Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Selasa, 1 Februari 2027, 04:16
Usia Ajeng sudah 5 tahun. Sebentar lagi ia akan bersekolah di TK. sementara abang dan kaka menginjak kelas 2 SD.
Semenjak Ajeng menginjak usia 5 tahun. Kami konsisten dengan komitmen kami. Melepas alat kontrasepsi.
Pagi itu tubuh bugil istriku yang terrawat dengan baik masih nemplok diatas tubuhku setelah ia mencapai orgasme pagi ini.
" Makasih ayah.... " ucapnya sambil tersenyum cantik.
" Sama sama bunda... Kita mandi terus subuh yu..." ajakku
Istriku mengangguk sambil tersenyum mesra.
" Aaaah... Linuu..." ucapnya sambil tersenyum saat memeknya yang peret melepas kontolku.
Obrolan kami berlangsung mesra sambil tetap masih saling meraba tubuh kami. Hingga akhirmya kami selesai dan melaksanakan shalat subuh.
Selesai shalat dan berpakaian kami turun ke bawah untuk sarapan.
" Assalaamu'alaikum... Ayah... Bundaaa.." suara abang dan kaka menyambutku.
" Wa'alaikumsalaam... Waddduh jagoan ayah udah ibak... Udah shalat? " tanyaku
" Udah ayah sama lik camet.." jawab abang
" Assalaamu'alaikum ayah.. Bunda... Abang.. Kaka..." ucap Ajeng riang
Kami menjawab salam Ajeng.
" Waah.. Bidadari bunda udah cantik... Ibak sama siapa nak? " tanya istriku
" Ibak sama teh Didi " jawab Ajeng.
Didi adalah nama panggilan Khodijah. Bersama Titim Ia menggantikan Nenah dan Sari menjadi baby sitter Ajeng. Dan kebetulan Didi dan Titim adalah saudara dari Sari dan Nenah. Sementara Nenah dan Sari sendiri harus mengikuti om Herdi dan om Marwan setelah mereka menikah 2 tahun lalu.
" Udah bilang makasih belum? " tanyaku
" Udah ayah..." jawab putriku. wajahnya memang benar benar plek istriku. Bahkan 4 bulan sebelum bu Sastra wafat. Ia berpesan kepadaku agar Ajeng menjadi suksesorku diperusahaan.
Istriku tiba tiba berlari kekamar mandi. Setelah beberapa menit ia keluar.
" Kenapa bun? " tamyaku cemas
" Masuk angin hihihi..." jawab istriku
" Ooh... " jawabku sambil menyiapkan minuman hangat untuknya. Sulis istri Slamet lebih dulu memberikan wedang jahe.
" Makasih lis..." ucap istriku. Sulis menggantikan bibi yang wafat 3 tahun lalu. Sifat dan sikap serta wataknya mirip dengan bibi. Hingga aku sreg menerimanya bekerja dirumahku.
Sarapan kami selesai dan kami bersiap berangkat. Kami biasa mengantar abang dan kaka kesekolahnya.
Saat dijalan...
" Bunda... Ajeng mau sekolah bun.." rengeknya.
" Boleh... Ajeng mau sekolah dimana nak? " tanya istriku
" Di sekolah TK... " jawabnya manja
" Hmm.. Boleh... Nanti bunda bilang sama ayah ya..." jawab istriku
Aku tersenyum mendengar ocehannya yang lucu penuh semangat. Ia dan kakak kakaknya menjadi obat pelepas ketegangan bagiku. Tak jarang polah dan ocehan mereka membuatku tertawa ngakak lepas.
Akhirnya kami tiba disekolah abang dan kaka. Mereka wajib mengikuti kegiatan hapalan al - quran tiap pagi. Dan membacakannya kembali didepan gurunya.
Kami melanjutkan perjalanan ke kantor. Celoteh Ajeng seringkali membuat kami tertawa. Serka ( Mar) Aditya, yang mengantikan Om Herdi besama Kopka ( Mar ) Yahman yang mengantikan om Marwan, sering menunjukkan wajah gemasnya kepada Ajeng.
Akhirnya kami tiba di Graha Paramitha yang sekarang menjadi kantor pusat Nuansa Bersahaja group.setelah semua sepakat merger didalamnya.
Saat tiba di lobby..
" Ateu Nong.. Ateu Nda...." teriak Ajeng.
" Haaiiy... Cintakuu..." jawab Vilda
Lalu ia memeluk Ajeng dengan penuh sayang. Jabatan Direktur HRD yang diembannya sekarang menggantikan posisi Terry yang menjabat jabatan yang sama di PT. Elang Digdaya Sakti Milik teteh. Sementara Budi menjadi COO di group. Dan aku sebagai vice CEO disana.
IT director kami Rani gantian memeluk Ajeng.
Sifat manja kedua wanita itu ngga hilang. Walaupun Rani sudah menjadi Ny. Fikri.
" Bunda... Nda mau kenalin seseorang ke ayah sama bunda. Malam ini..." ucap Vilda gugup
" Hmm... Mmmwh... Ajak kerumah. Kamu punya rumah dan keluarga sayangku. Pokonya bunda tunggu.." ucap istriku sambil mencium pipi dan kening Vilda
" Nda gugup bunda..." bisiknya saat memeluk istriku
" Gugup kenapa ?" tanya istriku
" Ayah.." jawabnya
" Ehemmm... " aku pura pura batuk.
Lalu keduanya tertawa kecil.
" Aiii... Pengantin baruu.." ucap istriku kepada Syahnaz yang sah menyandang status istri dari Erik Setiawan.
" Aaa.. Bunda mah.. " rajuknya manja.
Istriku mampir ke kamar mandi lagi sebelum memulai semua pekerjaan.
" Ky, Plaza Dadali Raya goal..." ucap Prass
" Mantaaaap... Woohoo.." sorakku
" Hmm... Intan Sabha Bhuana juga..." saht Budi
" Alhamdulillah.. " ucapku
Lalu kami terlibat pembicaraan dan tenggelam dalam kesibukan kerja.
" Assalaamu'alaikum.. Uwaaa.." panggil Cici masih tetap manja walaupun ia telah menjadi mahasiswi semester 4 Unhan prodi Teknik Alutsista.
" Iya nak... " jawabku sambil tersenyum. Ia tetap Putri giok kami yang manja.
" Wa pipit mana? " tanya Cici
" Ini ada sayangku... Cintaku.. Putri giokku.." jawab istriku sambil mencium pipiku dan menyimpan sebuah benda.
Aku melihat benda yang disimpan istriku. Sebuah test pack...!
Kulihat garis yang ada.. Ternyata ada 2..
" Bunda... Bunda..." tanyaku gagap sambil gembira
Istriku tersemyum sambil mengangguk bahagia.
" Alhamdulillah ya Allah.. Alhamdulillah..." sorakku
Beberapa pegawai yang melihatku kaget dengan sikapku. Walaupun mereka sudah ngga heran dengan sikap mesraku kepada istriku diluar dan dirumah.
" Uwa... Uwa.... Ada apa ih...!" protes Cici
" Eumhh.. Ci... Kalo dirumah kita ada bayi lagi gimana ci? " tanya istriku
" Wuiih.. senang banget. Rumah jadi harum... Rame pokonya lah..." jawabnya berbinar
"Eh.. Emangnya uwa...???" tanya Cici
Istriku mengangguk bahagia...
" Aaa... Alhamdulillah.. Ya Allah... Alhamdulillah... Eh.. Ntar... Itu..." ucap Cici riweuh ngga jelas
" Citra... Kamu kenapa? "tanya temannya bingung
" Aku mau punya adik bayi lagi.. Iya mau punya baby.... Yessss... Alhamdulillah. " ucapnya
Temannya bertanya lebih jauh dan Cici menjelaskan kenapa ia begitu bahagia.
" Minggu ini Cici ngajuin IB. Cici mau pulang dulu pokoknya.." ucap Cici.
Obrolan kami berlanjut hingga sejam kedepan. Tak lupa istriku mengabarkan kehamilannya kepada keluargaku. Yang tentunya disambut gembira.
Budi masuk keruanganku lalu memelukku.
" Selamat.... Selamat... Semoga Terry cepet nyusul " ucapnya
" Makasih cuy..." jawabku
" Tus... Aaa.. Lu yang hamil gua yang tegang yak.." ucap Budi. Aku tertawa.
Lalu kami melanjutkan pekerjaan kami hingga waktu makan siang tiba.
Saat makan siang seperti biasa kami masih membeli di mbak Mar. Kupesan sop buntut yang dibuat mbak Mar. Rasanya paten dan mantap.
" Bunda Ajeng mam sama bunda aja.." celoteh Ajeng
" Ngga sama ateu nda? " tanya Vilda
" Eh... Sama ateu nda aja..." ucapnya centil
Lalu seperti biasa Vilda menyuapi Ajeng.
Saat menyuapi Ajeng sebuah video call masuk di hp Vilda
" Assalaamu'alaikum.." sapa seorang lelaki
" Wa'alaikumsalaam... Abi.. Makan siang? " tanya Vilda.
" Ini mau... Ajeng... Om mau makan sama Ajeng..." ucapnya
" Om Dida nya sini sama ateu nda.. " ucap Ajeng
Dan mereka pun asyik ngobol.
" Bun... Makan ya... Makan...?" tanyaku
" Mmm.. Mau bakso aja yah... Sekali ini aja.. Pengen agak pedes sama dikasih jeruk limo..." ucap istriku.
" Imas... Mas... Punten pesenin bakso ke pak Sujiman buat bu Fitri. Sambelnya sesendok, tambahin jeruk limo " pintaku kepada Euis.
" Baik pak..." jawab Euis
Sementara itu Rani yang walaupun sudah menikah, tetap masih manja. Dan sesekali minta disuapi seperti hari ini.
' Ai teteh kenapa bang ? Kok ngga makan...?" tanya Rani.
" Hmm... Teteh sedang " isi " makanya agak susah makan. Adaptasi sama calon ponakan kamu..." jawabku sambil tersenyum
Rani menganga dengan tatapan bahagia.
" Aaaa.. Teteh... Baby.. Jangan nakal ya.... Kalo nakal sama ateu nong ngga di sun.." ucap Rani sambil mengusap perut istriku.
" Kenapa teh Nong ?" tamya Vilda heran
" Teteh sedang hamil..." jawab Rani gembira
Vilda gembira mendengarnya. Ia menyiapkan minuman untuk istriku. Dan merayu agar istriku mau makan.
Akhirnya waktu makan siang usai kami kembali ke kantor.
Saat aku sedang fokus menyelesaikan pekerjaanku...
" Assalaamu'alaikum..." suara sikembar meramaikan siang ini. Ocehan mereka seringkali membuatku tertawa.
Dan aku kembali bekerja sambil diganggu ketiga anakku.
Tak terasa waktu berjalan hingga akhirnya sampai juga waktu pulang kerja. Kami pulang dengan perasaan bahagia. Bahagia karena banyak target pekerjaan tercapai, juga bahagia akan menyambut anggota keluarga baru
Sesampai dirumah..
"Beneran ini teh ?" tanya Silvia sambil menggendong Rachel, bayi mereka,
"Iya.." jawab Fitri sambil tersenyum
" Alhamdulillah... Eh.. Dicky.. @¢&@+#(%-&#)@)";?(#92-;4$(@)℅$;+…." setumpuk besar nasihat dan saran dari Prass mengalir dari mulutnya
" Pokoknya Fitri ngga boleh cape, ngga boleh stress. Titik !" ucap Mey Lin
Sammy dan Evelyn, Dinda dan Iandi, Kania dan Ilham juga sama riweuhnya.
" Dede bayi nanti bobonya sama teteh Ajeng yaa..." ucap Ajeng
" Iya teteh..." jawab bundanya diikuti tawa kami.
" Baik dik.. Besok jam 16:00 no antrian 1 ya.," ucap Dhilla yang berinisiatif menelepon dokter kandungan untuk memeriksakan keamilan istriku.
" Teteh, besok cek up jam 4 sore ya, ke dr. Irianti. " ucap Dhilla
Istriku mengangguk sambil tersenyum.
Kegembiraan berlangsung hingga menjelang maghrib. Saat adzan maghrib berkumandang. Kami bergegas untuk shalat berjamaah.
Selesai shalat dan wirid kami duduk duduk di ruamg keluarga. Istriku bangkit untuk mengambil makanan.
" Bunda mau kemana ??" tanyaku
" Mau bikin bread toast.. " jawabnya
" Sama ayah aja.. Sama ayah... Mau isi apa ?" tanyaku panik
Istriku tertawa lalu menyebutkan keinginannya.
" Bu mau minum apa ? Mau teh anget ?" tanya Sulis yang ikut panik sekaligus bahagia.
" Mau teh manis anget aja Lis.." jawab istriku.
Tiba tiba sebuah suara salam terdengar dari ruang depan yang spontan kami jawab. Vilda menghampiri dan terdengar sedikit obrolan.
" Bunda... Ayah... Seperti janji nda 5 tahun lalu. Kalo ada lelaki yang bisa menaklukkan hati nda, maka ayah dan bunda adalah orang pertama yang nda kasih tau.. Dan.. Eumh.. Ini adalah Firdaus... Orang yang nda maksud..." ucap Vilda agak gemetar karena gugup.
" Eumh.. Iyah... Euh.. Nama saya Rafli Firdaus. Biasa dipanggil Dida. Eumh... Apalagi ya.. " ucapnya
Aku, Budi, Pras, Aditya dan Budi menatapnya tajam...
" Eumh.. Euhhm.." suara Dida agak panik.
" Aku seperti berbisik kepada Aditya yang disambut anggukan Aditya.
Wajah Dida makin tegang dan panik
" Hmm... Dida... Sini.. " panggilku
Dida melangkah ke arahku dengan wajah pucat.
Kutatap wajahnya sejenak...
" Welcome kid.." ucapku sambil menyalami dan memeluknya
Dida tercekat kaget..
" Hahahha.. Mukanya.. Hadeeuh... Kesian bang anak orang sampe kehilangan ½ nyawanya gitu.." ucap Cipot
Yang lain mengomentari dengan komenan konyol..
Dida tersadar dirinya kena prank dari kami. Lalu ia ikut tertawa kecut.
Obrolan kami mulai cair. Ditambah kocaknya Herlambang dengan gayanya yang khas.
Kami mengobrol hingga malam menjelang. Dida menginap dirumahku.
Dan kamipun menuju peraduan dengan sejuta kenangan di hari ini..
 
Terakhir diubah:
Dear uhus uhus...
Mungkin diantara hus uhus sekalian ada yang yang menikmati tulisan aneh karya ane, dan ada juga yang yaa... Sekedar baca dan gitulah akhirmya.
Dan mulai episodeu ini ane akan timelaps ke masa depan dalam lanjutan cerita ini.
Makasih buat kesetiaannya.
Insya Allah sesudah cerita ini ane bikin another story yang ngga bersambung dan ngga nyambung.
 
Terakhir diubah:
Dear uhus uhus...
Mungkin diantara hus uhus sekalian ada yang yang menikmati tulisan anwh karya ane, dan ada juga yang yaa... Sekedar baca dan gitulah akhirmya.
Dan mulai episodeu ini ane akan timelaps ke masa depan dalam lanjutan cerita ini.
Makasih buat kesetiaannya.
Insya Allah sesudah cerita ini ane bikin another story yang ngga bersambung dan ngga nyambung.
Yg penting ttp jaga harmonisaai keluarga kang 😎😎
 
Dear uhus uhus...
Mungkin diantara hus uhus sekalian ada yang yang menikmati tulisan anwh karya ane, dan ada juga yang yaa... Sekedar baca dan gitulah akhirmya.
Dan mulai episodeu ini ane akan timelaps ke masa depan dalam lanjutan cerita ini.
Makasih buat kesetiaannya.
Insya Allah sesudah cerita ini ane bikin another story yang ngga bersambung dan ngga nyambung.
Apapun ceritanya, mau maju mau mundur pokoknya tetao dinanti setiap aodetnya. Semangaaaatttt!
 
mantull benar hu.. makasih sudah di dengar saran penggemar keluarga penuh kasih sayang ini. tetap semangat nulis hu.. entah bagaimana sy sangat menikmati dan mersapi karya suhu. makasih sudah menghadirkan cerita ini tetap semangat sampai kelar ya hu hehehe
 
Bimabet
mantull benar hu.. makasih sudah di dengar saran penggemar keluarga penuh kasih sayang ini. tetap semangat nulis hu.. entah bagaimana sy sangat menikmati dan mersapi karya suhu. makasih sudah menghadirkan cerita ini tetap semangat sampai kelar ya hu hehehe
Maksih masukannya uhus. Tapi bukan berarti coretan brengsek saya bakalan berhenti sampe sini. Masih ada beberapa ide fiksi hangat yang mengedepankan kisah kisah biadab jejehe. Pokonya tungguin ajalah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd