1. Game
Mereka mulai duduk melingkar dengan botol kosong ditengah-tengah mereka dan ada setumpuk kartu di depan mama.
“Ayo Tina diputar botolnya, kamu yang bulan lalu menang kan?” kata mbak Prima
Wah ada menang dan kalah nih pikirku. Lalu botol diputar dan akhir kepala botol menunjuk pada Ci Yina lalu Tina mengambil kartu yang ada di depan mama. Tina membuka kartu dan menunjukkan ke yang lain.
“French Kiss” kata Tina sambil tersenyum ke Ci Yina
“ahhh bosan ah masa french kiss” sahut Sonya
“halah kamu french kiss sama aku aja udah keras puting mu” sahut Mbak Prima
“HAHAHAHHAHAA” tawa yang lain
Lalu terlihat Ci Yina mendekat ke arah Tina lalu memegang leher TIna dengan kedua tangannya dan memiringkan kepalanya lalu melumat bibir Tina dengan lidahnya yang mulai bergerak masuk ke mulut Tina.
“slrrrpp hmmphhh.. smochhh.. slrrppp.. ahhhh” lidah Tina disedot dengan kuatnya oleh Ci Yina
“ssllrrrppp ahhhh... hppmmmpphhh ohhhh” dengan ganasnya Tina membalas lumatan bibir Ci Yina
“hmpphhhh...” lalu keduanya melepaskan kedua bibirnya yang sedang melahap satu dengan yang lain
Sepertinya kali ini giliran Ci Yina untuk memutar botolnya. Dan berhenti di Sonya kali ini.
“nah looo siap-siap yaa sayyy yang tadi ngejek aku” kata Ci Yina sambil mengusap2 kan kedua tangannya lalu mengambil kartu
“hahahhahhaha” tawa Ci Yina penuh kemenangan sepertinya tahu kelemahan Sonya
Remas toket dan Jilat puting lawan begitu yang tertulis di kartu. Terlihat Sonya sangat lemas karena tahu kalau putingnya sangat sensitif sehingga bisa orgasme walaupun dengan sentuhan yang singkat
“sini saayyyy mana susu muuu” kata Ci Yina dengan binalnya sambil menggerakkan lidah seperti menjilat sesuatu
“ampunnn cii, jilat memek aja boleh deh”
“enak ajaa kan sesuai kartu donggg, ya kan mi?” jawab CI Yani sambil melirik ke mama.
Rupanya di saat begini mama dipanggil mami oleh mereka
“jelas dong harus sesuai dengan yang di kartu” timpal mama
Lalu Sonya mendekati Ci Yani sambil menyodorkan toketnya yang masih terbungkus Lingerie merah. Ci Yani duduk dengan kaki ditekuk kebelakang. Sonya bertumpu pada lutut dan tubuh Sonya pasrah disodorkan ke arah kepala Ci Yani yang hanya se leher Sonya.
Ci Yani menjulurkan lidahnya ke arah toket atas Sonya yang tidak terhalang oleh lingerie.
“sllphhhh, ahhhh.... smoochhh” Ci Yani menjilat sambil menciumi toket atas kiri Sonya
“errrggggghhhhh.....” erang Sonya saat Ci Yani meremas toket kanan nya
Ci Yani merangsang penuh toket kiri Sonya sambil melepas Lingerie nya. Terpampang toket Sonya yang bulat dan kencang dengan puting coklat muda nya yang sudah mengacung keras. Ci Yani tidak langsung menuju pada puting Sonya tetapi masih menjilat bagian luar toket Sonya. Ciuman nya pidah ke toket kanan Sonya tetapi yang bagian bawah. Diangkatnya toket kanan Sonya dan dijilati bagian lipatan antara toket dan tubuh Sonya yang membuat Sonya mengerang panjang
“aaahhhhh Ciiiiiii arrggghhhhh... eeeeeerrrrggghhhhh” sambil tubuh Sonya condong kebelakang dengan bertumpu pada kedua tangannya
“slrrrrpphhh.. ahhhh....hmmpphhh...” Ci Yani melumat toket kanan Sonya sambil meremas toket kiri
“aarrgghhhh Ciiii kamu jahatttt ayoo cepat lumat dong puting kuuuuuuuu, sudahh ahhhhh.... sudah errggghhh sudah ngaceng berat tuh putinggg” kata Sonya dengan terbata-bata
Ci Yani tidak menghiraukan Sonya, malah jilatannya berganti ke lipatan toket kiri. Lalu Ci Yani menjilat toket bagian luar aerola dan mengecupnya perlahan
“aaaarrrggghhhhh ciiiiii ayooo mainin puting kuuuuuuu..... sssshhhhhh...”
Tangan kiri Ci Yina meremas toket kanan Sonya lalu mencubit puting Sonya dengan bersamaan mencium dan menjilat puting kiri Sonya
“aaarggghhh arggghhhhhh arggghhhhhh eeeeggghhhh..... ah ah ah ah ahahhhhhhhhhhhh” erang panjang Sonya yang mencapai orgasme nya diiringi dengan pinggulnya yang bergetar
Hanya dengan jilatan puting di puting kiri sekali saja Sonya sudah menggelepar mendapatkan orgasme nya.
Sonya hanya berbaring terlungkup telanjang didepan Ci Yina yang masih iseng meraba-raba paha dalam Sonya
“ayo nya kamu yang muter sekarang” kata Ci Yina
“errgghhh” sahut Sonya lemah diiringi dengan tawa dari yang lain
“aduhh sudah orgasme ajaa nihhhh, enak yaaa” kata Mbak Prima
“sudah sini aku aja yang muter” sahut Dhita dengan suara lantangnya
“kling kling kling klinggg...” suara botol berputar dan berhenti di Mbak Prima
Lalu Dhita mengambil kartu selanjutnya
“jilat memek posisi doggy style” baca Dhita dan menunjukkan kartu ke yang lain
Mbak Prima dengan hanya memakai jilbab biru nya mulai mendekati Dhita. Setelah di depan Dhita, dia langsung membelakangi Dhita dan memasang posisi doggy style. Mbak Prima menungging dengan pantatnya yang mulus mengacung ke arah Dhita dan dia bertumpu pada kedua sikutnya. Di posisi itu Mbak Prima menggoda Dhita dengan menggoyangkan pantat nya ke atas dan kebawah seperti memancing Dhita segera menyelesaikan tugasnya.
“ayo dhiit mana lidahmuuu, kok memek ku masih kering aja nihhh” sambil Mbak Prima menggoyangkan pantatnya ke kanan dan ke kiri
“sebentar dong Mbakk, sudah ga sabar yaaa pengen merasakan nikmatnya lidah ku??” kata Dhita sambil memajukan badan bongsornya ke depan. Dhita menyingkap jilbab Mbak Prima yang menutupi toketnya yang menggantung dan meremasnya dari belakang.
“aahhhhhh....” erang Mbak Prima
Karena peraturan tidak boleh merangsang lama-lama diluar yang diperintahkan kartu, lalu Dhita mulai menjilat punggung Mbak Prima dari tengkuknya lalu jilat terus ke arah punggung lalu ke belahan pantat Mbak Prima
“eergggghhhh, aaahhhhhhh.. sssshhhhh” erang Mbak Prima
Dhita meremas pantat Mbak Prima sambil menjilat belahan pantat Mbak Prima. Dhita membenamkan hidungnya di belahan pantat Mbak Prima lalu sambil lidahnya turun ke arah memek Mbak Prima. Tetapi Dhita tidak langsung menjilat memek Mbak Prima. Lidah Dhita masih bermain di samping belahan tembem memek Mbak Prima yang sudah terlihat keluar cairan memeknya
“ayoo dhiitttt basahin memek ku donggg... ssshhh” kata Mbak Prima tidak sabar
Dhita tidak menghiraukan kata Mbak Prima, malah semakin berlama-lama bermain di daerah luar memek Mbak Prima sambil meraba dan merangsang paha bagian luar dan meremas pantatnya.
“aku balas nanti yaa dhiitt.. sssshshhhhh aaarrgghhh” akhirnya Mbak Prima menyerah lalu memainkan klirotisnya yang cukup menonjol sehingga mudah sekali untuk di raba
Tangan kiri Mbak Prima memainkan dan memutar-mutar klirotisnya sendiri.
“clekkkk clekkk sleekk... hmpphhhh” tiba-tiba Dhita juga menjilat memek Mbak Prima dari ujung dekat anus sampai hampir ke klirotisnya
“aaaaaahhhhhhhhhhhhhh......” pekik Mbak Prima
Cairan memek Mbak Prima menetes cukup deras sehingga memudahkan Dhita untuk terus menjilat memek Mbak Prima
“aahhhhh errgghhhhh aaahhhh ahhh ahhh” erang Mbak Prima terus menerus sambil tangannya meremas toketnya sendiri
Dhita memutar klirotis Mbak Prima yang menganggur. Lalu menekannya sambil digesekkan jari tengahnya ke klirotis Mbak Prima secara kasar
“ahh ooohhhhhh ohhh... yeahhh.. ahhhhh ssshhhhh”
“ayoo dhit terus terussss... sssshhhh...”
“aku mau nyampe nihhhh terusin terusssssss... ahh ahhh ahhh... ahhhhh”
Tiba-tiba Dhita menghentikan rangsangannya
“sudah ah mbak, waktunya sudah mau abis”
“APPAAAAAA, GAK ADA, AKU MASIH NANGGGUNGGG” kata Mbak Prima dengan kaget
Dhita hanya tertawa kecil, lalu tiba-tiba Mbak Prima mendorong tubuh Dhita untuk terlentang dan menduduki muka Dhita
“ayooo cepat jilaaattttt buat aku orgasmee” perintah mbak Prima
“sllrrrppphhh, slrrpphhhh.. mmphhhhhh” suara Dhita menjilat memek Mbak Prima dengan masih setengah nyengir karena mengerjai Mbak Prima
“ahhhh ahhhh ahhhh ssssssshhhhhhhh.... aahhhhhhh” erang mbak Prima sambil memutar pantatnya di mulut Dhita”
“aaaaaakkuuuuu samppeeeee dhiiittttt”
“aarrgghhh arrggghhh arrrgghhhhhh”
“srrrrr,, srrrrr...”
Ternyata mbak Prima juga seorang Squirter
“aaahhhhhh enak dhitttttt” kata mbak Prima
“enaakk mbak cairan memek nyaaa” Dhita sambil masih menjilat sisa sisa cairan yang masih menetes dari memek Mbak Prima
Aku pun sudah mulai meremas toketku dari luar dan mengusap usap memek ku dari luar celana. Rasanya nikmat sambil melihat mereka bermain.
Setelah beberapa saat menikmati orgasmenya Mbak Prima mulai kembali ke tempat duduknya dan memutar botol. Ujung botol berhenti pada Tante Dewi, lalu mbak Prima mengambil tumpukan kartu.
“Putar 1x lagi untuk menambah orang di permainan kartu selanjutnya” baca Mbak Prima
Wow sekarang mereka akan melakukan threesome
“waaahhh beruntung sekali aku, dapat 2 MILF sekarang” girang mbak Prima karena botol selanjutnya berhenti di mama
“Fingering dengan missionaris dan doggystyle” sambil menunjukkan kartu kepada yang lain
“wah seru nihh.... ayo mami dan tante Dewi siapa yang duluaan nyampe ke langit” kata Ci Yina
“yaa tentu si Dewi donggg, aku mahhhh kuaaatttt” jawab mama dengan bangga nya
“maassaaa sih, yang ada mami mendesah desah duluan” tante Dewi tidak mau kalah
Rupanya mereka bersaing untuk menjadi yang terakhir orgasme. Mama lalu melepas celana dalamnya dan mengampiri Mbak Prima begitu juga dengan tante Dewi.
“hmmmpphhhh.. slllrrppp.. hhpmmmphhhh... cuppppphhh” mama dan tante dewi saling berpagut lidahnya
Tangan mama sudah meremas kedua toket tante dewi yang kencang itu dan tante dewi juga sudah meremas toket mama dengan ganasnya. Ciuman yang mereka lakukan bukan seperti saling merangsang tetapi seperti orang rakus yang benar-benar ingin memakan satu dengan yang lain. Sungguh liar!
Mbak Prima sampai kebingungan karena seharusnya mereka berbaring sebelahan dan mbak Prima yang akan melakukan fingering, tetapi dia membiarkan saja dan ikut menikmati momen itu.
Mama melepaskan tangannya di toket tante dewi lalu meremas pantat tante dewi sambil di dorong mendekati ke mama jadi perut mereka sudah saling menggesek satu dengan yang lain dengan masih melakukan ciuman yang intens.
Lalu mama mendorong tante dewi berbaring ke lantai. Mama sudan mengangkangi perut tante dewi dan mulai menciumi lehernya
“errggghhh...” tante dewi menahan erangan dan desahan karena pasti akan kalah kalau dia mendesah duluan
Toket mama digesek-gesekkan ke toket tante dewi untuk memberikan rangsangan yang lebih. Tante dewi tidak mau kalah, dia meremas pantat mama dan meraba-raba untuk mencari memek mama. Cairan memek mama pun menetes ke perut tante dewi.
“hmmmmpphhhhhh...” keduanya saling menahan desahan yang seharusnya sudah keluar dari tadi
Melihat ada dua lubang memek yang saling bertumpuk, Mbak Prima dengan sigap untuk memasukkan jari tengah nya ke kedua memek itu. Jari tangan kanannya mulai masuk ke belahan memek mama, dan jari tangan kirinya sudah memutar-mutar klirotis tante dewi dan bersiap masuk ke memeknya.
“mmmmmmmpphhhh...” mama dan tante dewi berhenti sejenak untuk bersiap menahan erangan waktu mbak Prima mulai menempelkan jari ke memek mereka
Ternyata Mbak Prima hanya menggesekkan jarinya di luar memek mereka berulang ulang. Jadi sia-sia juga mereka menahan erangan yang akan keluar. Dan tiba-tiba saat mama dan tante dewi tidak siap Mbak Prima memasukkan jari tengah dan telunjuknya ke memek mereka.
“AAAAAAAAARRRGGGHHHHHHHHHHHHHH.....” pekik keduanya bersamaan
Mama dan tante dewi tidak diberi kesempatan untuk bernapas dulu, Mbak Prima langsung mengocok kedua memek tersebut dengan kecepatan tinggi”
“aahhh aarrggghhh ahhhh ahhhhh ahhhh ahhhhhh.....” desah kedua nya sambil saling berpelukan
“aku sampeeeeee” kata tante Dewi
“aakuu juggaaaa sayanggggg... argggghhhhh” mama mengerang keenakan
“clak claakk clakk claakkkkk” bunyi memek keduanya yang basah yang dikocok kencang oleh Mbak Prima
“AAARHHHHHHH....” mama dan tante Dewi orgasme bersamaan dengan pinggul mereka yang bergetar
Tubuh mama menimpa tante dewi mereka berdua sama-sama lemas menikmati orgasme nya. Lalu mama membalik tubuhnya dan berbaring di sebelah tante Dewi dengan napas yang masih tidak beraturan.
Disaat mereka masih lemas karena menikmati orgasme nya. Kepala Mbak Prima dengan masih ditutup oleh jibabnya, sudah berada di depan memek mama.
“kamu ngapa... iinn. Eeerrggghhhh” kata mama yang tidak jelas karena Mbak Prima sudah menjulurkan lidahnya dan menyapu memek mama dengan ganas.
“slrrrppp slrrrpphhh...” suara lidah Mbak Prima di memek mama terdengar sayup sayup diteingaku
Tante dewi merangkak ke samping kanan mama dan mulai menjilat toket mama yang besar itu. Tangan kanannya meremas toket kiri mama dan lidahnya sudah menjilat basah toket kanan mama.
“baanggssattttt kaliaaannnn... nanti aku balassssss.. arrrrgghhhhhhhh, ahhhhh terusss ahhhhh” erang mama
Remasan tante dewi dan jilatannya terlihat mulai melemah
“slrrrrppphhh.... mmpphhhhhh” Tina ternyata mengerjai memek tante Dewi dari belakang
“baguss Tina, ayo buat Dewi orgasme duluan” kata mama sambil melirik ke kanan
“aarrrrghhh ahhhh aarggghhhh eeennggghhhhh... jangan jilat klirotiskuuuuu, aku ga kuaattttt” erang tante Dewi
Tina lebih merangsang tante Dewi dengan memasukkan jari ke memeknya tante Dewi sambil menjilat jilat klirotisnya dari belakang.
“aarrggghhhhhh ahhhhhhh sssshhhhhhhhh” mama mengerang juga sambil meremas jilbab Mbak Prima
“ahhh aku ga tahaaannnn aarrgghhh aku sampeeeeeeeeeeeeee....” erang panjang tante Dewi sambil dilepaskan jilatan di toket mama lalu tubuhnya ambruk ke lantai
“eeerrggghhh.. hmmmpppp” suara mama tidak terdengar ternyata Mbak Prima sudah membungkam mulut mama dengan memek nya mereka melakukan posisi 69.
Tidak lama mama mengerang panjang sambil melotot dan mencengkram pantat mbak Prima
“eeerrrgggggghhhhhhhhhh hmmmmpphhhhh ahhhhhhhh” tetapi tidak begitu terdengar karena mulutnya masih disumpal oleh memek Mbak Prima
“AAAARRRGGHGHHHHHHH” akhirnya erangan mama terdengar setelah Mbak Prima melepaskan memeknya
Aku saat itu sudah banjir walaupun masih tertampung di softex ku karena sudah hampir selesai masa-masa mens jadi aku sudah siap-siap. Aku lihat jam ternyata sudah mepet dengan jam terbangku yang terdelayed tadi. Sebenarnya masih ingin aku melihat kejadian selanjutnya tetapi aku juga tidak akan melewatkan perjalananku ke Jepang.
To Be Continued
Mereka mulai duduk melingkar dengan botol kosong ditengah-tengah mereka dan ada setumpuk kartu di depan mama.
“Ayo Tina diputar botolnya, kamu yang bulan lalu menang kan?” kata mbak Prima
Wah ada menang dan kalah nih pikirku. Lalu botol diputar dan akhir kepala botol menunjuk pada Ci Yina lalu Tina mengambil kartu yang ada di depan mama. Tina membuka kartu dan menunjukkan ke yang lain.
“French Kiss” kata Tina sambil tersenyum ke Ci Yina
“ahhh bosan ah masa french kiss” sahut Sonya
“halah kamu french kiss sama aku aja udah keras puting mu” sahut Mbak Prima
“HAHAHAHHAHAA” tawa yang lain
Lalu terlihat Ci Yina mendekat ke arah Tina lalu memegang leher TIna dengan kedua tangannya dan memiringkan kepalanya lalu melumat bibir Tina dengan lidahnya yang mulai bergerak masuk ke mulut Tina.
“slrrrpp hmmphhh.. smochhh.. slrrppp.. ahhhh” lidah Tina disedot dengan kuatnya oleh Ci Yina
“ssllrrrppp ahhhh... hppmmmpphhh ohhhh” dengan ganasnya Tina membalas lumatan bibir Ci Yina
“hmpphhhh...” lalu keduanya melepaskan kedua bibirnya yang sedang melahap satu dengan yang lain
Sepertinya kali ini giliran Ci Yina untuk memutar botolnya. Dan berhenti di Sonya kali ini.
“nah looo siap-siap yaa sayyy yang tadi ngejek aku” kata Ci Yina sambil mengusap2 kan kedua tangannya lalu mengambil kartu
“hahahhahhaha” tawa Ci Yina penuh kemenangan sepertinya tahu kelemahan Sonya
Remas toket dan Jilat puting lawan begitu yang tertulis di kartu. Terlihat Sonya sangat lemas karena tahu kalau putingnya sangat sensitif sehingga bisa orgasme walaupun dengan sentuhan yang singkat
“sini saayyyy mana susu muuu” kata Ci Yina dengan binalnya sambil menggerakkan lidah seperti menjilat sesuatu
“ampunnn cii, jilat memek aja boleh deh”
“enak ajaa kan sesuai kartu donggg, ya kan mi?” jawab CI Yani sambil melirik ke mama.
Rupanya di saat begini mama dipanggil mami oleh mereka
“jelas dong harus sesuai dengan yang di kartu” timpal mama
Lalu Sonya mendekati Ci Yani sambil menyodorkan toketnya yang masih terbungkus Lingerie merah. Ci Yani duduk dengan kaki ditekuk kebelakang. Sonya bertumpu pada lutut dan tubuh Sonya pasrah disodorkan ke arah kepala Ci Yani yang hanya se leher Sonya.
Ci Yani menjulurkan lidahnya ke arah toket atas Sonya yang tidak terhalang oleh lingerie.
“sllphhhh, ahhhh.... smoochhh” Ci Yani menjilat sambil menciumi toket atas kiri Sonya
“errrggggghhhhh.....” erang Sonya saat Ci Yani meremas toket kanan nya
Ci Yani merangsang penuh toket kiri Sonya sambil melepas Lingerie nya. Terpampang toket Sonya yang bulat dan kencang dengan puting coklat muda nya yang sudah mengacung keras. Ci Yani tidak langsung menuju pada puting Sonya tetapi masih menjilat bagian luar toket Sonya. Ciuman nya pidah ke toket kanan Sonya tetapi yang bagian bawah. Diangkatnya toket kanan Sonya dan dijilati bagian lipatan antara toket dan tubuh Sonya yang membuat Sonya mengerang panjang
“aaahhhhh Ciiiiiii arrggghhhhh... eeeeeerrrrggghhhhh” sambil tubuh Sonya condong kebelakang dengan bertumpu pada kedua tangannya
“slrrrrpphhh.. ahhhh....hmmpphhh...” Ci Yani melumat toket kanan Sonya sambil meremas toket kiri
“aarrgghhhh Ciiii kamu jahatttt ayoo cepat lumat dong puting kuuuuuuuu, sudahh ahhhhh.... sudah errggghhh sudah ngaceng berat tuh putinggg” kata Sonya dengan terbata-bata
Ci Yani tidak menghiraukan Sonya, malah jilatannya berganti ke lipatan toket kiri. Lalu Ci Yani menjilat toket bagian luar aerola dan mengecupnya perlahan
“aaaarrrggghhhhh ciiiiii ayooo mainin puting kuuuuuuu..... sssshhhhhh...”
Tangan kiri Ci Yina meremas toket kanan Sonya lalu mencubit puting Sonya dengan bersamaan mencium dan menjilat puting kiri Sonya
“aaarggghhh arggghhhhhh arggghhhhhh eeeeggghhhh..... ah ah ah ah ahahhhhhhhhhhhh” erang panjang Sonya yang mencapai orgasme nya diiringi dengan pinggulnya yang bergetar
Hanya dengan jilatan puting di puting kiri sekali saja Sonya sudah menggelepar mendapatkan orgasme nya.
Sonya hanya berbaring terlungkup telanjang didepan Ci Yina yang masih iseng meraba-raba paha dalam Sonya
“ayo nya kamu yang muter sekarang” kata Ci Yina
“errgghhh” sahut Sonya lemah diiringi dengan tawa dari yang lain
“aduhh sudah orgasme ajaa nihhhh, enak yaaa” kata Mbak Prima
“sudah sini aku aja yang muter” sahut Dhita dengan suara lantangnya
“kling kling kling klinggg...” suara botol berputar dan berhenti di Mbak Prima
Lalu Dhita mengambil kartu selanjutnya
“jilat memek posisi doggy style” baca Dhita dan menunjukkan kartu ke yang lain
Mbak Prima dengan hanya memakai jilbab biru nya mulai mendekati Dhita. Setelah di depan Dhita, dia langsung membelakangi Dhita dan memasang posisi doggy style. Mbak Prima menungging dengan pantatnya yang mulus mengacung ke arah Dhita dan dia bertumpu pada kedua sikutnya. Di posisi itu Mbak Prima menggoda Dhita dengan menggoyangkan pantat nya ke atas dan kebawah seperti memancing Dhita segera menyelesaikan tugasnya.
“ayo dhiit mana lidahmuuu, kok memek ku masih kering aja nihhh” sambil Mbak Prima menggoyangkan pantatnya ke kanan dan ke kiri
“sebentar dong Mbakk, sudah ga sabar yaaa pengen merasakan nikmatnya lidah ku??” kata Dhita sambil memajukan badan bongsornya ke depan. Dhita menyingkap jilbab Mbak Prima yang menutupi toketnya yang menggantung dan meremasnya dari belakang.
“aahhhhhh....” erang Mbak Prima
Karena peraturan tidak boleh merangsang lama-lama diluar yang diperintahkan kartu, lalu Dhita mulai menjilat punggung Mbak Prima dari tengkuknya lalu jilat terus ke arah punggung lalu ke belahan pantat Mbak Prima
“eergggghhhh, aaahhhhhhh.. sssshhhhh” erang Mbak Prima
Dhita meremas pantat Mbak Prima sambil menjilat belahan pantat Mbak Prima. Dhita membenamkan hidungnya di belahan pantat Mbak Prima lalu sambil lidahnya turun ke arah memek Mbak Prima. Tetapi Dhita tidak langsung menjilat memek Mbak Prima. Lidah Dhita masih bermain di samping belahan tembem memek Mbak Prima yang sudah terlihat keluar cairan memeknya
“ayoo dhiitttt basahin memek ku donggg... ssshhh” kata Mbak Prima tidak sabar
Dhita tidak menghiraukan kata Mbak Prima, malah semakin berlama-lama bermain di daerah luar memek Mbak Prima sambil meraba dan merangsang paha bagian luar dan meremas pantatnya.
“aku balas nanti yaa dhiitt.. sssshshhhhh aaarrgghhh” akhirnya Mbak Prima menyerah lalu memainkan klirotisnya yang cukup menonjol sehingga mudah sekali untuk di raba
Tangan kiri Mbak Prima memainkan dan memutar-mutar klirotisnya sendiri.
“clekkkk clekkk sleekk... hmpphhhh” tiba-tiba Dhita juga menjilat memek Mbak Prima dari ujung dekat anus sampai hampir ke klirotisnya
“aaaaaahhhhhhhhhhhhhh......” pekik Mbak Prima
Cairan memek Mbak Prima menetes cukup deras sehingga memudahkan Dhita untuk terus menjilat memek Mbak Prima
“aahhhhh errgghhhhh aaahhhh ahhh ahhh” erang Mbak Prima terus menerus sambil tangannya meremas toketnya sendiri
Dhita memutar klirotis Mbak Prima yang menganggur. Lalu menekannya sambil digesekkan jari tengahnya ke klirotis Mbak Prima secara kasar
“ahh ooohhhhhh ohhh... yeahhh.. ahhhhh ssshhhhh”
“ayoo dhit terus terussss... sssshhhh...”
“aku mau nyampe nihhhh terusin terusssssss... ahh ahhh ahhh... ahhhhh”
Tiba-tiba Dhita menghentikan rangsangannya
“sudah ah mbak, waktunya sudah mau abis”
“APPAAAAAA, GAK ADA, AKU MASIH NANGGGUNGGG” kata Mbak Prima dengan kaget
Dhita hanya tertawa kecil, lalu tiba-tiba Mbak Prima mendorong tubuh Dhita untuk terlentang dan menduduki muka Dhita
“ayooo cepat jilaaattttt buat aku orgasmee” perintah mbak Prima
“sllrrrppphhh, slrrpphhhh.. mmphhhhhh” suara Dhita menjilat memek Mbak Prima dengan masih setengah nyengir karena mengerjai Mbak Prima
“ahhhh ahhhh ahhhh ssssssshhhhhhhh.... aahhhhhhh” erang mbak Prima sambil memutar pantatnya di mulut Dhita”
“aaaaaakkuuuuu samppeeeee dhiiittttt”
“aarrgghhh arrggghhh arrrgghhhhhh”
“srrrrr,, srrrrr...”
Ternyata mbak Prima juga seorang Squirter
“aaahhhhhh enak dhitttttt” kata mbak Prima
“enaakk mbak cairan memek nyaaa” Dhita sambil masih menjilat sisa sisa cairan yang masih menetes dari memek Mbak Prima
Aku pun sudah mulai meremas toketku dari luar dan mengusap usap memek ku dari luar celana. Rasanya nikmat sambil melihat mereka bermain.
Setelah beberapa saat menikmati orgasmenya Mbak Prima mulai kembali ke tempat duduknya dan memutar botol. Ujung botol berhenti pada Tante Dewi, lalu mbak Prima mengambil tumpukan kartu.
“Putar 1x lagi untuk menambah orang di permainan kartu selanjutnya” baca Mbak Prima
Wow sekarang mereka akan melakukan threesome
“waaahhh beruntung sekali aku, dapat 2 MILF sekarang” girang mbak Prima karena botol selanjutnya berhenti di mama
“Fingering dengan missionaris dan doggystyle” sambil menunjukkan kartu kepada yang lain
“wah seru nihh.... ayo mami dan tante Dewi siapa yang duluaan nyampe ke langit” kata Ci Yina
“yaa tentu si Dewi donggg, aku mahhhh kuaaatttt” jawab mama dengan bangga nya
“maassaaa sih, yang ada mami mendesah desah duluan” tante Dewi tidak mau kalah
Rupanya mereka bersaing untuk menjadi yang terakhir orgasme. Mama lalu melepas celana dalamnya dan mengampiri Mbak Prima begitu juga dengan tante Dewi.
“hmmmpphhhh.. slllrrppp.. hhpmmmphhhh... cuppppphhh” mama dan tante dewi saling berpagut lidahnya
Tangan mama sudah meremas kedua toket tante dewi yang kencang itu dan tante dewi juga sudah meremas toket mama dengan ganasnya. Ciuman yang mereka lakukan bukan seperti saling merangsang tetapi seperti orang rakus yang benar-benar ingin memakan satu dengan yang lain. Sungguh liar!
Mbak Prima sampai kebingungan karena seharusnya mereka berbaring sebelahan dan mbak Prima yang akan melakukan fingering, tetapi dia membiarkan saja dan ikut menikmati momen itu.
Mama melepaskan tangannya di toket tante dewi lalu meremas pantat tante dewi sambil di dorong mendekati ke mama jadi perut mereka sudah saling menggesek satu dengan yang lain dengan masih melakukan ciuman yang intens.
Lalu mama mendorong tante dewi berbaring ke lantai. Mama sudan mengangkangi perut tante dewi dan mulai menciumi lehernya
“errggghhh...” tante dewi menahan erangan dan desahan karena pasti akan kalah kalau dia mendesah duluan
Toket mama digesek-gesekkan ke toket tante dewi untuk memberikan rangsangan yang lebih. Tante dewi tidak mau kalah, dia meremas pantat mama dan meraba-raba untuk mencari memek mama. Cairan memek mama pun menetes ke perut tante dewi.
“hmmmmpphhhhhh...” keduanya saling menahan desahan yang seharusnya sudah keluar dari tadi
Melihat ada dua lubang memek yang saling bertumpuk, Mbak Prima dengan sigap untuk memasukkan jari tengah nya ke kedua memek itu. Jari tangan kanannya mulai masuk ke belahan memek mama, dan jari tangan kirinya sudah memutar-mutar klirotis tante dewi dan bersiap masuk ke memeknya.
“mmmmmmmpphhhh...” mama dan tante dewi berhenti sejenak untuk bersiap menahan erangan waktu mbak Prima mulai menempelkan jari ke memek mereka
Ternyata Mbak Prima hanya menggesekkan jarinya di luar memek mereka berulang ulang. Jadi sia-sia juga mereka menahan erangan yang akan keluar. Dan tiba-tiba saat mama dan tante dewi tidak siap Mbak Prima memasukkan jari tengah dan telunjuknya ke memek mereka.
“AAAAAAAAARRRGGGHHHHHHHHHHHHHH.....” pekik keduanya bersamaan
Mama dan tante dewi tidak diberi kesempatan untuk bernapas dulu, Mbak Prima langsung mengocok kedua memek tersebut dengan kecepatan tinggi”
“aahhh aarrggghhh ahhhh ahhhhh ahhhh ahhhhhh.....” desah kedua nya sambil saling berpelukan
“aku sampeeeeee” kata tante Dewi
“aakuu juggaaaa sayanggggg... argggghhhhh” mama mengerang keenakan
“clak claakk clakk claakkkkk” bunyi memek keduanya yang basah yang dikocok kencang oleh Mbak Prima
“AAARHHHHHHH....” mama dan tante Dewi orgasme bersamaan dengan pinggul mereka yang bergetar
Tubuh mama menimpa tante dewi mereka berdua sama-sama lemas menikmati orgasme nya. Lalu mama membalik tubuhnya dan berbaring di sebelah tante Dewi dengan napas yang masih tidak beraturan.
Disaat mereka masih lemas karena menikmati orgasme nya. Kepala Mbak Prima dengan masih ditutup oleh jibabnya, sudah berada di depan memek mama.
“kamu ngapa... iinn. Eeerrggghhhh” kata mama yang tidak jelas karena Mbak Prima sudah menjulurkan lidahnya dan menyapu memek mama dengan ganas.
“slrrrppp slrrrpphhh...” suara lidah Mbak Prima di memek mama terdengar sayup sayup diteingaku
Tante dewi merangkak ke samping kanan mama dan mulai menjilat toket mama yang besar itu. Tangan kanannya meremas toket kiri mama dan lidahnya sudah menjilat basah toket kanan mama.
“baanggssattttt kaliaaannnn... nanti aku balassssss.. arrrrgghhhhhhhh, ahhhhh terusss ahhhhh” erang mama
Remasan tante dewi dan jilatannya terlihat mulai melemah
“slrrrrppphhh.... mmpphhhhhh” Tina ternyata mengerjai memek tante Dewi dari belakang
“baguss Tina, ayo buat Dewi orgasme duluan” kata mama sambil melirik ke kanan
“aarrrrghhh ahhhh aarggghhhh eeennggghhhhh... jangan jilat klirotiskuuuuu, aku ga kuaattttt” erang tante Dewi
Tina lebih merangsang tante Dewi dengan memasukkan jari ke memeknya tante Dewi sambil menjilat jilat klirotisnya dari belakang.
“aarrggghhhhhh ahhhhhhh sssshhhhhhhhh” mama mengerang juga sambil meremas jilbab Mbak Prima
“ahhh aku ga tahaaannnn aarrgghhh aku sampeeeeeeeeeeeeee....” erang panjang tante Dewi sambil dilepaskan jilatan di toket mama lalu tubuhnya ambruk ke lantai
“eeerrggghhh.. hmmmpppp” suara mama tidak terdengar ternyata Mbak Prima sudah membungkam mulut mama dengan memek nya mereka melakukan posisi 69.
Tidak lama mama mengerang panjang sambil melotot dan mencengkram pantat mbak Prima
“eeerrrgggggghhhhhhhhhh hmmmmpphhhhh ahhhhhhhh” tetapi tidak begitu terdengar karena mulutnya masih disumpal oleh memek Mbak Prima
“AAAARRRGGHGHHHHHHH” akhirnya erangan mama terdengar setelah Mbak Prima melepaskan memeknya
Aku saat itu sudah banjir walaupun masih tertampung di softex ku karena sudah hampir selesai masa-masa mens jadi aku sudah siap-siap. Aku lihat jam ternyata sudah mepet dengan jam terbangku yang terdelayed tadi. Sebenarnya masih ingin aku melihat kejadian selanjutnya tetapi aku juga tidak akan melewatkan perjalananku ke Jepang.
To Be Continued
