Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bacolan Buat Semproters. Vol.1

nice story mister ... good work !
 
Hilda terguncang-guncang di atas meja makan. Kedua tangannya meraih pinggiran meja makan, mencengkeram kuat-kuat pinggiran meja kayu jati itu. Ia terlentang diatas meja, sedangkan Richard berdiri di pinggir meja sambil memaju-mundurkan pantat nya, sambil menyodok-nyodok memek tembem,sempit, dan becek itu dengan senjata kelelakiannya. Kedua kaki Hilda melingkari perut dan mendorong-dorong pinggang bule itu dengan tumitnya, mendorong Richard agar semakin dalam memasukkan kontol panjangnya. Hilda mengangkat kepalanya berusaha melihat bagian kelaminnya yang jadi serbuan kontol si Bule, bagian selangkangannya tampak berwarna ruam merah di sisi kedua pangkal paha, terutama bagian klitorisnya sudah berwarna memerah pekat senada dengan warna kontol Richard yang bagian batangnya juga ikut memerah. Badan keduanya tampak basah kuyup oleh keringat walaupun hari itu cuaca sangat dingin. Cairan-cairan kelamin berleleran di meja kayu,menetes-netes di pinggiran meja membasahi ubin ruang makan yang dingin dan lembab.

Sex after lunch, memang baik untuk membakar karbohidrat yang didapat dari asupan makan siang yang penuh dengan protein tinggi. Protein yang digunakan untuk menambah kualitas jumlah sperma bagi kaum pria. Keduanya tidak perlu repot pergi ke gym hanya untuk membakar lemak yang menumpuk, rutinitas sex sejak semalam hingga siang ini cukup membakar lemak-lemak yang menumpuk di tubuh keduanya. Keringat yang bercucuran ditambah banyaknya cairan lendir kelamin yang dikeluarkan keduanya sudah cukup banyak, mungkin setara dengan nge-gym seminggu full.

Entah sudah berapa milliliter cairan kelamin Richard yang bersarang di rahim Hilda sejak semalam, dan cairan yang dikeluarkan Hilda untuk melumasi lubang kelaminnya, namun keduanya seperti pengantin baru yang tidak bosan-bosannya melakukan hubungan sex. Apalagi karena sepanjang hari tidak ada kerjaan, ditambah mati listrik akibat banjir yang melanda seantero Jakarta.

Kalau di luar sedang banjir maka di dalam memek legit Hilda harus makin banjir begitu pemikiran Richard yang tampak sangat asyik menikmati permainan setelah lunch. Nafsu liar nya sudah lama tidak dilampiaskan sepuas-puasnya apalagi targetnya juga memiliki keinginan yang sama yaitu melampiaskan nafsu birahi sepuas-puasnya. Sex di atas meja makan sudah lama tidak dilakukan Richard. Apalagi Hilda yang baru kali ini merasakan permainan sex yang begitu variatif tidak seperti nge-sex dengan suaminya yang selalu di lakukan dengan konvensional, tapi Richard dengan ganas dan memiliki stamina seperti pemain film porno. Bagi Hilda sebuah sensasi luar biasa yang diberikan Richard sejak semalam membuatnya ingin melakukan lagi, lagi dan lagi, seakan seperti besok mau kiamat saja.

Tubuh Hilda mengejang untuk kesekian kalinya dalam posisi demikian, namun Richard tidak menghentikan hujaman dan tikaman kelamin nya di lubang memek itu. Richard menikmati betul ketika kepala kontolnya dan sekujur batang kontolnya tergesek-gesek di liang kewanitaan yang becek itu. Richard menikmati juga ekspresi wanita yang sedang orgasme, benar-benar terlihat sexy apalagi kalau si wanita menggeliat dan terguncang-guncang akibat orgasme tidak berkesudahan.

Plek…plek…plok….demikian bunyi kedua alat kelamin yang sedang bergesekan. .

Pintu belakang yang menghubungkan dapur dengan halaman belakang terbuka. Richard dan Hilda kaget ketika Udin muncul. Udin pun juga berteriak kaget ketika melihat tuannya sedang menyenggamai Hilda.

“aduh, I’m Sorry mister.” Kata Udin sambil memalingkan muka.

Hilda menutupi bagian tetek nya yang terbuka begitu menyadari Udin masuk ruangan, namun Ia tidak bisa berdiri karena Richard masih tetap pada posisinya sambil kedua tangannya memegang paha Hilda.

“ok, ada apa?”

“Mau ambil minum mister.” Kata Udin sambil membelakangi keduanya hendak keluar pintu.

“ya Sudah silahkan.”

“hah..apa…” kata Hilda. namun Hilda tidak menyelesaikan kata-katanya karena kedua tangan Richard menekan kedua bahu perempuan itu sehingga tidak berkutik, karena Hilda yang hendak bangkit karena bingung sekaligus malu. Hilda malah heran karena Richard mempersilahkan pembantunya menyaksikan pergumulan mereka.

Plak…plok..plek..plok….kedua alat kelamin mereka kembali bergesekan di bagian kelamin yang sudah sangat merah itu, seakan-akan semua darah dalam tubuh mereka berdua berkumpul di bagian kelamin keduanya. Richard kembali memacu kontolnya dengan kencang sampai tubuh Hilda terguncang-guncang kembali. Hilda tidak berkutik karena kedua bahunya ditahan oleh Richard, dan memeknya tersumpal oleh kontol besar dan panjang yang dengan ganas menyodok-nyodok. Richard malah makin bersemangat seakan-akan ingin memberi tontonan film dewasa kepada pengurus rumah nya itu.

Hilda memperhatikan Udin yang berjalan melawati mereka sambil membuang muka. Udin berjalan kedispenser, dan mengisi botol di tangannya dengan air dari dispenser. Namun perhatian Hilda tidak berlangsung lama, ia merasakan geli diseluruh tubuhnya tanda orgasme kembali menyergapnya. “oooh…sssaaahhh..” Hilda kembali mendesah kencang ketika rasa geli sampai ke ubun-ubun nya seperti disodok dari arah memeknya oleh kontol Richard melintasi seluruh badannya dan meledak di ubun-ubun.

Udin melihat perempuan yang sedang mendesah-desah tak keruan dari posisi berdirinya. Ia menelan ludah melihat body sintal Hilda dengan toketnya yang bulat dan perutnya yang rata sedang menggeliat-geliat diatas meja makan kayu jati. Tulang-tulang rusuk Hilda tampak menonjol dan perut rata terlihat kembang kempis akibat menahan kenikmatan bertubi-tubi. Tubuh yang sedang mengejang-ngejang di atas meja makan seakan perempuan itu adalah menu makan siang bagi tuannya. Udin tidak berani berlama-lama ia tidak enak, kemudian ia berjalan kembali melintasi mereka sambil melirik ke arah keduanya. Namun disela deru orgasmenya, Hilda kemudian sadar kalau Udin melirik tubuh telanjangnya, Ia melirik sambil melotot ke arah Udin sehingga pengurus rumah itu langsung membuang pandangannya.

“Udin.” Kata Richard.

Udin langsung menghentikan langkahnya ketika hendak meraih gagang pintu.

“Iya mister.” Kata Udin sambil membelakangi mereka.

“buka celana kamu!” kata Richard.

“hah apa!” Hilda protes.

Richard tidak menanggapi protes Hilda, ia tetap dalam posisinya melakukan aktivitas melubangi memek yang sudah sangat becek itu. Hilda pun tidak bisa bangkit dan menolak, karena tubuhnya sudah lemas, Ia pasrah total.

“we play threesam.”

“What!” Hilda protes lagi.

Namun belum sempat protesnya ditanggapi dilihatnya Udin sudah berdiri di pinggir meja dengan kontolnya yang sudah ngaceng tegak kencang.

Damn! Hilda memaki dalam hati. Bukan mengomel ke Richard, namun ketika ia melihat batang milik Udin yang hitam legam tegak mengacung di sampingnya. Batang nya tidak panjang, mungkin seukuran lelaki Indonesia normal tetapi besar. Kepala kontol Udin terlihat bulat dan besar, lebih besar dari milik Richard, sedangkan batang kemaluan Udin juga demikian. Urat-urat tampak menonjol di kontol Udin.

Udin menyorongkan kontol nya di kepala Hilda.

“don’t worry, He is clean.” Kata Richard sambil terus mengentot Hilda. “we share woman sometimes.”

Dari dekat tampak oleh Hilda kepala kontol Udin yang bersih berkilat-kilat. Walaupun hanya sebagai pengurus rumah tampaknya lelaki itu menjaga kebersihan badannya.

“not in my pussy ya.!” Kata Hilda kepada Richard.

“play his penis!.” Kata Richard.

Hilda meraih batang kontol Udin, dan WOW tidak muat di genggaman tangannya. Tidak seperti batang kontol Richard yang pas di genggaman, Hilda kembali membuat perbandingan. Apakah kontol laki-laki di rumah ini besar-besar? Tanya Hilda dalam hati.

Hilda akhirnya menuruti saja, belum pernah ia merasakan threesam. Tangan perempuan itu mengocok batang kontol Udin, sedangkan memeknya di sodok-sodok Richard. Tangan Udin meraih toket kanan Hilda, meremas dan memijat-mijat toket indah itu, Hilda tidak bisa melarang karena tubuhnya kembali di hujani orgasme akibat perbuatan Richard di alat kelaminnya. Udin akhirnya memegang toket indah yang sedari tadi dilirik nya toket kenyal yang sedang mengencang karena yang punya badan sedang orgasme.

Tidak berapa lama kemudian si bule menghentakkan kontolnya dalam-dalam, ia menyemburkan air maninya. Richard terkedut-kedut pantatnya sambil meresapi kenikmatan yang sedang diraihnya.

“Are we Done, yet?” Tanya Hilda kepada Richard.

Tangan Hilda terus berada di kontol Udin, masih mengocok kontol hitam berurat itu.

“let Him come.” Kata Richard.

Bule itu mendiamkan kontolnya di memek Hilda. menyumbat supaya air maninya tidak menetes keluar, ditambah ia sedang menikmati pijatan-pijatan memek sempit legit itu. Richard memperhatikan Hilda yang sedang bermain dengan kontol Udin, sedangkan tangan pembantunya itu asyik meremasi toket kenyal Hilda.

Richard memang sengaja membagi wanita kepada pembantunya itu. Bukan rahasia, kalau Richard sedang sange, Ia menyetubuhi Ani, pacar Udin yang bekerja sebagai pembantu sebelah rumah. Dan Udin pun tahu bahkan membiarkannya karena Richard selalu memberikan uang. Jadi bagi mereka berdua antara majikan dan pembantu tidak ada salah paham. Richard tahu betul kalau kadang pembantu nya itu kesepian karena sering sendiri di rumah. Atau mungkin saja sejak semalam si Udin udah ngintip ,mungkin.

Hilda menjulurkan lidahnya, sambil membuka mulut lebar-lebar mencoba melahap kepala kontol Udin. Ia penasaran dengan kontol Udin. Semakin kencang Hilda mengocok. Semakin merem-melek pemuda itu. Kepala kontol Udin tidak muat di mulut Hilda karena lebih besar dari milik Richard, karena itu hanya sanggup masuk setengah nya di dalam mulutnya, itupun sudah penuh banget. wuih kalau masuk ke memeknya bisa robek nih, pikir Hilda dalam hati. Akhirnya lidah Hilda hanya berputar-putar di sekeliling lobang kencing Udin.

Tangan udin yang sedari tadi bermain di dada beralih ke kepala Hilda. mendorong kepala Hilda menahan kepala perempuan itu supaya tidak bergerak. Kontol di genggaman Hilda terkedut-kedut. Dan cairan air mani Udin bermuncratan di dalam liang mulut Hilda. semprotan-semprotan air mani yang kencang dan banyak membanjiri lubang tenggorokan Hilda.

Hilda tidak bisa bergerak untuk menghindar karena Udin terus menekan bagian belakang kepalanya dengan kuat sehingga kepala kontol besar itu tidak bisa dikeluarkan dari mulutnya. Ia tidak bisa menghindari Udin yang dengan kurang ajar sedang orgasme dimulutnya. Diliriknya Udin yang sedang merem melek keenakan menikmati semburan-semburan peju di mulut Hilda.

Udin melepaskan tangannya dari kepala Hilda, beberapa saat setelah semprotan-semprotan peju nya berhenti. Ditariknya kontol yang sudah berhenti nge-crot itu dari genggaman Hilda.

Mulut Hilda belepotan lendir air mani Udin. Banyak sekali sehingga mau tidak mau Ia menelan air mani Udin yang berasa manis-asin itu. Sebagian air mani Udin tampak menggantung di ujung bibir sexy Hilda.

“Terima kasih Bu.” Kata Udin sopan.

Hilda tidak menjawab karena hatinya kesal juga karena pembantu yang levelnya di bawahnya itu nge-crot seenaknya di mulutnya. Kalau Richard sih tidak apa-apa, tapi ini keterlaluan nih orang, udah dikasih enak malah kurang ajar. Hilda merasa seperti habis diperkosa oleh perbuatan Udin, tapi ia tidak bisa bicara karena mulutnya masih belepotan peju. Hilda meraih tissue yang diberikan Richard. Ia mengelap peju Udin di bibirnya.

Lelaki itu meraih kembali celana nya yang tersangkut di mata kakinya. Richard tau kalau Hilda kesal, Ia memberi tanda pada Udin supaya segera keluar sebelum Hilda selesai membersihkan mulutnya, karena takutnya hilda malah marah atas tindakan Udin tadi. Untungnya Udin mengerti, lelaki itu segera keluar ruangan tanpa basa basi sambil membetulkan celananya.

Hilda menengok kebelakang dan menyadari kalau Udin sudah tidak di ruangan itu. “you bastard!!” Hilda memukuli lemah dada Richard melampiaskan kekesalannya.

“it’s just sex.” Richard tersenyum nakal.

“I don’t wanna do this with him again!” kata Hilda dengan nada kesal.

“ok sorry, I know. Only this time. sorry” kata Richard sambil mengecup lembut bibir Hilda.

Mereka berlumatan bibir sebentar. Tampaknya Richard tidak peduli kalau mulut Hilda bekas peju dari pembantunya. Kemudian, Richard memeluk Hilda dan kemudian seperti semalam ia menggendong tubuh sexy ramping itu sambil kontolnya tetap tertancap di memek perempuan itu.

“let’s continue in my room.”

Hilda tidak bisa menolak. Memangnya kalau menolak mau ngapain? Apalagi badannya sudah lemas lunglai, Ya dia nurut aja ketika si Bule kembali menggendongnya ke lantai atas.
 
wahhh mantepp juga nih cerita, tapi kayanya ga ada cerita hamil nya nih hilda hahha jadi penasaran
 
Hancur dah tuh memek si hilda.. Lower lower dah memek ame bo'olnye kena rudal bule..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd