Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tentang Sebuah Rasa

CHAPTER XXIX

Kiss me, here



“sini Pah...” ujar Hana ke Ken saat mereka naik ke lantai 2.

“itu kamar tamu....”

“eh.... biasanya khan aku disitu....”

“emang papa tamu sekarang?” senyum Hana

Ken tersenyum

Mereka masuk ke kamar Hana yang di lantai 2 pojokan. Kamar besar dan mewah, Hana meletakan tas kerja Ken di mejanya, Ken juga meletakan Dara di tempat tidur kecil yang disiapkan untuk dia, Dara sempat bergerak sebentar lalu anak itu tertidur kembali.

Hana masuk ke kamar mandi, sepertinya dia sedang buang air kecil.

“papa mo mandi?” tanya Hana

“eh......” agak ragu dia

“aku bawa semua nya kok...celana pendek sama kolornya, kaos juga. Baju ganti buat besok juga....” Hana lalu membuka tas travel kecil, dan mengeluarkan semuanya, termasuk perlengkapan mandi dan sikat giginya buat suaminya.

“aku ambil dari kamar tadi..... ngga apa2 khan?” tanya Hana saat melihat wajah Ken yang agak bingung.

“ngga apa2...” agak galau Ken

Hana lalu menyerahkan handuknya ke Ken “ mandilah Pah”

Ken lalu masuk dan mulai membuka semua bajunya, dan mulai mandi dengan perasaan yang aneh, dia bingung dengan apa yang dia rasakan. Mandi di kamar Hana istri sah secara surat tapi masih ilegal secara hati.

Selesai mandi, dia teringat dia tidak bawa celana dalam dan celana pandeknya kedalam kamar mandi, dia lalu keluar dengan handukan, setengah mengintip dia lalu bertanya

“celana saya mana yah....”

Hana tersenyum

“itu diluar....sama celana pendeknya

Dia kaget melihat Hana sudah mengganti gaunnya dengan lingerie tidur warna coklat.

Dia lalu mengambil celana dalamnya dan celana pendek dan masuk ke kamar mandi lagi, untuk memakainya di kamar mandi. Lalu keluar lagi dengan bertelanjang dada, dan bertanya ke Hana

“pakaian kotor sama handuk?”

Hana tersenyum mengambil pakaian kotor suaminya, meletakan ke kantong yang sudah dia siapkan, lalu menggantung handuknya di gantungan handuk di depan walk in closetnya.

“kaos aku?”

‘kaos? Bukannya kalo bobo ngga pernah pake kaos?”

Ken kaget, dia langsung ngerti pasti Hana pernah masuk ngintip pagi-pagi dia masih tidur sampai tahu dia kalau tidur selalu telanjang dada.

Ken lalu untuk menghilangkan gugupnya dia merapat ke ranjang kecil anaknya

“itu sengaja dibeli Papi, jika kita nginap disini buat Dara katanya...” ujarnya

Ken tersenyum melihat wajah anaknya.

Hana lalu mendekati suaminya, yang sedang memandang anaknya. Tanpa malu dan ragu lagi, dia memeluk suaminya dari belakang




Ken bagaikan tersetrum, bagaimana tidak, Hana hanya mengenakan lingerie coklat tipis, membuat badannya terlihat membayang dibalik kain tipis itu. Buah dada indahnya terlihat jelas belahannya yang mengintip, kini menempel erat di punggungnya. Tangan Hana melingkar di perutnya yang six pack dan kekar itu.

Hana mencium punggung suaminya dengan mesra. Dia kini tidak malu lagi memeluk dan mencium suaminya, bahkan dia sudah menyiapkan gaun tidur seindah ini khusus untuk malam ini, dia ingin malam “pengantinnya” ini dengan suaminya berlangsung dengan indah dan sempurna, dan awalnya sudah terbuka dengan pelukannya dan ciumannya.

Ken yang mendapati punggungnya ditempelin kenyalnya buah dada dan payudara yang tadi pagi membayang dan menggodanya, membuat dia naik suhu badannya, dan membuat dia tidak mampu menahan rangsangan yang kini mulai menggodanya dengan sapaan indah menempelnya tubuh indah istrinya.

Wajah cantik dan sensual Hana, ditambah dengan montoknya buah dadanya, wajah cantiknya yang mulus dan bibir merekahnya, membuat Ken jadi salah tingkah, dan pelukan dari belakang itu sudah mulai berubah manjadi gesekan, gesekan kenyalnya susu yang mengeras dibalik lingerie seksinya, dan membuat Ken tidak mampu menahan diri.

Ken berputar balik, dia lalu menghadap ke arah Hana, menatap wajah yang tersenyum manis, bibirnya merekah, tatapan sendunya mengundang Ken, dan badannya yang terlihat siluet dari transparannya lingerie coklat itu, membuat paduan keindahan tubuh wanita ini sulit ditolak oleh Ken

“pah.......” bibir indah itu menyapa, mendekat ke wajah Ken

Tangan Hana melingkar di leher Ken, badannya merapat dan tangan Ken merangkul badan Hana, pinggul istrinya ditarik merapat dan lalu bibirnya Ken menyapa bibir Hana, untuk pertama kalinya, dia mencium pelan dan lembut, membuat Hana seperti terbang ke langit mendapat ciuman selembut itu

Bibir Ken lalu mulai bertemu dengan bibir Hana, dan saling melumat dengan lembut

“pah.....oh sayang.....” rintihan Hana lembut terdengar manja di telinga Ken

Kini wajah mereke saling miring namun bibir mereka bertaut dengan panasnya, sentuhan dan saling melumat dan mempermainkan lidahnya, sedangkan tangan Hana melinggkar di lehar, tangan Ken melingkar di pinggul dan sambil meremas pantat montok Hana, dia menekan pantat Hana membuat badan istrinya menekan ke bagian selangkangannya, dan batang kemaluannya kini mulai menunjukan keperkasaannya, menegang meski masih terbungkus celana.

Ciuman mereka terlepas sesaat, saling berpandangan penuh makna, dan kembali Hana merenggut bibir suaminya dengan ciuman yang panas dan membara yang disambut dengan luamatan bibir Ken dengan tidak kalah nafsunya.

Kini tidak ada lagi saling gengsi, tidak saling jaga image, tidak saling menyimpan rasa kesal dan jaga jarak, yang ada ialah rasa saling ingin mencumbu dan saling memberi kenikmatan, saling menumpahkan rasa penasaran dan rasa ingin bercinta yang selama ini hanya ditunjukan lewat isyarat yang muncul terbaca tapi tidak terlaksanakan

Tutup luar linggerie Hana kini sudah jatuh ke lantai berkarpet di kamar Hana, punggung mulusnya yang licin dan putih, kini muncul menyapa Ken, dan kini bibir Ken lalu menyeruput lidah Hana, mambuat Hana merintih penuh kenikmatan saat wajahnya terdongak keatas, dan ciuman Ken kini turun di lehernya yang putih mulus, hingga ke bagian belakang telinganya, dan kembali ke bibirnya.

Tangan Ken lalu mulai meremas buah dada yang besar itu dari balik lingeria, sambil bibir mereka bertaut. Lidah saling berpilin, tangan Ken yang kanan meremas buah dada besar dan kenyal milik Hana. Lenguhan dan rintihan Hana membuat cumbuan mereka semakin panas dan ganas

Batang kemaluan yang kini memberontak, semakin mengencang saat tangan Hana yang lembut, menelusuri dada Ken, meraba kerasnya otot dada suaminya, turun ke otot abdominalnya yang seksi itu, lalu kini turun meremas dengan lembut batang kemaluan yang kini menegang keras.

“oh sayang.....sudah keras.....” sambil meremas dari balik celana pendek

Ken tersenyum dan sambil mencium punggung istrinya yang mulus, dia menggigitnya lembut, lalu tangannya bergerak membuka lingerie coklatnya dan menurunkannya hingga jatuh ke lantai menyisakan celana dalam kecil coklat senda dengan lingerinya yang menutupi vaginanya.

Decak kagum akan indahnya tubuh istrinya keluar dari tatapan mata Ken, badan mulus dari istrinya, buah dada besar yang putingnya masih kecil pink kemerahan, penuh dan putih mulus, membuat Ken tidak mampu menahan diri, dengan buasnya dia lalu membuka mulutnya, dan melumat buah adda sebelah kanan milik Hana.

Hana berorak girang dan mendesah kencang saat suaminya melumat buah dadanya, dia bagaikan mendapat siraman dan gurran air pengahpous dahaga birahi, saat bibir Ken dengan nakal menjepit buah adadnya, melumat dan sedikit mengemut dan menggigit lembut setengah buah addanya, lalau emmainkan pentilnya dengan lidahnya

“papah.......” rintih Hana semakin tidak kuat

Badannya Hana kini menggeliat bagaikan ularm, lumatan dan jilatan dari Ken membuat dia semakin terdesak ke jurang birahi, tangannya meremas rambut Ken, buah dadanya semkin mengeras dan dia mendesakan dadanya ke mulut suaminya, sementara dia meremas rambut dan menekan kepala Ken agar menempel di dadanya.

Hana merasa bagian bawahnya kini semakin basah, semakin becek dan dia semakin lupa diri, yang dia inginkan saat ini hanyalah Ken, suaminya yang kini dengan ganas melumat buat dadanya berganti gantiannya, seperti bayi yang sedang kehausan, dan ini membuat Hana sangat senang dan bangga, karena buah dadanya disukai suaminya, dilumat hingga dia semakin dalam tenggelam dalam birahinya.

Kini Hana lalu melangkah ke tempat tidurnya, dia lalu berbaring menelentang pasrah, sambil tangannya meremas batang kemaluan suaminya yang masih terbungkus celana pendeknya.

Hana lalu bangkit dan duduk dipinggir ranjang

Dia lalu membuka celana pendek sekaligus celana dalam suaminya, menurunkan hingga dibawah lutut, lalu dengan bantuan kakinya dia melepas hingga ke lantai karpet kamarnya. Dan betapa takjubnya dia melihat ukuran jumbo paralon milik Ken yang keluar setelah celananya dicopot.

“pah.....gila....gede banget sayang.....” sambil menggenggam dengan kedua tangannya, dia meremas dengan lembut dan hati-hati.

Kena hanya terpaku dan menatap wajah istrinya yang menengadahkan wajahnya menatap sendu dan manja ke suaminya, sambil meremas dan mengocok batang kejantannya yang kini tegang dan siap tempur.

Hana lalu mebuka mulutnya, dia mencium kepala topi bajanya dengan ciuman perkenalan, lalu dia mulai menjlat dengan lidahnya menyapu topi baja yang besar dan mengangguk angguk, menerima serangan lidah istrinya yang ganas.

Kini mulut Maya terbuka lebar dan bibir sexynya itu mulai melumat batang kemaluan yang berukuran jumbo, berurat dan sangat seksi dimata Hana. Dia mengakui batang ini memang jumbo dan besar sehingga pasti penuh vaginanya jika masuk dan bergoyang didalamnya.

Kepala Hana naik turun dan dibarengi oleh lidahnya, tangan Ken membelai rambut istrinya yang tergerai, dia merem melek menikmati lumatan bibir istrinya, dan kelitikan lidah di batang paralon jumbonya, dan itu membuat Ken gemetar menerima serangan dahsyat ini.

Dia lalu menarik wajah istrinya untuk menyudahi cumbuan di batang kesayangannya, lalu dia melumat bibir istrinya yang menengadah dan basah, mereka saling berpleukan erat dan saling melumat bibirnya dengan penuh nafsu

Ken mendoronag pelan tubuh Hana untuk terlentang. Hana menelentang dan mengangkat tangannya ke atas, pasrah. Ketiak indah milik hana langsung diserbu bibir Ken kiri dan kanan, sambil tangannya meremas buah dadanya dengan perasanan penuh kegemasan.

Saat bibirnya kembali turun melumat buah dadanya, tangan Ken lalu turun membuka celana dalam mini yang tertinggal di tubuh Hana. Dan perut rata dan mulus, pusar indahnya menggoda, lalu vagina dengan rambut tipis rapih muncul disana menyapanya. Ken dibuat semkin tidak kuat melihatnya.

Hana mengelinjang hebat saat perutnya diciumin oleh bibir Ken, lidah Ken bermain di pusarnya, tangannya meremas buah dadanya dengan lembut, dan kemudian lidah itu mulai menjulur ke bulu-bulu hitam tipis di atas belahan vaginanya yang merah dan mekar, dan kini kedua paha Hana membuka membentang, menunjukan indahnya belahan vaginanya ke Ken, dan ini disambut oleh ciuman oleh bibir ken ke bagian atasnya, lalu hidungnya mendengus di belahan vaginanya seakan membaui khasnya aroma vagina indah ini.

“papa......auh....” teriak Hana saat lidah Ken masuk kedalam belahan vaginanya

“enak banget Pah....oh....nakal banget sih lidahnya....”teriak Hana seakan tidak peduli lagi

Lidah Ken mulai dengan nakalnya menysuuri semua sudut dan juga bibir vaginanya yang berbentuk elips itu, dengan ganas dan kemudian dia berhenti di satu titik tepat dibagian atas vaginanya, dan itu membuat Hana berteriak kisteris kembali.

Dengan lincahanya lidah itu menjulur dan menyapu kacang kecil itu, dan membuat Hana merintih, badannya menggelinjang hebat dan birahinya semakin memuncak. Dia lalu menarik badan suaminya, dia ingin menuntaskan dengan cara yang berbeda, namun lidah Ken masih disana, membuat dia kesulitan memutuskan harus bagaimana

Dan kemudian gelombang yang sudah dua bulan lebih tidak dia rasakan kini hadir mulai menyapa, mulai menuju pantai orgasme, lewat slurpian indah dan lincah lidah Ken, dia merasakan pantatnya tidak berhenti bergerak liar, tangannya lalu menekan kepala suaminya agar semakin menekan dan lidahnya menempel terus disitu, dan hebatnya Ken tahu persis lokasi dimana Hana tidak mampu menahan getaran itu, lalu

“papa....papah...auh oug......” suaranya semakin tidak jelas

“papa aku keluar sayang....aku keluar papah...oh...ough....ah......” dengan liar Hana menekan kepala Ken agar menempelkan lidahnya ke vadinanya sementara dia menggapai orgasmenya dengan sangat hebat lewat sentuhan lidah suaminya.....

“Papah....” tersengal nafasnya.....’ enak banget sayangku......” dia terkapar....sambil menatap wajah suaminya yang tersenyum didepan vaginanya

“nikmat Pah....jago banget sih lidahnya sayang......”

Dia lalu menarik suaminya, dengan penuh cinta dan gemas, dia mencium bibir suaminya berulang ulang.....” enak Pah.....rasanya lidah papa masih nempel...” ujarnya sambil menggelinjang geli dan pundaknya seperti semberiwing akibat nikmatnya oral sex yang diberikan suaminya

Hana lalu mengatur posisinya, dia ingin segera bercinta yang benar-benar utuh, bercinta dengan bersetubuh atau bersatu tubuh

Dia membuka vaginanya lebar-lebar, memperlihatkan indahnya vagina basah dan baru saja mendapat orgasmenya. Sengaja dia tidak lap kering lagi , biar pelumasnya bagus dan berfungsi saat batang jumbo itu masuk.

Ken lalu bersiap untuk menembakan tembakan sakti lewat uratnya yang mengangguk angguk minta dijepit oleh vagina istrinya.

Dan pelan tapi pasti, batang kemauluan yang kepalanya digesek sebentar di mulut dan bibir vagina Hana, lalu masuk pelan-pelan membela rapatnya vagina Hana yang meski sudah basah, tapi perlu penyesuaian dengan masuknya batang kemaluan jumbo itu.

Dan akhirnya batang itu masuk semua. Hana menahan panta Ken dalam - dalam, bibir mereka bertautan lagi dengan penuh nafsu sambil batang kemluannya beradaptsi dengan jepitan vagina Hana dibawah.

“papah...gede bangets sayang.....”

“sakit?”

Hana menggelangkan kepalanya

“enak papah sayang....”

Ken mencium bibirnya lagi.

Ken kemudian mulai menggoyang dengan pelan naik turun, sambil menikmati jepitan urat vagina yang kini semakin banjir lewat dinding vaginanya Hana. Vagina yang bersih dan merah, dan aroma khasnya membuat nafsu Ken semakin memuncak, dan goyangan yang tadinya pelan, kini semakin cepat dan berirama.

Mata Hana berkejap kejap menikmati sodokan batang Ken, penuhnya vaginanya membuat urat-urat vagina dan dindingnya bekerja dengan baik menjepit, sekaligus terstimulus dengan banjirnya isi lubang indha itu dengan cairan pelumas, dan gairahnya yang tadi sudah tuntas diawal dengan jilatannya Ken, kini mulai membara kembali.

Ken tidak ingin cepat meneyelesaikan pertempuran ini, meski dia juga sudah berada di ujung pertempuran, ciumannya di bibir Hana , kadang dia turun ke buah dada Hana, membuat dia ingin menaklukan wanita itu lewat keperkasaaannya.

Ken tiba-tiba menghentikan goyangnya, dia lalu mencabut batangnya.

Dia lalu tidur disamping Hana, lalu berbisik

“gantian sayang....” sapaan sayang ditelinga Hana, serasa mengirim signal yang begitu mesar dan menyentuh hatinya, suaminya yang sedang dia gilai memberi pangilan sayang buat dirinya. Dan segera dia bergerak mengganti posisinya.

Hana lalu memegang kontol tegang itu, diarahkan ke lubangnya, dan kemudian dia menurunkan pantatnya, hingga kemudian vaginanya yang becek itu menelan habis semua isi batang jumbo itu. Hana mendiamkan sejenak, dia menggigit bibirnya yang sexy, tangannya meraih pentil suaminya, mengusapnya dengan lembut, sambil dia menggigit bibrinya, lalu dia mulai menggoyang dengan pelan, pelan dan kemudian makin cepat.

Posisi menunggang kuda, dan buah dadanya yang bergoyang membuat keindahan tubuhnya terlihat sangat menggoda

Ken tidak menyia nyiakan untuk kemudian meremas buah dada indah yang menggantung indah, lalu dia meletakan batal di punggung dan lehernya, dia lalu bangun dan dengan posisi setengah duduk, bersandar di bantal, kini mulutnya dengan leluasa melumat buah dada indah milik Hana, yang bergoyangan menggoda seirama dengan bergeraknya pantat Hana.

Dan situasi ini membuat aliran arus birahi di diri Hana sulit dikendalikan, karena dia yang memegang peranan untuk digesekan kemana enaknya dan nikmatnya sudut yang dia perlu sentuih dengan batang jumbo ini.

Lalu dia pun menyerah dengan arus nikmatnya ini

“papah,....aku mau keluar lagi sayangku....” rintihnya tanpa peduli lagi

“ngga kuat papah.....”

“ ngga kuat sayang...” bisik Ken

“iya papah....bolah aku keluarin lagi Pah....”

“Boleh sayang....”

“Oh.....papa....papah sayang....aku keluar lagi pah....keluar lagi syaang....oughhhhh...ahhhhh....papaphhhhhhh....” teriak Hana histeris saat lontaran kenikmatan yang kedua kalinya mengantar dia ke puncak kenikmatan.

Hana dengan wajah kelelahan, meringis menahan nikmatnya, dan ngilu....saat batang kemaluan yang masih perkasa dan terasa sekali seperti mengangguk angguk di dalam vaginanya.

“enak banget Pah.....” desisnya lagi

Hana lalu pelan-pelan mencabut dan mengangkat pantatnya dari atas kemaluan Ken, badannya ambruk disamping suaminya.

Ken yang masih tegang dan ingin menyelesaikan tugasnya, dengan segera membalikan badan Hana agar terlentang lagi.

Hana pasrah, dia membuka lebar-lebar pahanya agar suaminya bisa dengan mudah memasukinya kembali.

Buah dada putih montok, ketiak yang putih mulus dan agak basah dengan ludah dan keringat hana, perut mulus dan rata, serta vagina indah terbentang, membuat Ken segera membenamkan kembali batangnya ke lembah basah dan becek itu.

“pah......gila....gede banget sayang....suka banget Pah.....” desis Hana saat batang itu masuk lagi kedalam vaginanya

Ken lalu memeluk dan melumat bibir Hana, bibir seksi yang enak dilumat, lalu dia mencium ketiak Hana, membuat hana berteriak geli bercampur nikmat dengan cumbuan suaminya, dan saat mulut suaminya singgah di pentil buah dadanya, wajahnya terdongak keatas menahan nikmatnya cumbuan itu

“sayang......”

“iya Pah....”

“buang dimana sayang...?”

“di dalam papa.....buang didalam pah....”

“bener sayang...

“iya pah,,,,,buang didalam pah....”

Ken lalu dengan cepatnya menggoyangkan pinggulnya, dan puncak kemesraan yang dia tunggu dari tadi, yang dinanti Hana juga, akhirnya tiba

Kena memeluk erat, menggigit pundak Hana dan sambil menggeram dia lalu merasakan ada hentakan dan semburan dari ujung kemalunanya dan membanjiri vagina istrinya yang juga sudah basah

“sayang.....arrrrgggghhhh.....ouchhhhhhhh” teriak lirih dan badannya bergetar hebat, sambil memeluk badan Hana erat erat, dia mencium bibir Hana dengan yang penuh dan m,enggoda, sedangkan Hana menjepit erat batang kemaluan Ken dengan vaginanya, tangannya melingkar di punggungnya, dan kakinya melingkar di pinggang Ken, agar sodokan terakhir Ken terkunci dengan baik.

Ken mengecup bibir Hana dengan mesra

Dia memandang wajah istri yang berkeringat meski di ac, dan ada linangan air mata disudut matanya

Hana memeluk erat Ken, dia bahagia dan terharu sekali

“enak sayang?” tanya Ken

“enak banget pah....” telaga itu muncul disana

“kenapa sayang...” disela sela mengatur nafasnya yang masih tersengal dia bertanya

“ngga apa2 Pah....” dia memeluk Ken, menyembunyikan wajahnya di balik leher Ken, yang baru saja mengeluarkan batangnya yang mulai lemas dari sumur indah milik Hana

“minta maaf yah Pah...” bisiknya lirih

“minta maaf apa?” tanya ken heran

“maaf....karena ngga bisa kasih yang terbaik buat papa...” suara Hana bercampur tangis

Ken langsung memeluk istrinya dengan eratnya

“jangan bahas itu lagi yah.....” dia lalu mencium istrinya, memberi kekuatan bagi wanita itu, bahwa dia tidak mepersoalkan masalah itu lagi

“makasih Pah....makasih buat cinta dan sayang papah” dia masih terharu

Ken memeluk Han dengan erat, mereka saling berpelukan, Ken yang terlentang, memeluk Hana dari sampingnya, kaki Hana melintang diatas perut Ken, wajahnya disusupkan ke leher Ken, tangannya memeluk dada suaminya

“enak banget Pah....gila......”

Ken hanya tersenyum

“dari pagi aku pengen.....tapi Papa meluk doang...”

Ken memeluk dan mencium istrinya dengan mesra dikepalanya

“papa ngga kepengen apa tadi pagi...” godanya lagi.

Ken tertawa malu, dia lalu memeluk erat menarik selimut agar menutupi badan mereka, dan disamping mereka di ranjang kecil, Dara tidur dengan nyenyaknya tanpa terpengaruh oleh pertempuran papa dan mamanya yang sangat berisik sebenarnya, dia seperti mengerti dan memberi waktu kepada orangtuanya untuk bercinta dengan leluasa.
Kasian mira ya...tp itulah buah ketidaktegasan ken dan mira
 
Akhirnya jebol juga gawang yang dijaga ketat Hana meski terlambat tapi tidak apa apa dari pada zonk. Tinggal menunggu konflik Ken dengan Maya penyelesaian konflik hati yang mendua dimana masih berkecamuk di pikiran Ken dan harus diselesaikan tanpa menyakiti perasaan orang lain
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd