Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta dan sayang itu beda..

Bimabet
Lanjut Hu side story nya, demen bngt cerita model ginian
 
izin nyimak dulu ah mumpung sange wkwkwkwkwkw
 
Epilogue Chapter 2: Honeymoon with the Naughty Sisters

Aku dan kak dian bergegas turun dari mobil dan berjalan terburu-buru ke gerbang kedatangan di bandara. Kulihat jam dan kusadari kalo kami udah terlambat 15 menit dari jam kedatangan pesawat nadine. Kulihat kanan kiri banyak orang berseliweran yang berjalan keluar gerbang dengan barang bawaan masing-masing, namun wajah nadine masih belum terlihat.

“Bang..!!” teriak seseorang dibelakangku dan menepuk pundakku.

Aku pun berbalik kebelakang dan kulihat wajah sumringah nadine yang berseri-seri menyapaku.

“Haii naad. Duuh maaf ya kami telat bangun tadi. Kamu udah lama nad?” cerocosku yang ngerasa bersalah sama nadine.

“Hihihi baru siap ambil koper kok bang.” Jawab nadine yang langsung memelukku.

“Haiii sayang kakaaak..” sambut kak dian kepada adik kesayangannya.

“Kakaaak..” teriak nadine dan memeluk kakaknya juga.

“Sini barangnya abang bawain nad.” Kataku dan mengambil koper dan tas dari tangan nadine.

Kami berjalan keluar gerbang kedatangan ke arah parkiran sambil mengobrol santai. Kak dian dan nadine terlihat sangat gembira dengan kehadiran masing-masing. Kayanya kakak beradik ini ga pernah jauh-jauhan satu sama lain dan sedang melepas rindu karena 3 hari ga barengan, dan sepanjang perjalanan di taxi dari bandara ke hotel tak henti-hentinya mereka ngobrol dan ngakak bareng.

Sesampainya di hotel nadine langsung memaksa kami untuk membawa baju ganti dll, karena dia uda ga sabar pengen main di pantai. Kami pun menuruti keinginannya dan menghabiskan waktu seharian di luar. Nadine terlihat sangat ceria bermain-main di pantai, aku dan kak dian pun jd ikut terbawa keceriaannya. Tak bisa dipungkiri, nadine yang masih berumur 23 tahun ini pasti emang masih seneng banget main-main kaya gini. Memang kalo sisi seks nadine dihapus, nadine memang terlihat sebagaimana anak seumurannya yang lain. Seneng main, seneng bercanda seru-seruan, senang berfoto-foto, dll. Seketika aku langsung merasa iba karena kepolosannya yang harusnya masih terjaga telah hancur sejak dini dan akhirnya harus menyesuaikan diri dengan nafsu seksualnnya yang tak sesuai dengan umurnya.

Lamunanku pun buyar karena wajahku terkena lemparan bola pantai dengan telak dari nadine, nadine tertawa terkikik-kikik melihat ekspresi terkejutku sampai terduduk di pasir. Aku mengkesampingkan lamunanku dan langsung menggelitiki anak itu sampai dia kapok.

Setelah puas main sampai siang, perut kami mulai keroncongan dan kami berjalan menuju restoran hotel yang ada di pinggir pantai dan memesan makanan. Selama menunggu makanan nadine masih ngobrol seru dan becandaan dengan kakaknya. Syukurlah nadine kelihatan sangat gembira disini. Awalnya aku sempat khawatir karena cuma kak dian yang kebagian honeymoon berdua doang denganku,tp sepertinya nadine justru seneng dengan kehadiran kakaknya. Malah kalo ngeliat mereka berdua sekarang, kaya mereka berdua yang sedang honeymoon. Dan kalo dipikir-pikir emang masuk akal juga. Nadine dan kak dian udah duluan berhubungan lebih dari sekedar kakak adik jauh sebelum ketemu gua, dan gua mulai sadar, hubungan kami ini bukan sekedar hubungan suami dengan ketiga istrinya, yang dua ini sesama istri juga ada hubungan khusus sendiri. Tanpa sadar aku malah jadi senyum-senyum sendiri ketika memikirkan keseruan hubungan kami ini.

“Bang, ngapain sih nyengir-nyengir gitu? Ngayalin apa siiih?” goda nadine ke aku yang lagi ngelamun.

“Hehee ga ada. Abang cuma ngerasa beruntung banget bisa bertemu kalian berdua, dan dila juga.” jawabku sambil menatap mereka.

Kak dian dan nadine tersenyum malu mendengar jawabanku yang tiba-tiba deep ini (hahaha).

“Kami yang beruntung bisa ketemu abang, ya kan kak?” jawab kak dian.

“iya sayang kakak. Ywda kalo gitu kita sama-sama beruntung deh. Untung kesukaannya sama. Hahahah” jawab kak dian terkikik sambil melihatku penuh arti.

“hehehe iya jg ya kak.” Jawabku lagi teringat malam kemarin yang sangat menggairahkan itu.

“ih ngomongin apa sih? Nadine mau ikut juga.” rengek nadine manja ke kakaknya.

“hihihi kamu ga tau tapi langsung mau ikut aja. nanti kamu nyesel?” balas kak dian lagi.

“Enggak, pokoknya apapun itu nadine harus ikut” rengek nadine lagi.

“Iyaa iyaaa. Kamu pasti ikut kok nad, justru kamu yang jadi pemeran utamanya ntar..” jawabku nyengir sambil ngelirik kak dian yang ikutan nyengir.

“Ywda terserah abang deh, yang penting nadine mau ikutan. Hihihi” jawab nadine kembali.

Aku dan kak dian saling tatap-tatapan dan tersenyum melihat tingkah nadine, karena kami sangat seneng melihat perubahan sikap nadine yang udah bisa lebih manja, dan mulai mau dan berani mengatakan keinginannya, malah aku justru ingin nadine itu supaya bisa lebih egois lagi. Selama ini dia terlalu pasif, walaupun dia terlihat seneng ngikut aja, tapi kami jadi ga tau apa yang sebenarnya dia pikirkan. Nadine yang sekarang udah jauh lebih terbuka, dan jauh lebih riang dari yang sebelumnya.

Setelah selesai makan, kami balik ke pantai karena nadine pingin nyobain semua fasilitas rekreasi yang disediakan hotel. Kami nemenin nadine bermain sampai puas seharian di pantai.

Waktu udah sore kami kembali ke kamar karena udah lelah dan pengen istirahat sebelum makan malam nanti. Sesampainya di kamar, kami langsung mandi dan langsung rebahan dan gak lama kemudian kantuk pun menguasai kami dan kami pun tertidur pulas.

Kami terbangun jam 7 malam, dan kami memelih untuk memesan makanan karena masih kepengen rebahan di kamar.

Setelah kenyang makan, nadine yang seneng makanan manis, lanjut menyantap cake coklat yang dipesannya.

“Ummh enak banget loh cakenya, abang sama kakak ga mau nyobain?” tanya nadine dengan bibir yang udah berselemak selai coklat. Melihat itu aku tiba-tiba punya ide.

“abang mau dong cobain.” Jawabku cepat.

Nadine langsung mau memotongkan cakenya untukku yang langsung kucegah.

“abang ga mau yang dari situ, abang mau yang dari mulut nadine.” Jawabku sambil nyengir.

Nadine pun ikutan nyengir mendengar jawabanku, dan memasukkan sepotong kue ke dalam mulutnya. Dia pun mengunyahnya dengan ekspresi nakal sebelum membuka mulutnya memperlihatkan kue yang sudah hancur dikunyah.

Dengan nafsu aku menjulurkan lidahku kedalam mulutnya dan menjilati kue dan coklat yang sudah dikunyah oleh nadine sampai bersih.

Sebenarnya aku udah ga sabar ingin menyetubuhi nadine, tp mengingat kami baru selesai makan, akhirnya aku mengurungkan niatku dan mengajak kak dian dan nadine untuk bersantai di atas tempat tidur sambil nonton tv.

Setelah ngobrol-ngobrol santai beberapa menit, aku menarik bahu nadine supaya bersandar di dadaku, dan bertanya,

“Nad, abang mw tanya nih, sebelum kenal sama abang, seberapa sering sih kamu main sama kak dian?” tanyaku penasaran.

Kak dian, dan nadine pun terkekeh agak salah tingkah mendengar pertanyaanku, namun nadine menjawab,

“Sering juga sih bang. Dalam seminggu, ada 2 atau 3 kali deh.” Jawab nadine sambil senyum-senyum.

“Oiya? Sebenarnya kalian itu gimana sih, apa sama kaya abang juga?” tanyaku lagi

“Kaya abang gimana maksudnya bang?” tanya nadine bingung.

“Ya maksudnya kalo abang kan kaya ngeliat lagi pake baju seksi gitu kan jadi nafsu gitu. Nadine kalo liat kak dian gitu juga ga?” tanyaku lagi.

“Hehehe, sama sih bang. Sebelum kami terang-terangan main sama juga dulu nadine suka ngintipin kak dian mandi. hahaha” jawab nadine jujur.

“oiyaaaa? Kakak gitu juga ga ke nadine?” tanyaku ke kak dian.

“Kalo kakak lebih sering ngintipin nadine di kamarnya, soalnya dia lebih suka masturbasi di kamarnya. Wkwkwk” jawab kak dian sambil tertawa geli.

“hahhahaha, seru banget ya kalian.” Jawabku kekeh dan setengah horni.

“Emang kenapa sih dek? Kan itu udah pernah kk ceritain dulu?” Tanya kak dian.

“Ya gpp, aku sampe sekarang masih suka horni aja ngebayangin kalian kakak adik, cantik-cantik, tp suka ngesex bareng. Kalo aku juga lahirnya jadi saudara kandung kakak sama nadine gimana tu ya?” tanyaku sambil ngayal.

“Hahahahha, kalo kamu adik kandung kakak mungkin dulu kakak ga pacaran-pacaran sama anak sma. Pasti kamu duluan jadi sasaran kakak.” Jawab kak dian santai.

“Ah masak sih? Kakak aja baru main sama nadine setelah suami kk meninggal.” Jawabku ga percaya

“iya nadine kan cewe dek. Setelah main sama nadine jg kakak bukan jadi suka sama cewek juga. itu juga sama nadine prosesnya kan panjang tau. Tapi kalo kamu adik kakak juga, pasti kamu duluan yang kakak kerjain. Hihihi” jawab kak dian.

“Nanti kk sengaja minta tolong kamu pijitin badan kakak lah, atau kakak sengaja ganti baju di depan kamu. Pokoknya kakak godain sampe kamu horni sama kakak, trus nanti pintunya ga kakak kunci, trus kakak tidur ga pake celana dalam. Ntar tinggal pura-pura kaget waktu kamu udah berani grepe-grepein kakak lagi tidur. Trus kakak marah-marahin supaya kamu nurut. Wkwkwkwk” jawab kak dian ngekeh.

“Hahahahha, jadi aku mw dididik jadi budak kakak la yah?” tanyaku lagi

“Trus kalo kamu nad?” tanyaku ke nadine.

“Hmmmm hahahha gimana ya bang, nadine belum kebayang gimana kalo kita sodaraan semua.Tp kayanya nadine belakangan gabungnya sama kalian. Karena dulu itu kan nadine bener2 ga suka sama semua yang berbau seks. Baru munculnya jg karena ngintipin kak dian sama alm suaminya. Tp kalo kakak sama abang udah duluan main bareng, mungkin nadine bakal minta ikutan.” Jawab nadine panjang lebar sambil tertawa kecil.

“Tp nadine tetap bakalan mau jadi lontenya abang kan?” tanyaku sambil nyengir.

Ekspresi nadine terlihat sedikit kaget sesaat namun langsung nyengir lebar dan menjawab,

“Pastinya sih bang. Nadine mungkin bakalan nyari-nyari momen kita bedua doang di rumah, trus nanti nadine masturbasi sambil desah kuat-kuat sampe kedengaran abang. Hihihi” jawab nadine lagi.

“hahahah eh kamu tau ga dek, fantasi nadine tuh dulu waktu kalian belum jadian, dia tu langsung nafsu banget kalo ngebayangin sedang diperkosa sama kamu.” sambung kak dian semangat.

“Ah masak sih nad?” tanyaku kaget.

“Iya beneran bang. fantasi nadine tuh biasanya gini. Jd momennya tu kak dian lg ga di rumah, trus abang datang mau main kan. Trus nadine ngajak abang nunggu kak dian aja dirumah. Trus nanti nadine ke kamar mandi tp lupi ngunci pintu, trus abang ngintipin nadine. Trus abang jadi nafsu banget trus masuk ke dalam dan perkosa nadine. Awalnya nadine pura-pura nolak, trus abang nampar nadine supaya ga ngelawan. Trus abang mainnya kasar banget, trus ga cukup sekali. Udah nembak di kamar mandi, nadine di geret ke kamar tidur nadine, trus di perkosa lagi habis-habisan sama abang. Hahahhaha” jawab nadine sambil cekikikan. Tp raut mukanya keliatan kalo dia jadi sedikit nafsu gara-gara mendeskripsikan fantasinya.

“wkwkwkkw. Sangat spesifik ya fantasi kamu nad. Tp gimana abg bisa tega coba ngasarin cewe se imut ini, ya kan kak?” tanyaku ke kak dian.

“Hmmm ga jg sih kalo kk.” Jawab kak dian sambil nyengir binal.

“Nadine ini tampilannya imut-imut, tp sifatnya binal kaya lonte. Jadi kk suka gemes sendiri, bawannya pengen ngerjain si nadine ini sampe kapok.” Jawab kak dian dengan ekspresi gemes sambil menggigit bibirnya.

Setelah ngomong gitu kak dian menekan kedua pipi nadine dengan jarinya dengan kasar sampai mulut nadine terbuka, lalu dia meludah kedalam mulut adiknya itu dengan gemas.

“Cuiiihhh..”

Diperlakukan dengan kasar dan merendahkan oleh kakaknya, nadine malah nyengir lebar dan menelan ludah kknya dengan ekspresi puas.

“Liat tuh mukanya dek, dia diginiin malah seneng banget.” Sambung kak dian lagi, dan langsung menampar pipi adiknya dengan kasar.

Badan nadine jatuh ke sandaran tempat tidur setelah pipinya terkena tamparan kak dian yang cukup kuat. Lalu ia mengangkat wajahnya dengan pipi yang sudah bercap telapak tangan kak dian. Lalu ia tersenyum kegirangan, sorot matanya mulai nanar menandakan nafsunya yang mulai bangkit

“Nadine kan memang lontenya kakak sama abang juga. jadi diapain aja nadine seneng kak.” Jawab nadine dengan suara bergetar seperti meratap.

“Denger tuh dek, memang dia ini udah lonte dari lahir. Gimana bukan lonte, suami kakaknya diembat, kknya sendiri di embat, trus giliran kknya udah pacaran lagi malah pengen diperkosa sama pacar kknya. Otak kamu itu isinya cuma kontol sama pepek aja kan nad? Ngentot aja kerja kamu kan nad?” bentak kak dian lagi dan menampar pipinya yang satu lagi sampai nadine hampir tersungkur dari sandaran tempat tidur.

“Ahhhhh.. iyaah kak. Yang ada dipikiran nadine tiap hari cuma kepengen ngentot sama kakak sama abang aja. kalo bisa lagi tidur pun nadine tidurnya sambil diperkosa sama abang. Nadine ga usah dipakein baju kak, jadi nadine setiap hari telanjang aja jadi lonte peliharaan kakak sama abang..” ratap nadine sambil mendesah ga karuan. Rasanya gila banget melihat nadine segitu nafsunya gara-gara disiksa dan dicaci maki sama kakaknya.

“Kok bisa ada ya perempuan kaya gini, otaknya kok ngentot aja isinya?” jawabku nyoba ikutan.

“Iya bang. ini mulut nadine, pepek nadine, pantat nadine itu gunanya cuma untuk nampung mani abang doang. Boleh kan nadine jadi lontenya abang trus?” rengek nadine semakin bernafsu.

“Oooh jadi pantat kamu juga udah dikentot sama bang iko ya nad? Emang dasar lonte.” Bentak kak dian lagi semakin bernafsu.

Lalu kak dian menarik paksa celana panjang dan celana dalam nadine, lalu ia membalikkan tubuh nadine sehingga pantat nadine tertungging kebelakang memamerkan anus dan memeknya yang udah basah kuyup. Kak dian meludah ke anus nadine, dan mengulum jarinya sampai basah lalu ia memasukkan jarinya ke dalam anus nadine sampai jari telunjuknya masuk sepenuhnya ke dalam pantat nadine.

“Ahhhhhh.. shhhh ahhhh” nadine memekik perlahan dan mendesah menikmati jari kakaknya di dalam lubang pantatnya.

Sembari kak dian sedang asyik mengobok-obok anus adiknya, aku pun ga mau kalah. Kujambak rambut nadine sampai mukanya menghadap ke arahku dan kucium bibirnya dengan kasar. Tanganku yang satu lagi masuk ke dalam baju piyamanya sambil meremas payudaranya yang mungil dan sesekali kucubit dan kutarik-tarik putingnya dengan kasar.

Desahan nadine pun menjadi tak tertahankan lagi, badannya bergerak-gerak dan tersentak sesekali karena mendapat sakit campur nikmat dari kami. Kulihat kak dian berkali-kali memasukkan jarinya ke dalam anus nadine lalu dikeluarkannya dan dijilatinya jari bekas dari dalam anus adiknya itu dengan nafsu dan nikmat. Setelah anusnya mulai melebar kak dian meludah ke dalam anus nadine, dan memasukkan kembali jarinya sampai ludah kak dian menetes-netes keluar dari anus nadine.

Aku melepaskan tanganku dari rambut nadine dan mendekat ke arah pantat nadine. Kulihat anus nadine yang imut mengembang dan mengempis mengeluarkan air ludah kak dian dari dalam. Tanpa pikir panjang kuseruput air ludah kak dian yang keluar dari anus nadine. Kutelan semua ludah kak dian di anus nadine sampai kering, lalu kak dian lanjut memasukkan jarinya sampai anusnya nadine terbuka kembali dan ia pun meludah kembali ke dalam anus nadine. Lalu anus nadine terlihat menyempit dan air ludah kak dian mengalir keluar dari dalam anusnya dan langsung kusambut, kuseruput dan kutelan semua ludah kak dian dengan nikmatnya.

Setelah puas bermain-main dengan pantat nadine, kak dian menjambak rambut nadine dan menggeretnya ke kamar mandi dan merebahkannya ke kasur karet yang kami bawa dari rumah.

Lalu kak dian berdiri mengangkangi wajah adiknya itu dan mengencingi wajahnya sampai rambut dan wajahnya basah kuyup. Nadine memejamkan matanya dan membuka mulutnya lebar-lebar berusaha menampung air kencing kak dian didalam mulutnya dan meminumnya. Aksi adik kakak yang sangat menggairahkan itu membuatku bernafsu, jadi kuserbu dan kujilati sisa-sisa air kencing kak dian di wajah nadine yang imut itu.

Lalu aku aku ganti posisi ke bawah, dan kutarik kaki nadine sampai mengangkang lebar, lalu ku angkat kedua pahanya tinggi-tinggi sampai badannya melengkung dan memeknya mengarah ke atas.

“sekarang gantian kamu yang kencing nad.” Perintahku ke nadine.

“iyaa bang..” Jawab nadine patuh.

Karena dari selesai makan tadi nadine belum ada ke kamar mandi, air kencingnya pun mengalir dengan deras dan menyirami wajahnya sendiri.

“Diminum nad, sayang tuh banyak yang kebuang.” Perintahku lagi.

Nadine langsung membuka mulutnya dan berusaha menampung dan meminum air kencingnya sendiri. Kak dian terlihat sangat nafsu melihat aksi adiknya itu, lalu dia tiba-tiba berlari ke luar kamar, dan ga lama kemudian kembali ke kamar mandi sambil membawa sesuatu.

“Enak ga nad minum air kencing sendiri?” tanya kak dian sambil tersenyum binal.

“enak kak kalo dipaksa kaya gini. Hehehe” jawabnya sambil nyengir ga kalah binal.

“Bagus. Kalo gitu ini kakak ada hadiah buat kamu.” balas kak dian sambil memamerkan benda yang dipegangnya.

“Eh apa itu kak?” tanya nadine penasaran.

Dan ternyata benda itu adalah strap-on dildo.

“Ini mainan supaya kamu bisa ngentot sama kakak.” Jawab kak dian dengan riangnya.

Lalu kak dian memasangkan strap on dildo itu di selangkangan adiknya, dan langsung mengulum dan menjilati batang dildonya. Nadine hanya menonton aksi kakaknya dengan wajah penasaran.

Ga lama kemudian, kak dian berjongkok di atas dildo itu dan memasukkannya ke dalam memeknya secara perlahan-lahan sampai semua batangnya masuk.

“Ahhhhhh shhhhh. Kk udah lama banget kepengen ngentot sama kamu.” desah kak dian.

Lalu kak dian pun mulai menggenjot nadine secara perlahan dan lama-lama semakin cepat. Desahan-desahan dan kata-kata mesra terus mengalir keluar dari bibir indah kak dian, yang sedang berpacu mengejar puncak kenikmatan bersama adiknya sendiri. Nadine menggigit bibirnya dan menatap kakaknya dengan lirih, terlihat sangat bernafsu melihat kakaknya yang asyik menggenjot dildo yang terpasang di selangkangannya.

Ga lama kemudian kak dian pun orgasme, dan jatuh terkulai di atas badan adiknya dan mereka pun berciuman dengan mesra.

Ekspresi nadine terlihat sangat bernafsu ketika berciuman dengan kakaknya, lidahnya dengan leluasa mengobok-obok seisi mulut kakaknya dengan nafsunya, tak sabar menanti gilirannya untuk dipuaskan.

Kak dian melepaskan ciumannya dari bibir nadine, lalu membuka strap on dildo yang terpasang di pinggang adiknya itu, lalu memakainya sendiri. Lalu kak dian merebahkan badannya dan memerintahkan nadine untuk mengambil posisi diatas.

Lalu kak dian melepaskan ddo yg terpasang di pinggang nadine, dan mulai menjilati kembali memek nadine dengan ganas. Terlihat banget kalo nafsu kak dian sangat menggebu gebu ke adik kandungnya itu. Setelah memek nadine basah kuyup, kak dian memasang dildo itu di pinggangnya, dan mengambil posisi tiduran dan memerintahkan nadine untuk menaiki kak dian dan memasukkan memeknya ke dildo yg terpasang diselangkangannya.

Setelah dildo itu masuk sepenuhnya, kak dian menarik punggung nadine sampai posisinya menungging, lalu ia membuka belahan pantat nadine lebar2, lalu melirik ke arahku. Aku langsung tw maksud kak dian dan mengarahkan kontolku yg uda berdiri ke dalam anus nadine. Nadine merintih keenakan ketika anusnya berhasil menelan kontolku sampai pangkalnya.

Secara perlahan aku dan kak dian mulai menggerakkan pinggang kami dan mulai menggenjot memek dan anus nadine secara bersamaan. Awalnya kami cukup kesulitan untuk menyamakan gerakan, terutama kak dian yg posisinya di bawah, dan ruang geraknya sangat terbatas, tp nadine jg berusaha mengimbangi sampai akhirnya gerakan kami bertiga mulai seirama.

Ga perlu waktu lama nadine mulai mendesah2 dan merintih ga karuan mendapatkan serangan kami berdua. Desahan2 penuh kenikmatan keluar dari mulutnya, berkali kali dia merengek dan mengadu ke kakaknya kalo dia merasakan nikmat yg luar biasa di setubuhi seperti itu.

Saat badan nadine mengejang menandakan orgasmenya telah tiba, kak dian tidak mengurangi kecepatannya, sampai tubuh nadine menggeliat ga karuan karena merasakan antara ngilu, sakit, dan nikmat ketika dildo dan kontolku tetap menghujam memek dan anusnya tanpa ampun disaat dia udah mencapai puncak kenikmatan.

Nadine hanya bisa pasrah dan membiarkan kami berdua menggenjot kedua lubangnya tanpa ampun. Orgasme keduanya datang lebih cepat dan aku jg akhirnya akan keluar, sampai kami akhirnya keluar barengan.



Kusemprotkan air maniku kedalam lubang pantatnya, lalu kujatuhkan tubuhku disebelah mereka berdua. Kulihat wajah nadine udah lemes bgt tapi penuh kepuasan, bibir dan dagunya mengkilat karena air liur yg mentalir dari dalam mulutnya.

Nadine mengeluarkan dildo itu dari dalam memeknya dengan lemah lalu kak dian bergesar agar nadine bisa rebahan diantar kami berdua.

Tubuh nadine masih gemetaran, dan nafasnya masih ga beraturan ketika dia akhirnya tiduran di antara kami, dan aku langsung menariknya ke pelukanku, kak dian juga memeluk adik kesayangannya itu dari belakang.

Dia masih terengah-engah dengan badan yang gemetaran dalam waktu yang cukup lama, dan beberapa kali mencengkram, meremas dan menggaruk punggungku dengan suara mendesah. Sepertinya orgasmenya kali ini berlangsung cukup lama. Setelah cukup tenang, nadine pun membuka matanya dengan lemah namun ekspresinya terlihat sangat puas.

"Makasi ya kakak sama abang, nikmat banget rasanya tadi...” sahut nadine dengan suara lirih.

Aku dan kak dian mempererat pelukan kami ke lonte kesayangan kami itu, dan ga berapa lama kemudian kami pun tertidur karena kelelahan, sementara maniku masih menetes keluar dari anus nadine, namun sepertinya nadine dan kak dian udah terlalu lelah untuk perduli.

***

Pagi itu aku terbangun jam 7 lewat dikit, kulihat kedua istriku masih tertidur pulas. Entah kena angin apa aku lalu beranjak mandi padahal kak dian dan nadine masih tertidur pulas. Kak dian yang biasanya bangun pagi pun masih tidur nyenyak, mungkin karena kelelahan setelah permainan kami semalam.

Setelah selesai mandi dan selagi mengeringkan rambut pandanganku tiba tiba terpaku ke celana dalam kotor yg tergantung di dinding kamar mandi. Itu celana dalam yg dipakai oleh kak dian tadi malam ketika kami menggempur nadine di kamar mandi ini. Seketika adegan2 hot tadi malam pun terlintas kembali di benakku.

Tanpa pikir panjang aku pun meraih celana dalam kotor itu ke hidungku. Celana dalam kak dian itu terasa lembat dan harum memek kak dian sangat terasa walaupun sudah tergantung semalaman disini.

Ga berapa lama kontolku pun mulai menegang mencium aroma2 sensual di celana dalam itu. Entah kenapa sesaat aku merasa konyol sendiri. Padahal wanita itu udah berkali kali kusetubuhi tp aroma celana dalamnya masih aja bisa membuatku terangsang.

Aku pun keluar dari kamar mandi dan langsung menghampiri kak dian yg sedang terlelap. Kupandangi wajah cantiknya yg terlihat polos selagi tidur dengan pulasnya sambil terheran heran. Ada apa ya dengan kak dian. Sejak kenal dengan dia aku tiba tiba bisa terobsesi sampai separah ini. Aku yg masih perjaka ting ting, ga pernah punya fantasi aneh-aneh, kebiasaanku nonton bokep jg ga parah-parah amat.

Mungkin karena dari awal aku memang ga nyangka aja wanita secantik ini mau sama aku. Padahal ternyata fantasynya justru lebih liar dariku. Aku masih ingat ekspresinya saat pertama kali aku minta dia pup di wajahku. Ekspresinya yang antara nafsu dan malu bercampur jd satu dan muncul di wajahnya yg cantik. Laki laki mana yang sanggup menahan diri melihat itu.

Aku yang perlahan mulai nafsu, mulai mendekati wajah kak dian dan mengecup lembut bibirnya yang menggemaskan. Entah kenapa melihat wajahnya yang terlihat polos membuatku bergairah. Biasanya selalu dia yang memegang kendali di setiap x kami berhubungan seks. Tp kali ini dia sedang tertidur pulas seolah nasibnya sekarang ada di tanganku.

Kecuapan-kecupanku pun semakin liar, dan akhirnya aku ga tahan dan kuterobos bibirnya dengan lidah ku. Kelakuanku itu tentu saja membangunkan kak dian.

"Ummmmmh udah bangun kamu sayang? Pagi-pagi udah nyipokin kk aja kamu." Sahut kak dian sambil mengantuk namun tetap tersenyum manis.

"Iya kak. Td adek di kamar mandi cium2in celana dalam kotor kakak. Jd kepengen" Jawabku sambil cengengesan.

"Hihihi. Emang kamu masih bisa nafsu nyium sempak kk? Bukannya uda bosen?" Tanya kak dian sambil terkikik geli.

"Masih looh kak. Padahal tdnya adek iseng aja. Tp wanginya bener-bener nikmat banget." Jawabku sok manja sambil membenamkan wajahku di dadanya kak dian.

"Hihihi sayangnya kk ini selalu nafsuuu aja dia sama kknya kan.." Jawab kak dian sambil memeluk erat badanku dan mencium bibirku.

"Ummmmmh ywda kalo kamu lg nafsu sama kk, kakak pasrah aja deh. Terserah kamu mau kamu apain kknya. Biasanya kan kalo kamu ngentot sama kk selalu kknya tuh yg dominan. Hari ini kknya pasrah aja." Sambung kak dian lg sambil mendesah2kan suaranya yg seksi

"Beneran nih terserah adeknya kak? Kalo adek mw ngentotin mulut kakek kuat-kuat sampe kakak ngences2 belepotan gitu bolah ga kak?" Tanyaku.

"Boleeh sayang. Mw kamu colokin mulut kakak pake kontol kamu sampe kk muntah jg boleeh." Jawab kak dian sambil tersenyum dengan binalnya.

"Uughh. Kalo adek mw kocok2in memek kakak pake jari aja sampe adek puas boleh ga kak? Adek mw liat kk merintih2 keenakan sampe ga berdaya." Jawabku semakin bernafsu.

"Boleeeh sayang. Trus kalo kk udah lemes kamu kocokin, kamu mau apa lagi?" Pancing kak dian lg.

"Trus kalo kk udah lemes, gantian mulutnya adek sodok2 pake kontol adek kak" Jawabku lg.

"Trus? Disodok sampe kamu nembak? Udah selesai? Kakak hari ini pasrah loh. Yakin cuma gitu aja?" Desak kak dian dengan suara menggodanya.

"Apa aja boleh kak?" Tanyaku lg.

"Iyaa boleeh." Jawab kak dian dengan manja.

"Hmmm itu kak. Adek pengen lagi." Jawabku ragu-ragu.

"Pengen apa sayaang? Ngomong aja sama kakak." Bujuk kak dian.

"Adek pengen tai kakaknya lagi. Tapi kali ini langsung pup ke mulut adek aja kak. Jgn dimukanya" Rengekku ke kak dian.

Saat mendengar ucapanku, bibir kak dian pun merekah lebar, dan dia tersenyum dengan indahnya.

"Emang kemarin belum puas? Kan kamu udah tw rasanya. Ga bisa dibayangin yg kemarin aja biar kk isepin kontol kamu sambil kamu ngayalin tai kakak?" Tanya kak dian sambil mengelus2 kepalaku.

"Ga bisa kak. Adek udah kepingin banget kak. Pingin yang beneran lagi. Enak banget kak rasanya." Rengekku lagi ke kak dian.

"Duuuh kok jd nagih sih sayang.. Kan kemarin kakak udah kasih ke kamu, harusnya kamu udah ga penasaran lg dong. Baru jg dua hari kamu udah minta lagi." Bujuk kak dian. Tp kata-katanya ga sesuai dengan ekspresinya yang semakin horny dan binal.

"Emang udah nagih kak. Adek masih terngiang-ngiang yg kemarin kak. Pengen ngerasain tai kk lagi." Rengekku lagi.

"Ummh nanti kalo kk jd terbiasa pup di mulut kamu trus kk jd ga mw lg pup di wc gimana? Kamu mw tanggung jawab??" Tanya kak dian udah stgh mendesah.

"Iya adek tanggung jawab kak. Kapan kk lg mules kk langsung buka celana trus dudukin aja muka adeknya. Adek kan memamg wc nya kakaknya." Jawabku udah ga sahar.

"Uuughhhh" Rintih kak dian yang langsung melumat bibirku dengan penuh nafsu.

Kami bergumul dengan penuh nafsu, bibir kami saling berpagut, lidah kak dian menari-nari dengan liar membelit lidahku, tangan kak dian menjambak rambutku dan menekan belakang kepalaku dengan keras seolah ingin menelanku bulat-bulat.

Setelah beberapa menit bercumbu, kak dian pun melepas ciumannya dari bibirku, dan kami berdua terngah-engah kehabisan nafas setelah percumbuan yg dasyat itu.

"Kakak belum mules, sebentar ya" Seru kak dian singkat. Ia lalu bergegas membongkar isi tasnya dan mengeluarkan satu papan obat, aku langsung nebak kalo itu pasti sejenis obat lalu mengisi gelasnya dengan buru-buru. Namun sebelum kak dian sempat meminumnya, aku langsung mencegahnya.

"Bentar kak.." Sahutku cepat

"Kita kerjian nadine yuk. Kita suruh minum ini biar dia mules2" Jelasku ke kak dian.

Senyum kak dian seketika melebar, sepertinya dia sangat senang dengan ideku

"Eh tapi kk tetap jd pup di mulut kamu kan?" Tanya kak dian lg.

"Pasti jadi dong kak. Ntar kalo nadine udah mulai mules2 kk jg minum ya." Jawabku.

"Hihihi ywdah yuk." Seru kak dian ga sabar.

Kurebahkan badanku di sebelah nadine dan perlahan-lahan ku letakkan kepalanya di dadaku. Dan tanpa berlama-lama langsung kecium dengan ganas bibirnya yg setengah terbuka itu, sementara kak dian juga memeluk nadine dari belakang dan meremas pantst adiknya itu.

Ga berapa pama kemudian nadine pun akhirnya terbangun karena serangan kami berdua.

"Selamat pagi sayang. Abg sama kakak pagi tadi udah bangun duluan dan kami berdua tiba-tiba nafsu sama kamu. Kamu mau kan ngelayanin kami berdua?" Tanyaku.

Dengan setengah mengantuk nadine pun menjawab "selamat pagii. Iya mw dong, abang sama kakak mwnya diapain nih?" Tanya nadine

"Kamu ga usah tanya-tanya, kamu pasrah aja disini ya. Tp kayanya kamu masih cape yah nad? Ini minum vitamin dulu nad supaya seger." Balasku sambil menyuapkan obat pencahar milik kak dian tadi.

Setelah nadine meminumnya kami pun lanjut menyerbu lonte kesayangan kami itu. Kak dian menarik bahu nadine sampe ia telentang, dan kami berdua menciumi bibirnya. Nadine terlihat kewalahan membalas serbuan lidah kami di mulutnya.

Cumbuan kami perlahan turun ke lehernya yang jenjang, dan tangan kak dian dengan kasar menarik piyama yang dipakai nadine sampai kancingnya terbuka dan memamerkan buah dada nadine yang tidak memakai bh.

Kak dian langsung menyerang kedua puting dengan gigitan dan cubitan kecil yang membuat nadine kesakitan yang memberikannya kenikmatan. Namun beberapa menit kemudian ekspresi nadine yang mulai horny tiba-tiba berubah menjadi khawatir dan ia mulai terlihat tidak nyaman dan tangannya memegangi perutnya.

Di sela-sela serbuan kami, nadine tiba-tiba berkata,

"Kak, boleh nunggu sebentar ga, nadine mau ke kamar mandi dulu." Seru nadine lemah.

"Huss, masa kamu suruh kakak kamu nunggu. Kak dian kan udah horny banget nad." Balasku menghardik nadine.

"Ga gitu bang, nadine cuma.. Aaaww..!!" Seru nadine tiba-tiba.

Ternyata kak dian mencubit perut nadine dengan keras, dan rasa sakit yang tiba-tiba itu membuat nadine refleks membuang gas di dalam perutnya. Suaranya keras dan wanginya langsung tercium beberapa saat kemudian.

"Maaf kak nadine ga sengaja, nadine udah dua hari ga pup jd ini sekarang mules banget.." Seru nadine dengan muka yang udah merah padam.

Mendengar jawaban nadine, ekspresi kak dian malah semakin horni.

"Ywda kalo gt kamu gendong si nadine ke kamar mandi, kita lanjut disitu aja." Perintah kak dian.

Sebelum nadine sempat memprotes, aku langsung mengangkat tubuh nadine ke kamar mandi dan meletakkan nadine ke kasur karet di kamar mandi. Aku tau kak dian pasti sedang meminum obat pencahar itu juga supaya dia jg bisa pup, jadi aku langsung mengalihkan perhatian nadine dengan mencumbu kembali bibirnya yang mungil.

Beberapa saat kemudian kak dian masuk ke kamar mandi dan bergabung dengan kami lalu menempalkan wajahnya ke pantat nadine dengan erat sementara cumbuan2ku sudah beralih ke dadanya nadine.

Aku bisa lihat nadine berusaha untuk menatap mataku dengan panik dan bimbang. Aku tau kenapa nadine bingung, karena kalo kami berdua tidak secara langsung bilang kami mw dia pup di celana dan aku yakin dia akan melakukannya tanpa protes sedikitpun kalo kami minta. Tp kami ga mengatakan apa-apa dan pura-pura tidak mendengar ketika ia berkali-kali mengatakan kalo dia udah mules banget dan pup nya udah hampir keluar. Di satu sisi dia pasti mw kalo kami minta, tp di sisi lain dia takut kalo kami ternyata ga mau sehingga takut kami jd ilfil.

Sampai akhirnya nadine terlihat mengernyit dan menggigit bibirnya berusaha keras menahan benda yang sedang mendesak keluar dari anusnya. Namun akhirnya pertahanannya pun jebol.

Ekspresi nadine terlihat bener-bener pasrah dan kalah, ketika aroma wangi kotorannya memenuhi kamar mandi. Kami bertiga bisa mendengar dengan jelas suara-suara indah ketika kotoran nadine keluar dari pantatnya nadine.

Dengan tak sabar kak dian menarik celana panjang nadine, dan karena nadine ga pernah pakai celana dalam, kotoran nadine udah berserakan di dalam celananya. Lalu kak dian dengan berhati hati membalik celana nadine supaya kotorannya terjatuh semua ke atas tempat tidur karet itu.

Nadine terlihat sangat malu melihat kakaknya berusaha mengeluarkan kotorannya dari celananya. Karena merasa iba, aku langsung memeluk nadine dengan erat, lalu kubisikkan ke telinganya.

“Keluarin aja semuanya nad supaya perut nadine lega.” Bisikku.

Nadine menatap wajahku, lalu memutuskan untuk menuruti perintahku, dan mulai berkonsentrasi untuk membersihkan isi ususnya. Sesaaat kemudian kotoran nadine pun kembali keluar dari anusnya. Mataku ga bisa lepas dari wajah imut nadine yang terlihat semakin menggemaskan ketika ngeden, sementara kak dian sedang melotot melihat pantat nadine yang sedang pup.

Setelah selesai, nadine langsung membalikkan badannya dan melihat tumpukan kotorannya sendiri, dan dengan terbelalak ia melihat kakak kandungnya itu meraih tumpukan tainya yang udah tertahan selama dua hari, sampai akhirnya semua tai nadine sudah di tangan kak dian, lalu kak dian berdiri membelakangi kami yang sedang telentang berpelukan berdua, dan memposisikan beridirinya tepat di atas wajah kami.

Lalu perlahan-lahan kak dian menurunkan pantatnya sampai berjongkok di atas wajahku, dan sesuai janji, kali ini aku akan menampung tai kak dian langsung ke dalam mulutku. Nadine memandang wajahku lekat-lekat, mulai menyadari apa yang akan kami lakukan.

Anus kak dian mulai merekah, dan kotorannya mulai mengintip dari dalam. Aku yang udah ga sabar berusaha meraih kotoran kak dian dengan lidahku, namun kak dian mengangkat pantatnya, Dan memandangku sambil menggelenglan kepalanya. Aku pun mengangguk paham. Kak dian ingin aku sabar menanti kotorannya dengan mulut terbuka, dan itulah yg kulakukan.

Kak dian mengarahkan pantatnya ke mulutku kembali dan lanjut ngeden berusaha mengeluarkan tainya. Setelah beberapa saat yg terasa sangat lama, kotoran kak dian jatuh masuk ke dalam mulutku.

Rasa dan harum tainya memenuhi semua indra perasaku. Namun berbeda saat pertama x aku merasakan kotoran kak dian, kali ini tidak ada rasa mual sedikitpun, tubuhku beradaptasi dengan begitu cepat dengan kotoran kak dian.

Karena potongan tai yg pertama udah cukup banyak, aku menampung sisa tai kak dian diwajahku, sambil mengulum, mengunyah dan memainkan tai kak dian dengan lidahku.

Setelah selesai kak dian menggeser pantatnya dan menduduki wajah nadine. Kulihat nadine dengan sigap membersihkan sisa-sisa tai kak dian di anusnya.

Lalu kak dian kembali berganti posisi dan duduk di sebelah nadine sambil masih memegang tai nadine yg masih utuh. Ia mulai membuka mulutnya dan melahap tai adik kandungnya itu dengan rakusnya.

Setelah puas mengunyah tai adiknya itu, kak dian lalu menyuapi nadine kotorannya sendiri dengan mulutnya. Nadine menyambut lidah kak dian yg udah penuh kotoran dengan nafsu, dan mereka berciuman dengan nafsunya.

Kak dian melumuri badan nadine dengan sisa kotoran yg di tangan kak dian sampai dada dan perut nadine udah penuh dengan tainya sendiri. Kulit nadine yg putih bersih terlihat kontras dengan tainya yg kecoklatan. Lalu kak dian menindih nadine dan mereka berciuman dan bergumul dengan nafsunya.

Lalu gantian aku yg menyuapi nadine kotorannya kak dian dengan lidahku, nadine kembali menyambut dengan nafsu dengan lidahnya. Kami bertiga berciuman beberapa lama, sampai akhirnya aku ga tahan lagi, dan memasukkan kontolku ke dalam memek kak dian yang sedang menindih nadine, dari belakang.

Kugenjot memek kak dian dengan penuh nafsu, desahan-desahan seksi kak dian menggema di kamar mandi di setiap hentakan kontolku di memeknya.

Aku ga tau udah berapa lama kami bermain, ketika kak dian tiba2 menjatuhkan badannya ke sebelah nadine dan langsung meringkukkan badannya yg gemetaran dengan hebat.

Wajahnya merah padam, nafasnya tersengal-sengal, dan memeknya mengeluarkan air yg deras. Ternyata aku begitu bernafsu menyetubuhi kak dian sampai dia jatuh tersungkur dan terkencing-kencing karena genjotanku yg bertubi-tubi.

Aku membiar kak dian beristirahat di samping, dan mengalihkan perhatianku ke nadine yg sibuk mengobok2 memeknya sendiri sambil menontonku dan kak dian.

Kutepis tangannya dari memeknya dan keterjang memek nadine dengan kasar sampai ia memekik kesakitan.

Pekikan kesakitan nadine dengan cepat berubah menjadi desahan2 nikmat. Wajah cantiknya yg udah berlumuran tai, membuat ekspresi horninya menjadi semakin seksi dan liar. Nafsuku pun semakin menggebu-gebu, sakin nafsunya aku tidak memperdulikan ketika badan nadine udah menegang lalu meronta-ronta dengan ekspresi menahan sakit, karena dia lagi orgasme tp aku tetap menghajar memeknya.

Namun tangan nadine masih berusaha menahan pahanya supaya tetap mengangkang, supaya aku bisa ttp leluasa menghajar memeknya. Aku langsung teringat dulu pernah memarahinya karena berusaha mengeluarkan kontolku dari memeknya ketika dia orgasme, namun kali ini ia udah tau jd dia berusaha menahankan ngilunya.

Pada akhirnya nadine juga sampai orgasme yg keduanya ketika aku akhirnya menyemburkan air maniku ke dalam memeknya lalu dengan lunglai aku merebahkan badanku di bagian bawah tempat tidur karet itu.

Kulihat kak dian yang baru sekali keluar, bangkit dan jongkok diatas wajah nadine dan mulai menggosok2an selangkangannya ke wajah adiknya yg masih ngos-ngosan itu. Lonte kecil kami itu dengan patuh menjati memek kakaknya lalu ia menggunalan jarinya yg masih bersih untuk dimasukin ke memeknya kak dian.

Setelah beristirahat beberapa menit, aku ikut bergabung untuk membantu nadine memuaskan kak dian dengan menjilatin anusnya dari belakang.

Mungkin karena kurang nyaman, kak dian berganti posisi menjadi tiduran dan menyruh kami berdua untuk ikut rebahan di kanan dan kirinya. Lalu ia mengambil sisa-sisa tai di badannya dan mengoleskannya ke putingnya lalu ditariknya kepala nadine supaya nadine mengemut puting kak dian yg udah dilumurin tai.

Lalu kak dian menarik wajahku dan mencumbu bibirku dengan ganas, sembari tangannya mengobok2 memeknya sendiri dengan tak sabaran.

Ga lama setelah itu, penisku mulai mengeras kembali, dan melihat itu kak dian langsung memintaku untuk ngentotin memeknya lagi. Dan kami lalu ml untuk kedua kalinya. Karena badanku udah mulai lelah, kak dian menyuruhku ganti posisi supaya dia yang diatas.

Dengan liar kak dian menghentakkan pinggulnya dengan kecepatan tinggi dari awal seolah desperate, tak sabar menantikan datangnya kenikmatan yg tiada tara.

Orgasmenya kak dian kali ini datang dengan cepat sehingga dia keluar duluan. Lalu nadine dan kak dian bergantian menjilat dan mengulum kontolku dan bijiku, lalu kak dian mengocok kontolku dengan kecepatan tinggi sampai maniku yang tinggal sedikit pun menyembur keluar mengenai dadanya.

Kak dian dan nadine merebahkan badannya di kedua sisiku dan aku memeluk dan mencium kening mereka berdua dengan penuh kasih sayang.

Sewaktu kami akhirnya mandipun kami tak henti-hentinya berciuman dan berpelukan satu sama lain, dan ekspresi penuh kepuasan tak lepas dari wajah kami bertiga.

Karena masih lelah kami melanjutkan tidur setelah mandi yang bersih, dan kami pun langsung terlelap ga lama setelah rebahan.

Kami menghabiskan hari itu dan besoknya sebagian besar untuk beristirahat, karena kami harus dua kali membersihkan kamar mandi dan kasur untuk memastikan semuanya bener-bener bersih. Namun kami bertiga udah ga sabar menantikan kedatangan dila. Kami penasaran sejauh mana dia bisa ikuti permainan kami.
 
Hai suhu suhu semuanya, maaf ya udah kelamaan ga update. real life bener-bener lagi ribet, mood mw nulis pun hilang. heheh. Soal update saya masih ttp niat mw nyelesaikan semua epiloge dan side story. Cuma mungkin jedanya bakal lama. emoga masih pada ngikutin ya. thank you
 
Beeuhh, akhirnya,, setelah sekian purnama..
Wkwkwk

Kirain update nya Pendek, ternyata panjang... The best sih
Makasih banyak suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd