Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT BENCI TUK MENCINTA

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Ceritanya bagus keren, cuma ga jauh beda alur nya dari cerita" sebelumnya, yang udah ketebak "si anak punya rencana, ternyata mamah dan pacarnya udh selangkah lebih maju"
Iyaa aku sependapat...udah bang aku nyerah baca nya..mau sampai kapan riyan begini terus yang bisanya hanya ngintip,mau sampai episode 100 baru riyan sadar?
 
BENCI TUK MENCINTA PART 9





Rencana Riyan memergoki dan meringkus ketiga Orang kakak kelasnya yang sudah Lulus Sekolah SMA berubah Total, setelah Riyan malah melepaskan syahwat dan emosinya melalui Sex bersama Selina. Ukuran penis Riyan yang Selina Lihat, Nikmati, dan Rasakan pagi itu membuat Selina sadar akan keperkasaan Riyan sesungguhnya.

Sampai sampai, Selina menjerit diKamar Mandi Kamar tamu merasakan Hujan Genjotan yang lebih dalam dan Nikmat ketimbang Bimo serta kedua rekannya. Vina ibu Riyan, serta Bimo dan Dion, tentu curiga karna Rio bersama mereka saat itu. Terlebih lagi seperti biasa, baik Rio dan Dion tak bisa memuaskan nafsu birahi Vina andai Bimo tak turut serta menjelajah lubang kenikmatan Vina.

Sampai akhirnya, Vina, Bimo, dan Dion benar benar kaget kalau Riyan rupanya melakukan sesuatu bersama Selina di kamar mandi kamar tamu pagi itu. Terlebih Bimo kekasih Selina, merasakan perubahan drastis sikap Selina pagi itu. Bimo tentu tak Terima tiba tiba kekasihnya yang cantik dan sexy bersama Riyan, apalagi mereka sempat pacaran.

Jauh lebih panik, Bimo dan Dion diancam langsung oleh Riyan pagi itu andai mau bersikap kasar dan menyentuh Selina.




POV RIYAN




"Woy Aya naon ieu yaaan??? Keur naraon ieu tumila afrika arulin ka imah maneh???? Bilang sama gue bebeja yan!!! Ada apa??? " Seringai Suryo setelah curiga melihat kehadiran Kang Amsar dan Kang Rudi berada di rumah ku.

Suryo sendiri sahabat dekat ku dalam hal hal negatif dan bermain musik, berdarah Jawa Timur bercampur Papua. Tak heran kehadiran Suryo yang merasa rumah ku terusik keberadaan Bimo dan Dion tak biasanya. Tentu ia datang ke rumah menanyakan kepada ku dengan cara blak blakan didepan keamanan Komplek rumah.

"Yoo..... Kalem dulu.... Kita dengar penjelasan Bu Vina dan Aden Riyan.." Kata Kang Amsar.

"Iya yoo.... Kalau kamu emosian gitu cuma bakal nambah masalah." Tegur Kang Rudi yang sudah cukup senior di komplek kami.

"Gini lho bapak bapak..... Kita tadi itu sebenarnya lagi latihan drama buat pentas Drama. Makanya tadi rumah kami agak berisik hihihi..... " Kata mamah yang jelas berbohong dan mengelabui keamanan komplek.

"Tuh dengerkan yo kata bu Vina!!!! Jadi jelas kami disini hadir bukan karna perihal keributan." Jelas Kang Rudi kepada Suryo yang pasti hafal dibalik sikap selengeean dan kalem selalu meledak andai ada keributan maupun perselisihan. Apalagi aku ini adalah Juniornya.

"Nya atuh.... Yan kade tah!!! Urang asa teu percaya ka baturan maneh, komo ka si Dion jeung si Rio tah!!! " Katanya sambil menunjukkan jarinya keArah Rio yang tengah berada di ruang Keluarga hampir tak ku sadari keberadaannya.

Expresi mamah pun tersenyum kecut melihat reaksi dan komentar Suryo.

"Nak Suryo, ibu minta maaf yaa... Hampura pisan dah berisik dan bikin gaduh tadi..... Hihihi...... " Kata mamah kepada Suryo.

"Sawios bu..... Sesuai janji saya didepan Almarhum, Riyan dan Raihan udah saya jadikan adik sendiri..... Mun ada apa apa mah, saya pasti berdiri paling depan." Kata Suryo lantang karna ia tau ada yang mamah tutupi saat itu. Terlebih kilapan keringat mama terlihat sangat mencurigakan.

"Kalau gitu saya pamit ya bu, mau ngurus Manuk (burung) tadi ada yang mau COD kerumah. Yan urang pamit heula.... Aya nanaon WA we.... Bisi panasaran ieu Hileud peteuy (Yan ada apa apa WA Gua, siapa tau belatung pete pada penasaran sama gua)" Kata Suryo melanyangkan tantangan kepada mereka bertiga.

"Geus era, malu ma tetangga..... " Kata ku sekenanya, merasakan cukup merepotkan andai AIB MAMAH Ku benar benar terbongkar. Apalagi rencana ku hari ini meleset.

"Kalau gitu kami pamit ya Bu, Den Riyan..... Maaf kalau kejadian kami jadi makin gaduh..... " Pamit pak Amsar dan Kang Rudi hampir bersamaan.

Mereka benar benar tanggap hanya dengan sedikit kode yang ku berikan, selain mamng gadih dengan desahan dan rintihan yang mencurigakan. Aku yakin mereka curiga dengan suara ku dan Selina saat beradu birahi tadi. Bimo dan Dion tentu kaget dengan kehadiran kemanan komplek menjelang siang itu berkunjung, hal ini tentunya benar benar mengamankan Selina yang sekarang berdiam diri dikamar tamu.


Nampak mamah seperti mengintrograsi Selina menjelang siang itu, namun tak lama mamah malah tersenyum manja sambil menatap ku. Beberapa kali mamah dan Selina tersenyum, berbicara, melihat kearah ku lalu tertawa. Sampai akhirnya........


"Tante, Riyan.... Kita pamit dulu ya...... " Ucap mereka bertiga bersamaan, setelah mencuci sprei kasur dan merapihkan kembali kamar.

"Eee mau kemana?? Tante belum selsai lho masaknya padahal." Kata mamah kepada mereka bertiga.

"Gpp tante nanti aja, lagian ini dah siang..... Masalah latihan drama, bisa kita lanjutin nanti." Kata Rio sambil mengedipkan nakal satu matanya ke mamah ku Vina. Aku hanya diam pura pura tak tau akan hal itu.

"Sel, kamu mau balik sekarang gak?? " Tanya Bimo kepada kekasihnya.

"Hmmm..... Itu..... Biar aku nanti naik taksi aja gpp bim, kasian tante Vina belum beres masaknya. Belum beresin kerjaan rumah yang lain." Kata Selina yang menolak halus ajakan Bimo, hal ini juga tentu membuat Mamah dan diriku terkejut.



****




Menjelang Sore hari Sabtu saat itu akhirnya mamah turut serta bersama ku menemani adik ku Raihan bermain bola dengan rekan rekan Timnya di lapangan. Setelah berlari dan pemanasan aku sendiri dari jarak cukup jauh memperhatikan mamah ku Vina Anggraeni memang memiliki kecantikan abadi bak remaja, terlebih lagi cukup rutin setelah beberapa bulan alm. Ayah ku meninggal dunia.

Cukup banyak para Pria terpesona, maupun mencuri pandang kewajah Cantiknya, terlebih beberapa pria juga berusaha berkenalan dengannya. Entah masih takut atau panik setelah kejadian tadi, seperti biasa mamah hanya tersenyum dan menyapa mereka seperlunya.


"Kamu masih marah nak sama mamah??? " Tanya mamah dibangku penonton saat itu cukup sepi pengunjung. Memang sejak Raihan pulang setelah Selina bermitan pulang dijam makan siang mamah memutuskan turut serta bersama ku dan Raihan. Sama sekali tak ku beri wajah agar kami bicara empat mata berdua.

"Keliatannya gmana mah..... " Kata ku dingin, sebenarnya aku ina kepada mamah namun aku takut mamah punya rencana lain dibelakang ku.

"Kamu tau rahasia yang mamah sembunyikan dari kamu dan adik mu Raihan selama ini??? " Tanya mamah kepada ku.

"Rahasia apa mah??? Rahasia mamah punya 3 brondong??? " Tanya ku semakin dingin, mamah pun menatap ku dengan expresi seperti menahan tangis, andai bukan diDepan umum sepertinya ia akan menampar ku sekali lagi.

"Huuuuuuhhhhh..... Baiklah nak andai itu menang harus mamah ungkapkan sekarang." Setelah menghela nafas panjang mamah berbicara kepada ku tentang sebuah rahasia sambil menahan kesedihan yang ia simpan sendiri.

"Kamu masih ingatkan tante Maryani??? " Tanya mamah kepada ku dengan wajah cutenya dari jarak cukup dekat.

"Tante Maryani kan rekan kerja papa mah, karna ayah naik terus jabatan trus tante Maryani papa dulu naikkan jabatannya setelah papa jadi Manager kepala." Kata ku singkat mengingat cerita alm.papa.

"Kamu tentunya ingatkan Hendro Adityo putra tante Maryani??? " Ku anggukkan kepala sambil sepintas mengingat memory SMP bermain dengan putranya saat itu.

"Asal kamu tau sayang, selama ini Maryani sahabat kantor ayah mu itu, setelah bercerai tak pernah punya anak dari mantan suaminya." JLGERR!!!! Bagai petir menyambar ku saat itu terlebih lagi mengingat Hendro memang cukup mirip secara wajah dengan ayah ku.

"Iya....... " Jawab mamah singkat sambil tak sanggup menahan air mata mengalir jatuh kepipinya.


Tak tega rasanya melihat mamah kunyanh cantik saat itu bersedih, segera ku hapus air matanya, namun mamah langsung memeluk ku. Didalam pelukan ku mamah menceritakan rahasia yang ia simpan kepada ku.


"10 tahun lebih naaak.... Hikss 10 tahun lebih mamah tahan mamah simpan sendiri Aib almarhum papah mu...... " Sambil menangis memeluk ku mamah menceritakan kepada ku.

"Mamah tau mereka punya hubungan sejak mau melahirkan kamu, tetapi saat mamah melihat Hendro....... Huhuhuhuhu......... " Tangis mamah menjadi tersedu sedu dipelukan ku.


Usia ku dan Hendro memang hanya berselisih beberapa bulan, apakah itu berarti.....


"Mamah pernah bicarakan ini dengan almarhum papa?? " Mamah hanya menggelengkan kepalanya sambil berusaha meredakan tangisannya.

"Jangankan selingkuh, berfikir mendua saja mamah tak sanggup nak apalagi marah. Apalagi saat itu Maryani memang banyak membantu papa hingga terus naik jabatan." Kata mamah sambil memeluk ku.

"Hingga mamah hamil Raihan tentu kamu ingat kan?? " Tanya mamah kepada ku. Saat itulah papa mu jadi mulai jarang pulang dan semakin sibuk.

"Coba kamu baca surat Berita Acara laporan Penyelidikan Kecelakaan ayah mu ini...... " Kata mamah memperlihatkan diponsel nya berupa Copy Foto.

"Disitu tertulis jelas, alm. Ayah mu sebelum kejadian, meninggalkan rumah Maryani dalam keadaan mabuk. Hingga akhirnya alm.ayah mu gak bisa mengendalikan mobil di jalan bebas hambatan hingga terjadi kecelakaan tunggal yang fatal. Hikzz hikkz......... " Kata mamah mengungkap rahasia yang ia pendam selama ini.

"Trus keluarga kita ga ada yang tau mah.....??? " Tanya ku kepada mamah.

"Hanya Paman mu mul yang tau saat itu nak, meskipun membantu tetapi kamu tau sendiri. Beberapa bukti dan laporan tetap mamah diantar Dion saat itu mengelsaikan semuanya. Senja demi kami dan Raihan sayang..... " Kata mamah dengan intonasi suara yang lesu.

"Jadi ini alasan mamah tak bisa lepas dari Dion dan mereka berdua?" Tanya ku dengan intonasi suara mulai kesal.

"Engga sayang, bukan gitu......" Kata mamah dengan wajah merah merona menahan malu. Wajah cantik mamah saat itu membuat ku tetap tenang dan mendengarkan semua ceritanya.

"Mungkin kamu tau sejak papah ada dulu juga mereka sering memuji dan menggoda mamah bukan...... " Kata mamah malu malu jujur kepada ku.

"Tp itu benar benar jujur mamah terlena nak, mana ada ibu anak dua seperti mamah bangkit semangat jadi seperti sekarang." Memang benar mamah sekarang jauh lebih segar dan modis bak remaja usia 20 an bahkan anak kuliahan.


Kecantikan mamah memang masih dibawah Bu Anita tetapi hanya lebih proposional dari segi tubuh dan tinggi badan sedikit lebih tinggi. Menjadikan mamah ku ini memang sedikit menang berSaing kecantikan dengan Selina yang berPayudara besar maupun Indah yang benar benar remaja. Terlebih lagi yang sudah tau bagaimana hasrat birahinya diRanjang. Cukup sulit tugas ku serkarang membuat ketiga orang itu menjauhi mamah.


"Mamah minta..... Mamah harap tolong nak pahami situasi dan kekurangan mamah saat ini....... " Kata mamah dengan wajah penuh harap kepada ku. Setelah merasakan pergerakan ku yang sesungguhnya diluar rencana malah Menggenjot Selina tadi.


Cukup lama aku tak berikan jawaban sampai akhirnya mamah menyandarkan kepalanya dibahu ku. Kami berdua menatap betapa aktif dan lincahnya Raihan sore itu. Hingga akhirnya........


"Semua ini berbeda mah.......!!! " Kata ku mengalir begitu saja sambil menikmati pelukan seorang ibu sorang itu dan menyaksikan adik ku penuh semangat hendak mulai bermain bola.

"Maksud kamu nak..... ??" Mamah menggeser wajahnya lalu menatap ku penuh kelembutan bertanya.


"Mamah adalah mamah sedangkan Ayah adalah Ayah......"

"Mamah sudah cukup lama bertahan dan setia kepada alm.Ayah, tetapi sekarang mamah harus menahan ujian agar tak kembali terjebak asmara dengan mereka berdua. Apalagi sampai melakukan sex bersama mereka bertiga, berempat atau bahkan berlima secara sekaligus." Mamah terdiam namun rangkulan dan pegangan tangannya semakin erat kepada ku.

"Saat mamah dulu digoda mereka, saat mamah di pondok, moment mamah saat malam ulang taun, bahkan bersama Rio diPasar malam. Semua itu ku Terima dan ku tahan bukan demi Raihan tapi demi mamah!!! " Kata ku sambil tetap melihat pergerakan Raihan mengungkapkan isi hati ku.

"Andai mamah meminta ku memahami keadaan, situasi apalagi kekurangan mamah. Sama saja aku harus merelakan satu satunya mamah ku diDunia ini dan Raihan akan semakin terjerumus dalam pelukan mereka!!! Tentu aku tak Terima ma..... Aku pasti melawan!!!! " Kata ku apa adanya ditempat yang cukup nyaman berdua dengan mamah ku ungkapkan semuanya.

"Mamah tenang aja....... " Sambil lu lepas rangkulan dan pegangan tangannya cukup erat dari tadi beganti dengan rangkulan lengan ku kepada tubuhnya.

"Aku ada rencana sendiri untuk mereka agar tidak berani merayu dan menggoda mamah lagi........" ku sampaikan kepada mamah penuh keyakinan.

"Karna selama ini aku bersabar menyaksikan kenakalan mamah, SEMUA DEMI MAMAH TIDAK MENGULANGINYA WALAUPUN AKU DAN RAIHAN TIDAK BERADA DI SEKITAR MAMA!!!!! " Kata ku dengan cukup lantang dan jelas kepada mamah. Mamah pun merangkul ku semakin erat diarea pinggang.

"Andai mamah memang dipertemukan pengganti alm.Ayah yang lebih layak, kita juga harus menunggu persetujuan Raihan saat SMP nanti. Karna mereka bertiga ga ada yang sanggup membuat mamah bahagia diranjangkan?? "Kata ku sambil bercanda dan menghibur mamah.

" Iii kamu..... Emang kamu mau punya pala Tiri???? " Tanya mamah sambil mencubit perut ku.

"Daripada mamah main api dengan mereka kenapa engga mah..... " Kata ku lalu melihat Raihan adik ku berlari cepat mendrible bola lalu menendang keras sampai masuk di pojok kanan Gawang lawannya.

"Gooool!!!!!! " Kata ku dan mamah bergembira melihat adik ku mencetak Gol sore itu.

Seketika kami berdua ceria dan larut dalam kebahagiaan, terlebih adik ku Raihan menyapa kami dari lapangan sambil melakukan selebrasi Gol sore itu.




*********





Tanpa Riyan dan Vina sadari, sesosok pria mengawasi dan mendengarkan baik baik dari baris tempat duduk dibelakang mereka berdua. Pria ini langsung merencanakan sesuatu setelah tau rencana Riyan dan memcoba membaca rencana Riyan selanjutnya.

Jelas dari expresi maupun bahasa tubuhnya ia tak Terima dengan rencana Riyan dan Pemikiran Riyan yang disampaikan kepada Ibunya Vina, senyum licik mengembang dari wajahnya. Lalu menjauh khawatir Raihan melihat keberadaannya yang sedari tadi menguping pembicaraan Ibu dan anak sore itu.

Sepertinya Tuhan memang adil, tanpa sengaja di sudut tak terjangkau dari sosok pria misterius yang menguping pembicaraan Vina dan Riyan. Bu Anita dan rekannya yang amat sangat paham bidang Hukum dan Kedokteran mengawasi pria itu berdua.

Sesungguhnya kehadiran Bu Anita cukup mendadak dan memang manghubungi Vina terlebih dahulu, namun melihat Vina yang tak biasa merangkul Riyan putranya. Apalagi ada sosok misterius menguping dibelakang mereka, dengan Instingnya dan rekannya Anita dan Pria itu menghentikan langkahnya. Mereka berdua turut mengawasi mereka bertiga dari belakang. Meskipun samar menangkap apa yang Riyan dan Vina Bicarakan, Anita dan rekannya yang paham sosok misterius itu mencurigakan lebih memilih bersabar dan bersiap mengatur rencana.



"Kamu lihat itu kan dit?? " Kata Bu Anita yang masih berseragam kerja elegan kepada rekannya Aditya.

"Aku paham mbak...... Lebih baik kita tunda dulu..... " Kata pria bertubuh kekar dan tegap tapi tetap proposional.

"Izinkan aku bersama Arjuna menelusuri rekam jejak Digital Riyan mbak, aku khawatir orang tadi hendak menggunakan itu untuk menjebak mereka." Kata Aditya, sambil menyalakan sebatang marlboro merah di jarinya.


"Tolong ya diit, ada laporan kirim ke mbak secepatnya...... Mbak gak tahan andai Riyan dan keluarganya menderita lagi.... Hikz..... " Kata Anita lirih sambil menahan tangis dimatanya.

"Baik mbak.... Serahkan kepada ku..... " Kata Aditya meyakinkan sambil menyerahkan saputangan kepada Anita, lalu berdua pergi meninggalkan tempat itu sambil membawa hasil uji lab Kedokteran tempat Aditya bertugas.





POV RIYAN





Beberapa hari sejak kejadian itu, kehangatan keluarga ku kembali bahkan lebih dekat dan cukup terbuka mendekati Vulgar. Setelah ku renungi, mameng benar pendapat kedua sahabat ku salah satunya Suryo yang lebih senior dari ku. Kebugaran Fisik dan Kecantikan mamah sangat mungkin mendapatkan pengganti dari almarhum papa. Namun mamah terlihat cuek, telebih lagi aku dan mamah menghindari rencana ini dari adik ku Raihan.

Hanya waktu sarapan dan sore hingga istirahat malam waktu kami bersama menikmati quality time. Selain memastikan adik ku Raihan menguasai mata pelajaran sekolah, aku juga mulai rutin mengajak adik ku berolah raga bersama. Bahkan mamah pun turut serta walaupun terkadang berakhir ditempat jajanan dan cemilan sekitar GOR tempat berolah raga.


Hingga suatu sore saat itu.........



"Ya ampun dodo!!!! Kamu dah gede sekarang nak!!! Sibuk apa kamu sayang.... Gmana kabar mamah??? Sehat!!! " Sapa mamah setelah disalami salah satu dari 2 pria gagah di GOR sore itu. Entah mengapa melihat expresi mamah dan gaya centil mamah membuat ku cemburu kepada mereka.

"Allhamdulillah sehat tante.... O ia kenalin in Arjuna senior ku dan Adit..." Kata Pria yang tinggi putih dan gagah saat itu. Kedua pria lainnya berbadan lebih gagah dan cukup gelap. Dari rambut cepak mereka berdua bisa ku nilai mereka seperti Perwira aktif.

Pantas saja mamah langsung salfing, situasi kayak gini bener bener membuat gue jadi INSECURE TOTAL. Tetapi......


"Riyaaan!!!! Sayaaang..... Sini naak!!! Tebak coba siapa ini nak!!! " Awalnya aku menatap malas kesalah satu pria yang disapa mamah tadi. Tetapi.........

"Ya ampun sayang malah bengong..... Kamu masih belasan lho sayaang belum pikun kan???? " Aku mulai mengerenyitkan alis ku, rasanya ga mungkin dia jadi segagah ini.

"Ayo..... Yan Yan mu jajan apa.... Nanti kakak beliin asal jangan ngadu sama Mamah dan Tante lho... Ntar diOmelin!!! " Suara itu.... Suara....

"Kak AFLI!!!! " teriak ku kearahnya lalu langsung memeluknya bagai adik kecil bertemu kakaknya saat itu.

"Hahahahahaha...... Dah gede sekarang adek gua ini, malah bisa cetak Gol ke gawang Tim Nasional junior Belgia hebat!!!! Hahahaha.... " Katanya dengan perubahan suara lebih berat dan dewasa. Mungkin sekarang umurnya sudah 23 tahun.



Bagaimana mungkin aku lupa sosok keluarga yang bertetangga dan saling membantu saat aku kecil dulu, kos kosan tempat markas ku mengawasi mamah adalah milik dari ibu Astrid kak Afriando dan dijaga oleh pak Dirman. Aku memanggilnya Afli karna saat itu aku masih cadel dan belum bisa bilang huruf R dengan baik.

Belum cukup sampai disitu, mamah mengajak Afriando bersama menikmati makan malam bersama disalah satu tempat makan dekat GOR. Sampai akhirnya entah mengapa Penis ku tegang maksimal melihat sosok Mayang tunangan Dodo serta Bu Astrid yang sangat cantik dan Sexy walaupun berpakaian sopan malam itu.


"Ya ampun viin liat deh, 16 tahun aja dah ganteng gini...... " Puji Bu Astrid kepada ku.

"Mamah jadi inget lho nak gantengnya kamu waktu sekolah hihihi.... " Waduh, ku rasain indikasi kayaknya Bu Astrid emang alumni MILF juga ni, apalagi size Payudara maupun bokong bersaing dengan kak Mayang.

"Ih ma.... Malah ganteng Riyan lho sama Raihan, pkoknya kalau anak kita cewek nanti yaaang..... Kita jodohin aja sama mereka hihihi...." Kata kak Mayang yang memang beberapa bulan lagi akan menikah dengan Kak Afriando.

"Ya ampun sayaaang, sabar...... Hehehe.... " Kata Kak Afriando sambil menahan merah di wajahnya.

"O ia kak, gmana kabar sanggar senamnya?? Kakak langsung terjun kelola?? " Tanya mamah menanyakan aktifitas Bu Astrid saat itu.

"Hmm... Gmana ya aku jelasinnya, tetapi kayaknya kita nanti bakal lebih lama stay diluar Viin demi karir Dodo anak ku." Katanya sambil menatap satu satunya putranya.

"Jadii...... " Tanya mamah keheranan.

"Karir anak ku allhamdulillah cemerlang, mereka juga sepakat akan bawa aku bersama mereka selalu sekalian nunggu cucu pertama hihihi" Kata Bu Astrid sambil tersenyum manja.

"O ia viin tuker kontak dong, kapan kapan kita olahraga bareng yang lain.... " Ajak Bu Astrid kepada mamah.

"O ia kak... Ni kontak aku.... " Kata mamah sambil menyebutkan nomer kontaknya.



Selain Bu Anita, malam itu adalah malam awal kembalinya kami dekat dengan keluarga Bu Astrid, saking dekatnya Bu Astrid meminta mamah membantu acara persiapan Resepsi pernikahan putra tunggalnya. Sepertinya acara pernikahan itu akan megah dan mewah.




***




Sore itu aku sedang berjalan menikmati udara segar menjelang malam, seperti biasa setelah segar mandi diloker aku segera pulang menyusul mama dan adik ku yang pulang terlebih dahulu ke rumah. Tapi tiba tiba.....



"Selamat sore, dengan nak Riyan Aryadi sekarang saya bertemu?? " Kata seorang pria bertubuh tegap menghampiri ku setelah turun dari mobil SUV menghampiri ku.

"Iya Pak betul, ada yang bisa saya bantu?? " Kata ku kepadanya.

"Mari silahkan ikut saya ketempat yang lebih nyaman untuk berbicara." Ajaknya kedalam mobilnya sepertinya ada suatu hal yang ingin disampaikan.


Bagai senjata Boomerang yang ku lempar dan berbalik melukai ku saat itu, pria itu bernama Panca. Didalam mobil ia menunjukkan KTA sebagai anggota Serse Cyber Crime dikesatuan tempat ia berdinas, lebih jauh ia membeberkan kasus Video Pornografi serta pembobolan rekening tabungan Rio, Dion, dan Bimo.

Selama ia membeberkan bukti dan copy surat transaksi rekening bank, aku hanya diam dan mendengarkan seluruh tuduhannya kepada ku.

Sampai akhirnya......


"Semua rahasia ini saya jamin aman nak Riyan, asalkan nak Riyan bisa bekerja sama dengan saya saat menerima telfon saya." Katanya tegas saat itu kepada ku.

"Mau bapak apa?? " Tanya ku kepadanya.

"Saya tak mau apa apa, hanya saja saya ingin kerjasamanya dimasa depan..... Bagaimana?? " Tanya Pak Panca kepada ku.

"Izinkan saya berfikir pak, lagi pula saya tidak melakukan hal itu." Kata ku tegas mengelak menghadapi semua tuduhannya sore itu.

"Baiklah asal jangan terlalu lama, kita liat gmana reputasi dan sekolah mu tau andai semua ini tersebar dan saya masukkan kedalam laporan penyelidikan." Ancamnya kepada ku. Setelah berpamitan aku tinggalkan dia di mobilnya lalu melanjutkan perjalanan pulang dengan Beban pikiran yang terasa membuat ku Memusingkan.


Apa jangan jangan.....

Mereka berTiga yang merencanakan Hal ini???





*******





Setelah melihat gelagat Riyan yang tak nyaman dengan bukti kejahatan Riyan yang pria itu pegang, petugas palsu itu segera menghubungi seseorang lewat sambungan telfon.


"Gmana Boss akting saya tadi??? Keren kan...... Hehehehe.... " Tanya pria itu sambil tertawa terkekeh.

"Mantab, terus lanjutkan sampai hari H kita lakukan Eksekusinya." Kata Boss Panca yang suaranya jauh lebih muda dari pak Panca.






POV RIYAN





Keesokan harinya disaat ku bersiap olahraga selsai berganti pakaian diLocker GOR tiba tiba......

"DUGG!!! " Perlahan ku buka mata, saat itu aku berada di sebuah ruangan. Ku perhatikan sekitar lalu ku coba membuka pintu yang berada di ruangan yang hanya diterangi watt kecil. Sampai akhirnya.


"Hallo yaan..... Gmana kabar ni??? Hehehehe..... " Suara misterius memenuhi ruangan tempat ku berada saat itu. Baru ku sadari aku disekap saat itu.

"Saya tau ini cukup keterlaluan, tp saya harap kamu menikmati Proses saya memiliki Mamah mu seutuhnya Hehehehe...... Selamat menikmati dan Beronani, kalau kamu macam macam jangan salahkan saya akan melukai mamah mu tercinta...... " Suara misterius itu mengakhiri kata katanya melalui speaker.

Dan Tiba tiba......


"CREKK....... " Cahaya benderang muncul di salah satu sisi dinding kaca memperlihatkan kamar ruangan cukup nyaman disebelah ku.

Ukuran kaca ku melihat keRuangan sebelah tidak terlalu besar tapi tidak juga terlalu kecil, tetapi cukup jelas melihat semua aktifitas yang terjadi disana. Sampai akhirnya........


"Rioo.... Please... Stopp sayaang....!!!!! " Memasuki kamar tergesa gesa sambil berpelukan Rio mencimbui leher jenjang mamah saat itu.

"BANGSAT!!!! " Teriak ku merespon melihat mamah ku lagi lagi dirayu mereka.

"Tenang nak Riyan tenang.... Kalau kamu bertindak bodoh saya pastikan kamu dan mamah mu tak akan selamat sekarang. Bukan kali ini sajakan kamu menikmati live show sex mamah mu Vinna Anggaraeni hehehhe..... "

"Lihat saja siapa yang akan menang sekarang Hahahahahaha.... " Dengan suara lebih pelan dan jelas suara itu dari speaker itu mengancam ku.


Kondisi ruangan tak terlalu terang, pantulan lampu dari ruangan sebelah malah lebih menerangi ruangan ku berada saat itu. Beberapa kali coba ku dorong agar terbuka, sambil menyaksikan Rio berbaring disamping tubuh mamah yang mulai terlentang di ranjang lalu tangannya masuk mengodok Vagina mamah.

Sampai akhirnya aku pasrah dan lebih baik menyimpan tenaga hingga saat mereka membuka pintu itu untuk ku, belum lagi aku tak tau berapa lama mereka akan menyekap ku di ruangan yang mulai terasa pengap saat ini bagi ku.


"Ahhh..... Rioo..... Pelan dong sayaaang..... Jangan kasar..... " Desah mamah terdengar melalui sambungan Microphone yang tersambung keSpeaker tempat ku berada.

Oke baiklah, mereka memang merencanakan ini semua setelah mamah menentukan pilihan menjauhi mereka. Sepertinya mereka mencoba merbut mamah dari ku dengan cara lebih kasar, Rio saat ini tak sendiri kemungkinan Bimo dan Dion ada dibalik penyerangan ku tadi.

Apalagi petugas bernama Panca kemarin, sepertinya ia jadi perlindungan hukum untuk menyerang balik diri ku kemeja hijau dan menyebarkannya. Bangsat!!! Situasi ku sekarang ini malah berbalik sulit, apalagi ponsel ku tadi masih berada di tas ku.


"Aaah..... Iyyh sayang.... Pelan disitu nikmat.. Bentar lagi aku klimaks.... " Kali ini mamah sepertinya sudah benar benar merangsang.

"Gmana sayang, kamu masih ga mau nerima aku sepenuhnya jadi pacar mu....... " Rayu Rio kepada Mamah. Pantat mamah sendiri merespon keluar masuk jari Rio dibalik celana panjang yang ia kenakan.

"Tapiii sayaaang..... Aaah..... " Saat bersamaan menerima cubitan manja disalah satu putingnya. Sedang puting payudara mamah lainnya disentuh mesra oleh lidah Rio.

"Aaaah.... Aaah ssshhh aaaahhh!!! " Tubuh mamah terangkat sedikit menyusul Sedotan mulut Rio diPayudaranya belum lagi sensari nikmatnya Tusukan jari Rio yang kulihat kini lebih lembut.


"Please Vina sayang beri aku kesempatan..... Biarkan aku jadi kekasih mu dan diterima kedua anak mu...... " Rayu Rio lagi lagi setelah berhenti menyedot payudara mamah ku Vinna Anggraeni kuat kuat.

"Biar ku coba sayang..... Aaah biar kita coba....... " Lalu mamah menarik kepala Rio lalu bercumbu mesra dengannya.


Seketika hati ku hancur mendengar kata kata mamah yang memberi Rio kesempatan kembali mendekatinya. Sambil kembali perlahan kudorong pintu disalah satu dinding ruangan tetap tak bisa, sisi lain aku juga khawatir mereka bersiap di balik pintu segera menyergap ku.


"Kamu lihat kan Riyan.... Sudahlah jangan sok pahlawan, nikmati proses percintaan ibu mu dengan seksama sambil berOnani..... Hahahahahaha...... " Kata suara misterius itu mengingatkan ku.


Sampai akhirnya memang terlihat semakin intim manah dan Rio berciuman diatas ranjang saat itu, hanya beberapa detik dibutuhkan bagi mereka melepas pakaian yang mereka kenakan ditubuh mereka.

Sampai akhirnya, mamah duduk diatas Pangkuan Rio, bagai gaya kamasutra berciuman dan berpelukan sangat syahdu saling menikmati gesekan kulit mereka satu sama lain.


Expresi mamah ku Vina mengadahkan wajahnya saat wajahnya lagi lagi mendarat di leher jenjangnya. Lidahnya menjulur menjilati leher putih mulus mamah saat itu. Sampai bibirnya terbuka mengeluarkan desahan yang kembali terdengar menggairahkan.


"aaaahhh.....!!! " Desahan mamah ku keluar menikmati rangsangan yang Rio berikan.

"Gmana Vina sayang?? Suka...?? Cuph cuph... " Rio menggoda mamah sambil mencimbui pipi dan lehernya.

"BANGET RIO SAYANG!!!! " Lalu menyambar Bibir Rio lalu seperti bergerak naik turun diatas pangkuan Rio, agar Vagina mamah menelan penis Rio perlahan yang v tepat berada dibawah selangkangannya.


Sungguh benar benar menggairahkan melihat gerakan mamah diatas pangkuan Rio bergerak meliuk sampai terlihat mulai meremas penis Rio dengan vaginanya, lalu lagi lagi mencumbu bibir Rio. Dari expresi mamah bisa ku nilai saat ini yang ia mau hanyalah sex bersama Rio memuaskan birahinya disana.

Mata ku memperhatikan setiap detik aksi mamah ku Vina Anggraeni terus menggerus Penis Rio, kali ini pinggul indah mamah seperti patah patah bergerak ke kiri kanan lalu menarik pantatnya cukup tinggi hingga terlihat jelas hanya menyisakan leher kepala Penis Rio lalu menurunkan pantatnya sekaligus agar terbenam Penis Rio dalam.

Lenguhan dan desahan mereka berdua tertahan akibat kuncian bibir mamah di bibir Rio, terus berulang kali mamah lakukan gerakan itu sampai terlihat butiran keringat mulai membasahi punggungnya. Dan akhirnya........

Seperti biasa......


"Aku keluarr Vina sayaaang!!!!! " Seringai Rio setelah mencabut bibirnya dari bibir mamah ku beberapa menit kemudian, sambil cukup erat mendekap tubuh putih, ramping, mulus tanpa cacat Vina Anggraeni.

"Aaaaaahhhhh...... Hangaaaat....... " Racu mamah sambil memgadahkan kepalanya keatas, sepertinya semprotan Sperma Rio saat itu terasa hangat sampai keUbun ubun kepala mamah ku.


Setelah hampir satu menit menjalani ronde yang terlihat sangat menggairahkan aku kembali melihat sekitar, ingin rasanya berOnani melihat betapa mesranya Mamah dan Rio bercumbu mesra diatas ranjang. Tapi ku tahan demi harga diri ku sebagai anak dari Vina, belum lagi pengapnya ruangan tempat ku disekap benar benar membuat ku tak nyaman.


"Coba sayang lihat Kaca...... " Pinta Rio kepada mamah, yang jelas ia tau berarti mamah akan diGenjot dari bawah menghadap ku.

Gaya kali ini seperti Women On Top, namun mamah mencindongkan badannya lebih kedepan membuat jarak agar Rio yang kini tidur terlentang dibawah tubuh indah mamah ku ada sedikit ruang melesatkan penisnya kedalam vagina mamah.

"Gmana sayang.... Kita serasi bukan.... " Kata Rio sambil mulai perlahan mengangkat pantatnya perlahan menyodok Vagina mamah ku dari bawah.

"Aaah... Aaaah.... Iiaaa sayang..... " Kata mamah sambil menikmati sodokan penis Rio dalam tempo lambat sambil ikut menggerakkan Bokong indahnya perlahan naik turun. Merespon sodokan Penis Rio.

Desahan mamah saat itu semakin menjadi sambil menatap kaca yang dibelakangnya tempat ku berdiri menyasikan erotisnya mamah, saat payudaranya juga mulai diEmut bibir Rio.

Sangat Benci Tuk Mencinta menyaksikan moment kemesraan mereka saat ini, apalagi kondisi ku saat ini sangat tak mungkin menghadapi mereka bertiga sekaligus. Apalagi sosok Panca yang sekarang mulai mengancam masa depan ku. Dan akhirnya.......


"Plok.... Plok.... Plok..... Plok.... Plok...... " Suara erotis dan menggairahkan peraduan daging selangkangan mereka terdengar.

"Aaah iaaa riooo sayaang..... Lebih keraaasss..... Ini nikmat bangeeeth aaaah....... Enaaaaksss!!!!! " Racu mamah menjadi menerima Hujaman Penis Rio semakin cepat saat itu. Sedangkan wajah Rio tenggelam diantara payudara mamah yang tak kalah besar dengan size D milik Selina.

Hampir 3 manit, Rio menghujani Vagina Mama ki Vina Anggraeni dengan penisnya, butiran keringat mereka berdua semakin banyak terlihat di punggung dan dada. Sambil mengepalkan tangan ku, ku oerhatikan moment yang biasanya Rio tak pernah bertahan lama. Tetapi......


"Aku mau keluar saaayang.... Terus sodokkkss...... Kita Crotts barengaaan...... Aaaaah..... Nikmaaath....." Dasa ku sesak disusul lutut ku terasa lemas mendengar mamah memberi permintaan kepada Rio.


Baru kemarin aku sampaikan semua niat dan tujuan ku walaupun tak detail rencana ku kepada mereka bertiga, tetapi nyatanya kali ini mamah menikmati keperkasaan Rio diatas ranjang.


"Dikit lagiii vina saayaaang....... Aku mau keluarrr!!!! " Racu Rio sepertinya tak lama lagi klimaks kedua kalinya di dalam Vagina mamah.

"Samaaaa..... Teruuush..... Dikiiith lagiiih..... Aaahh.....!!! " Racu mamah.


Dan akhirnya...............


"Aaaaaahhh!!!!! Aaaahhh...... Aaaarrgghh!!!!! " Tubuh mamah ambruk diatas tubuh Rio lalu erat erat memeluk Rio seperti ingin memberikan Rio seluruh kehangatan yang Ia miliki kepada Rio.

"Aaaa.... Aarrrggghhh..... Aaahhh....... " Sambil mengeram lalu mendesah panjang, kali ini Rio yang tengah dipeluk erat mamah dari atas tubuhnya, kedua tangannya menekan rapat rapat pantat mamah agar setiap tetes spermanya keluar di bagian Vagina mamah yang ping dalam.

Tubuh mereka saling bergantian sama sama mengenjang beebrapa kali, sampai akhirnya hampir satu menit lebih mereka berpelukan dan saling meresapi sensasi kehangatan Sex mereka berdua. Harus ku akui kali ini mereka berdua benar benar serasii.....


"Cuph... Cuph... " Suara percimbuan mereka terdengar syahdu dan intens. Sepertinya mengakhiri aksi Sex mereka sore ini. Tetapi nyatanya aku salah!!!!

"Mandi yuk..... Disitu ada bathubnya lho..... Jadi sampe rumah nanti kamu ga usah mandi lagi." Ajak Rio kepada mamah.

"Ayuk sayang..... Sekalian penghabisan hihihi..... Ntar kemaleman kita pulang..... " Kata mamah sambil meraih uluran tangan Rio lalu berjalan berdua bergandengan masih telanjang ke kamar mandi.


Belum habis pikir ku dengan sikap mamah yang mengkhianati ku, tiba tiba sorot cahaya lampu kamar mandi benderang memantul kedalam ruangan ini. Rupanya sisi lain ruangan ini benar benar didesign agar aku bisa menyaksikan semuanya!!!!


"Iii Rio nakal!!! Hihihi...." Kata mamah manja karna saat itu setelah mengisi Bathub dengan air, Rio menyabuni payudara mamah ku yang masih cukup ranum dengan kedua tangannya.

Rasa cemburu, sakit hati, dan dendam ku kepada mereka berubah menjadi Horny saat tiap detik ku saksikan betapa mesranya mereka saat itu. Terlebih lagi, setelah saling sabunan badan mereka bergantian sambil sesekali bercumbu mersa. Mereka berdua cukup lama berendam berdua didalam Bathub berisikan Air hangat!!!!


"Iiiih nakal.... Kalau gini bakal lama mandinya sayaaang... " Kata mamah manja kepada Rio kekasihnya yang usianya jauh lebih muda, saat itu Tubuh Rio menyandar disalah satu sisi Bathub sedangkan mamah sendiri berada diDepannya. Otomatis sala satu tangan Rio yang berada dibawah, bermain main di Vagina mamah ku Vina Anggraeni.

"Aaahh..... Ampun sayang ampuun...... " Kata Rio lalu mencium bahu mamah lalu bercumbu mesra didalam Bathub air hangat berdua dengan mamah.

"Rio sayang...... Aku ngrasa berdosa banget sekarang sama anak ku Riyan." Kata mamah membuka pembicaraan ditengah sandaran kepalanya didada Rio.

"Aku juga sayang, tapi kamu tenang aja sering waktu dia pasti nerima hubungan kita liat aja nanti hehehe.... " Kata Rio setelah melakukan hal buruk pada ku yakin bisa ku maafkan. GILA!!! Pikir ku dalam hati.

"Gmana caranya sayang???" Kata mamah sambil satu tangannya mengusap wajah Rio. Tiba tiba Rio menggenggam kedua tangan mulus mamah saat itu lalu berkata.


"Kamu percaya sayang sama aku, apapun yang ku lakukan kamu harus percaya sama aku Vina sayang...... Sebagai kekasih mu bahkan nanti jadi suami mu, aku harus bisa mendidik Riyan dan Raihan dengan cara ku."

"Kamu percaya aku kan.....?? " Bagai Romeo Rio memberikan rayuan kepada mamah agar percaya padanya.

"Tapi sayang...... " Kata mamah tetapi cepat ditahan jari telunjuk Rio.

"Aku sayang kamu Vina aku cinta kamu.... Biarkan kali ini aku bertindak sebagai lelaki mu..... " Kata Rio lalu diakhiri ciuman mesra mereka berdua.


Melihat hal itu perasaan kecewa benar benar menyesakkan dadaku, sepertinya mamah benar benar tunduk dengan permintaan Rio.


Sambil menahan amarah, aku berjalan perlahan ke arah pintu yang satu satunya berada di ruangan ku ditahan saat ini. Ku tendang dan ku dobrak pintu itu sekuat tenaga sambil melepas amarah tetapi benar benar kokoh bahkan bahu ku terasa nyeri.

Suara tawa melalui speaker terdengar nengejek ketidak berdayaan ku saat itu, benar benar tak ada pilihan lain selain menikmati tiap detik neraka birahi ini terjadi.

Sepertinya Dion dan Bimo serta pak panca mengawasi ku saat ini, sampai akhirnya ku arahkan mata ku ke tempat kamar mandi mamah dan Rio berada. Kali ini, sambil membelakangi Rio mamah kembali bergoyang Penis Rio dengan Vaginanya.

Dari cara mamah bergerak kali ini jauh lebih pelan dan menggairahkanmenggairahkan apalagi sisa sabun dan basah tubuhnya menggambarkan betapa mamah menikmati Penis Rio yang berada didalam hangat nya air Bathub saat itu. Sedangkan rekasi orang yang sangat ingin ku bunuh andai ada kesempatan hanya bersandar di pinggiran Bathub saat itu.

Setelah beberapa menit mamah mempercepat gerakannya, memberi dampak terlihat Rio kini cukup kewalahan dengan aksi mamah diatas pangkuannya membelakangi dan bergerak melik liar diatas sekangkangannya.


"Aaaaah..... Ssshh..... Aaaaahh..... Ssssh.... Aaaahh.... Nikmat banget istriku sayaaaang...... * racu Rio kepada mamah. Namun hanya dibalas senyum nakal lalu terus menggerus Penis Rio didalam Bathub.

Sampai akhirnya, kedua telapak tangan Rio dari belakang hinggap dan meremas cukup kuat kedua Payudara mamah. Saking kuatnya terlihat garis urat nadi payudara mamah ku saat itu di antara mulus dan besarnya payudara mamah.


"Aaaah Riooo...... sayaaaang...... Tangan kamu nakal bangeeeth..... " Jerit mamah merasakan kenakalan tangan Rio yang meremas lalu menekan keatas kedua payudaranya.

"Nakal mana sama kamu sekarang saayaaaang ku Vina aa..... " Racu Rio membalas mamah.

"Nakal enaaaks kita berduaaaa..... Aaaaah hhh!!!! " Rcuan diakhiri desah mamah hebat saat itu.


Tapi anehnya Rio malah mendorong tubuh mamah agar ia bangkit, awalnya aku mulai kembali horny malah kesal melihat aksi Rio tadi kasad kepada mamah. Tapi akhirnya.......


"Simpan sisa cinta kita dimulut kamu sayaang.....!!! " Kata Rio Berdiri lalu dengan cepat mamah reflek hanya memasukkan kepala Penis Rio saja kedalam mulutnya.


Beberapa kali Rio menggeram dan tubuhnya bergetar, rupanya kali ini Rio mengisi Mulut mamah dengan Spermanya. Benar benar luar biasa......

Karna selama ini aku hanya mmengaksikannya di layar ponsel, Komputer, tapi berbeda sensasinya andai melihat langsung. Tak cukup sampai disitu......

Setelah membantu mamah berdiri, mereka berdua berciuman!!!!!!

Tidak tidak..... Lebih tepat lagi berbagi sperma yang Rio tembakkan didalam mulut mamah. Lalu berciuman mesra lalu panas seolah berebut sperma untuk mereka telan dari mulut mereka masing masing.

Setelah puas Rio berkata........


"Kamu percaya aku kan sekarang cinta ku..... " Kata Rio sambil menatap Mata mamah dengan penuh harap. Di balas anggukan kecil dari kepala mamah.

"I Love you Vina Anggraeni...... Cuph..... " Kata Rio lalu mencumbu kening mamah dengan romantis.

"I love u too Rio Hariansyah...... " Jawab mamah lalu kembali mereka berciuman mesra lalu handukan lalu mengenakan pakaian mereka dan meninggalkan ruangan kamar itu berdua sambil bergandengan mesra.


Amarah ku bergolak setelah melihat mamah dan Rio menutup pintu ruangan itu, tapi tiba tiba Speaker laknat itu lagi lagi mengeluarkan suara....

Kali ini aku hanya menutup kedua telinga ku lalu duduk dipojokan ruangan. Tak ingin mendengar apa yang ia katakan, sampai aku baru sadar entah beberapa menit kemudian pintu itu terbuka. Cukup lama aku mengambil udara segar setelah keluar dari ruangan itu.

Entah apa yang kurasakan.....

Setelah berlari sekencang mungkin dan cukup jauh....

Tiba tiba.....

Seorang sosok lelaki dengan cahaya benderang di seluruh tubuhnya menghampiri ku, entah apa yang ia katakan namun wajahnya sangat mirip dengan ku. Apakah aku mati??? Apa dia ini malaikat???

Belum sempat ku sadari apa yang ia katakan sambil tersenyum, sesosok lelaki lainnya datang dengan seluruh tubuh yang tak kalah terang benderang dari lelaki mirip dengan ku.

Setelab ku amati...... Ayah!!!!! Ayah!!!! Kata ku namun tak ada suara keluar dari mulut ku, sampai kedua tangan mereka sambil tersenyum mengarah kepada ku. Ayah!!! Ayah.... Terus ku panggil ayah kepada mereka berdua tapi tiba tiba.........

Mereka berdua menjauh tapi tetap menjauh dari ku berada.....

Enggak enggak!!! Aku belum mengadu penderitaan ku saat ini kepada mereka.... Enggak tunggu.... Aku Rindu kalian Tunggu!!!!!

Dan


"TIDAAAAAAAAKKKK!!!!! Hhhh... Hhh... Hhh... Hhhh... " Teriak ku dan saat sadar aku kaget karna tengah mencekik Selina.

"Riyan tenang yaaan!!! Tenang..... Kalau lu cekek Selina dia bisa luka.... Sadar yaaan sadarrrr!!! " Suara Fandi mengadarkan ku.

"Sel maafin gue sel maafin gue.... Gue dmana??? Mana Bokap gue sama Pria tadi!!! " Kata ku gusar melihat disekitar.

"Hiks yaaan...... Sadaaar!!! Kita semua dari tadi cariin elu yaaan sadar.... Elu kenapa??? Kenapa bisa tergeletak disini??? " Racu Selina sambil memeluk kepala ku erat setelah wajah ku dipegang kedua tangan Fandi.

"Gue.... Gue...... " Kata Ku sambil melihat sekitar lalu mengingat apa yang terjadi sebelum aku pingsan menahan amarah ku tadi.

"Awh.... Pelan pelan sel bahu gue sakit...... " Kata Riyan ternyata tadi itu benar benar bukan mimpi.

"Nyokap gue dmana?? " Kata ku segera sadar dengan keberadaan mamah.

"Nyokap elu ya dirumah lah..... Mau lu telp dia?? " Tanya Selina.

"Ga engga jangan dlu.... " Kata ku masih duduk di trotoar jalan bersandar di pohon. Sambil mengingat semuanya dan menahan nyeri.




*********





Tanpa Riyan sadari setalah duduk dan mengambil oksigen, dekat pintu tempat ia disekap terbuka ia berlari sangat cepat jauh dari tempat itu sambil berusaha tetap sadar. Ia lakukan berharap bisa menyusul mamah nya bersama Rio saat itu, karna tubuh sudah lemah akibat kurang oksigen terlebih nyeri dibelakang leher dan bahunya.

Setelah berjalan dan mulai kehilangan akal, Riyan menjelang malam itu terduduk dan pingsan di pinggiran trotoar jalan sepi. Hingga warga menolongnya membantu Riyan duduk dipepohonan sampai ditemukan Fandi Dan Selina yang turut berpencar mencari keberadaan Riyan yang secara misterius menghilang.




FLASH BACK EMPAT JAM SEBELUM RIYAN DILUMPUHKAN.




Indah dan Selina yang berencana berolah raga dengan Riyan curiga dengan menghilangnya Riyan di GOR tempat biasa Riyan berolah raga. Apalagi Arjuna, Aditya serta Dodo juga mengenal Sosok Riyan. Aditya mengutuk dirinya sendiri setelah diberi tugas oleh bu Anita tak menyangka akan Sefatal ini.

Sikap panik Selina dan Kecerdasan Indah membuat mereka menghubungi beberapa rekan dekat mengumumkan Riyan menghilang secara misterius diGOR tempat ia biasa berolah raga.

Kecurigaan Selina akan ini adalah Ulah Rio cs, segera mengajak Fandi menelusuri beberapa Rumah Rio yang jarang Rio kunjungi.

Karna diantara Dion, Bimo dan Rio, Selina hafal betul sifat nekat Rio apalagi dendam Bimo yang telah ia Putuskan hubungan oleh Selina. Ternyata benar, disalah satu luar komplek perumahan cukup mewah rumah Rio mereka yang pertama menemukan keberadaan Riyan setelah hampir empat jam menghilang. Tengah Pingsan dan ditolong wara sekitar bersandar di pohon yang rindang bersandar disisi jalan.




KEMBALI KEMASSA SETELAH RIYAN DITEMUKAN.




Riyan meminta diantar pulang, walaupun Selina di mobilnya meminta Riyan agar kembali ke rumah Bu Anita agar dirinya lebih aman karna Selina diam diam menyelidiki masa lalu tentang Riyan. Namun menatap sorot tajam mata Riyan yang bersikeras ingin pulang, akhirnya Fandi mengarahkan laju mobil Selina pulang ke rumah Riyan.

Bu Anita melalui telfon genggamnya langsung berterima kasih kepada rekan rekan Riyan yang turut mencari Riyan selama hampir 3 jam setelah Riyan dinyatakan menghilang. Arjuna, Dodo, dan Aditya segera mengawasi sekitar rumah Bu Vina atau Riyan selama ini. Hanya saja Aditya lebih fokus menelusuri rekam jejak Digital dan rekaman CCTV sekitar GOR hingga sekitar Komplek perumahan elit sekitar Riyan ditemukan Pingsan.




POV RIYAN ARYADI




Setelah kendaraan Selina yang dikemudikan Fandi tiba diluar pagar Rumah, di dalam terlihat Bu Anita, Mamah, dan Paman Mul tengah berbincang diruang tamu. Entah apa yang mereka bicarakan karna expresi wajah mamah pucat pasi di hadapan Bu Anita. Expresi wajah pamamn Mul tak kalah tegang sambil membaca beberapa lembar kertas hasil Lab salah satu Rumah Sakit terkenal.


"Permisi...... Ma!!! Riyan pulang.... " Kata ku sebisa mungkin sabar dan menyapa salam sebelum masuk rumah. Tapi tiba tiba.......


"RIYAN ARYADI ANAK KU!!!!! RIYAN ARYADI ANAKKU ANITA!!!!! " teriak mamah Histeris memeluk ku sambil mendorong menjauh dari bu Anita.


Sedangkan Bu Anita menatap ku sambil memegangi kedua matanya menahan kedua matanya tidak mengalir air mata nya membasahi pipi melihat reaksi Histeris mamah memeluk ku dihadapannya.


"Dengar anak ku sayang..... Kamu adalah anak ku Riyan, kamu anak kandung ku..... " Teriak Histeris Mamah lagi lagi memekakan telinga dan memecahkan kesunyian malam rumah ku.

"Iya mamah tenang ma..... Ada apa si ini mamah tenang.... " Kata ku sambil menahan nyeri dibahu ku. Karna mamah merangkul ku cukup erat.

"Vina, aku ga akan merebut anak mu dek aku hanya ingin memberi tau kebernaran........ " Kata Bu Anita dengan lembut dan keIbuan seperti biasa tetapi.

"DIAM KAMU!!!!! RIYAN INI ANAK KU!!! DARAH DAGING KU ANITA!!!!! " kata mamah Histeris kepada Bu Anita.

"MAAAA..... MAMA KENAPA MAAA!!!!! MAMA KANAPA!!!! Raihan berlari kearah ku dan mamah saat itu sambil menangis.

"LIAT INI ANITA.... LIAT INI ADALAH RAIHAN ARYADI ADIK DARI RIYAN ARYADI. JADI AKU GA PERCAYA HASIL LAB DNA KALAU RIYAN BUKAN ANAK KU!!!!" Teriak histeris mamah kearah Bu Anita.

"Kak!!! Kendalikan dirimu kak!!! Liat Riyan kesakitan!!! Lagi juga Bu Anita tak ada niat merebut Riyan dari mu kak.... Sadar kak sadar!!!! Eling!!!! " Kata paman Mul menjelaskan kepada mamah ku Vina saat itu.

"Tapi Mul Riyan ini anakk ku...... Huhuhuhu..... Aku sayang sama dia, aku membesarkannya..... Lihat adiknya Mul, pasti sedih sekarang tau Riyan bukan kakak kandungnya mul...... Huhuhu..... " Tangis mamah pecah, aku sendiri bingung apa yang harus ku katakan.

"Riyan anak mu Vin emang anak mu..... Apalagi saat itu kalau ga ada alm.mas bagas mungkin Riyan sudah meninggal dalam kecelakaan itu bersama ayah kandungnya." Kata Bu Anita menjelaskan kepada mamah.

"Kamu jahat Anita mengapa kamu mengarang kalau Riyan ini anak mu, Riyan ini anak ku niit anak kandung ku..... " Kata mamah terbats di teras rumah sambil memeluk ku dan Raihan. Aku semakin kebingungan apalagi menahan nyeri di bahu dan belakang leher ku.

"Tante Vina..... Riyan kesakitan tante kalau begitu meluknya, apa tante Vina tau tadi Riyan di culik??? " Kata Selina angkat bicara kepada mamah.

"Maaafin mamah naak maaaafin mamah..... Mamah janji jelasin semuanya sayang.. Tapi mamah mohon jangan denger apa kata Anita sayaaang..... Kamu itu anak mama.... Permata hati mamah naak.... Mama janji ga akan buat kamu sakit hati lagi..... Apalagi sampai kayak gini naak huhuhuhu...... " Kata mamah lalu bersimpuh dikaki ku. Lega rasanyadalah satu rasa nyeri dan sakit ku berkurang diBahu.

"Bu sebentar saya ajak mamah saya masuk kedalam dulu, supaya Histeris nya reda..... " Kata ku kepada Bu Anita.

"Ia anak ku.... Tenangkanlah dulu mamah mu didalam. " Kata Bu Anita lalu membiarkan Bu Anita mengobrol bersama paman Mul diteras depan.


"Masa.... Tenang ma tenang, lihat Raihan sampai Sedih gini.... " Kata ku setelah membaringkan mamah dikamarnya dan memberinya minum segelas air putih.

"Naak mamah bisa jelasin semuanya sayang tolong dengerin mamah ya sayang. Ini rumah kamu aku ini ibu mu........... " Lalu ku stop bibir nya dengan jari telunjuk ku.

"Aku adalah anak mama Vina Anggraeni sampai kapan pun, dan juga abang dari Riyan Aryadi sampai mati mama tau itukan?? " Kata ku kepada mamah dengan tegas. Mamah pun nenganggukkan kepalanya lalu tersenyum.

"Tapi jangan pikir mamah aku gatau apa yang terjadi sore tadi mah, jadi biarkan aku menyelesaikannya dulu. Aku akan bicara dengan Bu Anita, karna dia Ibu ku juga..... " Raut wajahnya tiba tiba ketakutan seketika.

"Pernah mah aku buat mamah kecewa??? " Tanya ku kepadanya.

"Tapi nak biar mama jelasin dulu........ " Kata mamah berusaha agar aku tak kedepan menemui Bu Anita.

"Ia aku tau, sekarang aku mau bicara Bu Anita dulu..... "

"KARNA AKU INGIN TAU SIAPA SAJA MANUSIA BRENGSEK YANG SUDAH MENCULIK DAN MENCEDRAI KU." Kata ku Tegas sambil menatap wajah mamah dengan sorot mata yang tajam.

Cara ku ini cukup ampuh membuat mamah diam, lalu menganggukkan kepalanya lalu memeluk Raihan di kamar setelah ku berdiri hendak keluar kamar mamah.

"O ia ma..... " Kata mu sebelum keluar pintu kamar.

"Bahu aku masih nyeri, leher aku juga memar.... "

"Sebelum bobo tolong bantu buatin kompres ya, malem ini aku ingin bobo sama mamah..... " Kata ku kepadanya.

"Ia nak, sekarang mama buatin.... Dek bantu mamah buatin kompres buat abang yuk....." Kata mamah lalu mengajak Raihan kedapur.




Tatapan mata ku dan Bu Anita bertemu, setelah ku ingat memang benar sosok lelaki yang mirip dengan ku itu adalah almarhum Suami pertama Bu Anita yang tewas dalam kecelakaan. Pelukan ku dan Bu Anita malam itu di teras rumah begitu terasa nyaman dan bahagia.

Berangsur rasa sedih, sakit dan perih ku reda dipelukan Ibu ku Anita sampai akhirnya......

"Riyan sayang, ini kompres mu dah siap nak..... " Kata mamah lembut dan halus tapi dari wajahnya cemburu melihat ku berpelukan dengan Bu Anita.



"Kalau senggang, Vina, Raihan, dan Riyan main kerumah ya....."

"Rumah itu peninggalan alm ayah mu juga, jadi kita semua terikat hubungan keluarga satu sama lain...... " Kata Bu Anita kepada ku.

"Aku akan main dan pulang ma bersama Mamah Vina dan Raihan setelah urusan ini selsai." Kata ku kepada Bu Anita.

"Ibu percaya kami nak, ini sepertinya cukup serius. Ibu udah minta bantuan Aditya dan Arjuna buat jaga kalian semua tapi ibu tak menyagka mereka akan senekat ini demi merebut Mamah Vina dari kalian berdua. " Sosok keIbuan bersahaja seperti biasa terasa teduh dan damai ku rasakan saat Bu Anita berkata. Namun tiba tiba.......

"Kak, boleh kita bicara berdua sebentar....... " Pinta mamah kepada Bu Anita.

"Iya dek tentu saja...... " Lalu mereka berdua beranjak keRuang keluarga berdua. Aku sendiri masih cukup nyaman dengan Dua Kompres yang kali ini dipegang Selina dan adik ku Raihan.


Selanjutnya.............





BERSAMBUNG.

















.
 
BENCI TUK MENCINTA PART 10





Hujan angin cukup deras menyusuri jalan terjal menurun Wilayah pinggiran Kota Bandung sekitar 17 tahun pada yang lalu pada malam hari, derasnya curah hujan ditambah kencangnya butiran ice sama sekali tak menyurutkan Nyali Bagas Aryadi menjalankan mobilnya ke arah kota setelah mendapat kabar diBulan Februari itu Istrinya sudah tahap Pecah Ketuban menunggu proses lahirnya Putra pertama mereka.

Perasaan senang bahagia itu mendadak berubah menjadi merinding saat ia diSalip dijalanan menurun terjal dan licin oleh sedan mewah, hingga berakhir suara ledakan cukup keras setelah berhasil menikung belokan cukup tajam di depannya. Sebelum sempat menyusul ditukungam yang sama Bagas sempat mengumpat "MAMPUS LOE" Karna ia pikir aksi Sopir kendaraan mewah yang menyalipnya tadi memang ugal ugalan ditengah derasnya hujan serta Agin kencang malam itu.

Tetapi.........

Sisi manusiawinya mengiba saat melihat kondisi kendaraan yang menabrak pohon dan tertahan ditepian jurang kedua pintu penumpangnya terbuka. Sisi kanan pintu penumpang terbuka, disertai tergeletaknya tubuh seorang Pria dengan berlumuran darah hingga membasahi bahu dan dadanya. Darah segar yang mengalir tak sanggup hanyut menghilang akibat derasnya air hujan.

Bagian depan rusak parah, kobaran api terlihat menyebar sampai membakar pengemudi yang mengendarai mobil tadi. Sampai akhirnya........

Bagas belokkan kendaraannya ke sisi kiri jalan, setelah berada didepan kendaraan yang kobaran apinya membesar. Sampai hujan deras tak sanggup memadamkan api kendaraan tersebut, belum lagi adah angin kencang berhembus karah sisi mobil yang belum terbakar Hingga sangat jelas Bagas mendengar suara Jerit tangis Bayi didalamnya.

Setelah membantu Korban penumpang Pria yang terlihat masih merangkak dan Hidup duduk ditepian pohon. Pria itu berbisik lirih dan berbisik berkata sambil menahan nyeri dikepalanya........

"Cepat selamatkan anak sayaaaa..... Biar saya susul istri saya...... " Bisiknya tanpa ia sadari itu adalah tenaga terakhir yang tersisa yang ia gunakan untuk meminta bantuan Kepada Bagas saat itu.

Bagas pun semakin merinding menatap arah jurang yang dalam, yang Bagas pikir tak mungkin istri pria itu selamat setelah terpental ke jurang sedalam itu. Tubuh bugar Bagas yang terbiasa bekerja di lapangan dan terik matahari tentu tak kesulitan mengevaluasi keranjang berIsi bayi laki laki saat itu. Walaupun hanya beberapa puluh detik, tetapi tetap saja Basah air hujan dan jerit tangis bayi itu malah semakin menjadi semakin keras.

Hal tersebut membuat Bagas cukup gugup dan panik, sampai akhirnya........


"DUARRRR!!!!!!! " Rambatan api menyambar tanki bensin menyebabkan sisa mobil yang tak terbakar menjadi Meledak.

"AAAARRRRGGGHHHHH!!!!! " Jerit Riyan disusul Jerit Bayi itu menjadi setelah ledakan mobil yang terbakar cukup keras mengagetkan mereka berdua.


Setelah memastikan tak ada yang selamat dan lelaki yang Bagas kira Bapak dari bayi yang ia selamatkan meninggal, Bagas segera keRumah bersalin tempat istrinya menjalani proses lahiran sekaligus menyelamatkan bayi yang menangis cukup keras selama perjalanan menuju Rumah Besalin tempat istri Bagas berada.

Malam itu, sepertinya malam yang Panjang bagi Bagas Aryadi.........


Rumah bersalin tempat Istrinya menjalani proses lahiran, Istrinya yang baru siuman setelah mengalami Pendarahan hebat dan keguguran Vina Anggraeni mengira bayi yang diselamatkan Bagas adalah Bayi Vina Anggraeni. Bidan yang bertugas bersama Bagas tentunya tak tega dengan situasi itu memberikan sesungguhnya yang terjadi kepada Vina Anggraeni. Apalagi bayi itu berangsur tenang setelah diSusui Vina mejelanh tengah malam setelah mengenakan Pakaian yang rupanya pas dikenakan Bayi itu.

Suami istri Kakak Sepupu Vina yang turut menjadi saksi selama proses bersalin Vina, setuju lebih baik tidak memberitahukan yang terjadi kepada Vina sementara waktu yang sebenarnya terjadi.


Usia Riyan kecil saat itu sekitar masih 1 bulan, namun dipelukan dan dekapan Vina Riyan Mahardika Sudirga sudah seperti putra Vina Anggraeni sejak malam itu. Terlebih lagi Kakak Sepupu Vina, Andre dan Istrinya Reina turut bersedih setelah bersama Bagas menelusuri keluarga dan Ibu si bayi yang bernama Anita dalam keadaan Koma setelah ditemukan berada didalam Jurang.

Saat itu, ditikungan tajam didalam Mobil yang tak terkendali Anita terpental keluar dari kursi duduk kiri Penumpang keluar hingga berguling kedalam jurang. Hingga akhirnya Mobil tersangkut menabrak Pohon dan meledak bagian mesinnya sehingga terhindar langsung masuk kejurang tempat Anita berguling terjatuh cukup dalam.


Keputusan harus segera diambil, berdasarkan kesepakatan Bagas, Andre, Reina, Tim Dokter dan Bidan yang membantu proses lahiran Vina. Akhirnya mereka sepakat sementara waktu bayi yang selamat diurus Vina Anggraeni apalagi Anita harus dibawa keLuar Negri agar mendapat perawatan lebih baik agar lebih cepat Siuman dari Komanya.


Putri Kandung Bagas Aryadi berinama Riyan Mahardika Aryadi dimakamkan diketahui pihak keluarga Vina dan Bagas saat itu, sedangkan Riyan Aryadi yang sampai sekarang tumbuh remaja bersama Vina sudah seperti anak kandung Vina sendiri.


Panas dingin, pasang surut rumah tangga Bagas Aryadi dan Vina berjalan seiring waktu. Vina Anggraeni lebih memilih bertahan dari kekurangan Suaminya Bagas yang memiliki Affair dengan Maryani sahabat kerjanya, tanpa mengubris fakta Riyan itu bukan anak kandungnya. Vina pikir semua itu hanyalah trik agar Vina menyerah dan mau digugat cerai Bagas yang sempat semakin menggila dipelukan Maryani.

Sampai akhirnya, Vina mengandung Raihan. Meskipun Raihan terlahir secara prematur tapi kehadiran Raihan semakin menguatkan Bagas agar segera sadar dan menjauhi Maryani. Sampai sampai Bagas lupa dengan Kabar Anita ibu kandung Riyan, hanya terdengar kabar Anita menikah dengan Dokter yang merawatnya berkebangsaan Canada.





POV RIYAN ARYADI





Setelah mendengarkan kesaksian Om Andre dan Tante Reina, suasana haru malam itu menjadi sayhdu saat bertemu dengan Ibu Kandung ku. Bu Anita tetap menjadi Ibu ku, dan mamah Vina Anggraeni tetap menjadi mamah ku. Kehadiran Indah dan setumpuk permasalahan dengan keluarga Alm. Ayah kandung ku Arya Mahardika Sudirga mau tak mau diselsaikan Ibu ku Anita.

Apalagi, beberapa bisnis dan urusan mengelola harta almarhum suami kedua Ibu ku Anita atau Ayah kandung Indah Christian harus dijalani Ibu kandung ku Bu Anita.


"Maafin Ibu ya nak..... Tapi sampai sekarang Mamah mu Vina masih yang terbaik untuk mu nak. Hiks... " Tangis mamah sedih yang tak lama lagi harus pergi dari kota ini.

"Gpp bu... Malah aku yang malu tak bisa ada membantu Ibu selama ini..... Memeperjuangkan hal kita serta hak kita bu......" Kata ku mulai berfikir memang anak kandung yang tak berguna. Namun sosok Ibu Anita memeluk ku hangat sambil memastikan kita akan baik baik saja.

"Dek Vina..... Titip Riyan ya dek......" Kata Bu Anita menatap mamah sedih. Setelah merasa lega bahwa aku Putra Kandungnya masih hidup.

"Aku tak akan merebut Riyan dari mu dek, apalagi mengusik kebahagiaan kamu bersama Riyan setelah hampir 17 tahun sebagai ibu cukup berat aku menjalani ujian hidup yang datang bertubi tubi..... Hiks hikss..... " Tambah Ibu kandung ku Anita menahan sedih.

"Aku yang harusnya minta maaf kak...... Hikss, tanpa kakak tau sebenarnya aku sudah mengkhianati anak kita yang tampan dan gagah selama ini...... Huhuhuhu...... " Kata mamah sambil menangis dipelukan Bu Anita.


Raihan adik ku yang menyaksikan pembicaraan keluarga pun akhirnya memeluk ku dengan sedih, lalu berkata lirih..... "Bang jangan tinggalin kita bang........ "


"Ga akan dek...... Sampai kapan pun abang ga akan ninggalin kamu dan mamah...... " Kata ku sambil memeluknya erat.



***



Beberapa hari aku menelusuri sejarah Alm. Ayah kandung ku Arya Mahardika Sudirga, sambil mengatur rencana balas dendam bersama rekan rekan dekat ku kepada Rio Cs yang sudah bermain 'kasar' dengan ku. Ibu kandung ku Anita cukup aktif berkomunikasi sambil menjalani rutinitas dan mengurus harta Gono Gini Alm Ayah kandung ku yang semakin besar dan menguntungkan walau hampir 17 tahun tak terjamah waisnya Istri sah maupun anak Kandungnya Yaitu aku sendiri Riyan Aryadi apalagi keluarga dari Ayah.

Hanya saja baru beberapa pihak keluarga ayah yang tau aku masih Hidup dari Ibu Kota, Brunei, dan Malaysia. Keluarga besar ayah berdagang dan bisnis Tembakau serta merambah Teh yang diExport keluar Negri.

Keberadaan Indah sebagai adik ku tentu kami sepakat rahasiakan dari mereka semua diSekolah, demi tidak menjadi peluang memanfaatkan Indah. Apalagi adik ku ini cukup populer disekolah berkat kecantikan dan kecerdasannya dalam berbagai bahasa. Sungguh tak rela adik ku terseret arus Labirin Sex maupun kenakalan murid murdi sekolah. Sampai waktunya adik ku paham dan mengerti dari masalah yang ku alami saat ini.

Mamah ku Vina juga lebih bahagia dan aktif, karna selain mengurus ku dan Raihan, semakin lengkap dengan kehadiran Indah Purnama Sesilia sebagai anggota keluarga kami. Walaupun sesekali Indah jauh lebih sibuk dengan berbagai kegiatan les bahasa dan pelajaran diluar rumah. Kalung peninggalan alm.Papa ku Bagas kembali terlihat ia kenakan, hari hari bahagia dan ceria keluarga kami semakin hangat dimulai.

Sampai ku menunggu tanda, "mereka bertiga" Mempunyai nyali menggoda Mamah ku Vina lagi, sudah ku pastikan kali ini aku tidak akan Tinggal diam dan menikmatinya lagi...........



*******





Beberapa hari kemudian diRumah tempat ku tumbuh dibesarkan alm.Bagas Aryadi dan Vina Anggraeni, aku sedang menikmati Fasilitas Komputer yang terhubung kamera di support jaringan Wifi. Uang saku ku bertambah banyak, jadi apa salahnya menanamkan keCanggihan Teknologi terkini diRumah ini. Mengingat apa yang menimpa ku tempo hari, beberapa peralatan serta sistim keamanan rumah ku perbaiki dan persiapkan. Rasanya, sudah cukup ku mengalah dan bersabar dengan mereka.

Menjelang siang Akhir pekan ini, sangat malas rasanya keluar Rumah apalagi mengingat padatnya jalanan kota ini apalagi salah satu rencana besar ku sedang berjalan. Sampai akhirnya, sebuah pemandangan menarik ku dapati serta terekam jelas oleh kamera Pintu belakang Rumah.......


Kamera disana langsung menampilkan 2 orang dari 3 yang paling ku benci di dunia ini, mereka adalah Rio dan Bimo........

Melalui pintu belakang yang langsung terhubung ke dapur, Rio dan Bimo perlahan membuka Gagang Pintu yang saat itu tak terkunci. Lalu celakanya disana ada Mamah ku Vina yang tergangkap kamera tengah mempersiapkan memasak untuk makan siang. Senyum licik Rio dan Bimo saat itu mengembang setelah menutup pintu belakang karna mamah tak menyadari kehadiran mereka berdua, lalu berjalan mengendap perlahan menghampiri mamah saat itu.

Andai saat ini aku keluar kamar lalu menghampiri mamah atau berteriak memperingatkan mamah, tentu mereka akan lari atau lebih parah mengancam mamah ku Vina saat itu. Tentu aku tak rela mereka melukai mamah ku yang Cantik dan semakin sexy saat ini karna rutin berolahraga. Baiknya saat ini aku menunggu dan melihat apa yang mereka lakukan.

Apakah mamah ku Vina akan kembali terjebak dalam pelukan mereka???


"Happ!!!" Tubuh kekar Bimo memeluk mamah dari belakang sambil merepatkn penisnya tepat di belahan Pantat mamah menjelang siang itu.

"Awh!!! " Jerit mamah pelan terkejut dengan perlakuan Bimo saat itu.

"Kangen ga ma aku Tante sayang..... " Kata Bimo terekam Jelas Microphone yang terpasang, sambil tersenyum licik kearah rio.


Melihat kejadian itu entah mengapa aku merasa merinding dan mulai merangsang, apalagi mengingat moment kenakalan mamah bersama mereka. Kulit mulus mamahdan Wangi Aroma tubuhnya pasti dinikmati Bimo saat itu. Semua jelas terlihat, setelah tersenyum ke arah Rio, Bimo langsung menempelkan Bibir dan Hidung di leher jenjang mamah ku yang cantik Vina Anggraeni. Lebib dari itu selangkangan Bimo pasti mengeras karna menempel erat dibelahan Pantat mamah yang saat itu mamah mengenakan daster Rumahan.

Rio sendiri memutar mata kearah langit langit rumah bagian dapur, namun ia tak curiga sedikit pun dengan posisi letak kamera terbaru serta microphone yang ku sembunyikan.


"Mau apalagi kalian....??? Tante mohon...... Please jangan Ganggu Tante lagi...??? " Kata mamah meronta dipelukan Bimo.

"Ayolah tante Vina sayaaang, masa tempo hari cuma Rio aja yang dapet jatah..... " Kata Bimo Sambil makin erat memeluk Tubuh mamah ku Vina.

"Sekarangkan aku juga pengen tante sayaaang.....!!! " Rayu Bimo kepada Mamah.

"Bimo aku mohon Bim, cukup.... Tante sayang sama anak tante, tante ga mau kalian nyakitin Anak Tante lagi... Please Bim tante mohon.... " Kata mamah bergerak sebisanya sambil mendorong pantatnya kebelakang semakin terasa tentunya Penis Bimo di belahan pantatnya.

"Hahahahaha...... Tante takut??? Udah lah ajak aja anak tante Riyan gabung sama kita siang ini...... Supaya Tambah seru....!!! " Ujar Rio kepada mamah kali ini ikut bicara sedikit membuyarkan tatapan ku yang makin Horny melihat Mamah diPelukan Bimo.

"Cukup Rio, Aku makin Benci sama kamu!!!! Apalagi tempo hari kamu kasih tante Obat perangsangkan di minuman itu!!!! " Kata mamah mengungkapkan Fakta, yang rupanya dengan bantuan Perangsang akhirnya menurut dibawah dan dirayu Rio di kamar itu.

"Tapi sekarang ga pake Preangsang tante dah horny deh keliatannya dipelukan Bimo.... Atau..... Ku panggil aja deh siLetoy Riyan biar Liat lagi Mamah nya Nafsu banget kita entotin. " Kata Rio sambil mulai beranjak menuju Tangga ke arah Kamar ku. Sedangkan mamah, semakin berontak semakin terasa merangsang dipelukan Bimo.

"TUNGGU!!!!! " Ucap mamah Tegas cukup lantang, kali ini terlihat Pasrah dengan ancaman mereka.

"Kalau ini mau kalian baiklah, tapi janji kalian ga akan ganggu Tante dan anak anak Tante lagi...... " Kata mamah kali ini terlihat sangat terpaksa.

"Naaah gitu dong sayang...... Mmmuuaach... " Kata Bimo sambil mencium Pipi mamah saat itu. Aku sangat cemburu saat itu, saat kulihat dilayar Komputer layar datar mamah tersenyum penuh makna.

"Kunci pintu belakang, kita ke kamar ku saja tp janji jangan berisik.... " Ajak mamah kepada mereka berdua.

Setelah Rio tersenyum penuh kemenangan dan mengunci pintu ia berada paling belakang mengikuti langkah Mamah dan Bimo menuju kamar Utama Rumah ini. Ya itu adalah Kamar Mamah ku Vina Anggareni. Setelah mamah memasang Slot kunci pintu kamar, saat ini adalah saat yang tepat aku bergerak.


Cukup sudah mereka mempermainkan aku dan mamah saat ini, saat mamah memasang slot Kunci pintu kamar secepat mungkin aku melangkah sambil menjaga suara langkah ku agar tak berisik sampai didepan pintu kamar Mamah.


Ku buka Hiasan diRak lemari mengambil segera kunci kamar mamah, lalu cepat tanpa mengeluarkan suara ku Kunci kamar mamah dari luar kamar. Lalu masuk ke kamar Tamu yang biasa Indah gunakan lalu menyapa Dua Wanita Cantik yang beberapa jam lalu ku sekap bersama sahabat ku Suryo.


"Bagaimana Aulia..... Bu Davina, Septi.....??? " Kata ku menyapa Adik Rio yang cantik dan berisi walau masih SMP kelas 3 lalu Septi Kakak perempuan Dion yang cukup manis. Lalu ku sapa Bu Davina Ibu dari Bimo yang Semok dan cukup manis. Mereka berdua duduk terikat diatas kursi menghadap Layar, lalu mulut mereka Suryo pasangi lakban.

"Maaf kalau posisi kalian sekarang tak nyaman, apalagi kami menculik kalian tadi pagi.... Kalian lihatkan perilaku Bejat Kakak dan Anak Kalian?? " Kata ku ke arah layar yang menampilkan mereka tengah merangsang mamah ku di kamar sebelah, yang menghadap keTembok, memisahkan Kamar ini dengan Kamar tempat mamah yang saat ini diRangsang mereka


Langkah pertama rencana Gila ini berhasil, setelah di bantu Suryo menculik mereka berdua, serta Informasi dari Indah dan Selina setelah tau mereka main kasar kepada ku. Andai saja saat itu selina dan fandi tak menemukan ku, selain cedera mungkin ajal akan menjemput ku Tempo hari.

"Hmmgffttt.... Hhmmmfffttt..... " Suara tertahan di keluarkan Bu Davina, saat melihat Bimo semakin bernafsu menciumi Bibir mamah. Namun Suryo yang sedari tadi mengawasi mereka hanya tersenyum.


Reaksi ku juga hanya menatap layar, menikmati apa yang mereka lakukan disana. Hanya saja Aulia dan Septi terlihat sangat serius melihat adegan panas yang tak jauh dari tempat ia dukuk terikat sambil dipasang lakban di mulutnya.

Sampai Akhirnya......


"Mmmuachhh....!!! Tunggu sebentar, pelase tunggu sebantar Bimo..... " Kata mamah memohon sebelum Bimo menurunkan tali daster yang ia kenakan saat itu.

"Sebentaaarrrr!!!!" Dorong mamah sekuat tenaga hingga Bimo jatuh ke belakang.

"Tante mau ke air dulu, kalian tunggu dulu sebentar.... " Kata mamah setelah berhasil mendorong Bimo sampai jatuh di lantai kamar.

"Payah loe Bim!!! Hahahahaha.... Badan doang gede tapi diDorong cewek cantik jatoh.... Hahahaha...... " Ledek Rio kepada Bimo.

"Gue ga mau kasar bro, lagian bentar lagi dia yang nyembah nyembah Gue Kontolin." Kata Bimo.

"Bener juga sih, tante Vina emang udah kita kuasain seutuhnya...... Hahahahha..... " Kaya Rio sambil melakukan Tos bersama Bimo.


Mereka belum tau dan tak curiga dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, sampai akhirnya terdengar suara Seorang Wanita Cantik hadir kekamar tempat kamu berEmpat berada........


"Mamah udah jalanin bagian mama, sekarang kamu percayakan kalau mamah ga mau diGoda mereka lagi sayaang??? " Kata Mamah ku Vina, setelah Mengunci pintu kamar Mandi kamarnya, lalu melalui pintu yang baru dibuat beberapa hari lalu keToilet Ruang keluarga mamah langsung kekamar ini.

"Yo, butuh ganjel ga ?? Aku takut pintu kamar mandi ga cukup kuat kalau mereka Dobrak." Tanyanku kepada Suryo.

"Amann Broo..... Biar ku pastiin ga jebol, aku bakal ganjel pintu itu sama sesuatu.... " Kata Suryo berlalu dari kami, menuju kamar mandi.


"Mama yakin bakal nonton semuanya??? " Tanya ku kepada mamah.

"Ia nak biar mamah disini liat semuanya.... Karna ini salah mamah juga, sempat tergoda oleh mereka.... " Kata mamah dengan raut wajah sedih dan mamah menatap Ibu Davina Lalu Aulia yang tak berdaya.


"BRUGG!!!" Sesuatu yang besar dan berat terdengar dari Balik Pintu kamar mandi Kamar mamah ku saat itu. Disaat bersamaan, baik Rio dan Bimo terlihat panik lalu menggedor pintu kamar mandi mamah.

"Silahkan mamah duduk sofa.... " Kata ku mengarahkan mamah.

"Karna sekarang, bagian ku Balas Dendam!!!!!" Kata ku menyalakan Remote Layar, lalu menyalakan lampu kamar Tamu.

Nico dan Fandi yang berjaga tepat di jendela kamar mamah lengkap dengan Stick Kasti, tentu tau tanda tanda setiap langkah rencana ku saat ini. Expresi mereka tentu ketakutan, mereka juga pasti menyangka semua ini adalah JEBAKAN.

Walau sesungguhnya ini bukan jebakan, tetapi rencana Suryo menculik ketiga wanita terdekat Rio, Bimo dan Dion. Rencana awal yang tanpa persetujuan ku dan membuat ku malas melibatkan orang yang tak bersalah dan tak tau apa apa. Namun, melihat mereka hadir dan lagi lagi nekat menggoda mamah. Seperti angin segar agar aku memang harus menjalankan rencana Suryo.

Pemandangan menarik Rio dan Bimo tadi juga benar benar terjadi, setelah Fandi menunjukkan pergerakan GPS ponsel mereka berdua yang Fandi Hack bergerak ke arah rumah ku. Namun sayang belum ada kabar dengan Dion, hingga ku berada di kamar dan mereka berada diposisi masing masing benar benar terjadi diluar dugaan mereka nekat datang ke rumah ini demi bisa merayu mamah.


"Ayo yan, hajarrr!!!! Kalau mereka macem macem biar gue patahin leher mereka yang ada di kamar sebelah!!! " Teriak Suryo, setelah kembali ke kamar ini.


Sesuai persiapan, kaca meja Rias yang tembus ke kamar tempat aku dan ketiga Wanita yang di culik Suryo, Fandi, Rohman, dan Nico bisa disaksikan mereka berdua. Di tambah lagi, layar televisi di kamar mama yang terdapat Bimon dan Rio terjebak juga menampilkan aksi ku selanjutnya.

Tanpa berfikir panjang, ku hampiri wanita Cukup cantik dan ayu ibu dari Rio, sepertinya kecantikan Davina Ibu Rio diwarisi kePutranya. Tapi sayang, kekayaan dan kecantikan Davina tak bisa mendidik Rio dengan baik. Sampai hari ini akhirnya.....


"Bu.... Liat kan gmana Rio diSepongin mamah ku??? " Kata ku sambil menunjuk layar TV kamar tamu, menampilkan mamah yang dipaksa Rio menyepong Penis Rio.

"Kalau Ibu dan Rio mau selamat dari sini, Tolong Ibu lakuin hal sama kayak diTV itu." Permintaan dan Ancam pertama ku kepada Bu Davina.

"IBU MAU GA?? KALAU GA MAU SAYA SURUH TEMEN TEMEN SAYA SIKSA RIO PAKAI STICK KASTI!!!! " kata ku membentaknya lalu perlahan ia mengganggukkan kepala sambil mulai menangis.

"Naah gitu dong..... Tp awas kalau nekat bertindak Fatal saat ku buka lakban ibu pasti Rio Cacat dikamar itu..... " Ancam ku kepada Bu Anita.

"Hmmffttt...... Hmmmfftt...!!! " Jawabannya suara yang sebenarnya tak ku mengerti karna tertutup lakban. Tetapi andai dari bahasa Tubuh aku tau ia setuju.





*********





Sisi Liar dan nekat Riyan saat itu keluar tanpa satupun dari orang orang terdekat Riyan Duga, terlebih lagi saat mereka melihat Penis Riyan yang baru setengah Tegang sudah membuat mereka semua takjub. Hal yang dirasakan juga sama dengan Bu Davina yang merinding dan penasaran dengan Penis Riyan. Vina juga terheran heran, tak menyangka anak yang sudah ia besarkan dan ia beri asi memiliki Perkakas yang jauh lebih gagah dan Perkasa.

Vina saat ini hanya bisa menahan diri, ia hanya tak ingin ada kekerasan apalagi Riyan Putra kesayangannya terluka lagi. Kali ini Mata Vina langsung juga membuktikan cerita selina beberapa minggu lalu, ia menyesal mengira saat itu selina hanya mengada ngada.

Diantara mereka semua, hanya Fandi yang tak tertarik dengan apa yang akan Riyan lakukan kepada Ibu dari Rio yang memang masih segar, semok dan cantik. Fandi menangkap Rio dan Bimo yang menatap layar lalu mengeluarkan ponsel, Segera mengaktifkan sabuah fitur diLaptopnya agar menghalangi sinyal sambungan Seluler. Tentunya hal ini semakin membuat Rio dan Bimo semakin mati langkah, mau tak mau mereka hanya bisa diam dan berbalik menikmati apa yang terjadi.

Mereka berdua tak memyangka, aksi nekat mereka akhir pekan ini menggoda Vina, berUjung sebuah pengalaman Paitnya pembalasan dan orang orang yang selama ini membenci mereka mulai menampakkan diri berada disisi Riyan.


"Yan!!!! Sisain lubang anal mereka buat gue!!!!" Suara bergetar tak asing membuat suasana mencekam apalagi ketiga Wanita itu bersama Bimo dan Rio yang berada disebelah Ruangan.

"Mau gue rekam pembalasan gue untuk kado special Maya, yang udah mereka cekoki Perangsang Tempo hari hahahahahha..... " Kata Rohman berseringai, karna ia lebih ditugaskan mengawasi terasRumah dan Ruang tamu.

"Waaah.... Gue juga mau kalau gitu bro!!! Liat aja tuh Nyokap siRio seneng bgt nyepongin Kontol siRiyan..... " Kata Suryo menimpali, Sambil mengompori Riyan agar lebih agresif menerima Service Ibu Davina.


Sosok ibu Davina sebenarnya tak pernah absen masalah perawatan dan kecantikan tubuh, meskipun usia senja suaminya tak bisa memuaskan diRanjang lagi Dalam hati Davina mengagumi ketampanan dan keperkasaan Penis Riyan yang berada diRongga mulutnya kini. Termasuk Vina, rasanya baru kali ini ia melihat anaknya cukup tenang menerima service BJ dari wanita berhijab seperti Davina. Dalam hati Vina, faktor kemiripan Nama mungkin yang membuat Rio berUlang kali merayu dan tergila gila padanya. Tetapi saat Ini Vina mulai mengagumi sisi liar anak yang ia besarkan Hampir 17 tahun ini, ia tak terengaruh dengan Provokasi Rohman dan Suryo. Toh andai ada kekerasan ia pikir masih ada Fandi dan Nico yang akan melerai mereka.


"Udah buu.... Cukup.... " Kata Riyan Menarik Penisnya dari mulut Davina, lalu memasang kembali lakban di bibir Bu Davina.

"Sekarang Giliran Aulia...... Mahasiswi cantik berprestasi di kampus..... " Kata Riyan mengarahkan Wanita Cantik hampir mendekati sempurna Kakak dari Bimo.

"Ayoo...... Masa ga pernah Sepong KONTOL??? Bukannya kamu player sama suka gonta ganti Cowok diKampus....!!!" Kata Riyan sesuai informasi yang ia dapat dari Suryo.

"Aaahhh..... Gitu dong..... Nikmat bgt bibir sexy kamu kak..... " Kata Riyan tanpa peduli persaaan Vina dan Bimo adik dari Aulia.


Posisi Aulia duduk terikat mulai mengulum penis Riyan lebih jauh dan minim cahaya daripada Bu Davina yang cukup dekat dari Vina maupun kedua Sekutu Riyan saat itu. Tanpa Rio sadari, Aulia yang awalnya menangis malah berbalik kagum dan menikmati Denyutan penis Riyan maupun ketebalan batang penisnya. Sungguh lebih nikmat ketimbang beberapa lelaki yang pernah menjalin hubungan dengannya apalagi beberapa Pria dan Om om yang pernah bercinta dengannya.

Sampai tiba tiba......


"Kalau aku berhasil buat kamu Klimaks, kamu janji ya sama teman teman mu ga akan akhiri ini dengan kekerasan...... " Pinta Aulia setelah beberapa kali melakukan Deepthroat yang disaksikan dari dekat Bu Davina ibu Rio dan Septi adik dari Dion.

"Hhh hhhh... Hhhh..... Aku ga ada niatan kak buat kayak gini..... " Kata Riyan terengah engah setelah menikmati Deeptroat dari Aulia.

"Tapi kalian liat kan!!!" Kata Riyan ke layar TV yang tidak bisa dilihat Bimo dan Rio.

"Mereka selalu saja memaksa mamah saya memuaskan Birahi mereka!!!!" Kata Riyan menatap Bimo dan Rio yang mulai tertunduk di ruangan sebelah putus asa.

"Kalau kak Aulia ada hukuman yang lebih baik buat mereka saat ini..... Katakan saja... Biar aku dan rekan rekan ku akan ambil tindakan sekarang juga." Kata Riyan dengan Sorot mata kebencian kepada mereka berdua.


Melihat hal itu tentu Aulia, Davina, dan Septi semakin ketakutan, mereka bertiga mau tau mau membuat amarah Riyan reda. Lalu tiba tiba.....

"Happy..... Hmmfftt... Hmmfftt.... Hmmfftt..... " Orang orang yang menatap Aulia melahap mesra Penis Rio hampir tak percaya dengan Skill dan Sisi Binal Aulia.


Cepat leher dan kepala Aulia melahap kepala Penis Riyan saat itu, lalu perlahan tapi pasti gerakan mulut Aulia sangat terampil menelan sempurna Penis Riyan yang panjangnya hampir mencapai Pusar perutnya. Expresi wajah Bimo tak karuan saat itu melihat kakaknya yang terkenal sebagai promadona Kampus, memiliki skill yang luar biasa. Apalagi dengan ukuran Penis Riyan yang selama ini Bimo pikir bocah yang tak memiliki nyali mencegah dirinya merayu Ibunya dibelakangnya.

Rasa iri dan Panik tentunya mengelimuti Hati Bimo dan Rio saat itu tapi tiba tiba.......


"HPPTTTT HHHMMMM!!!! HFFFTTTT HMMMMMMMMM! " Dua Bekapan Kain yang dilumuri Obat Bius membekap Rio dan Bimo pada saat mereka mulai menikmati serta penasaran Aulia semakin liar melahap Penis Riyan berkali kali.


Tidak hanya Aulia saat itu yang mulai merasa gatal dan Basah diarea Vagina mereka Bi Davina maupun Septi juga merasakan hal yang sama, sampai sampai mereka berdua tak menyadari kini Bimo dan Rio sudah terjatuh tertidur di ruangan sebelah setelah dbekap obat bius dengan dosis Tinggil tepat diHidung mereka.


"Arrghh..... Aaaaggg aaaaahh...... Aaaaahhh...... " Setelah beberapa kali menggeram, akhirnya Riyan melepaskan spermanya beberapa kali di dalam mulut Aulia. Sedangkan Aulia yang sudah tak peduli lagi Dimana, bersama siapa, ia memberikan service BJ saat itu. Mengeluarkan semua pengalaman Skill dan kemampuannya menerima Sprema Hangat Riyan yang berkali kali menembak di tenggorokannya.

"PPppuaaaahhhhh..... Hhhhh.... hhh... hhh..... KONTOL GUEDE Emang Nikmat..... Hhh hhh hhh..... " Tanpa sadar Aulia mengatakan apa yang ia rasakan setelah berhasil mengakhiri aktifitas Favorite sebelum melakukan Sex.


Semua terkejut dengan Apa yang Aulia katakan saat itu, tapi expresi Aulia berubah saat ke arah kaca ia melihat Bimo adiknya berbaring diranjang bersama rekannya yang tak ia kenal tak berdaya. Ada Dua orang yang tak Aulia kenal disana, itu adalah Nico dan Fandi yang membekap Rio dan Bimo dengan Obat bius. Atas permintaan Fandi akhirnya Nico mau bersamanya mengakhiri kegilaan yang terjadi di rumah Riyan.


"Tunggu yan please...... Adek gue lu apain.... Ini bukan kesepakatan kita.... " Kata Aulia yang tak tau apa yang terjadi dengan Bimo. Meskipun ia membenci adiknya itu, tapi tetap sisi manusiawi dan sebagai kakak Aulia tak mau adiknya terluka. Apalagi Aulia tau Riyan juga rekan Bimo di tim sepak bola.


"Sepertinya ini hanya awal kak..... " Kata Riyan setelah memulihkan diri dari service Aulia yang luar biasa ia rasakan.

"Bimo dan Rio di bius kedua rekan ku disana..... Karna kami pikir Dion tak hadir sekarang jadi Eksekusi kalian kami tunda..... " Kata Riyan sambil menatap Septi adik dari Dion yang paling muda dan paling Ranum tubuhnya.


Septi yang ketakutan saat itu hanya menundukkan wajahnya, meskipun ia cukup terangsang entah mengapa ia sangat takut andai harus menaunggung dosa kakaknya Dion saat itu. Vina sendiri yang sudah merakan gatal di area Vaginanya, melihat aksi Riyan yang entah kapan akan berakhir cukup serius mengamati saya itu. Sampai akhirnya......


"Aku minta kalian jaga rahasia ini..... " Kata Riyan kepada 3 wanita yang duduk terikat saat itu, kecuali Aulia yang tak dipasangi Bibirnya dengan Lakban.

"Teman teman saya akan mengantar anda pulang..... " Kata Riyan kearah Davina dan Aulia. Karna Riyan sadar tentu akan berbahaya andai Kang Rudi dan Kang Amsar tau, apalagi Pamannya dan Bibinya bisa kapan saja datang kerumah. Kecuali sangat adik Raihan bersama Selina dan Indah tengah berolah raga pagi itu.

"Tapi andai semua bocor..... Jangan salahkan saya mereka dan kalian semua terluka..... " Ancam Riyan yang membuat semua wanita itu merinding mendengarnya. Kecuali Rohman dan Suryo yang tersenyum licik, serta Fandi dan Nico yang merasa lega.


Sikap Fandi dan Nico memang mendukung Riyan sepenuhnya, apalagi saat memantau target mereka merasa kecolongam Rio dan rekan rekannya tega memperlakukan Riyan seperti tempo hari. Atas usulan dan pergerakan Suryo yang lebih dewasa dari mereka, berempat dibantu Rohman yang sakit hati akibat maya jadi korban sex mereka. Bahu membahu menculkk dan membawa ketiga Gadis dan wanita yang cukup menggairahkan kerumah Riyan pagi itu.

Tugas selina tentunya mengalihkan perhatian Raihan dan Indah saat itu. Diantara mereka semua, selina paling percaya kepada Riyan saat itu.

Selain karna Cinta dan ketulusan hatinya, Selina yakin Riyan adalah yang terakhir baginya hingga akhir hayat nanti, Cinta Buta Selina yang tak Riyan ketahui sungguh benar benar membuat Selina mau melakukan apa saja deni Riyan. Selain Tampan, Tajir, dan berprestasi, keperkasaan Riyan juga sudah Selina rasakan tempo hari.




POV RIYAN





"Kamu adik dari Dion kan?? " Tanya ku kepada gadis belia termuda mungkin seumuran Indah saat itu. Sambil membuka ikatan tali ditempat ia duduk.

"Hmm.... " Katanya karna lupa belum buka lakban dibibir mungilnya.

"Kamu maukan tinggal beberapa saat lagi, semua ini demi kebaikan kamundan kakak mu Dion sep...... " Kata ku berbisik setelah Bu Davina serta Aulia pergi keruangan sebelah mendatangi Bimo dan Rio.

"Ii iaa kak.... Tp ku mohon jangan celakai kami.... " Katanya setelah ku buka lakban di bibirnya. Detak jantungnya tak stabil, expresi wajah panik dan ketakutan terlihat diwajahnya.


Sungguh tak tega andai aku memaksa apalagi memperkosa Septi saat ini, namun aku masih sangat pemasaran dengan Payudara Besar Septi yang perlahan bergerak naik turun, setenang mungkin ku berikan air putih agar rasa takut dan paniknya hilang kepada ku.

Ku biarkan Bu Davina bersama Putranya Rio, serta Aulia bersama Rio diantar Suryo dan Rohman. Ku beri kode agar mereka tak meminta jatah tak berlebihan kepada Bu Davina Dan Aulia saat perjalanan pulang nanti. Tentu mereka sangat senang dengan ide ku, sambil mengatur rencana dimana tempat dan lokasi kami selanjutnya mengeksekusi mereka.


Setelah mereka membopong Rio dan Bimo ke mobil bersama dua wanita mereka menemani di mobil, berEnam mereka berlalu dari rumah tanpa meninggalkan kecurigaan dan jejak aksi nekat mereka berEmpat. Setenang mungkin aku, Nico dan Fandi menenangkan lalu menjelaskan apa yang terjadi dari awal kepada Septi saat itu.

Vina Anggraeni mamah ku pun turut menjelaskan kepada Septi, sambil diiringi senda gurau agar suasana hati septia berangsur membaik dari ketakutan akan apa yang ka lihat, dengar, dan rasakan beberapa saat lalu.


"Yuk kita sarapan bareng, kalian semua tadi tentu belum makan..... Tante masak banyak lho pagi ini..... " Ajak mamah kearah Septi saat itu.

"Tapi tante..... " Kata Septi terlihat ragu....

"Ga akan ada racunnya kq sayang, lagi pula Riyan dah minta kita rahasia ini inikan supaya Kakak kamu dan temen temennya kapok godain tante lagi..... Hihihihi..... " Kata mamah membujuk Septi.


Fandi dan Nico pun tersenyum, entah apa yang mereka pikirkan. Tetapi dalam hati ku sendiri bertanya........ "Apa mamah tau apa rencana ku untuk septi??? "

Cantik, muda, dan terlihat sangat imut....

Tiga hal yang membuat ku sangat tertarik kepada ia saat ini, apalagi saat ku curi pandang saat diSepong Aulia. Septia juga memperhatikan bagaimana Penis ku dan aksi nakal Aulia kakak Bimo yang tak terduga, andai Insting ku tak salah Septi sepertinya sudah sempat terangsang tadi melihat Penis ku diSepong Aulia.

Apalagi, hanya dia yang belum menerima tugas nakal dari ku.


Canda tawa menghiasi Meja Makan saat Nico maupun Fandi mulai ledekan kepada ku, meskipun terkesan nakal dan Cabul tak ku sangka Mama dan septi larut dalam candaan mereka saat itu. Sampai selsai acara makan bersama pagi itu, menjelang siang Fandi dan Nico berpamitan kepada kami saat itu.


"Nih bro, supaya Septi bisa ngangkang hari ini ama elu..... " Bisik Nico saat ku antar sampai depan Rumah memberikan satu sachet obat perangsang.

"Gue ga pake gituan bro, biar dia yang minta sendiri hehhehee.... " Kata ku semakin yakin bisa menaklukan adik dari musuh ku siang ini.

"Ya udah terserah, kalau gitu kita balik dulu..... Da apa apa kabarin kita bro." Kata Nico dan Fandi kepada ku berpamitan. Lalu mereka berdua pergi berdua berlalu dari rumah.




*****



"Aku bener ga ada niatan jahat ataupun berniat nyakitin kamu sep, maaf ya atas tindakan temen temen aku yang cukup nekat sama kamu tadi pagi.... " Sambil duduk diruang keluarga, aku mulai merayu Septi, yang dimata ku kecantikannya lebih mempesona dibandingkan Selina.

"Justru aku yang minta maaf atas keLancangan kakak ku Dion kak..... Memang sejak lama ini kak Dion sering bergonta ganti pacar tapi....... " Kata Septi tertahan sepertinya malu mengungkap lebih jauh.

"Tapi kenapa Sep..... Cerita aja, aku siap jadi pendengar yang baik supaya semua selsai.... " Kata Septi kepada ku.

"Tapi aku ga nyangka, tante Vina juga bagian dari korban target Sex kakak ku..... " Katanya tertunduk malu, sepertinya ada sesuatu yang ia sembunyikan.

"Kalau gitu kita Segarkan badan dulu yuuk...... Kamu pasti dah basah bgtkan saat tadi liat aku diOral Aulia kakak Bimo..... " Ajak ku kepadanya tanpa basa basi.

"Eh.... Tapi yaaan...... " Wajahnya merah padam mendengar ajakan ku, lagi pula tangan ku sudah menjulur kepadanya.

"Kamu belum nerima Hukuman dari ku Septi, jadi ku mohon ikut aja supaya semua cepat usai dan aku antar kamu pulang ke rumah segera." Ajakan ku selanjutnya, sambil memandang mata teduhnya cukup tajam.


Tangan mulus Septi menyambut uluran tangan ku kepadanya, walau terlihat masih ia masih ketakutan tapi aku tak peduli, membayangkan Ulang Tahun Mamah Minggu lalu mereka rayakan diVilla dengan Kolam Air panas. Membuatku memiliki ide bagus yang akan menuntaskan Hasrat ku bersama Septia saat ini.


"Riyan!!!! Kamu mau ajak Septia kemana??? " Tanya mamah saat melihat ku menggandeng tangan adik dari kekasihnya Dion.

"Ada yang mau ku Obrolin mah sama Septi, ga akan lama kq. Soalnya penting. " Kata ku kepada mamah, lalu meneruskan menaiki tangga menuju kamar ku dilantai 2 .


Saat memasuki pintu kamar, hingga ke kamar mandi ku Septi hanya menurut sambil menundukkan wajahnya menahan malu, aku rasa aku harus membuatnya lebih Relax saat ini.

"Kamu jangan khawatir, aku akan membuat mu merasakan mengapa mereka terus berulang melakukan hal itu..... " Kata ku Mulai merayunya didalam kamar mandi kamar ku.

"Tapi yaaan....... Hmmm..... Mmuuaaach..... Mmffftt...... " Belum selsai ia selsaikan kata katanya, bibir ku mulai mencumbu bibir mungil Septia, awalnya ia hanya mengikuti gerakan saling melumat bibir yang ku berikan. Sampai akhirnya kami saling beradu lidah satu sama lain.


Cukup lama kami beradu bibir dan lidah satu sama lain, bahkan tanpa terasa kedua tangan Septi mulai melingkar di pinggang ku mesra setelah ku rangkul agar tubuhnya memeluk ki saat itu. Kaki Septi mulai berjinjit agar mengimbangi percumbuan kami yang semakin panas, sampai akhirnya......


"Kita sambil mandi aja yuk, jadi seger badan kita pas pulang nanti.... " Kata ku menggoda anak remaja sekitar 15 atau 16 tahun didepan ku ini, lalu ku buka kaos yang ku kenakan memperlihatkan Otot Perut, Dada, Bahu ku yang rutin ku latih didekatnya.

"Tapi yaan..... " Expresi wajahnya memelas terlihat ketakutan saat kedua tangan ku berada dibagian bawah baju kaos yang ia kenakan namun....

"Percayalah sayang, saat ini aku mulai mencintaimu....." Bisik ku mesra menggoda dirinya agar membuka kaos yang ia kenakan dan melihat bentuk payudara yang sedari tadi menggoda ku saat melihatnya terikat dikamar bawah.



Tanpa perlawanan berarti akhirnya Septi adik kandung dari Dion melepaskan kaks yang ia kenakan di dalam kamar mandi ku, setelah ia melepaskan kaos yang ia kenakan kali ini aku benar benar terpana melihat kecantikan Septi saat itu......


"Kamu cantik banget sel......" Kata ku sambil memegangi dagunya, sampai lupa tugas ku merayunya demi membalas dendam kepada Dion dan Mamah ku saat itu.

"Kak Riyan bilang gini karna ga lagi nafsukan liat aku hampir telanjang??? " Tanyanya dengan wajah memerah.

"Kamu punya pacar?? " Tanya ku lembut kepadanya.

Di jawab sebuah anggukan perlahan dari kepalanya.

"Sekarang..... " Kata ku mulai merangkul pinggangnya perlahan.

"Aku akan berikan apa yang kekasih mu tak pernah berikan......" Kata ku lalu mencumbu dan mulai merangsang Septi didalam kamar mandi.




*****




Setelah shower air kamar mandi terdengar, Vina yang penuh rasa penasaran mulai nekat masuk kedalam Kamar Anak yang sudah ia anggap anak Sulung bagi dirinya. Kedua matanya Melotot terbelalak melihat keindahan Tubuh Septia dibawah guyuran Shower Kamar Mandi Rian, terlebih lagi Riyan memeluk Tubuh telanjang Septia dalam pelukannya. Vina Anggraeni sangat bingung apa yang ia harus lakukan setelah mengendap masuk menggunakan Kunci Cadangan kekamar Putranya.

Di tengah kebimbangannya tak tau apa yang harus dilakukan, Vina kembali perlahan membuka pintu kamar mandi Riyan sambil membuka matanya lebar lebar membuktikan Penis Putranya yang Sangat Perkasa. Bagaimana pun juga dengan tatapan matanya tadi, ia masih penasaran dengan bentuk Penis Putranya.


Saat sedikit celah pintu kamar mandi Riyan terbuka, desahan dan suara percumbuan Riyan dan Septi dibawah guyuran air Shower semakin syahdu. Bayangan Tubuh Septia dibalik Curtain Shower Transparant yang ranum dengan Payudara masih Kencang diHiasi puting merah jambu sempurna, sangat serasi dengan tubuh Proporsional Riyan anaknya yang hampir menginjakkan Usia 17 tahun saat itu. Rasa khawatir Vina terhapuskan saat melihat tangan Septi adik dari salah satu kekasihnya Dion, mulai membelai Penis Riyan perlahan walaupun tak penuh dalam genggaman tangan Septi saat itu.

Rasa gatal dan berkedut Vagina Vina saat itu mulai menjalar dan basah di area Vagina Vina kedua kalinya, setelah pertama tadi ia sebenarnya lekat lekat melihat Ibu Davina mamah dari Rio dan Aulia kakak Dari Bimo sangat bernafsu melumat Penis Panjang dan Tebal Putranya tersebut. Perasaan MENYESAL mulai memyelimuti hati Vina saat itu, apalagi saat ialihat sendiri perkakas Riyan yang selama ini ia anggap remeh. Semua tak akan menjadi begini andai Usul Bimo saat itu ia penuhi, apalagi kenyataan kini Riyan bukanlah anak Kandung dari Dirinya.

Setelah mengendurkan celana dan sleting bagian atas, Vina kembali mengintip kedalam apa yang Riyan lakukan kepada Septi saat ini. Ia terangsang sekaligus khawatir Penis sebesar itu akan mencedrai Septi saat itu.

Tetapi semua prasangka Vina salah..........


Bertumpu kepada Tembok kamar mandi Riyan, Septi berdiri sambil menikmati Oral sex dari Riyan. Satu betis dan paha Septi saat itu melingkar diBahu Riyan sedangkan satu kakinya lagi tetap menapak Dinding kamar mandi. Sedangkan Riyan sendiri, berjongkok membelakangi nya terlihat kepalanya naik Turun perlahan seperti menjilati, mencumbu lalu membenamkan wajahnya tepat DiVagina Septi saat itu. Rasa bangga, haru, senang, sekaligus bersalah menjadi satu saat itu didalam Dada Vina.

Sampai akhirnya......


"Aaaaakh.....!!! Kaaaak!!!! Aku mau pipiiiissss!!! " Jerit Septi tapi semakin membenamkan kepala Riyan, Septia Amelia Permatasari mendapatkan Klimaks setelah cukup lama merasakan Nikmatnya Oral Sex.


Tanpa Vina sadari ia semakin cepat menggosok kloritisnya, sambil terus menatap tanpa berkedip aksi Riyan saat itu kepada Septi. Tak terasa, jari jengah dan manisnya keluar masuk cukup lancar di vaginanya sendiri. Tapi tiba tiba, sebuah hal yang tak diduga terjadi........

Suatu hal yang benar benar diLuar dugaan Vinna Anggraeni........


"Kamu puaskan sama Klimaks pertama kamu sayang..... " Kata Riyan kepada Selina setelah bercumbu mesra sambi Tangan Riyan meremas manja salah satu Payudara Indah Septi yang masih terlihat kencang.

"Iya kak..... Makasi yaa...... " Kata Septia kepada Riyan sambil berpelukan mesra layaknya sepasang kekasih saat itu.

"Yuk kita mandi trus berpakaian, nanti keburu siang orang tua kamu nyariin..... " Kata Riyan sambil mematikan Shower.

"Tapi kak...... " Kata Septia sambil mengocok pelan Penis Riyan saat itu, walaupun Vina sendiri terkejut dengan keadaan malah Septia yang terlihat bernafsu saat itu.


Hal tak terduga bagi Vina pun terjadi, yang membuat Vina berderai terharu bercampur malu mendengar kata kata Riyan kali ini.......

"Kamu masih Virgin Sep, sejahat apapun kakak mu aku ga akan tega merusak masa depan mu...... " Kata Riyan sambil memeluk mesra Septi saat itu.

"Trus kamu gpp kak biarin ini tegang kayak gini.... " Kata Septia, sebenarnya gemas ingin mencoba melahap Penis Perkasa Riyan yang ia mainkan cukup lama saat itu.

"Kalau kamu mainin terus ya tegang dek Septia, dah yuk nanti masuk angin..... " Ajak Riyan seperti mengayomi Septi setelah mencumbui Vagina dan memberikan Septi Klimaks saat itu.


Pandangan Vina Buram dengan air mata yang semakin menumpuk diPelupuk matanya, Vina baru sadar bahwa hampir saja menciptakan Predator Sex yaitu anaknya sendiri Riyan, setelah menyaksikan semuanya Vina merasa malu dan merasa hina sehina hinanya dengan sikap Dewasa dan Kecakapan Riyan di usia hampir 17 tahun.




POV RIYAN ARYADI





Cukup ku terkejut ku lihat bayangan di balik curtain pintu kamar mandi sedikit terbuka saat menikmati kocokan tangan mulus Septia saat itu, setelah ku beri tanda kepada Septia segera ku kenakan Handuk lalu perlahan ku buka pintu kamar mandi sambil beberapa detik terdengar Isak tangis yang tak asing bagi ku tepat diluar kamar mandi.

Saat ku tengok keluar dan melihat ke sisi kiri kamar mandi kamar ku......


"Maaafin mamama sayaaang...... Maaafin mamaa..... Mama sayaaang sama kamu nak mama sayang sama kamu...... Huhuhuhuhu......." Mamah memeluk ku lalumenunduk bersujud dikaki ku saat itu juga.

Aku kebingungan apa yang terjadi kepada mama??? Apa mama akibat melihat aku bermesraan dengan Septia???

Isak tangis kesedihan mama membuat ku panik tentunya, terlebih lagi Septi saat itu, sambil membantu mamah berdiri dan tetap memeluk mama ku ajak mamah bersama Septia yang cepat berpakaian kembali duduk diatas Ranjang kamar ku.


"Nak, maafin mama ya udah berkali kali khiatain kamu...... " Kata mamah yang tiba tiba ku lihat sangat menyesal saat itu.

"Ia ma, mama ga salah kq.... Lagi pula aku ga mungkin sekejam itu sama Septia, Bu Davina, dan kak Aulia kakak Bimo. " Kata ku menjelaskan kepada mama.

"Tapi sekarang ada Rohman, dan beberapa teman ku yang semakin benci dan bakal balas mereka ma.... Jadi mama jangan khawatir, biar kami yang selsaikan semua.... " Kata ku menenangkan Mama saat itu dipelukan ku.

"Kalau gitu.... Kamu janji ya sayang jangan sampai terlalu jauh..... Apalagi sampai ada korban jiwa...... " Pinta mamah yang kali ini benar benar tak bisa ku tolak.

"Di hadapan Septia, aku janji mah..... Meskipun dia adik salah satu musuh ku, aku ga akan membuatnya dalam Bahaya, apalagi merusak masa depannya..... " Kata ku dengan Lantang dan Tegas karna rencana besar ku akan berjalan sempurna.

"Nak septia...." Kata mamah memandang sosok gadis muda yang baru saja beberapa menit lalu bersama ku bermesraan dikamar mandi.

"Bener kamu masih Virgin nak....??? " Tanya mamah sambil membelai lembut rambut Septia yang wajahnya memerah malu, walaupun segar sehabis mandi bersama dengan ku.

"Ia tante, aku masih Virgin...... " Kata Septia lirih, berkata pada mamah.

"Dosa dan kesalahan Tante begitu besar sama anak Tante, apalagi mendengar kemesraan kalian tadi di kamar mandi...... Tante sungguh malu nak, tante harap kamu maafin Riyan anak tante yang selalu tante sakitin..... Huhuhhhh...... " Kali ini mama berpelukan memeluk Septia disebelah Kanannya. Aku baru sadar, rupanya mamah tau aku tak merusak Virgin Septia tadi padahal peluang ku begitu terbuka lebar.

"Septia juga minta maaf Hikz...... Septia minta maaf atas nama kak Dion yang selalu godain tante Vin asampai tante Vina. ..... Hilz hikz..... " Kata Septia berpelukan dengan Mamah tak sanggup meneruskan kata katanya.....tangisan Septia hanya terisak sedih namun Mamah dan Septia saling erat berpelukan satu sama lain seperti menghapus dan membawa rasa bersalah mama selama ini.

"Kalau begitu, sekarang mama akan ceritakan kepada kalian apa yang terjadi antara Mama, Dion, Bimo, dan Rio..... Kalian berdua sudah dewasa sayang, bahkan anak ku ini bisa mengendalikan Nafsunya.... Walaupun Mama yakin, tadi bisa memaksa hingga Septia menikmati Penis Panjang, Tebal dan perkasa anak kesayangan ku ini." Pujian dan Insting mamah kepada ku diungkapkan sambil menyeka air matanya.


Awalnya aku pikir, terlalu kejam memerawani gadis dibawah umur yang cantik dan jelita seperti Septia. Walaupun Kakaknya adalah musuh ku, tetapi melihat, merasakan, dan damainya saat mandi bersamanya tadi. Aku menemukan sesuatu yang berbeda, ya sangat berbeda, entah mengapa perasaan dan sesuatu yang membuat ku nyaman saat bersama Septia sangat berbeda disaat bersama Selina. Perasaan itu lebih mirip saat ku bersama Adik Ku Indahx maupun adik Bungsu ku Raihan, hanya saja bedanya kehangatan dan rangsangngan aku rasa sangat membuat ku damai beberapa saat lalu.


"Tapi mah, sebenrnya mamah mau cerita apa mah.....??" Tanya ku kepada mamah penasaran.

"Sambil pake baju saayang, mama mau ceritain tentang PERJANJIAN dan mengapa mama mudah sekali dirangsang mereka kalau ga cekatan mencegah...... Kalian dah dewasa.... Ga ada salahnya mamah sharing tentang Sex bersama kalian..... " Kata mamah duduk bersila di tengah tengah ranjang lalu berdekatan dengan Septia saat itu.


Entah mengapa saat itu ada getaran getaran yang sangat sulit ku ungkapkan, saat melihat kedekatan Mamah bersama Septia saat itu.


Tapi Tiba Tiba.........


"TING TONG!!!! " Suara bell rumah berbunyi, kami semua beroandangan satu sama lain.


"Coba kamu liat sayang.... Kalau Pak RT ga mungkin deh dateng hari ini..... " Kata mamah memerintah ku, dengan cepat aku berlalu kebawah sambil melihat melaui layar CCTV rumah melihat siapa yang Datang.

"TING TONG.!!!!? " Suara bell rumah kembali terdengar, ku tatap lekat lekat seseorang yang baru saja menekan bell rumah ku saat itu.

"DATANG JUGA LOE MONYET!!!!! KEBETULAN BANGET!!!! GUE PUNYA KEJUTAN BUAT ELU!!!! " Dada Ku Sesak, Amarah ku kembali berkobar, melihat Sosok Dion berdiri didepan Rumah.


Seketika aku punya ide, agar membuatnya sakit hati saat ini. Sekaligus memberi sedikit pemanasan sebelum benar benar membalas rasa sakit hati ku kepadanya.




BERSAMBUNG.
 
Benci Tuk Mencinta Part 11





Rencana tak terduga sahabat dekat Riyan atas ajakan Suryo (20), berhasil menculik dan membaww ke 3 wanita terdekat kakak Bimo (Aulia), Ibu Rio (ibu Davina), serta Septia (Adik Dion) kerumah Riyan. Semua tanpa rencana maupun pengetahuan Riyan pagi itu, namun diLuar dugaan serta kejutan, seolah tanpa merasa bersalah dan berhasil membuat Mental Riyan yang sempat Down Bimo dan Rio kembali datang kerumah serta merayu Vina agar bercinta dengan mereka.

Hal tersebut tentu disaksikan oleh Davina (43 tahun) serta Aulia (22 tauhun), kedua wanita cantik yang sempat diPantau Fandi sampai akhirnya ia bantu suryo menculik mereka.

Sebagai seorang ibu Rumah Tangga yang cantik terawat dan selalu berpakaian Hijab tertutup rapih setiap harinya, tentunya sangat terkejut dengan prilaku Putranya. Terlebih lagi ada getaran dan perasaan aneh hinggap saat mulai tau kenakalan Putranya saat ini. Apalagi saat merasakan Panas dan Kerasnya batang Penis Riyan. Hal serupa juga diRasakan oleh Aulia yang menyandang gelar Putri Kampus, kekaguman dan rasa hasrat terpendam matian matian ia sembunyikan saat mengulum penis Riyan.

Tanpa mereka yang ada sadari disana, baik Davnia dan Aulia sudah hampir takluk oleh Riyan, apalagi Septia (16 th adik Dion), hampir saja ia kehilangan Virgin akibat ulah kakaknya yang suka menggoda Vina Anggraeni ibu cantik dari Riyan Aryadi. Kehadiran Dion di rumah Riyan tentunya sebuah kejutan menarik bagi Riyan andai Dion melihat Adik Perempuannya yang cantik ada di rumahnya.

Mampukah Riyan melaksanakan misi Balas dendam kepada mereka Bertiga....????





POV Riyan Aryadi





"Adee!!! Ngapain disini!!!! Dari kapan!!!??? " Seringai Dion diruang tamu melihat Adiknya setelah mandi dan rapih berada dirumah ku.

"Aku abis mandi kak... Tadi pagi gerah bgt abis olahraga bareng Riyan.... " Jawab Septia mengalir begitu saja, sambil berdiri disamping ku.

"Kamu....... " Bentak Dion kepada adiknya, lalu menarik lengan Septia lalu berkata

"Sejak kapan kamu dekat dengan Riyan.....?? " Tanya Dion setengah berbisik kepada Septia.

"Baru tadi sih kak.... Mang ada apa kak.... Aku OLAH RAGA kak, lagian kakak kan emang ga pernah ajak aku olah raga..... " Dari expresi wajah Dion mulai merah padam, terlebih lagi melihat ku tersenyum mendengar kata 'Olah Raga' diucapkan Septia.

"Eeeeiii Dion!!! Dari tadi sampe rumah??? " Sapa mamah kepada Dion, mama hadir diantara kami bertiga mengenakan Tank Top serta Hot Pants pendek dan Sexy.


Kedua Mata Dion sempat melotot membesar melihat penampilan mama saat itu, namun saat mama berdiri di samping kiri ku Dion tersadar akan keberadaan adiknya yang segar sehabis mandi terlebih penampilan mama yang sexy namun lebih dekat dengan ku. Sejuta pertanyaan tentunya ia rasakan sama seperti yang ku rasakan. Namun ini semua belum ada seUjung kuku dengan Rasa sakit hati beserta Dendam yang ku Pendam.


"Dek!!! Ayo kita pulang.....!!! " Kata Dion lirih mengajak adiknya yang cantik pulang.

"Apaan si kak.... Aku kan...... " Belum selsai Septia selsaikan kalimatnya.

"Ayo KITA Pulang!!!! " Ajak Dion dengan sedikit Melotot dan memaksa kepada Adiknya Septia, sambil menggenggam tangan adiknya.

"Ya ampun Dion, kq jadi galak gitu sama Septia nak..... " Kata mama tenang namun suaranya sedikit menggoda Dion.

"Maaf tante, aku dan adik ku lupa ada beberapa urusan yang belum selsai.... " Kata Dion, terlihat dan terasa jelas Dion ingin segera mengajak Septia adiknya segera meninggalkan Rumah ini.

"Ouu... Kirain kamu juga bakal 'MAIN' disini juga....... Hihihihi...... " Goda mamah kepada Dion, awalnya aku terkejut dengan kata kata mamah apalagi Septia malah tersenyum penuh makna kepada kami berdua.

"Oohh.... Itu.... Anu tante.... Lain kali kita pasti main dan nongkrong disini.... Hehehehe.... " Jawab Dion setelah mendengar kata Main yang mama tekankan tadi.


Hari ini ada 2 kejutan sekaligus yang Dion dapatkan hari ini setelah melihat aku yang membukakan pintu rumah, lalu melihat Adik kandungnya yang masih belia Septia segar dan baru selsai mandi diRumah ku tepatnya dikamar mandi di dalam kamar ku.


"Nak, boleh mama tau rencana kamu dan teman teman mu selanjutnya kepada mereka sayang....??? " Tanya mamah kepada ku, yang tengah menyaksikan mobil taksi online yang dipesan Septia dan Dion menjauh perlahan dari Rumah.

"Mama juga nanti tau ma.... Tenang aja.... " Kata ku sambil tersenyum lalu bersama mamah mulai masuk kedalam pagar rumah.

"Karna Sebagian acara Balas Dendam ini, Bukan hanya aku yang MERENCANAKAN" Bisik ku kepada mamah yang tengah memasang kunci dan gembok pagar Rumah.


Tak ada kalimat keluar dari mulut beliau, expresi wajahnya terlihat murung dan sedih sepertinya rasa bersalah semakin dalam ia rasakan. Akan sulit dan berbuntut panjang juga andai mamah berbalik marah, lalu aku mengadukan kenakalannya selama ini kepada Ibu kandung dan Keluarga dari Alm. Papa. Apalagi bu Anita adalah ibu Kandung ku sesungguhnya, tapi sesuai tekad dan janji ku, sebagai pengganti alm.Bagas Aryadi aku harus lebih tegar dan memegang kendali atas Mamah Vina saat ini.





*******





Bibir dan Rongga mulut Davina merasakan Hangat kepala Penis yang mirip jamur merah milik Suryo.


"aaahhhh....... Nikmat banget tante.... " Desah Suryo, setelah tante cantik mirip Devi Permatasari mulai perlahan melahap penisnya yang keras maksimal.


Mendengar racuan Suryo, nafsu dan semangat wanita yang sedikit lebih senior dan terkenal alim itu semakin semangat memaju - mundurkan kepalanya melahap penis Suryo. Iman dan Keyakinan Davina kini benar benar runtuh, setelah hampir 10 tahun lebih ia bertahan dari godaan maupun anjuran sahabat dan Koleganya yang pernah merasakan Dahsyatnya bercinta dengan Brondong (remaja). Selain sangat merawat dan menjaga penampilan lebih tertutup demi Suami tercinta yang mulai lemah diranjang, Kesetiaan dan sifat sifat Menjaga Iman Davina seketika Runtuh.

Semua itu akibat keBejatan Rio anaknya sendiri.


"Hmmmm..... Hhhmmfffttttt....!!!! " Sedalam mungkin Davina menelan Penis Suryo, sambil seluruh lidahnya merasakan Hangat Batang Penis Suryo serta denyutan Penis Suryo bersamaan.

"Aaaaaahhhh..... Aaaahhhh...... " Desahan Suryo kembali terdengar lirih, sambil menahan Spermanya meledak didalam mulut Davina.

"Hmmffttt eeuummmmmpppttt....... " Suara gumam Davina keluar tak tertahan merasakan gemas semakin bernafsu melahap manja Penis keras Suryo, sambil tangan kirinya meremas lembut biji Penis Suryo. Sedangkan tangan kanannya bertumpu kePaha Kekar Suryo.


Untuk Suryo sendiri, ia benar benar tak menyangka nafsu wanita yang mirip artis sinetron Devi Permatasari yang terlihat muslimah dan alim ternyata menyimpan Nafsu yang liar terpendam. Saking menikmati kehangatan rongga mulut dan gerakan lincah lidah Ibu muslimah cantik, Suryo tak sadar sebenarnya Rian sahabatnya yang berhasil membangkitkan sisi Binal dan Liar Davina yang hampir 10 Tahun terpendam.


Kedua lengan Davina yang saat itu mengenakan baju muslimah tertutup dipegang kedua tangan Suryo lembut agar bangkit dari tempat ia berjongkok mengulum Penisnya, Suryo tak mengira Bisa merasakan kedahsayatan Sepongan Wanita Alim terpandang seperti Davina. Davina sendiri menutup kedua matanya sambil tangan kanannya mengocok pelan Penis keras Suryo serta tangan kirinya meremas manja biji Penis Suryo.

Semua yang ada bayangan Davina adalah membayar kesalahan Rio putranya yang kini terbaring tertidur pulas diatas Kasur, serta memberi service terbaik kepada Setiap remaja yang merasakan sakit hati atas sikap playboy Putranya Rio.



"Hmmffttt mmmuuaacchhh..... Mmuaaachhh!!! " Davina mulai membalas cumbuan Suryo setelah tangan Suryo mulai meremas salah satu payudara dan Bongkahan Pantatnya.


Matanya mulai menatap sayu keArah Suryo yang tak setampan Riyan, namun sangat lembut menurunkan sleting belakang baju hijabnya perlahan. Satu persatu Suryo membuka 'harta karun' Ibu dari Rio yang sangat mulus bahkan sangat jarang disentuh suaminya. Kelembutan dan kemulusan tiap inci tubuh Ibu Muslimah yang sangat jarang terkena Sinar Matahari bahkan Terawat sempurna. Malah, tanpa ragu dan malu disamping anaknya yang tertidur tanpa malu Davina malah membuka Kaos pakaian yang Suryo kenakan, sangat ingin memeluk tubuh pemuda dihadapannya tanpa sehelai benang pun.


Percumbuan dan peraduan bibir Suryo maupun Davina kembali berlangsung sangat syahdu dan Romantis sesekali mereka bergantian menyedot dan menghisap liur saat bergulat lidah berdua penuh kemesraan. Suara percumbuan maupun suara suara erotis mereka berdua masuk dan terdengar ke alam Mimpi Rio yang tak jauh berbaring tidur di tempat mereka berdiri berciuman hampir telanjang.

Sekuat tenaga Rio ingin membuka mata lalu melihat siapa yang bermesraan didekatnya, namun semua sia sia, hanya sedikit kepalanya bisa ia geser kearah sumber suara itu berada.


"Aaah..... Tante..... Aaahh..... Ayo kita lanjut.... Buka aja semua..... " Ajak Suryo kepada Davina yang hanya tinggal mengenakan Celana dalam.

"Tapi nak...... Aaahh... Aaahh... " Kata Davina penuh kerguan, namun ia sangat menginginkan Penis Suryo yang baru beberapa jam ia kenal menyodok Vaginanya.


Tanpa diucapkan Dua kali, Suryo sebagai pria cukup dewasa sadar akan kepanikan Davina. Ia tak mau Merasakan Kehangatan tubuh Ibu Indah super mulus Davina dalam keterpaksaan. Apalagi Rio tengah tak sadar berbaring dalam efek obat bius yang dibekapkan oleh Nico.


"Bentar tante.... Aku tanya mereka dulu... Pastiin aman.... " Kata Suryo meraih Ponselnya lalu menghubungi seseorang.


"Halo Fan!!!" Sapa Suryo sambil menatap Davina yang terlihat manja kepada Suryo lalu menatap Rio yang terbaring di ranjang.

"Kira kira efek SiRio sadar dari Efek obat bius berapa jam bro?? " Tanya Suryo kepada Gandi lewat telp.

"8 jam?? Mantab!!! Jadi paling efeknya ia lemes sebentar ya???sebelum sepenuhnya sadar??" Tanya Suryo lagi sambil bertatapan penuh makna, lalu melihat Davina tengah menyelimuti tubuh Rio yang berbaring Tidur diranjang.

"Ok bro... Gue paham... Thanks ya bro...!! " Kata Suryo lalu mengakhiri Telpnya kepada Fandi.

"Delapan jam atau sekitar 5 jam lebih Rio anak tante baru sadar.... " Kata Suryo sambil memegang Tangan Mulus Davina, berusaha menarik Davina menjauh dari anaknya sendiri Rio.

"Kamu yakin....??? " Tanya Davina manja, sambil mulai membiarkan Suryo memeluk tubuh nya.

"Ga mungkin Fandi Bohong sayang..... " Kata Suryo sambil hendak mencium Bibir Davina. Tapi.... Jari telunjuk Davina menahan Bibir Suryo.


"Suryo sayang...... " Sebuah kalimat keluar tanpa Davina bisa kontrol ia ungkapkan, sambil menahan mesra bibir Suryo dengan telunjuknya.

"Kita lanjutnya jangan disini..... " Ajak Davina manja kepada Suryo, lalu Suryo pun tersenyum membawa kaos yang ia kenakan ditangannya. Lalu berjalan mengikuti langkah Davina ke tempat yang Ia mau setelah merapihkan pakaian Hijabnya.



***



Percumbuan panas antara Davina, wanita alim yang mulai liar bersama Suryo anak band yang biasa selengean pun dimulai dikamar yang tamu yang tak jauh dari kamar Rio. Posisi kamar itu bersebrangan, namun saat mendengar tempo waktu Rio dari sadarnya cukup lama entah mengapa Davina merasa lega bahkan tak seperti akan diperkosa Suryo siang itu.

Setelah puas mencumbui bibir Davina, Suryo yang kalah pengalaman mulai mencimbui Leher jenjang wanita yang sehari hari Rutin mengenakan hijab saat itu. Tangan Suryo tak lepas meremas remas bongkahan kedua bokong Davina yang halus mulus dan tanpa cacat, Davina sendiri yang menikmati betapa nikmatnya rangsangan yang diberikan Suryo ia salurkan ke Penis Suryo yang ia genggam kuat dengan kedua tangan mulusnya penuh kemesraan.

Cukup lama mesra serta syahdu mereka saling merangsang satu sama lain, hingga akhirnya Suryo menyerang salah satu Payudara Davina yang cukup besar dan tak terlalu kencang. Membuat Davina akhirnya mendesah lalu mulai kehilangan akal.

Kedua tangan Davina yang sedari tadi menggenggam Penis Suryo yang tak segagah Penis Riyan namun sangat keras, mulai terlepas lalu menjatuhkan tubuh Proposionalnya bak Biola keranjang Kamar tamu.


"Hihihihi..... NAKAL Kamu ya...... " Goda Davina sambil menahan Tubuh Suryo dengan Salah satu kakinya yang mulus terawat.

"Ayolah tante sayang..... Aku pengen nyusu lagi..... " Kata Suryo merayu wanita terbaik yang akan Ia nikmati kehangatan tubuhnya tak lama lagi.

"Kamu yakin.....??? " Goda Davina yang lama tak merasakan Nafsu liar Suaminya.

"Kenapa engga tante..... " Kata Suryo sambil mengelus mesra kaki hingga betis dan Paha Davina yang mulus terawat.

"Aku dah Tua lho..... Atau karna kamu nafsu aja sama Aku.....??? " Kata Davina kepada Suryo sambil menikmati tangan kasarnya meraba Betis hingga paha dan area sensitifnya.

"Tante ga setia yang tante bayangin..... Malah....... " Kata Suryo tertahan sambil menatap setiap jengkal keindahan Tubuh Wanita Umur hampir 45 tahun yang terawat lebih kekaguman.

"Malah apa.....??? " Tanya Davina kepada Suryo.

"Kecantikan Tante lebih indah dari pada gadis belia..... " Bisik Suryo kepada Davina, yang membuat Davina Jumawa dan terbang keAwang awang.


Percumbuan dan Peraduan bibir mereka pun semakin menjadi saat itu, dengan poisi berbaring disamping Davina mereka berdua bercumbu penuh kemesraan bak sepasang kekasih yang merayakan Malam pengantin. Dalam hal Sex Suryo memang kurang jam terbang, namun semua yang Suryo ungkapkan menang jujur apa adanya, Suryo sendiri cukup kaget bahwa Davina Rela mengulum Penisnya setelah membopong Rio sampai kasur dikamarnya.

Merasakan keras sempurna Penis Suryo yang Davina Kulum dikamar Rio tadi, membuat keadaan berbalik menjadi pemicu Bangkitnya Sisi Binal Wanita Muslimah yang taat ibadah selama ini. Semua mulai Runtuh hingga saat percumbuan mesra Davina bersama Suryo yang beberapa jam kenal, sudah masuk tahap Suryo menindih Tubuh Davina sambil tetap berciuman berusaha memasukkan Penisnya yang keras maksimal kedalam Vagina Davina Siang itu.


"Aah.... Yooo.. Aaahhhh.. Tunggu... Aaahh.... " Setelah Berhasil melepas Bibirnya dari kuncian cumbuan Suryo Davina disisa keasadarannya berusaha berbicara kepada Suryo... Hal ini Davina lakukan setelah sadar, tanpa bantuan tangan Penis Suryo yang sangat keras itu beberapa kali terasa Nikmat mulai mengorek mencari jalan masuk keLiang Kawinnya.


"Hhh... Hhh... Hhh... Hh...... Ia sayang.... Ada apa hhh hhh hhh..... " Sambil terengah engah Suryo ingin mendengarkan kata kata Davina slaah satu wanita dewasa tercantik yang akan ia Genjot saat itu.

"Mau kamu janji sama aku yoo....?? " Pinta Davina kepada Suryo saat itu, ia rasa ini saat yang tepat mengajukan permintaan sebelum terjerumus keLembah Dosa Terindah bersama remaja seumuran Suryo.

"Janji apa tante sayang??? " Kata Suryo sambil mengusap rambut Davina.

"Kamu janji ya, kalau kamu aku layani jangan lakukan kekerasan Fisik sama Rio anak ku.... " Pinta Davina dengan expresi wajah sedih sambil menahan rasa horny dan gatal di vaginanya dipelukan Suryo saat itu.

Lalu.....

"Cuph..... " Kecupan mesra dikening membuat Davina sangat nyaman dan mendengar kan kalimat yang keluar dari Mulut selanjutnya.

"Aku janji tante ku sayang, yang jelas tante juga harus janji kasih pelajaran agar Rio ga goda tante Vina lagi...... Gimana...... ??? " Kata Suryo kepada Davina sambil memeluknya erat disisi kanan Davina berbaring diatas Ranjang empuk.

"Ia sayang aku janji..... " Kata Davina lega.

"Aku janji bakal berusaha buat anak ku sadar akibat suka mempermainkan wanita dewasa.... " Kata Davina lalu menarik kepala Suryo agar ia cumbu.


Merasakan serbuan bibir Davina saat itu, membuat Suryo lagi lagi kelonjotan dan sempat repot mengimbanginya. Namun setelah menggeser sedikit menindih tubuh mulus Davina dan meremas Payudaranya, Baru ada celah Suryo mengimbangi lumatan dan kelincahan lidah Davina diRongga mulutnya.


Suryo Bertumpu kedua lutut bersimpuh diatas Ranjang setelah ia rasa pas penisnya berada diAmbang kiang kawin Davina yang terasa basah, ditambah Davina membuka pahanya lebar lebar tak terlalu sulit kini Mereka sambil tetap berciuman melakukan proses kawin yang sangat nikmat selanjutnya. Tetapi......


"Aaarrrgghhh!!!!!! Sempiiiittttt!!!!!! " Seringai Suryo saat baru saja kepala penisnya perlahan masuk liang Vagina Davina.

"Aaaa aaahhhh....... Enak sayaaang......??? " Goda Davina melihat reaksi Suryo yang lagi lagi kelonjotan saat Davina fokus mnegencangkan Otot otot Vaginanya mencengkram Kepala Penis Suryo yang merah besar seperti Jamur.

"Bukan enak lagiii...... Tp nikmat..... " Bisik Suryo yang merunduk, berbisik tepat di telinga Davina ibu dari Rio.


KeAhlian mencengkram Penis dengan Vagina, memang sebuah kelebihan alami Davina Damayanti sejak lama. Turun temurun keluarga Davina, terutama Wanita dari keluarga besarnya memiliki kelebihan mengatur otot otot Vaginanya agar bisa mencengkram Hangat Penis keras para Suami dan Lelaki mereka. Jadi tak heran, keluarga besar Davina sangat taat beribadah dan menyimpan rahasia kelebihan mereka dari para lelaki kecuali Suami mereka.

Seiring berjalan waktu, pergaulan, dan Kenakalan Putranya sendiri, Suryo adalah salah satu pemuda beruntung merasakan Cengkraman Hangat Vagina Davina. Dengan Aba aba dari Davina yang mengendurkan remasan Vaginanya dikepala Penis Suryo, mereka mulai benar benar perlahan dan pasti merasakan surga Dunia yang terlarang dinikmati walau berbeda Usia.

Pergumulan antara Suryo dan Ibu Davina saat itu terbilang romantis dan mesra, berawal dari sakit hati Suryo kepada Rio yang dibalaskan melalui ibunya. Berubah menjadi benih kasih sayang dalam rangsangan dan Sex yang terjadi siang itu. Sisi dari Davina juga merasakan sebuah melepaskan kebebasan Hawa Nafsu yang hilang selama Sepuluh tahun terakhir, liarnya birahinya keluar setelah merasakan sodokan demi sodokan Penis Suryo walaupun berakhir dengan tempo cepat dan cukup kasar menjelang Ia Kilmaks.

Memasuki Ronde kedua, Davina mengambil inisiatif merasakan kerasnya Penis Suryo dengan gaya women on Top, berbekal pengalaman bersama Suami dan beberapa Video Porno WOT yang Davina saksikan. Ia merasakan betapa nikmatnya semburan Sperma Suryo didalam liang kawinnya, saat Suryo kedua kalinya Takluk dengan segala tekhnik goyangan pinggul dan Menunggangi liar Penis Suryo hampir 20 menit, memicu Davina Melepaskan Nikmatnya Klimaks yang lama tak Davina rasakan dari suaminya.

Percumbuan mesra dihiasi keringat yang bercucuran, Davina mencumbui bibir Suryo penuh kemesraan. Kalimat kalimat pujian dan rasa sayang mengalir dari Davina kepada Suryo, hingga tanpa terasa rasa sayang Davina mulai tumbuh kepada Suryo saat itu. Davina tak keberatan andai Suryo meminta Sex kepadanya lain hari, terlebih lagi RIYAN. Seorang Remaja yang Davina rasa hanya dengan Sex bisa mngobati sakit hati Pemuda itu kepada Putranya.

Terlebihlagi membayangkan ukuran Penis Riyan yang keras dan lebih besar dan gagah, sisi liar Davina sangat tertantang merasakan keperkasaannya. Persetan dengan Keyakinan dan Dosa yang akan ia tanggung nanti, toh ia juga sangat yakin akan bisa meredam sakit hati dan Dendam Riyan kepada Putranya.

Bagi Davina semua hanya tinggal menunggu waktu dan kesempatan.........




***





Berbeda dengan Davina yang sudah mantab dan yakin akan mulai membayar kegilaan Rio anaknya dengan Tubuhnya, Aulia malah panik dan cemas dengan Prilaku bejat Bimo yang bermain main dengan Ibu dari Riyan. Meskipun Cerdas dan Menyandang gelar Ratu kampus, Aulia sendiri seperti mimpi buruk mengetahui prilaku Bejat adiknya Bimo bisa menganggap remeh kenekatan Riyan yang ia kenal remaja Baik baik bahkan Aulia Kagumi. Terlebih lagi, Bimo adiknya sebagai Senior Riyan dan rekan satu Tim, harusnya mampu menjaga anak yatim ketimbang nekat merusak mental Riyan dan macarin Ibunya.

Setelah Nico dan Fandi membopong Bimo kekamarnya siang tadi, Aulia merasakan cemas dan ketakutan akan keselamatan Adik kandungnya dimasa depan. Setelah memastikan adiknya yang kekar dan gagah tengah tak berdaya tertidur diatas Ranjang, tangan mulus putih terawat Aulia meraih ponselnya.

Dengan bantuan rekan rekan kampusnya, akhirnya Aulia mendapatkan Kontak ponsel Riyan. Lalu.....


"Halo...... Apa betul ini kontak Riyan??? " Tanya Aulia sambil mengepalkan tangan Kirinya, berharap ia bisa mengajak Riyan Berunding deni Adiknya yang sebenarnya ia nilai sudah cukup Fatal melakukan kesalahan bahkan berulang kali sampai ia lihat sendiri Video Sex mereka.

"Ia betul, dengan siapa ya? " Tanya Riyan diujung telp.

"Dek Riyan, saya Aulia..... bisa sore ini kita bertemu empat mata??" Pinta Aulia lirih memelas.

"Hmm..... Ada apa ya kak?? " Tanya Riyan setenang mungkin karna cukup terkejut dengan koneksi Aulia yang bisa cukup cepat tau kontak ponselnya.

"Saya mau bicarain ini baik baik dek, saya mohon.... Kita bicara berdua sebentar saja.... " Pinta Aulia walaupun pagi tadi ia sempat diculik bahkan merasakan Pelecehan dari Riyan.

"Kalau gitu, biar saya jemput kak Aulia kerumah sekarang. " Kata Riyan kepadanya.

"Ok dek, makasi ya.... Aku tunggu.... " Kata Aulia lalu menutup telp lalu segera berdandan agar bisa berbicara baik baik bersama Riyan nanti.






POV Riyan Aryadi





Tangisan Aulia menderu saat mendengarkan penderitaan dan ulah adiknya Bimo bersama Rio dan Dion, yang telah berhasil membawa dan menjebak kedalam jurang kenikmatan Sex selama ini. Belum lagi saat ia tau Bimo jugalah yang menjadi orang ketiga dan berhasil merasakan nikmat perawan Vagina Selina, stelah cukup tenang kak Aulia mulai paham dengan maksud dan rencana ku sesungguhnya membalas perbuatan mereka. Lalu tiba tiba.....


"Hiks.... Tp kamu yakin rencana itu akan berhasil??? Hiks... Hiks... " Tanya kak Aulia sambil terisak saat tangisnya mulai reda menjelang sore itu didalam mobil ku.

"Entahlah kak, meskipun berulang kali mereka nyakitin aku.. Aku hanya ingin sekali membalas semuanya, jujur aku ga ingin melibatkan kak Aulia, tapi rencana pagi tadi benar benar respon teman teman ku saat tau apa yang selama ini terjadi." Kata ku menjelaskan kepada kak Aulia yang sore itu terlihat cantik.

"Kalau gitu, ga ada salahnya lebih baik kita uji Sekarang... " Kata kak Aulia kepada ku, menatap ku penuh keyakinan sambil menyeka Air mata.

"Mmm Maksud kakak gimana?? " Tanya ku bingung, yang sore itu duduk di kursi kemudi mobil ku.

"Kita jalan aja dulu ke tempat ku maksud biar ku tunjukkan arahnya, disana kita akan uji seberapa kuat kamu bisa bertahan dan sukses memberi mereka pelajaran sesuai rencana mu." Kata Kak Aulia kepada ku agar melajukan kendaraan ku ke tempat yang ia maksud.


Setelah kami berbicara dan berdiskusi hampir 30 menit tadi didalam mobil yang ku parkir di taman dekat rumah Kak Aulia, akhirnya aku memmarkirkan mobil di salah satu basement hotel Bintang 5 diKota atas arahannya.


"Kak, ga salah kita ke tempat ini??? " Tanya ku bingung sambil menatap ia memainkan ponselnya, lalu melakukan sesuatu.

"Tenang aja dek Riyan..... Mungpung masih Sore, aku udah booking via online salah satu kamar di hotel ini. Jadi kita pastiin rencana kamu berjalan lancar nanti.... " Kata Kak Aulia penuh keyakinan sambil memperlihatkan kamar Suite yang berhasil ia Booking tadi.

"Aku masuk duluan, Selsaiin Proses Check in trus ambil kunci." Kata kak Aulia sambil mulai memoersiapkan diri dengan tas kecil dibahunya.

"Aku dah dikamar, kamu naik lift itu lalu masuk ke kamar ya nyusul..... " Kata kak Aulia, lalu meninggalkan ku sendiri di mobil.


Setelah tau rencana ku, tentu kak Aulia sepertinya ingin menguji daya tahan Penis ku saat bersegama. Aku akui aku memang melecehkannya tadi pagi, namun benar benar diluar dugaan kak Aulia malah mendukung bahkan berbalik membantu ku menguji daya tahan Penis ku didalam Salah satu kamar Suite Room di kamar Hotel Bintang 5.

Kecantikan Kak Aulia, kakak dari Bimo bisa ku gambarkan seperti pembawa Acara atau Host terkenal Hesti, pendampingan Desta dan Vincent diacara TV terkenal. Sensual dan Miisterius bukan??? Tak heran, gelar Putri Kampus melekat padanya. Bagaimanapun juga, aku harus waspada karna bisa jadi ini adalah jebakan yang kak Aulia kepada ku.

Setelah mendapatkan nomer kamar Hotel melalui pesan singkat, aku segera menyusul menggunakan Lift dari basement tak jauh dari tempat mobil ku terparkir. Cukup penasaran dengan ujian apa yang akan dilakukan Kak Aulia kepada ku.

Saat ku ketuk pintu kamar yang ia maksud........


"Yuk masuk...... " Ajak kak Aulia, yang hanya mengenakan Handuk Hotel bermodel Kimono yang hanya ditalikan terlihat jelas Belahan Payudaranya yang indah mulus sempurna.


Sungguh sulit bagi ku menjaga pandangan mata dari kecantikan serta Keindahan bagian Sensitif tubuhnya, apalagi aroma parfum dari tubuhnya membuat ku sangat betah berada cukup dekat dengannya. Namun tetap ku berusaha menguasai diri ku, jaga jaga ini adalah jebakan darinya Untuk ku.


"Yan.... Sini dong, kq malah jauh jauhan gitu...?? " Kata kak Aulia kepada ku.

"Tapi kak.... " Kata ku berdiri sambil pura pura mengaca membetulkan posisi Penis ku yang menonjol keras dari balik jeans ku.


"Hmfftt... Muach... Muachh.... Mhmmfftt..... " Tiba tiba Kak Aulia Mencumbu bibir ku mesra, tangan kanannya juga aktif meraba dan mengenggam manja Penis ku sampai keras maksimal diluar celana Jeans ku.

Menerima rangsangan dari kak Aulia tentu saja membuat ku terlena dalam Cumbuan dan Gerakan Tangannya yang aktif mengusap dan lainnya membuka Bagian kancing dan sleting celana Jeans yang ku kenakan.

Sampai akhirnya....

Cumbuannya terhenti setelah Kontol ku meloncat keluar dari Celana dalam ku, kedua sorot matanya terpana melihat Panjang dan Ukuran diameter Penis ku.


"Sekarang kita mulai ya Yan, coba kamu sambil duduk disitu... " Pinta Kak Aulia meminta ku duduk di salah satu Sofa dikamar itu.

Setelah ku duduk, kali ini terlihat jelas dengan perlahan dan penuh kelembutan kak Aulia mulai menjulurkan lidah lalu mulai mencumbu mesra Kontol ku yang keras maksimal.


"GILA, Emang bener bener Gede bgt...." Kata kak Aulia sambil memainkan Penis ku perlahan, ia terlihat menghirup Aroma Penis ku lalu mencium mesra lalu menjulurkan lidahnya di lubang kencing ku penuh kelembutan.


"Eummppptt.... Emang bener bener legit Yan.... " Kata Aulia memuji Kontol ku saat itu.

"Kakak yakin mau lakuin ini??" Tanya ku sambil menahan desahan dan sesak nafas karna keenakan.

"Kenapa engga..... Biar aku coba test daya tahan Kontol gede kamu ya yaannn.... " Katanya, lalu perlahan membuka mulutnya cukup lebar lalu memasukkan Penis ku kedalam rongga mulutnya.


Sensasi betapa pelan dan menghayati Penis ku diSepong bibir sexy kak Aulia, benar benar membuat ku sulit mendesah dan memejamkan mata menahan kenikmatan yang kak Hesti berikan. Badan ku bersandar diSofa, mata ku terpejam, pikiran ku hanya merasakan dan menikmati permainan Bibir maupun Lidah kak Aulia di setiap inci Penis ku.

Mulai ku buka mata, disaat ku rasakan Batang Penis ku terasa dijepit sesuatu yang kenyal terasa Hangat dibawah sana, terlebih lagi Kepala Penis ku terasa geli yang teramat sangat seperti disentuh lidahnya yang berputar putar di kepala Penis ku. Saat ku buka kedua mata ku, Astaga.........


"Aaaah...... " Hanya itu desahan yang keluar dari bibir ku, saat sadar dan melihat Penis ku diJepit kedua Payudara Kenyal dan Cukup besar Kak Aulia.


Terlebih lagi, rasa Nikmat bercampur Geli sangat memanjakan ku saat lidahnya menjilati Kepala Penis ku sambil tetap menjepit Penis ku dengan Payudaranya.

"Gmana Riyan....?? Suka....??? " Tanya kak Aulia sambil tersenyum dan tetap naik Turun bergerak tubuhnya perlahan saat benar benar menjepit Penis ku dengan Kedua Payudaranya.

"Aaahhh Iyhh kak... Ahh..... " Kata ku, sambil kedua tangan ku berpengangan dikedua Bahunya.

"Kalau mau keluar bilang ya.... Eugghh..... Supaya nanti sperma kammuuh.... Eughhh..... Ga muncrat kemana mana.... Ughh.... " Sambil mendesah tertahan kak Aulia mempercepat gerakan Naik Turun tubuhnya menjepit Penis ku dengan Payudaranya.



**** ****




Aulia sebenarnya cukup kerepotan dan pegal mengulum Penis Riyan yang berDiameter Jumbo serta memiliki ukuran panjang diatas rata rata. Perasaan bersalah maupun penasaran Aulia kini berbalik menjadi Nafsu, setelah kedua kalinya merasakan langsung keperkasaan Penis Remaja seumuran Riyan.

Dalam hal Sex, sebetulnya jam terbang Aulia lebih berpengalaman ketimbang Riyan. Bedanya, Aulia selalu mendapatkan Sex mau pun kepuasan Birahi dari lelaki maupun Kekasih yang mampu meluluhkan Hatinya.

Pengecualian Aulia kini berlaku kepada Riyan, meskipun awalnya terpaksa tetapi kedua kalinya Kini Aulia benar benar terpancing sama seperti Ibu Davina. Melepaskan penasaran dan Hasrat Birahinya yang terkagum kagum dengan Penis Perkasa Riyan.


Setelah hampir 10 menit, menikmati Panas, Keras, dan Perkasa Penis Riyan dintara Payudaranya Aulia mulai tersadar....

Diselingi jilatan jilatan lidah saat kepala penis Riyan berada menyodok dagu dan kedepan Bibirnya, sepertinya bisa membuat Riyan semakin cepat Klimkas.

Paham akan situasi itu, bagai Artis bintang film Porno, Aulia mempercepat gerakannya sambil sesekali menjulurkan lidah lalu ia gerakkan lidahnya seperti mengorek Kepala Penis Riyan sambil menjepit lebih erat penisnya dengan kedua payudaranya.

Sekitar 3 menit kemudian setelah lebih dari 15 menit, Aulia merasakan Penis Riyan mulai berdenyut seperti detak Jantung di antara kedua Payudaranya


"Kkaa.. Kkaaa.... Aaaakuu....... " Kata Riyan terbata.... Dan

"Hap...!!!!! Hhmmmfffttt..... Hmmmffttt.... Hmmffttt!!!! " Sinyal dari Riyan jelas terbaca Aulia langsung melahap lalu Menyedot kuat kuat Penis Riyan didalam Mulutnya.


Pengalaman dan Nafsu Aulia, bergerak secara naluri binalnya saat itu. Bagaimana tidak, sambil menyedot kuat kuat Penis Riyan dan mengocok cukup cepat Penis Riyan Aulia masih Sempat SALING BERTATAPAN MATA bersama Riyan.

Peraduan pandang mereka saat itu, menggambarkan betapa Aulia ingin merasakan lagi Sperma Kental dan Hangat Riyan saat itu. Sedangkan Riyan sambil menggeram dan menggertakkan Giginya, menggambarkan bahwa ia akan benar benar menembakkan Spermanya didalam Mulut Aulia.

"CROTT...... SLRUURRRPP.... GLEK........ CROTTT... SLURRRPT... GLEK..... CROTTTT..... SLURRRPPTTT GLEK!!!! " berkali kali, akhirnya Riyan menembakkan Sperma lebih banyak dan lebih Kental didalam Rongga mulut Aulia dan langsung direspon langsung Aulia telan tanpa mengecap rasa Sperma Riyan.


Nafsu liar Aulia benar benar memanjakan Riyan sore menjelang malam itu, tanpa Aulia sadari ia telah memperkenalkan kenikmatan Blow Job yang akan membuat Riyan sedikit berubah dalam pemanasan melakukan Sex dimasa depan.


"Hmmffttt..... Hmmffttt...... Mhhhfffttt..... Mmpuuaaahh!!!! KONTOL GEDE EMANG NIKMAT!!!!! Aaaaah.... aah... Aahh... " Puji Aulia terang terangan kepada Penis Riyan, setelah lebih dari 9 kali menyemprotkan spermanya dan langsung Aulia telan.

Riyan sendiri terkagum kagum tak tak percaya melihat skill liar Wanita cantik yang menyandang Putri Kampus di Universitas TOP IBU Kota. Tak ada setetespun Sperma tercecer dilantai maupun wajahnya saat itu, apalagi melihat expresi wajah Aulia yang semakin cantik dan semakin bernafsu setelah menelan habis Spermanya.

Handuk yang Aulia kenakan sudah terlepas dilantai, rupanya Aulia hanya menyisakan Celana dalam yang ia kenakan dibalik handuk tadi. Dalam hati Riyan hanya ambil kesimpulan, kalau Aulia memang benar benar ingin menguji Keperkasaan Penisnya tanpa ada niatan buruk apalagi merusak rencananya.


"Kak.... Much.... Boleh ga.... Much.... Aku nenen diTete kamu yang indah ini.... Much much..... " Rayu Riyan memeluk Aulia dari belakang sambil meremas dan meraba Payudara Aulia mesra, setelah Aulia menghabiskan setengah gelas Air Dingin yang tersedia dikamar hotel.

"Emmmhhh.... Iyyh.... Emmhh..... Tp janji!!! Emmmhh..... " Kata Aulia menikmati rangsangan Riyan saat itu. Tepat dibelahan Pantat, payudara, dan leher jenjangnya.

"Apa kakak sayang muach.... Katakan... Muach muach.... " Kata Riyan kepada Aulia, sambil meremas payudara Aulia yang sejak dan kencang serta mencumbui lehernya.

"Jangan ninggalin cupang ditubuh aku ya...... " Kata Aulia setelah membalikkan badan berhadapan dengan Riyan saat itu.

"Tentu saja kakak cantik..... " Jawab Riyan lalu mulai mecumbu bibir tebal dan Indah Aulia penuh kemesraan.


Aulia sendiri sudah tak peduli apa yang Riyan inginkan setelah merasakan keperkasaan penis remaja Sekolah yang tampan saat itu, terlebih lagi Riyan memperlakukan Dirinya bak Putri Raja selama berada berduaan dikamar Hotel tersebut. Hasrat liar terpendam Aulia tercapai sore menjelang malam saat itu, hasrat liar teroendam ia adalah merasakan Penis Keras, Panjang Perkasa Riyan yang pagi tadi ia rasakan.

Sambil bercumbu mesra dan mengalungkan kedua lenganya dipelukan Riyan, Aulia yang lebih berpengalaman perlahan menarik lalu sambil tetap berpelukan dan berciuman mengarahkan Riyan agar melangkah ke atas Ranjang yang akan menjadi Arena pertarungan Birahi mereka berdua.

Diatas ranjang berbalut selimut tebal dan hangat, suara percumbuan serta kecupan bibir mereka bersainh dengan suara ponsel mereka yang berdering beberapa kali. Aulia dan Riyan awalnya risih dengan suara dering ponsel mereka bergantian mengeluarkan suara, akan tetapi akhirnya suara kecipanndan desahan mereka semakin menjadi sebagai pertanda sama sama tak menghiraukan Rangsangan demi rangsangan yang silih berganti mereka rasakan dibalik selimut berdua saat itu.


"Yaaan..... Hh hhh hhh.... Pelan pelan ya sayang masukin Kontol kamu kedalam sini...... " Pinta Aulia yang akhirnya mengalah dan sudah sangat basah di area Vaginanya. Mengadakan kepala penis Riyan ambang liang kawinnya.

"Yakin kak... Hhh hhh.. Hh.... " Tanya Riyan terengah engah setelah puas bercumbu dan menikmati setiap inci tubuh Aulia.


Setelah mengangguk pelan, sambil menatap wajah cantik Aulia, Riyan mulai perlahan menekan Penisnya membelah Vagina Aulia saat itu. Baik Riyan dan Aulia sama sama menikmati proses bersatunya kelamin mereka secara mesra dan perlahan. Sampai akhirnya.......


"Aaaaahhhh...... Aaaaaaaaaaahhh...... PENUUUH BANGEEET!!!!!" racu Aulia sambil menikmati sesaknya isi Vaginanya dengan Penis Riyan.

"Aaaahh....... Sempit kaaaakk...... " Racu Riyan di hadapan wajah Aulia saat penisnya menancap sempurna diVagina Aulia.

"Tahan dulu Riyan sayang, biar Memek aku adaptasi sama Kontol gede kamu...." Ujar Aulia sambil mengecup mesra Kening Riyan dan bercumbu penuh kasih sayang saat Penis Riyan tertanam di dalam Vaginanya.


Belum sempat Riyan menjawab, ia merespon cumbuan bibir dan kasih sayang yang nyata dari pelukan Aulia. Didalam Selimut tebal ranjang hotel saat itu, awal Hasrat Birahi mereka mulai membara sebelum mulai panas dangan Genjotan Kontol Riyan yang akan segera memborbardir Vagina Aulia beberapa saat lagi.


Bergelar Sarjana Muda dan Cantik diKampusnya, dalam pengalaman Sex Aulia memang bukan wanita sembarangan. Nilai akademis, Gelar yang ia kejar, Biyaya Hidup, sampai Jumlah Uang Beasiswa cukup terpaksa ia relakan tubuhnya dijamah lelaki nakal selain kekasih dan mantan kekasihnya.

Tanpa Aulia sadari, meskipun tak Rutin aktifitas Sex yang Aulia jalani memang cukup intens dan Panas. Pria Paruh baya dan sekitar 4 kekasih dan mantan kekasihnya pernah mencicipi kecantikan serta menjamah Tubuh indah terawat Aulia.

Namun saat itu, setelah mendengar Cerita, cerita, dan cerita tantang Kontol Besar, Panjang, dan berbatang tebal di film film Porno. Aulia akhirnya merasakan sendiri betapa Nikmatnya Vagina maupun mulutnya diJejali Kontol Panjang, Tebal, berUrat milik Remaja seumuran Riyan sore itu.

Terlebih lagi, Bimo adiknya sudah melakukan kesalahan Fatal kepada Pujaan hatinya tersebut. Tak heran, sambil bermesraan dengan Riyan saat ini Aulia sangat berharap pijatan Vaginanya diPenis Riyan yang menacap sempurna bisa sedikit menghapus rasa perih dan sakit hati yang selama ini Riyan Tahan dan Pendam.


Sedangkan Riyan sendiri saat itu, Merasakan Reaksi remasan Vagina Aulia yang semakin intens, sambil tetap beciuman mesra. Riyan akhirnya mulai menarik sedikit lalu menekan dalam dalam penisnya didalam Vagina Aulia.


"Aaaaaaawwhhhhhh....... Aaaaawwwhhh........ Aaaaaahhhh..... " Desahan manja menggariahkan Aulia mulai terdengar setelah merasakan beberapa kali tarikan pendek lalu tusukan paling dalam yang Aulia rasakan.

Melihat reaksi itu, Riyan pun dalam posisi missonarry mulai menggenjot Vagina Aulia pelan, lembut penuh kemesraan berkali kali.


Ikatan batin Vina Anggaerni dan Riyan walaupun bukan ikatan sedarah, namun feeling dan Insting mereka benar benar menyatu. Beberapa kali dering Ponsel Riyan maupun Aulia, adalah panggilan Vina yang mulai gatal dan tak enak hati karna Putranya sangat Tumben akhir pekan sore hari cukup sulit dihubungi.

Setelah Vina menghubungi Selina, Septia, serta Davina, perasaan dan Feeling kuat Vina sore itu merasakan Cemburu sekaligus Horny membaca situasi saat ini pasti Aulia dan Riyan Putranya tengah memadu kasih disuatu tempat.


Di waktu hampir bersamaan dan tempat berbeda, Vina sendiri yang tak menyangka Penis anak yang ia besarkan hampir 17 tahun itu sangat Perkasa dan menggairahkan setiap wanita. Tak heran sambil mandi diShower kamarnya, Vina memainkan Kloritis dan Jarinya kedalam Vaginanya sendiri.


Bayangan Fantasi Vina dan real yang Riyan dan Aulia lakukan sangat tepat, setelah merasakan Nikmatnya diGenjot habis habisan oleh Penis yang panjangnya hampir 20 cm dan diameter sekitar 6 cm dalam Posisi Missonarry. Setelah merasakan Klimaks, Aulia diGenjot tanpa henti oleh Riyan sambil kedua lengannya membuka kedua paha Aulia lebar lebar.

Hingga akhirnya, Tubuh Aulia melenting menggeleparr..... Bila matanya tenggelam keatas, saat Riyan benar benar meluruskan badannya dan menghujam Vagina Aulia tanpa ampun hingga merasakan Multi Orgasme di iringi Squirt dan Klimaks Riyan yang luar biasa.


Sebenarnya untuk hal Riyan Klimaks didalam Vagina Aulia benar benar diluar kendali Aulia saat itu yang benar benar sudah lupa diri dengan kenikmatan Hujaman Kontol Riyan yang terasa sangat Nikmat. Setelah menikmati Klimaks dalam posisi mIssonarry Aulia tak menduga, Riyan benar benar menjelma menjadi Banteng Buas yang berulang laki mampu menghancurkan setiap inci kenikmatan hingga ujung kepalanya.

Semua berpusat dibawah pusar perut mulus dan cukup ramping Aulia, tak heran kalau sodokan pendek dan sangat dalam, tarikan dan Sodokan Riyan dalam dalam, sampai sodokan tempo cepat tak beraturan Riyan. Benar benar membawa Aulia ke level kenikmatan berbeda dalam merasakan nikmatnya hubungan sex.

Sebelum lagi tubuh proposional Riyan, mampu menarik tubuh Sintal berisi Aulia hingga duduk berpangkuan dan Bercumbu setelah merasakan Nikmatnya Surga Dunia yang Riyan berikan.

Riyan sendiri merasa saat itu, sudah mampu menaklukan birahi Aulia dalam pelukannya. Sama persis dengan khayalan Vina yang tengah mandi shower beronani membayangkan Riyan Putranya menaklukan Aulia saat itu.


Vina pun mengangkangkan kakinya lebih lebar lalu duduk dilantai kamar mandi, membayangkan selanjutnya Riyan membalikkan Tubuh Aulia agar menungging dan disodok Penis yang masih keras perkasa itu dari beralakang. Sambil mengorek vaginanya dengan Jari manis dan tengahnya, Vina berhayal nikmatnya di sesi Ronde selanjutnya Aulia merasakan keperkasaan putranya dengan gaya Doggy.

Fantasy dan khayalan Vina saat beronani saat itu dikamar mandi kamarnya, benar benar terwujud dikamar Hotel yang Aulia booking saat itu.

Aulia benar benar menikmati bahkan membiarkan dirinya dihantam hujan genjotan Kontol Riyan lebih dalam lagi, sampai lebih terasa Nikmat Ujung ragimnya berulang kali disodok lebih keras Helm Kontol Riyan.

Dalam keadaan Tak sadar terombang ambing menikmati hujanan Penis Besar Riyan yang terasa amat perkasa, Aulia hanya bisa mengangkat Pantatnya Tinggi tinggi sambil meracu tak karuan menikmati hujaman Penis Riyan yang semakin cepat dan nikmat terasa olehnya. Melihat Tubuh yang merebah keranjang namun meninggikan Pantatnya saat digenjot habis habisan, Riyan tentunya tanpa Sungkan meremas bongkahan Pantat mulus Aulia dan semakin cepat dan cenderung kasar menikmati gesekan kenikmatan kelamin mereka.


Hingga akhirnya........


"RIYAAAAANNN AKU KELUAAARRRR AAAAAAARRRHHH!!!! " jerit kenikmatan Aulia Pecah sebelum ia membenamkan wajahnya keBantal sambil menarik sprei kasur tak karuan.


Setelah Aulia mendapat klimaks namun tetap disodok kasar oleh Riyan, kali ini Riyan mencabut sekaligus Penis nya saat rasa hangat di iringi rasa Panas membasahi penisnya.

Seketika air cukup deras mengucur seperti air mancur, menunjukkan betapa dahsyatnya Squirt ke Dua Aulia saat itu.


Hampir bersamaan ditempat berbeda, lirih Vina menyebut nama Riyan sambil melepaskan klimaksnya saat berMansturbasi dikamar mandi. Hanya bedanya, rasa penasaran Vina Anggraeni semakin menggunung berbanding terbalik dengan Aulia yang menikmati keperkasaan Riyan diUsia Remajanya.

Sebelum meninggalkan Kamar hotel, lagi lagi Aulia merasakan syahdunya kenikmatan sex bersama Riyan saat bersama sama membersihkan tubuh mereka. Aulia antara sadar dan tidak, ia merasakan perubahan bentuk Vaginanya setelah diHantam dan Diborbardir Penis Jumbo Riyan dengan 2 posisi sex berbeda. Bahkan dikamar mandi saat sama sama membersihkan Tubuh, Aulia mendapat Bonus Extra merasakan Hangat dan Panasnya Sperma Riyan dengan posisi sex berdiri dibawah guyuran Shower.

Sungguh tak ada alasan lagi bagi Aulia kini untuk Takluk bahkan tergila gila kepada Riyan yang hampir 7 tahun lebih muda darinya kini.

Belasan Telp masuk serta pesan dari kekasih Aulia, rela ia abaikan hingga ia jawab saat dalam perjalanan pulang sambil bersandar di lengan Riyan yang mengemudikan mobilnya ke arah perjalanan pulang.



***



"Dari mana kak??? Kq tumben ampir jam 9 malem baru pulang???" Tanya Bimo saat baru pulih dari tidurnya, mengingat apa yang terjadi pagi hingga menjelang siang Tadi.

"Apa aku ga salah bim??? Seharusnya kakak yang nanya sama kamu, kenapa kamu bisa sampe Tega sama Riyan sampe kayak gitu?? " Mendengar pertanyaan balik dari Kakaknya Aulia, wajah Bimo mendadak Pucat pasi.


Terlebih lagi, Bimo merasakan Kakaknya yang selalu menjadi panutan dan harapan keluarga terasa berpihak kepada Riyan.


"Bim, selama ini kakak ga pernah ikut campur dengan siapa dan bagaimana pergaulan mu diluar sana. Tapi untuk kali ini, biar Kakak selesaiin kesalahan Fatal kamu yang terbawa pergaulan Dion dan Rio." Kata Aulia tegas dan Telihat sangat Segar serta cantik menjelang malam itu.


Dalam menyampaikan keputusannya kepada adiknya yang beranjak dewasa, Aulia berhasil menyembunyikan rasa lelah setelah digenjot Riyan dari sore hingga menjelang malam ini.


"Tapi kak!!! " Kata Bimo langsung dipotong dengan kalimat yang menyayat hati Bimo oleh kakak kandungnya sendiri.

"Kalau kamu membantah, bukan tidak mungkin kamu dan teman teman mu berbalik hancur..... Bahkan semua ini akan berimbas keKarir sepak bola dan masa depan mu Bim!!! " Bisik Aulia lirih.

"Ingat!!! Ini semua salah kamu yang terbawa Teman teman mu itu demi merebut Tante Vina dari kedua Putra kandungnya sendiri!!!" Kata Aulia lirih dan tegas memberikan penilaian dari sudut pandang Mahasiswi Terpelajar Calon peraih sarjana S2 terbaik diKampus terkenal di negri ini.

"Kalian berdua ini kenapa sii??? Masa udah dewasa masih saja bertengkar.... " Suara Ayah mereka memecahkan suasana Sunyi dan Tegang Bimo serta Aulia.

"Bim, kamu ada masalah apa lagi??? Sampai dimarahin Kakak mu kayak gitu?? " Karna Faktor usia Ayah mereka tak bisa mendengar jelas percapakan Lirih Aulia yang menegaskan kesalahan fatal Bimo selama hampir 6 bulan terakhir.

"Salah paham aja kq yah.... Biar Aulia yang selesaiin masalah Bayi Gede kita ini" Ujar Aulia kepada ayahnya, sambil membantu sang ayah yang sudah renta duduk di kursi kesayangannya.

"Bimo..... Kalau ada apa apa, harusnya kamu bercerita sama kakak mu nak. Ibu dan ayah mu ini sudah sepuh..... Siapa lagi yang bisa berbagi selain Aulia, karna kakak mu yang lain sedang sibuk dengan rumah tangga mereka nak."Rasa bersalah dan penyesalan Bimo semakin besar, mendengar suara sangat ibu yang sudah sakit sakitan. Ia semakin khawatir, video syurnya bersama Vina dan selina tersebar semakin luas di dunia maya.

Apalagi dengan video yang direkam dan tanpa sensor wajahnya bersama kedua Wanita yang pernah ia rasakan kehangatan Tubuhnya.


"Ia bu, aku udah serahin sama kak Aulia kq aku yakin salah paham ini ga akan berbelit belit nanti kedepannya." Kata Bimo kepada kedua orang tuanya, yang tentu langsung bisa membuat suasana hati keduanya tenang. Walaupun tak detail ia ungkapkan Dosa dan kesalahannya selama ini.


Tak jauh dari rumah sederhana Bimo, diSebuah komplek perumahan cukup elit. Rio yang sudah benar benar siuman dan sadar apa yang terjadi pagi tadi, segera mencari jejak dan Bukti kalau ia tak bermimpi dan mengigau seperti yang diUngkapkan Ibunda tercinta Davina Damayanti.

Lututnya bergetar, sorot pandangannya nanar, saat ia melihat dan mendapati celana dalam Ibundanya yang ia kenal taat dan lekat dengan agama dibasahi oleh cairan kewanitaan yang mengering.

Sepanjang ia tertidur, Rio hanya bisa samar mendengar raungan dan desahan Ibunya seperti diBercinta dengan seseorang. Tapi Siapa??? Apakah mereka berhasil merasakan Kahangatan tubuh Ibu ku???

Rio pun segera memeriksa CCTV dan bertanya kepada Supir serta pembantu dirumah. Namun, semua sama.......

Mereka tak mendapati keganjilan saat Rio dibawa rekan rekannya akibat Pingsan saat berolahraga pagi.

Perlahan tapi pasti, rasa penasaran, horny, dan Marah hinggap menyelimuti hati Rio seperti Riyan rasakan kemarin. Sampai akhirnya, Rio yakin telah terjadi sesuatu setelah melihat speri kasur kamar tamu yang tepat berada di sebrang kamarnya terdapat bercak Sperma dan Peju mengering karna belum sempat dicuci.


"Rio..... Kamu kenapa nak??? Kq mama liat dari tadi ngbongkar cucian nak?? " Tanya Davina Ibunda Rio kepadanya.

"Pas aku pingsan tertidur tadi.... Sebenarnya ada apa ma di kamar tamu?? Kq rekaman CCTV kita terpotong siang Tadi....?? " Tanya Rio lirih bergetar sambil memperlihatkan bercak cairan mengering dan mencurigakan kepada Ibunya.

"Oo itu.... Jadi gini....... " Bakat Drama Davina keluar menjelaskan apa yang terjadi saat Rio pingsan dan tertidur menjelang siang tadi. Walapun secara Rasional tak masuk akal, Davina merasa Adrenalinnya terpacu mengarang cerita agar salah satu Putra kesayangannya percaya dengan cerita Bobongnya.


Padahal, ia mulai menikmati nikmatnya kehangatan Penis Suryo. Jauh lebih parah dari pada itu, ia sudah membuat janji esok hari bersama Suryo dan Rohman. Cukup penting bagi Davina saat ini membuat Alibi dan Versi cerita agar Rio tenang dan istirahat untuk malam ini.

Bagaimanapun, Davina juga tentu ingin Riyan dan rekan rekannya mengambil cara damai dan tanpa kekerasan menghukum Rio. Ibarat kata sambil menyelam minum air, Davina ingin mengambil keuntungan dari kesalahan Fatal Putra bungsunya Rio agar bisa berpetualang sambil menghukum Putranya dengan Balasan setimpal.


***



Vina anggraeni menatap lekat lekat Riyan yang lahap menyantap makan malam dimeja makan, Raihan sendiri dibantu Indah mengerjakan dan mempersiapkan persiapan sekolah besok pagi. Kekaguman dan Ketampanan Riyan terpancar setelah ia selsai beradu birahi dan Dimonan menaklukkan Aulia sore tadi. Tetapi Vina tak tau ketahanan Fisik dan Penis Perkasa Putra yang ia berikan Asi dan Diberi kasih sayang selama Hampir 17 tahun tersebut.

Pesona lainnya dari Riyan dimata Vina adalah, mampu sabar dan bertahan sebelum melancarkan serangan balik walaupun atas inisiatif sahabat dekatnya. Tak heran, sikap hangat, mesra, dan Manja Riyan kerumah tadi, ibarat Kesatria yang Baru Pulang dari Medan Perang.

Tak terbayangkan andai Riyan tak mampu mengendalikan Emosinya selama ini, apalagi rupanya Riyan putranya ini memiliki sebuah Aset yang sangat jarang dimiliki Lelaki maupun Pria Perkasa di dunia ini.

Demi Raihan dan Indah yang saat ini berada diRumah, Vina menahan Gairah dan Ambisinya merasakan keperkasaan Riyan. Lagi pula, akan merasa sangat Hina tentunya andai Riyan menolak atau berbalik menceramahi tentang kebinalan Ibunya.


"Mau nambah lagi nak.....?? Biar mama siapkan untuk kamu.... " Kata Vina lembut seperti melayani almarhum suaminya dulu.

"Udah cukup ma, Riyan dah kenyang bgt ni..... Gpp mama beresin meja aja, biar Riyan Bersihin Piring kotor sendiri." Sambil mengecup hangat kening Ibunya Vina Anggaeni malam itu.


Perasaan Vina campur aduk merasakan kehangatan Putra yang memang sudah layak mengantikan Almarhum Suaminya. Ingin sekali ia memeluk dan mengangis menumpahkan penyesalannya, tetapi Vina Khawatir Raihan dan Indah akan curiga dengan aktifitas Gila dan Nekat tadi pagi dirumahnya. Apalagi Usia Raihan yang masih terlalu dini.

Sampai akhirnya, Vina benar benar mengabaikan puluhan telp masuk serta pesan masuk diPonselnya. Ia tidur damai sambil memeluk Raihan, sambil menunggu apa rencana Riyan selanjutnya.





BERSAMBUNG.
 
Benci Tuk Mencinta Part 12





Atas Inisiatif Suryo, Fandi dan Nico dibantu Rohman, berhasil menculik dan sempat menyekap Davina Ibu Rio, Aulia kakak Bimo serta Septia adik Dion dikamar tamu rumah Riyan. Semua tentu tanpa sepengetahuan apalagi persetujuan Vina.

Sungguh diluar dugaan, benar saja beberapa saat kemudian Rio dan Bimo lagi lagi hadir karna merasa Mental dan Pikiran Riyan telah kalah lalu berhasil merebut Vina dari Putranya sendiri. Namuin tak diduga, mereka malah berbalik dijebak Vina. Lalu dipaksa menyaksikan Pelecehan sexual oleh Riyan dibantu teman temannya yang sedari pagi mempersiapkan rencana menyandera dan memperingatkan ketiga Wanita terdekat Rio, Bimo dan Dion.


Cukup naas bagi Rio dan Bimo yang cukup kontan, melihat langsung kejutan ukuran Penis Riyan lalu diService di hadapan mata mereka oleh ibu dan kakak tercinta Rio maupun Bimo.

Ketiga wanita tersebut sudah cukup lama Fandi pantau dan mata matai pergerakan mereka, setelah desakan Suryo yang menilai Sahabat mudanya Riyan terlalu sabar akhirnya berhasil terang terangan memberi pembalasan didepan Rio dan Bimo. Walaupun tentunya belum sebanding dengan rasa perih, dendam, dan sakit hati Riyan selama ini.

Beruntung bagi Suryo yang akhirnya membangkitkan sisi Binal dan Luar Davina, wanita muslimah yang taat ibadah dan agama selama 10 tahun terakhir. Riyan sendiri selain semakin mesra bersama Septia Adik Dion, sorenya ia benar benar merasakan apa itu makna Sex dan menguasai Dominan Aktifitas Sex yang selama ini secara langsung ia intip saat ketiga rekannya berulang kali menyerat Ibunya keLenbah Kenikmatan hingga melesat terbang hingga merasakan Indahnya Surga Dunia.


Hingga akhirnya, saat itu tiba......


Hari Rabu, adalah hari yang Riyan tentukan membalas semua rasa sakit hati, dendam, dan perih termasuk kepada Ibu yang hampir 17 tahun membesarkan dirinya penuh kasih sayang. Harapan Riyan sendiri, setelah mereka semua menyaksikan Keperkasaannya mereka tak lagi coba coba. Apalagi nekat menggoda Mamah tercintanya untuk melayani nafsu bejat mereka.






POV DION





"Vinaaaa!!!! Tidaaaak!!!!! Hhh... Hhh.. Hhh... Hhhh.... " Teriak ku sampai tersadar disaat mimpi buruk yang sama hampir setiap malam hadir lagi.

Termasuk hari rabu dini hari ini, dalam mimpi itu Vina berusaha melindungi Riyan yang hendak diTusuk sebilah pisau lipat oleh Rio. Jarak dan posisi ku begitu dekat dengan keberadaan mereka, ingin sekali aku mencegah aksi Gila Rio saat itu. Tetapi entah mengapa, semua terasa berat dan sangat sulit.

Mendengarkan penuturan dan fakta kejadian Minggu pagi dari adik ku sendiri, aku semakin merasa bersalah kepada Tante Vina terutama Riyan saat ini. Sebuah tamparan keras ku layangkan kepada adik ku tersayang setelah melihat sesuatu yang amat mencurigakan terjadi dirumah Riyan hari Minggu siang. Setelah mendengar penuturan Septia adik ku, benar saja rupanya sosok Pira yang Rio dan Bimo sekap Minggu lalu adalah Riyan.

Aku benar benar tak menduga Rio bisa senekat itu demi memenangkan Vina seutuhnya, Bimo juga yang emosi karna Selina diputuskan hubungan Asmara dengan Selina sepertinya membelot mengabaikan peraturan rahasia kami bersama tante Vina. Ingin rasanya aku berpihak kepada Riyan berharap bisa sedikit meghapus dosa ku kepada Riyan dan Raihan selama ini. Apalagi Tante Vina yang sudah hampir seperti kekasih ku sendiri, akan tetapi entah mengapa melihat kedekatan Riyan dan Adik ku Septia yang serasi. Perasaan Cemburu dan sakit hati malah tumbuh dalam hati ku, apalagi pikiran ku melayang membayangkan Kemesuman yang masih ditutupi adik ku bersama Riyan terjadi.

Baiknya aku memnatau dari jarak aman sambil memastikan adik ku tercinta baik baik saja, entah cuci otak seperti apa yang mereka bisa lakukan hingga Septia sangat tertutup masalah ini kepada ku.

Sangat paham tak mungkin aku memiliki Tante Vina seutuhnya, terlebih lagi aku tak menyelamatkan Riyan saat mereka sekap Minggu lalu. Namun, apapun yang terjadi biarlah aku yang menerima hukuman Riyan dan tante Vina. Besar harapan ku akan mereka tidak membalas semua kesalahan ku melalui adik ku Septia.





FLASH BACK SENIN





Sebagai salah satu istri pejabat daerah dan bisnis dikota besar yang cukup dekat dari ibu kota, selain aktif mengurus kegiatan amal dan Putra bungsunya yang mengnjak jenjang Kuliah Davina Damayanti dikenal sosok panutan yang taat dalam agama. Sebagai wanita Normal yang bisa meredam massa Poeber kedua, tentunya ia berdesir kadang sampai basah menatap atau mencuri pandang kegagahan Ajudan Suami atau perwira tugas yang hampir setiap hari berada disekitarnya.

Kesetiaan, pengabdian, dan image Istri Solehah hancur lebur setelah mengetahui kenakalan diluar batas Putra Bungsunya Rio. Pesona Riyan dan sahabatnya Suryo, membuktikan bahwa nikmatnya Peraduan birahi dengan pemuda anak band remaja yang selama ini hanya ia dengar melalui gossip dan selentingan kabar burung. Sambil menghukum Putranya Rio, Davina hari senin langsung mengatur rencana pertemuan dengan Suryo dan salah satunya ia tau Rohman yang dimana menyimpan dendam kesumat kepada Rio.


Setelah menstikan Rio breangkat kuliah, Davina langsung mnegecek isi pesan Suryo yang memintanya bertemu bersama Rohman salah satu pria remaja seumuran Suryo yang sakit hati tangannya diTiduri Rio.

Setelah membaca pesan dan memastikan lokasi pertemuan mereka bertiga, entah mengapa Davina berdandan dengan pakaian hijab tertutup cukup ketat pagi menjelang siang saat itu. Bra maupun CD yang ia kenakan cukup seksi. Keberangkatan suaminya keluar kota serta kesibukan Rio tentunya sebuah kesempatan bagi Davina satu persatu menyelesaikan masalah dengan musuh musuh Putra bungsunya.

Tak munafik besar harapan Davina, bisa bertemu dengan Riyan. Sekaligus merasakan sensasi Penis perkasa Riyan yang ia pikir memiliki ukuran yang bisa memuaskan nafsu liar wanita manapun.



****



"Heii, dah nunggu lama..... " Sapa Suryo kepada Davina disalah satu meja Cafe Mall yang besampingan dengan Hotel dan Gym tempat biasa Davina berolahraga Zumba dan Aerobic.

"Hallo haii.... Baru kq.... " Balas Davina sambil menahan kagum penampilan rapih ala anak band, lalu memutar bola mata mencari sosok Rohman.

"Temen kamu dmana yo...?" Tanya Davina

"Ooh , Rohman, dia itu anu tante, katanya nyusul. " Kata Suryo sambil menikmati kecantikan Tante Davina yang menang benar benar mirip Aktris sinetron Devi Permatasari. Belum lagi arona parfumnya dan tubuhnya yang pasti membuat lelaki manapun sulit menolak berdekatan dengan nya.

"Kalau gitu gmana?? Masa kita mau nunggu disini?? " Kata Davina yang mulai khawatir ada kolega atau rekannya melihat mereka berduaan.

"Kalau gitu, gimana aku booking tempat privasi aja biar tante segera nyaman kita bicara di tempat yang aman." Ajak Suryo kepada Davina.

"Boleh deh..... Tapi aku nunggu sini dulu ya... " Kata Davina sambil menahan wajahnya merona merah malu malu.

"Tenang aja, udah beres pasti ku kirim pesan.... Aku keResepsionis dulu sekarang." Kata Suryo langsung beranjak meninggalkan Davina yang duduk di kursi meja kafe menikmati secangkir teh.



Sekitar 7 menit kemudian, Davina menyusul melalui Iift kenomer kamar hotel yang di booking Suryo pagi menjelang siang saat itu. Lokasi Hotel mewah bersampingan dengan Mall terkenal diKota Bandung itu, adalah lokasi Hotel yang sama tempat Aulia mengajak Riyan merasakan dan menguji keperkasaan Penisnya hari minggu sore hingga malam kemarin.

Selain Berbintang 5 dan menjaga Privasi tamu tanunya, hotel tersebut memang aman bagi tamu yang berselingkuh dari Pasangan. Termasuk public figur sekelas Davina Damayanti.

Sepanjang langkah Davina, Andrenalin dan Desir darahnya bergemuruh di sekujur tubuhnya. Perlahan tapi pasti ia percaya kepada Suryo untuk bertemu dengan Rohman salah satu pemuda yang menynpan dendam kepada Putra bungsunya.

Hingga saat mengetuk pintu, Suryo langsung membukakkan pintu agar Davina segera masuk dan aman dilokasi Privasi yang mungkin bisa saja mereka gunakan untuk kembali bermesraan


"Kira kira lama ga yo, Rohman tiba disini?? " Tanya Davina sambil membuka Hijab dan jaketnya membuang rasa gugup berduaan bersama Suryo dikamar hotel berjenis standart.

"Lagi dijalan kq tante.... Glek.... " Kata Suryo sambil menelan ludah melihat lekuk tubuh indah Davina yang sangat menggairahkan.

"Kamu kayak yang ga pernah liat wanita aja Yo, liatin aku kq ampe segitunya.... " Ujar Davina kepada Remaja dihadapannya.

"Tante cantik banget, bener..... Selain buat PUNYA ku selalu tegang ni..... " Kata Suryo sambil menggengam tonjolan Penisnya dari luar celana jeans yang ia kenakan.

"Emang kamu ga punya pacar?? Masa iya sii nafsu banget liat ibu ibu kayak aku?? " Kata davina sambil memalingkan wajah dan nenerah menahan malu.

"Ada tante, tapi saat ini aku rela tinggalin dia demi bisa bersama tante davina.... " Rayuan maut Suryo mulai ia tebar sambil memegang satu tangan Davina yang mulus lalu mendekatkan Tubuhnya merapat.

"Yo, sabar.... " Sambil satu tangannya menahan dada Budang suryo.

"Nanti temen kamu dateng ga mana??? " Tanya Davina resah dan khawatir.

"Tante tenang aja, ga ada salahnya kita bercumbu mesra sebelum ia tiba kemari seperti kemarin kan.... " Kata suryo sebelum ia mendaratkan Ciuman mesra dibibir Davina yang sebetulnya layak menjadi Bibi suryo saat itu.



Awalnya Davina terkejut dengan Ciuman mesra yang Suryo daratkan di bibirnya, terlebih lagi aroma Cigaret dan Kopi menusuk tajam dibibir Davina. Namun, berkat kelembutan dan terasa hangatnya pelukan Suryo mendekap tubuh Davina. Akhirnya Davina membalas cumbuan mesra bibir Suryo.

Kelembutan cumbuan Suryo seperti biasa membawa kembali Davina kesebuah alam dunia berbeda, mereka berdua saling menggambarkan betapa mesranya Asmara Birahi yang terjalin saat dikamar Hotel itu. Dalam setiap lumatan dan cumbuan Suryo juga terkesan perlahan tak buru buru, sehingga benar benar membawa ke titik level berbeda setelah massa Kuliah hanya Suami dan mantan kekasihnya yang pernah bercumbu dengan Davina.

Hampir 15 menit Suryo tanpa lelah mencumbui Bibir dan leher Davina, setiap kali Davina meminta berhenti dan tertawa manja. Suryo selalu bisa memancing dan menggoda Davina melalui rabaan rabaan diarea sensitif dari balik kaos lengan panjang yang ketat serta Celana Training yang menjiplak kemolekan pinggul, paha dan Bkong Davina dikursi sofa panjang fasilitas kamar hotel. .

Tak heran kalau Davina kini hanyut dalam arus Asmara Suryo, sampai akhirnya........

"Tok Tok Tok!!!!! " Suara pintu diketuk dari luar 3 kali.


Namun Suryo malah semakin menjadi mencumbui Davina ynag sempat mendorong kaget Suryo agar menjauh dan membukakan pintu.

Aksi nakal Suryo malah berlanjut dengan mesra menggelitiki perut ramping Davina yang dibalas dengan senyum cengengesan manja penuh kemesraan mereka berdua. Dalam candaan Suryo biarkan yang mengetuk Menunggu, karna mungkin saja asal suara ketukan pintu itu dari kamar diseberang mereka.

Sedangkan dari luar pintu, Rohman yang curiga bercampur horny memutuskan mengetuk pintu kembali. Sungguh ia tak percaya dan yakin kalau Suryo bersama Ibu Davina didalam. Apalagi membicarakan perihal balas dendam dihotel mewah seperti ini.

Di dalam kantung waistbag yang Rohman bawa, beberapa persiapan hingga obat reangsang sudah ia siapkan.


"Tok!!! Tok!!! Tok!!!! " Kedua kalinya Rohman mengetuk pintu setelah menunggu lebih dari 1 menit. Rupanya didalam Davina yang
gemas dengan sikap nakal Suryo namun menyenangkan akhirnya memberikan Cumbuan terakhirnya kepada Suryo.

"Bentar!!!! Tanggung Maaan!!!! " Seringai Suryo dari dalam sambil meremas kedua Payudara Davina sebagai tanda perpisahan, karna mungkin setelah Rohman hadir mereka tak bisa bermesraan.

Mendengar Jawaban Suryo, Davina melotot manja lalu tersenyum penuh makna sambil membiarkan payudaranya diremas manja oleh pemuda sedikit dibawah umur Putra bungsunya. Dalam hati Davina sesungguhnya ia juga tak rela dan enggan mengakhiri Rangsangan dan kemesraannya bersama Suryo Pagi menjelang siang itu.


***



"Hallo selamat pagi.... Pasti dek Rohman ya.... "Sapa Davina Setelah merapihkan diri dan rambutnya yang acak acakan, Suryo segera mempersilahkan Rohman rekan SMAnya masuk.

" Ia tante.... Tante ini siapa ya...... " Rohman terheran heran yang ia hampir tak percaya Suryo mengajak ia bertemu seorang bidadari cantik yang mirip aktris sinetron terkenal dilayar kaca.


Rohman sendiri sebetulnya sibuk bekerja sapanjang hari di pabrik Textile kota Bandung, jadi wajar andai ia memang agak kuper dan jarang membuka aplikasi ponsel. Apalagi ia cenderung disibukkan dengan kejar target serta tabungan saat masih menjalin status tunangan bersama Wanita yang diPerawani Rio beberapa Minggu kebelakang.

"Saya ini ibunya Rio yang kemarin kalian Culik..... Masa lupa?? " Jawab Davina mulai terheran.


Rohman sendiri malah kebingungan, memang benar saat minggu kemarin ia lebih Fokus menjaga pintu kamar mandi dan mengganual dengan barang dan tubuhnya agar Rio dan Bimo yak bisa melarikan diri. Tugas Rohman selanjutnya mengemudikan Mobil Nico mengantar Aulia pulang bersama Fandi sambil membawa Bimo yang badannya lebih kekar dan besar ia bopong bersama Nico sampai ke kamar Bimo.


"Tapi.... Tapi...... " Katanya terbatas dan Wajah garang Rohman keturunan Pakistan itu terheran heran dengan kecantikan Davina, belum lagi penampilan Davina yang bisa dibilang Sexy berbalut pakaian olahraga.


Kemesraan Suryo yang duduk di samping Davina, semakin menguatkan Rohman kalau wanita dihadapannya kini bukanlah Ibu dari Rio yang sempat ia Culik dihari minggu pagi kemarin.

"Tapi lebih cantik dan sexy kan bro.... Bilang aja jangan malu malu... Hehehehe.... " Kata Suryo sambil merangkul Davina dari samping namun segera Davina cubit manja saat memuji nakal dirinya dihadapan Rohman.

"Kamu ih, nakal banget deh.... Aku lagi serius ini lagi ngobrol sama Rohman yoo..... " Kata Davina manja kepada Suryo.

"Jadi tante, kalau saya boleh tau.... Maksud tante meminta saya kemari melalui Suryo ada apa ya.... Maklum saya juga masih bingung dengan tiba tiba Tante begitu dekat dengan Suryo.... Hehehehe..... " Kata Rohman sambil menyimpan Tas waistbag sambil tersenyum mesum kearah Davina.



Davina sendiri yang memang agak polos dan menahan horny sedari tadi akhirnya membuka pembicaraan jalan damai, bahkan Davina langsung menawarkan sejumlah uang agar Rohman tak memberi Rio hukuman berat karna telah menodai Tunangannya.

Saat Suryo membukakan pintu untuk Room Service yang membawakan makanan dan cemilan serta minuman yang Davina Pesan, agar tak masuk kamar. Otak nakal Rohman langsung bekerja dan duduk menggantikan posisi Suryo yang tengah membawa sebagian cemilan dan minuman yang diantar Room service tadi.

Tangan besar dan kasar berbulu Rohman meremas tangan mulus Davina saat itu, Rohman tetap tetang menjelaskan sambil megenggam dan meremas tangan mulus Davina sambil merayu Davina.

Saat itu darah Davina langsung berdesir merinding diGoda Pemuda lainnya, baginya tak masalah ia dijamah Rohman demi dendam rohman terhapuskan kepada Putra bungsunya Rio. Apalagi melihat kumis dan Jenggot terawat Yang tumbuh di area bibir dan dagu rohman. Perasaan merinding manja mengalir membayangkan andai dicumbui rohman saat itu juga.

Perasaan khawatir dan takut Davina rasakan, andai Suryo saat itu akan marah malah bertengkar antara Suryo dan Rohman. Tetapi.....


"Sulit pastinya bagimu man, berdamai dengan Apa yang Rio lakukan dengan tuangan mu.... Tetapi apa salahnya kamu merasakan kehangatan tante Davina sambil berusaha memperbaiki mental Mantan tunangan mu. Aku yakin Bu Davina pasti siap membantu hubungan kembali hingga Jenjang pernikahan." Baik Davina dan Rohman sangat terkejut dengan Pendapat Suryo yang Balk blakkan dan apa adanya.

"Tante, saya rasa sekarang adalah saat yang tepat buat meredam amarah dan dendam Rohman. Saya paham ibu kesepian dan punya Nafsu Birahi tinggi."

"Meski tak adil bagi Rohman, tp apa salahnya kita menjalin hubungan Intim sebelum hari pembalasan dari Riyan tiba..... " Lagi lagi Suryo membuka pembicaraan bersama Davina, karna Rohman saat itu masih terlihat cangung bahkan Grogi saat menggenggam tangan Davina.

"Gmana man??? Aku sih oke oke aja.... Apalagi Suryo sudah paham akan situasi kita..... " Goda Davina kepada Rohman yang terlihat sangat Grogi dan memerah karna menahan malu.

"Aku sih oke aja tan.... Tapi gmana ya kalau Rio ngulangin lagi... ?? " Tanya Rohman kepada Davina.

"Yaaa elu man masih bego gitu.... Cium dulu dong emaknya yang cantik ini, supaya ia langsung jadi pawang siRio dan tanggung jawab kedepannya entar..... Hahahahhaa...... " Kata Suryo yang memanasi Rohman saat itu.

Dan Tiba tiba.....


"Cuph..... " Kecupan mesra Bibir indah Davina mendarat di pipi Rohman. Suryo dan Rohman sama sama kaget dengan keberanian serta kenakalan Davina saat itu.

Sampai akhirnya..... Wajah Davina tenggelam menjelang siang itu dari pandangan Suryo, tehalang percumbuan mesra antara Rohman dan Davina.



**



Gaya berciuman Rohman terasa agresif dan penuh nafsu Davina rasakan, ditambah lagi tajamnya kumis serta janggut yang menghiasi penampilan Rohman. Membawa Davina tenggelam keSensasi rangsangan yang baru ia rasakan selain dari suami dan suryo, badan gelap, tegap, dan cukup, kekar Rohman benar benar membuat Davina menikmati Rangsangan yang Rohman berikan kepadanya.

Dalam hati Rohman sendiri, ia merasakan sangat berdosa sekaligus beruntung merasakan kehangatan dan kecantikan Davina Ibu dari Rio. Andai Rohman bandingkan, kecantikan serta kemulusan kulit Davina jauh lebih nikmat ketimbang mantan tunangannya yang memutuskan hungungan bersamanya.

Tak heran kalau di hadapan Suryo kini, Rohman menikmati bibir leber dan kenyalnya Payudara Davina yang nasib terbungkus rapih mengenakan kaos olahraga ketat.

Tanpa sepengetahuan Rohman dan Davina, Suryo segera mengambil moment itu dengan ponsel dan kamera spy cam yang dipinjamkan Fandi. Di pertemuan itu, Suryo sendiri membawa misi rahasia yang pastinya akan berguna untuk menghancurkan metal Rio kapan saja.


Rohman mulai menanggalkan kaos t shirt yang ia kenakan, di hadapan Davina ia memamerkan dada bidang sempurna dihiasi bulu ala ala lelaki Pakistan. Sorot mata Davina berbinar, setelah menatap Suryo dan mendapati anggukan kepala, Davina kembali menarik tubuh Rohman diSofa agar segera mencumbui Bibirnya.

Sambil bercumbu lebih panas ketimbang bersama Suryo, Davina mulai menanggalkan Kaos yang ia kenakan hingga bra yang ia Davina kenakan. Fantasi dan impian liar Davina akhirnya terwujud merasakan pelukan hangat dada bidang berbulu selama ini.

Setelah cukup nyaman dan Intens Rohman dan Davina sambil merangsang satu sama lain, Suryo pun bergabung sambil meminta jatah Sisi Kiri Davina.


Jauh didalam lubuk hati Davina, semakin melayang dan menikmati sensasi rangsangan diCumbui 2 pemuda sekaligus. Wajar saja cukup banyak kolega dan rekannya yang tergila gila akan belaian Daun muda, selama ini cukup banyak Davina mendengar cerita dan cerita namun saat ini saat ini ia merasakan langsung betapa nikmatnya dikelilingi dua pemuda cukup gagah sekaligus dalam hasrat birahinya.


Setelah hampir 30 menit Davina sambil bersenda gurau kayaknya dimabuk asmara oleh 2 pemuda, Suryo kali ini mengambil inisiatif terlebih dulu memberikan sensasi oral sex kepada Davina diVaginanya. Sedangkan Rohman yang sbenarnya hampir sama taat ibadah seperti Davina, malah setengah bersimpuh mengangkangi Davina seperti mengentot mulut Davina dengan penisnya yang sedikit membengkok ke kanan.

Ya benar.....

Davina baru 2 kali merasakan kebebasan Sexsual selama Hidupnya, sedangkan Rohman sendiri baru pertama kalinya merasakan nikmatnya berZina setelah selama ini tekun bekerja, kerja, dan kerja, tapi gak kaya kaya......

Sungguh mendapat durian runtuh saat Rohman berhasil mengendalikan Sabar dan bertahan selama ini, akhirnya berbuah hasil merasakan hasrat kebinalan wanita Cantik usia dewasa sekelas Davina Damayanti.


Mendapat stimulus rangsangan DiVagina serta hujaman penis panas dirongga mulutnya, Davina yang berbaring diranjang menarik benar kewalahan dan liar merasakan sensasi sex yang sangat jauh dari ajaran norma keyakinan saat ini. Ibarat kuda betina yang lepas dari kandang, Davina mampu mengimbangi dan meladeni Nafsu Rohman dan rangsangan yang diberikan Suryo kepadanya.

Setelah merasakan Klimaks dan semburan panas sperma Rohman dimulutnya, Davina mengangkangkan pahanya lebar lebar meminta Rohman segera menghujamkan penisnya kali ini diVaginanya.

Suryo cukup terkejut dengan kebinalan Davina yang hampir mendekati seperti lonte. Laku ia mempersiapkan langkah selanjutnya, berharap reaksi obat ini bekerja hingga membuat Davina benar benar liar.

Selama proses bercinta Missonary Rohman dan Davina, Suryo mempersiapkan suntik tanpa Jarum berisi cairan perangsang dalam dosis cukup tinggi. Rohman yang polos dan tak tau apa yang Suryo titipkan kepadanya, tentu fokus menikmati nikmatnya Liang hangat dan jepitan Vagina Davina yang jarang dimiliki wanita manapun.

Suryo sendiri baru kali ini mencoba sesuatu yang baru dalam aktifitas Sex nya yang biasanya cenderung Romantis dan Mesra bersama kekasih dan mantannya.


Sampai Ronde kedua posisi missonary bercinta antara Davina dan Rohman usai, Davina hanya menurut saat setelah liang analnya diolesi cairan dan disuntikan cairan yang berfungsi mempermudah proses anal sex pertama Davina.


"Yooo apaaain sii ini.... Kq dingin banget rasanya??" Tanya Davina yang menungging setelah merasakan sensasi anusnya disuntikan cairan dingin yang memenuhi dalam anusnya.

"Ini pasti nikmat Tante tenang aja, sekarang tante coba deh posisi Wonen on top sama Rohman.... " Kata Suryo menenangkan Davina.

"Lihat tuh kontol si rohman masih keras maksimal..... " Kata Suryo memperlihatkan bentuk penis tak terlalu panjang namun membengkok khas timur Tengah.


Davina yang sudah terbakar birahi, hanya menurut dan mengangkangi penis Rohman saat itu. Hingga proses penis Rohman gertancap sempurna, Suryo langsung mengambil posisi hendak memerawani liang anal Davina saat itu.


"Ayang.... Nanti sakiiiit..... " Protes Davina yang tengah menikmati denyutan penis Rohman didalam liang kawinnya.

"Kalau kamu bener ngerasa sakit, pasti aku akan berhenti engotin anus kamu sayang. Sekarang lemesin ya, percaya aku, pasti bakal bawa kamu keSurga dunia lebih lama..... " Bisik Suryo merayu Davina.


Tubuh Davina yang cukup lemas dan terlalu nyaman menikmati penis Rohman yang bersarang didalam vaginanya, akhirnya membiarkan Suryo melakukan anal sex di anusnya. Sedangkan Rohman sendiri tak paham apa yang dilakukan Suryo, ia hanya fokus menikmati kelembutan serta kemulusan Payudara Davina yang menggantung bebas di hadapannya.

Sampai akhirnya.....


"Aaakh!!! Yoooo..... Keras bangeeet!!!! " Saat penis Suryo berhasil menembus liang Anal, yang terasa mengganjal dan hangat bagi Davina.

"Nikmatkan sayaaaang.......!!!??? Sekarang kita genjot barengan merasakan surga dunia....... " Racu Suryo sambil mulai mengayunkan pantatnya menggenjot liang anak Davina yang berhasil ia perawani.


Racuan dan Jeritan kenikmatan mereka bertiga pun pecah didalam ruangan kamar room standart hotel bintang 5 tersebut. Salah seorang petugas celaning service hotel pun sampai merangsang mendengar jeritan dan desahan yang tak terkendali dari luar pintu kamar mereka.

Ia pin segera mengambil posisi dan memberi tanda wanita seperti apa yang mau melayani aksi threesome siang bolong seperti ini. Aksi nekat dan nakal ia pun siapkan di lorong hotel yang tak terjangkau kamera CCTV, demi menangkap wanita gambar wanita yang memiliki gairah nafsu sex yang sangat Tinggi siang itu.


Didalam kamar itu sendiri, baik Davina dan Suryo tak sadar setiap detik aksi binal mereka direkam spycam dan kamera ponsel Suryo. Dua kali dengan 2 gaya berbeda Davina langsung merasakan sensasi Double Penetration diAnus dan Vaginanya, Suryo sendiri benar benar percaya kali ini obat perangsang anal pemberian Ko Liong benar benar bekerja.

Tak heran andai negri Bambu itu memiliki populasi tertinggi dimuka bumi ini, ramuan obat perangsang mereka benar benar bisa membuat Wanita menjadi Kuda Binal Liar yang lepas dari kandang saat ditunggangi 2 lelaki sekaligus dalam satu waktu.


Lolongan jeritan kepuasan Davina Pecah, setelah lebih dari 13 menit kedua kalinya ia digenjot diVagina dan Anal secara bersamaan oleh Suryo dan Rohman. Tubuhnya seperti terbang melayang ke alam lain, saat kliamaksnya reda dan berganti panas Sperma mereka berdua mengisi Anal dan Vaginanya.


Kepuasan juga terpancar dari raut wajah Rohman dan Suryo, lebih dari satu jam Davina habis habisan digenjot Dua pemuda sekaligus. Mereka rasa wajar andai kini Davina tertidur dipelukan Suryo, setelah memuji dan berterima kasih sudah memberikan Kenikmatan Sex paling liar yang ia rasakan.

Penuh kemesraan dan kelembutan Suryo pun berterimakasih atas indah dan nikmatnya sensasi sex kali ini, sedangkan Rohman sambil mandi dan menikmati Bathub tak menyangka akan menikmati Sex dan Sensasi senikmat ini.

Selanjutnya mungkin Rohman akan atur rencana agar bisa berduaan dengan Davina atau Aulia adik dari Bimo.





AT THE REVENGE DAY (HARI PEMBALASAN TIBA)





Setelah menyaksikan full video threesome sex Davina bersama Suryo dan Rohman, Riyan semakin mantab melancarkan aksi balas dendamnya bersama Sekutu serta 3 dibantu wanita terdekat Rio, dion, Bimo, bahkan Vina ibunya sendiri.


Hari senin sebelum Suryo, Davina dan Rohman meninggalkan kamar hotel, Riyan menyusul lalu secara terbuka memberitaukan resiko terbesar saat Rio, Bimo, maupun Dion menyaksikan Aulia terlebih Septia yang masih Virgin di perawani Riyan yang tentunya tak adil bagi Septia.

Mendengar penuturan Riyan, Davina semakin kagum dengan kedewasaan dan cara berfikir Riyan. Sehingga Davina memberi ide agar dirinya dan Aulia biar membayar hutang dan hukuman untuk Rio dan Bimo sekali lagi, bahkan ditempat yang sama ditempat Riyan tempo hari DiSekap!!!!!!


"Itu ide bagus si tante.... Tapi gmana dengan Dion??? Dari awal dia belum pernah aku hukum tan..... " Tanya Riyan dikamar hotel sambil menahan diri agar tak menerkam Davina yang terlihat sangat menggairahkan.

"Entahlah, bagaimana Suryo dan Rohman?? Kalian ada ide?? " Tanya Davina

"Saya pribadi tan, ingin banget ngasih pembalasan ke Rio, kalau masalah Dion dan Bimo saya bingung. Tapi disisi lain, kalau ditunda lagi bener juga nanti makan waktu..... " Kata rohman polos karna setau dia hanya Rio yang memerawani dan punya masalah dengannya.

"Kita mikirnya sambil makan dibawah, ntar pada nafsu minta jatah lagi ama aku hihihi...... " Kata Davina jujur apa adanya.


Mereka berempat hari senin serius berembuk, hingga akhirnya mendapat kabar dari Septia melalui ponsel Riyan dan mendapatkan keputusan Rabu Pagi rencana pembalasan mereka akan dimulai!!!!!

Satu hari yang pastinya akan membuat Rio, Dion dan Bimo serta Vina tercengang.....!!!




*****



Hari rabu subuh hari, baik Davina dan Aulia sudah mulai membius Rio dan Bimo sebelum mereka terbangun dari mimpi mereka. Tenggat waktu atau usaha mereka berdua meminta maaf kepada Riyan Sudah HABIS!!!!

Sebagai wanita terdekat mereka berdua tentu Davina ibu Rio dan Aulia kakak Bimo sangat kecewa. Wajar, kalau mereka berdua sepakat berpihak kepada Riyan dan membantu Riyan memberikan pelajaran berharga kepada mereka berdua kecuali Dion. Berdasarkan laporan Septia, kakaknya kini lebih sering menguntit dan mengikuti dirinya andai diluar sekolah.

Selain agar tak menimbulkan kecurigaan orang rumah, Septia akan la gsung menuju rumah Rio atau bu Davina tempat Rian beberapa minggu lalu diSekap dan dipaksa melihat Vina ibunya bercinta dengan Rio.


Setelah Rio dan Bimo diikat di kursi lalu mulutnya dipasangi lakban, mereka menunggu sampai Dion masuk perangkap. Andai benar Dion tak terlibat penyekapan Riyan tempo hari berdasarkan keterangan CCTV, tapi Riyan CS tetap waspada agar Dion tak ikut campur apalagi sampai mengganggu aksi keperkasaan Riyan yang Live akan melakukan Sex bersama Aulia dan Davina dihadapan Bimo dan Rio pagi menjelang siang hari rabu itu.



***




"Pagiii io sayaaang..... " Sapa Davina kearah kaca yang menghungkan keruangan yang sama saat Rio menyekap Riyan beberapa minggu lalu.


Namun tidak cukup hanya disitu rasa terkejut Rio dan Bimo rasakan, mereka melihat betapa sexynya penampilan Davina disebrang kaca saat itu Baik Rio dan Bimo sungguh tak mengira, sosok Ibu Davina yang selalu tertutup bahkan jadi teladan rela berpakaian Tanktop sexy serta Hot pants super sexy ia kenakan.


"Rio.... Kamu ini udah 21 taun lho nak, kamu pasti bertanya mengapa mamah rela meruntuhkan Iman dan keyakinan mama demi sexy seperti ini?"

"Semua ini karna Dosa dan kesalahan kamu!!!! Semua ini karna Ego dan sifat licik kamu!!! Sekarang mamah jadi kayak gini agar kamu bisa belajar menghargai..... Apalagi melindungi anak Yatim seperti Riyan."

"Eh bentar.... Tapi bukan hanya Tante Vina ajakan yang kamu gagahi sayang??? Coba mana inget dulu.... Ada Selina, Resty dan beberapa gadis yang kamu renggut Vidginnya kan??? " Ujar Davina meluapkan kekecewaan dan rasa gagalnya mendidik Rio.

"Jadi sekarang, kamu harus rasain gmana rasanya berada di posisi Riyan saat itu.... Hiks..... " Kata Davina sambil menahan tangis sedih, Rio sendiri menjerit memanggil nama ibunya tapi sayang Lakban hitam menahan jeritan dan tangisan penyesalannya saat itu.

"Oia..... Io sayaaaang..... Mama ga sendiri lho...... " Ujar Davina berusaha ceria menutupi kesedihan dan hancurnya hatinya sambil menengok kebelakang.

"Halooo Rio..... Haloo Bimoo..... Adek gue yang berbadan gede kekar tapi otaknya kecil!!! " Sapa Aulia sambil mengenakan Rok sangat mini dan hampir terlihat celana dalam yang ia kenakan.

"Bim, gue dah ambil keputusan buat membela Riyan kali ini. Sekarang sesuai saran gue, elu mending Diem dan liat dampak udah berani ganggu dan ngentotin ibu temen elu sendiri." Menengar pernyataan Aulia, airmata Bimo mengalir tak tertahankan menahan sedih dan pilu teramat sangat menyayat hatinya.

"Gue ga nyangka Bim, punya adek yang tega ngerebut trus merawanin pacarnya, setelah tega ngrayu nyokapnya trus ngentotin tante Vina bareng bareng kawan elu."

"Sekarang lu harus liat Bim, seberapa perkasanya Riyan setelah cukup lama ia sabar dan menerima ibunya Vina elu goda dan genjotin berkali kali.... " Kata Aulia tegas memberi pelajaran kepada adiknya saat itu. Selain Bimo dan Rio, sepasang mata yang mengintip saat itu dari langit langit rumah itu turut menangis menyesali perbuatannya kepada Rian.

Aksi ia mengintip saat itu, berkat mengikuti arah Septia adiknya yang rela bolos sekolah. Namun penyelinapan Dion tentunya diawasi Nico dan beberapa rekan keamanan tentunya.

Jadi, segala kemungkinan yang akan mengacaukan proses memberi Rio dan Bimo pelajaran pagi itu, sudah pasti dicegah rekan rekan dan sahabat Riyan.


"Hai guys.... " Sapa Riyan sambil memegang bahu langsung berada di tengah tengah antara Rio dan Bimo yang duduk terikat dikursi di ruangan sebrang tepat dimana Aulia dan Davina berada.

"Sebenernya kurang 1 peserta lagi disini, namun gue rasa ga cukup adil kalau Septia yang masih belia berumur 16 tahun menerima Dosa dan tindakan tak senonoh dihadapan kalian." Sindiran yang jelas Riyan tujuka kepada Dion yang menyelinap dan mengintip aksi mereka dari tadi.

"Tapi gue tetap bertindak adil sekarang..... " Kata Rian menyeringai.

"Kalian liat sisi Kanan Kalian" Kata Riyan sambil menunjuk ke arah redupnya ruangan sisi kanan dimana ada Vina Anggaeni dan Septia adik Dion berpelukan menyaksikan Ajang pembalasan Riyan kepada Bimo dan Rio tanpa Dion yang bersembunyi mengintip diatas langit langit rumah.

"Hmmmfttt!!!! Hmmmffftttf!!!! " Jerit Rio tertahan lakban sambil berusaha meronta.

"Wow wow wow wow.!!!! Sabar bro!!!! "

"Lupa loe waktu itu gimana nyulik gue dan sekap gue di ruangan ini hah!!! Lagi pula, coba liat kesana..... " Di sebrang rupanya Rohman sudah dikocok penisnya oleh Davina Ibu kandung Rio....

"Kalian ga lupa kan sama Rohman yang tunangannya elu rebut dan elu perawanin Rio???? " Air mata Rio semakibderas mengalir melihat Ibu kandungnya rela mengocok penis Rohman penuh nafsu.

"Bim!!! Berapa kali elu berhasil goda dan engotin nyokap geu Vina??? " Tanya Riyan kepada Bimo.

"Kalau elu lupa, boleh dong sekali lagi KONTOL gue juga ngerasain Memek Kakak elu....??? " Bisik Riyan tepat di telinga Bimo, dibalas rontaan dan jeritan tertahan Bimo tentunya.


Tetapi......


"Udah yan, sini cepetan!!!! Biar adek gue yang egois itu belajar.... Gimana harusnya jadi lelaki sejati kayak elu..... " Ujar Aulia yang sangat tak sabar memberi adiknya pelajaran.

Mendengar pernyataan Aulia, hati Bimo semakin perih dan tersayat tentunya, padahal dibalik lakban yang terpasang di mulutnya Bimo mengucapkan AMPUN DAN MAAAF Berulang kali namun tak bisa mereka dengar.

Acara ajang pembalasan Riyan pun dimulai, tanpa basa basi dan wajah memelas Aulia mengikuti gaya Davina mengocok Penis Rohman tepat dihadapan Rio dan Bimo. Dion yang sedari tadi mengintip merinding menyasikan pembalasan dari Riyan yang mampu membuat Ibu Davina yang terkenal alim serta Aulia yang Dion tau sebagai Putri Kampus rela berbuat hina seperti itu disaksikan langsung

Terlebih lagi, Dion benar benar tak menyangka akan ukuran penis Riyan yang pastinya bisa membuat wanita maanapun bertekuk lutut padanya. Sorot mata Dion pun langsung tertuju ke arah Septia adiknya yang masih mengenakan seragam sekolah memeluk erat Vina Anggraeni Ibu dari Riyan.

Meskipun bisa bernafas lega, setidaknya Dion harus segera meminta ampun dan maaf kepada Riyan dan Ibunya, apalagi Dion benar benar tak tau perihal Penyekapan Riyan tempo hari. Malah, Dion lah yang sesungguhnya membuka pintu lalu berjalan memutar mencari keberadaan Vina yang tengah bercinta dengan Rio ditempat yang sama ini.

Sangat terkejut dan ketakutan tentunya Dion saat ini, setlah tau Riyan mendapat banyak dukungan bahkan hampir memperbudak Ibu Davina adanya Aulia saat ini.

Perasaan Dion semakin lemas mengingat saat berkunjung ke rumah Riyan, ia mendapati adiknya Septia telah selsai mandi dan berkeramas saat itu. Sepertinya Septia juga telah merasakan penis raksasa milik Riyan.


***


Sambil menyaksikan proses hand job diselingi cumbuan dan ejekan pandangan mata ke arah Bimo dan Rio yang tak berdaya, dalam hati Rio mengatur rencana bagaimana ia segera membalas Riyan dengan sebuah serangan. Dibandingkan Bimo, Rio jelas merasa dirinya lebih Hina setelah hari minggu kemarin dikerjai Riyan.

Sambil memendam kebencian yang menggunung kepada Riyan, Rio mempersiapkan diri mengambil sebilah Pisau agar bisa menyerang Riyan secepat mungkinn setelah acara pembalasan ini usai.

Rumah itu adalah salah satu milik keluarga besar Rio, jadi tak Heran kalau Rio tau persis bagaimana dan tau letak lokasi setiap perlatan dan perkakas diletakkan di rumah mewah yang jarang dihuni keluarga besarnya.


"Puah puah..... Gimana Rohman, kamu udah ga dendam lagi kan sama putra bungsu saya Rio..... " Goda Davina sambil menatap mata putranya yang berulang kali mempermainkan wanita.

"Aaah..... Yang penting buat saya crot dlu sayanng.... Muachh!!! Dah itu biar saya bicarain sama siRio...... Aaah...muach muach.... " Ujar Rohman sambil mencumbui pipi Davina saat itu.

"Wiih!! Guede banget Kontol Riyan.... Sanggup ga lu kocok sampe buat crot kontolnya lia??" Tanya Davina menggoda Aulia yang sebetulnya mulai tebawa nafsu dan basah diarea miss v nya.

*sanggup dong.... " Ujar Aulia yang tak rela penis Riyan lepas dari genggamannya

"Bim liat nih.... Gara gara elu gue jadi harus tanggung jawab!!! Setelah ini gue harep elu jangan mainin anak cewek lagi bim!!!!" Ujar Aulia manja namun expresi penuh horny kearah Bimo.


Bimo cenderung diam dan hanya bisa menangis lebih deras melihat kakaknya hampir menjadi budak Sex Riyan Aryadi, seseorang yang selalu ia sakiti hatinya dan ia anggap lemah.


"Mmaa setuju lho apa kata Aulia Rio.... Apalagi pegel banget tangan mama ngocokin Kontol mereka.... " Kata Davina tak kalah manja dengan Aulia.

"Atau.... Mama pake cara lain aja kalinya Rio supaya mereka cepet Crott keluarin sperma mereka???? "


"Hmmmmmmfftt!!!! Hmmmmfftttt!!!! Hmmmfffttt!!!!! " Reaksi Rio semakin aktif memberontak, pikirannya langsung teringat saat bagaimana ia memancing Vina agar mengulum penisnya padahal ia tau Riyan pasti sedang mengintip saat itu.

"Hmmmmmffttt hmmaaaattttffttt...... * salah seorang ajudan Riyan membaca situasi psikologis dan mental Rio sudah diambang batas.

Perwira gagah itu memberi tanda bahwa sudah cukup, dan lebih baik tak diteruskan. Tetapi.....

" Eummmpptt kalau gitu..... " Ujar Davina menggoda Aulia dan Riyan,

"Sekarang kita jalanin Planing B deh..... " Ujar Davina yang semua tentu paham apa yang dimaksud Davina.

"Niih emang tante mau bj Kuontol segede gini....??? " Ujar aulia yang tentunya membuat Bimo dan Rio terkejut bukan main, apalgi Dion yang sedari tadi mengintip di atas langit langit rumah.

"Haaammmtttttfftt... Hammmmfftttt... Gruduk gruduk!!! " Sambil berteriak tertahan Rio benar benar mulai mengamuk tak terkendali.


Tanpa sepengetahuan Bimo dan Rio dibelakang mereka ajudan Riyan yang disewa Ibu Kandung Riyan Anita sudah memberi kode agar segera menjalankan Rencana B sampai Akhirnya....

"Aaaaaaa........ " Bibir Davina menganga terbuka lebar, ke arah penis Riyan yang sudah keras maksimal, semua yang berada disana mulai tercekat tanpa kecuali.

"HHHHMMMMMMM!!!!!! HMM....SSSHHHHH!!! " Amukan Putra kandung Vina menjadi, sehingga sebelum benar benar mulut Davina melahap penis Riyan, sesuatu terjadi..... Sesuatu yang benar benar membuat Rio dan Bimo semakin tak berdaya.





BERSAMBUNG.






EPILOG





Mendengar rencana Riyan yang ingin memberikan gambaran bagaimana Ibu Davina, Aulia, serta Septia berpura pura binal dihadapan mereka bertiga sebenarnya sudah diungkapkan Nico, Suryo dan Fandi Saat mereka berada didalam mobil berpura pura menculik 3 wanita di pagi hari.

Semua itu sejak awal adalah rencana Riyan, setelah ia merasa bersalah mencuri ponsel serta sejumlah Uang Rio CS Dari Internet Banking mereka semua. Apalagi Riyan juga mengakui telah menyimpan beberapa rekaman adegan sex syur mereka berempat.

Antara shock dan terkejut, namun ketiga wanita itu mulai menaruh kepercayaan kepada Riyan dan rekan rekannya. Bahwa dengan drama dan rencana Riyan selanjutnya Riyan berharap MEREKA BERHENTI dan Kapok agar tidak mempermainkan wanita sesuka hatinya.

Ketiga wanita itu tentu langsung setuju, walaupun minggu pagi saat berdiskusi mereka dikejutkan dengan kehadiran Rio dan Bimo yang sengaja kembali menggoda Vina Ibu Riyan.

Bangkitnya sisi binal Davina terjadi setelah melihat ukuran penis Riyan yang memang sangat menggairahkan bagi wanita manapun, termasuk Vina yang sekarang menaruh hasrat terpendam kepada Riyan.



**



Sebagai istri dari pejabat daerah yang memiliki kekuasaan, tentunya Davina bukanlah wanita yang bodoh. Ia meminta bantuan Perwira Psikologis dan berkonsutasi agar putra bungsunya jera menjadi Playboy. Terlebih lagi, status Janda yang disandang Vina pasti sangat sulit kelas dari jeratan Nafsu Birahi Rio yang tampan dan cukup memiliki fasilitas demi memenangkan Vina seutuhnya.

Hingga akhirnya, Perwira yang masih adik sepupu Vina atau Paman dari Rio itu sendiri menyiapkan 3 skema A, B,dan C, demi mewujudkan memberi pelajaran kepada Bimo, Dion, Terutama Rio keponakannya sendiri.

Hingga akhirnya, saat detik detik Davina hendak mengulum penis Riyan, ia sendiri yang akan langsung kembali membius Rio dan Bimo 2 target sasaran utama agar memberi efek jera dan kapok mempermainkan wanita.



***



Seperti mimpi buruk Dion yang lebih dari seminggu ia alami, rupanya itu adalah petunjuk agar ia menyelamatkan Vina dan Riyan dari penyerangan Rio setelah sempat siuman membawa pisau lalu hampir menusuk perut Vina, namun berhasil Dion gagalkan dan menderita luk robek tak terlalu dalam dibagian perut kiri Dion. .

Kekuatan Fisik dan Amarah Rio saat itu, mampu membuat ia sadar lebih awal walau keadaannya lemah.

Setelah segera dilarikan kerumah saki dan segera menerima penanganan penjaitan, Riyan memaafkan Dion asalkan tak lagi lagi mengusik Vina ibunya. Dion pun berterimakasih dan berjanji tak akan menggangu Vina lagi.....


Sedangkan Davina bersama Rio meminta maaf kepada Riyan dan Vina secara kekeluargaan, untuk luka Dion Ibu dari Rio langsung memberi konspensasi materi dan menanggung biaya perawatan Dion hingga sembuh.

Bimo pun bersujud dikaki Riyan dan meminta maaf, ia berjanji tak aka mengulanginya lagi. Besar harapan Bimo agar Riyan menghapus semua video syur mereka, agar tak menjadi Aib dan merusak karirnya dimasa depan. Riyan pun menyanggupi dan memaafkan Bimo saat itu juga.



SATU MINGGU KEMUDIAN SETELAH PEMBALASAN RIYAN




Sebuah sedan mewah terpakir ditaman tak jauh dari sekolah Riyan, 10 menit ia menanti sampai akhirnya sepasang mata indah Bu Davina terlihat sumigrah melihat sosok Riyan berjalan cepat menghampiri mobil Sedan Toyota Camry miliknya.


"Tante yakin ini akan baik baik aja....?? " Tanya Riyan yang khawatir andai yang melihat dia masuk mobil Sedan mewah Ibu Davina.

"Kamu tenang aja yaaan, lagi pula keliatannya aman kq.... " Ujar Davina yang cukup lama menanti momen ini, YA!!! Moment mengajak Riyan bermesraan dengannya.


Tapi tanpa mereka sadari, Vina yang curiga dan diam diam mematau Riyan sepulang sekolah tiap harinya hanya bisa menghela nafas panjang dan kecewa. Sepertinya tak mungkin ia bersedih, apalagi mengikuti kemana Davina dan Riyan Putranya pergi.....

Lalu.....


"Halo.... Kamu dah baikan kan??? " Ujar Vina menghubungi seseorang melalui ponselnya.

"Oke, kalau gitu sekarang aku jemput kamu ke rumah sakit, kamu tunggu disana ya..... " Ujar Vina lalu menutup kontak telfon Dion.


Apa yang terjadi selanjutnya....... Hanya yang maha kuasa yang tau......




TAMAT












"
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd