Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT BENCI TUK MENCINTA

Status
Please reply by conversation.

Schitzler

Senpai Semprot
Daftar
21 Feb 2021
Post
964
Like diterima
14.526
Bimabet
BENCI TUK MENCINTA




PART 1



POV RIYAN ARYADI



"Kampret.... Panas banget sih!!!! " Umpat ku dalam hati setelah Akhirnya duduk diTeras rumah.

Kulihat dari Pantulan Kaca, betapa kerennya diriku seperti Mendiang Vocalis Band Linkin Park yang sudah tiada. Terlebih, sebelum masuk kedalam Rumah samar terdengar suara Mama dan seseorang sedang Mengobrol di dalam rumah.

Efek dari SINTE atau Rokok sintetis, yang ku Konsumsi tadi membuktikan bahwa Fisik ku memang kuat. Segini doang rupanya efek seru barang haram tersebut? Ku kira bakal terasa lebih seru dan seFun efek dari *****.

"Yaa ampuun nak Bimoo.... Nak Bisa aja deh ah, Tante ini dah Tua lho..... Masa siih nak Bimo Tertarik sama Tante?" Samar terdengar suara Mamah terdengar, saat ku membuka salah satu sepatu ku.

“beneran Tante masih Cantik kq, kalau tante mau kami rela deh temenin Tante ngGym bareng kita..... Ya ga Guys?? " Samar terdengar suara Rio Kakak kelas ku. Sejenak ku berfikir ini yang Mabok gue atau mamah sih?? Masa Rio mamah Panggil Bimo.

"Aduu kamuu..... Ntar pacarnya marah lho.... Masa iya sih mau ngGym. Sama Emak emak seumuran Tante... Udah makan dulu, ga tau kemana dulu ini Riyan kq gak pulang pulang yah.... " Samar terdengar lagi suara mamah dari dalam rumah atau sepertinya Ruang Makan dekat ruang keluarga.

Selanjutnya Samar terdengar suara seseorang laki laki terdengar tapi tak bisa kudengar jelas, karna dalam kondisi seperti ini tak mungkin ku temui Tim Sepak bola Sekolah. Apalagi Sensasi efek Sinte sepertinya semakin keras mengaduk ngaduk isi kepala ku.


Tapi.......


"Iiih kamu ini... Bisa aja deh ngrayu Tante, pkoknya Tante ga tanggung jawab ya kalau Paha Kamu pegel pegel abis Mangku Tante." Degg, sensasi pusing dikepala dan rasa penasaran pun datang secara bersamaan. Membayangkan bagaimana posisi mamah Duduk di pangkuan Bimo atau Rio saat itu, setelah ku perhatikan sekitar rupanya ada Tiga Pasang sepatu diSudut Teras Rumah ku.

Dalam Kondisi mabuk narkoba seperti ini, tak mungkin aku masuk menghampiri mereka dan melihat langsung apa yang terjadi. Bisa bisa malah berakibat Fatal seperti Dua bulan lalu selain aku dimarahi habis habisan Ayah dan Mamah Menyiksa ku karna ketauan aku Muntah efek terlalu banyak minum minuman keras.


"Dah ya berat lho..... " Terdengar kembali suara mama beberapa detik, sepertinya benar benar duduk salah satu dari Tiga orang itu.

"Engga kq tante.... Malah nyaman banget Empuk hehehe.... " DUERRR!!!! Jantung ku berasa meledak mendengar suara Dion Kaka kelas ku, karna Isu di sekolah tentang Dion siPendekar mesum sudah sangat TerSohor.

Tiga detik ku Bayangkan Badan tegap kakak kelas ku berumur 18 Tahun itu memangku Mama ku Vina yang Sexy. Setelah selanjutnya sambil menahan rasa Pusing akibat Narkoba sialan Tadi, terdengar kembali suara Mama dari dalam sana.

"Tapi Dion, Tante takut......... " Sungguh Samar beberapa kata terakhir yang mama katakan sehingga tak ku bisa kudengar.

"Eh Bim!!! Lo duduk situ. Kalau SiRiyan pulang kasih tau kita.... " Aku pun langsung menyelinap dari teras, karna Akses Ruang keluarga dan ruang Makan memang bisa melihat kearah Teras rumah, tapi tidak kalau ke ruang tamu.


Setelah cukup lama berJongkok di area garasi rumah ku, terdengar suara tawa nakal dari arah ruang Makan. Sangat jarang mama terdengar tertawa seperti itu, kecuali saat bersama Teman temannya dan Ayah ku saat melepas Rindu didalam kamar.


"Kalau berat sini gantian bro, gue juga kuat kq mangku duduk Tante Vina..... " Terdengar suara Bimo seperti ingin merasakan memangku wanita dewasa Secantik Mama.

"Enak aja..... Disini juga udah nyamankan tante.. "

"Nyaman siNyaman tp kq ada yang Nakal sama yang ngGanjjel yaah.... Hihihi... "

"Mungkin itu Tongkat sakti Dion tante.... "

"Huahahahahhaa....... " Suara Tawa pecah diruang Makan setelah komentar Rio.


Setelah mengintip dari jendela Garasi yang Gelap dari arah Luar, Posisi Dion duduk memangku mamah ku nilai sangat menggairahkan terlebih mamah mengenakan Tank Top dan Hot Pants cukup pendek, sempat ku lihat tangan Dion meraba Paha mulus Mamah saat itu. Mamah dan Ketiga Kakak kelas ku tak sadar akan aksi ku yang mengintip mereka secara langsung.

Sebagai Anak lelaki ingin rasanya masuk lalu mendamprat mereka bertiga, tetapi kepala ku terasa makin berat. Andai saja tak menghargai Suryo, mana mungkin aku mau coba coba jenis Rokok Lintingan Sialan itu. Apalagi didalam sana, terlihat mamah semakin mesra dengan Dion, seperti sepasang kekasih.

Mencuri Pandang dari mata Bimo dan Rio yang menikmati makan siang yang disajikan mamah, tangan Dion sempat meremas salah satu Payudara Mamah ku yang besar dan memang selalu terlihat menggairahkan apalagi saat itu mamah mengenakan Tank Top tentunya sangat menantang Dion yang wajahnya kini sangat dekat dengan Payudara Mamah.

Awalnya mamah melotot kearah Dion setelah diremas Dion alih alih marah atau bangkit dari pangkuan Dion, aku tak percaya mamah ku Vina yang Cantik dan Sexy Tetap duduk dipangkuannya apalagi saat itu mamah mengenakan celana Hot Pants.

Tidak tidakk setelah ku perhatikan Mamah tidak hanya duduk diatas Pangkuan Dion. Setelah ku perhatikan dengan seksama, lebih tepatnya sambil Mamah duduk di pangkuan Dion lalu mereka seperti saling menikmati menggesek perlahan Area Penis Dion dan belahan Pantat mamah tepatnya. Hal itu nekat mereka lakukan sambil pura pura Mamah menyuapi Dion.

Rasa sakit hati ku menggelora, saat hal aneh namun berhasil merangsangku saat melihatnya ketika melihat yang tak ku duga selanjutnya adalah, tangan mamah malah menuntun tangan Dion turun kePahanya yang mulus tanpa tertutup sisa celana hot Pants yang mamah Kenakan, Padahal tangan yang digunakan Dion meremas Paydara mamah tadi sudah Dion arahkan kePinggangnya. Pastinya hal tersebut terhalang meja makan oleh Rio dan Bimo.

Merasa dapat angin segar, baik mamah dan Dion sambil mengawasi Rio yang lebih menghadap ke pintu rumah dan Bimo yang makan sambil memainkan Ponselnya. Sambil menahan efek narkoba ku perhatikan mereka nekat bermesum ria, didekat Rio dan Bimo.

Tangan kasar Dion semakin intents mengelus ngelus Paha Mamah, sambil memeperhatikan Rio dan Bimo mereka juga seperti kompak saling menggesekkan area yang menempel rapat dibawah pinggang mereka. Tatapan mata mamah sempat satu, setelah ku sadari kini kulihat kedua tangan Dion seperti mencoba meraba bagian selangkangan Mamah.

Gilanya lagi mamah mengigit sabgian pinggiran Bibirnya, seperti menikmati aksi nakal Dion yang semakin berani.


CUKUP!!!!


Sambil berjalan sempoyongan keMasuk melalui pintu dapur, menahan Pusing dan Keringat deras aku segera menghampiri mereka diruang makan. Bimo yang pertama kali melihat sosok ku dari arah dapur tentunya Terkejut dan tak sempat memperingatkan Mamah yang Beberapa detik sempat ku lihat masih duduk di atas pangkuan Dion.


Baru saja ku cengkram kerah baju seragam Dion dari belakang, seingat ku Mamah langsung menahan ku lalu mengeluarkan kalimat kalimat yang sudah tak bisa kudengar jelas akibat efek Narkoba sialan tadi sudah pada Puncaknya.


"Ya ampun Riyan anakku....kamu kenapa sayaaang??? " Terdengar suara Mamah datang menghilang karna kurasakan kini ku seperti melayang.

"Riyaan sadar naaak!!! Sadar!!!! " Terdengar kembali saat setelah terasa dan Samar ku lihat aku dibaringkan diatas Tempat tidur ku.

"Ya ampun Riyaaan!!! Sudah mandikan saja, supaya suhu tubuhnya Stabil. Kalau masih seperti ini baru kita bawa keRumah Sakit!!! " Terdengar jelas Suara Paman Mul, adik Mamah yang kebetulan rumahnya tak jauh dari rumah ku.


Setelah diTelanjangi Paman ku, awalnya terasa sangat segar badan ku ini. Tetapi..... Setelah diBajukan dan naik keranjang tiba tiba tubuh ku malah terasa Dingin, Dada ini terasa seperti membeku.

"Mul gmana ini???? Anak ku kq jadi Gini??? " Terdengar suara mamah panik lalu mendekap tubuh ku dengan tubuhnya lalu bersatu dalam selimut.


Apakah ini yang namanya mendekati Ajal???


"Itu emang eraksinya, ya sudah aku nunggu dibawah.......... " Setelah itu aku tertidur dipeluka erat tubuh Mamah.



*******



Selanjutnya yang terjadi jauh kurasa jauh lebih buruk ketimbang Roh ku meninggalkan Jasad ku, aku hanya bisa mendengar percakapan demi percakapan Fandi, Niko dan Mamah. Kedua Teman Baik ku itu memberi keterangan bahwa aku memang sempat pergi bersama Suryo.

Suryo sendiri adalah sahabat ku yang paling terkenal paling BENGAL, meski berbeda Umur hampir 5 tahun. Solidaritas Suryo memang ku rasakan Jauh lebih baik ketimbang Fandi dan Niko.

Selain sepak bola dalam hal musik juga aku dan Suryo saling melengkapi, tetapi dalam urusan Alkohol dan Narkoba ya beginilah jadinya. Sepertinya, setelah ku sadar nanti mamah akan kembali ngamuk kepada ku.


"Eeebgghhh...... " Sekuat tenaga ku coba Bangkit namun gagal.


Kedua mata juga terasa amat sangat berat untuk ku buka waktu itu, sampai akhirnya tiba tiba setitik cahaya putih terlihat membesar di hadapan ku. Sesosok Pria yang sangat mirip dengan ku itu lagi hadir, biasanya ia hadir dalam mimpi ku saat aku benar benar merasa sedih atau sekarat seperti beberapa bulan lalu setelah diHajar Mamah lalu ayah ku akibat mabuk minuman.


"Nak.... Kamu harus kuat sayang, kamu harus bangkit...... " Katanya penuh kelembutan memberi ku semangat.

"Om ini siapa ya???? Kenapa selalu hadir disaat ku kayak gini???"

"Temuilah Mama mu nak, biar ia yang akan menjelaskan semuanya." Katanya meyakinkan ku.

"Setelah ini, jangan lagi kamu ulangi kesalahan mu Anak ku. Tentu Mamah mu akan sangat sedih. Aku yakin kamu akan membuat mamah mu Bahagia tidak seperti aku..... " Lalu sosok lelaki yang sangat mirip dengan ku pun mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan, sampai sampai.......


"HOAAAAAAAAHHH Haah haaah hhhh hhhh hhh hhh...... " Setelah berteriak langsung aku TerEngah engah saat itu juga pelukan Mamah Menenangkan ku, yang rupanya menjelang malam itu tidur bersama ku dikamar ku.

"Gpp nak gpp sayang, syukur kamu baik baik aja.... Tenang nak, mamah bersyukur kamu baik baik aja, jangan kamu ulangi coba coba barang haram lagi ya sayang..... " Kata Mamah nyerocos dakwah ditelinga ku sambil memeluk ku erat.


Keringat dingin hampir membasahi Boxer dan Kaos yang ku kenakan Malam itu, 22.30 cukup lama juga aku tertidur. Setelah makan malam, Paman Mul memberikan ku Wejangan setelah lahap makan karna sejak aku Tak Sadar tadi aku memang belum makan.



"Yaaan.... Paman mengerti persahabatan mu dengan Suryo sudah bagai Saudara....tetapi dampak buruknya jangan kamu tiru nak." Ucap paman ku kepada ku.

"Aku tadi hanya coba coba, setelah tau reaksinya begini aku janji tak akan ulangi lagi." Kata ku menyadari kesalahan ku.

"Bagus kalau begitu, sekarang yang Paman Khawatirkan andai Rahasia Aib mu bocor oleh keTiga kakak kelas mu Tadi. Baiknya kamu sekarang jaga sikap." Kata Paman ku mengingatkan ku malam itu.

"Paman khawatir mereka mengadu, lalu kamu akan dicek darah sama Polisi dan Tidak boleh bersekolah lagi." Kata Paman kali ini dengan suara yang berat.

"Aku benar benar tak tau lagi harus bagaimana dengan anak ku yang satu ini muuul!!? " Kata mamah cukup histeris sambil menahan tangis.


Alih alih simpati, aku malah muak dengannya apalagi mengingat aksi mesumnya bersama Dion.

"Aku istirahat dulu Paman, maaf sudah merepotkan. Andai aku ulangi salah ku tadi aku siap Paman bawa langsung kepenjara. " Kata ku karna tak bisa tahan Emosi, mengingat dan mendengar komentar mamah tadi.

Lalu ku tinggalkan mereka dan berbaring di kamar ku sendiri, kulihat layar ponsel ku ada cukup banyak telp masuk serta pesan masuk sejak siang tadi.

Tapi , pikiran ku malah penasaran dengan Mimpi yang terasa Nyata bukan Isi ponsel dan kekhawatiran Kekasih ku Selina.



*******



Kenalkan nama ku Riyan Aryadi, Putra sulung dari Bagas Aryadi dan Vina Anggraeni. Adik ku masih Sekolah Dasar kelas 5 namanya Raihan Aryadi. Sejak Smp perjalanan hidupku bagai Roller Coster. Awalnya prestasi dalam pelajaran dan olahraga sepak bola membuat ku sangat dimanja dan dipuja Ayah dan mamah.

Terlebih lagi saat memainkan Drum dalam satu Band musik, tentu sangat mudah bagi ku diGilai wanita bukan??

Namun semua itu runtuh akibat Alkohol.



*******



POV RIYAN





"Papa dapat kabar, kamu Terdaftar Seleksi Team Bola lagi??? Apa itu benar??? " Tanya Ayah, sambil menikmati sarapan.

"Eeeh.... Itu... Iaa pah..... " Kata ku sempat terkejut tapi diberi Kode oleh mamah.

"Kamu kq kayak ga ada semangat gitu sih!!!! Keperluan apa yang kamu butuhkan??? Jangan sampai kamu melewatkan Kesempatan Emas ini Nak, dari pada main musik Ga jelas." Dari rauy wajahnya terlihat Ayah ku sangat senang, terlebih Beliau sangat Jarang ada di rumah.

"Apa ya?? Sepatu aja deh pa..... Kalau yang lain lain ku rasa yang ada masih cukup kq." Kata ku santai, yang sebetulnya selama ini aku lebih Asik berlatih bela diri ketimbang Bola (bisa item bro kulit gue, padahal lagi program pemutihan biar kayak Artis KPOP).

"Nanti siang Papa jemput kamu, supaya kamu pilih sendiri Mau Sepatu Bola yang mana." Kata Papah.

"UHUK UHUK UHUK!!!! UHUK UHUK..... " Tentu saja aku sangat terkejut mendengarnya. Sampai sampai tersedak saat minum air teh manis Hangat Pagi itu.

"Pelan pelan dong yaaan minumnya!!! Kamu ini sarapan aja masih kalah sama adik mu... " Suara merdu mamah akhirnya terdengar, setelah Tiga hari belakang ini hanya DIAM karna ulah ku kemarin.

"Pah.... Hadi ga diajak Pah??? Hadi juga kan jago main bolanya kayak Abang Rian.....??? " Kata adik ku yang masih SD.

"HAHAHAHA..... Siapa bilang Papa hanya akan ajak Abang mu saja??? Tentu Kamu dan Mamah mu ikut nak, dah Lama kita ga Jalan Jalan Sekeluarga..... " Seketika wajah Mamah, Hadi, dan aku tentunya berbinar Bahagia.


Aktifitas Ayah ku memang cukup Sibuk sebagai Kontraktor PEMDA, tak heran kalau beliau sangat jarang dirumah. Namun Acara keluarga kami siang nanti tentunya sangat Bahagia, termasuk hubungan ku dengan Mamah sepertinya akan membaik.


Malamnya sepulang dari Mall cukup besar di kota ini, kami semua tentunya sangat bahagia. Aku, Adik ku, dan Mamah, masing masing mendapatkan Hadiah dari Ayah saat itu. Meskipun cukup jauh dari kata Mewah, setiap Ayah ku pulang, selalu membuat Acara yang pastinya mengobati Rindu kami semua kepada Ayah.



"Riyan sayang, mamah rahasian kejadian tempo hari dari Papah. Paman mu juga..... Jadi Mamah harap, kamu jangan ulangi lagi nya sayang.... " Kata Mamah berbisik sambil memeluk ku, tanpa sepengetahuan Ayah tentunya.

"Ia ma.... Makasih yaa..... Aku PASTI Akan jauhin barang Haram itu ma... " Kata ku sambil membalas pelukannya. Tapi hendak membahas aksi mesumnya dengan Dion......

"Gmana??? Ada yang mau Tambah makanan lagi???" Tanya Papah kepada kami, sambil berjalan mendekat keMeja Makan malam diRestaurant Mewah.


"Ga ada mas, anak anak udah kenyang kq. Lebih baik kita pulang sebelum larut malam, karna besok Riyan Bakal ikut Seleksi kan." Kata Mamah sambil mengusap rambut ku. Emmhhh kenyal bgt Toket mamah di bahu ku. Pantes aja Kakak kelas ku tergila gila sama mamah.


Meskipun warna kulit mamah ku sawo matang, tp Sensual wajah dan Bentuk tubuhnya memang luar biasa. Tapi aku juga kadang kesal sendiri kalau memergoki mamah Berbelanja apalagi nongkrong dengan teman temannya di mall dengan Modus "arisan".

Saat ku SMP menang ku akui masih terlalu Cupu, bahkan berbalik dimarahin mamah. Mamah merasa, apa yang mamah bawa sebagai Oleh oleh sama sekali tak ku hargai. Padahal yang buat ku kesal adalah cara mamah berpakaian. Termasuk saat keTiga Kakak kelas ku bertandang kerumah kuku Tempo hari.



*******



Setelah Lulus Test Kesehatan Fisik dan Lari seleksi terakhir adalah ujian Adu tanding. Ayah ku awalnya sangat kaget, ketika teman lamanya yang menjadi salah satu Assitent pelatih utama memberikan keterangan Aku hampir sama sekali tak pernah Latihan Fisik bersama Anggota Pra Seleksi TIMNAS U 19.

bahkan lebih detail Papa juga tau bahwa aku lebih sering berlatih Silat, tentunya Papah terheran heran tentang kelulusan ku Ini. Bahkan bisa dibilang diatas rata rata, mendekati Score Pemain Professional.

Dirumah Mamah dan Adik ku tentu menyambut kabar gembira tentang kelulusan ku, Tinggal seleksi Bermain di lapangan beberapa hari kedepan. Hingga di meja makan malam itu percakapan kami mulai membahas rencana ku selanjutnya.


"Pokoknya kamu jangan lengah Nak dengan kondisi Fisik kamu, jujur Jantung Papa hampir Copot saat nerima laporan Pak Galih kamu latihan SILAT." Kata Papa dengan berseri seri, tapi tidak dengan mamah yang mulai bingung.

"Nak, kamu ga pernah cerita latihan Silat, dengan Siapa nak?? " Terlihat wajah cantiknya panik dan body sexynya tak bisa diam karna sangat kebingungan.

"Maafin Riyan mah aku ga pernah cerita kalau aku latihan Silat. Jujur, meskipun aku memang berbakat dalam membuat Gol. Tapi kelemahan ku lainnya kemarin, kurang renposif terhadap Pemain belakang lawan."

"Jadi selain aku melatih fisik ku lebih keras, aku juga belajar agar gerakan Reflek ku menguasai bola lebih baik saat diTackle lawan dari depan." Kata ku menjelaskan alasannya, padahal beberapa Murid Guru ku juga sudah jadi Bintang Film terkenal.


Terlebih lagi Jadwal latihan sore hari, tentu aku bisa tetap Putih bersih karna tak perlu berlari latihan Fisik siang hari.


"Kamu liatkan mah anak mu itu, semakin dewasa semakin cerdas. Semoga dia kedepan tak lagi tergoda hanya karna penasaran dengan Alkohol dan Narkoba Hahahahaha..... " Kata Ayah di iringi senyuman dan tawa ceria seluruh Anggota keluarga ku.



HASILNYA!!!!


Tiga Gol berhasil ku Lesakkan walaupun aku awalnya masuk kategori Tim 16 tahun, apalagi posisi ku bukan Striker malah pemain tengah. Test minggu depan pun sama, 4 Gol ku ciptakan membawa Tim C Unggul dari Tim A yang rata rata berUsia 18 tahun. Dari 2 pertandingan tersebut tentunya sudah tau keputusan Tim Pelatih.


"RIYAN RIYAN CAME HERE!!!! " Teriak kepala Pelatih Coach Yaseen kepada ku.


Dibantu penerjemah, ia meminta ku masuk ke Tim A menempati Posisi Striker. Tim pelatih Penerjemah sangat Terkejut dengan protes ku yang ku rasakan saat itu ungkapkan aku bisa membantu menguasai Lapangan Tengah. Tetapi.......


Setelah mengerutkan Alis Coach Yaseeen memberi ku kepercayaan disisa 30 menit terakhir Pertandingan itu. Aku sungguh tak perduli saat itu Tim A tertinggal 2 Gol, apalagi aku harus menghadapi Bimo, Rio dan Dion.

Hasilnya, aku bisa melesakkan 2 gol dan 1 assist saat itu, rekaman hasil latihan itu tentunya menjadi trending Topik dinegri ini. Hingga menanti Final Test, sangat bahagia tentunya diSambut keluarga ku.

Saat Final test lagi lagi Tim Pelatih memberi kejutan, dengan menempatkan ku diTim B. Tentu saja aku tak kesulitan adaptasi dengan beberapa orang yang walau kakak kelas ku, hingga kami menang telak saat itu 1 gol 3 assist cukup luar biasa bukan saat itu.




*******




"Hahahaha!!! Ia om tenang aja, kalau Riyan ibarat Zidane Zidan aku bakal jadi Gattuso om Hahahhaha.....!!!" Kata Bimo bangga karna ikut lolos menjadi Timnas U - 19 saat itu, diperayaan menjelang malamnya di rumah ku.

"Mudah mudahan kalian nanti bisa mengukir Prestasi, lebih jauh om harap kalian punya teman baru dan bersahabat." Kata Papah sambil menikmati Beer dingin merayakan malam itu atas terpilihnya aku.

Atas Undangan Ayah ku,bersama kami semua merayakan sambil Nonton bareng Acara Sepakat Bola Liga Negri ini dirumah. Dion, Rio, dan Bimo awalnya menolak ajakan Papa terlebih Fandi dan Niko teman baik ku yang SeUmuran.

Namun, saat Mamah Turut mengundang mereka, Akhirnya hanya keTiga Kakak kelas ku menuruti Undangan Orang Tua ku.


Posisi duduk Ayah ku, Bimo, dan diri ku sendiri berada di tempat duduk cukup dekat dengan TV sedangkan Mamah, Rio, dan Dion di belakang kami.


Asalnya Aku tak curiga Mamah ku Vina terlihat menghibur Dion dan Rio yang gagal lulus seleksi terlebih lagi Rio sedari tadi Main Posel sambil telfon dengan Kekasihnya, tetapi saat adik ku Hadi mulai berlari keluar rumah ada beberapa Hal janggal saat itu.


"Tp apa iya???" Saat ku melirik lalu menangkap Expresi Dion dan Mamah seperti sangat janggal dimata ku, melalui Pantulan Jendela Gelap Ruang Keluarga.



Gila juga Mamah kalau bener, apalagi ada Papah didepannya, Sambil sesekali curi curi pandang ke arah Kaca. Aku tetap berusaha mereka tak curiga aku meperhatikan mereka.


Rupanya benar!!!! Dibelakang ku Mamah dan Dion maupun Rio tak hanya sekedar membicarakan Drama Darkor!!!!!


Entah perasaan apa yang menyergap ku saat itu, setelah memutar otak kutemukan cara dengan Bantuan kamera ponsel. Rupanya sesekali reaksi Dion awalnya disusul Rio beberapa saat kemudian mereka memanfaatkan Tinggi Meja saling raba area Paha satu sama lain!!!!


Aku benar benar tertegun tak percaya apa yang kulihat saat itu, terlebih lagi selain akan merusak Moment bahagia itu aku rasa harus segera mencari cara bagaimana agar aksi mereka berAkhir.


Ku telisik kembali sesekali melalui kamera depan Ponsel ku, disela sela Obrolan mereka kudapati Tangan Dion memnghinggap diPaha bagian Atas Mamah ku saat itu. Sambil mata mereka memperhatikan kami bertiga dan melihat Tayangan TV yang menampilkan Babak Pertama dimulai.

Karna aku terbawa suasana dan komentar Bimo dan Ayah ku menyaksikan Pertandingan bola, aku sampai lupa apa yang terjadi sekarang antara Mamah, Dion, dan Rio selanjutnya.


"Bangsat....!!!! " Umpat ku dalam Hati.


Rok Panjang mamah sudah naik hingga Lututnya, lebih parah lagi beberapa puluh detik ku perhatikan mamah juga merespon aksi Nakal mereka dengan membalas Rabaan dan remasan mereka di area Paha Dion dan Bimo yang saat itu masih mengenakan Celana pendek Sepakat Bola.


"Eheem EHEEEEMM!!! Ehem.... " Ku keluarkan Batuk yang mereka pasti tau dipaksakan, sambil tetap menatap layar Ponsel depan ku ingin tau reaksi mereka.

"Kenapa naak??? Kamu batuk...???? " Tanya Mamah kearah ku, namun parahnya dari layar ponsel sempat ku lihat tangkapan kamera depan Ponsel ku dilayar menampilkan TANGAN MAMAH MENGGENGGAM PENIS MEREKA!!!!!

"Eheeem eeehnmm..... Ga tau mah, agak gatel aja ni tenggorokan " Kata ku kali ini menengok ke belakang ke arah Mereka bertiga.

Satu tangan Rio memegangi Ponsel satunya lagi memegangi dagu, Dion sendiri tangan yang ia tak gunakan untuk meraba Paha Mamah ada di atas meja tangan lainnya tetap dibawah. Sambil tersenyum sangat manis kepada ku Mamah meletakkan satu tangannya di meja dengan tenang seperti 'tak terjadi apa apa'

"mau..... mama buatin minuman hangat tanpa Gula? " Kata mamah sambil bergerak seperti akan bangkit dari meja.

"Ga usah ma gpp, nanti juga sembuh sendiri. " Kata ku, berharap Mama sadar dan aksi gila tadi berakhir.



Beberapa menit kemudian, tengah asik asiknya menonton bola kubagi fokus ku dengan percakapan Mamah dan mereka berdua dibelakang.


"Ini bagus lho tant, cerita tentang Dokter daramanya..... " Kata Rio, kulirik dari kaca kali ini tangannya lagi lagi hinggap diPaha mamah yang masih tertutup Rok panjang yang ia kenakan.

"Eummmpttt...... " Lirih terdengar, seperti menikmati reaksi remasan Tangan Rio.

"Kq pemerannya kayak Politikus diTV kita ya hihihihi..... " Kata mamah sambil menatap Layar Ponsel Rio. Tetapi bukan hanya itu yang membuat ku cemburu, reaksi wajah mamah mendekati wajah Rio ditambah reaksi wajahnya tersenyum seperti menikmati remasan Tangan Rio dipaha nya.

"Coba deh liat nih Thiler nya..... " Kata Rio menyerahkan Ponselnya kepada Mamah. Ku Lirik kaca yang jadi tempat ku mengawasi aksi mereka sedari tadi.


Saat itu umur ku memang masih 16 tahun dan belum tau serta mengerti tentang 'kenikmatan permainan terlarang' dengan sorot mata tak berkedip. Melalui pantulan kaca, aku hanya bisa menikmati Aksi mamah diremas Paha nya oleh Rio, lagi lagi mamah pun seperti menikmati malah samar ku lihat tangannya terlihat seperti mengocok penis Rio.


"Seru jugaa..... " Kata mamah lirih, sesaat mata ku arahkan ke layar TV agar mereka tak Curiga. Lalu mengawasi melalui Ponsel ku.

Seperti sudah terangsang, Rio mendekatkan wajahnya keWajah cantik mamah ku. Sambil menikmati rangsangan yang saling mereka berikan dibawah sana MAMAH Ku Lihat MENGECUP PIPI RIO!!!!

Semua itu memang cepat terjadi, tentunya Dion yang sedari tadi menyaksikan aksi mereka sambil sesekali mengawasi kami bertiga. Terlihat ia memainkan Penisnya didekat mereka berdua!!!


Tatapan penuh makna Mamah dan Rio berikan kepada Dion, setelah beberapa detik memastikan Ayah, Bimo dan aku yang tak mereka tau turut mengawasi mereka dari tadi.

Dari gerakan wajah Rio, sepertinya........


Mereka seperti NEKAT mau CIUMAN!!!!!!!!



Tetapi.........



"GOAAAAAAALL!!!!!! " Ayah dan Bimo teriak histeris saat salah satu Tim Negri ini mencetak Gol.


Tentu saja melihat reaksi Ayah ku dan Bimo mereka berdua membatalkan aksi nekatnya, dalam sekejap Rio malah ikut merayakan Gol Tim yang ia Jagokan juga.

"Benar benar drama yang sempurna ...... " Kata ku dalam hati.



Terlepas mereka merayakan Gol sebelum babak pertama itu berakhir, sungguh ku rasakan cukup aneh dengan Tatapan Mamah kearah ku. Terlebih lagi entah mengapa aku malah seperti kecewa dengan Aksi nekat ciuman Rio dan Mamah gagal terjadi.......!!!!


"Maaaa..... Beliin Papa Beer dibgin!!! " Perintah Ayah ku kepada Mamah. .

"Bimo, Rio..... Dion.... Kalian mau Beer gak, sekalian kamu Riyan, dari pada Mabuk mabukan di luar rumah sana!!! Mending ngBeer bareng malam ini sama Papa!!! " Sambil mengeluarkan Uang Beberapa lembar ratusan Ribu.


Mamah menerima uang itu dengan cara cukup mesra kepada Ayahku, sebagai salah satu orang berpengaruh di lapangan. Sikap Ayah ku ini memang cukup gaul dan Asik. Tapi aku sungguh iba dan bersalah atas kediaman ku atas kenakalan mamah ku tadi.

"Yaaan antar mamah mu beli Beer dan Minuman" Kata Ayah yang tentunya aku langsung turuti lalu hendak bangun dari kursi duduk ku.

"Ga usah paaah, udah sama Dion aja...... " Sontak aku terkejut mendengar kata kata Mamah.

"Lho!!!! Kenapa???? " Tanya Papah singkat lalu mengarahkan matanya kearah Layar Telvisi menyaksikan sisa waktu babak Pertama.

"Kalau sama Riyan bahaya dong beli minuman kaleng beralkohol sebanyak ini. Nanti Malah ga DiIzinin sama petugas Minimarket." Kata Mamah jelas jelas berbohong, aku sendiri tak bisa berbuat apa apa. Aku tak mau Mamah dan Papah akan ribut besar akibat masalah sepele seperti iniini kalau aku ikut bicara.

"Gpp kan Dion, sorry ya om jadi ngrepotin kamu..... " Kata Papa tanpa menaruh curiga sedikit pun.

"Tenang aja om, kalau aku diminta KTP juga pasti aman." Kata Dion yang memang berUsia 17 tahun, sambil mengambil kunci motor matic dari ku.

"Tenang aja, semua aman..... " Kata Dion sambil menepuk bahu ku lalu berlalu keluar.


Aku pun berjalan kearah Kamar Air yang searah dengan jendela belakang, tentunya aku sangat pemasaran hendak memperhatikan mereka saat meninggalkan Rumah ini. Benar saja Dugaan ku, setelah cukup jauh diatas motor yang awalnya mamah duduk biasa setelah menikung komplek rumah ku Mamah langsung duduk sambil memeluk tubuh Dion yang memang gagah bagai kekasihnya.



*******



"Aaahhh...... Kamu nakal Yaaa..... Aaahh...... " Desah Mama didalam himpitan tubuh tinggi kekar Dion yang memang Bongsor saat itu, sedang mencumbui leher jenjang mamah.

"Aku sange tante, sange banget..... Dari tadi cemburu liat tante nakal sama si Rio..... " Bisikan Dion ditelinga mamah yang kini meremas Kedua Payudara Mamah saat itu.

"Tapi Dion sayaang, mereka nanti curiga.... "Kata mamah mendoong pelan bahu Dion , tetapi expresi wajah dan tubuhnya terlihat sangat menikmati remasan Tangan Dion manja diKedua telapak Tangan Dion.

" Belum lagi ini tempat umum...... " Tambah mama sambil membuka bagian atas dan Sleting celana Dion.

"Biar cepet sini tante manjain Penis kamu, biar 'mereka' semua ga curiga..... " Kata mamah dengan cepat menangkap Penis Dion yang sudah keras maksimal lalu mengocoknya dengan cepat.


Remasan demi remasan di Payudara Mamah ku Vina saat itu semakin intens seirama dengan Kocokan Mamah di Penisnya, hingga akhirnya........


Croot.... Croot.... Crottt...... Ku tembakkan beberapa kali Sperma ku setelah membayangkan mamah memberi service di kamar mandi mini market saat membeli Beer dan Cemilan.



*******



Saat ku bersihkan sperma ku dikamar mandi, tiba tiba terdengar suara mamah dan Dion masuk rumah melalui pintu dapur. Rupanya khayalan ku SALAH!!!!

Samar terdengar malah sepertinya mereka baru mau melanjutkan kenakalan mereka saat kembali membeli Beer dan Minuman.


"Tante, mungpung mereka didepan..... Yuk kita lanjutin yg tadi dikamar mandi.... " Samar terdengar suara Dion, menggoda mamah ku di dapur.

"Iiih... Kamu emang dasar yaa... Udah ah!!! Ntar ketauan malah jadi ribut.... Kamu ga tau ya Ayah siRiyan kalau ngamuk kayak gmana." Kata mamah yang rupanya menghindar dari rayuan Dion dengan suara lirih.

"Yuk sini sebentar aja.... Udah keras bgt ni penis aku.... " Ajak Dion memaksa, kali ini makin dekat Pintu kamar mandi yang tentunya lirih dia ucapkan terdengar oleh ku jelas dari dalam.

"Cepet sana kedepan ada orang di dalam!!!! " Bisik mamah sambil membentak Tentunya KAGET ada orang didalam kamar mandi yang tak lain diriku sendiri yang tadi sempat Onani membayangkan kenakalan meraka saat membeli Beer dan Cemilan.


Sedikit akting ku siramkan beberapa kali air ke toilet Jongkok dapur, karna Toilet dan Kamar mandi Utama rumah ku ini ada di dekat Ruang Makan dan Ruang Keluarga. Sengaja aku pilih toilet ini ku pilih berOnani, karna dekat dari tangga lantai 2 terlebih lagi sangat Horny melihat bagaimana cara mamah memeluk Dion diatas Motor matic tadi. Bahkan sejak kelakuan mamah berani nakal dibelakang Aku dan Papa.



"Nak, bisa tolong bantu mamah..... " Panggil nya lembut kepada ku, saat ku keluar kamar mandi Dapur.

"Ia ma... " Kata ku sambil mendekat kepadanya, kekesalan ku kepada mamah sirna melihat banyak Beer dingin Botol bukan Kaleng.

"Sayang....... " Tiba tiba Mama memegang lengan ku sebelum ku menjauh darinya.

"Mama harap kamu ngertiin Mamah ya...... " Kata Mamah dengan wajah lembut keIbuan intonasi suaranya juga terdengar seperti memelas kepada ku.

"Selain demi Menghibur mereka berdua, Mamah tadi juga berUsaha nutupin aib kamu sayang supaya gak nyebar.... " DUERR!!!! Seketika aku pun turut merasa bersalah dan mengutuk diri ku sendiri saat itu.

"Tapi mah..... " Sebelum selsai ku bicara mamah menutup Bibir ku dengan Telunjuknya.

"Percaya sama mamah sayang, udah mamah pastiin semua aman. Kamu taukan Mamah lebih sayang kepada Kamu dan keluarga ini ketimbang mereka. " Penjelasan Mamah tadi hanya bisa membuat ku menganggukkan kepala.

"Bagus.... " Kata mamah singkat lalu.....

"Cuph....." Kecupan Mamah mendarat dingin dan lembut di hidung dan Pipi ku.

"Mamah sayang kamu nak.... Lebih dari apapun .... " Kata mamah meyakinkan ku.

"Aku juga sayang mamah.... " Kata ku, andai tak memegang botol ingin sekali ku peluk tubuhnya.



Setelah percakapan singkat tadi, mamah pindah duduknya disamping Ayah ku saat itu. Tentu saja selanjutnya ketiga kakak kelas ku hanya bisa gigit jari sambil berchat ria dengan kekasih mereka, hampir sama dengan ku yang turut berchat ria sambil nonton babak kedua.

Hingga malamnya, mendengar suara Samar desahan dari arah kamar orang tua ku. Pertama kalinya aku memberanikan diri mengintip Mamah dan Papa ku sendiri bersetubuh malam itu. Jujur saja aku benar benar tak menyangka Bentuk Tubuh Mamah memang jauh lebih Indah dan Sempurna saat dalam keadaan Telanjang.


Setelah puas menyaksikan Mamah dan Papah bertarung birahi malam itu, seperti biasa aku berOnani. Hingga akhirnya tertidur dalam keadaan lemas setelah memuntahkan Sperma ku.





BERSAMBUNG.



BERDASARKAN PENUTURAN DAN IDE CERITA SAHABAT FORUM SEMPROT DARI P.SULAWESI

CERITA INI SAYA TULIS KARNA PERBEDAAN VINA ANGGRAENI Dan ANJANI (NAMA SAMARAN) YANG DiMANA VINA BERSTATUS IBU RUMAH TANGGA.





PART 2 HALAMAN 05
PART 3 HALAMAN 08
PART 4 HALAMAN 11
PART 5 HALAMAN 13
 
Terakhir diubah:
Jauh jauh dari Pulau Sulawesi datang berbagi kisah dengan saya saat liburan kemarin, semoga bisa dinikmati dan diambil Hikmahnya. Menggabungkan 2 plot jalan cerita yang hampir sama Profesi dan jalan ceritanya.

Nama pemeran dan rincian mulustrasi tokoh Tak ada DEMI MENJAGA PRIVASI pelaku dan peran dalam cerita.

Semoga saja Primere part 2 dan 3 bisa diorder Malam nanti melalui TELE. DiNikmati saat Long Weekend minggu ini bagi yang Magger dan Males kemana mana.

Besar rasa Terimakasih saya kepada teman teman yang sudah MEMBANTU DAN SUPPORT, memberi masukan bahkan Curhat secara langsung maupun melalui udara 🙏🏻


NTR dan HUMALITION by Order meskipun saya suka musik Hardcore, tapi kalau Sex tetep masih suka Pop atau maksimal bergenre Punk Rock (asli cobain Hard Core malah cedera bro hehehhe) so, genre tertentu tetep by Order karna saya masih Trauma apalagi harus diTeror pembaca 😁🙏🏻

Salam Semprot selalu 🙏🏻😁
 
Jauh jauh dari Pulau Sulawesi datang berbagi kisah dengan saya saat liburan kemarin, semoga bisa dinikmati dan diambil Hikmahnya. Menggabungkan 2 plot jalan cerita yang hampir sama Profesi dan jalan ceritanya.

Nama pemeran dan rincian mulustrasi tokoh Tak ada DEMI MENJAGA PRIVASI pelaku dan peran dalam cerita.

Semoga saja Primere part 2 dan 3 bisa diorder Malam nanti melalui TELE. DiNikmati saat Long Weekend minggu ini bagi yang Magger dan Males kemana mana.

Besar rasa Terimakasih saya kepada teman teman yang sudah MEMBANTU DAN SUPPORT, memberi masukan bahkan Curhat secara langsung maupun melalui udara 🙏🏻


NTR dan HUMALITION by Order meskipun saya suka musik Hardcore, tapi kalau Sex tetep masih suka Pop atau maksimal bergenre Punk Rock (asli cobain Hard Core malah cedera bro hehehhe) so, genre tertentu tetep by Order karna saya masih Trauma apalagi harus diTeror pembaca 😁🙏🏻

Salam Semprot selalu 🙏🏻😁
Cerita ini sepertinya sama sprti cerita sebelum² nya ... Anaknya yg bakalan jd korban, tp seru lanjut lg bos ...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd