Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
yah setelah 5 part akhirnya ngentot juga, eh engga ngentot deh cuma puting eh peting,

btw di awal part ada bagian Nju nangis di halte, trus tiba tiba Nju teriak "Aku pulang.", gw bacanya sedikit kaget. munngin lain kali bisa dikasih pembatas.

dan satu lagi, disaat suasana hati Nju lagi kalut, kenapa mulustrasinya malah pas Nju lagi senyum mesam mesem gitu, hahaha

cowok paling sangean ya Yovie
 
yah setelah 5 part akhirnya ngentot juga, eh engga ngentot deh cuma puting eh peting,

btw di awal part ada bagian Nju nangis di halte, trus tiba tiba Nju teriak "Aku pulang.", gw bacanya sedikit kaget. munngin lain kali bisa dikasih pembatas.

dan satu lagi, disaat suasana hati Nju lagi kalut, kenapa mulustrasinya malah pas Nju lagi senyum mesam mesem gitu, hahaha

cowok paling sangean ya Yovie
Soal jeda iya nanti di perbaiki, soal mulustrasi kurang stok shanju yg sedih gitu, nyari2 susah nemunya yg sedih wkwk banyakan nyengir sadar kamera gomen ya
 
Hai, tjiee nungguin wkwk karena ada beberapa masalah internal jadi menghambat penulisan wkwk tapi skrg udah aman wkwk nanti malem akan apdet kok WKWKWKWKWK

(maap ya kebanyakan w sama k)
 
PART 6 (Special Author's POV)

IMVTh5IX_o.jpg


Yovie terdiam duduk di bangku taman kampus, pikirannya terlempar pada kejadian beberapa jam yang lalu saat dia bersetubuh terakhir kali dengan Gracia. Dia masih tidak mengerti kenapa semua ini begitu cepat. Orang-tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat dan sekarang Gracia harus pergi ke luar negeri, seolah-olah ini semua sudah direncanakan...


Shania berjalan di dekat situ dan memperhatikan Yovie sedang duduk seperti melamun, dia mendekatinya...


"Hai, ngapain lo? Ngelamun lagi..."

Yovie menatapnya lalu tersenyum, "Nah gitu dong... Terus begini, jangan ngindar-ngindar lagi..."

"Apaan sih... Lo kenapa?" Shania memerah lalu duduk disebelah Yovie.
"Gracia ke Jerman mulai besok..." Yovie kembali berubah murung.


Shania jadi terdiam menatapnya, tangannya gemetar mau menggenggam tangan Yovie tapi diurungkannya. Yovie terdiam menatap lurus kedepan...

Shania berpikir sesaat, "Hmm, gimana kalo selesai ujian kita liburan? Seneng-seneng gitu..."

Yovie menatap Shania yang nyengir, "Terus skripsi kita gimana?"

"Yaelah, kita liburan nggak lama kok, seminggu aja. Sekalian ngelepasin pusing skripsi juga..." Jelas Shania panjang lebar.

"Gimana ya, kita udah semester akhir, Shan. Skripsi, sidang... Gue ngeri nggak kekejar..." Yovie sedikit khawatir,
"Belom lagi Yuvia lagi hamil kalo gue tinggal gimana?" Lanjutnya.


"Kita liburan bertiga aja, ajak Yuvia sekalian biar dia bisa ngelupain kecelakaan orang-tua kalian..." Shania terus meyakinkan Yovie.


Maksud Shania adalah baik supaya adik-kakak ini tidak terlalu terus-terusan murung terutama Yovie yang sekarang nampaknya begitu terpukul setelah kepergian orang-tuanya.

Shania sekarang paham perasaan Yovie yang merasa bersalah akibat menghamili adiknya sendiri tapi belom sempat jujur pada orang-tuanya sebelum akhirnya mereka meninggal. Maka dari itu dia mengajak keduanya berlibur...


"Ya coba nanti gue coba tanya Yuvia ya..." Yovie berusaha tersenyum begitu juga Shania...


***

smfvIduP_o.jpg


"Ngghh... Kaaakk... AAHHH..."

Malam itu Yuvia meladeni nafsu kakaknya seperti biasa, semenjak orang-tua mereka meninggal mereka seperti menjadi suami istri dirumah... Anak durhaka! Adik kakak kok bersetubuh!


"Kaakk... Gakuaatt! Gakuaatt!!" Yuvia menggeleng liar,
"Tahan sayang, kakak bentar lagi!!"


Tangan Yuvia bertumpu pada tembok, kakinya gemetaran, dia mendesis sambil terus merunduk, sementara Yovie dari belakang terus menggenjotnya semakin cepat...

Perut Yuvia bergetar...


"AAAHHH KAAKYOVV!!!"


Yuvia squirting keempat kalinya malam itu...


"NNGGGHH... YUVIAAA!!!"


Satu kali hentakan Yovie mendorong pinggulnya dan terlihat bergetar beberapa kali, mereka sama-sama memejamkan matanya merasakan sensasi persetubuhan mereka itu...


Drr... Drr... Drr...


Android Yovie bergetar, ada chat masuk dari Shania menanyakan tentang idenya berlibur bersama dia dan adiknya...

Masih mengatur nafas, Yovie menatap Yuvia yang juga kelelahan...

"Yup, liburan yuk..." Dia nyengir,


Tidak ada jawaban dari Yuvia, hanya deru nafasnya yang terdengar. Matanya terpejam...


"Lagi... Aku masih kuat..." Bisiknya,
Yovie terkekeh, "Apaan sih? Kakak ngajak liburan! Bukan lanjut lagi!"

"Liburan nanti aja..." Yuvia masih memejamkan matanya,
"Iya emang nanti, sekarang intinya kamu mau nggak?" Yovie memastikan.

"Iya mau..." Balas Yuvia.

Yovie tersenyum sesaat lalu membalas chat Shania sebentar dan kembali mendekati adiknya yang masih terkulai lemas mengangkat pahanya dan...


"AAAHH... KAAAKK!!!"


***

Vp2c4E6q_o.jpg


Setelah ujian selesai mereka bertiga sudah siap berlibur. Mereka bertiga kompak menginginkan liburan ke Bali, mempersiapkan segala perlengkapannya mereka siap ke Bali...


Di bandara...


"Pesawatnya jam berapa kak?" Tanya Yuvia sambil menatap Yovie polos,

"Setengah jam lagi, ini kita nunggu Shania dulu tadi ke toilet..."

Yovie memperhatikan Yuvia...

Saat itu Yuvia memakai baju lengan panjang berwarna putih dengan motif bolong di daerah bahunya serta celana sepaha dengan sepatu kets merah muda dengan topi kupluk yang agak besar tapi tetap memperlihatkan poninya...



Ini anak kalo begini lucu, cuman kalo di ranjang kenapa bisa jadi liar ya?



"Ayok deh buruan... Gue udah kelar nih..."

Shania menghampiri mereka berdua, mereka langsung membawa barang masing-masing dan bergegas menuju pesawat mereka sebelum ketinggalan...


Mereka sudah di pesawat, entah kebetulan atau sudah diatur Yovie berada diantara Yuvia dan Shania. Yovie membantu Yuvia menyamankan posisi duduknya mengingat dia sedang hamil. Shania yang memperhatikan entah kenapa malah mencolek-colek lengan Yovie.

Dia menoleh, "Apaan?"

Shania nyengir, "Gapapa, gue juga pengen di perhatiin..."

"Duh, gausah aneh-aneh! Adik gue lagi hamil, jadi wajar di perhatiin!" Omel Yovie.

Shania sedikit cemberut lalu duduk diam sementara Yovie terus memperhatikan Yuvia. Pesawat lepas landas, Yovie duduk sambil membaca komik favoritnya, menengok ke kanan Yuvia duduk terdiam dengan headset menempel di telinganya. Menengok ke kiri Shania duduk dengan menggerak-gerakan kepalanya juga dengan headset menempel di telinganya...

"Ini anak dua kompak amat pake headset..." Katanya,


Selang lima belas menit...


Yuvia tertidur dan kepalanya bersender di pundak kanan Yovie yang kaget sesaat tapi kembali cuek membaca komiknya, tidak lama berselang Shania juga ikut tertidur dan bersender di pundak kiri Yovie...

Menghela nafas sesaat, "Tadi headset, sekarang tidur... Gue threesome juga ini berdua!"


***

Y6sNgEK5_o.jpg


Sudah sejam kurang lima belas menit mereka mengudara, Shania terbangun sadar...

"Eh, udah mau nyampe ya?"

Dia menoleh menatap Yovie dan Yuvia yang jadi ikutan tertidur...

"Ini kakak-adek parah ya, sempet-sempetnya tidur! Heh! Udah nyampe!"


Dia mengerakan badan Yovie sehingga membuatnya bangun tersadar, "Udah nyampe?"


Yovie mengedipkan matanya beberapa kali menatap Shania, Shania jadi cengegesan...

"Ap-apaan sih? Iya udah..." Dia tertawa,

Yovie membangunkan Yuvia, pesawat mendarat di bandara Ngurai Rai, Bali. Disinilah Yovie harus bekerja extra keras...


Dari bandara mereka langsung menggunakan taksi menuju hotel tempat Shania melakukan reservasi. Shania sengaja menyewa satu kamar dengan alasan budget, padahal sebenernya ada maksud lain dibalik itu...


Mati, kasurnya king bed... Bisik Yovie,
Kayak di mimpi gue, tapi gaada Yuvia... Bisik Shania,
Kak, kontrol nafsumu ya... Bisik Yuvia.


Mereka bertiga saling tatap...


"Eee... Aku mau istirahat aja kak..." Celetuk Yuvia.
"Eh, yaudah... Aku mau mandi aja deh..." Shania nyengir.

"Aku... Ikutan istirahat gimana?" Yovie nyengir menatap Yuvia.

"Nggak!" Yuvia melotot,

Yovie sedikit kaget, "Ya berarti...

"Gue tampol lo ya..."

Shania memotong perkataan Yovie.

"Ya... Yaudah iya gue jalan-jalan keluar! Puas?!" Yovie sedikit kesal menatap keduanya lalu bergegas keluar,

Shania dan Yuvia kompak tertawa...


Yovie akhirnya keluar, dia jalan menyusuri keseluruhan hotel, ini menarik karena hotel ini berada diatas tebing yang bawahnya langsung terhubung sebuah pantai yang bukan untuk umum karena terlihat sepi. Dia menyusuri jalan turun menuju pantai dan akhirnya dia melihat hamparan pantai yang luas...

5TW9Aio7_o.jpg


"Gracia apa kabar ya? Apa dia baik-baik aja di Jerman?" Bisik Yovie tiba-tiba teringat Gracia,


"Coba telepon sana..."


Sebuah suara masuk ke telinga Yovie, dia menoleh...


"Loh? Katanya mau mandi?"

"Nggak, nggak jadi, pengen jalan-jalan juga..."

"Yuvia tidur?"

"Iya, mangkanya gue tinggal kesini... Mau eskrim dong, ada yang jual ga?"

"Ya ada kali kalo dicari..."

"Cariin gih..."

"Lo ngidam?"


PLAAKK!!


"Aduh!" Yovie mengelus-elus pipinya,

"Kalo ngomong jangan sembarangan!" Shania ketus.

"Dasar ringan tangan! Yaudah ayok cari!"


Yovie reflek menarik tangan Shania kembali menuju hotel dan keluar, beberapa orang di hotel yang berpapasan dengan mereka memperhatikan. Yovie terus menarik tangan Shania tanpa melepasnya, Shania juga malah mengikuti tarikan tangan Yovie tanpa sadar. Setelah berjalan tidak terlalu jauh mereka menemukan penjual eskrim...


"Dua ya bli..." Celetuk Yovie.


Menunggu sesaat eskrim milik mereka jadi, Yovie mengambilnya satu dan Shania satu...


"Makasih ya..." Shania nyengir,
"Iya... Sama-sama..." Yovie tersenyum.


Shania reflek mengoyangkan tangannya yang di genggam Yovie, Yovie terdiam sadar sesuatu...


"Tunggu-tunggu... Sejak kapan kita pegangan tangan gini?"


"Dari tadi di pantai hotel, gue juga nggak sadar. Sadarnya baru disini..." Shania polos menjilat eskrimnya.


Yovie reflek menarik kupluk yang Shania pakai hingga menutupi matanya...


"Apaan sih?! Ah!" Shania kesal membenarkan kupluknya,
Yovie tertawa, "Lagian ekspresi lo lucu..."

"Emang gue adek lo apa?" Shania protes.
"Yuvia mah nafsuin..." Yovie berbisik,

Shania melotot lalu mencubit pinggang Yovie, "Omongan lo! Ini tempat rame!"


Yovie tertawa, Shania jadi kaget lalu bingung menatapnya...


"Iya gue tau, yaudah berubung kita berduaan gimana kalo kita jalan-jalan aja?" Yovie nyengir.
"Jalan-jalan? Adek lo gimana?" Shania bingung,

"Ah biarin dia istirahat aja! Kan lagi...

"Yaudah iya yuk jalan-jalan!" Shania dengan cepat memotong perkataan Yovie dan menariknya menjauh dari keramaian itu...


***

F8DLCzr3_o.jpeg


Shania dan Yovie berjalan-jalan mengelilingi area pantai yang kebetulan tidak jauh dari sana. Bermain air, bermain pasir, meminum es kelapa muda, menikmati suasana pantai bersama beberapa pengunjung disana...


Hari menjelang sore...


Dan...


Mereka terduduk di pasir pantai menyaksikan matahari nyaris tenggelam. Hati Shania makin berdebar seharian ini...


"Yov..." Shania menoleh menatap Yovie,
"Hmm?" Yovie juga menoleh menatapnya,
"Makasih ya..." Shania tersenyum...

Yovie terdiam sesaat menatapnya...

"Gue yang harusnya makasih sama lo karena udah diajak kesini...

...Seharian ini gue ngerasa bisa ngelupain semuanya...

...Makasih ya, Crescentia Shania Junianatha..."


Yovie nyengir menatap Shania, Shania tertawa...


"Muka lo, Yov..."

"Kenapa muka gue?" Yovie bingung menatap Shania,

"Jelek banget..." Shania tertawa lepas...

"Kok lo nyebelin sih?"


Yovie berusaha memeluk Shania tapi Shania reflek menghindar Yovie malah terlungkup karena tidak mendapat Shania...

"Awas jatoh..." Shania masih tertawa lalu berdiri...
"Udah jatoh! Awas lo yah!" Yovie berusaha berdiri...

"Ehh...

Shania berlari menjauh dari Yovie...

"Sini lo!"

Yovie berlari mengejar Shania...


Sementara itu...


Yuvia terbangun, dirinya tidur cukup pulas...

Terduduk lalu mengusap matanya...


Hening...


"Pada kemana?" Bisiknya malas.
"Kakyov!!" Teriaknya.


Hening...


"Kak Shania!!!" Teriaknya lagi.


Masih hening...


"Parah ya, mereka seneng-seneng tanpa aku..." Bisiknya pelan..


***

aClnzO1Y_o.jpg


Shania dan Yovie kembali ke hotel...

"Gue capek... Mau mandi..." Celetuk Shania.
"Mandi bareng yuk..." Balas Yovie tiba-tiba.

Shania memercingkan matanya. "Lo mau gue tampar lagi? Ada Yuvia nanti di kamar!"

"Berarti kalo gaada Yuvia lo mau gitu?"


Shania menghentikan langkahnya, lalu menatap Yovie...


"I-Iya ng-nggak gitu juga!" Dia sedikit panik,


Yovie juga menghentikan langkahnya, lalu tertawa lepas...


"Muka lo jelek Shan!"


Lalu berlari mendahului Shania yang terdiam...


"Sialan itu anak, bikin gue panik aja! Awas lo ntar!" Shania bergegas menuju kamar...


***

uNhceqhH_o.jpg


Shania masuk kamar dan mendapati Yovie menonton TV sementara Yuvia masih tertidur. Dia menggeleng sesaat lalu berbisik memanggil Yovie, Yovie menoleh...

"Masih tidur?" Tanya Shania menunjuk Yuvia,

Yovie hanya mengangguk. Tiba-tiba Shania tersenyum menatap Yovie...

"Iya deh, ayo mandi bareng..."
"Eh, seriusan?" Yovie nyengir.


Shania hanya mengangguk lalu masuk kamar mandi. Tiba-tiba Yovie meloncat dari kasur dan mengikuti Shania kedalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi mereka jadi sama-sama canggung...


"Eee... Buka baju nih?" Tanya Yovie sedikit panik,
"Eee... Ya..." Shania juga panik,

"Mending kita sama-sama balik badan buka bajunya..." Yovie berusaha nyengir.
"Bo-boleeh..." Balas Shania,


Kenapa Shania jadi berubah begini ya? Aku ngerasa aneh...

Astaga! Terjadi lagi! Aku nggak mau berubah! Terus aja pikiran selalu kalah sama perasaan! Maafin aku Yov...


Suara hati dari mereka berdua yang menggambarkan suasana saat ini di dalam kamar mandi. Mereka sudah sama-sama telanjang...

"Shan?"
"Ya?"
"Duluan deh..."
"Iyah..."

Shania melangkah masuk dalam bilik shower, menyalakan showernya. Dia merasa kejadian saat mereka umur sembilan tahun kembali terjadi disini...

Dengan sedikit ragu, Yovie melangkah masuk bilik shower...

Penisnya mulai menegang...


"Yov? Itu namanya titit ya?" Celetuk Shania menunjuk penis Yovie.
"Shan? Itu namanya memek kan?" Balas Yovie menunjuk vagina Shania.


Reflek mereka tertawa bersamaan...


"Masih inget aja lo!" Yovie masih tertawa...

"Tapi gue penasaran deh..." Shania menatap Yovie dalam,
"Eh? Soal?" Yovie bingung,


Shania tidak berkata apa-apa lalu langsung berlutut dihadapan Yovie...


"S-Shan? Jangan bilang..."



BERSAMBUNG...


Maap ya nunggu sedikit lama wkwk segini dulu apdetannya. Kira-kira apa yang bakal terjadi selanjutnya ya? (biar kayak di tipi-tipi bikin penasaran~)
WWKWKWKW
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd