Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Sabtu 7 November 2020 16:55
Aku berusaha keras untuk bangun. Kurasakan ngilu di sekujur tubuh.
" Hmmm... Masuk angin nih..." Kataku dalam hati
Kucari nurdin
" Mang. Saya minta tolong bisa ngga ?" Tanyaku pada nurdin
" Saya pak Anom...." Jawab mang Nurdin
" Tolong beliin obat ini..." Kataku sambil menyebut nama obat yang kubutuhkan
Nurdin berangkat menuju apotek yang jaraknya hanya 300an meter memakai motor
Tak lama kemudian
" Ini pak obatnya " Nurdin menyerahkan obat yang kuminta
" Makasih mang... Ambil aja kembaliannya... Tapi jangan bilang siapa siapa ya " aku mewanti wanti
" Saya pak Anom " jawab Nurdin sambil bingung
Aku keruang keluarga mengambil minum. Kuminum obat itu sebutir dan aku duduk mengambil sikap relax.
Perutku lumayan lapar. Kuambil beberapa potong kue dari meja. Kunikmati kue kue itu dengan lahap
" A..." Sebuah suara membuatku menoleh
Edo dengan muka kusut seperti kain jarik mengangakan mulutnya meminta kue
Kusuapi ia dengan kue yang kupegang. Ponakan ku yang lain bangun dan melakukan hal yang sama.
" A... " Ucap Budi
Kusuapi ia dengan risoles
" Nom... Nom... Nom... Ahh... Hah... Hah.. hah... Buset... Lu masukin cengek ya ???" Protes Budi sambil melotot kepedasan
Kuperiksa risoles yang tersisa. Ternyata memang ada cabai rawit yang diselipkan disetiap risoles
" Gua ngga periksa dulu cuy...." Kataku melas
Yang lain tertawa melihat wajah panik Budi akibat kepedasan
" Slamet mana ky ?" Tanya teteh
" Ada dibelakang " kataku
" Eehh... Tuuuu... Siluman ketupat.sayur sedang nyiapin tungku " jawabku
" Padahal baru mau gua suruh.... Udah dipasang " kata teteh sambil tertawa
" Bun... Pengen teh susu ih punten " pintaku pada istriku
" Susunya mau yang kanan apa yang kiri....?" Canda teh Uzi
" Yang dikepang " jawabku
" Njir... Susu gedeng permoni " jawab Budi
Iandi bengong bloon mendengar percakapan itu
" Emang susunya susu apa ?" Tanya nya
" Diyh... Lu bego banget sih deyan...." Ucap teh Minah sambil ngakak dan memeluk tangan Iandi
" Sumpah teh yan ngga paham .." muka iandi tambah bego
Dinda mencubit perut Iandi
" Perempuan kan susunya dua yan sayang..." Ucapnya
" Ooh.... " Katanya sambil mengusap bekas cubitan Dinda
" Wahahahaha.... Duh... Ni anak belum pernah jauh mainnya.... Bud... Ajak badung bud. " Ucap teh Ervin sambil ngakak

Sabtu 7 November 2020 18:20
Di imami oleh kang pri. Kami menjalankan ibadah Maghrib dengan khusyu.
Selesai berdoa kami mushofahah atau bersalaman.
" Gen 3 lipetin bekas shalat ayo..." Perintah teh Minah. Gen 3 adalah sebutan untuk anak anak kami. Karena secara silsilah mereka adalah cucu.
Keponakanku sibuk membenahi peralatan shalat. Sambil disibukkan oleh gangguan terror dari jagoan kecil kami.
Tubuhku jauh lebih segar dan berkeringat mungkin efek obat yang kuminum dan cocok untukku
" Ikannya mang..." Kata Terry kepada mamang
" Siap... Ini udah di bacem " jawabnya sambil membawa menuju tempat bakar ikan
Aku mengambil kakap putih dan ikam kue gerong faforitku
" Ayah Ajeng mauuu..." Ucap Fitri sambil menggendong Ajeng
Aku tersenyum sambil menghampiri.
" 2 bidadari ayah mau mam ikan ?" Tanyaku
" Iya ayah...." Jawab fitri
" Boleeeh... Tapi tunggu dulu yaaa..." Jawabku
" Iya ayah... " Kau memberi instruksi kepada Slamet seperti apa matangnya ikan selera Fitri
Aidil mengeluarkan gitar sakti warisan Rhoma Iraha
" See.. Seee... See... See.... Njir fals amat muka lu cuy " ucap Aidil kepada Budi
" Idung elu tuh sember " sergah Budi
" Deeuuhhh... Geng sumbang branteeem...." Sahut a Wawan mencela mereka
" Ayah... Sini..." Panggil Fitri
" Iya bun..." Sahutku sambil menghampiri
" Teh Moniq... Tolong fotoin...." Pinta Fitri kepada Moniq sambil menyerahkan hp nya.
Berbagai pose kami lakukan. Mulai dari saat ku memandang Fitri, saat ku memeluk Ajeng... Aku dan Fitri bersama Ajeng atau kami berempat dengan gaya bebas. Ada juga pose jagoan kembar kami.
" Ayah nanti kita cetak ya yah...." Pinta Fitri
" Boleeh... Sekalian pake frame. Biar bisa dipajang di dinding " usulku
Foto foto terus berlanjut hingga kurasa cukup. Aku berfikir sebagian mesti kusimpan di album khusus.
" Pak matang pak " kata Slamet
" Wiiyyhh.... Makasih ya met..." Kataku
" Abang... Kaka... Mau ngga...?" Tanyaku menunjukkan ikan bakar yang sudah matang
" Mau sama bapa uwan aja mam nya " katanya sambil menuju ke a Wawan
" Heueuh... Keun we ky... Sama aa makannya " ucap a Wawan dan teh Ervin pun mendukung.
" Bentar bun...." Kataku
Kuambil tempat tidur Ajeng dan kusimpan dekat kami agar Ajeng tidak kena tetesan bumbu ikan
Di sisi lain Budi asyik menikmati tulang ikan bakar
" Puss... Pusss...." Suara teh Uzy memanggil
" Ngaookk...." Budi menjawab
Tawa berderai dari semua orang melihat candaan iti
" Bud. Elu inget si babi sama si barbar ngga ? " Tanya teh Minah
" Ooh.... Iya kucing tanpa masa depan dan harapan.?" Katamya
" Iya... Inget ngga kalo kita sedang makan ikan terus mereka dikasih tulangnya ?" Tanya teh Minah
" Kaya Budi ya teh hehehe" jawabnya sambil nyengir tanpa dosa
Teh Ervin ngakak mengingat kenangan saat Budi berebut tulang ikan tuna dengan si babi. Sambil tak henti tertawa ia menceritakan kisah itu
" Tuh kelakuan laki kamu Terry " ucap teh Ervin masih ngakak. Terry ngakak membayangkan wajah kesal Budi saat tulang ikannya di rampas si babi .
" Beb.. hahaha... Ngga kebayang muka kamu beb... Hahaha" ucap Terry terbungkuk bungkuk.
Budi garuk garuk kepala sambil nyengir
" Beneran itu teh yah ?" Tanya Fitri. Aku mengangguk.
" Hadooh.... Hadooh... Yan... Hadooh.... Jahahah " tawa dinda
Kami melanjutkan makan malam dengan suasana ceria
Makanan telah disantap. Perut telah kenyang
Kami memutuskan ngobrol ngalor ngidul di halaman tengah dekat kolam. Bekas bakar ikan pun telah dirapihkan
" Dulu waktu kuliah, Budi sama Dicky punya temen. Namanya Sulis. Di anggota satpol PP yang ngambil kelas non reg jurusan Sipil. Suatu hari dia ngajak kita jalan.... Eh ternyata kita diajak nangkap bencong. Apal kan Budi mah rada gimana gitu sama bencong. Udah nih. Dibawa ke aula Sudin sosial.... Ditanya satu satu... Ada yang ngeyel.... sulis bilang lu urus deh tuh orang. Ngeyel... Kata Sulis" kisah Budi
" Diserahin ke kamu bud ?" Tanya teh Ervin
" Iya diserahin ke kita duaan teh... Sama Dicky ditanya... Nama siapa ? Dia jawab Caroline sambil senyum senyum nyebelin... Dicky tanya lagi... Yang bener... Nama kamu siapa... Dia kukuh.... Caroline pak ganteeeng.... Tau tau Budi mukul meja make rotan sambil melotot nanya... Yang bener nama kamu siapa ??? Dia jawab Kardi pak... Kardi... Ini KTP nya....Jawab si bencong ketakutan make suara aslinya sebagai cowok... " Sambungku. Yang lain tertawa membayangkan wajah si bencong digebrak Budi
" Beuh masa masa indah pas kuliah... " Kenang Budi
" Iya... Berantem terus " kata teteh
" Kemaren juga ada orang gangguin Fitri... Tumbang sama orang dua ini..." Ucap Fitri sambil nyengir
" Dimana ?" Tanya teteh
Lalu fitri menceritakan kejadian Yanuar
" Mmm.... Itu mah dapet dukungan penuh dari teteh... Kalo teteh ada juga pasti teteh suruh hajarin..." Kata teteh mendukung
Aku dan Budi serta merta bangkit lalu....
" Ugh...! Ugh...! Ugh....! Boooyaaah !!!!" Kami tos sambil tertawa. Yang lain ikut tertawa melihat kami
Candaan masih berlanjut
" Bintangnya ngga keliatan..." Kata Fitri
" Udah dibilangin... Bintangnya malu karena kalah indah dengan kamu... " Jawabku
" Aaaa....." Rengek Fitri
" Ciaaaah..... " Jawab kang Pri
" Sedaaap" teh Minah mengkomentari
" Kamu masih ngemil dik ?" Tanya a Dudi
" Masih a... sekarang nambah malah " jawabku
" Nambah ngemil apa ?" Tanya a Dudi heran
" Ngemil likin Fitri seumur hidupku " jawabku
Pipi Fitri makin merona karena malu bercampur bahagia kugombalin
Edo menghampiri lalu tos denganku
" Tsaaah.....!!" Ucap aku dan Edo
" Ay... Kebayang ya... Penganten baru tiap malem digombalin suaminya.... Idung makin panjang aja tuh " komen teh Ita
Fitri memeluk tanganku
" Aaaa... Sakit bun " ucapku karena fitri menggigit lenganku
" Ahahahaha.... Si Dicky digigit istrinya " komentar teh Minah sambil ngakak
Makin malam obrolan dan candaan meluncur manja. Hingga tak terasa malam kian larut

Sabtu 7 November 2020 23:02
Mulut kecil Ajeng menguap
" Uuuh.... " Kataku sambil membacakan sholawat
" Mmm... Kalo anak nguap dibacain sholawat ya yah ?" Tanya Fitri
" Iya... Biar mantep hatinya " kataku
" Kalo aku nguap ?" Tanyanya lagi sambil membuka bajunya
" Yaa... Dibacain juga. Cuman bunda juga harus ikut baca dalam hati...." Kataku
Kutidurkan Ajeng di bagian kepala kasur... Sementara kedua jagoan ku masih keukeuh mau bobo sama uwa nya
Kupeluk tubuh langsing fitri sambil ku kecup bahunya. Ia masih memakai pakaian dalamnya
" Hmmm.... Yang.... " Desahnya manja menggoda.
Ia berbalik menghadap ke arahku sambil membuka kausku
" Mmmm..... Cupp... Cup... Mwaah...." Suara bibirnya mengecup dadaku
Kuangkat dagunya dan kami saling tatap... Matanya yang bening bagai bintang kejora memandangku dengan tatapan lembut penuh gairah
Tangannya merayap membuka sabuk ku dan melepas celanaku. Aku hanya tinggal memakai celana dalam saja. Kurengkuh Fitri dalam dekapanku dan kulumat bibirnya lembut.
Hati kami berpadu jadi satu. Bibir kami saling pagut dan lidah kami bergerak di rongga mulut.
Kubuka kaitan BH Fitri hingga tinggal celana dalamnya yang tersisa.menutupi kemolekan tubuh langsing itu
Jariku bermain pelan menelusuri belahan dada Fitri yang kenyal dan padat
Ku tidurkan ia diatas kasur. Jariku masih menjelajahi dadanya yang penuh. Sesekali kusentuh areola nya yang berwarna pink kecoklatan. Nafasnya mulai tidak teratur dan tersengal
" Mmm..... Kamu lembut sekali sayang " katanya
" Aku ngga mau nyakitin kamu cintaku " jawabku sambil tersenyum
Kulumat putingnya dengan lembut. Dadanya naik menahan nikmat hisapan mulutku di dadanya. Kumainkan lidahku menyenggol nyenggol pentil yang kian menegang.
" Hmmmpppff... Hyangghh... Geli... Enak..." Desahnya
Tanganku tak diam. Kuremas lembut dadanya sambil kupelintir putingnya dengan lembut.
Setelah puas dengan dadanya kujelajahi perutnya dengan lidahku... Sambil sesekali Kukecup atau kukelitik dengan lidahku..
Akhirnya lidahku sampai garis batas celana dalamnya
Kulepaskan celana dalam fitri menggunakan gigiku
Ia membantu dengan mengangkat pinggulnya. Lepaslah celana dalam itu. Memek Fitri yang berbulu tipis terlihat basah oleh cairan cintanya
Ku gesek lembut memek itu dengan hidungku, wangi khas memek yang terawat dan bersih menyeruak memenuhi hidungku.
" Mmmm... Aaah ... Shayanghhh ... Enak bhangeth... " Desahnya sambil memejamkan mata dan sedikit mengangkat pantatnya
Giliran lidahku menjalankan misi nya... Pelan dan lembut lidahku menyentuh bibir memek Fitri kujilati bibir memek yang tipis dan imut.
Pantatnya makin melenting terangkat.
" Mmmmhh..... Ooh....." Desahnya. Nafas fitri semakin memburu dan tangannya mencengkeram sprei kasur.
Tiba tiba ia menarik kepalaku
" Masukkin sekaranghhh shayanghhh..." Ucapnya sambil menatapku sayu
Aku beringsut menjajari tubuhnya. Kuarahkan kepala kontolku ke lubang memek Fitri. Fitri pun membantu dan menggesekkan kepala kontolku di bibir memeknya. Fitri menempatkan kepala kontolku tepat di lobang senggama nya
Kutekan kontolku perlahan.... Sedikit demi sedikit kontolku masuk ke memeknya.
" Auuhh.... Mmmmhhh... Enak shayannghhj....." Desahnya saat kontolku masuk sempurna ke memeknya.
Ku genjot pelan pantatku sambil melumat bibirnya
" Mmmmppfff..... Enakhhhh shayanngghh.... Mmmmwah...." Desahnya sambil.melumat bibirku
Tangannya memegang kedua pipiku dan sesekali mengusap dan meremas rambutku
Kocokanku masuk.ke fase medium... Kecepatan sedang kupilih agar kasur tidak banyak bergerak gerak.
Makin lama rasa yang muncul makin kuat... Kocokan ku sedikit meningkat. Kaki Fitri membelit pjnggangku
" Mmmmhhh..... Hayaah ... Shayangghh.... Dhikit hlahihhh ... Hah... Hah.. mmmpppff..." Desah Fitri
Aku menambah rangsangan dengan meremas dadanya yang padat
Makin lama rasa yang menguasai fitri makin luar biasa.
" Aaaakkh ... Hkkkk..... Hmmmmm... Hayaaah.... Shampeee.... Shampeee " erang fitri. Kulumat bibirmya dan kuremas dadanya kenikmatan yang diperoleh Fitri pol maksimal
" Hhh...hhhh ..hhh... Shayang... Mmmmjhh...." Desah Fitri tersengal.
Ku peluk tubuh telanjangnya dengan penuh kemesraan
Kami masih saling melumat dan meraba. Tanganku sesekali meremas dadanya yang sekal padat.
Kulepaskan kontolku dari memeknya yang sempit dan nikmat
" Mmm... Kenapa dilepas ayah... " Protesnya
" Sebentar sayang... Mau minum dulu yang...." Kataku. Aku beranjak menuju meja rias tempatku menyimpan gelas kuminum air di gelas setengahnya dan kuberikan setengahnya untuk istriku.
" Mmmm... Yang.... Memeknya masih kedutan yang... " Ucap Fitri berbisik saat tubuhnya kupeluk
Aku tak menjawab tapi langsung kulumat bibirnya
" Pokoknya kalo udah di rumah ayah bakalan bikin bunda lemas. Hehehehe " ucapku mengancamnya
" Mmm... Ayah yang bakal lemas..." Jawabnya
Akhirnya kami tergolek lemas di ranjang hanya berpakaian dalam. Sementara bidadari kecilku tertidur nyenyak walau sesekali tersenyum.
Kurasakan bahagia dihati fitri. Bahagia karena hubungan kami Syah secara hukum negara dan agama. Ditambah lagi kehadiran 3 malaikat kecil yang mewarnai suasana hari hari kami. Keceriaan, senyum dan tawa selalu jadi bagian dari keseharian kami.

Minggu 8 November 2020 03:10
Aku terbangun saat ajeng merengek manja
" Nnnnggg.....nnnggg...." Suaranya saat kupeluk dan kuperiksa pampersnya. Ternyata memang sudah penuh ompol.
" Ayah... Bunda yang gantiin yah...." Pinta Fitri
Aku mengangguk dan bangkit mengambil Pampers baru
" Mmmm....cintanya bunda.... Udah ngga enak ya nak... Pampers nya penuh ya nak.... Uuh... baju aku juga basah ayah.... " Kata Fitri sambil mengganti pampersnya
" Mmmm... Nanti ganti bedongnya juga ayah... Bedongku basah ayah.... " Ucap Fitri
Lalu ia mengangkat Ajeng dan memangku nya sambil menyusui Ajeng memakai botol.
Kusiapkan kain flanel untuk membedong Ajeng.
Selesai membedong Ajeng masih melek dan menatap bundanya. Mulutnya manyun manyun lucu. Fitri gemas sekali dan mencium bibir putri kami dengan lembut
" Mmmm... Di sun bibirnya sama bundaa..." Katanya sambil tersenyum
" Sekali kali bunda jangan pake pakaian Ajeng juga ngga pake. Biar kulit bunda sama Ajeng nempel. Setengah jam aja. Biar bonding chemistry-nya dapet " saranku
" Iya... Sekalian difoto ya yah..." Katanya
" Ngga kalo difoto tanpa busana mah... Ngga akan pernah ayah izinin " kataku tegas
Fitri tersenyum memahami alasanku tanpa harus kusampaikan.
" Nnnggh....hmm.." suara Ajeng terdengar pelan
" Mmm... Mau panggil bunda ya nak ? Iya ?" Tanya Fitri sambil menciumi pipi gadis kecilnya
Mata Ajeng mulai layu lagi... Fitri menidurkan dan menepuk nepuk Ajeng.
Akhirnya Ajeng kembali nyenyak di pelukan bundanya. Aku menikmati kebahagiaan yang Fitri rasakan.
Fitri terlelap lagi. Kututupi tubuhnya dengan selimut dan kupeluk hangat.

Sabtu 7 November 2020 05:08
Aku terbangun dan mengumpulkan nyawaku supaya lengkap. Kuseret langkahku menuju kamar mandi dan mulai mandi dilanjutkan berwudhu.
Kulaksanakan kewajiban ku sebagai mahluk dan kupanjatkan doa untuk anak istri dan keluargaku.
" Hmmmm..." Suara Ajeng mendengkur pelan
" Hihihihihi.. lucu suaranya " ucap fitri sambil tertawa mendengar suara Ajeng.
" Subuh dulu... Udah siang..." kataku kepada fitri
" Bangunin..." Katanya manja
Kubangunkan Fitri dan ku gendong ke kamar mandi lalu aku kembali menemani Ajeng.
Iseng kuambil hp ku dan kurekam Ajeng.
Saat kurekam ajeng menggeliat sambil mengangkat tangannya dan dahinya mengernyit. Aku tertawa mendapatkan momen lucu itu.
" Kenapa yah?' tanya Fitri setelah mencium tanganku.
Kuperlihatkan video yang baru kurekam
" Lucu wajah Ajeng pas gini " kataku
" Hahaha.... Lucunya anak bunda " kata Fitri
Tak lama pintu kamar kami terbuka
" Bunda... Abang gosok gigi boleeh " tanya jagoan kami
" Eh iyaaa... Abang sama Kaka harus sikat gigi dulu ya sayang..." Kata Fitri sambil memeluk dan menciumi Maher dan Mahesh.
Dibawanya jagoan kami ke kamar mandi untuk diurus oleh bundanya.
Setelah selesai kami turun kebawah menemui yang lain
Sebagian besar masih tidur bergulung sarung.
" Beuh kang ronda belum bangun.... " Ucapku melihat Budi yang masih ngelingker seperti uler.
" Sukses kepilih jadi wantimpres gapleh " ucap Zulfi
Aku tertawa.
Kulihat di posisi lain kaki Aidil menindih perut Yahya dan hidung Iandi berada di ketiak a Dudi.
Suasana tidur yang kisruh dan barbar kataku dalam hati.
" Ky.... Pengen nasi goreng...." Ucap teh Ervin
" Sekalian banyak aja ky..." Kata teteh
" Iya siap..." Jawabku
" Yah... Aku bantuin ya.... Ajarin..." Kata Fitri sambil tersenyum.
" Sini Ajeng sama gua " ucap teh Minah
Fitri menyerahkan Ajeng kepada teh Minah.
Kami melangkah ke dapur. Kusiapkan bumbu yang dibutuhkan. Fitri memperhatikan dengan teliti.
Kusiapkan pula tambahan isian dan topping untuk nasi goreng.
" Bun... Sangrai udang rebon..." Kataku seperti seorang chef
" Ya chef..." Jawabnya sambil tak lupa selfie
Selesai udang rebon disangrai ia kuminta menyiapkan garnish dan Aku masih menggoreng nasi hingga matang. Saat nasi dan topping matang..
" Plating time..." Kataku
Yang pertama adalah telor mata sapi dan telur dadar lalu smoked beef yang akan jadi topping
Kutambahkan sedikit parsley cincang untuk memberi warna.
Lalu main bowl ku isi nasi goreng dan ku hias sedikit dengan cabai merah dan daun parsley utuh lengkap dengan taburan rebon diatasnya
Selesai semua nya kubawa ke meja
Lalu ku sajikan spesial untuk papap mamah teteh dan kang pri
Fitri mengambil sepiring dan memegangnya sambil minta difoto oleh teh Moniq
" Breakfast ready !" Kataku
Tanpa perintah dua kali semua menyerbu meja
" Yang udah plating khusus papap mamah teteh kang pri. " Fitri mewanti wanti
Fitri asyik dengan hp nya. Setelah selesai ia menikmati sarapan bersama
Hp ku berdenting riuh. Saat kubuka beberapa pesan di group informal
Tebe :" sedep bneeer....."
Iandi :" big family moment "
Budi : " eeeh anak tengah hadir..."
Johan :" Budi memulai konfrontasi...."
Yahya :" situasi kian memanas setelah megang sepiring nasi goreng"
Madi :" hmmm.... Sepertinya Dicky harus sajen ke saya "
Bas :" Weits pak kades pengen nasgor "
Henny :" ka Fitri... Aku mauuu "
Wahono :" saya ngga bahas lembur ya "
Taufik :" bahas lembur absennya gua NDT. Liat aja "
Ambar :" hih gitu aja dipamerin "
Edison :" napadaaah..... Pen masuk inner core mbar ?"
Kulihat status Fitri ada foto foto kami sedang masak dan nasi goreng yang tersaji
"COOK WITH CHEF HUBBY 😍😍😍😍🀩"
Dan sederet komen lainnya
Di hp fitri
Renatta :" say... Romantis bangeett πŸ’—πŸ’—πŸ’—"
Dara :" Hmm... Chef hubby nya besok aku culik aah...."
Beby :" kan... Gua belom dicariin πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”"
Dan masih banyak komentar lain yang belum ku baca
" Pap... Kami hari ini pulang ke Bandung. Soal ke Garut kita rencanakan tahun baru. Tapi sebelumnya kita mau ajak papap ke Nyalindung...." Ucap kang pri
" Kapan tah ?" Tanya papap antusias
" Eummhh.... Minggu ketiga bulan ini ya pap" tanya teteh
" Sip... Pensiunan macem papap selalu siap " ucap papap
" Hey bungsu... Atur schedule nya " kata teteh kepada Budi
" Sebenernya Budi itu anak bungsu apa sulung sih ?' tanya Iandi
" Anak proyek " Jawab Edo
" Daah... Mulai konfrontasi nih..." Ucap Budi sambil menyuapi Terry
" Om... Piringnya mau dicuci " kata Zulfi lempeng
" Paan sih ...?" Tanya Budi sengit
" Piringnya... Ntar diselenthik sama mbok lho.." Edo mendukung Zulfi
" Bodo amat... Gua dislenthik gua bales cubit " ucap Budi sambil menyuapi Terry
" Emang mas budi berani ?" Suara bibi menjawab dibelakang
" Euh... Eumhh . Itu... Ngga bi... Itu...." Kata Budi gagap diiringi tawa dan ledekan yang lain
" Mang enaaak....." Timpal Valdi
" Au ah gelap " Budi cuek
Selesai sarapan kami masih mengobrol walaupun satu demi satu masuk kamar mandi untuk mandi.
Kaum wanita berdandan cantik. Sementara kaum lelaki berpenampilan sporty. Akhirnya semua telah selesai bersiap
" Pap... Mam.... Kami pamit ya... " Kata kang pri
" Eh kirain makan siang dulu" kata mamah
" Ngga mam... Kerjaan dibandung delaynya kelamaan. Lagian 2 Minggu lagi kan kita kumpul..." Kata kang pri
" Iya iya iya.... Ya sudah... Pokonya pesen papap hati hati. 2.Minggu lagi kumpul lengkap tanpa kecuali " ucap papap. Sepertinya berat buat papap melepas kepulangan kakakku... Suasana meriah yang didapat harus berakhir hari ini. Itulah yang papap tidak inginkan.
" Catatan penting ya. Yang hadir di rumah ini 2 Minggu lagi wajib kumpul !" Ucap teh Minah
" Siaap.....!" Jawab semuanya
" Wa berapa hari ?" Tanya Valdi
" 3 hari " jawab teteh tegas
" Ombud... PS ya... " Kata Zulfi
" Ngga boleh ada game elektronik..." Seru kang pri
" Game tradisional ya " kata teteh
" Waaahh.... Mah.... Bekel celana yang banyak ya... Alamat ngompol nih" ucap papap
Hari semakin siang dan matahari mendekati singgasana tertinggi.
Kami semua meluncur menuju kediaman kami. Semua teman kembali kerumahnya dan kami hanya ber empat mulai malam ini...

Minggu 8 November 2020 12:11
Kami tiba dirumah. Keadaan rumah relatif rapi dan bersih. Rencana kami hanya berempat gagal. Jagoan kami memilih ikut uwanya. Tentunya dengan persetujuan dan diiringi tangisan Fitri yang belum terbiasa jauh dengan anaknya. Teteh memberi pengertian dan pemahaman hingga Fitri bisa melepas mereka.
" Hmmm... Bun... " Panggilku
" Iya yah... " Jawab Fitri sambil mendorong Ajeng di trolley nya.
" Eh kapan belinya ?" Kataku surprise
" Waktu sama teh Moniq..." Ucap Fitri sambil tersenyum.
" Eummhh... " Kataku senang
" Anak ayah punya trolley baru ya sayang " kataku sambil menatap Ajeng.
Mata Ajeng berkedip lucu sementara mulutnya manyun manyun seperti yang ingin bicara.
" Hahahaha.... Anak ayah mau ajak ngobrol sama ayah ya nak ? Iya ? Eummhh... Kemaren rame banyak orang orang ya ?" Tanyaku
Bibir Ajeng makin manyun hingga
" Haahh... Nnngg... " Ucapnya
" Yaaay... Anak bunda udah bisa ngobrol...." Ucap Fitri sementara tangannya tetap memegang hp merekam percakapanku dengan Ajeng...
Hingga waktunya bagi Ajeng untuk tidur siang.
Kubuatkan susu botol dan ku pangku ia di pelukanku.
Sepertinya Ajeng cukup lelah dengan acara kemarin
Aku menghitung perkiraan 40 hari usia Ajeng dan persiapan selamatannya
Aku bangkit dan menuju kalender. Kulingkari tanggal 12 Desember kutambah tulisan selapanan Ajeng.
" Nulis apa yah ?" Tanya Fitri mengejutkanku ia melangkah menuju posisiku sambil menyimpan celana training dan cardigan
" Selapanan Ajeng bun..." Jawabku sambil senyum
Lalu kami membicarakan rencana selapanan Ajeng.
Ajeng telah nyenyak, kusimpan bidadari imutku ke box nya. Ia menarik nafas agak panjang dan seulas senyum terukir di bibir tipisnya yang sangat mirip dengan Fitri.
Ku hampiri Fitri, baru kusadari dandanan sexynya menggodaku. Dengan Pakaian minim dan elegan.
Hotpants hitam tipis dengan tank top ketat warna putih yang menonjolkan putingnya membuatku mulai horny
" Mmmm.... Ajeng ku bobo... Sekarang kita tinggal berdua... Kita disini aja ya yah... Sampe malem.... " Ucapnya sambil duduk di pangkuanku.
" Mmmmmmwah.... Bun... Inget semut hutan ngga ?" Tanyaku
" Mm.... Oh kado dari pekerja itu ya ? Hahahahaha... Iya iya iya...." Jawab Fitri sambil tertawa.
" Ayah... Cobain yah.... Kita liat khasiatnya...." Ucap Fitri
" Bunda yakin ?" kataku
Ia mengangguk. Lalu aku ke atas mengambil obat kuat tersebut. Ku minum sesuai dosis anjuran.
" Tapi ingat ya bun .. ayah ngga mau setiap kali kita " bobo" harus make ini " kataku
" Ini mah iseng aja nyobain kado anak anak pekerja yah " ucap Fitri
" Ayah mau minum apa yah ?" Tanya istriku
" Pengen honey lemon tea make es biar dingin..." Kataku
Fitri membuatkan pesanan ku dan membawanya kepadaku
" Mm... Seger minum honey lemon tea ditemenin sama bidadari cantik..." Ucapku iseng.
" Seger ya lemon tea nya ?" Tanya Fitri sambil tersenyum
" Yang seger mah yang buatnya.... " Kataku
" Mmmm....." Katanya sambil mengusap pipiku
" Hmmm... Papap dulu jago ngiket ya ?" Tanyaku
" Emang kenapa yah ?" Tanyanya
" Karena kamu jago mengikat hati dan cintaku...." Jawabku santai
" Aaaa.... Ayah ih.... " Serunya sambil malu memelukku.
" Kalo Edo ada aku udah habis di remuk kan..." Ucapnya sambil mempermainkan bibirku dengan jarinya
" Yah... Rencana ternak lele gimana ?" Tanya Fitri
" Jadi... Kayanya bikin 3 atau 4 kolam 5x3 meter atau 5x4 meter. Kapasitas sampai 300 ekor optimalnya. Lumayan pereda stress bun..." Kataku
" Hmm... Hasil panen dijual kemana ?" Tanya Fitri sambil mempermainkan jari nya di luar kausku
" Biasanya ada yang cari. Kalo ngga Budi punya komplotan tengkulak ikan. Dia bisa bantu. Lumayan lah buat stress reliever sekaligus other income buat kita bun " kataku sambil menarik nafas saat jari lentik itu bermain dipermukaan celana boxer ku..
Fitri pindah posisi. Ia duduk di pangkuanku sambil membuka tank top nya.
Kulumat puting mancung yang tegang itu
" Mhhmmm... Khemunghkinan. Nambahh bisnish ada nggha yah ?" Tanya fitri sambil mendesah nikmat...
Aku mengangguk sambil meneruskan aksiku.
Fitri melepaskan lumatanku di dadanya.
Lalu ia melepaskan semua pakaiannya dan pakaianku.
Lalu ia mengambil kontolku dalam genggamannya.
" Rencananya apa yah ?" Tanya Fitri sambil membelai kontolku
" Mmm... Hh... Aku mau lebarin shayap... Hhhh... Ke konstruksi... Emmh... Sama kaloh mungkinh jadi ATPM produk IT." Kataku sambil menikmati kuluman Fitri.
Fitri bangkit dan mengarahkan kontolku ke memeknya
" Mmmhh.... Keras bangeth... Hihihi... Enakh..." Ucap fitri setelah kontolku terbenam di memeknya.
" Ahhm. Plan nyahh seperti apa yahhh...." Tanyanya sambil menekan pantatnya
" Eummhh.... Aaah.... Enak yah itilnya kegesekh..." Desahnya
Kugerakkan pantatku pelan.
" Ooh... Iya yah lagiih..." Katanya
" Planning nyah... Ayah mau manfaatin koneksih kitah ke maincon.... euhhh... " Dengusku saat fitri mengempotkan memeknya
Kugoyangkan pantatku hingga bagian atas kontolku menggesek itilnya.
" Mmm.. hayaah ... Enak shayanghh... Kerasssh... " Ucapnya sambil memeluk leherku.
Fitri mulai menaik turunkan pantatnya perlahan. Sesekali ia melakukan gerakan empot lembut di memeknya. Hasil pelajaran kegel yang ia peroleh.
Kulayani gerakkannya dengan goyangan pantatku yang menyebabkan itilnya tergesek gesek
" Mmm.. yaaang... Oooh... Enak hayahh... Kaya tadihh...." Desahnya...
Kucoba menggoyang lebih intens dengan kecepatan sedang...
" Aaakkhh.... Hayaaaahm.. shayaaanghh..... Enak yaaahhh.... Ah..mm aaah... Shayanghh..." Desahnya ekspresif dan menikmati gerakan ku
Aku makin terangsang dengan desahannya. Kucoba terus menggoyang pantatku dan memberikan rangsangan di putingnya.
" Mmm... Ayaaah.... " Desahnya sambil memeluk kepalaku.
Lidahku menari nari bermain diputingnya. Ia makin tak kuasa menahan kenikmatan yang mendera nya.
" Mmmmh.... Ayaaaahhh.... Bundha sampeeehh.... Sampe aayaaaah....." Lalu tubuhnya bergetar menahan nikmat disertai denyut indah memeknya meremas kontolku.
" Aaah.... Haaaah... Haaah... Hayaah... Ooh... Hmmmmh.... Ayah.... Lemes yah..." Ucapnya diiringi senyum sambil memelukku
" Ayah belum sampe bun...." Kataku
" Bentar ya ayah... Sumpah ini lebih hebat dari sebelumnya... Ayah luar biasa " ucap Fitri sambil terengah engah.
" Bunda udah ngerasain beberapa kali. Memang ayah belum sampe. Tapi kontol ayah keras banget yah..." Puji nya
" Bunda udah paling bisa kalo muji kaya gitu dah.... Ge er tau ayahnya...." Kataku sambil menempelkan ujung hidungku di hidungnya
" Ayah janji ya... Jangan pernah liat perempuan lain " ucap Fitri sambil tersenyum
" Hlah kalo lewat depan ayah terus ngalangin... Gimana bun ?" Candaku
" Iii. Bukan gitu maksud bunda.... Jangan sampe ayah kegoda perempuan lain.... Maksud bunda gitu..." Tutur nya sambil mempermainkan bibirku.
" Punya istri cantik... Baik... Sholehah... Bidadari surga. Punya anak udah tiga... Masih selingkuh juga.... Itu namanya gila... " Kataku
" Ayah bersumpah ngga mau disebut gila.... Karena sudah punya bunda... Anak 3... Yang membuat ayah bahagia... Semangat kerja dan berkarya... Ayah hanya ingin setia pada satu wanita dan anak anak yang kita punya. Semoga ucapan ayah menjadi doa dan dicatat sebagai jaminan surga bagi kita " ucapku serius
" Yah... Bunda dengar doa ayah... Tapi kenapa semua harus berakhir make huru A ?" Tanya nya...
" Eummhh... Ngga tau... Da ngga di konsep atuh " kataku polos
" Hahahahha....." Ia memelukku....
" Ayah.... Pengen pipis... Tapi ngga mau dicabut..." Katanya manja...
" Ya udah ngompol disini...." Kataku
" Boleh yah ?" Tanyanya
" Mm.. paling di jewer bibi..." Kataku
" Ii. Ngga mauu...." Rengeknya sambil tertawa
Akhirnya ia melepaskan kontolku dari memeknya
" Mmm... Masih tegar.... Kekar dan kokoh... " Ucapnya
" Kan sering lulur make indocement.... Kokoh terpercaya " candaku. Fitri tertawa ngakak mendengar ucapanku. Dipakainya celana dalamnya lalu Ia melangkah ke kamar mandi.
Keluar dari kamar mandi ia bergaya nakal...
Disampirkan nya celana dalamnya di bahu nya.
" Mmm... Try to teasing me ?" Kataku sambil tersenyum.
Tiba tiba Ajeng menangis... Fitri memakai celana dalam dan training serta cardigannya
" Uuh. Cintanya bunda... Sedih banget nangisnya nak... Ini ada bunda sama ayah..." Fitri membujuk Ajeng. Ajeng terdiam saat ia menatap wajah Fitri. Hanya suara rengekan halus dan manja yang terdengar...
" Mm.. udah tau bundanya mau ambil... Ajeng berenti nangis... Anak bunda pintar... Si cantik solehah ya sayangku..." Katanya sambil menggendong Ajeng.
Dibukanya bedong Ajeng ternyata memang sudah penuh ompol dan e e...
Kuganti popok Ajeng dan juga bedongnya. Setelah selesai ajeng diambil alih oleh Fitri dan kami bertiga tidur di ruang tv.

Siang menggelincir menuju senja
Sang lembayung kan berikan warna
Selembut senyummu sang juwita
Yang akan hiasi hari hari hamba
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd