Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
"Eh kak, bentar deh... Emang aku posesif ya?" Celetuk Yuvia tiba-tiba.


Yovie dan Shania kompak menatap Yuvia yang polos menatap mereka berdua...


"Nggak lah. Aneh-aneh aja kamu..." Balas Yovie setelah terdiam sesaat tadi,


Yuvia nyengir, "Abis aku di bilang posesif dan bukan aku banget..."
"Siapapun dia, itu orang sotoy!" Shania terkekeh.




Saya baru ngeh, ini buat nanggepin salah satu komentar di season pertamanya :Peace:
 
PART 9

HRLaLO04_o.jpg


Aku terbangun...


Kutengok ke kiri, Yuvia tertidur pulas. Ku tengok ke kanan, Yovie juga masih tertidur pulas di sofa. Aku masih belum beranjak dari kasur masih mengumpulkan kesadaran...


Jam menunjukan pukul sembilan pagi...


Astaga... Sempet sarapan ga ini?


Cepat-cepat aku melonjak dari kasur dan membangunkan adik kakak yang masih tertidur pulas ini...


"Heh... Bangun! Sarapan!" Aku menggoyang-goyangkan lengan Yovie, dia hanya bergerak sedikit mengubah posisi tidurnya.


"Yuvia... Bangun dong..."


Aku beralih membangunkan Yuvia, dia membuka matanya masih malas...


"Apa?"

"Kita sarapan..." Aku tersenyum,
"Hmm... Aku capek..." Rengek Yuvia.
"Iya aku juga capek, tapi kita harus sarapan..." Aku tetap berusaha mengajak Yuvia bangun.


"Hmm, yaudah sarapan disini aja, Shan... Kan bisa..."


Tiba-tiba Yovie terduduk sambil mengusap matanya, aku kaget sesaat.


"Hiihh, bikin kaget aja lo. Yaudah terserah deh, pada males-males amat bangun..." Aku mendengus.


Yovie melongo menatapku, masih mengumpulkan kesadarnya. Matanya berkedip beberapa kali sambil menggaruk belakang kepalanya. Aku jadi ingin tertawa melihatnya...


"Hmm..." Yuvia berdehem lalu terduduk.
"Jam berapa sih?" Tanyanya lalu menguap.


"Jam sembilan..." Jawabku mengangkat telepon bermaksud memesan sarapan agar di bawa ke kamar.


Selang menunggu beberapa saat sarapan kami datang. Yuvia dengan cepat duduk manis di salah satu kursi melihat aku membawa masuk sepiring nasi goreng dan dua tangkap roti bakar dan Yovie membawa tiga cangkir teh manis. Kami menyantap makanan masing-masing, aku dan Yovie roti panggang sementara Yuvia nasi goreng...


"Padahal gue mau minum susu..." Celetuk Yovie menatapku,


DEG...



Aku reflek melotot, "Masih pagi... Astaga..."

"Kenapa?" Yovie berubah bingung,
"Justru bagus minum susu pagi-pagi..." Lanjutnya.

"Kak... Ga capek apa?" Yuvia angkat bicara,


Yovie makin bingung...


"Apa sih?"


"Lo mau susu siapa?" Aku merubah posisi dudukku menghadapnya.


Yovie bingung menatapku tapi alisnya langsung naik satu...


"Apaan sih? Gue mau susu kedelai! Bukan susu kalian! Pagi-pagi ngeres!"


Aku dan Yuvia memerah, Yovie cuek menghabiskan roti panggang miliknya. Menatap kami berdua yang jadi canggung, tertawa sesaat lalu ke kamar mandi...


"Nyebelin..." Gerutuku.
"Iya..." Timpal Yuvia.

hL1YoaMR_o.jpg


***


Selesai sarapan dan membersihkan tubuh, mandi dan segala macamnya, Yovie mengajak aku dan Yuvia jalan-jalan menikmati kota Bali. Setelah beberapa hari kemarin aku baru sadar kalo kami masih di Bali...


"Aku nggak ikut ya..." Celetuk Yuvia.
"Yaah, kok gitu? Masa cuman aku sama kakak kamu?" Aku sedikit kecewa.
"Ya... Gapapa kan? Aku males capek-capek kak..." Yuvia memelas.


Aku terdiam, iya juga ya... Dia kan lagi hamil. Aku menatap Yovie yang menatapku lalu menaikkan kedua bahunya.


"Yaudah deh. Kamu gapapa kan kita tinggal?" Yovie memastikan.
"Kalo ada apa-apa telepon aja, Yup..." Timpalku.


Yuvia hanya tersenyum...


Jadilah aku dan Yovie keluar hotel menikmati suasana Bali yang sempat terabaikan karena... ehehe yaudah lah ya kalian tau apa penyebabnya...


***


Setelah menanyakan orang hotel tentang hal menarik di Bali mereka menyarankan agar kami menuju Sesetan di daerah Denpasar. Kata mereka disana ada tradisi omed-omedan yang sedang di adakan. Akhirnya kami memutuskan menyewa kendaraan dan menuju kesana...

MpFHwvs2_o.jpeg


Setelah sampai, memang benar disini cukup banyak orang. Aku dan Yovie sempat bingung ini tradisi apa, karena yang hadir seumuran kami semua tidak ada orang tua ataupun anak kecil. Mereka menikmati guyuran air yang di siramkan beberapa orang sambil tertawa-tawa, ada yang berkejaran, ada juga yang ciuman... CIUMAN? KOK... ANEH?


"Ini tradisi apaan sih?" Aku bingung,
"Kalo lo nanya gue, gue nanya siapa?" Balas Yovie juga bingung,
"Bukan gitu, itu kok ada ciuman-ciumannya?" Tunjukku pada sepasang cowok dan cewek berciuman.

Yovie kaget, "Lah iya... Ini tradisi apaan sih?"
"Kalo lo nanya gue, gue nanya siapa?" Aku datar menatap Yovie.

"Ya gausah diulang juga. Kehabisan dialog apa?" Yovie tidak kalah datar menatapku.
"Lo yang mulai ngulang dialog gue..." Balasku berpaling.

"Ya itu kan...

Dia menghela nafas,

...Bodo ah, gue males berantem..."


"Siapa juga yang ngajak berantem..." Aku meninggalkannya yang nampak gusar.

0Phm3lsK_o.jpeg


Kami hanya memperhatikan tradisi tersebut dari dekat, tradisi ini nampak menarik karena mereka saling berinteraksi di tambah dengan di siram air menambah suasana makin menarik. Aku reflek menarik tangan Yovie untuk masuk kerumunan itu dan berbaur dengan mereka...


"Eehh... Emang boleh begini?" Yovie jadi panik,
"Udah cuek aja! Toh mereka gaada yang sadar..." Aku nyengir.

"Tapi kita kan ga bawa baju lagi!" Yovie menatapku.


Aku hanya tersenyum lalu memeluknya erat. Yovie yang tadinya tegang perlahan melemah dan membalas pelukanku. Kami berpelukan di tengah kerumunan tradisi omed-omedan. Semuanya nampak berbaur kamipun juga seperti itu setelah pelukan terlepas kami tertawa bersama lalu merasakan gemericik air yang membasahi kami seperti air hujan...


Aku terdiam menatap Yovie yang masih tertawa...


DEG...



Tanganku reflek menarik pipi Yovie menghadap wajahku...


"Gue sayang sama lo..."


Yovie terdiam, lalu menarik kepalaku dan mencium keningku...


"Gue lebih sayang sama lo. Maaf kalo selama ini gue terkesan ngelupain lo..."


"Iya gue di lupain cuman karena nafsu..." Celetukku merajuk.
Yovie tertawa lagi, "Yaudah sih..."


"Jadi? Naik level?" Tanyaku.
"Naik level?" Yovie menaikkan sebelah alisnya.
"Iya naik level jadi... Pacar..." Aku tertawa.
"Bukannya udah pacaran?" Yovie ikut tertawa.

"Sejak kapan? Lo nembak gue dulu lah! Cuman ngomong sayang doang mah sama Gracia sama Yuvia juga bisa sayang!" Aku menatapnya.


Yovie berubah datar, "Bisa nggak, kalo lagi berduaan gini jangan nyebut-nyebut mereka? Ngerusak mood aja..."


"YUVIA! GRACIA! YUVIA! GRACIA!" Aku menjulurkan lidahku.

"Adooohhh! Yaudah iya! Shania, mau nggak jadi pacar gue?" Yovie malas menatapku.
"Yang serius! Atau gue tampar?" Aku melotot.


Tiba-tiba dia terdiam menatapku, menghela nafas sesaat...


"Mungkin gue emang nggak pinter bikin kata-kata kayak beberapa cowok yang pernah mampir di hati lo, tapi gue mau jadi salah satu yang mampir di hati lo, jadi...


...Crescentia Shania Juniantha...


...Mau nggak lo jadi pacar gue...?"


DEG...



Aku nggak nyangka kalo dia beneran ngomong kayak gini akhirnya... Tapi...


Aku reflek tertawa terbahak-bahak...


"Muka lo gausah tegang gitu!"

"Ng-Nggak... Emang muka gue gini!" Balas Yovie sedikit panik.
"Ngajak begituan berani tapi nembak tegang gitu? Payah..." Aku masih tertawa meledeknya.


Yovie memerah...


"Yaudah terserah..." Dia berlalu meninggalkanku yang masih tertawa.
"Eeehh? Mau kemana? Masa gue di tinggal!" Teriakku.

"Ya abis... Gue mau romantis malah di ketawain!" Yovie menoleh.
"Yaampun... Jadi lo ngambek ceritanya?" Aku mendekatinya.


Dia diam, kami berhadapan. Aku menatapnya dalam...


"Kita udah barengan 19 tahun. Gue mulai ngerasa ada yang aneh justru beberapa bulan ini...

...Gue mau ngucapin makasih sama Gracia, karena dia gue tau kalo gue emang beneran suka sama lo...

...Jadi...

...Gue mau jadi pacar lo..."


Sekarang dia melongo, wajah polosnya membuatku ingin tertawa. sebisa mungkin kutahan, kugigit bibir bawahku...


Gabisa!



Aku tertawa...



"Sumpah, kemaren lo bisa jadi cowok banget... Sekarang kok...


Dia nyengir, "Gue kaget, jadi sekarang kita...?"


Aku hanya mengangguk sambil tersenyum sedikit merunduk. Dengan sekali gerakan dia memelukku erat. Kami berpelukan sore itu di tengah masyarakat bali yang mengadakan ritual omed-omedan...

Omed-omedan adalah upacara yang diadakan oleh pemuda-pemudi Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar yang diadakan setiap tahun. Omed-omedan umumnya diadakan setelah Hari Raya Nyepi, yakni pada hari ngembak geni untuk menyambut tahun baru saka.



***


Kami kembali ke hotel dengan keadaan basah, Yovie jadi cemas melihatku yang sedikit-sedikit menggigil. Kami terhenti di sebuah distro baju. Yovie membelikan sepasang baju untuk kami berdua lalu menyuruhku mengganti bajuku yang basah dengan baju yang sudah di belinya. Setelah ganti baju, kami beristirahat sebentar di salah satu kedai di dekat pantai. Meminum es kelapa sambil menatap hamparan laut di depan mata kami...

ooTNHXMQ_o.jpeg


"Gegara gue kita jadi terdampar disini..." Aku melemah,
Yovie tertawa ringan, "Udah gausah salah-salahan. Nikmatin aja ombaknya sebelum sunset..."
"Tapi Yuvia gimana?" Aku khawatir,

"Udah gausah perduliin dia. Dia seneng kalo kita seneng kok..." Balas Yovie lalu menyedot es kelapanya.

0NaHL57v_o.jpg


Aku terdiam menatap pantai dan lautan yang ada di depan kami, entah kenapa aku menarik nafasku panjang dan menghembuskannya...



"Kenapa lo? Kayak lega gitu?" Yovie menatapku.


"Gue nggak nyangka aja kalo kita akhirnya begini...

...Dari kecil bareng-bareng...

...Semua hal kita lewatin bareng...

...Gue malah nggak sempet mikir kalo kita bakalan jadian...

...Tapi...

...Semenjak gue ngeliat lo ternyata nggak presentasi gegara Gracia, gue mulai bingung. Gue benci karena gue presentasi sendiri atau gue cemburu karena ngeliat lo sama Gracia..."



Aku menatapnya yang dari-tadi terdiam menatapku...



"Jawabannya?" Tanyanya polos.

Aku menghela nafas membuang direksi tatapanku, "Gue cemburu..."


Yovie tertawa...


"Apaan sih? Gue malah di ketawain!"


Aku mau memukulnya tiba-tiba dia beralih duduk menghadapku...

Menarik badanku...

Memelukku...


DEG...



Untuk pertama kalinya, pelukan Yovie terasa hangat dan tulus...


"Makasih..." Bisiknya.
"Sama-sama..." Bisikku memeluknya erat.


Dia menatapku,


"Makasih buat tetep nunggu disana dan percaya kalo gue nggak akan kemana-mana...

...Gue akui emang semenjak gue kenal Gracia gue jadi lupa sama lo...

...Gue berubah jadi... Apa ya... Gue bingung ngomongnya, ya pokoknya lo tau lah...

...Sampe Tuhan mungkin ngehukum gue karena perbuatan gue sama Yuvia mangkanya orang tua gue dipanggil..."


Yovie merunduk, dia menangis, entah kenapa air mataku ikut keluar melihatnya menangis...


Aku memeluknya...


Kami jadi sama-sama menangis, saat ini aku merasa aku harus selalu ada buat dia. Aku harus ngejagain dia dan adiknya. Aku semakin yakin, aku cinta sama dia...


***


Matahari sudah terbenam, kami masih berpelukan...


"Balik yuk... Kesian Yuvia sendirian di hotel..." Aku melepas pelukan kami.


Dia tersenyum lalu mengangguk. Kami berjalan kembali ke hotel dari tempat penyewaan kendaraan sehabis dari Sesetan. Posisi berjalan Yovie aneh...


"Kenapa sih lo jalannya jadi aneh gitu gue perhatiin dari tadi?" Aku bingung.
"Titit gue masih ngilu... Mungkin efek kemaren kali..." Bisik Yovie.

"Yaah, malam ini gabisa dong?" Aku menjulurkan lidah.


Yovie menghentikan langkahnya...


"Kalo lo doang mah bisa, Shan..." Dia nyengir,
"Yaa... Sama Yuvia juga lah..." Aku tertawa,


Dia kaget, "Astaga..."


Aku berlari menjauh sambil tertawa-tawa melihatnya...



BERSAMBUNG...


Ehehehe maaf ya suka lama apdetnya. Udah lama sedikit lagi wkwkwk ya mudah-mudahan bisa mengobati rindu sama cerita ini (?)
 
Terakhir diubah:
ehh ada budaya bali...mantap, btw saya kira Shanju ama Yovie bakal di suruh warga buat ngikut ngerayain omed-omedtan wkwk.
 
ehh ada budaya bali...mantap, btw saya kira Shanju ama Yovie bakal di suruh warga buat ngikut ngerayain omed-omedtan wkwk.
Itu sebenernya mereka lgsg nyelinap di tengah perayaan wkwk

ceritanya makin menarik dan tetap setia menunggu semoga cepat updatenya lagi om
Makasih sudi mampir dari awal om, iya saya juga maunya cepat kok, tenang ajah wkwk
 
YUVIA GRACIA YUVIA GRACIA YUVIA GRACIA, this moment wkwkwkwkk kesian yovie lagi mau seneng seneng di luar jadi keinget ada ada aja lu shan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd