Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Sabtu 7 November 2020 04:27
Aku terbangun karena jam biologis ku mengatur sedemikian rupa.
Pertama kulihat adalah Ajeng. Ia masih nyenyak tertidur. Saat menggeliat kulihat wajah mungilnya mengernyit lucu. Kuperiksa Pampers nya. Seperti biasa penuh ompol. Kuganti Pampers nya dengan yang baru.
Selesai mengurus Ajeng. Kulihat Fitri istriku masih tidur tanpa busana.
Kupeluk tubuh indahnya dari belakang sambil kuciumi pipinya.
" Mmmmm sayaaang.... Makasih udah bangunin...." Katanya manja seraya mengusap pipiku. Kulumat bibirnya lembut.
" Mandi yu " ajakku
" Mmm.... Hayu ... " Ucapnya sambil menjulurkan kedua tangannya kepadaku.
Kubangunkan dia dan ku gendong di punggungku.
" Mm.. aku bugil semalaman ya yah ?" Tanya Fitri
" Iya... Bunda sadar ngga ayah mentil semalem ?" Tanyaku
" Ngga ?" Jawabnya polos
" Ayah mentil bun... Dan ayah menikmati saat mentil sama bunda... hehehehe" kataku
" Ayah curaang...." Ucapnya sambil memukul lembut dadaku
" Mmmmwah...." Kucium keningnya dan kupeluk tubuhnya
" Yah... Nanti kalo memungkinkan main di ruang tv ya ?" Pinta Fitri
" Boleeh .. malem Selasa kita di ruang tv. Kalo ngga diruang keluarga atas aja bun..." kataku
" Mmm boleh... " Jawabnya
Kami saling menyabuni dan membilas.
" Mmm...." kataku menahan perih dibahu
" Kenapa yah ?" Tanya Fitri
" Pegel salah posisi bantal " aku ngeles
Selesai mandi kami mengambil wudhu bergantian.
Selesai shalat berjamaah Fitri mencium tanganku dan memintaku ganti kaos. Saat Kulepaskan baju Koko ku. Ia melihat luka di bahuku berbentuk untaian gigi.
" Pasti ini yang sakit ya ?" Tanyanya
Aku mengangguk. Lalu Fitri mengambil kotak obat dan memberikan antiseptik untuk luka di bahuku.
Kami Selesai memakai pakaian, Fitri memakai kaus hitam ketat dan training abu abu, aku memakai training abu abu dan kaus putih. Lalu seperti biasa Fitri sibuk mengganggu bidadari kecil kami.
Ajeng terbangun dan mengedipkan matanya.
Ia manyun manyun saat Fitri menggendongnya
" Anakku sayang mau nen ? Bunda ambil dulu ya sayang... Atau kita minta ayah aja ya sayang.... Ayaah.... Ajeng mau nen... Nennya sambil di gendong bunda....." Ucapnya
Kuambil kan botol susunya
" Ooo.... Anak bunda lapar ya sayang.... Iya...? Mmm nennya lahap banget sayangnya bunda...." Kata Fitri sambil memandang Ajeng dengan penuh sayang.
"Mm..mmm..." Suara Ajeng terdengar manja
" Aaaa.... Anak bunda udah mau ngomong sayang.... Udah mau bilang apa itu teh cintanya bunda....?" Tanya fitri
" Oommm.... " Suara gerombolan keponakanku siap merusuh
" Masuk aja...." Kataku
Mereka masuk dan mulai mengganggu keasyikan Ajeng saat nyusu.
" Ade... Jangan nyusu teruus .. main sama teteh...." Kata Sarah sambil mencolek colek pipi ajeng
" Sama Raka de... " Kata Edo
" Sama mas aja..." Ucap Zulfi partner in crime nya Edo
" Iya mas... Iya Raka.. Ajeng juga mau main sama teteh..." ucap Fitri Sambil menyimpan Ajeng ditengah kasur
" Titip Ajeng ya... Ateu mau gosokin gigi Maher sama Mahesh " ucap Fitri
Meriah suasana kamar kami dengan suara keponakanku.
Semua ingin mencolek Ajeng.
" Udah gosok gigiii... " Teriak Mahesh
" Kaka udah gosok gigi ? Abang udah belum ?" Tanyaku
" Udah ayah..." Jawab Maher
" Well done..." Komentarku
Kami semua turun ke lantai bawah.
" Kita sarapan bubur yu...." Ajak Fitri
" Dimana ?" Tanya teteh...
" Deket perempatan arah ke mesjid " kataku
" Hayu... Hayu..." Jawab teteh
Kami berangkat semua.kecuali bibi yang sedang merapikan ruangan
" Ajeeng...." Sapa Rahma.
" Iya ka Rahma....". Jawab Fitri
Rahma membelai pipi Ajeng
" Bu Dicky.... Pada mau kemana ?" Tanya bu Ibrahim
" Mau ngebubur bu..." Jawab Fitri
Sesampai ditukang bubur
" Heeyy.... Bunda Ajeng... Mau ngebubur juga ya ?" Tanya mbak Vita
" Iya mbak..." Jawab Fitri
" Mmm... Ajeng sama bundanya sama sama cantik yaaa..." Komentar Wenny
Wajah Fitri merona merah karena malu.
" Ateu Pipit... Buburnya make apa ?" Tanya Edo
" Samain sama om Dicky " jawab Fitri
" Berarti make sate usus 2 sate telur 2 ati ampela 2 keroket 2 " jawab Edo
" Ngga sebanyak itu ka.... "Protes fitei sambil tertawa
Fitri masih ngobrol dengan Wenny dan Vita
Sambil makan bubur suasana canda tak pernah berhenti
Kelucuan jagoan kami Maher dan Mahesh ikut merebut perhatian pengunjung lain
Setelah puas menikmati bubur ayam kami semua kembali ke rumah untuk bersiap menuju rumah papap.
Aku dan Fitri berencana belanja kebutuhan ketiga anak kami. Itu sebabnya aku mengajak Moniq dan Edo untuk ikut di mobilku.

Sabtu 7 November 2020 08:30
Kami menuju mall tempat kami biasa berbelanja.
" Ayah... Abang mau es krim" ucap Maher
" Ngga boleh ah... Abisnya teteh ga di sun " kata Moniq
Mahesh buru buru mencium pipi kakaknya.
" Kaka udah..." Ucap Mahesh
" Eeuuhh... Pamrih ni bocil " protes Edo..
" Tuuhh kaaan... Rakanya protes..." Canda Fitri
Selang beberapa menit kami tiba di parkiran mall
Aku dan Fitri melangkah menuju gerai pakaian bayi dan anak langganan kami...
" Hai bundaa... Eh... Itu dede nya ?" Tanya Titin
Fitri tersenyum memamerkan Ajeng
" Ratna..." Panggil intan kepada temannya
" Iya.... Hai bun... Eee... Dede nya dibawa..." Ujar Ratna
" Iihh.... Plek banget sama bunda nya...." Ucap Ratna sambil mengusap pipi Ajeng dengan ujung jarinya
" Niih .. si kembar lasak... " Ucap Titin
" Aku sikembar kasep...!" Protes Maher
" Njir... Kasep dari Baghdad de ?" Komentar Edo
" Iya kasep... Nanti aku kasih coklat mau ?" Tanya Titin yang memang cantik menarik
" Jelas mau sayah sih...." Ucap Edo
" Tuing !!!!" Kepala Edo ditoyor kakak sepupunya... Moniq
" Usaha troooosss....." Ledeknya
Aku dan Fitri tertawa sementara wajah Titin merona merah karena malu
" Tin... Pengen Pampers buat Ajeng..." Kata Fitri
" Sekalian sama blaaa... Bla.... Bla...." Fitri menyebutkan kebutuhan Ajeng
" Eh... Ada sikembar belanja " sebuah suara membuat kami menoleh. Rupanya dr. Anna yang menyapa
" Pagi dok... Wah sedang belanja nih ?" Sapa Fitri
Aku mengangguk hormat.
" Abang... Kaka... Salim sama ibu dokter " kataku
Anak kami dan keponakanku mencium tangan dr. Anna
" Yang gedhe ?" Tanya dr. Anna
" Itu anaknya kakak.... Kebetulan mereka memang sangat dekat sama suami dan saya dok " jawab Fitri sambil tersenyum lebar
" Mmm.. ini pasti bidadari yang tempo hari bikin geger ayah sama bundanya " ucap dr. Anna
" Iya dok...." Jawabku
" Hmmm... Sepintas kelihatan sehat... Alah alah alah... Manyun manyun... Mau kenalan ya sayangku ?" Kata dr. Anna
" Iya ibu... Aku ajeng... Ajeng Pramesthi Himawan...." Jawab Fitri
" Aku Maher Fajar Himawan.. ini adikku Mahesh Surya Himawan..." Jawab Maher
" Ngga nanya de... Ngga nanya...." Ucap Edo meledek adiknya.
" Aa.. biarin... Raka butut " rengek Maher
Kami tertawa mendengar pertengkaran kocak anak anak kami
" Cuman saya belum tau bobot Ajeng sekarang dok. Pas lahir sih hanya 3,2 kg panjang 53 cm " kataku
" Mmm.. agak kurus tapi jangkung... Plek bundanya ya...?" Tanya dr. Anna
" Hampir semua orang bilang gitu dok... Tapi apa iya ya ?" Tanya Fitri
" Mungkin saja bu. Kita kembalikan sama yang Maha kuasa. Dia bisa menciptakan siapapun mirip dengan siapapun " ucap dr. Anna.
Aku dan Fitri termangu dengan jawaban bijak dr. Anna. Lalu mereka terlibat obrolan soal tumbuh kembang anak. Akhirnya kami membuat janji hari Kamis depan sebelum berangkat ke Singapore Ajeng dan anak anak akan kami bawa ke dr. Anna sekaligus Konsul perawatan Ajeng
" Bunda... Ini pesanannya " kata Titin
" Eh iya sayang.... " Kata Fitri
" Bunda..... Saya ta pamit ya. Mau langsung ke tempat sejawat yang baru melahirkan " kata dr. Anna.
" Iya dok... Makasih dok " jawab Fitri
" Ateu... Ini tempat nyimpen Ajeng.... Bisa goyang kiri kanan..." Ucap Moniq kepada Tante nya
Mereka asyik memilih peralatan penunjang untuk merawat Ajeng agar bayi kami nyaman.
Sementara Edo asyik berpetualang dengan adik kembarnya.
Setelah selesai belanja keperluan anak anak. Kami meluncur menuju supermarket untuk membeli pesanan bumbu dan tambahan lainnya untuk acara nanti malam.
" Do... Lu dikasih coklat ?" Tanya Moniq
Edo mengangguk sambil tersenyum
" Bagi hasil ya " kata Moniq
" Njirrr.. coklat sebatang teh..." Keluh Edo
Aku dan Fitri tertawa melihat kelakuan kakak adik tersebut
Akhirnya belanja kami selesai dengan ceria. Semua kebutuhan sudah masuk ke bagasi mobil. Lalu kami.menuju sektor 9 untuk bergabung dengan yang lainnya

Sabtu 7 November 2020 11:32
Kamii tiba di rumah papap...
" Assalamu'alaikum...." Teriak jagoan kembar kami
" Waalaikumsalaam... Wadduh bawa apa itu ?" Tanya teteh kepada Maher
" Bawa es krim..." Jawab Maher
" Uwa mau boleh ?" Tanta teteh
" Boleeehh.... Nih buat uwa..." Jawab Mahesh
" Mmm.. makasiiih anak uwa....." Ucap teteh sambil menggigit kecil es krim Mahesh
" Uwa Abang mau berenang boleh ?" Tanya Maher
" Mmm... Iwa tanya apa dulu ya " sahut teteh
" Bawa baju renang ngga ?" Tanya kang pri
" Ayaaah... Baju berenang kata uwa pri " teriak Maher
" Ngga bawa nak..." Jawabku
" Udah make celana pendek aja... Berenang sama uwa yu " kata kang pri yang memang sering memanjakan kedua jagoan ku Maher dan Mahesh
" Zulfi... Valdi.... " Panggil Edo
" Apa ka ?" Tanya Zulfi
" Berenang..." Kata Edo
Zulfi dan Valdi saling lirik dan menyimpan hp mereka
Mendadak kedua bedebah itu lari menuju kolam renang dan langsung lompat
" Hiyaaaa......!" Teriak keduanya
" Jbuurrrrr.......!!" Suara Valdi dan Zulfi mencebur dalam air
" Eh buseeett... Maen jebur aja lu !" Kata Budi sambil menghampiri lalu iapun turut melompat kedalam kolam
" Budiii !!!! Baju gua basah monyong !!" Teriak teh Minah
" Iya nih si butek ngga kira kira. " Protes teh Uzy
Ngga lama mereka semua sudah ikut turun ke kolam renang.
" Hahahaha.... Kapan lagi rumah mau diberantakin kaya gini... Sok lah terserah.... Ngga ada larangan ini itu.... Waktunya kumpul waktunya bahagia semua..." Ucap papap sambil tertawa
Mungkin karena terbiasa hanya dengan personil sedikit maka saat kami semua kumpul dan melakukan apapun papap mengesahkan secara de facto
Begitu pula mamah....
" Cuy... Nunggu apa lu ??" Tanya Budi
" Gua mau masang peralatan buat Ajeng" kataku
" Aaah.... Alesan......" Budi mengejarku diikuti oleh keponakanku
Sialnya aku tertangkap oleh mereka dan digotong
" Ntar dulu gua ngasih bon dulu ke bini gua cuy... Pliss cuy... Gua mau ngasih...."
" Aaah... Ga pake !!" Sergah Budi
Akhirnya aku pasrah diceburkan kedalam kolam.
Lima menit kemudian Iandi dan yang lainnya datang setelah membeli ikan
Budi menyelinap kebelakang iandi dan memeluknya
Kami semua memburu iandi dan menggotongnya ke kolam
" Baaang.... Jangan bang... Aku alergi air bang.... .nanti kanker prostatku kambuh. ." Rengek iandi
" Bodo amat...!" Seruku
Dan iandi pun jadi korban kedua setelah diriku
Begitu pula nasib Yahya dan Aidil.... Harus rela jadi korban kami yang ketiga dan keempat
" Terry, Wulan, Kania... Hey kalian darma wanita.... Turun sini..." Perintah teh minah.
" Eummh... Eeeh.... " Wulan bingung
" Gotooong.....!" Teriak Budi
" Iya iya kami nyerah... Kami turun...." Kata Kania
Papap dan mamah yang melihat kejadian tersebut terpingkal pingkal.
" Ah.... Harus sering sering ah kaya gini... " Kata papap
" Iya pap... Resep... Meni rame... " Kata mamah
" Ssst... Mamah Ita teh... Mamah Ita.... " Edo memberi isyarat
Moniq melipir dan tiba tiba
" Naaahh..... Sarah... Tita... Cepetan " teriak Moniq
Teh ita yang kaget pun tak bisa berkutik dan hanya bisa memohon. Tapi semua keponakannya nggak peduli... Tubuhnya diboyong kepinggir kolam lalu diceburkan kedalam kolam
Riuh tawa dan canda terdengar hingga akhirnya...
" Heey naik naik... Makan siang dulu.... " Seru teteh
Kami semua nurut dan naik dari kolam. Termasuk Maher dan Mahesh
" Deuuhh... Mamah muda terselamatkan...." Ledek teh Minah kepada Fitri.
" Hahahaha.... Aku selamaat.... " Ledek fitri balik
Kami menikmati makan siang dalam.keadaan basah kuyup.
Sesekali fitri.menyelimiti makananku. Tak hanya aku kakak kakak baik laki atau perempuan dan teman teman kebagian jatah menyuapi Fitri. Uang paling sering menyuapi Fitri adalah teteh dan teh Minah.

Sabtu 7 November 2020 13:20
Kami semua mandi dan salin untuk.shalat Dzuhur.
Selesai shalat Dzuhur kami merencanakan acara yang akan dilakukan malam nanti
" Bakar bakanya didekat kolam aja teh... " Usul papap
" Jadi mau sambil babaseuhan ge kaci..." Tambah papap
Semua setuju... Obrolan masih berlanjut... Tapi lama kelamaan mata kami tak bisa diajak bertahan.
Satu demi satu terlelap. Merebahkan tubuh agar malam nanti bisa maksimal bercandanya
Aku bersama Fitri jagoan kembar ku dan bidadari kecilku.
Sebelum tidur kulihat dan kuperhatikan keempat permata kehidupanku. Nafas mereka naik turun teratur. Sungguh aku bahagia sekali dengan semua uang kumiliki. Dan aku makin sukar menemukan alasan mengingkari nikmat yang telah dikaruniakan oleh sang pencipta kepadaku

Apapun yang kumiliki saat ini
Adalah titipan di alam fana
Saat aku kembali pada keabadian
Semua akan tertinggal dan sirna...
 
Terakhir diubah:
Judul ceritanya mengingatkan ku pada fitri-ku....cuma fitriku namanya fitriana nurwidyanti....ah... sayangnya dah menghilang.... lanjutkan hu .....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd