Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tentang Sebuah Rasa

CHAPTER XLIII



IKUTI KATA HATI



Di sebuah ruangan kerja yang super besar, pengacara sukses Rahardi Nasution sedang meneliti beberapa berkas, dia duduk di kursi kebesaran dan meja mewahnya, dan ruangan besar yang dikelilingi foto-foto kliennya seperti ingin menunjukan otot kekuatan tarungnya di ranah hukum sejauh ini.

Suara ponsel berbunyi diantara 4 buah ponsel yang tergeletak di depannya, berjejer semua ponsel kelas atas. Dia melihat sebentar, lalu sambil tersenyum dia mengangkat satu ponsel dan menekan tombol terima

“Halo...”

“Horas Bang.....”

“Horas Insan....apa kabar?”

“baik-baik Bang...lagi sibukkah?”

“ah tidaklah... mana sibuk aku kalau ditelpon pengacara canggih macam kau...?”

“aih, ngeri kali kalo si abang ini sudah merendah...”

Suara tertawa Rahardi terdengar

“ayolah kita makan siang, cakap-cakap dulu kita ini sesama abang ade.....”

“kau kan sibuk.... apalagi sekarang sudah dikontrak sama pengusaha property papan atas....” ledek Rahardi

“ah..bisa aja nih Abang.....”

Lalu

“trus gimana tuh??”

“ah itulah mau kubilang sama abang.... lagian abang kenapa juga langsung main serang ke obyeknya begitu...”

“tidaklah... kebetulan saja kita ketemu pas main golf....” kelit Rahardi

“mana ada yang kebetulan.....”

Suara tertawa Rahardi terdengar

“ harusnya abang tidak bisa langsung datang begitu...”

“kenapa? Belum sempat kau olah? Makanya kau komplain?”

Kali ini Insan yang tertawa

“jadi macam mana? Tarung kita?” tanya Rahardi

“tidaklah.... kita somasi kan supaya ada diskusi...”

“tidak ada diskusi.....”

“nah itulah.... sudah kubilang ke klien aku....”

“trus.....”

“ dia sepertinya tahu posisi dia agak kurang kuat.....”

“ah kan ada kau pengacara yang bonafid.....”

“sudah kubilang juga....”

“trus?”

“ dia keder sama Bang Rahardi....”

Tertawa Rahardi makin kencang

“ah kau kali mintanya kegedean fee nya....”

“tidak Bang...standar aja kita.....”

“jadi? Gagal kita main?”

“ya gagal lah Bang... dia mundur....”

“hahahahaha... sudah kuduga bapaknya juga tidak mau bayar mahal untuk kalah....”

Suara Insan kali ini tertawa agak miring

“kalau abang tidak temui dia lain ceritanya...”

“sudah aku bilang itu kebetulan....”

“ah sudahlah Bang.... kita ini kawan lama, semua pergerakan saling tahu pukulan.....”

Rahardi terkekeh

“ya sudah... kapan abang traktir saya....??”

“kau tentukanlah waktunya.... nanti kutunggu....”

“oke Bang.... nanti ku kontak abang lagi...”

“siap...mauliate yah....”

“sama –sama Bang....”

Rahardi tertawa kencang saking gelinya. Ternyata lawan tanding yang dia pikir akan berani ke meja hukum, sudah lebih dulu mundur sebelum masuk ke pertaungan utama. Dia yakin fakta dan pertimbangan yang dia sampaikan secara langsung ke Airlangga, membuat pemuda itu berpikir ulang untuk bertempur.

Dia lalu mengambil ponselnya, lalu mengetik sebuah pesan.

Selamat siang Pak Irwan dan Bu Hana. Baru saja kuasa hukum Airlangga menghubungi saya, dan mereka menyampaikan bahwa mereka tidak akan melanjutkan proses somasi mereka lebih lanjut lagi.

Dengan demikian saya tunggu apa langkah selanjutnya dari Pak Irwan dan Bu Hana, jika ingin kita tuntut balik, saya akan siapkan langkah hukumnya. Trims




*******************


3 bulan berlalu

Perut Hana kini semakin terlihat. Tidak terasa sudah 6 bulan kandungannya. Kebahagiaannya semakin bertambah dengan harmonisnya rumah tangganya, usahanya yang semakin berkembang dan bayinya yang kali ini benar-benar dipersiapkan dengan sangat matang kelahirannya, berbeda dengan waktu Dara dulu.

Mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan perkara hukum dengan Airlangga, bagi mereka semua yang dibelakang ingin mereka kubur, dan membangun masa depan yang lebih baik. Doa dan ucapan syukur selalu mereka panjatkan atas apa yang sudah Tuhan buat untuk mereka dan semua apa yang mereka kerjakan selama ini.

Dara juga sudah mulai diperkenalkan dengan adiknya. Setiap pergerakan adiknya membuat dia suka tertawa geli dan gemas. Setiap pagi kewajiban dia juga untuk mencium perut mamanya, karena dia tahu bahwa ada adiknya disitu.

Ethan Nayaka Basudewa, nama anak laki-laki yang disiapkan oleh Kenzie untuk putranya lahir kelak. Anak laki-laki yang merupakan hamba Allah untuk jadi pemimpin yang kuat dan tegas. Demikian artinya sebuah nama indah yang dia siapkan untuk putranya.

“papah...geli.....” Hana menggeliat saat Ken mencium ketiaknya yang mulus dan licin

Ken seperti tidak perduli, dia tetap saja mencium ketiak istrinya yang mulus dan licin.

“papah nakal ih.....”

Akhirnya ciuman Ken berpindah ke bibirnya, dan ciuman mesra sudah menjadi sarapan pagi untuk mereka berdua, setiap Ken hendak berangkat ke kantor.

“mau lagi?” tantang Hana

“mau apa?”

“ngelancarin jalannya dede....” senyum genit Hana

“hahahahah...” Ken tertawa.

Semalam mereka baru saja bercinta dengan penuh kelembutan. Maklum dalam keadaan hami seperti ini, Ken jadi sangat protektif dengan kondisi Hana. Berbanding terbalik dengan Hana yang semakin membara nafsunya, kehamilan membuat dia semakin bernafsu dan ingin digauli oleh suaminya.

“telat nanti.....”

“kalo mau ayo..... siap nih...” Hana mengangkat dasternya, membuat celana dalamnya terlihat dan perutnya yang sudah membesar juga nampak menggoda Ken.

Ken memeluk istrinya, lalu mengajak turun kebawah untuk sarapan dan melihat putri mereka.

“Ma, apa nanti kita pindah ke kamar bawah ya?”

“hmmmm...nanti aja pas 7 bulanan yah.... sekarang aku sih masih kuat naik tangga...”

“oke Ma...”

Mereka turun dengan hati-hati, dan seperti biasa melihat papanya dan mamanya, Dara langsung lari menghampiri mereka. Dia ikut duduk disamping Ken yang akan makan. Tingkahnya yang lucu dan celotehannya yang semakin banyak perbendaharaan katanya sangat menghibur hati papanya.

Sesekali dia minta disuapin oleh papanya. Kelakuannya yang kolokan jika ada papanya masih belum berubah. Dia seperti anak wanita pertama umumnya, yaitu daddy’s girl. Selalu manja dan selalu minta dinomorsatukan oleh ayahnya. Dan itu dimaklumkan oleh Ken, dia seperti takut ada adiknya lalu dia dinomorduakan.

“pamit yah sayang...” setelah selesai sarapan dia pamit ke istrinya

“oke Pah... Lord always with you....” ciuman lembut Hana ke pipinya

“dadah Kaka Dara....” giliran putri kecilnya yang dipeluk

“dah....” balas Dara sambil memeluk papanya.

Ken segera naik ke mobil Corolla Cross yang tadinya dipakai Hana, kini dia yang menggunakan mobil tersebut setelah Alphard datang untuk kendaraan Hana kemana mana. Dia segera melaju menuju galeri, setumpuk pesanan dan kreasi sudah menunggu dirinya untuk dikerjakan.

Sekitar jam 10 pagi, dia yang sedang berada di workshop belakang, disamperin oleh Iksan.

“mas.... “

“ya Bro....”

Iksan lalu berbisik pelan

“minta alamat email Mas dong....”

Ken kaget

“untuk?”

“ada deh.....”

Ken tersenyum

“yang privat jangan yang bisnis yah....” ujar Iksan lagi

[email protected]

Iksan mengetik sebentar

“ini khan?” Iksan memastika ejaannya sudah benar

“iya...”

“oke....”

“buat apaan sih....”

“ada deh....” Iksan langsung berlalu kedepan lagi

Ken hanya menggelengkan kepalanya, dia lalu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena diganggu oleh Iksan barusan.


******************


Siang hari setelah selesai coffe break jam 15.30, Iksan kembali menghampiri Ken yang baru selesai istirahat dan menyeruput teh manisnya yang jadi minuman favoritnya

“Mas... emailnya dicek yah....”

Meski agak bingung, Ken hanya menganggukan kepalanya. Dia lalu naik ke lantai 2 ke kantornya, membuka laptopnya, menghidupkan dan kemudian masuk ke laman gmailnya.

Ada beberapa email yang belum dia buka, dan ada satu email terbaru yang baru masuk kira-kira 30 menit yang lalu, pengirimnya ialah [email protected]. Tangan Ken agak bergetar membacanya, dia yakin ini email pasti dari Mira

Dengan mata sedikit nanar, ada bias kerinduan dan rasa bersalah yang hadir disana, saat dia membaca email dari sesorang yang jauh dilubuk hatinya, dia masih suka rindukan.



Dear Ayang Ken


Pasti kamu kaget baca email ini.

Sengaja aku hubungi kamu lewat email ini, karena jika lewat telpon atau whatsapp, apalagi jika bertemu langsung, pasti akau akan sulit untuk bicara.

Tidak terasa kita sudah 9 bulan terpisah, dan jujur berat sekali buat aku untuk menjalani hari-hari baru aku selama ini di tempat yang jauh dari Jakarta. Menyesuaikan diri dan mebangun hidup di tempat orang rasanya sangat berat aku jalani selama ini.

Alhamdulillah, Allah selalu kasih kemudahan untuk aku disini. Semua berjalan dengan baik dan lancar sejauh ini.

Ken, kamu selalu tahu betapa aku sangat mencintaimu, dan cintaku akan selalu ada dan tersimpan dalam lubuk hatiku yang paling dalam. You will always have a special place in my heart.

Namun tentu hidup harus bergerak maju. Akupun harus demikian. Melupakan kamu adalah hal terberat yang harus aku lalukan selama ini, dan meski bisa, tetap saja bayangmu selalu hadir dalam langkah hidup aku.

Ken, aku selalu berharap kamu bahagia, bersama Dara dan juga Hana. Aku rasa Hana juga sangat memperhatikan dirimu, dan sudah mulai mencintaimu seperti dia mencintai dirinya sendiri.

So, jika Hana bisa melakukan itu, aku juga ingin berusaha melakukan itu. Aku tahu berat dan mungkin akan banyak kebohongan untuk diri sendiri saat aku berusaha mencintai orang lain, tapi aku rasa ini jalan terbaik untuk kita semua.

Lebih baik aku belajar menyukai orang yang menyukai aku, daripada aku harus hidup dengan masa lalu yang akan terus emmbelenggu hidup aku.

Aku minta maaf, Sayang.... aku harus move on....

Mungkin kamu akan bertanya kenapa aku harus bilang dan minta maaf. Tapi ini perlu aku sampaikan, karena aku sangat menghormati rasa dan cerita indah yang pernah ada diantara kita sekian tahun ini. As you said, there were no lied between us, jika bicara perasaan.

Aku akan menikah dengan atasannya sendiri dalam waktu dekat ini. Seperti yang keluargaku inginkan, maka itulah yang terjadi sekarang.

Aku harap, kita bisa bertemu kelak dengan penuh senyuman, senyuman sebagai sahabat, senyum sebagai kakak dan adik. Karena aku percaya bahwa cinta yang indah ialah cinta dimana kiat bisa saling melepaskan dengan penuh kerelaan orang yang kita cintai, untuk bisa bahagia dengan apa yang membuatnya bahagia.

Maaf aku ngga bisa bicara dan hubungi lewat telpon dan whatsapp, bagi aku ini masih sangat rentan, karena mendengar suaramu nanti bisa batal apa yang sudah aku rencanakan..... :)

Best of luck for you, Hana and Dara.... for the new ones also.

PS : aku lihat Hana sudah isi lagi... kalau cewe lagi jangan dikasih nama Chairani yah.... hehehehe


Love, as always



Mira




Mata Ken sdikit berkaca membacanya. Dia meski sudah tidak pernah menghubungi dan berhubungan dengan Mira, namun tetap saja membayangkan Mira akan jadi milik orang, sedikit menggores hatinya.

Shit.....!!!

Aku ngga boleh egois, karena Mira berhak bahagia... bathinnya berbicara

Ken lalu menutup email tersebut, dia termenung sesaat. Meski hatinya sedih dan sedikit terguncang, namun dia harus bisa merelakan kepergian Mira untuk bahagia dengan orang lain. Dia punya Hana, Dara dan kelak akan ada baby Ethan yang akan hadir, itulah milik berharga yang Tuhan titipkan untuk dirinya.

Dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Mira, karena memang dari awal, semua semesta alam tidak mendukung hubungan mereka, satu-satunya yang membuat mereka bertahan dan kuat ialah cinta dan saling mengertinya mereka satu sama lain. Jika dulu dia bisa memahami dan mengerti dengan Mira, maka seharusnya kebahagiaan Mira kali inipun harus bisa dia relakan dan dukung, untuk kebaikan mereka semua.

Dia memencet nomor telpon lewat whatsapp vidio call

“halo Pa.....” sapa Hana diujung sana

“halo Ma....”

“baru abis zoom juga....”

“oh oke.....pantas cantik banget...”

Hana tersenyum bahagia mendengarnya

“do i?”

“yes, you do...”

“makasih Pah....”

“iya Ma...”

“papa mau bicara ama Dara?”

“nga Ma...”

“oh.....”

“Cuma mau bilang.... kalo aku sayang Mama.... banget...”

Hana tersenyum penuh haru diujung sana

“makasih Papa.....makasih....”

“i love you, Mama.....”

“i love you too, Papa....”
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd