Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku dan Penghuni Kost

Bimabet
sori dopost

masukan dari saya, banyakin alur ceritanya gan, ada kisah percintaan, penghianatan, menurut saya akan jauh lebih menarik.
sy baca cerita "karma masa lalu" sudah seperti nonton film serian, ngga bisa berhenti, soalnya ada alur ceritanya, ngga hanya melulu adegan seks
 
Terakhir diubah:
Kalo butuh mulustrasi bilang aja suhu sama kita pasti dibantu nanti tinggal diseleksi mana yang paling pas menurut suhu @jintol
 
Pengalaman Pertama

Aku berlari kecil meninggalkan mereka dan segera memesan taxi untuk ke bandara. Nafsu ku masih belum lega setengahnya karena kejadian tadi. Ingin aku lampiaskan tetapi waktu sudah tidak memungkinkan lagi.

Penerbangan kali ini menjadi yang paling lama semenjak aku bolak balik pergi ke Jepang. Ada perasaan aku tidak terima dengan kejadian tadi melihat mama menjadi seorang lesbian atau boleh dikatakan bisex. Apakah aku bisa lagi akrab dengan mama setelah melihat kejadian itu? Apakah aku tidak menjadi canggung?

Lamunanku di ruang tunggu dikejutkan oleh suara informasi kalau gate menuju Jepang sudah dibuka. Aku berjalan santai ke arah gate karena memang antrian masuk masih panjang. Seperti biasa, tidak ada yang aku kenal di sini. Dan aku selalu transit ke Singapore dulu baru ke Jepang sehingga tidak banyak juga orang Indonesia yang aku temui. Malas untuk basa-basi apalagi dengan bahasa Inggris, bukannya tidak bisa berbicara bahasa asing, tetapi lebih nyaman kalau menggunakan bahasa ibu. Terasa lebih akrab dan tidak perlu takut salah pengertian karena sama-sama menggunakan bahasa yang sudah dikuasai dari lahir.

Aku selalu duduk di jendela, selain bisa lihat pemandangan awan dari jendela, aku juga tidak merasa terganggu jika ada yang mau ke toilet, atau orang berjalanan kesana kemari melewati gang tempat duduk ku. Perjalanan 6 jam biasanya aku habiskan dengan tidur atau mendengarkan musik kesukaanku. Beberapa kali ada penumpang disebelah yang mengajak ngobrol tetapi tidak aku tanggapi dengan serius. Lebih baik aku menikmati perjalanan ini sendiri, beristirahat dan dapat bertemu dengan papa dengan keadaan segar. Bisa menikmati perjalanan dari bandara sampai ke apartemen melihat gedung-gedung bertingkat dan aku masih bisa melihat bunga sakura beberapa kali walaupun sudah masuk ke musim gugur.

“Hai...” sapa seorang cewek yang lalu duduk di ujung kursi ku

Aku jawab sapa itu dengan senyum saja

“I hope no one will sit here” katanya sambil menunjuk bangku yang ada di tengah

(selanjutnya akan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia)

“Iya saya harap jg begitu” balasku dengan bahasa inggris seadanya

“apakah kamu akan berhenti di Jepang? atau hanya transit”

“ahh aku berhenti di Jepang” jawabku

“sama” kata cewek itu sekali lagi

Aku pikir dia adalah artis atau model di Singapore dengan rambut panjangnya coklat hitamnya se punggung, menggunakan jaket kulit hitam dengan kaos longgar warna hijau, dan celana ketat kulit hitam juga dan sepatu boots. Dan tidak lupa dengan kacamata hitamnya yang besar. Tubuh putih tinggi sekitar 170an cm umur sekitar 29-30 dengan dada yang tidak terlalu besar membuat aku berkata bahwa cewek ini PERFECT!

Mulustrasi




“kamu baru ada masalah ya?” tanya dia di sela-sela pembicaraan basa-basi mengenai siapa aku dan apa keseharianku yang sebenarnya aku malas untuk menjawab. Belakangan dia memperkenalkan dirinya kalau dia bernama Mei.

“ah nggak kok hanya sedikit capek saja” jawabku

“ohh begitu”

Tak terasa pesawat sudah landing ke Jepang. Segera mengambil tas yang ada di bagasi kabin lalu antri ikut turun dari pesawat. Paling sebal kalau menunggu bagasi seperti ini selalu antri dan tidak tahu kapan bagasi kita keluar jadi harus benar-benar memperhatikan. Tiba-tiba cewek Singapore yang tadi di pesawat muncul disebelahku untuk antri bagasi juga dan dia tiba-tiba berkata

“tidak perlu berbohong, kalau kamu memang ada masalah apalagi masalah keluarga, kamu bisa menemui aku” kata dia mengagetkanku dengan menyodorkan sebuah kartu nama

“dr. Mei Chuang, Psychologist” begitu yang tertera di kartu namanya

Pantas saja dia mengerti kalau aku memang baru memikirkan masalah rumah yang bagiku memusingkan sekaligus menggairahkan. Dia tersenyum padaku yang masih memandangi kartu namanya, lalu beranjak pergi. Aku hanya bisa memandangi kemolekan tubuhnya dari belakang.

Setelah tas koper ku datang aku bergegas untuk menuju pintu keluar. Aku celingukan mencari papa yang biasa menjemput aku disini. Tiba-tiba HP ku berbunyi

“halo sayang, maaf papa tidak bisa jemput, tadi sudah papa WA tetapi sepertinya Inne masih di pesawat”

“oh begitu pa, lalu Inne naik taksi kah?”

“nggak perlu katanya Kyoko yang mau jemput kamu kok, ditunggu saja ya, hati-hati dijalan”

“ya pa” terdengar nada papa yang terburu-buru seperti mau meeting


Kyoko adalah sahabat baru ku disini. Dia cewek asli Jepang, anak dari boss papa. Orang nya cantik khas cewek Jepang dengan badan yang biasa saja, bukan seperti dr. Mei yang begitu menggoda. Juga tidak dengan buah dada nya yang besar, juga dia sering tidak memakai makeup untuk sehari hari. Tubuhnya yang sependek aku dengan lebar dan berat badan yang sama. Boleh dikatakan kami seperti kembar, tapi tubuhnya saja, wajahnya sayangnya lebih cantik dia kemana-mana.

Mulustrasi




“Inne... How are you” sapa Kyoko setelah melihat aku dari dekat

“I am Fine”

“sudah makan kah?”

“belum”

“ayok kita makan di kedai ramen kesukaanku” di bergegas menggandeng tanganku diikuti supirnya yang membawakan barang-barangku


Kyoko orangnya asyik untuk diajak ngobrol, walaupun kadang kami sudah miss komunikasi karena bahasa inggrisnya dan bahasa inggrisku yang memang pas-pas an saja. Menyenangkan untuk bisa bertemu dengan Kyoko, serperti bertemu saudara sendiri. Karena Kyoko juga anak tunggal jadi kami bisa mengerti satu dengan yang lain. Karena umurnya yang lebih muda dari aku, dia aku anggap seperti adik kandungku sendiri dan dia menganggap aku adalah kakaknya.

“liburan kali ini aku ingin mengajak kamu ke Ishigaki”

“wah seperti apa itu?”

“bagus tempatnya, besok kamu juga akan tahu”

“besok?”

“papa kita ada meeting ke luar negeri mendadak jadi papamu menitipkan kamu ke aku untuk diajak jalan-jalan, karena katanya bosan kalau disini-sini saja”

“oohhh begitu”

Setelah aku berkeliling hingga hampir malam, Kyoko mendrop aku di apartemen untuk pulang ke apartemen papa

“besok jam 9 jangan lupa ya” kata Kyoko

“OK” jawabku

Papa sudah menunggu aku di lobby, aku segera menghampiri papa dan memeluknya erat. Antara aku kangen dengan papa dan aku ingin cerita ke papa mengenai hal yang aku alami hari lalu. Aku tidak tahu apakah papa mengetahui hal ini, atau justru papa tahu tetapi papa diam saja dan memilih untuk kerja di Jepang daripada tinggal dengan dengan mama yang ternyata adalah bisex. Banyak pertanyaan di kepalaku yang belum bisa terjawab sekarang dan aku tidak tahu apakah aku ingin jawabannya atau tidak.

“kok melamun?” tanya papa saat aku melamun di meja makan

“ahh ee iya pah Inne mau tanya sesuatu”

“tanya saja, kok seperti sama siapa saja”

Saat aku melihat papa menjawab sambil tersenyum, aku tidak tega bertanya jika papa ternyata tidak mengetahui hal ini dan malah besok kerja papa jadi tidak fokus.

“err,, Ishigaki itu seperti apa pah?” jawabku sekenanya

“kok gitu pertanyannya? Ya jalani aja besok, bagus kok pulaunya”

“takut ga betah pah, karena ga biasa pergi sama orang lain selain keluarga kalau sejauh ini”

“Kyoko kan baik, dan juga sepertinya cocok dengan kamu, pasti kamu betah kok tinggal disana, bagus pemandangannya”

Sebenarnya bukan itu pertanyaanku pah, jawabku dalam hati. Aku hanya tidak siap untuk cerita ini ke papa. Setelah makan malam selesai aku tidur di kamar yang terpisah dengan papa dengan perasaan masih tidak enak.

“Hai Inneee...” sapa Kyoko yang sudah berada di Lobby

“Haaii..”

“sudah siapkah?”

“sudah kok sudah, semua sudah aku siapkan di tas”

Perjalanan cukup lama menuju kesana karena harus pergi ke bandara Haneda di Tokyo lalu pergi ke Ishigaki. Sebenarnya Ishigaki adalah salah satu pulau prefektur kepulauan Okinawa yang ada di selatan Jepang, yang berdekatan dengan Taiwan. Pemandangan yang sangat bagus karena memang berada di laut lepas selatan yang boleh dikatakan jauh dari hingar bingar perkotaan.

“woaahhh bagus banget ini kyoko” aku membuka jendela kamar hotelku dan langsung terlihat laut lepas disana. Pikirku aku telanjang disini pun tidak ada orang yang akan melihat karena benar-benar langsung lepas pantai. Adapun mereka tidak akan tahu karena suite room yang dipesan ini berada di top level hotel

“bagus yaah Inne” aku juga baru kedua kali ini kesini

Aku segera mengambil bikini two piece ku yang hanya berani aku pakai disini. Lalu beranjak ke kamar mandi untuk berganti pakaian

“mau kemana kamu Inne?” tanya Kyoko

“aku mau ke kamar mandi ganti baju.. hehehe”

“yahhh, ganti disini aja... seperti dengan siapa gitu” katanya sambil melepas baju dan celana hot pants nya

Aku memandangi setiap gerakannya saat melepas baju dan hanya meninggalkan bra dan G string nya. Lalu dengan perlahan dia membuka bra nya dan terlihat toketnya yang tidak terlalu besar tetapi dengan puting pink yang mengacung sempurna. Lalu dia membuka G string nya kebawah dan nampak lah memeknya yang masih ada jembut halus terawat dengan warna pink juga. Aku menelan ludah ku sambil memandanginya. Atau sebenarnya aku menikmatinya

“kok bengong” kata Kyoko mengagetkanku

“ahh eh ehh iya iya aku ganti baju” aku sebenarnya risih untuk berganti baju di depan Kyoko karena tidak biasa.

Aku menanggalkan baju dan celana pendekku lalu membuka bra dan celana dalamku. Tiba-tiba Kyoko menghampiriku dan meremas halus toketku.

“bagus juga ya toketmu” katanya sambil memandangi toketku

“eh eh eee yaa gitu, malu ah sudah” kataku sambil menurunkan tangannya lalu mengambil bikini untuk menutupi payudaraku

“ahhh tidak perlu malu kita kan sama-sama cewek jadi ya wajar dong kalau saling pengertian” sambil tangannya mengusap perutku yang sedikit buncit ini

“ee iyaa sih” kataku sambil memakai celana bikini ku lalu aku memandang ke kaca

“wah kalau pakai itu kamu kurang nyaman pasti, karena tuh lihat rambut kemaluanmu belum dicukur jadi keluar dari bikininya”

“iya juga sih, ya sudah aku ke kamar mandi dulu ya mau cukur dulu” kataku kali ini sudah tidak canggung lagi

“mana bisa rapi kalau dicukur sendiri, sini aku bantuin”

“hah? Tapi...”

“kenapa? Masih malu?” katanya sedikit galak

Akhirnya aku pasrah karena sepertinya Kyoko tidak nyaman jika aku masih malu malu terus. Aku meletakan handuk di kasur lalu melepas cd ku dan berbaring terlentang dengan kaki masih menapak di lantai. Aku mengganjal punggungku dengan bantal supaya tahu apa yang Kyoko lakukan.

Kyoko mengambil handuk kecil dan membasahinya dengan air hangat. Dengan gunting sudah ditangan dia menyuruhku maju sedikit supaya kaki ku lebih bisa membuka lebar. Dengan halusnya dia mengelap memek ku lalau naik ke atas ke bagian jembut ku dengan handuk hangatnya. Aku merasa aneh ada yang berdesir di hati ku, antara enak dan risih karena tidak ada cewek yang melakukan ini ke aku sebelumnya.

Tangan kiri Kyoko sudah memegang jembut ku untuk digunting pendek dan tangan kanannya sudah mulai mengambil gunting. Setiap sentuhan tangannya membuatku hatiku berdesir, terlebih saat dia beberapa kali menyenggol klirotisku yang sudah mulai tegang. Sesekali dia menyeka memek ku dengan handuk hangatnya yang membuatku menggigit bibir bawahku untuk menahan desahan. Tangan kirinya mengusap paha dalamku untuk membersihkan jembut yang menempel membuatku tambah tidak karuan, sesekali napasnya mengenai memek ku sehingga merangsangku lebih lagi.

Sepertinya memek ku sudah sangat banjir, aku memindahkan bantal yang mengganjal punggungku untuk menutupi muka ku yang sudah sangat terangsang sambil meredam desahanku. Handuk hangatnya beberapa kali diusapkan ke memek ku, mungkin untuk menyeka cairanku yang mengalir deras.

“eerrgghhhh eeerrgghhhhhh eeggghhh” erangku dalam bantal yang menutupi muka ku

“Ahhhh sedikit lagi sedikit lagii aku orgasmeeee... fuuucckkkk” jeritku dalam hati

“aarrghhh arrgghh arggh......”

“sudah Inne, yuk ke pantai” kata Kyoko menghentikan usapan handuknya dan yang sepertinya sambil berlalu

“WHAAAAAAATTTT, TANGGGUNGGGG LAAAAHHHHH!!” jeritku dalam hati karena orgasme yang tertahan

Napasku yang masih tersengal sengal segera membuka bantal di mukaku dan terlihat Kyoko sudah membuka pintu kamar dan keluar. Aku melihat kebawah dan memang hasilnya rapi, beda kalau dibandingkan dicukur sendiri. Aku segera memakai bikini ku lalu beranjak keluar dengan perasaan masih kesal.

Aku sudah melupakan perasaan itu dan menikmati pantai di siang menjelang sore ini. Aku berlari kesana kemari dengan perasaan riang bermain pasir dengan anak kecil disana, berjemur, bermain air dengan Kyoko dan lain lain sampai tak terasa hari sudah larut. Setelah makan malam di pinggir pantai dengan Kyoko, kami balik ke hotel untuk menikmati pantai malam dari kamar.

Kami duduk bersebelahan sambil menikmati laut dari atas, terlihat juga kolam renang dibawah hotelku, aku pandang Kyoko dengan senyuman bahagia. Karena akhirnya aku tidak sendiri lagi untuk menikmati liburanku, paling tidak aku akhirnya pergi bukan dengan keluarga. Dia memandangku balik dengan senyuman khas orang Jepang. Tiba-tiba raut wajahnya berubah.

“Inne... kamu tidak marah kan dengan kejadian tadi?” tanyanya

“Kejadian apa ya?” tanyaku pura-pura bego

“iya waktu aku shaving pubic hairmu. Aku takut kamu tidak nyaman dengan itu lalu marah sama aku. Karena aku tidak ada niat untuk membuatmu begitu” katanya sambil memelas

“ohh iyaa tidak apa-apa kok, aku malah menikmati” ohh shittttt kenapa aku bilang seperti itu ke Kyoko

Kyoko menatapku tajam dan mendekatkan mukanya ke mukaku. Lalu membisikkan sesuatu ke aku
“kamu mau menikmatinya sekali lagi” bisiknya dengan lembut

“whaaattt... emmmm... aku aku aku.... aku mau Kyokooo, tapi apakah ini tidak salah” jawabku dalam hati harus apa aku dalam situasi seperti ini. Wtf aku sangat salah tingkah.

Lalu Kyoko menatapku tajam lagi, aku tidak tahu bagaimana menjawabnya, aku pasrah dan hanya memejamkan mataku melihat dia akan mencium ku.

“cupphhhh emmmmppphhhhh” dia mulai menciumku, jantungku berdetak cepat saat itu. Nafsuku sudah tidak tertahankan

Aku membuka mulutku membuat Kyoko bebas untuk mengobok-obok mulutku dengan lidahnya, aku balas ciumannya dengan lidah ku yang juga semakin lama semakin liar. Ohhh ini ciuman lesbian pertamaku. Aku mengusap kepalanya dan menekan ke arah ku supaya ciumannya tidak terlepas. Kyoko lalu duduk diatas pahaku dengan mengangkangiku.

Kedua tangannya sudah memegang kepalaku dibagian belakang telingaku, sungguh lembut perlakuannya. Tidak seperti dengan mantan cowok ku dulu yang terlalu tergesa gesa meremas toket ku dan ciuman liar nya yang tidak terkontrol. Dengan Kyoko aku merasa diperlakukan dengan sangat lembut, kami menikmati setiap momen ciuman kami seperti terjadi benar-benar dari hati ke hati tanpa ada perasaan egois untuk mencapai orgasme duluan. Cukup lama kami melakukan ciuman panas itu.

Aku mulai mencopot bikini yang dikenakan oleh Kyoko dan melepaskan ciumanku untuk melumat toketnya yang mungil ini, tidak terlalu besar tetapi pas di remasan tanganku. Aku merasakan putingnya sudah mengacung keras. Aku segera melumat puting pinknya dan memainkan dengan lidahku.

Tangan kananku meremas pantat kiri Kyoko dan tangan kiriku meremas toket kanannya. Tubuh Kyoko mendongak ke belakang merasakan nikmatnya jilatanku

“eergggghhh enngghhhh” erang Kyoko

Tidak mau kalah juga Kyoko meraih bra ku lalu melepasnya dan membuangnya entah kemana. Dia sedikit turun ke arah lututku sambil dia menjilat leherku lalu turun ke toketku, dia meremas lembut toketku kiri tetapi tidak ke putingku. Aku sendiri sudah meremas toket kananku dengan tangan kiri meremas rambut Kyoko.

Kyoko turun kebawah sambil menjilat setiap inch perutku lalu menurunkan cd ku. Melihat duduk ku sudah tidak nyaman sepertinya Kyoko mengerti lalu menggandeng ku yang sudah telanjang untuk berebah di kasur seperti aku waktu di shave tadi.

Nafsuku sudah diubun-ubun, aku segera menarik Kyoko dan mencium nya dengan ganas, memeluknya dengan erat sambil menggesekkan putingku ke putingnya. Kyoko melepas ciumanku lalu turun ke bawah kembali ke memek ku. Kedua pahaku diusap-usapnya dengan lambut sambil jari jempol kananannya menekan klirotisku.

“aarrggghhhh aaggghhhh eerggghhhhh” erangku yang tidak tertahankan

Cairan memek ku yang sudah banyak mengalir dijilatnya dengan lembut dari bawah ke atas menuju klirotisku membuatkut tidak bisa menahan orgasme ini

“aaahhhh ahhhhh ARRGGHHHHH EEERGGHHHHH... I am cominggggg” jeritku tidak terkontrol

Sudah lama tidak merasakn orgasme membuat aku squirt dan membasahi muka Kyoko yang sedikit kaget dengan squirtku tadi

“aarghhh ahhhh ahhhh ahhhh” nafasku masih berat untuk berkata-kata

“woow squiirttttt”

“arghhh maaf aghh maaf ya Kyoko” jawabku sambil mengatur nafas

“tidak apa-apa aku malah semakin bernafsu untuk membuatmu orgasme untuk kesekian kalinya”

Kyoko dengan sigap menjilat kembali memek ku yang sudah sangat basah lalu meyedot-nyedot klirotisku yang masih sangat sensitif untuk dikerjai lagi

“aargghhhh ampunnnn pleaseeee dontttt I am donnee” racau ku

Bukannya berhenti Kyoko malah lebih semangat untuk mengerjaiku, lebih kuat dia menyedot klirotisku dan menjilat memek ku lebih dalam lagi dengan tangan kiri yang meremas toket ku dia menjilat ke arah pusarku lalu menjilat toket kanan ku dan disedotnya puting ku yang sudah mengacung keras.

“arrrgghhhhh eanaakkkk.. aarrghhhhhhh terusss...” aku meracau tidak karuan

Tiba-tiba tangan kanannya sudah memilin-milin klirotisku dan menggeseknya ke bibir vaginaku. Lalu dia menatap mataku lalu mencium bibirku dengan ganasnya.

“eemmppghhhh eemmmpphh slluurrpppp” aku tidak bisa mengerang lagi karena lumatannya di bibirku sangat erat

Dia menatapku dalam sekali lagi, aku tidak tahu apa yang diinginkannya. Aku hanya menutup mataku dan menikmati setiap gesekkan jarinya di bibir vaginaku.

Tiba-tiba dia memasukkan jari tengahnya yang sudah becek karena cairan memek ku.

“OOGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH” pekik ku sangat kencang

Sudah lama aku tidak merasakan memek ku di kerjain seperti ini. Paling tidak bukan dengan jariku sendiri.

“ARGGHH ARGGHHHHH AAHHHH AHHHHH AHHHRRGGGHHHHH” aku meracau tidak karuan, Kyoko tidak memberiku kesempatan istirahat lalu mengocok memek ku dengan irama yang cukup kencang

“aku sammpeeeee laggiiiiii... I am comingg.... AARRRGGHH EEEHHHHH EGGHHHHH”

“EMMMPPHHHHHHHHHH EEEMPPHGHHHH” Kyoko membungkamku dengan mulutnya

Tubuhku bergetar hebat tidak terkontrol selama kurang lebih 30 detik. Aku tidak tahu sedang apakah Kyoko, apa yang dilakukannya saat aku mengejang hebat itu. Aku menikmati orgasme ku yang panjang itu, aku tidak sadar aku sedang apa aku tidak bisa mengontrol itu

“agghh ahhhhhhh” erangku kembali dengan sangat lemas, Kyoko melumat memek ku yang sudah sangat becek. Aku sudah tidak bisa respon lagi. Tidak ada tenaga yang tersisa, aku hanya bisa mengerang kecil menikmati jilatan dari Kyoko sampai aku...... tertidur


To Be Continued
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd