Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Wild love????

Bimabet
Apakah dosennya arya adalah anaknya penjaga losmen, wow bisa nggak ya? Mantab gan, selalu kunanti kisah2 selanjutnya
 
Mohon maaf jika belum bisa membalas komen agan-agan dan suhu-suhu sekalian,
sambungan 22 sedang dalam proses :)
:baca:

wuihh....udah diproses lagi cerita sambungannya, ane suka nih.........
:beer: :beer: :beer:

makin larut nih ane masuk keceritannya, bagaimana Arya bisa mengatasi ayahnya dan Om nico, kisah cinta Arya dan ibunya, petualangan Arya dan wanita2nya, dan nambah penasaran siapa anak dari pak koco, apakah juga akan digarap Arya....wkwkwkwk
dan satulagi hubungan Arya dan Rahman, bagaimana posisi rahman kalau tau siapa sebenarnya ayahnya.....?

mantap suhu ane tunggu lanjutannya.........
 
jgn2 mlh si ajeng gan

kalau ajeng kayaknya bukan gan, logikanya anaknya pak sukoco lahir 4tahun sebelum bapaknya Arya merkosa ibunya Arya + kehamilan jadi 5 tahunan selisih umur Arya - anaknya pak sukoco, sedangkan Ajeng seangkatan sama arya - rahman, berarti kan seumuran.....
 
ga mugkin juga dosenny arya nak pak koco di liat dri rekam jejakny dlam dunia kejahatan mahesa n nico ga mugkin dilepas gtu ja nakny pa koco. tuggu pnjelasan ma TS
:gila:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 

TANTE WARDANI​

Di sebuah rumah di perumahan SAE, tempat dimana seorang saksi yag dibunuh secara keji. Aku berada di dalam sebuah rumah yang lumayan mewah mendekam didalam sebuah kamar. Di dalam kamar ini, kamar lantai dua tempat dimana aku sedang bersembunyi. Tepat disebuah almari yang sedang akan dibuka oleh lelaki yang selama ini telah menghancurkan hidup banyak orang. Aku ketakutan, sangat ketakutan, keringat bercucuran dan mengalir bagai sungai yang indah. Jika memang aku akan tertangkap kali ini. hanya satu yang bisa aku lakukan, melakukan sebuah perlawanan atau membunuhnya.Dan jika aku terbunuh, maka salahkan Down hill yang membuat cerita ini. Tapi tiba-tiba suara seorang wanita di depan pintu masuk kamar.

“Tuan tolong tuan berikan aku kontol tuan, aku ingin disodok kontol tuan, memekku mau di kontoli lagi tuan....” tiba-tiba terdengar suara tante wardani memohon dari luar pintu kamar.

Pintu kamar yang setengah terbuka terhenti, aku yang bersembunyi didalamnya sudah bersiap-siap untuk menubruk tubuhnya. Tetapi Om nico kemudian membalikan badan dan menuju ke arah suara itu, pintu almari tertutup kembali. Aku masih bisa bernafas dengan tenang, sejenak ketakutan itu hilang hanya sejenak entah setelah ini apa yang akan terjadi. Jika aku masih disini dan om nico bergerak ke almari lagi, aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan. Kulihat tubuh lelaku itu keluar dari kamar.

“Dasar anjing! Kamu ingin kontol! Bukannya tadi kamu sudah dapat kontol!” bentak om nico diluar ruangan. Kesempatan ini tidak aku buang sia-sia, segera aku berpindah lagi ke almari sebelah yang memiliki model yang sama. Tapi sialnya almari sebelah ini malah banyak sekali pakaian yang tertumpuk tanpa dilipat dahulu. Tanpa pikir panjang aku masuk karena tidak ada tempat sembunyi yang lain lagi. Aku posisikan diriku duduk dan kututupi tubuhku dengan menggunakan pakaian-pakaian yang ada didalam almari. Aku copot baterai sematponku agar tidak terjadi lagi gangguan.

Dari dalam almari ini aku masih dapat menyaksikan adegan panas dari ekdua insan manusia ini. Terlihat om nico sedang menyeret tante dengan tali yang mengikat lehernya. Diseretnya dia masuk kedalam kamar hingga tubuhnya itu bergesekan dengan lantai kamar. Ditariknya tali itu hingga membuat tante wardani tercekik, kemudian om nico duduk bersandar pada sebuah bantal di tempat tidur itu.

“Ayo merangkak naik kesini!” bentak om nico. Wanita paruh baya yang sebenarnya sudah sangat berumur ini sangat terlihat elegan dan cantik sekali. Wajahnya tidak memperlihatkan dia berumur lebih, jika aku memandangnya berkali-kali aku bisa melihatnya dia seperti wanita berumur 25 tahunan keatas. Wajahnya dipermak dan terlihat lebih cantik, susunya dipoles terlihat sangat sekal dan besar, tubuhnya pun masih sangat halus dan putih bersih tak ada keriput di kulitnya. Memang jika dibandingkan dengan Ibu sedikit berbeda, tante wardani lebih muda. Ya jelas, karena semua tubuhnya telah diamplas dengan “plastik” (operasi plastik-red).

“Tuan bolehkah saya ngemut kontol tuan?” Ucap tante warda

“Bagus... bagus kamu pintar sekali, ya aku perbolehkan nthe ha ha ha” ucap om nico

Tante kemudian merangkak naik ke atas ranjang, tepat diselangkangan om nico. Diraihnya batang yang telah lemas itu tadi dan dijilatinya perlahan. Jilatan demi jilatan di sapukan pada batang penis om nico yang lumayanlah (enggak enak kalau ngejek om nico ters he he he). Jilatan itu berhenti pada ujung penis om nico. Digerakannya lidah itu turun ke bawah menuju ke bagian zakar om nico.

“owghhhh.... argghhhh... jilatanmu hari ini argghhhh beda sekali nthe.... owugghhhhh..”

“bagus nthe, terus... edian lidahmu buat aku keenakan, dasar lonthe murahan arghhhh”rintih om nico

“Tuan bolehkah saya menjilati anus tuan” ucap tante wardani

“Terserah kamu! Kamu itu lonthe tugas kamu ya memuaskan aku!” teriaknya

Tante kemudian sedikit mengangkat pinggul om nico, dijilatinya buah zakar om nico kemudian turun ke arah anusnya, dijilatinya anus om nico dan memaksa memasukan lidahnya ke dalam anus itu.

“Arrghhhh.... enakkhhhh lonthekuhhhhh......” ucap om nico. Jilatan itu terliht semakin menggila dan semakin cepat membuat om nico kelojotan setengah mati. Tiba-tiba om nico menjambak rambutnya, tubuh tante dilemparnya kesamping.

“Gila kamu nthe, baru kali ini kamu ketagihan kontolku ha ha ha biasanya kamu tidak cukup beringas seperti ini!” bentaknya. Diikatnya tangan tante dengan borgol ke ujung ranjang. Om nico kemudian menjilati vagina tante dengan buasnya.

“Arrghhhh tuaaannnn enaaakkkkhhh arggghhhh jilati memekku tuanhhhh arggghhh aku suka llidah tuanhhhh arghhhh owghhhh aku mohon....”

“Itilku diapakan tuanhhh arghhhhhh enakkhhhh lidah tuan enakkkhhhhhh arghhhhhh lebih dalam lagi tuannhhhh.... lidah tuanhh enakkkhhhhh arghhhhhh.....” racau tante wardani

Om nico kemudian menghentikan jilatannya dan kemudian mengacungkan penisnya ke arah vaginanya. Dan blesss masuklah penis itu kedalam vagina tante, om nico kemudian mulai menggoyang pinggulnya.

Plak... Plak... plak... tamparan om nico pada susu tanet wardani

“ouwghhh tuannnnhhh arggghhhh kontol tuannnhhh sangat enakkkhhhh lonthemu ingin sekali dikontoli tuannnhhhh argggghhhh teruusssshhhhh....” racau tante

“Ha ha ha ha tentu saja lonthe kamu itu lonthe harus suka sama kontolku ha ha ha” ucap om nico dengan tawanya

Baru beberapa menit menggoyang om nico, tubuh om nico tampak menegang. Kemudian rebah di atas tubuh tate wardani. Di remas-remasnya susu tante dan dia tampak sedikit menggigit-gigit susu tante wardani.

“Lonthe, kamu benar-benar hebat hari ini, aku puas ha ha ha” ucap om nico dan kemudian melepaskan ikatan tante wardani. Om nico kemudian mengambil flashdisknya kembali dari leptopnya. Om Nico baru saja akan melangkah keluar kemudian dia mengalihkan pandangannya ke almari yang aku tempati tadi, terlihat wajah tante wardani agak sedit ketakutan. Dibukanya almari pertama dan dia tidak menemukan apapun disana karena aku sudah berpindah. Tetapi sialnya dia melangkah menuju almari yang aku tempati. Kututupi tubuhku dengan pakaian-pakaian yan berada dalam almari tapi sialnya pada bagian kepala aku hanya bisa menutupi dengan beberapa baju yang apabila dibuka akan terlihat wajahku. Dengan keringat semakin mengucur karena kurangnya oksigen dalam almari ini, om nico membuka almari. Terasa tanganya mengambil pakaian yang ada diatasku dan...

“Tuan tolong saya tuan, biarkan saya bermain dengan kontol tuan, lonthemu ini memohon tuan” ucap tante wardani. Wajahku yang sudah tidak tertutup oleh pakian itu dapat melihat jelas om nico yang seketika mendengar permintaan tante wardani mengalihkan pandangannya ke arah tante wardani tanpa melihat ke arahku. Pintu almari masih terbuka dan pakaian diatasku masih di tangan om nico.

“Dasar Lonthe, main saja dengan mainanmu itu!” bentak om nico yang seketika itu pula melempar kembali pakaian yang dipegangnya ke arah wajahku. Dibantingnya pintu almari itu dan selamatlah aku. Om nico kemudian mengambil sebuah penis mainan di balik bantal kasur itu.

“Buka tempikmu lonthe!” bentak om nico

“Oh tuan, saya mohon tuan masukan benada itu tuan, aku mau jadi mainanmu tuan, masukan tuan” ucap tante wardani sambil membuka selangkangannya ke arah om nico. Dengan cepat dimasukan penis mainan itu kedalam vagian tante wardani dan dinyalakannya.

“ouwrghhhh tuannnhhh arghhh tuan enaaakkkkhhh arghhhh...” ucap tante wardani

“Dasar lonthe, kamu harus dimasuki beberapa kontol lagi biar jadi anjing pemuas ha ha ha” bentak omnico yang kemudian menyeret tante wardani dan melangkah keluar kamar. Layaknya anjing, tante merangkak dari tempat tidurnya megikuti om nico. Dengan desahan-desahan karena goyanga penis mainan di vaginanya. Masih didalam almari ini aku sangat bersyukur tidak terjadi apapun kepadaku.

“Fyuuuh hampir saja ketahuan...” bathinku

Beberapa saat kemudian terdengar suara om nico keluar dari rumah dan suara mobilnya pun bergerak menjauh. Aku kemudian keluar dari almari kamar dan menuju ke laptop om nico. Kulihat file-file om nico hanya sedikit di dalam laptop itu karena hanya menimpan video, foto dan beberapa dokumen-dokumen penting. Ku copy semua file yang ada dalam laptop tersebut ke dalam flashdisku yang selalu aku bawa dalam tas-ku. File yang aku copy cukup banyak hingga ke dalam memory sematponku pun penuh. Aku kemudian memasukan ke dalam tasku. Terdengar suara langkah orang naik tangga, ku coba mengintipnya dan ternyata tante wardani yang sudah mengenakan pakaian kembali mungkin karena tadi harus membuka tutup gerbang pintu rumah. Aku pun kemudian duduku di ranjang dan begitupula tante.

“Apakah tante selalu melakukan itu?” ucapku

“Iya, tapi untuk yang tadi tante hanya melakukannya karena tante takut kamu ketahuan”

“Sebelumnya tante tidak pernah melakukan hal menjijikan seperti itu Ar” ucap tante. Aku kemudan rebah di atas kasur itu, kucium bau-bau sperma dari kasur itu. Tiba-tiba kedua tanganku ditarik oleh tante dan diborgol di ujung ranjang.

“Arya, maafkan tante, tapi tante benar-benar butuh, mereka tidak pernah memberi tante kepuasan sama sekali, tante juga tidak pernah puas dengan kontol-kontolan itu” ucap tante yang kemudian perlahan membuka celanaku

“Tante, jangan, jika tante melakukan itu, aku akan sangat menyesalinya dan bersalah kepada pak koco” ucapku memohon sambil mencoba mengapitkan kedua buah pahaku

“Sudahlah Ar, asal kamu tidak mengatakannya dia tidak akan tahu, tante benar-benar butuh, dan kamu satu-satunya laki selain mereka yang masuk kedalam rumah ini” ucap tante kemudian meremas dedek arya membuat pertahananku jebol. Dilorotkannya celanaku dan celana dalamku. Toeeeeeeengg.... AKU BEBAS AKU BEBAS! Teriak dedek arya.

“Ahh.... besar sekali ar... tante belum pernah mendapatkan seperti ini, ini lebih besar dari punya suamiku dulu, 9-11 lah, ehmmmmmmm, dibandingkan mereka berdua jauh sayang”

“maafkan tante, tante tidak akan berlama-lama sayang, suamiku maafkan aku” ucapnya sembari mengulum dedek arya

“Argghhh tanteehhhhhhh ouwhhhhhhhh jangannhhhhh arghhhhhhh....” rintihku memohon

Tante tidak mempedulikan lagi suaraku, dia tetap mengulum dan mnjilati dedek arya dengan sangat buas. Dijilatinya setiap bagian dari batang dedek arya dengan lidah manisnya itu, tak ada yang lepas dari lidahnya. Dikulumnya dedek arya, sangat terasa ketika kulumanya berhenti pada ujung dedek arya, di sedot-sedot lubang kencingku membuat aku tak tahan untuk mendesah.

“Arrrggghhh... tantehhhhh ufthhhhh... janganhhhhh arghhhhh.....” racauku, lama kuluman itu kemudian tante menghentikan kulumannya. Di pegangnya buah dada tante dan diapitnya dedek arya dengan susu tante itu. Diludahinya dedek arya untuk memepermudah laju dedek arya di antara susunya. Aku hanya bisa mengangkat kepalaku dan memandang kebawah melihat kegiatan tante, tanganku terikat sangat kuat oleh borgol besi ini.

“Aryahhh... susu tante nikmath kanhhh kontolmu besarhhhh tante ingin walau sekalihhh boleh ya sayanghhh” ucapnya sambil timbul tenggelam menggoyang tubuhnya agar susunya mengocok dedek arya. Setiap kali dia tenggelam dimasukannya dedek arya kedalam mulutnya.

“clek celk slurp clek celk slurp clek celk slurp clek celk slurp” bunyi ketika tante mengocok dedek arya dengan susunya serta mengulumnya. Aku hanya dapat menahan rintihan nikmatku. Beberapa menit setelah tante puas dengan mempermainkan dedek arya. Tante kemudian berdiri mencopot semua pakaiannya dan telanjang dihadapanku. Dia kemudian mengangkang di atas dedek arya. Aku sedikit tertegun melihat keindahan tubuhnya membuat aku tambah ON, Tubuhnya sangat indah, susunya sekal sempurna dan tidak tampak mengendur, wajahnya terlihat sendu dan menginginkan kepuasan, kulitnya putih bersih.

“Ini semua adalah hasil karya mereka, mengoperasiku berkali-kali agar tubuhku kembali menjadi muda lagi, aku sudah memperlihatkannya kepadamu, aku harap tubuh ini bisa memberimu kenikmatan” ucap tante warda, sembari memegang dedek arya dan mencoba memasukannya

“Tante, aku mohon janganhhh aaarghhhhhhhh.....” ucapku tercekat ketika dedek arya memasuki lubang vaginanya. Sangat sempit dan sangat rapat berbeda dengan milik tante ima dan mbak maya. Dibandingkan dengan Ibu hampir sama tapi milik Ibu lebih rapat lagi.

“Maafkan tantehhh owrghhhhh kontol kamuhhhh besarrhhhh ar.... tanteehhh sukaaaahhhh arghhhhhhh....” rintih tante menahan nikmat, perlahan dedek arya mulai tenggelam dalam vaginanya. Dibenamkannya sejenak dengan mata terpejam menikmati sensasi dari dedek arya.

“owghhhh enaakkkkh sekali ar... tante... lihat susu tantehhh ar... lihatlah... dia bergoyang kegirangan... karenahhhh kontooolllllh arghhhhhhhmuuuhhhh....” ucap tante arya sembari menaik-turunkan pinggulnya

“ouwghh arya... kontolmu mengenai rahim tantehhh owghhh nikmathhh ar... aahhhh... tante tidak pernah menikmati seks ini yang paling nikmathhhh aryaaahhhh tante suka kontolmuhhhh owhhhh yaaahhhhh tante sukaaaahhhh...” ucapnya sembari membuka mulutnya terkadang mengeluarkan lidahnya.

“Argghh tantehhhh owghhhh.... lebih cepat tantehhhhh.... arghhhh.... cepathhhh....” ucapku agar segera bisa menuntaskan permainan ini. dengan sedikit menekuk lututku aku kemudian mulai menggoyang pinggulku, aku terhanyut dalam pemerkosaan ini. memang hidup seperti diperkosa, mau tidak mau harus dinikmati, tapi bagaimana jika kita benar-benar diperkosa? Mau tidak mau kita harus menikmatinya juga. Aku sedikit mengangkat pinggulku ketika tante menghentakan pinggulnya kebawah.

“owhhh aryyaaaaaaaaaaaaa... nikmathhhh sekaliiii arghhhhhhhh.... terus sayangkuhhh arghhhh beri tantehhh kenikmatannnhhh arghhhh enaakkkkkhhhhhb sekaliiihhhh owghhhhh... yahhhh kontolmu enak sangat enak, memekku keenakan... ini sangat enak.... arggghhhh” teriaknya, sambil menggoyang pinggulnya sangat cepat dan ...

“Tantehhh keluarrrgggghhhhhhh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” teriak tante seketika itu, Tubuhnya kemudian ambruk dan tampak nafasnya tersengal-sengal.

“Kamu belum keluar sayanng hash hash hash hash maafkan tante...” ucapnya kemudian memelukku dan menggoyang kembali pinggulnya. Membuat gesekan-gesekan antara dinding vagina mebuat aku kembali terhanyut dalam permainannya, aku kemudian ikut menggoyang pinggulku.

“Owghhh aryahhh kontol kamu nikmathhh sekalihhhh kamu suka kan vaginaahhhh tantehhhh owghhhhhh... rahim tante kenahhh sodokkhhhh akhhhhh banjiriihhh rahimmm tantehhh denganhhha arghhhh pejumuhhhh arggghhhh ” rintih tante yang kemudian mengangkat tubuhnya dan membusungkan dadanya

“Tantehhh cepathhhh... aryahhh sudah tidakkhhhh kuathhhh arghhhhh... cepathhh tanthhhh arghhhhh....” ucapku

Goyangan kami semakin beradu dalam frekuensi yang sama, membuat tante semakin menggila. Semakin cepat dan semakin kuat cengkraman vaginanya membuat aku kelojotan sendiri. Dan...

“Aryahhh tante keluar lagi kontol kamuhhh enaaaaaaaaaaaakkkkkhhhh....” teriaknya

“Aku juga tantehhhh.....” teriakku

Crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot

Tubuhku melemas, tubuh tante ambruk. Dengan tenaganya dibukanya borgol ditanganku. Tante kemudian memelukku dan aku hanya meletakan tanganku diatas punggungnya. Terlihat jelas tante sangat puas hari ini. Aku sebenarnya sedikit marah kepada diriku, tapi sudahlah semua telah terjadi dan wanita ini memang membutuhkannya sedangkan aku sedikit menikmatinya.

Matahari telah terusir oleh sang bintang, terang telah meredup digantikan oleh gelap. Tubuh wanita setengah baya ini rebah tak berdaya di atas tubuhku. Lama sekali tubuh wanita ini berada diatas tubuhku, aku kemudian menyampingkan tubuh tante wardani kesamping dan duduk ditepian ranjang, kuambil dunhill mild-ku dan kusulut. Baru sebentar aku menyesali kejadian yang baru saja terjadi tiba-tiba saja Tante wardani bangkit dan duduk disampingku, kemudian di turunkannya kepalanya ke arah dedek arya.

“arhh tantehh sudahhhh...” ucapku sambil mencoba mengangkat kepalanya. Bibirnya sudah mengulum batang kemaluanku, dan kucoba lebih keras lagi tapi tante masih mengulumnya. Dikulumnya dan dibersihkannya dedek arya dari sisa-sisa cairan kenikmatan kami berdua yang telah bercampur. Setelah semua itu usai aku kembali mengenakan celanaku dan tante masih tetap telanjang di hadapanku. Aku kemudian mengambil pakaiannya dan memakaikannya kembali.

“Arya harap ini tidak terjadi lagi tante, karena saya telah berjanji pada pak koco” ucapku sedikit menyesali perkosaan tadi

“Maafkan tante, karena selama ini tante tidak pernah mengalami puncak dengan mereka berdua, bahkan beberapa wanita simpanan mereka yang mereka bawa kemari untuk pesta seks juga mengatakan hal sama kepada tante” ucap tante.

“Sudahlah tante, tapi tolong tante tidak menceritakannya kepada pak koco” ucapku lirih kemudian bangkit dan berdiri diikuti oleh tante wardani. Kami kemudian berjalan kebawah dengan tante menggandeng tanganku. Aku pun tetap kaku pada tanganku agar tidak menggenggamnya.


“Jika kamu bertemu kembali dengan suamiku, aku memohon kepadamu agar tidak menceritakan semua perlakuan mereka, aku takut menyakiti hatinya” ucapnya sembari duduk diruang tamu dan aku duduk didepannya

“Berarti Aku harus bercerita kepada pak koco mengenai pemerkosaan ini?” ucapku santai sambil memakai sepatuku

“Ya, tidak juga ar...”

“Ar, apakah kamu bisa mencari anakku juga?” ucap tante tiba-tiba

“Belum tahu tante, apakah tante tahu keberadaanya dimana?” tanyaku

“Tidak aku tidak tahu, setahuku dia berada di luar kota, hanya itu yang aku tahu dari nico” ucapnya

“Jika dia ditangan om nico mungkin saja...” ucapku terpotong

“Tidak, nico sudah berjanji kepadaku...”

“Tapi aku juga tidak tahu jika suatu hal terjadi padanya, terakhir ketika dia menghubungiku, dia hanya berkata padaku kalau nico tidak berani menyentuhnya dan dia ku suruh untuk menjauhiku agar dia tidak tahu tentang keseharianku” ucapnya

“Kelihatanya dia anak akan menjadi anak yang baik tante”

“Jika nanti ada informasi aku akan langsung menuju ke kota tempat dia tinggal tante” ucapku dengan senyuman dan asap dunhill yang keluar dari mulutku.

“Apakah dia sebelumnya tidak pernah tahu mengenai tante yang selalu dipermainkan oleh mereka?” ucapku

“Tidak pernah, tidak pernah jika menyaksikannya secara langsung karena selama dia tinggal bersamaku, aku hanya mau melakukannya diluar rumah, di hotel atau dimanapun asal jauh dari putriku, jadi dia tidak pernah mengetahuinya, hanya saja ketika aku meminta nico untuk melepaskannya dia sudah aku beritahu sedikit mengenai semua yang terjadi, mungkin dia shock tapi dia bisa menerimanya, hingga saat ini yang membuatku tegar dan bertahan adalah dia putriku satu-satunya” jelas tante wardani

“Baik tante, aku juga akan mencari tentang anak tante” ucapku kepada tante

“Tante, jika suatu saat nanti tante mempunyai informasi, tolong kabari aku tan” ucapku sembari berdiri dan melangkah keluar diikuti oleh tante

“Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan, tapi dari beberapa pembicaraan mereka, mereka melakukannya tidak hanya berdua, ada beberapa orang dari pemerintahan di daerah ini juga terlibat, mereka semua mengeruk keuntungan dari berbagai pihak swasta yang bonafit, sehingga sulit bagi pihak kepolisian dan intelejen untuk menangkap mereka karena sangat kuatnya koloni mereka yang terdiri dari para pejabat” jelas tante wardani

“Hmmm... mungkin aku harus menyelidikinya dulu tante, terima kasih tante, taksinya sudah datang” ucapku sembari memberi kecupan pada keningnya. Sebelum berpisah, Tante kemudian memberikan nomor teleponnya dan aku menyimpannya.

“Oia tante, Siapa nama anak tante?” tanyaku

“Warda, warda sukoco awalnya tapi kemudian diganti oleh nico menjadi warda nicolaswati” ucap tante. Nama yang sangat asing ditelingaku, masa bodohlah aku tidak akan memaksakan diriku untuk mencari anaknya itu, terlalu sulit bagiku.

“Oke tante, aku pasti bisa menyatukan kembali tante dengan keluarga tante” ucapku sembari menutupkan jaket ke seluruh kepalaku. Aku kemudian berlari sembari menutupi wajahku dengan jaket, dan masuk kedalam taksi yang berada di seberang jalan. Tampak tante wardani kemudian menutup kembali pintu gerbang tampak jalan sangat sepi dari penghuni jalan yang biasanya melintasi jalan ini. Pak sopir kemudian mengendarai taksi ini menuju warung wongso.

“Mas, mas harus hati-hati lagi, tadi setelah mas masuk, mobil BMW itu masuk kedalam rumah itu lagi, mas tadi ketahuan tidak?” ucap pak sopir

“Tidak pak, aman saya sembunyi” ucapku

“Pokoknya harus hati-hati mas” ucap pak sopir

Sambil menikmati perjalananku, aku memasang kembali baterai sematponku. Kupasang dan kunyalakan nampak sms dari tante ima masuk. Kubuka sms itu dan kubalas.

From : Tante ima
Arya, bisakah kamu memberikan nomor pakdhemu kepada tante?

Tiba-tiba saja telepon dari tante ima masuk, kuangkat dan tante langsung berbicara.

“Ternyata tante salah mengira jika pakdhemu akan memilih tante”

“Tante, biarkan mereka hidup bahagia keinginan tante telah terwujud

“Bisakah...”

“Tidak tante, aku hanya ingin mereka bahagia itu saja tante, maaf tante”

“Hiks memang mungkin hidupku harus seperti ini, salam buat pakdhemu”

“Tante, cinta memang harus memiliki tapi jika salah satunya telah memilih jalan lain dan jalan lain itu juga memberikan cinta, carilah cinta yang lainnya lagi tante”

“Ah... kamu itu Ar, mungkin memang harus begini keadaanya bersama dengan bajingan itu”

“Tenang saja tante, suatu saat Arya akan merubah keadaan buruk ini”

“semoga saja... berhati-hatilah, jika ada waktu main kerumah tante”

“Mungkin ya mungkin tidak tante”

“Ya sudah, terima kasih Arya, kamu telah menyadarkan tante bahwa cinta tidak seharusnya memaksa”

“sama-sama tante’ dan klek tuuuuuut... tante menutup teleponya

Perjalanan ini membuatku sangat mengantuk dan lelah apalagi baru saja aku berada dalam adegan horor dan mencekam. Untung saja aku bisa lolos jika bukan karena permainan tante wardani tadi mungkin aku sekarang sudah berlari sebagai seorang pembubuh.

“Arya...”

“Arya Mahesa Wicaksono...” ucap pak sopir membuat aku tertegun dan terkejut. Bagaimana mungkin dia bisa tahu nama lengkapku apakah budhe yang memberitahuku ketika dia memintanya untuk menjemputku di rumah kakek? Aku kemudian mendekatkan kepalaku di samping pak sopir.

“Bagaiman bapak tahu tentang nama lengkapku?” ucapku

“Karena bapak selalu mengawasimu dari kejauhan” ucap pak sopir

“Siapa bapak sebernarnya? Apa bapak suruhan mereka berdua?” ucapku

“NAJIS! TIDAK AKAN AKU MENJADI SURUHAN BAJINGAN-BAJINGAN ITU” teriak pak sopir membuatku sangat kaget

“Den, Aden Arya... Bapak adalah suruhan Pak Wicak dan Ibu Mahesawati untuk selalu mengawasimu” ucap pak sopir membuat aku kaget dan sangat terkejut, aku langsung memosisikan tanganku keleher pak sopir itu

“Berhenti! Bapak jangan bohong, kakek dan nenek sudah meninggal, mana mungkin mereka menyuruh bapak, harta saja mereka sudah tidak punya” ucapku sedikit membentaknya

“Sudah lepaskan dulu bapak akan menjelaskan kepada den arya” ucap pak sopir. Aku lepaskan cekikan di lehernya, bapak itu kemudian menyulut rokok sampoerna dari sakunya.

“Nama Bapak adalah Wanadi, Bapak adalah Sopir dari Pak Wicak dan Ibu Mahesa dikala mereka jaya. Anak-anak bapak disekolahkannya oleh mereka hingga S2, hingga anak bapak mempunyai perusahaan taksi ini. Dulu ketika kamu lahir kakek dan nenekmu sangat khawatir akan keselamatanmu dan mereka menyuruh bapak untu mengawasimu sejak kamu lahir sampai sekarang. Waktu ada Ibu-Ibu menelepon ke admin perusahaan untuk menjemput aden, anak bapak yang merupakan pemilik perusahaan taksi ini mendengarnya dan langsung mengabari bapak untuk menjemput aden dan wajar jika bapak tahu nama aden, bahkan sebelum aden bisa menyebut nama aden sendiri bapak sudah tahu”

“Aden, jangan kaget, setelah anak-anak bapak disekolahkan oleh kakek dan nenekmu, bapak berjanji kepada mereka untuk selalu mengabdi pada mereka, bahkan bapak tidak mau dibayar oleh mereka. Hingga mereka jatuh tersungkur dibawah pun anak-anak bapak juga sering mengirim uang dan makanan kepada kakek dan nenekmu. Sekalipun mereka miskin dengan rumah gubuknya, mereka tetap TUAN BESAR bapak. Dan kebahagiaan bapak adalah aden telah menemui mereka, dan itu adalah yang mereka inginkan den, bertemu dengan aden dan menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan aden” jelas pak sopir, aku kemudian merebahkan tubuhku di kursi mobil ini kemudian menyulut sebatang dunhill

“Aden... aden harus hati-hati, jika nanti terjadi sesuatu pada aden, bapak akan sangat malu kepada Pak Wicak dan Ibu Mahesawati” ucapnya kembali, yang kemudian menjalankan mobil itu

“Pak terima kasih, dan maafkan jika arya terlalu kasar tadi, karena jika teringat kakek dan nenek, Arya sangat terbakar emosinya” ucapku

“Semua orang yang dulu menjadi abdi dalem kakek dan nenek aden yang di kota ini, juga sangat emosi terhadap anaknya, dan mereka selalu mendoakan kejatuhan mereka berdua” ucap pak Wan (Wanadi)

“Semua orang ?” ucapku

“Ya, banyak dari mereka ada di daerah ini, salah satunya karena jasa besar kakek dan nenek aden mereka disini untuk selalu mengawasi aden, jika si bajingan itu berani melukai aden, akan ada perang dunia, bapak jamin itu semua” ucap pak Wan

“Katakan pada mereka, jangan pak... biarkan aku yang membuat dia menyesali perbuatannya selama ini” ucapku, terlihat senyum pak wan dari kaca tengah mobil. Mobil melaju semakin melambat menandakan tujuanku sudah semakin dekat. Taksipun berhenti, ketika aku mau membuka pintu tiba-tiba pak wan keluar dengan cepat dan membukakan pintu untukku. Aku yang terkejut dengan perlakuan pak wan kemudian keluar.

“Bapak tidak perlu seperti itu pak, saya juga tidak membayar bapak untuk melakukan hal itu” ucapku

“Den...” ucap bapak sambil menunjuk didadanya

“Banyak hutang bapak kepada kakek aden yang belum bapak lunasi atau bahkan tidak bisa sama sekali bapak lunasi, jadi jika aden butuh bapak tinggal menelepon bapak, bapak akan datang dan siap mengantar aden kemanapun” ucap pak wan, aku kemudian memeluk pak wan. Ketika aku mau membayar untuk taksi.

“Uang aden itu tidak laku untuk membayar taksi ini, mending buat makan diwarung teman aden itu” ucap pak wan, kemudian kami berpisah dan aku melangkah menuju warung wongso yang sudah duduk didepan warung, aku kemudian duduk disampingnya

“Sudah tahu siapa pak wan, Cat?” ucap wongso (Cat tembok adalah panggilan akrab arya karena kulitnya yang putih)

“Eh... kamu sudah tahu?” ucapku dan dia hanya mengangguk

“Kenapa kamu tidak memberitahuku?” ucapku

“Karena dia yang meminta agar dia yang mengatakannya sendiri aden arya yang guanteng ha ha ha ha” ucap wongso yang kemudian dia sambung dengan cerita awal dimana ia pertama kali mengetahui pak wan. Pak wan hampir dibunuhnya karena mencari informasi mengenai diriku tapi ketika pak wan menjelaskan akhirnya wongso bisa mempercayainya.

“Kamu ndak nglanjutin kuliah kamu Wong?” ucapku

“Tidaklah cuti satu tahun dulu, kan kamu tahu Warung semakin rame dan bapak sedang banyak kerjaan bangun gedung walau jadi tukangnya he he he dan adikku juga sedang membutuhkan biaya banyak untuk kuliahnya jadi aku lebih baik mengalah” ucapku

“Kenapa kamu tidak...” ucapku terpotong

“Bilang ke kamu gitu? Terlalu banyak yang sudah kamu berikan kepadaku Ar dan jangan sekali-kali kamu memaksaku atau aku akan lempar kamu ke tengah jalan ha ha ha” ucapnya sambil tertawa, aku benar-benar terdiam melihat tingkahnya tak bisa aku berkata-kata. Hingga suasana hening menemani kami dengan deru tembakan knalpot dan sorak-sorai mesin mobil saling menendang.

“Ar...” ucap wongso

“Hmmm....” jawabku

“Terima kasih...” ucapnya

“buat apa?” ucapku

“karena kamu telah menyelamatkan nyawa Ibuku waktu itu dan membiayai aku masuk kuliah, jika saja kamu tidak ada waktu itu, mungkin aku sudah tidak pernah melihat Ibuku lagi” ucapnya dan langsung kupukul punggungnya dengan tamparan tangan, kulihat matanya kembali menggenang

“sudah lama aku ingin mengatakan ini, kamu bukan saudara kandungku dan bukan anak dari Ibu ataupun Bapakku, tapi malah kamu yang berlari melewati kobaran api yang membakar rumah kami bukan aku yang anak kandungnya hiks... ahhhhh” ucapnya yang tersengal dan kemudian menghela nafas panjang

“aku benar-benar malu ar, apalagi selama ini kamu yang meminta kakekmu (kakek dari Ibunya) untuk membantu pembangunan rumah kami yang terbakar dan juga membiayai kulaihku diawal masuk” ucapnya dengan sedikit tersengal

“Kalau kamu bukan saudaraku terus kamu siapaku?” ucapku sambil tersenyum dan dia memandangku dengan tatapan berairnya itu

“Kamu itu bisa saja Ar, dasar CAT TEMBOK PUTIH ha ha ha ha” ucapnya sambil memelukku dan membawaku masuk kedalam warung

“Lho nak arya, masuk nak anggap saja warungnya sendiri”

“Wongso, Arya dibuatkan minuman dulu to ya” ucap Ibunya Wongso

“Lho lho lho katanya anggap warung sendiri ya aku buat sendiri to ya, masa dibuatkan kalau gitu aku tak pulang saja” ucapku yang ditimpali pukulan dikepalaku oleh wongso

Kemudian suasana kembali ramai walau banyak pelanggan disana, merekapun ikut tertawa melihat kami. Melihat kami yang berebut membuat minuman berebut memngambil makanan. Kadang pukulan serok masakpun mendarat di kepala kami berdua. Membuat pengunjung lain tampak tertawa melihat acara komedi dadakan ini. hingga kami makanpun selalu saja ada perkelahian antara kami. Waktu menjelang malam 21:00, akhirnya aku memutuskan untuk pulang dan diantar oleh wongso sampai aku menunggangi REVIA sambil mengirim sms ke Ibu kalau aku akan pulang.

“Kamu hati-hati, jika kamu butuh pasukan kita sahabat-sahabatmu saudara-saudaramu akan mengawalmu, kami siap untuk melawa orang yang berada di dalam BMW itu” ucapnya membuat aku terkejut

“Sudah tenang saja, aku sudah tahu banyak dari pak Wan, kamu pokoknya kalau bergerak jangan sendiri, Oke cat tembok putih ha ha ha” lanjutnya yang aku balas dengan senyuman dan acungan jempol. Kemudian wongso mengatakan kepadaku bahwa akan ada kumpul-kumpul dua bulan mendatang. Aku kemudian menyanggupinya jika tidak ada halangan.

Memang gila hidup ini, hingga kebusukan Ayahku sendiri saja banyak yang tahu, banyak yang mengetahuinya. Mungkin memang aku tidak boleh bergerak sendirian atau aku akan kewalahan. Lamunanku terus bergerak seiring motor yang membawaku menuju rumahku. Hingga motor berada di depan pintu gerbang rumah, pintu gerbang itu terbuka dengan sendirinya. Keluarlah seorang wanita cantik dengan pakaian pas dan cocok dengan usianya. baju warna hitam dengan lengan hingga pada sikunya, belahan dada yang tidak begitu turun menutupi tubuhnya menciut pada bagian pinggangnya dan menutupi sebagian pahanya. Celana hitam bukan jeans menutupi kakinya yang jenjang itu. Wanita itu kemudian keluar dan menutup pintu gerbang rumah dan berjalan ke arahku langsung membonceng di belakangku. Aku hanya bisa melongo melihat itu semua karena begitu cantiknya.

“Ayo, jalan....” ucap Ibu
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Maaf untuk suhu-suhu dan agan-agan semuanya
update sudah bisa dinikmati :)

semoga berkenan dengan update kali ini

mohon saran dan kritiknya ya :)

untuk yang bertanya-tanya mengenai siapa anak pak koco itu masih menjadi misteri sampai sekarang
dan nubie sendiri juga masih belum bisa mengutarakan siapa sebenarnya mereka-mereka dan mereka
dan bagaimana cara arya untuk menjatuhkannya? waduh itu masih dalam otak nubie belum bisa dikeluarkan disini hehehehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd