatku memejamkan mataku. Aku merasakan kedamaian, perasaan nyaman juga birahiku yang semakin terus meningkat seiring mendidihnya spermaku didalam tubuhku. Otot memek ibu yang seakan meremas, berkedut-kedut kurasakan terasa menempel erat menyelimuti seluruh batang kontolku.

Sambil aku pegang kedua pinggul ibu, dengan perlahan mulai aku tarik ulur kontolku mondar-mandir keluar masuk memeknya. Kontolku ku lihat sampai basah kuyup oleh lendir ibuku, lendir yang mengkilap ketika kontolku keluar masuk membuat mulut memek ibu pun ikut ketarik keluar sampai terlihat monyong.

Kini aku mulai menindih ibu dan kurapatkan tubuhku dengan tubuhnya yang mungil, ibu memelukku dan menyambutku dengan senyuman manisnya. Tak terasa tubuh kami berdua sudah mengeluarkan keringat yang kini sudah menyatu melebur menjadi satu. Sambil aku naik turunkan kontolku mengebor lobang memeknya, kuciumi ibuku serta kedua tanganku memegang kedua payudaranya. Seutuhnya tubuhku dari selangkangan keatas bertumpu pada tubuh ibuku, sehingga tanganku menekan payudaranya dan mulutku menekan mulut ibuku.

Birahi yang semakin panas membuat genjotanku semakin cepat, ibuku yang semula tegang tiba-tiba mengejang! Mendapatkan orgasmenya. Mulutnya ingin meracau tapi aku tutup dengan mulutku. Pantat ibu diangkat keatas sehingga kontolku tenggelam sempurna sedalam-dalamnya, lalu kurasakan kedutan didalam memeknya semakin cepat! seperti ada daging yang grinyal-grinyel memijit lembut kontolku. Eeemmmmhhhh… Eeeemmmmmmhhhh…!! Hanya suara itu yang keluar dari mulut ibuku karena aku bungkam mulutnya dengan mulutku.

Memeknya kini semakin terasa hangat, licin dan lancar kontolku meluncur kedalam. Keringatku pun mulai bercucuran membasahi tubuh dan wajah ibuku. Genjotan semakin kencang, tekanan pun semakin keras menghujam kebawah, sehingga menimbulkan suara becek Crek.. crek.. crek… karena lobang memeknya yang becek disertai kedua kelamin yang saling beradu.
Sudah 45 menitan aku berhubungan badan dengan ibuku, akhirnya aku merasa ingin ejakulasi dan sudah tak bisa ku tahan lagi.
“Bu, Jamala ingin keluar… ??”
"Ibu juga mau keluarr.. kita bareng yaaa sayannggg… Aaaahhhhhhh…. Oouuuugggghhhh… Entootttt terrruuusssshhh ibu sayyaaannggg…!!”

Tiba-tiba kurasakan vaginanya berkedut hebat! Sampai kontolku terasa ngilu diremas-remas memek ibu dari dalam, lalu aku tekan sedalam-dalamnya sampai ujung kontolku menyentuh mulut rahimnya disertai semburan demi semburan yang sangat kencang Crrrooooottttt…. Ccccrrrooootttt…. Ccccrrrroooootttttt…!!!

Kontolku memuntahkan semua isinya yang kental kedalam memeknya, sampai berhamburan spermaku memenuhi lobang memek ibuku. “Aahhhhhh…. Memek ibu luar biasaaaa… Uuuggghhhh…. Ngentoottt buuu…. Memekmu enak sayannggg…!!” Aku tekan-tekan sambil melenguh dan memeluk ibuku kuat sekali. Sampai ibu pun mengunci tubuhku dengan kedua kakinya yang melingkar dipantatku, sehingga aku terdiam tak bergerak sambil menikmati setiap kedutan yang kurasakan didalam memeknya.

Beberapa menit kemudian ibu melepaskanku sehingga aku cabut kontolku hingga terlepas dari mulut memeknya, aku sempat melihat dari lobang memeknya keluar banyak sekali spermaku yang terbuang kekasur. Aku tiduran sambil berpelukan, berpandangan dan saling membalas senyuman.

Betapa bahagianya aku dan ibu malam ini, saling memadu kasih beradu kelamin. Ketika aku sedang mengelus pipinya ibu, aku teringat sesuatu, “Bu, tadi Jamal ngeluarinnya didalam lho … Bagaimana nanti jika ibu hamil Bu?”

“Kalau ibu mengandung anakmu, apa Jamal akan bertanggung jawab?”

“Tentu Bu, aku akan senang jika ibu membiarkanku menghamili ibu..”

“Ibu senang mendengarnya, mungkin saja dirahim ibu ini tumbuh anakmu”

“Iyaa Bu, biarkan Jamal ingin menghamili ibu. Jamal sangat mencintaimu bu.. Jamal janji akan bertanggung jawab Bu..”

“Ibu juga sayang cinta kamu, putra ibu kesayangan ibu masa depan ibu… Ibu percaya sama kamu..”

Tiba-tiba kontolku tegang kembali, ibu pun sangat senang dirinya akan disetubuhi lagi. Kini aku yang dibawah dan ibu diatas tubuhku mengangkang duduk sambil memasukkan kontolku kedalam memeknya Bleeessssskk…!! Ku biarkan ibuku kini yang beraksi, aku diam sambil memegang kedua payudaranya yang besar dan montok. Dengan gaya women on top ku setubuhi ibuku, hingga akhirnya kami pun orgasme berbarengan dan dalam keadaan bugil aku dan ibu tidur sampai hampir siang hari.

Lanjut ikatan cinta jamal season 4 ?
 
Terakhir diubah:
IKATAN CINTA JAMAL season 5
ak terasa sudah 19 hari aku dan ibuku memadu kasih saling beradu alat kelamin, terkadang sehari ada dua kali aku melakukan persetubuhan dengan ibuku.

Untuk pertama kalinya aku menyetubuhi ibuku sendiri hingga terus berlanjut sampai sekarang, ibu yang seharusnya kuperlakukan dengan baik malah ku nodai dirinya. Apa aku sudah melakukan kesalahan? Apa perbuatanku ini menyakiti ibuku? Semua rasa itu berkecamuk didalam hatiku. Tapi semenjak ibuku ku setubuhi secara total, ibuku terlihat lebih bahagia dan manja. Terpancar dari rona wajahnya imut dan putih itu kepuasan, gairah hidup juga pandangan ibu dalam melihat masa depan begitu optimis ketika ku setubuhi dirinya.

Matahari pagi bersinar terang memancarkan sinarnya, kurasakan kehangatannya menyentuh kulitku. Aku duduk dibelakang warung sambil memandang tebing yang sedikit berkabut dengan suhu udara yang sangat dingin, sesekali angin berhembus menerpa wajahku. Lalu datanglah ibu dengan rambutnya yang basah masih meneteskan air diujung rambutnya. Tampak wajah ibu putih berseri-seri memancarkan aura kebahagiaan, sampai aku rasakan dari tatapan matanya, ibu sangat mencintaiku. Ibuku duduk disampingku memeluk erat tanganku dan mencium pipiku seperti anak ABG yang sedang dimabuk cinta.

“Jamal sayang, ibu bahagia sekali dihari yang cerah ini lalu memandang wajahmu. Rasanya ibu seperti mendapatkan harapan dan masa depan tatkala ibu berada didekatmu..” ibu menyenderkan kepalanya dibahuku.

“Pagi ini Jamal juga merasa senang dan bahagia ada ibu disisiku, Jamal ketika melihat ibu seakan melihat masa depan Jamal ku tanamkan dirahim ibu. Ibu yakin membiarkan sperma Jamal membuahi sel telur ibu?”

“Sayang, tak ada yang lebih membahagiakan bagi ibu saat ini selain hamil dari anak ibu sendiri. Ibu sangat mengharapkan didalam rahim ini tumbuh anakmu, anak kita sayang. Ibu rela mengandung anakmu karena ibu sangat mencintaimu, juga ibu meyakini bahwa kamulah satu-satunya masa depan ibu.”

“Jamal merasa tersanjung Bu… ibu mau Jamal hamili. Ibu tenang saja karena Jamal pasti akan bertanggung jawab. Selama ini memang Jamal berkeinginan untuk menghamili ibu, tapi Jamal belum mendapatkan kepercayaan dari ibu. Sekarang Jamal senang sekali akhirnya harapan Jamal cita-cita Jamal selama ini terkabul juga untuk menghamili ibu…”

Aku dan ibu saling tersenyum dan tertawa dibelakang warung, iseng-iseng aku raba aku remas memeknya dari luar celana tidurnya Aww!! Ibuku kaget ketika memeknya aku remas dan aku colok dengan jari tengahku. Padahal memakai celana tidur dan kancutnya yang berwarna putih, tapi jari tengahku sampai masuk setengahnya, “buseett ibu! Memek ibu gede banget sihh!!” Sambil aku cubit bibir memeknya yang tembem lalu aku goyang-goyang.

“Ihh.. Jamal mah nakal memek ibu dicubit… Jangan dicolok dong nanti ibu bisa sange lho..” ibuku manyun manja lalu tersenyum memeluk tanganku lagi.

“Abisnya ibu itu ngegemesin…! Soalnya memek ibu tembem banget.. Jamal suka..!” Kataku masih sambil ku masukan setengah jari tengahku sambil kucubit kedua bibir memeknya lalu ku goyang-goyang.

“Jamal.. Jamal.., sebenarnya kamu itu selalu bikin ibu bahagia sayang. Dulu ibu pernah kepikiran ingin dientot kamu lho..waktu kamu tumbuh remaja sebenernya ibu udah sayang dan menaruh hati padamu, tapi ibu takut dosa dan selalu ingat almarhum ayahmu…”

“Terus kenapa sekarang ibu malah mau sama Jamal dientot Bu? Bukankah sama saja berdosa?”

“Soalnya kamu juga Mengungkapkan isi hati kamu sama ibu, jadi rasa ibu tak sebelah tangan, ibu menaruh semua harapan ibu sama kamu sayang, ibu percaya kamu bisa mengemban tanggung jawab menjaga ibu, merhatikan ibu, menyayangi ibu. Untuk itulah sekarang ibu mau dientot kamu sayang..”

“Seandainya dari dulu kita bersetubuh Bu, tentu sekarang kita sudah punya anak.. seandainya saja ibu dulu Jamal berani mengungkapkan isi hati Jamal, dan ibu yakin sama Jamal tentu ibu akan mendapati Jamal seorang yang bertanggung jawab..”

“Ibu juga merasa menyesal sayang… Kenapa gak dari dulu ibu percaya bahwa kamulah lelaki yang pantas menggantikan posisi ayah kamu sebagai suami ibu..”

“Yang dulu biarlah berlalu Bu, sekarang kita jalani saja sisa hidup kita ini sampai ajal menjemput. Aku akan selalu bersama ibu dan takkan meninggalkan ibu selamanya.. percayalah..”

“Iyaa sayang ibu percaya sama kamu…”

“Oiya Bu, ibu yakin mau hamil lho?” Kataku meyakinkan ibuku apakah beliau benar ingin hamil anakku.

“Kamu masih saja nanyain ibu tentang masalah itu.. tentu saja ibu mau hamil dari benih kamu… Kamu itu lebih layak mengisi rahim ibu daripada orang lain Jamal.. apa kamu mau ibu dihamili lelaki lain?”

“Ihh jangan dong!.. Jamal gak rela memek ibu dimasukin kontol selain kontol Jamal buu.. tadi aku cman ngetes aja, apa ibu benar-benar ingin hamil dari benih Jamal? Makanya Jamal ingin tahu aja sebelum ibu berubah pikiran. Maafin Jamal ya Bu.. memek ibu hanya untuk Jamal, rahim ibu hanya Jamal yang boleh mengisinya dan ibu hanya untuk Jamal seutuhnya..” kupeluk ibuku, kurasakan payudaranya yang besar menekan dadaku.

“Iyaa ibu maafin kamu. Ibu mah gak mau dihamili laki-laki lain selain kamu sayang. Sayang-…. Hoeekk.. Hoeekk…!” Belum ibu melanjutkan ngomongnya ibuku mual-mual dan seperti terlihat ingin muntah. Aku dengan sigap mengusap-usap punggung ibu lalu aku suruh ibuku minum.

“Kenapa Bu?… Ibu kenapa kok mual-mual Bu? Ibu sakit?” Kataku sedikit panik.

“Gpp sayang… Ibu baik-baik saja… Sayang… Sepertinya ibu hamil… Anter ibu ke puskesmas yuk?”

“Apa ?! Ibu hamil Bu?!… Seriusan Bu?!!”

“Iyaa kayaknya… Untuk itulah kita ke puskesmas yaa? Anterin periksa ibu.. supaya mastiin hamil atau nggaknya..”

“Baik Bu.. sekarang kita berangkat ya…” Mendengar ibuku katanya hamil aku sangat senang sekali, tapi aku harus mastiin ibuku ke puskesmas.

Setelah menutup warung, aku dan ibuku langsung pergi ke kota yang jaraknya lumayan jauh. Sebenarnya ada puskesmas yang dekat tapi sepertinya aku dan ibu tahu, jika ibu ngecek gejala tersebut ke puskesmas terdekat, lalu ternyata hamil, bisa menjadi aib bagi warga sekitaran warung dan bisa saja aku juga ibuku dikucilkan atau diusir dari tempatku tinggal. Terlebih lagi bidan-bidan yang disitu dikenal oleh warga setempat. Jika aib ini bocor bisa bahaya. Untuk itulah kita berdua berangkat menuju puskesmas yang agak jauh dikota.

Dengan mengendarai motor Supra X aku dan ibuku pergi kekota melewati jalan beraspal yang kanan kirinya hutan lalu beberapa puluh meter berjejer warung-warung kecil.

Akhirnya tak butuh waktu lama sampai juga aku dan ibu menemukan puskesmas yang saya rasa aman, takkan ada warga ditempat tinggalku mengetahui kabar jika saja ibuku hamil.

Setelah mendaftar dan menunggu sekitar 7 menitan ada suara menyebut nomor antrian yang sedang ibuku pegang. Lalu aku dan ibu masuk ruangan kecil yang disamping kiriku ada kasur dengan karpet kulit warna hitam dan didepanku ada seorang wanita ber-jas putih yang memakai stetoskop dikalungkan dipundaknya, ternyata beliau adalah dokternya.

Dokter, ” silahkan duduk pak bu… selamat siang bapak ibu.. ada yang bisa kami bantu?”

Ibu, “ini Bu dokter saya mau meriksa kandungan… Apakah saya sedang hamil atau nggak… Soalnya saya mual-mual dan terasa enek banget bu …”

Dokter, “baik ibu.. kalau boleh saya tahu disamping ibu suaminya ya?”

Aku dan ibuku saling berpandangan

Ibu, “Iyaa Bu dokter dia suami saya… Saya seorang janda Kami baru menikah..”

Dokter, “ohh pantesan Bu suaminya masih muda dan gagah… Kirain saya maaf dengan siapa pak?”

Saya, “Jamal Bu dokter…”

Dokter, “pak Jamal maaf, kirain bapak ini putranya soalnya kayak ada mirip-miripnya sama istri bapak… Maafkan saya ya pak Jamal..”

Saya, “O,.. gpp Bu dokter… Mungkin namanya juga jodoh Bu … Jadi terlihat mirip…” Kataku sambil tersenyum.

Bu dokter pun tersenyum lalu berkata kepada ibuku, “baik dengan ibu Sari ya? Silahkan Bu naik ke kasur biar bisa saya periksa dulu…”

Ibuku akhirnya diperiksa oleh Bu dokter itu, 10 menit kemudian barulah Bu dokter sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa yang kita harapkan terjadi juga.

Bu dokter, “Bu Sari dan pak Arta.. selamat ya ternyata Bu AmSari positif hamil… baru beberapa Minggu,jadi jaga kandungan ibu baik baik ya karena lagi hamil muda”

Aku dan ibu, “Alhamdulillah… Akhirnya… Makasih Bu dokter….”

Setelah diperiksa oleh Bu dokter kita berdua pamit pulang, sebelum pulang ibuku ingin makan dan menikmati keindahan suasana kota. Lalu saya pun mencari warteg untuk mengisi perut yang kosong dan mengajak ibuku keliling kota.

Tak terasa hari sudah mulai malam, waktu begitu cepat padahal perasaan hanya sebentar saja.
Aku, “wah! Bu kita kemalaman nih..”

Ibuku, “iyaa sayang.. ayo kita pulang”

Dengan mengendarai motor Supra X aku mulai menyusuri jalan beraspal melewati warung-warung kecil yang menjual buah-buahan, lalu tiba-tiba ketika melewati tempat yang sepi aku merasa motorku bermasalah, aku berhenti sebentar turun dari motor lalu aku tekan ban belakang… Ternyata bocor. Kalau begini percuma motorku tak bisa lagi ditumpangi.

Ibu, “kenapa motornya sayang..??”

Aku, “maaf Bu, bannya kempes…”

Ibu, “terus gimana sekarang?”

Aku, “kayaknya kita nunggu bantuan lewat Bu.. sambil dorong motor… Ibu jalan didepan aja… Jamal dibelakang sambil nerangin ibu pake lampu motor…”

Ibu, “Ya sudah ibu jalan didepan… Kamu yakin gak mau ibu bantuin ngedorong motor sayang?”

Aku, “gak usah Bu, Jamal bisa sendiri kok..”

Akhirnya aku dan ibu berjalan kaki dijalan beraspal yang kanan kirinya banyak pepohonan. Suasana gelap hanya diterangi cahaya lampu motor dan sedikit sinar bulan purnama.

5 menit berjalan kaki di pinggir jalan sebelah kiri ada rumah kecil dari bilik bambu dengan penerangan lampu 5 Watt yang ternyata adalah sebuah bengkel tambal ban.

Aku, “syukurlag… Bu ada tambal ban.”

Ibu, “iyaa sayang ayo sini ibu bantu dorong…”

Aku tak menolak bantuan ibu ikut mendorong motor, setelah sampai aku lihat bapak-bapak yang usianya sekitar 40 tahunan menyapaku.

Bapak, “kenapa Jang? (Bahasa Sunda, kalau bahasa Indonesia ‘Nak’)

Aku, “ini pak ban motor saya kempes… Kayaknya bocor pak…”

Bapak, “ohh… Bapak cek dulu ya…?”

Ketika si bapak tadi ngecek ban motorku, aku melihat sekeliling bengkel ada 3 orang bapak-bapak tua yang sedang minum-minuman keras. Mereka semua melihat kearah ku, bukan! Tapi kearah ibuku. Sorot mata mereka seperti melihat mangsa yang empuk, tapi aku positif thinking saja karena wajar saja ibuku memang menarik perhatian banyak lelaki karena bodynya yang cantik.

Ibuku ketika berangkat hanya memakai dress muslimah dan memakai kerudung, meskipun memakai dress yang longgar tetep saja pantat atau bokongnya itu seakan tak sanggup menutup auratnya, sehingga pantatnya yang bahenol mirip Kim Kardashian itu menonjol dibalik dress-nya itu.

Ibu memeluk tanganku erat karena mungkin merasa takut pada bapak-bapak tua itu. Lebih parahnya si bapak tua tukang bengkel pun melirik terus ke arah pantat ibuku. Aku baru sadar ternyata tukang bengkelnya pun tercium bau alkohol yang menyengat hidung.

Salah satu diantara mereka pergi ke seberang jalan kulihat sedang kencing sambil melirik kanan kiri lalu melihatku. Tapi aku juga pura-pura seolah tak melihat dia sedang buang air kencing, lalu mataku fokus lagi melihat si bapak tukang tambal ban melihat caranya bekerja.
Tiba-tiba BUKKK..!!! Penglihatanku gelap tak sadarkan diri seperti ada yang memukul kepalaku dari belakang. Entah berapa lama aku pingsan, ketika antara sadar dan tak sadar sekilas aku mendengar suara minta tolong “Arryaaaa… Tollooonnngg..!! Eemmmm… Eeemmmmm…!!!” Suara itu mirip suara ibuku. Hahh?!! Ibu?!! Aku berusaha membuka mataku meskipun terasa buram kulihat didepan mataku ada banyak lelaki sedang telanjang bulat dengan seorang wanita dibawahnya.

Aku berusaha mengedip-ngedipkan mataku agar pandanganku terlihat jelas, ketika penglihatanku kembali normal. Mataku terbelalak melihat ibuku sedang diperkosa oleh 4 lelaki tua yang tadi sedang mabuk-mabukan itu. Aku dengan sekuat tenaga berontak ingin menolong ibuku, tapi mulutku disumpal kain seperti bekas lap motor yang penuh dengan minyak oli. Tangan dan kakiku diikat ditiang rumah bilik.

Aku ingin berteriak tapi tak bisa, berontak pun ikatannya sangat kuat sampai membuat tanganku lecet. Ibuku akhirnya melihatku ketika aku sudah sadar, sambil mengucurkan air mata dia berkata, “arryaaa tolonggg ibbuu.. eemmmmmm…!!” Salah satu lelaki tua itu memaksakan kontolnya itu menjejal mulut ibuku dengan kontolnya, satunya lagi menghisap payudara ibuku, tapi yang membuat aku sangat shock si bapak tua yang menambal bantu sedang menjilati memek ibuku.

“Buseeettt ini memek enak banget anjiiinnggg…!! Tembem banget brow..!!” Kata si bapak tukang bengkel itu.

“Payudaranya juga montok cuyy… Bini gua juga kalah sama yang ini…!!”

“Cepetan Udin, entot gua udah gak tahan nihh!! Pengen ngentot wanita cantik ini..!”

“Iyaa… Iyaaa…!! Sabar nanti juga kebagian ngentot nihh memek tembem!” Kata si bapak tukang bengkel.

Si bapak itu melebarkan kedua kaki ibuku, dengan kontolnya dia dengan sekali sodok amblas ditelan memek ibuku “Uuggghh!!! Oohhhh… Buseeett nihh ibu-ibu enak banget cuk memeknya!!… Menggigit banget…!!!” Si bapak itu melenguh sambil memegang kedua lutut ibuku mempertahankan kedua kaki ibuku agar tetap mengangkang.

Aku tak bisa berbuat apa-apa, ku lihat sekeliling ternyata ini didalam rumah bilik. Ku lihat ibuku sedang disetubuhi lelaki biadab itu! Perasaan marah! Emosi! Menjadi satu dalam diriku. Kalau saja ikatan ini lepas, aku bersumpah akan aku bantai mereka sampai babak belur yang telah membuat ibuku menangis.

Dalam keadaan seperti ini aku hanya bisa menyaksikan ibuku disetubuhi mereka, mulut ibuku dimasuki kontol, kedua tangannya dipaksa memegang kontol juga, apalagi memek ibuku sedang digenjot si bapak tua Bangka itu. Beberapa kali dia menggenjot si bapak itu melenguh menekan sedalam-dalamnya kontolnya dan mendiamkannya sambil mengerang melepaskan sperma haram kedalam memek ibuku. Setelah itu dia mencabut kontolnya lalu terduduk lemas, kini giliran lelaki yang satunya lagi memaksa ibuku untuk nungging, dengan kontolnya yang besar berurat itu diarahkannya kontol dia kearah mmk ibuku. Sempat aku lihat beberapa kali kontolnya terpeleset kesamping, “buseetttt… Ini lobang mmk sempit amat brow…!” Kata lelaki yang sedang berusaha memasukan kontolnya yang besar itu memaksa masuk lobang mmk ibuku.
“Cepetan! Gua juga mau udah gak tahan nih.. akhh..! ” Kata yang lain.

Beberapa kali tekanan akhirnya masuk juga kontolnya mendobrak pertahanan lobang mmk ibuku. “Aaaaaammmmmmm….!!!! ” Ibuku berteriak tapi langsung disumpal mulut ibuku yang menganga itu dengan kontol yang besar dari salah satu lelaki tua itu.

Aku sebenarnya tak sanggup melihat penderitaan ibuku yang diperkosa 4 lelaki dengan kejam tanpa perasaan. Deraian air mata menetes di pipi ibuku, muncratan sperma membasahi tubuh, mmk juga mulut ibuku.

Disaat seperti itulah aku ingat Tuhan, “tuhan… Tolong kami… Tolong ibuku…” Dalam hatiku menangis tak sanggup menahan penderitaan ini.

Aku sungguh kasihan melihat ibuku terkulai lemas tak berdaya mengimbangi permainan mereka, matanya terus mengalirkan air mata dipipinya. Beberapa kali ibu memalingkan wajahnya karena tidak mau dicium mereka, tamparan demi tamparan dilayangkan ke pipi ibuku agar diam, akhirnya ibuku terdiam juga. Disaat itulah mulut-mulut mereka menciumi ibuku secara membabi-buta sampai sembab dan merah-merah pipi dan leher ibuku.

Rupanya bisikan hatiku di kabulkan, tiba-tiba BRAAAAKKKKK…!!! pintu rumah didobrak beberapa warga sehingga membuat para lelaki tua bejat itu terkejut semua. Syukurlah aku terlepas dari ikatanku, tanpa memperdulikan bapak tua yang digebukin warga aku langsung memeluk ibuku sambil aku selimuti tubuhnya yang penuh dengan balutan sperma dengan kain sprei. Ibuku menangis sejadi-jadinya dipelukanku, aku hanya bisa berkata, “iyaa Bu, Jamal merasakan penderitaan ibu… Maafkan Jamal tak bisa melindungi ibu…” Ibuku tak menjawab, dia hanya memelukku erat ketakutan.

Kulihat 4 lelaki tua itu babak belur dihajar massa yang emosi dengan kelakuan bejat mereka, lalu tak berapa lama datang polisi mengamankan para pelaku itu. Setelah ibuku merasa tenang, kami dimintai keterangan terkait kasus ini. Ternyata mereka semua lelaki tua yang memperkosa ibuku adalah pengedar dan pengguna narkoba di daerah itu. Aku merasa senang mereka akan mendapatkan kurungan penjara yang lama.

Dengan ditemani beberapa warga kami diantar pulang pakai mobil bak polisi ketempatku tinggal, ternyata setelah sampai diwarung, aku dan ibuku jadi pusat perhatian warga setempat. Setelah tahu masalahnya banyak diantara ibu-ibu menangis memeluk ibuku, tak bisa terbayangkan bagaimana penderitaan yang dirasakan ibuku ini.

Setelah hampir tengah malam beberapa dari warga tetangga yang mengantar kami juga warga sekitar pun sedikit demi sedikit pamit pulang, tinggal beberapa ibu-ibu yang suka ngobrol diwarungku termasuk ibu selma menemani ibuku, mengelap dengan handuk yang sudah dibasahi air hangat yang ada di baskom. Ku lihat Bu elma dibantu ibu-ibu yang lain membantu mengelap tubuh ibuku yang berlumuran semprotan sperma.

Tadinya aku disuruh menjauh jangan lihat ibuku yang sedang telanjang, tapi ibuku melarang aku pergi jauh karena takut. Akhirnya aku pun duduk menghadap ibu sambil melihat ibu elma dan ibu yang lain mengelap tubuh ibuku.

“Ibu elma juga ibu-ibu yang lainnya… Saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian ibu-ibu atas musibah saya… Setelah ini ibu-ibu pulang saja jangan tinggalkan warung… Biarlah Jamal yang mengurus saya… Saya masih trauma… Jika ada anak saya Jamal… Saya merasa tenang…” Kata ibuku kepada ibu-ibu.

Ibu elma, “baiklah Bu Sari yang sabar yaa… Kalau begitu kami pulang dulu …”

Ketika semua ibu-ibu sudah pada pergi pulang ke rumahnya masing-masing, ibuku memanggilku.

“Jamal sayang… Kesini temani ibu..” kata ibu.

“Iyaa Bu..”

Pas aku mendekatinya, langsung aku peluk ibuku sambil menangis tak sanggup melihat penderitaan ibuku. Ibu pun menangis dipelukanku.

“Maafkan Jamal bu… Jamal tak bisa berbuat apa-apa ketika ibu diperkosa… Jamal merasa tak berguna buat ibu..”

“Ibu tahu kamu pingsan sayang, ketika lelaki yang pura-pura kencing itu melihat kamu lengah … Kepala kamu dipukul balok kayu sampai tersungkur… Ibu mau berteriak tapi keburu dibekap mulut ibu… Teman-temannya menggotong ibu kedalam rumah dan kamu diikat oleh si tukang bengkel itu.. maafkan ibu sayang … Ibu merasa terhina … Tubuh ibu sudah di nodai lelaki lain.. ” kata ibu sambil terbata-bata ngomongnya.

“Bu… Jangan berpikiran seperti itu… Jamal tetap menghormati ibu sebagai ibu yang baik… Biarkan Jamal ikut menanggung beban derita ibu, karena apapun yang terjadi Jamal akan selalu bersama ibu…” Kataku.

“Seandainya tak ada kamu disisi ibu… Ibu tak tahu harus berbuat apa menjalani hidup tanpa kamu sayang…”

Sambil memeluk ibuku, aku berkata, “Jamal sayang ibu… “

“Ibu juga sayang….”

Mungkin karena kecapean sehabis diperkosa, ibuku tidur dipelukanku dengan air mata yang sudah mengering dipipinya.

Bersambung.
 
IKATAN CINTA JAMAL Season 6
Sejak kejadian pemerkosaan itu, ibuku tak mau jauh dariku dan ibu jadi membenci semua lelaki karena perasaan shock yang diderita ibu ketika diperkosa itu. Kabar menjadi korban pemerkosaan itu sampai terdengar oleh saudara-saudaraku dari pihak ibu juga ayah, selama seminggu itu warung kami didatangi saudara dari jauh maupun dekat hanya sekedar melongok dan memberi semangat.

Musibah yang menimpa ibuku membuatku sadar bahwa pemerkosaan itu ternyata ada sebuah hikmah yang dapat dipetik. Sekarang ibuku sedang mengandung anakku, orang akan menyangka termasuk saudaraku bahwa ibuku hamil gara-gara korban pemerkosaan. Memang kejadian ini membuatku marah, karena satu-satunya kehormatan yang ibu miliki, orang lain pun ikut merasakannya juga. Tapi ini lebih baik daripada aku dan ibuku diusir warga bahkan bisa saja berakhir dipenjara.

Setiap malam aku selalu tidur bareng dengan ibu, tapi baik aku atau ibu tak ada yang mau memulai untuk melakukan persetubuhan lagi. Aku berpikir jika aku menyetubuhi ibuku dalam keadaan shock! Sama saja aku tak memperdulikan keadaan psikis ibuku. Tapi aku pun sesungguhnya penasaran, apa yang membuat ibu tak berani memulai untuk ngajak duluan bersetubuh denganku?
Sewaktu ibu habis di perkosa aku dan ibu memeriksakan diri dengan kandungan ibu, karena aku khawatir dengan kandungan dari ibu, syukurlah kandungan ibu baik baik saja, janin yang ada dalam perut ibu kuat.

berapa bulan berlalu perut ibuku sudah menampakkan perubahan, perutnya sedikit buncit dan tubuh ibu terlihat semakin menggairahkan.

Hamilnya ibuku yang menjanda tanpa seorang suami tentunya membuat geger seisi warga kampung disini, tapi mereka semua mengerti bahwa ibuku korban pemerkosaan. Seandainya orang tahu ibuku dihamili anaknya sendiri, tentu aku akan diusir dari daerah ini karena akan membawa sial.

Yang aku pikirkan ternyata selama ini meleset, tidak semua orang menerima kebudayaan sesat yang mau menerima dengan sadar hubungan sedarah dibiarkan begitu saja. Kalaupun diusir dari kampung, aku dan ibuku pasti kena pidana gara-gara kasus seperti ini.

Sudah hampir 3 bulan kehamilan ibuku, aku tak lagi menyetubuhinya lagi. Selain ingin memulihkan trauma ibuku, aku ingin ketika menyetubuhinya dalam keadaan mental ibuku kembali seperti sedia kala dan dalam keadaan sehat, karena sejak diperkosa itu ibuku kadang sering sakit panas. Aku tak mau memaksakan kehendakku menyetubuhi ibuku dalam keadaan seperti itu.

Kini sudah 3 bulan berlalu, akhirnya ibuku kembali sehat lahir batin. Aku sangat senang sekali melihat ibuku seperti dulu lagi yang ceria dan tubuhnya semakin montok saja. Tetangga pun sering berkunjung ke warungku lagi, ngobrol dengan ibuku bercanda dan tertawa.

Ibu elma, “Bu Sari yang sabar yaa… Kayaknya ketika ibu diperkosa ibu Sari sedang subur… “

Ibuku, “iyaa Bu sepertinya begitu… Meskipun begitu saya akan tetap menjaga kandungan ini sampai melahirkan… karena bayi ini tak berdosa, Karena walaupun tak ber ayah… Anakku Jamal akan bertanggung jawab mengurus ibunya juga anak yang dikandung ini…”

Ibu elma, “saya senang sekali ibu Sari tidak melakukan ****** karena hamil diluar nikah… Karena itu sangat dilarang agama… Selain itu resikonya sangat tinggi… Maaf ya Bu Sari ngomong saya ceplas-ceplos…?”

Ibuku, “gpp Bu elma,.. saya malah bersyukur ibu elma juga ibu-ibu yang lain selalu datang kesini menghibur kami… Ibu elma tak perlu khawatir… Justru saya sangat senang akan kehamilan ini… krna ada anakku Jamal saya merasa ada yang melindungi.”

Mendengar kata-kata ibuku, ibu elma dan yang lainnya terlihat bingung dengan jawaban ibuku. Saya dapat membaca apa yang sedang dipikirkan oleh mereka kepada ibuku. Kenapa ibuku malah senang dirinya hamil? Sudah tentu senang, karena didalam rahimnya ibuku sedang tumbuh anakku. Aku dan ibuku hanya tersenyum melihat tingkah mereka yang kebingungan, tapi mereka semua tak begitu memikirkan tentang siapa sebenarnya anak yang sedang dikandung oleh ibuku, yang jelas itu rahasia kami berdua saja yang tahu.
Setelah puas mengobrol akhirnya mereka semua bubar pergi ke warungnya masing-masing, kami disini akur-akur saja tak merasa saling menyaingi dalam berjualan. Malah antara warung yang satu dengan yang lainnya saling berkunjung bergiliran hanya sekedar untuk saling silaturahim dan mempererat tali persaudaraan.

Aku dan ibu sangat bahagia tinggal disini meskipun serba kekurangan, apalagi sekarang ibuku sedang mengandung anak pertama kami. Kebahagiaan ini tak bisa digambarkan dengan sebuah kata, karena kata tak bisa mewakili rasa senang dihati kami yang sedang kami rasakan saat ini.

Suhu udara terasa dingin, angin berhembus kencang diiringi hujan gerimis. Aku tak menyadari bahwa cuaca sedang mendung dari tadi ketika masih ada ibu-ibu ngobrol. Karena sedang tak ada pembeli aku rebahan dipaha ibuku yang besar, sambil menghadap ibuku aku cium perutnya.
“Bu..??”

“Iyaa sayang…”

“Jamal sangat senang sekali sudah menghamili ibu…janin Didalam rahim ibu ada anakku… yang kuat semoga sehat sehat karena ini Anak pertama kita…” sambil mengusap perut ibu

“Iyaa ibu juga sangat senang sayang… Ibu bersyukur sudah dihamili kamu, karena ibu sangat mencintai kamu sayang…” Kata ibuku sambil mengelus kepalaku.

“Bu, jangan marah yaa…?”

“Iyaa sayang… Ada apa?”

“Ibu harus janji dulu jangan marah Bu..?!”

“Ibu janji takkan marah…. “

“Mmmm… Ketika ibu diperkosa oleh 4 orang itu aku lihat ibu orgasme… Apa ibu menyukainya disetubuhi oleh banyak lelaki waktu itu? Apakah ibu masih terbayang ingin melakukannya dengan lelaki lain selain Jamal bu? Jamal takut kehilangan ibu… Jamal takut ibu malah ketagihan di entot lelaki lain sehingga menjadi fantasi bagi ibu, uneg-uneg ini membuat Jamal selalu kepikiran hal itu ..” tiba-tiba ibuku meneteskan air mata sampai mengenai pipiku, lalu ditamparnya pipiku tidak terlalu keras seperti menepuk nyamuk saja.

“Tega kamu berkata seperti itu sama ibu Jamal…. Iyaa waktu itu ibu memang orgasme… Memang benar itu… Tapi harga diri ibu lebih sakit dari kenikmatan yang ibu dapatkan sayang…”

“Maafkan Jamal Bu… Jamal hanya takut bayang-bayang itu mempengaruhi ibu… Jamal takut ibu tergoda lelaki lain disaat Jamal tak ada didekat ibu” Aku dekatkan wajahku menempel dengan perutnya.

“Sayang jangan kamu samakan nafsu dengan cinta, ketika seorang pelacur menyerahkan tubuhnya bukan berarti dia cinta sama kamu, bisa saja hatinya sedang menangis karena tubuhnya dinikmati oleh orang yang tidak dicintainya. Tapi jika seorang wanita mencintaimu dengan tulus, ibu yakin ketika dia merenggangkan pahanya… dia akan melebarkannya selebar-lebarnya untuk lelaki yang dicintainya dan tentunya dia akan menghadirkan perasaan dihatinya bersamanya… Seperti cinta ibu sama kamu sayang… Percayalah kamu satu-satunya lelaki yang ibu cintai..” ibuku masih mengusap kepalaku dengan tangannya yang lembut.

“Bu, apa ibu memaafkan Jamal? Saking takutnya Jamal kehilangan ibu… Jamal sampai berkata seperti itu sama ibu… Maafkan Jamal Bu…”

“Gpp sayang… Ibu senang kamu berkata seperti itu… Karena ibu pernah bilang sama kamu untuk saling terbuka jangan ada yang ditutup-tutupi… Coba kalau tadi kamu tak mengatakan itu… Pasti kamu akan terus memendam kecurigaan pada ibu yang sebenarnya tak pernah ibu bayangkan selama ini..”

Sambil tiduran dipahanya, aku iseng-iseng menyentuh pubis vagina ibuku yang terasa lebih padat bahkan sampai mengenai celah memeknya.

“Ihh.. Jamala kamu mah nyolokin memek ibu ihh… Nanti ada yang lihat lho…”

“Maaf Bu… Memek ibu udah baikan kan sekarang?” “Kamu kok baru nanya sekarang sihh…! Udah sebulan yang lalu ibu udah merasa baikan… Kamunya aja gak peka…” Kata ibuku sambil cemberut.
“Jamal kangen memek ibu… Di ijinin gak bu Jamal ngelongok anak Jamal?”

“Hahaha! Jamal… Sayang… Kamu itu bikin ibu gemes ihh..! Kamu kayak ke siapa aja… Kamu minta kapanpun akan ibu berikan kok sayang… ibu juga sebenarnya rindu sama kontol kamu… Tapi ibu malu… Takut kamu merasa jijik sama ibu karena sudah dinodai lelaki lain… Tiap kali ibu mandi sengaja pintunya gak ditutup tapi kamu gak masuk malah ngintip pun tidak… Tiap kali ibu pake handuk sengaja ibu tinggikan handuknya agar memek ibu kelihatan sama kamu tapi kamu ya diam aja akhirnya ibu pun jadi sedih..”

“Ibu jangan berpikiran seperti itu Bu… Jamal sama sekali tak menganggap ibu jijik… Namanya juga musibah Bu kita tak tahu itu akan terjadi… waktu ibu pake handuk itu sebenarnya Jamal sange banget lho Bu? Ingin rasanya Jamal jilatin memek ibu. Jadi, boleh gak Bu… Jamal menyetubuhi ibu lagi seperti dulu…?”

“Boleh sayang… Tapi jangan sekarang masih sore… Ihh jangan nyiumin memek ibu Jamal… Nanti dilihat orang…!” Kata ibuku, bukannya menjauh malah mengelus kepalaku.

“Jamal kangeeenn banget sama ibu, kangen hangatnya tubuh ibu… Rasa juga baunya memek ibu… Maafkan Jamal Bu… Sebenarnya tak sopan Jamal bilang itu sama ibu… Ibu tetaplah orang yang dulu melahirkanku… Jamal tetap menghormati ibu… Hanya saja kontol Jamal ini terus menggeliat ingin masuk kedalam memek ibu… Ibu gak tega kan kalau kontol Jamal tersiksa begini…??” Kataku sambil membaui memek ibu dari luar dasternya, tangan ibu masih mengusap-usap kepalaku karena rasa sayangnya sebagai ibu. Aku tak khawatir akan ada orang ke warung ini, karena hujan semakin lebat dan berkabut.

“Sayang, kasih ibu cinta ibu sama kamu jangan disamakan dengan cintanya seorang gadis kepada pacarnya. Ibu yang melahirkan kamu dalam susah payah, merawatmu dengan penuh kasih, cinta ibu sama kamu begitu besarnya… Jika saja pernikahan sedarah legal dibumi ini… Ibu rela mengandung anakmu sebanyak mungkin.” Kata-kata ibu membuatku yakin bahwa ibuku takkan mungkin membiarkan harga dirinya diambil lelaki lain. Aku yang awalnya takut ibuku ketagihan ingin di gangbang atau membiarkan dirinya disetubuhi lelaki lain di belakangku, ternyata itu hanya pikiranku saja yang terlalu khawatir memek ibuku dinikmati lelaki lain.

Suhu udara semakin dingin, angin berhembus kencang sampai menghempaskan ranting dan dedaunan. Dalam keadaan seperti itu aku pandangi wajah ibuku yang cantik itu begitu mengundang birahiku.

“Kenapa sayang? Kok liatin wajah ibu sihh? Ibu malu diliatin kamu terus ihh…” Kata ibuku mencubit pipiku.

“Bu, Jamal udah gak kuat nih… Ngentot yuk bu?… Tuhh lihat kontol Jamal udah ngaceng begini lho Bu..?!” Sambil ku perlihatkan kontolku kepada ibuku.

Melihat kontolku yang ngaceng itu mata ibuku terbelalak! Rona wajahnya langsung memerah dan menelan ludahnya. Secara reflek digenggamnya kontolku oleh tangan ibu sambil meremasnya.

“Sayang… Kontol kamu langsung buat ibu merangsang… Yuk ahh..!! Ibu juga kayaknya gak bisa nahan birahi didalam diri ibu… Tutup aja warungnya yaa sayang..? Ibu mau pipis dulu nihh..”

“Asiiikkk!!! Beneran Bu mau ?”

“Iyaa… Serius ini! Ibu juga udah gak kuat…”

“Baik Bu… Jamal tutup dulu yaa warungnya..??”

“Iyaa tutup aja… Nanti kalau lagi enak-enaknya datang pembeli kan bisa nanggung sayang..”

“Wahh! Ibu pinter banget…” Sambil aku cubit gemas pubisnya yang padat itu ugh!! Buseet ini memek ibuku tebal banget!

Melihat kelakuan mesumku yang nyubit memeknya itu, ibuku membalas mencubitiku, “ayooo…!?!” Kata ibuku sambil tersenyum manis lalu menggigit bibir bawahnya dengan genit.

“Iyaa Bu..! Siap dilaksanakan….!!” Aku langsung bangkit membereskan dagangan lalu menutupnya. Sedangkan ibuku pergi ke kamar mandi untuk biang air kecil dan aku langsung menuju kamar bersiap-siap menghajar memek ibuku.

Kreeettttt…!!! Pintu kamar dibuka, pintu yang terbuat dari empat buah papan yang direkatkan menjadi sebuah pintu itu pun dibuka oleh ibuku. Ibuku datang sambil melemparkan senyuman kepadaku, disertai mimik wajahnya yang begitu cantik sampai aku benar-benar tidak salah memilih wanita yang sangat istimewa.

Ibuku duduk aku pun duduk ditengah kasur, didepanku kini ada seorang wanita ibu kandungku sendiri yang sedang hamil tiga bulanan. Dia adalah satu-satunya wanita yang aku cintai dan sangat aku sayangi, dari dirinyalah sumber dari segala macam kenikmatan ada pada dirinya. Tak ada satupun dari dirinya sesuatu yang tidak membuatku bergairah, nafsuku selalu terpancing untuk menyetubuhinya.

Dengan posisi kami duduk aku belai pipinya yang kemerahan sambil tersenyum kepada ibuku, tangannya memegang tanganku agar berlama-lama memegang pipinya, matanya terpejam dengan mengusap-usap pipinya ditelapak tanganku. Ahhh….!! Ibuku mendesah lalu berkata, “dari telapak tanganmu … Ibu merasakan kasih sayangmu mengalir ke pipi ibu… Ahhh… Sungguh memek ibu langsung terasa geli ingin digesek-gesek kontolmu sayang…”

“Ohh… Ibu… Kamu begitu menggoda… Aku merasa senang dari ibu aku akan memiliki keturunan… Bu.. bahagiakan ibu aku setubuhi sampai hamil begini Bu?”

“Karena cinta lah yang membuat ibu rela mengandung anak darimu sayang… Kamu sumber kebahagiaan ibu… Kamulah yang membuat tujuan hidup ibu menjadi sangat berarti…” Kata ibuku sambil menciumi tanganku.

Aku usap rambut kepalanya sambil aku rapikan rambutnya yang terurai panjang itu kebelakang telinganya. Ibu menatapku dengan tatapan yang penuh perasaan cinta, seakan perasaan dihatinya terpancarkan dari tatapannya itu sampai menembus relung hatiku. Rasanya begitu hangat dan terasa lapang dadaku ini melihat ibuku yang penuh daya tarik dari tubuhnya itu.

Ku dekati ibuku lebih dekat lagi, lalu kedua tanganku mulai menyentuh dan meremas payudaranya yang montok berisi itu dari luar dasternya. Ohh.. rasanya begitu padat, kenyal, dan terasa hangat ditelapak tanganku.

Ku tatap wajah ibuku yang putih itu mulai terlihat memerah, pancaran aura kasih sayangnya seakan menerpa wajahku sampai aku terpesona melihatnya, “Bu, dilepas yaa dasternya?” Kataku kepada ibu. Lalu ibu tersenyum dengan senyuman yang membangkitkan gairah seksualku. “Iyaa sayang… Bantu ibu melepaskannya…” Kata ibu kepadaku sambil aku bantu melepaskan pengaitnya dan menurunkan resleting dasternya.

Kini terlepaslah kain yang menutupi tubuh ibu, tubuh yang putih bersih, mungil juga lembut ketika ku sentuh. Aku sampai menelan ludah melihat pemandangan yang begitu menakjubkan ini. Karena saking nafsunya aku lepas kaosku lalu aku berdiri didepan ibu untuk melepaskan celana panjangku, sebelum aku lepaskan, tiba-tiba ibu bangkit setengah jongkok membantuku melepaskan celana yang aku pakai. Karena saking dekatnya dengan selangkanganku, ketika tangan ibu menurunkan celanaku beserta celana dalamku, kontolku terlepas dari sarangnya dan berdiri tegak hingga mengenai dagu ibuku. Melihat kontolku yang tegang itu, mata ibuku terbelalak! Tangan ibu dengan sigap menggenggam kontolku dengan kedua tangannya, lalu diciuminya seluruh batang kontolku bahkan sampai digesek-geseknya ke pipinya.

“Ohh… Kontolmu yang sangat ibu rindukan sayang… Mmmuuuaaahhh… Ohhh… Aromanya… Rasanya…. Ibu suka sekali sayang…” Ibuku menciumi, menghirup kontolku seperti menciumi seorang bayi mungil yang menggemaskan.

Aku kini sudah bugil didepan ibu, setelah aku lepaskan celanaku yang sudah dimata kaki dengan kedua kakiku, karena ibuku terhipnotis oleh kontolku sehingga ibu lupa melepaskan celana yang aku pakai.

Ibu masih tak mau melepaskan genggamannya, dia malah langsung mengulum kontolku seperti orang yang kehausan dikasih es lilin, Crokkk…Crookkk…Crroookkk…!! Begitulah suara yang aku tangkap dengan Indera pendengaranku.

Ketika ibuku memaju mundurkan kepalanya ughh! Rasanya sungguh nikmat sekali, perasaan nyaman, lembut, hangat juga hisapan mulutnya hampir membuat lututku tak sanggup menahan kenikmatan hisapan mulut ibu.

Aku usap-usap kepalanya sebagai tanda rasa kasih sayangku kepadanya, ibuku semakin menampakkan kebinalannya dengan menyedot dan menelan ludahnya bersamaan dengan rasa kontolku dimulutnya. Sambil di kulumnya kontolku, aku membungkuk melepaskan pengait bhnya sehingga Brolll!!! Payudara ibu yang besar itu menggelayut terlepas dari kekangannya.

Melihat payudara ibuku yang begitu besar seperti batok kelapa yang utuh itu, membuatku semakin membara birahi ini. Aku coba pegang kepala ibuku dengan kedua tanganku lalu aku hentakkan kontolku sampai ujungnya mengenai pangkal tenggorokannya ughh!! Aku melenguh merasakan kenikmatan dari mulut ibuku. Setelah itu aku lepaskan kembali kepala ibu tapi ibu masih terus menghisap kontolku sampai terasa ngilu kontolku ini. Jika aku biarkan ibuku terus menyedot kontolku, bisa-bisa game over ini.

“Sudah bu… Jamal ingin menikmati tubuh ibu… Jamal kangen ingin meluk ibu sambil memasukkan kontol ini kedalam memek ibu yaa sayang…” Kataku sambil mencabut perlahan kontolku sampai kulihat belepotan oleh air liurnya.

“Iyaa sayang… Ibu sampai lupa kalau ibu juga ingin sekali disetubuhi kamu sayang… Maaf yaa?? Ibu keenakan menikmati penis kamu… Mungkin ini efek bawaan bayi yang dikandung ibu… ” Kata ibu melepaskan kulumannya lalu menjilati bibirnya sendiri dengan memutar lidahnya.

“Gpp kok Bu… Nanti diterusin lagi… Kalau keterusan bisa-bisa muncrat di mulut ibu…” Kataku sambil jongkok, dengan posisi seperti itu aku pegang kedua pundaknya, lalu kamipun berciuman dengan ibuku sampai kontolku beberapa kali menunjuk-nunjuk lobang memek ibu yang masih terbungkus cd-nya.

Posisi ibuku yang sedang sama-sama jongkok itu tentunya membuat memeknya yang tembem itu menganga, sambil kami berciuman, tanganku meraba memek ibu dibalik cd-nya. Memang yang aku lihat itu benar adanya, memek ibuku kurasakan terbelah lebar sehingga ketika aku tekan, jari tengahku sampai terjepit terperosok dilobang memeknya bersamaan dengan kain cd-nya.

Aku yang sudah diburu nafsu, langsung mengajak ibuku untuk terlentang dengan isyarat tubuhku mendorong tubuh ibu. Kini ibuku terbaring diranjang dalam keadaan hampir bugil. Payudaranya yang besar sampai bergoyang keatas kebawah karena perobahan posisi ibuku yang mendadak dari jongkok sampai terlentang.

Kedua kaki ibuku masih terbuka lebar menekuk seperti seekor katak yang sedang menempel dikaca, ughh!! Terkejut melihat memek ibuku yang terbentuk indah dibalik cd-nya, ibuku sampai tersenyum melihat ekspresiku melihat memeknya. Ibuku sendiri pun merasa bangga bahwa memeknya sangat dikagumi olehku. Beberapa kali ku menelan ludah, akhirnya aku lepas cd yang membungkus memek ibuku, tentunya ibu membantuku dengan mengangkatkan pantatnya sehingga memudahkan aku melepaskan cd-nya itu.

Dadaku sampai sesak melihat lembah kenikmatan ibuku menampakkan lobang surgawinya yang berkedut-kedut, sehingga mengundang kontolku ini seakan menarikku untuk segera memasukannya. Tapi aku ingin memuaskan mulutku dulu, ku lumat memek ibu dengan jilatan lidahku yang menari-nari dibelahan memeknya “uugghh!!… Aaahhh… Eeemmmhhhh… Aaahhh….!!!” Ibuku meliuk-liuk menggelinjang kegelian karena daerah sensitifnya ku eksplorasi sampai bagian yang terdalam. Rasanya masih tetap sama terasa asin dan gurih, baunya yang mengundang birahi semakin ku tekan wajahku sampai hidungku pun menempel erat dengan kulit memeknya. Ugh!! Aku sampai geleng-geleng kepala saking ku terpesonanya melihat, membaui, merasakan kenikmatan yang bersumber dari memek ibuku ini.

Sungguh aku sudah tak tahan lagi menahan godaan jepitan kenikmatan memek ibu yang terus mengap-mengap seakan membujuk kontolku untuk segera mampir kedalam memeknya. Tanpa menunggu lama aku dekatkan ujung kontolku menempel di pintu gerbang kenikmatan dari segala kenikmatan itu. Ibu mengangguk untuk segera memasukkannya sambil kedua tangannya mengangkat kearahku, agar ketika aku sudah memasukkannya untuk segera memeluknya, menindihnya.
💦 Tidak terlalu susah untuk memasukannya, dengan tekanan yang kuat! Aku hentakkan kontolku kedalam memek ibuku Bbllleeessskkkk!!! Uuuggggghhhhh…!!! Perasaan geli, hangat, licin kurasakan dibatang kontolku. Aku diam sejenak sambil kurasakan kontolku menggeliat didalam, lalu aku langsung menuju tubuh ibuku untuk menindihnya. Ibu yang sudah menantikanku segera memelukku dengan penuh kasih sayang seorang ibu disertai birahi yang membara.

Memang kontolku tak terlalu sulit menembus pertahanan dari otot memek ibu yang menghalangi lobangnya, tapi sungguh didalamnya kontolku serasa diremas-remasnya oleh lipatan-lipatan daging lembut yang seakan mengunyah kontolku didalam memeknya itu.

Permukaan memek ibu menengadah keatas karena ibuku melebarkan kedua kakinya lalu menekuknya, hingga lutut ibu hampir sampai mengenai kedua samping perutnya. Aku memandangi ibuku dan ibu pun memandangiku, perasaan cinta dan birahi seakan mengalir melalui alat kelamin kami berdua. Lalu kedua bibir bertemu kembali dan aku langsung berciuman dengan ibuku, melumat bibirnya dan saling bertukar ludah. Karena hawa nafsu yang bergejolak, aku dan ibu tak merasa jijik sedikitpun untuk saling bertukar ludah itu, malah kami sangat senang kedua kelamin menyatu, kedua tubuh merapat dan mulutku melekat dengan dirinya.

Dalam keadaan seperti ini aku langsung menaik turunkan pantatku, sehingga kontolku mulai menggesek memeknya. Rasanya benar-benar membuat aku seperti melayang-layang karena selain geli dan hangat, hawa incest ini semakin menambah kenikmatan yang berlipat ganda.

Genjotan demi genjotan terus ku berikan kepada ibuku, sesekali aku tekan sedalam-dalamnya lalu aku genjot kembali. Uugghh… Aaaahhhh…. Jamala… Enak sayang… Aaahhhh… Terusss entot ibu anakku sayang… Ooohhh… Eeemmmhhh…!!!” Ketika ibuku meracau tak karuan itu aku menciumnya kembali, sehingga yang keluar hanyalah suara ‘Emmmhhhh…’ saja.

Setelah melumat bibir ibu aku membungkukkan tubuhku, kini aku mengunyah, menyedot payudaranya juga putingnya sambil tetap aku maju mundurkan pantatku ke tubuh ibuku. Payudara ibu yang besar, memek ibu yang tembem juga pantatnya yang bahenol melengkapi pesona tubuh ibuku yang gembrot.

Tubuh kami berdua sampai mengeluarkan keringat, bahkan dari kepalaku terus berjatuhan titik-titik peluh keringatku menetes mengenai wajah ibu.

Ketika sedang asik menggenjot itu tiba-tiba ibuku mulai menegang, jepitan memeknya semakin kuat. Ibu pun mulai mengeluarkan sebuah kata keramat dari mukutnya, “sayang… Ibu mau kellluuaarrr… Aaaahhhhh…. Aaaaahhh… Eeemmmmhhh…!!” Crut.. Crruutt.. Crruutt..!! Ku rasakan memeknya berdenyut kencang mengunyah kontolku oleh lipatan-lipatan daging yang terasa bergerinyal memijit lembut kontolku, disertai keluarnya cairan orgasme ibu yang kurasakan semakin membuat becek lobang memeknya.

Aku diamkan kontolku didalam membiarkan ibuku merasakan orgasmenya, setelah mengatur nafasnya dan orgasmenya sudah mereda, ibu tersenyum kepadaku.

“Sungguh sayang… Ibu tak pernah merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa ini… Makasih yaa sayang… Ibu bahagia sekali..”

“Iyaa Bu sama-sama… Oiya Bu, ”
Masih kontolku didalam memeknya dan ibu merasa malu
Mungkin sudah 15 menitan aku menggenjot lobang memeknya, kini aku mencabut kontolku PLOP! Kontolku terlepas dari jepitan mulut memek ibu yang ku lihat sampai basah kuyup diselimuti oleh cairan orgasmenya ibuku.

Ibu kini menungging dengan melebarkan kedua kakinya, memek dan aku nyot dari blakang ke lobang mmknya terlihat jelas dimataku. Ku lihat tetesan lendir ibu berjatuhan ke kasur lalu aku lap dengan kain cd-nya agar tidak terlalu becek.
tak perlu aku ludahi kontolku lagi, karena sudah basah mengkilap oleh lendir ibuku. Kontolku dengan lobang mmk ibu bertemu, aku mulai menekan kontolku sehingga masuk kepalanya, dalam hal ini aku bukan sedang memperkosa ibuku lalu memberikan kesakitan kepadanya, tapi aku dan ibu saling memberikan kenikmatan dan kenyamanan antara kami berdua, jadi aku dengan hati-hati menekan kontolku yang sekarang sudah setengahnya masuk kedalam lubang mmknya dari blakang. Perlahan-lahan kontolku terus menggeliat seperti belut yang licin memaksa ingin masuk, sedangkan lobang mmk ibu meronta-ronta seperti mulut ikan menahan laju kontolku, karena mungkin kaget ada benda asing yang ingin masuk kedalam, tapi berkat usahaku dan ridho ibu akhirnya amblas sudah kontolku ini menembus lobang mmk ibu sampai hanya tersisa pangkalnya saja. Perutku merapat dengan pantat ibu yang seperti pantat kuda Nil menjepit pusakaku didalam dirinya.

Ohh… Aku diamkan sejenak merasakan cengkeraman otot vgina yang seakan melekat erat meremas kontolku didalamnya, aku pasrah, aku terdiam, karena begitu nikmatnya lobang mmk ibuku ini.

Ketika aku membenamkan kontolku didalam, ibuku menoleh dan berkata dengan mengernyitkan dahi, “Akhirnya ibu bisa merasakan penismu didalam mmk ibu sayang… Ibu sungguh bahagia sekali..”

“Gimana Bu? Apa ibu kesakitan? Kalau sakit Jamal cabut lagi..”

“Jangan sayang..!! Memang agak sakit… Tapi ibu sungguh sangat menyukainya… Entot terus ibu sayang… Aaahhhh…”

“Baiklah kalau ibu suka… Jamal mulai genjot yaa?”

“Iyaa sayang… Uuuggghhh… Aaaahhhh…!!” Ibu melenguh ketika dengan perlahan kontolku aku tarik dan dengan kecepatan tinggi aku hentak-hentakkan pantatku mendorong kontolku mengoyak lobang mmknya. Mmk ibu sungguh sangat luar biasa sensasi rasanya begitu menjepit, padahal sudah dijebol 4 lelaki tua bergiliran.

Plok! Plok! Plok! Suara merdu persetubuhan antara aku dan ibuku terus berlanjut sampai memerah pantat ibuku aku tepuk-tepuk karena saking gemesnya.

Berkali-kali aku terus menggenjotnya sampai akhirnya ibuku mendapatkan kembali orgasmenya, “oohh… Jamala sayang… Ibu mau kellluarrrr sayanggg…!!”.

“Kita bareng ya Bu… Jamal juga mau kelluaarr…”

memeknya ibuku Bleessssskkk…!!! Ibuku melenguh akupun mengerang karena kontolku bakal melepaskan spermaku didalam memeknya.

Plok! Plok! Plok! Pantat ibu dan perutku beradu kencang sampai menimbulkan suara-suara indah yang menggema menghiasi seisi kamar. Rasanya aku sudah tidak kuat lagi, pertahananku hampir jebol diterjang air bah sperma yang terbendung selama hampir 3 bulan tak aku keluarkan. Aku pegang kuat-kuat pinggul ibuku yang lebar agar tidak terdorong lalu aku dorong sekeras-kerasnya sampai menghujam ketempat yang terdalam dilorong memeknya.
“Aaaaahhhhh….. Ouuuggghhh…. Arrryaaaa ibuu kelluarrr… AaaaaAaaahhhh…!!” Ibuku ambruk dalam keadaan masih nungging, dia bertumpu pada kedua tangannya yang ditekuk menyentuh kasur.

Aku pun menghujamkan sedalam-dalamnya kontolku sampai rapat pantatnya dengan perutku, disertai semburan demi semburan spermaku menyemprot dinding memek ibu Crrooottt…. Crrrooootttt… Ccrrroooooottt…!!! Uuuggghhhh… Uugggghhhh…!!! Aku sampai merem melek melepaskan jutaan sel spermaku didalam memeknya.

Setelah puas aku cabut kembali kontolku ini dari lobang memek ibu diiringi lelehan sperma kental dari lobang memeknya. Ibuku kini terlentang kembali lalu aku pun memposisikan diri rebahan disampingnya, dalam keadaan posisi miring aku dan ibu saling berpelukan karena suhu saat ini begitu dingin. Aku baru sadar kenapa ibuku sangat tahan mandi tengah malam?

“Bu, kadang hampir setiap malam ibu selalu mandi apa tidak kedinginan Bu? Aku aja gak kuat walau hanya sekedar cuci muka..” kataku kepada ibu.

“Itu berarti kamu gak merhatikan ibu sewaktu mandi sayang… Sebelum mandi ibu selalu bawa termos yang berisikan air panas… Memang airnya tak jadi hangat… Tapi setidaknya airnya tak terlalu dingin sayang…”

“Ohh.. pantesan… Ibu.. ibuuu.. Jamal sayang banget sama ibu” kucium ibuku.

“Ibu juga sayang… Kalaulah hubungan tabu ini tidak akan dihujat warga.. ibu tak jadi masalah hamil berapa pun dari benih kamu sayang…”

“Iyaa Bu… Jamal juga berpikir demikian… Ternyata musibah yang menimpa kita ada hikmahnya juga… Tapi Bu.. ibu harus jujur. Apakah ibu gak ketagihan kan disetubuhi lelaki lain selain Jamal putra ibu?”

“Ihh… Kamu mah ngebahas itu lagi… Ya nggak lah sayang… Jangan bahas itu lagi akh ibu gak suka…gelay ” Ibuku cemberut sambil menatapku.

“Iyaa sayangku cintaku.., maafin aku yaa sayang…” Kataku membujuk ibu.

“Iiiihhhhhh…. Dassarrr gak percayaan…!” Ibuku meremas kontolku sampai berdiri kembali gara-gara ibu.

Aku balas perbuatan ibu dengan mencium bibirnya lama sekali “Mmmmuuuuaaahhh!!!”
Sikapku yang romantis membuat ibuku tersenyum dan tertawa kecil, masing-masing merasa gemas dan saling berpelukan, berpandangan dan tidur bersama.

Bersambung.
 
IKATAN CINTA JAMAL Season 7 (THE LAST)
Aku dan ibu semakin akrab bermanja-manja seperti pengantin baru, bahkan didepan para ibu-ibu yang mampir ke warung pun mereka merasa bersyukur ibuku memiliki seorang anak laki-laki yang mau merawat dan menjaga ibuku yang sedang hamil.

Bagi mereka ibuku hamil gara-gara diperkosa. Padahal jauh sebelum tragedi itu terjadi, ibuku sudah positif hamil mengandung anakku dirahimnya.

Suatu hari aku mengantar ibu untuk periksa ke dokter kandungan Di klinik…. Yang paling dekat karena semua juga sudah tahu bahwa ibu sedang hamil jadi tidak perlu khawatir lagi

Suster: ibu Sari
Suster memanggil nama ibu,kemudian ibu dan aku masuk ruangan…
Kali ini nganter periksa kandungan… ibu di klinik terdekat
Dokternya ternyata cewek gak terlalu tua sekitar 40anlah…seusia ibu
Dokter: silahkan duduk… Cek tensinya dulu sus…
Sebelumnya udah pernah periksa ke sini?
Ibu: belum dok…
Dokter: ok kita periksa dulu yah… Silahkan ibu Sari pipis… Nanti airnya di masukin kesini…(sambil ngasih semacam gelas kecil) bisa pakai toilet di sebelah sana…
Ibu: iya dok… (ibu beranjak ke toilet)


Dokter: anak pertama pak?
Aku: saya anak pertama dok
Dokter: bukan… Maksudnya ibunnya hamil anak pertama kan?
Aku: ooohhh iya dok…

Ibu: sudah dok…
Dokter mencelupkan tespek ke dalam gelas tersebut…
….
Dokter: iya selamat yah ibu positif… Pak selamat yah sebentar lagi jadi bapak…
Aku: eee… ohhh iya dok makasih saya bahagia banget… Huhhhffft…
Ibu tersenyum menatap aku…
Dokter ternyata ngira aku adalah suaminya ibu
Dokter: nah sekarang kita periksa keadaan bayinya… Sekarang ibu bisa berbaring di tempat tidur…
ibu beranjak ke tempat tidur…
Dokter: sini pak lihat donk… Kan istrinya lagi mau di periksa…
Aku: ohh iya … Saya terlalu bahagia dok…

Ibu berbaring…
Dokter: eee maaf yah ini roknya di naikin dulu dehhh… Biar saya periksa perutnya…
Ibu menatap aku…
Ibu menaikan roknya di bantu suster karena roknya model terusan jadi ujung rok harus di naikan untuk melihat perutnya…
Maka terlihatlah cd hitam putih membungkus memeknya….
Jujur Paha dan perutnya putih banget…
Lalu dokter melumasi perut ibu dengan sejenis jel...
Dan memeriksa perut ibu menggunakan alat… Ini namanya usg… Kita bisa lihat keadaan bayi lewat monitor…
Dokter: ok… usia kandungan sudah mau 4 bulan, bayi sehat Posisi normal… Di suntik dulu ya bu… Bisa miring sebentar?
Suster membantu memerosotkan sedikit cd ibu…
bokong ibu mulus banget
Lalu dokter menyuntiknya…
Ok selesai
Ibu segera merapihkan pakaiannya…
Kami duduk kembali…
Dokter: nanti minum susu hamil ya… Sama jangan lupa minum vitaminya… Ini kartu periksanya nanti bisa periksa lagi setiap bulan untuk cek perkembangan bayinya
Aku: makasih dok, permisi…
Dokter: sama2
….
Akhirnya selesai juga…
Ibu: kenapa Jamal? Aku yang di periksa kok km yang gugup?
Aku: iya ya… Mungkin dokter belum tau ngira aku suami ibu…
Ibu: iyalah… udah gpp kan knyataanya
Aku: sttthhh.. udah Bu, kita ke apotek sekalian beli susu hamil…ya
Ibu: makasih ya Jamal… Aku gak tau kalo gak ada kamu gimana gimana lewati semua…
Aku: iya…sudahlah Bu,

Di rumah… Bu elma bertanya pada kita yang udah meriksain kandungan ibu
Ibu elma: Udah Bu Sari? Gimana bayinya? Sehat?
Ibu: iya bu elma, bayinya sehat aman aman saja…
Ibu elma: sukur deh…
Oh iya abis beli susu hamil ya, jangan lupa di minum ya
Ibu: iya …, oh ya Bu kandunganku 4 bulan, nanti ngadain sayukuran disini kita ngerujak bareng bersama ibu yang lain
Bu elma : iya boleh tuh kapan Bu ?
Ibu : hari Minggu aja kita libur, ngerujak bareng
Bu elma : berarti Minggu depan ya, biar nanti aku ajak ibu ibu lainya ya
Ibu : iya Bu elma makasih ya...
Setelah itu ibu dan Bu elma rundingin bersama untuk semua keperluan yang di butuhkan untuk rujakan bersama, karena ibu tak mau ada kekurangan apapun dan bisa menyiapkan semua.

Malamnya…
ibu tidur di kamar…
Aku lagi baca buku, Sambil membayangkan kejadian tadi… Gak tau kenapa aku jadi kepikiran ibu… Kasian dan sedikit horny membayangkanya…

Ibu terlihat ke kamar mandi…
Dan setelah itu menghampiri aku…
Dia memakai daster
Ibu: belum tidur Jamal?
Aku: belom…bh
Ibu duduk di samping aku…
Ibu: Jamal
Aku: apa?
Ibu: maafin ibu ya gak obrolin dulu, ibu langsung cerita dan omongin langsung sama Bu elma tentang syukuran 4 bulanan? Kamu setuju ?
Aku: eee…nanti ibu kalau mau apa dan ngapa ngapain bicarakan sama aku dulu ya, aku maafin karena kebetulan ada ibu elma juga tadi, Jamal setuju ibu mau bikin syukuran...

Ibu: nanti kamu antar ibu ya untuk belanja kepasar
Aku: hahh… iyee… oh ya Bu untuk kebutuhan ibu syukuran itu butuh berapa ?
Ibu :makasih sayang, ibu tidak tahu, bikin rujak mungkin sama jamu tamu juga ibu tak mau mereka kekurangan makanan mungkin 200 cukup
Aku : yaudah aku akan kasih ibu jika kurang bisa bilang dan minta sama Jamal

Paginya aku dan ibu sudah buka warung kita dan mengerjakan apa yang perlu dikerjakan…

Alhamdulilah pada waktu itu banyak pembeli dateng…sampai jam 10 biasa warung kami tutup.
Aku: bu… Laper…
Ibu: kalo mau makan aku siapin dulu ya Jamal… mau sama apa?
Aku: apa aja,boleh…bu
Ibu datang membawa masakanya nasi dengan lauk tumis toge dan juga ikan asin, ibu liatin aku lagi makan…
Aku: kenapa bu?
Ibu: gapapa…
Aku: ibu gak makan?
Ibu: udah… tadi magrib, masih kenyang
Aku: Bu makananya enak dan nikmat tumis toge sama ikan asin...
Ibu: iya kah
Ibu liatin aku makan dengan lahap
Aku: Jangan liatin aku mulu…Bu
Ibu: gabileh ya? kok km salting gitu sih?
Aku: gak ahhh…
Ibu: hahaha…. Ibu seneng aja kamu makan dengan lahap
Akupun menghabiskan makanya
Aku dan ibu pergi ke kamar……untuk istrahat
Malam hari aku dibangunkan ibu dia meminta ingin durian, abeh aneh saja permitaan ibu, mungkin bawaan bayi, dan akupun akhirnya keluar dan mencoba mencari durian permintaan ibu.

Gak lama aku pulang…membawa durian dengan susah payah,durian diambil jatuh dari pohonnya

Ibu: km dah pulang Jamal?
Aku: iya bu…ini durian permintaan ibu
Ibu: maaf ya permintaan ibu yang tadi… Ibu ngomong kaya bawaan bayi…
Aku: iya bu gapapa Jamal tau kok…ibu sedang ngidam kan, jadi Jamal turuti kemauan ibu ini supaya anaknya tidak ngeces didalam hehe ..
Ibu: tapi apa sayang?
Aku: kan kamu sedang mengandung anak aku… Emang salah ya..
Ibu: ngga kok makasih yaaa...
Aku: iya sayang aku, Sariku sayang…
Ibu: iya sayang… makasih sekali lgi, Aku juga sayang sama kamu… (Ibu memegang pipi aku)
Aku cium bibir Sari…
Aku: gimana bu?
Ibu: gimana apanya?

Aku: bu… (aku tiduran di pangkuan ibu)
Ibu: apa sayang?
Aku: Jamal pengin nih…
Ibu: pngn apa…
Aku: hmmm…. Bentar doank…
Aku angkat kaos ibu… aku buka cup bhnya…
Aku sedot payudara ibu… aku nyusu sama ibu…
Ibu: Jamal?
Aku kaget ibu langsung buru2 rapihin pakeannya….
Aku: apa?
Ibu : mual2 terus bu… Gak enak juga… Pengin mangga muda…
Aku… :iya iya… Aku lagi yang kenaa, durian juga belum dimakan Bu !
Ibu : ibu hamil jangan makan durian terus kmu aja yg makan z kayanya mangga muda enak
Aku : kok jadi Jamal yg makan, iya aku cariin mangga buat ibu tapi makan ya ?
Ibu : iya ibu makan
Aku mencari mangga untuk ibu dan ibu memkan semuanya.

Malemnya…
Aku lagi ngotak atik radio rusak…
Ibu: mau dibikinin kopi gak?
Aku: boleh… Pake susu yah?
Ibu: iya,
Ibu mengambil kopi yang di buatnya

Ibu : ini kopinya, kenapa yah Jamal radio kita?
Aku: udah tar juga beres…
nih lagi benerin radionya…
Ibu: Jamal?
Aku: apa sayang?
Ibu: kamu gak kepikiran nikah ? (Ibu mamandang aki)
Aku: …kenapa kamu ngomong gtu
Ibu: kamu kan masih muda…

Aku : emang ibu mau aku sama wanita lain ? iya tar…belum kepikiran sayang… aku sayang kamu ! Itu cukup buat Jamal
Ibu: kamu ganteng… bersih dewasa tanggung jawab Pasti banyak kok cwek yang mau sama kamu…lagian kamu juga harus nikah nantinya nanti apa kata tetangga kamu belum menikah ? Untuk rela garela ibu ikhlas kamu dengan wanita lain jika kamu mau… ibu bakal terima dan ijinkan kamu dengan wanita lain ! Kamu juga bisa memaafkan dan terima ibu setulus hati kamu, padahal kamu tahu ibu dengan kejadian dulu...
Aku: sudahlah ! Ibu udah cukup bagi Jamal ! Aku dan ibu sudah bersatu dalam ikatan cinta ! Orang diluar tidak tahu ! Dan jangan tahu ! Biar mereka berkata kata dengan asumsi mereka, karena kebenaranya kita yang tahu, jalanin, dan merasakan ! Kejadian ibu itu adalah musibah tidak ada yang tahu apa yang terjadi waktu itu, Jamal yang salah tidak bisa menolong ibu ! Sehingga ibu di nikmati lelaki lain ! Semua sudah terjadi nasi sudah menjadi bubur, awalnya Jamal kesal ! Marah ! Emosi ! Tapi Jamal melihat ibu dan anak kita yang dalam kandungan ibu ! Atas kejadian dulu kita ambil hikmahnya saja ! Ibu bisa melahirkan anak Jamal ! Kita dapat memulai hidup baru disini dan tak perlu pergi !
Ibu: … Km ini…kok ngomong kaya gitu… ya ibu setuju kita ambil hikanah saja dan kita buka lembaran baru, ya seandainya kamu ingin nikah dengan wanita lain, ibu ikhlas..
Aku: gak apa apa kali… Kalo ibu mau… aku sayang kamu dan baik kamu maupun bayi kita tanggung jawab…ku , kita mulai hidup baru kekuarha kecil kita, jangan bicarain masalah nikah lagi ! Karena Jamal gak mau ! Ibu cukup bagi Jamal !
Hari h syukuran 4 bulanan kandungan ibu bersama ibu elma dan yang lainya acarapyn berjalan lancar, mereka memuji kami karena mau menerima bayi itu, bayi yang tak berdosa, tetanga menyuruhku untuk menjaga dan melindungi ibu lebih lagi karena ibu sedang hamil dan butuh itu, merekapun mendoakan kita, terutama kandungan ibu semoga sehat terus dan lahiran babar Langsar lancar...

Jujur Setiap malam dalam keadaan ibuku hamil selalu aku setubuhi dirinya berkali-kali aku selalu sirami kandungan ibu supaya asupan untuk bayi kita tercukupi hehe, sampai beberapa bulan terlewati, kandungan ibu sudah saatnya memasuki masa-masa genting. Aku dan ibu membeli perlengkapan bayi yang di butuhkan.

pada suatu malam ibuku mengeluh merasakan kesakitan seperti mau melahirkan, untungnya seminggu sebelum lahiran aku sudah memberi tahu dukun beranak yang kebetulan dekat tak jauh dari warungku agar siap-siap.

Aku menjemput dukung beranak, sementara ibu ku titipkan pada Bu elma, ketika dukun beranak aku jemoun dan sampai rumah. Aku disuruh menunggu diluar sementara ibu elma berada didalam, perasaan takut, was-was, deg-degan menyelimuti diriku. Ini pertama kalinya aku merasakan ketakutan, takut ibuku dan bayiku kenapa-kenapa.

Tidak berapa lama terdengar suara tangisan seorang bayi dari dalam kamar ibu, aku pun disuruh masuk untuk melihat bayinya. Ketika aku masuk semua mata tertuju kepadaku, lalu dukun beranak itu berkata kepadaku yang berdiri disampingnya, “selamat yaa dek Jamal, ibumu sudah melahirkan anak laki-laki. Dilihat-lihat mirip banget lho sama kamu… ” Aku kaget mendengar kata-kata dukun beranak ini. Tapi aku pun senang bahwa aku sekarang sudah menjadi ayah bagi anakku.
Setelah ibu melahirkan banyak tetangga, maupun saudara jauh yang nengok kita dan mendoakan kita.
Sementara warung saya kelola terlebuh dahulu, dan ibu fokus untuk memulihkan diri dan juga anak kita.
Ketika syukuran aqiqah kita memberi nama anak kita yang telah kita sepakati kamu beri nama Aldebaran, aku baik ibu sangant senang dengan kehadiran bayi di tengah tengah kita.
Kisah hidupku ini biarlah menjadi rahasia bagi aku dan ibuku, kelak rahasia ini pastilah akan terbongkar juga skandal antara ibu dan anak kandung.
7 tahun kemudian
Aldebaran tumbuh jadi anak yang lucu kami rawat dan besarkan dengan kasih sayangku dan ibu, kini usian Aldebaran sudah 7 tahun dan sudah masuk SD, setiap pagi aku mengantar ke sekolah dan setelah pulang aku jemput dari sekolah.

Tetangga sangat senang bahwa aku dapat mengasuh menjaga dan melindungi ibu dan juga Aldebaran, namun banyak tetangga yang bertanya tanya mengapa aku belum menikah padahal usiaku sudah 30 tahun, ganteng,dewasa,baik dan tanggung jawab,sayang sama keluarga.

Aku selalu menampiknya dengan alasanan aku fokus untuk mengurus dan membahagian ibu sama aldebaran, karena mereka hidupku aku sayang mereka. dan membuat tetanggaku diam.

Ibu juga sama seperti tetanggaku mah ibu memintaku untuk menikah dan dia ikhlas bila aku menikah, tapi aku menolaknya karena aku sayang ibu dan aldebaran cukup ibu dan aldebaran di hidup Jamal ! Aku meminta ibu jangan memintaku untuk menikah, karena ibu masih ada bersamaku, cukup ibu ! Dan aku katakan, mungkin aku akan menikah lagi jika ibu sudah tiada ! Jadi selama ibu masih hidup Jamal ingin bersama ibu, dalam ikatan cinta sehidup dan semati ibu !

Setelah Aku mengatakan itu ibu diam dan tak pernah bertanya ! Ataupun memintaku untuk menikah lagi !!! Dan ibu mengerti...


Tamat
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd