Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
PART 3

tJDHaSNX_o.jpg


Jam enam pagi aku udah ada di kelas, hari ini tugas yang semalam aku dan Yovie kerjakan sampai ada insiden yang... Nggak penting! akan di presentasikan. Aku panik karena sudah lima belas menit Yovie belom ada kabar. Emang sih masih pagi banget, tapi aku panik...

Sudah lima kali aku menelponnya, sudah belasan kali aku spam chat LINE dan Whatsapp miliknya tapi tidak ada satupun yang di respon. Semua sent tapi nggak di read. Kamu kemana sih? Kita mau presentasi ini. Bodoh!


Sudah sejam setengah, kelas akan di mulai dan Yovie belom datang. Kampret! Lo dimana sih?

Mau tidak mau aku harus presentasi tugas kami sendirian karena sampai beberapa menit kami akan presentasi Yovie masih tidak kunjung masuk kelas, ada perasaan kecewa sedikit tapi gapapa lah, toh hanya aku yang dapat nilai karena menurut dosen kami Yovie lepas tanggung jawab. BETUL! SETUJU! ERRGGHH!


***


Selesai kelas aku masih sedikit kesal, bahkan sampe sekarangYovie masih belom bisa dihubungin. Di kantin mati-matian aku meneleponnya tapi tidak di angkat...


Aku gusar...


Aku kesel...


Aku marah!


"LO KEMANA SIH?"


Aku terdiam membanting androidku ke meja dan bersender sambil menyilangkan lengan. Mataku menatap lurus kearah pasangan yang sedang makan bersama lima meja jauhnya dari mejaku...


Kayak kenal...


Oh, Gracia...

bbJaaiKt_o.jpg


Hari ini kampusku mengadakan Welcoming Freshment untuk para mahasiswa baru, istilah keren dari ospek, sekarang kan gaboleh ada ospek... Aku yang tidak ada kegiatan di rumah memang sengaja datang karena ingin melihat para mahasiswa-mahasiswi baru, kebetulan juga aku kenal ketua panitia WF tahun ini...

"Git, masukin gue mentor WF dong, gue mau ikutan..."


Aku membujuk Gita, ketua panitia WF anak semester tiga yang kebetulan mengenalku lewat kegiatan mahasiswa.


"Gabisa kak, kakshan kan udah semester akhir..." Dia menolak halus,
"Ayolah, gaada yang tau ini, kecuali panitia..." Aku tetap memaksa.


"Duh, ribet deh, yaudah iya nanti aku masukin!" Dia mengalah,
"Makasih yaaa..." Aku mencubit pipinya gemas.


Akhirnya aku menjadi mentor kelompok sembilan mahasiswa-mahasiswi WF, beberapa dari mereka banyak yang masih bocah dengan tampilan klimis. Dalam kelompokku ada delapan anggota, lima laki-laki dan tiga perempuan. Lima cowok itu bergantian gombalin aku terus tiap ada kesempatan...


Gatau gue semester akhir apa? Sok-sokan gombalin gue...


Sementara mahasiswi kelompokku terlihat pemalu tapi ada satu gadis yang keliatan bersemangat...

"Lo. Nama lo siapa?" Tanyaku pada gadis itu,

Mereka bertiga bingung, gadis yang aku tunjuk bertanya,

"Aku kak? Aku Shania Gracia..."

Aku tersenyum mengangguk, "Gue suka gaya lo, gitu dong semangat!"

Dia nyengir lebar, "Iya kak?"

"Ah, Shania Junianatha. Panggil aja Shania..."

"Iya kak Shania..."


Semenjak perkenalan itu kami jadi sering ngobrol bertukar pikiran tentang banyak hal, Gracia ini anaknya asyik meskipun masih junior tapi pemikirannya sudah seperti senior ehehe, selesai WF kami masih sering bertegur sapa kalo ketemu...



Aku teringat kejadian pertama kali bertemu Gracia, tersenyum sesaat...


DEG...


Mendadak perasaanku naik emosi begitu mengetahui siapa orang di hadapannya...

Ngilang gatau kemana tau-tau sama junior!

Aku sempat mau marah mendekatinya tapi aku urungkan, udah tau hari ini presentasi tugas, semalem udah di kasih tau di ingetin bahkan di teleponin di chat dan segala macamnya tetep aja nggak sadar. Hapenya dimana sih? Kesel!


Di hadapan Gracia sekarang sedang duduk Yovie. Orang yang harusnya presentasi tugas sama aku tadi, dia terlihat bengong menatap Gracia. Pengen aku tonjok mukanya! Dia bersender tampak mengambil sesuatu dari balik saku celananya, ternyata hapenya. Dia terlihat kaget lalu berusaha menelepon...

Satu...

Dua...

Tiga...


Androidku yang tergeletak di meja menyala menunjukkan telepon masuk, yup, telepon dari Yovie, untung androidku aku silent. Sengaja nggak aku angkat, masih melihatnya berusaha menghubungiku. Aku beda lima meja dari kamu, bodoh. Masa nggak keliatan?!

Aku menghitung hanya dua kali dia berusaha menelepon balik aku, DUA KALI. OKE? Sementara aku berkali-kali menghubungi dia, sampe spam chat, nah dia bales chat aja nggak, cuman telepon dua kali, aku makin merasa kecewa terlebih saat tiba-tiba dia pergi menjauh sama Gracia gatau kemana...


Kok kamu jadi gini, Yov?



***

YZ0vZlEs_o.jpg


Aku pulang dengan perasaan kalut, kecewa, sedih, emosi. Pertama kalinya selama 19 tahun terus bersama dia lupa sama janjinya. Kenapa gampang banget lupa? Perasaan dulu-dulu dia yang selalu inget semua janji kita... Aku nggak ngerti...


Aku berdiam diri di kamar, kenapa aku malah begini? Kenapa aku malah kesel liat Yovie sama Gracia tadi? Kenapa aku emosi banget sampe mau nyamperin mereka? Apa aku... Apa aku... Cemburu?


Besok gue jemput pagi. Janji.


Eh kan abis ini mau nyari buku bareng, kemaren lu udah janji...


Iya Shania Junianatha... Eh Crescentia Shania Junianatha gue janji!


Yaudah sih tenang aja, tugas lo semua gue bantuin. Janji. Ehehehe...


Beberapa kata-kata janji yang Yovie sempat ucapkan tiba-tiba terngiang di telingaku. Apaan sih? Kok lebay gini? Aaahh...



"Shan! Ada Yovie tuh, dia udah naik keatas!" Teriak ibuku,


Aku kaget, ih si mama pake disuruh naik!


"Shan, gue salah, gue minta maaf..."


Terdengar suaranya dari balik pintu kamar, aku masih terdiam.


"Gue tadi ada urusan mendadak. Yuvia sakit jadi gue harus bawa dia kerumah sakit dulu..."


Bohong? Astaga, gue di bohongin. Bener-bener lo ya!


Aku membuka pintu kamarku, "Yuvia sakit apa?"
"Eee, gatau demam gitu, sekarang udah dirumah sih..." Dia terlihat gugup.

"Yuvia apa Gracia yang sakit?" Tanyaku menohok.


Dia kaget, lalu terdiam...


"Mending lo pulang deh, gue lagi badmood gegara presentasi sendirian...

SENDIRIAN!"


Aku membanting pintu kamarku di depan mukanya, sesaat kemudian air mata keluar dari pelupuk mataku. Aku reflek menangis setelah tau kalo aku lagi di bohongin... AKU INI KENAPA?


***

dP7r62k4_o.jpg


Setelah hari itu aku tidak pernah bertegur sapa dengannya. Cukup lama...

Sampai suatu hari tidak sengaja aku bertemu dengan Gracia. Dia baru keluar ruangan layanan mahasiswa sepertinya mengurus pembayaran uang kuliah. Aku menghentikan langkahnya...


"Gracia? Apa kabar? Baru ketemu lagi..."
"Eh kak Shania, iya ya. Kak Shania jurusan apa sih?"

"Aku bahasa..." Jawabku santai,

Dia kaget sesaat, "Eh, bahasa? Semester berapa?"

"Kenapa? Kaget gitu? Semester tiga..." Jawabku berbohong,

"Eee, gapapa, pantes nggak ketemu lagi, aku jurusan komunikasi kak..."

"Oalah gitu... Eh ngobrol di kantin aja yuk, ada yang mau aku tanyain..."


Aku mengajaknya ke kantin...


"Kamu lagi deket sama senior ya?" Tanyaku sambil tersenyum,

Dia kaget memerah, "Ha? Nggak... Aku nggak deket sama siapa-siapa..."

"Itu kak Yovie?" Aku memancingnya...

"Kok kakshan kenal kakyov? Emang dia tenar banget?" Dia bingung.

"Bukan kenal sih, aku demen aja sama dia, tapi ya... Namanya senior kadang sombong..."

"Masa sih sombong? Kok sama aku nggak ya?" Dia makin bingung,
"Dia bantuin aku di ruang layanan mahasiswa sampe bolos kelas loh kak..." Lanjutnya sedikit antusias,

"Oh gitu, sampe dia bolos kelas ya?"

"Iya terus dia ngajak aku ke balkon kampus juga buat...


Tiba-tiba dia menghentikan kata-katanya...


"Buat?" Aku bingung,
"Buat... Buat... Buat nongkrong kak, enak suasananya adem!" Jelasnya,


Aku merasa ada yang janggal dengan perkataannya barusan, ngajak ke balkon buat nongkrong? Kenapa harus ke balkon?

Akhirnya kami ngobrol panjang lebar, sudah beberapa hari ini Gracia tidak bertemu Yovie. Dia juga bercerita kalo dia hanya sebulan kuliah disini karena mungkin orang tuanya akan dipindah-tugaskan keluar negeri. Aku nggak tau dia sekedar basa-basi atau emang bener. Setelah obrolan berakhir Gracia pergi ke kelasnya sementara aku memutuskan untuk pulang...


***


Di rumah aku duduk terdiam di kursi belajarku menatap satu bingkai foto diriku dengan Yovie. Kami terlihat seperti sepasang kekasih disana. Yovie merangkulku sementara aku menyender di bahunya, entah kenapa aku jadi tersenyum melihat itu...


"Ngghh... Nnghh... Shaann... SSHHH..."


Astaga...



"AAAHHH YOOVV!!!"


Apasih? Kok tiba-tiba kebayang... IIHHH!


Aku menggeleng liar, entah kenapa barusan pikiranku terlempar pada mimpi beberapa minggu lalu tentang aku di kamar hotel bersama Yovie. Aku menghela nafas sesaat lalu menatap jendela rumah...


DEG...



Gracia?


Ngapain dari rumah Yovie?

QJ3sVKy5_o.jpg


BERSAMBUNG...


Ehehehe, maaf ya belom ada SSnya wkwkw mau memperkuat unsur dramanya dulu (?) maaf juga kalo partnya kedikitan... Monggo...
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
suhu klo boleh ksh saran ini kan temanya drama utk SS banyak itu gk penting yg terpenting alur jalan ceritanya lebih baik di alihkan ke yg lain yakin psti akan bagus...
 
Ini emang banyak dramanya kok, di Cindy Gracia itu cuman awalan doang, ada cerita di balik mesumnya si Yovie sampe junior sama adek sendiri di hamilin tuh sebenernya ada yg terluka di balik itu wkwk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd