Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Hilda, petualangan seks mahasiswi

Status
Please reply by conversation.
Kasih index ama mulustrasi dong suhu...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Apa yg akan terjadi dgn Hilda setelah di gangbang

Penasaran suhu.....







Update please
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
PART 4

10 menit sudah berlalu sejak Hilda menerima orgasmenya, para OB itu masih menghujami seluruh lubang ditubuh Hilda dengan penis Hilda. Tapi tempo yang dilakukan oleh Faisal mulai terlalu cepat, Faisal sudah tidak kuat dengan jepitan anus Hilda " Aaaarhhhh ....... Aaaaaahhhhh ..... Jinggg .... AAAAAAAAAAAHHHHHHH" bersamaan dengan erangan panjang Faisal, mani dari penis Faisal meluncur sangat banyak kedalam lubang anus Hilda. Marno dan Hidayat juga berhenti menggenjoti Hilda. Setelah melewati fase klimaks, nafas Faisal jadi pendek-pendek, tapi masih sempat-sempatnya menampar pantat Hilda "Aaawww" Hilda kesakitan.

Penis Faisal sudah mengecil, dan terlihat lelehan peju Faisal yang keluar perlahan dari lubang anus Hilda. Faisal langsung mengambil HP nya yang berada di kursi depan dekatnya dan memotret anus Hilda yang mengeluarkan mani dirinya. Kemudian dia menyingkir. Hidayat langsung melepas penisnya dari mulut Hilda,Hilda mencari udara sebanyak-banyaknya karena daritadi dia kesulitan bernafas. Hidayat sudah berada dibelakang Hilda,ia menahan lubang anus Hilda dengan kedua jarinya agar lubang itu tak menutup, setelah itu Hidayat langsung menancapkan penisnya kelubang anus Hilda walaupun masih susah seperti saat Faisal tadi memperkosa lubang tersebut. "Aaaaaahhhhhh" keduanya mengerang antara nikmat dan sakit, keduanya langsung memperkosa kedua lubang tersebut dengan tempo tak karuan,kadang cepat,kadang lambat,kadang sedang. Hal itu membuat birahi Hilda bangkit kembali. "Aaaahhhh..... Ahhhhhhhhh... Ah... Ahh... Ahhh" desahan Hilda berubah-berubah sesuai tempo kedua pemerkosanya.

10 menit berlalu, Hilda mulai merasakan kalau dia akan segera mencapai klimaksnya, para pemerkosanya pun tahu kalau Hilda akan segera mencapai klimaksnya. Mereka langsung mempercepat tempo mereka. " Aaaaahhh.... Aaaahhhhh..... Maaangg
... Aaaaaarrrrhhhhhhhhhhhh" bersamaan dengan erangan terakhirnya, Hilda mencapai orgasme nya. Namun, Hidayat dan Marno tidak memberhentikan genjotan mereka, mereka justru terus menggenjot kedua lubang Hilda. " Maaannggg.... Tooolll.... Berrrr ..... Aaaahhhhh" Hilda tak bisa menyelesaikan kata-katanya saat mencapai orgasme namun kedua lubangnya masih di genjot oleh kedua OB itu. "Ngomong apa sihhh aaaaahhhh Neng?" Tanya Marno namun, tak dijawab Hilda. Hilda merasakan akan segera kehilangan kesadaran karena terlalu lelah. Mengetahui hal itu, Hidayat mencubit kedua puting Hilda dan membuat kesadaran Hilda kembali " Aaaaarrrgghhhhh" Hilda kesakitan "Neng aaahhh kalo lu mau pingsan, gue bakal sakitin uuuhhhh luuu, jadi jangan aaaahhh macem-macem ya" ancam Marno yang sedang menikmati vagina Hilda. Hilda yang ketakutan berusaha membuat dirinya tetap sadar.

15 menit berlalu, Hilda setengah mati menahan dirinya agar tak pingsan, walaupun beberapa kali ia sudah tak kuat namun puting, hidung,pipi,dan rambut Hilda jadi korban kekejaman tangan Marno. " Anjjiirr gue mau keluaarrr" Hidayat semakin mempercepat tempo genjotannya kemudian disusul Marno yang juga akan mencapai klimaksnya. Beberapa sodokan keras itu akhirnya membuat ketiganya mencapai klimaks mereka masing-masing. Adegan itu tak luput dari rekaman HP milik Soni, Ia terus merekam Hilda yang daritadi diperkosa oleh teman-temannya. Marno dan Hidayat masih menikmati sisa-sisa orgasme mereka.Nafas mereka tersengal-eengal, Hilda sudah berbaring tengkurap didada Marno, Marno mengelus rambut Hilda. Nafas Hilda juga nampak ngos-ngosan. Kini Hidayat sudah mundur, ia bersender pada samping meja, ia melihat lelehan putih dari anus Hilda yang sudah amat becek.

Merasa penisnya mengecil, Marno langsung mendorong Hilda ke samping sehingga tubuhnya mengenai tembok dibawah whiteboard kelas tersebut "Argghhh" Hilda meringis kesakitan, teman-temannya pun ikut terkaget melihat aksi dari Marno. Marno menyuruh Hilda duduk bersandar pada tembok tersebut "Bersihin!" Perintah Marno galak, Hilda hanya mampu menurutinya, Hilda mulai memasukkan penis Marno kedalam mulutnya lalu mulai menjilati penis tersebut. Soni berjalan kearah Hilda lalu mengangkang kan kaki Hilda sehingga nampak lubang vagina dan anusnya yang masih mengeluarkan cairan putih, Hilda pasrah menerima perlakuan dari para pemerkosanya.

Merasa puas akan jilatan Hilda, Marno melepas penisnya dari mulut Hilda. Kini para OB itu kompak memfoto Hilda yang sudah lusuh ,terutama bagian vagina dan anusnya yang tampak becek dan menampakkan cairan putih itu. Bahkan Hidayat sempat selfie dengan Hilda. "Neng,makasih buat hari ini ya, kita puas banget hehehe" sebut Hidayat sambil merapikan pakaian dinas yang sudah ia kenakan kembali. "Oh ya ini saya ambil ya neng,buat kenang-kenangan" ejek Soni kepada Hilda sambil membawa BH dan CD Hilda dan memasukkan ke kantong celana sampingnya. Sebelum berpamitan mereka mencubit kedua puting Hilda hingga Hilda berteriak kesakitan, puas melihat korbannya menderita, mereka meninggalkan Hilda yang terbaring lemah dilantai dan dalam keadaan tak karuan, rambutnya berantakan, matanya sembab, payudaranya memerah karena diremas dan putingnya dicubit, vagina dan anus Hilda tampak becek dan menyisakan cairan putih, tubuhnya lengket karena keringat sehingga membuat aroma yang khas. Hilda tak kuat bangun, ia amat kelelahan dan hampir terlelap namun,ia kaget karena ada suara langkah kaki mendekat, entah mengapa ia yakin itu bukan Marno dan teman-temannya, ia kini berusaha merangkak mengambil pakaiannya yang berhamburan namun, ia masih sangat lemas.

" Nah pas kelas ujung kayaknya masih dibuka nih, daripada gue ke toilet serem, gue ganti bajunya dikelas aja dah" terdengar suara mahasiswa dari lorong. Hilda semakin panik mendengar suara itu, ia takut kalau akan diperkosa lagi. Suara langkah kaki itu semakin dekat namun, Hilda yang masih lemah tak kuat mengambil pakaiannya yang berserakan disekitar kelas itu. Pintu kelas yang tadi terbuka sedikit kini terbuka lebar, mahasiswa itu kaget melihat keadaan Hilda yang telanjang, masih setengah merangkak, dan rambutnya berantakan.

"Hilda?!" Mahasiswa itu sedikit kaget dan kemudian menutup pintu kemudian setengah berlari menuju Hilda sambil mengambil jaketnya yang terlilit di perutnya, ia menutup tubuh atas Hilda "Lu kenapa?" Tanya pria itu, Hilda masih terdiam, kemudian ia langsung memeluk pria itu, Hilda tak peduli tubuh mahasiswa itu yang masih bau keringat karena baru selesai latihan futsal dan hendak mengganti pakaiannya. "Hil, bukan gimana-gimana ya? Ga enak kalo kayak gini, mending pake baju sama celana lu dulu, entar gue anter lu balik ya?" Ajak pria itu sambil berusaha melepas pelukan Hilda. Hilda mengangguk. Pria itu lantas bangkit dan mencari pakaian Hilda, karena ia melihat celana Hilda yang ada di kursi bagian tengah. "Hil, lu ga cuma pake tanktop doang kan ke Kampus?" Tanya pria itu karena tak menemukan pakaian atas Hilda lainnya, Hilda menggeleng, pria itu tahu maksudnya kemudian ia memberikan pakaian yang ia temukan pada Hilda yang hanya masih berbalut jaket bewarna merah dan menunjukkan ada logo club favorit pria itu. " Lu pake dulu, abis itu pake jaket gue aja dulu ya, gue ganti baju di toilet sebelah gpp ya?" Tanya pria itu, ia agak tak enak meninggalkan Hilda dalam keadaan seperti itu sendiri namun Hilda mengangguk, pria itu kemudian keluar lalu menutup rapat pintu kelas itu. Akhirnya Hilda berusaha memakai pakaiannya kemudian melapisi tubuh atasnya dengan jaket dari pria itu.

" tok.. tok... Tok." Terdengar suara ketukan pintu, kemudian ia membuka sedikit pintu itu tanpa melirik dalamnya " Hil, udah?" Ternyata pria itu sudah selesai berganti pakaian " Udah Va" jawab Hilda dengan suara yang kecil. Pria itu yang bernama Alvaro itu akhirnya masuk dengan kaos merah dengan logo club favoritnya dan celana jeans hitam pendek dan masih menggunakan sepatu futsal. " Lu bisa bangun?" Tanya pria itu, Hilda menggeleng, pria itu sadar rambut Hilda sangat berantakan, ia menggunakan tangannya untuk menyisir rambut Hilda, Hilda terkejut akan perlakuan Alvaro " Nah udah rapian dikit" pria itu tersenyum, kemudian membantu Hilda bangkit, kemudian membawa tas Hilda dan merangkulnya berjalan menuju lobby " Entar lu tunggu di lobby aja ya, gue ambil mobil dulu di parkiran. " Gue ikut" jawab Hilda " Lu yakin? Tanya Alvaro ragu karena Hilda berjalan lumayan ngangkang "Gue takut" jawab Hilda, Alvaro melihat lobby yang hanya berisi 3 orang dan semuanya ada laki-laki mahasiwa kelas malam, akhirnya Alvaro setuju membawa Hilda ke parkiran.

Sesampainya di mobil, Alvaro meminta Hilda berdiri sebentar, sementara Alvaro membuat posisi kursi penumpang menjadi mode baring untuk Hilda "Hil, masuk yuk." Ajak Alvaro, Hilda menurut, ia berjalan menuju kursi penumpang kemudian langsung berbaring, Alvaro menutup pintu mobilnya, ia kemudian berpindah ke balik kemudi dan menyalakan mobilnya. Ia melihat Hilda yang langsung terlelap langsung membawa mobilnya ke rumah Hilda. Sepanjang perjalanan, Alvaro hanya berpikir kenapa Hilda bisa dalam keadaan seperti itu? Dimana Wisnu? Padahal daritadi sore mereka bersama? Alvaro tak enak menanyakan semua itu ke Hilda tadim

25 menit kemudian, mobil Alvaro sudah sampai didepan rumah Hilda yamg gerbangnya bewarna coklat, Alvaro menggoyang-goyangkan tubuh Hilda kemudian memanggil namanya halus agar terbangun " Hil... Hil... Bangun yuk.. kita udah sampe nih" beberapa kali goyangan dan panggilan membuat Hilda terbangun, melihat mata Hilda yang terbuka " Hil, udah sampe nih" Hilda melihat sebelah kiri, ia melihat gerbang rumahnya " Gue anter kedalem yuk?" Ajak Alvaro " Ga usah Va, gue dah banyak nyusahin lu, nih gue balikin jaket lu dulu" Hilda mulai melepas jaket yang di resleting sampai leher itu " Ehh ga usah Hil, lu pake aja, kalo kita ketemu di Kampus baru lu balikin, entar kalo lu masuk cuma pake tanktop, bisa-bisa gue dikejar sama satu komplek" Alvaro bercanda sambil senyum nyengir untuk menghibur Hilda, Hilda menurut kemudian mengambil tasnya di jok belakang "Makasih ya Va" Hilda mengucapakan terima kasih kemudian mencium bibir Alvaro sesaat, setelah itu ia langsung keluar dari mobil Alvaro sambil menekan tombol kaca mobil agar terbuka, kemudiqn membuka gerbang rumahnya dan hendak menguncinya, tak lupa ia tersenyum dan memberikan kiss bye pada Alavaro yang masih terbengong karena situasi tadi dan Hilda sudah memungunggungi nya. Setelah 1 menit, Alvaro baru tersadar kemudian langsung tancap gas untuk segera pulang ke rumah pribadinya.

Setelah sampai di rumah dan mandi, ia keluar dari kamar mandi hanya berbalut kolor, ia memang jarang menggunkan baju saat tidur walaupun kamarnya ber-AC. Ketika hendak menyalakan laptopnya, ia melihat lampu LED HP nya nyala, menandakan ada chat masuk, ia melihat ada 2 pesan dari Hilda. Di pesan kedua ia bisa membaca kalau Hilda mengucapkan terima kasih, tapi ia penasaran akan pesan pertamanya, kemudian ia mengklik PC dari Hilda yaitu berupa foto selfie Hilda yang tersenyum manis, tangan kirinya membentuk love sign ala Korea dan menunjukkan kedua payudara nya. Alvaro langsung kaget dan terangsang, ia kemudian membaca lanjutan chat Hilda.

" Va, makasih ya buat yang tadi 😘 gue tertolong banget. Gue ngak nyangka kalo lu yang dateng dan malah nolong gue 😭mungkin kalo cowok lain yang masuk, gue bakal diperkosa lagi. Nih ada hadiah dari gue. Kalo kurang kasih tau ya hehehehe 😋 ga usah malu buat minta ya, jangan liat-liat punya cewek lain ya. Gue tau selama ini lu suka sama gue cuma gue malah pilih cowok yang cuma pengen ngesex sama gue 😭😭😭, kalo abis ini kita mulai serius lu mau ga sama cewek yang udah ga perawan kayak gue? Ini keputusan lu. Pokoknya makasih banyak buat hari ini luv 😘"

Alvaro kembali bengong, kemudian ia membuka foto yang barusan Hilda kirim, ia membuka kolornya kemudian langsung onani sambil melihat foto selfie Hilda.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd