Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku "Yasmine"

Pantauuu nih ahk :semangat:
 
Happy New Year suhu suhu. Berhubung indoxxi di blokir, part berikutnya ada dibawah ya, buat hiburan di libur awal tahun. Mohon maaf kalo gak sesuai ekspektasi.
 
Part 2. Meniru


Ilustrasi Yasmine

"Tok.. tok.. tok..", tersentak aku bangun dari flashback yang berputar di kepalaku karena pintu kamar mandi ada yang mengetuk. "Yang, buruan, nanti kesiangan lagi ke kantor", suara suamiku di balik pintu.

Di mobil, sepanjang perjalanan kantor, aku bercerita tentang memori yang tadi tiba tiba muncul ke suami ku. "Kamu bikin diary aja atau jurnal yang, siapa tau jadi cerita panas, hahaha", suamiku tiba tiba memberi ide yang langsung ku iyakan di dalam kepala ku. Memang aku pernah beberapa kali membaca cerita panas di sebuah forum atas referensi suami ku. "When we were young" dan "MDT" selalu ku ikuti, tapi apa bisa aku menulis cerita penuh konflik seperti itu?

Sesampainya di kantor, seperti biasa banyak pekerjaan menumpuk menanti. Tak terasa jam makan siang tiba, aku makan siang bersama beberapa staff ku. Aku bekerja di daerah segitiga bisnis di jakarta, sebagai seorang Assistant Manager Finance, sebenarnya cukup panggil Office Boy untuk mencarikan makan. Alasan aku lebih memilih jalan mencari makan sendiri karena aku senang diperhatikan laki laki saat aku melewati mereka.

Hari ini aku tampil seperti biasa dengan rok span diatas lutut kesukaan ku, dipadu kemeja putih dengan tetap menggunakan tanktop agar tidak terlihat transparan bra yang kupakai. High heels hitam yang selalu kugunakan untuk menunjang tinggi ku yang tak seberapa juga menjadi andalan ku. Dan benar seperti yang kuharapkan, banyak laki laki yang memperhatikan aku. Di lift tadi kudengar bisikan laki laki di belakangku mengomentari leher putihku. Aku memang memotong rambutku pendek diatas pundak atas permintaan suamiku, terlihat imut katanya. Kupikir pikir, dengan pakaian seperti ini saja sudah banyak yang memperhatikan, bagaimana kalau lebih terbuka ya?

Sekembalinya di kantor, ku langsung menuju toilet untuk buang air kecil. Kenapa cd ku basah ya di bagian miss v? Apakah memang aku punya bakat exhibitionist? Mungkin aku akan coba mengikuti saran dari suami ku, menulis cerita panas dan melihat komen komen orang yang membacanya, kupikir menarik dan bisa mencurahkan cerita hidupku tidak hanya ke suami ku.

Tak terasa sudah jam 4 sore, setelah beribadah aku akan mencoba menulis perjalanan hidupku, karena pekerjaan hari ini sudah kuselesaikan. Cerita ku mulai dengan menulis flashback yang melintas tadi pagi.

Setelah kejadian ku menonton film dengan Kak Mia, aku jadi semakin akrab dengannya. Setiap hari aku sms an dengannya membicarakan apa saja. "Dek, kapan kamu mau menuhin janji kamu", tiba tiba Kak Mia sms keluar dari pembicaraan. "Janji apa ya kak?", Aku pura pura lupa, walaupun ku tau maksudnya adalah masturbasi bersama dia. "Yaudah kalo lupa, besok sabtu ke rumah, nanti aku ingetin".

Dan setelah kejadian pertama kali itu, malam harinya aku tidak bisa tidur, apalagi mengingat betapa basahnya cd ku saat aku cek di rumah. Aku takut menjadi lesbi, karena merasa horny melihat seorang perempuan ber masturbasi. Malam ini aku juga tidak bisa tidur karena besok hari sabtu, hari dimana aku berjanji untuk ketemu Kak Mia.

Ku telpon Kak Mia sambil menunggu depan rumahnya, dan akhirnya sosok itu keluar. Hari ini Kak Mia memakai tanktop hitam dengan celana hotpants. Seksi sekali menurut ku, padahal yang datang cuma aku. Sehari hari biasanya dia menggunakan celana panjang dan kaos, tapi hari ini berbeda sekali, dan aku suka cara berpakainnya saat ini.


Ilustrasi Kak Mia

"Masuk dek, cantik amat, mau kemana", sahutnya mengomentari ku sambil melihat dari atas sampai bawah. Padahal aku hanya menggunakan kaos kebesaran motif leak khas dari bali dengan legging hitam. Di dalam Kak Mia sudah menyalakan DVD porno dengan adegan si pemain wanita sedang bermain dengan tubuhnya sendiri.

"Dek kamu udah janji kan, kamu tinggal ikutin aja yang aku lakuin ya", ujar Kak Mia sambil menuntunku duduk di karpet depan TV. Perlahan Kak Mia mulai meraba dada kanannya, diremasnya pelan dengan telapak tangan terbuka tapi tidak mencakup seluruh buah dadanya. Perlahan tangan satunya tidak tinggal diam dan mulai meremas dada satunya. Terlihat putingnya mulai menonjol di sela sela jari tangannya, sepertinya antara dada bulat dan telapak tangannya hanya dibatasi oleh kain tanktop yang tipis.

Desahan Kak Mia mulai terdengar lirih, remasan di dadanya terlihat semakin keras. Aku merasakan pipiku sangat panas dan jantungku berdebar. Tanpa kusadari tangan ku mulai berada di depan dada kecilku, bergerak membelai pelan. Kak Mia mulai semakin panas, dadanya diremas pelan dan perlahan tangan kanannya turun ke paha nya yang sudah mulai duduk mengangkang. Dibelainya paha bagian dalam tapi belum menuju ke Miss V nya.

Keringat mulai menetes di keningku, bulu di tengkuk ku sudah mulai berdiri. Saat ini kedua tanganku sudah mulai meremas buah dadaku, bukan hanya membelai. Di depan ku, Kedua tangan Kak Mia mulai kembali di area dadanya, tapi saat ini bukan meremas, melainkan memilin puting payudaranya. Desahan semakin panas keluar dari bibir sexy Kakak kesayanganku, sedangkan nafasku sudah semakin berat dan mulai mengeluarkan desahan kecil. Tak lama diapun membuka penutup tubuh atasnya itu.

Biarpun bukan pertama kali Kak Mia bertelanjang dada di depanku, tapi aku masih takjub dengan bentuk dadanya. Dadanya sungguh pas dengan proporsi badannya, mungkin cup ukuran D untuk bra yang digunakannya. Puting merahnya menambah manis tampilan buah dada itu, seperti buah ceri yang siap dimasukkan ke mulut. "Dek, ayo buka juga baju kamu", sambil bergerak ke arahku dan berusaha menggapai ujung bawah baju ku. "Iya iya, ini aku buka sendiri", ucapku sedikit ngedumel, sambil kubuka baju oversized ku dan kemudian ku buka bra kecil ku.

(Y: Yasmine, M: Kak Mia)
M: "Wow, puting kamu lucu, inverted nipple tuh",
Y: "Apasih kak, punya kakak dulu juga gini kan?", ucapku malu sambil menutupi putingku, memang putingku masuk kedalam dan kupikir ini normal.
M: "Gak sayang, itutuh unik tau, pas banget sama badan kamu, imut banget".
Y: "Ih malu tau kak, jangan diliatin gitu".
M: "Bener deh imut banget, punyaku gak gitu loh dulu".

Obrolan itu tiba tiba berhenti ketika Kak Mia berdiri untuk menurunkan hotpants yang dia pakai. Setelah celana terbuka, langsung disusul dengan celana dalam yang dikenakan. Celana dalamnya terliha basah dan ada benang lendir yang menyambung dengan miss v nya. Bulu kemaluannya masih tercukur botak seperti sebelumnya ku lihat. Dia kembali duduk mengangkang, dan bibir luar vagina nya ikut terbuka. Warna merah menggoda dan berlendir, aku terbengong bengong, apakah aku lesbi?

Kak Mia kembali beraktivitas di dadanya, terkadang diremas terkadang juga di pilin putingnya. Aku pun terbawa suasana benar benar mengikuti apa yang dia lakukan walaupun aku masih menggunakan legging. Gerakan tangan di dadanya ku tiru persis, tapi karena dadaku yang kecil, aku tidak bisa memutar bola dadaku. Walaupun begitu sensasi nikmat sangat kurasakan.
Tanpa kami seadari kami melakukan gerakan yang sama di dada kami masing masing, dan akhirnya putingku yang sebelumnya masuk ke dalam mulai muncul. "Dek, puting kamu nongol tuh, merah banget, gak pernah kegesek BH kali ya?", Sepertinya Kak Mia takjub dengan penampakan putingku. Aku sendiri juga penasaran dengan putingku, ku colek pelan, rasanya seperti tersengat gelombang nikmat diseluruh tubuh. Aku kembali meremas dadaku dan perlahan memilin putingku, lama lama semakin intens dan seperti kucubit, seketika tubuhku merinding hebat

"Aaaargh, Kak enak banget, aku gak kuat!", tubuhku menegang hebat, mataku seperti berkunang kunang, seluruh sendiku seperti terlepas dari tempatnya. Aku jatuh tidur telentang, tidak kuat bangun, rasanya enak sekali, tapi tidak bisa kugambarkan. "Dek, kamu orgasme tuh, padahal main puting doang, mungkin sensitive banget ya inverted nipple", ucap Kak Mia mendekatiku.

Aku masih tidur terlentang dengan nafas berat, pinggangku terangkat sedikit. Ku rasa seperti pipis di celana, berasa basah sekali celanaku, tepatnya di selangkangan. "Kamu istirahat dulu, aku belum selesai, nanti kalo udah kuat lanjut lagi ya", Kak Mia tersenyum sambil terus membelai dadanya. "Kak, aku gak sanggup, nanti nanti lagi deh", ujarku yang akhirnya bisa berkata kata lagi. "Yaudah istirahat aja dulu, aku ambilin minum", ucapnya sambil berjalan ke arah dapur meninggalkan aku tergeletak di depan TV.

Setelah minum, aku bersandar di sofa di belakangku. Kak Mia mulai beraksi lebih panas, satu tangannya meremas dada dan putingnya, tangan satunya mulai membelai miss v nya. Aku memperhatikan dan sepertinya aku tertantang untuk lebih jauh. Perlahan ke buka legging dan celana dalam ku, benar saja cd ku sudah penuh cairan kental, dan benang lendir yang lebih tebal dari Kak Mia saat membuka cd nya. Kak Mia tersenyum melihatku yang sudah sama seperti dirinya, telanjang bulat.

Kutiru apa yang dilakukan Kak Mia, dada kecilku kuremas makin keras dengan sedikit tersentak saat putingku tersentuh. Ku belai vagina ku naik turun seperti Kak Mia, dia pun menggerakan belaian di miss v nya lebih cepat seperti menantangku. Kuyakin ruangan ini sudah penuh dengan desahan aku dan Kak Mia. Terkadang pinggulku ikut bergerak terangkat mengikuti belaian tangan ku.

Kulihat Kak Mia mengangkang semakin lebar dan membuka bibir luar vaginanya dengan tangan kirinya. Kulihat ada tonjolan merah yang kupastikan itu adalah clitorisnya. Tangan kanan Kak Mia mulai membelai vaginanya sambil tetap tangan kirinya membuka bibir luar vaginanya menggunakan telunjuk dan jari tengah. Bukan desahan biasa yang kudengar, semakin berat dan keras. Ku coba melakukan hal yang sama, tapi getaran yang sama saat menyentuh putingku kembali muncul saat tanganku bersenggolan dengan clitoris ku.

Suara ku mulai bersautan dengan suara Kak Mia lagi. Pinggangku semakin bergerak tak terkendali seiring dengan gerakan tangan kanan ku membelai vaginaku. Kak Mia mulai memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang kemaluannya, tapi aku tidak melakukan hal itu. Sudah cukup nikmat kegiatan ini tanpa memasukkan apapun ke vagina ku. Aku sudah tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh temanku itu. Aku mengejar kenikmatanku sendiri, kenikmatan orgasme yang sebelumnya aku rasakan dan akan kembali ku rasakan

Aku kembali menjerit bersamaan dengan orgasme ku yang datang, tubuhku sangat lemas dan aku hanya terbaring lemas. Tubuhku penuh dengan keringat, dan bau cairan vagina tercium dari tanganku. Kulirik Kak Mia, dia semakin cepat memainkan jari di kemaluannya, semakin cepat seperti kesetanan. Tak lama Kak Mia menjerit orgasme sambil pinggangnya terangkat dengan jari tetap memainkan vaginanya. Akhirnya kami berdua tertidur di depan TV dengan keadaan tanpa busana, tak lagi peduli apa apa, hanya meresapi kenikmatan yang kami dapat.

Bersambung.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd