Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tentang Sebuah Rasa

habis teraweh kyknya, mungkin ada scene pipa paralon ken mengobrak abrik pertahanan Hana dan isinya mengalir sampai jauh ke lubuk hati Hana yg terdalam😍
 
MU mengobrak-abrik pertahanan Everton tapi gagal mencetak goal..apakah Hana berhasil mengobrak-abrik hati Ken dan mempertahankan perkawinannya? Atau justru ada saling serang antara pipa paralon Ken dengan gawangnya Hana? Patut utk disimak cerita selanjutnya.
 
CHAPTER XXVIII

Happy Birthday, Hana



Ken, papi dan Mami mau buat acara ibadah besok jam 5 sore dirumah. Hana Ulang tahun, jadi kalian bertiga harus datang.

Whatsapp semalam dari Irwan membuat Ken tidak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan permintaan Irwan untuk datang. Dia pun mau tidak mau harus datang ke Kemang nanti.

Dan karena besok Hana berulang tahun, Ken berinisiatif untuk mencari kado buat Hana

Setelah browsing dan mencari kado yang tepat, akhirnya dia memilih sebuah kalung emas putih dengan liontin berlian, rasanya terjangkau untuk budgetnya kalung tersebut. Liontin di kisaran 13 juta dan kalung emas di kisaran 10 juta.

Namun hatinya masih berkecamuk dengan perasaan campur aduk. Apa iya aku harus belikan dia hadiah ulang tahun? Semahal itu juga? Nanti dikira aku mulai lunak dan tidak ingin berpisah. Namun disisi lain, dia istri kamu, Ken. Senang atau pun tidak dia istri kamu yang sah dan kalian masih terikat pernikahan sah, tidak ada larangan untuk tidak memberi kado, lagipula itukan bagus juga? Sesekali menyenangkan hati wanita apalagi istri, berkat buat dirimu berlimpah.

Ken pusing memikirkannnya, tapi kemudian dia mengirimkan konfirmasi juga ke pemilik gerai toko emas tersebut.

Oke Ci, saya ambil yang itu.


********************

Pagi hari saat mau berangkat kerja, Ken bangun mencium Dara yang masih tertidur. Dia terbangun saat Ken doa dan penyembahan pagi harinya, laluseperti biasa dia kembali tertidur lagi saat minum susunya. Ken lalu bersiap untuk turun sarapan sebelum berangkat ke galerinya.

Saat dia mengambil tasnya dia, ada kotak yang terbungkus pita. Hadiah ulang tahun untuk Hana, yang dia pesan kemarin dan diantar sore harinya. Dia tersenyum melihat kado itu, dia bingung sekarang, bagaimana mau menyerahkannya? Harus say something atau bagaimana? Say Happy Birthday atau?

Ken turun dan dia melihat susunan piring 2 buah untuk sarapan. Ada omelet, nasi uduk dan juga wortel dan kentang rebus tersaji. Dia tidak melihat istrinya, mungkin masih belum keluar sepertinya dari kamarnya. Ken mengambil air minumnya sendiri dan menungkan di gelasnya, lalu membuka ponselnya melihat pesan yang masuk dan membalas satu persatu pesan yang masuk.

Tidak lama kemudian Hana keluar dari kamarnya.




Anjrit

Ken dibuat kaget melihat penampilan Hana pagi ini. Dengan tanktop hitam dan bra less dan celana pendek membalut bagian bawah tubuhnya, membuat Ken terkesiap, dan juga deg-degan. Bagaimana tidak, tanktop dengan tali tipis dan juga bahannya tipis seperrti itu memperlihatkan pundaknya yang mulus, dan juga dadanya yang menyembul, mau tidak mau membuat Ken jadi agak galau memandangnya

“pagi Pah...”

“pagi....” jawab Ken agak gugup

Baru kali ini dia melihat Hana dengan dandanan seseksi ini. Dia memakai riasan tipis, dan kulitnya yang mulus terutama di bagian dada dan pahanya, membuat Ken berdesir dadanya, dan agak hangat badannya melihat pemandangan indah itu.

Hana yang melihat Ken agak gelapgapan melihatnya lalu bertanya

“salah yah baju aku?”

“oh...ngga ngga kok...” gelagapan Ken menjawabnya

“ iya, khan ngga ada orang ini.... kita orang rumah aja....” jawab Hana

“iya ngga apa2...” jawab Ken lagi

“kalo ngga suka aku ganti....”

“ngga apa2...ngga apa-apa kok....” ujar Ken

Hana agak tersipu, dia tahu suaminya pasti agak kaget dan pangling melihat dirinya pagi ini. Dia memang sengaja ingin menunjukan keseksian badannya ke suaminya, karena dia ingin dia dianggap sebagai istri yang utuh, bukan hanya di surat dan melayani hari-hari di yang terlihat, tapi dia juga ingin melayani suaminya secara tidak terlihat dan dengan urat.

“makan...??”

“iya...ayo...” jawab Ken sambil sedikit melirik ke bungkahan susunya yang terlihat mengintip dari tanktop hitamnya itu.

Hana lalu membuka kulkas besar 2 pintu di dapurnya, dan dia kaget ada kue tart ulang tahun coklat, ada logo Gauri Cake, dan ucapan selamat ulang tahun yang ke 30 tahun. Dia kaget, dan menengok ke Ken sambil tersenyum.

“kue buat siapa?” tanyanya agak bego nadanya

“eh..... itu....kemarin aku pesan ama Dinar.....” jawab Ken malu ketahuan dia membeli kue untuk Hana

“buat aku?’

Ken meringis malu

“iya.... buat yang ulang tahun...”

Hana mengeluarkan kue dari kulkas, ada telaga bening di sudut matanya. Dia terharu ternyata Ken ingat ulang tahunnya dia dan membelikan kue untuknya

“makasih Pah.......” dia menantap Ken dengan penuh haru... “ makasih banget....”

Ken mengangguk

Hana lalu meletakan di meja makan

“tunggu Dara yah....baru tiap lilinnya....” pintanya sambil menahan haru

“iya ngga apa....”

Lalu Ken mengeluarkan kadonya dari tas ransel yang dia bawa. Dengan agak malu dia mengeluarkan kado dalam kotak kecil yang terbungkus pita, lalu menyerahkan ke Hana

“happy birthday yah....”

Hana termangu melihat kado mungil di kotak itu. Dia tidak menyangka ada jawaban doa buat dia pagi ini, bukan hadiah atau harga barang yang dia harapkan, tapi perhatian dari suaminya untuknya, itu yang dia harapkan.

Matanya nanar menatap kado kecil yang diulurkan suaminya, dia terharu dan sangat senang sekali mendapat kejutan ini.

“ngga perlu kado....yang penting doa buat aku...itu sudah sangat cukup... doa buat keluarga kita....biar dipulihkan.... “ ujarnya lirih sambil menahan tangis haru melihat ke wajah suaminya.

“makasih Pah...” airmatanya mengalir di pipinya

Hana tidak bisa menahan dirinya, dia memeluk suaminya dengan erat.

“makasih Pah....Makasih Tuhan.....’ suaranya kini terisak sambil memeluk Ken dengan erat.

Ken yang tadinya terdiam dan kaget saat istrinya tiba tiba memeluk, lalu mulai secara perlahan merangkul pundak Hana, dan kemudian tangannya turun ke punggung Hana, lalu ikut memeluk badan istrinya dengan erat.

Tangis haru Hana pecah dan pelukannya semakin erat, pertama kalinya dia kemudian memeluk suaminya dengn utuh, dengan perasaan penuh cinta yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, kini dia sangat bahagia karena bisa memeluk suaminya, tepat dihari yang indah ini.

“makasih yah Pa...” dia merenggangkan pelukannya, lalu menatap wajah suaminya, memandangnya dengan penuh cinta.

Ini kali pertama mereka bertatapan sedekat ini, mata Hana yang penuh airmata kini tertuju ke mata Ken, yang memandangnya sambil tersenyum. Bibir Hana sedikit membuka, dia lalu mendekatkan bibirnya ke bibir Ken, bibir macho yang kini dia ingin sentuh.

Hana memejamkan mata, membuka bibirnya, dia siap untuk menerima ciuman pertama dari suaminya, ciuman penuh cinta yang dia inginkan selama ini....

“ahhhhhhh....... papa......” suara cempreng kecil Dara terdengar dari atas hendak turun dari tangga ke bawah

Seketika adegan mesra mereka pagi ini buyar, dengan malu hati Ken melepaskan pelukannya

“sini sayang...” teriak Ken ke Dara

Mbak Tini lalu membawa anak itu turun, dan langsung pindah ke gendongan papanya. Hana dengan malu-malu menundukan wajahnya. Dia sangat bahagia pagi ini. Lalu mencium anaknya yang sednag dipeluk suaminya..

“boleh dibuka ngga nih kadonya...” tanya dia ke Ken

“bukalah.....”

Hana lalu mulai membuka kotaknya.

“maaf kalo ngga cocok ama selera...”

Hana menatap suaminya dengan mesra

“hadiah dari suami apapun itu pasti selalu indah.... diucapin selamat aja aku udah senang...” ujarnya lirih, ada sinar bahagia di matanya.

Hana kaget melihat liontin berlian yang dihadiahkan buat dirinya

Airmatanya kembali menggenangi matanya

“makasih Pah..... bagus banget...” kagum matanya melihat kado terbaik untuknya selama ini yang dia rasakan. Bahagia dan rasa yang berbeda dia rasakan dibanding hadiah-hadiah mewah yang dia pernah terima dulu, dia merasa spesial kado kali ini.

“pake Bu...” ujar Mbak Tini “ sini Mas, saya gendong Dara, Mas Ken pakain ke Ibu”

Ken bingung, tapi usulan Mbak Tini dan tatapan meminta dari Hana, akhirnya dia menyerahkan Dara ke Mbak Tini untuk sementara.

Ken lalu mengambil kalung pemberiannya, membuka dan kemudian Hana mengangkat tangannya untuk menahan rambutnya, sejenak dia memperlihatkan ketiak indah taman hati miliknya ke Ken, yang membuat Ken kembali berdesir dadanya.

Tangan ken menyentuh kulit punggung Hana, agak bergetar tangannya saat mengalungkan kalung itu ke leher istrinya, dia bisa melihat dengan secara jelas mulusnya kulit Hana, yang agak memerah, sebelum dia melepas jepitan cantolan kalungnya.

Hana melepas rambutnya, memegang kalungnya sejenak, berbalik badan, dan langsung memeluk suaminya dengan erat, dengan mesra dan tidak ragu dia mencium pipi Ken, sambil mengucapkan terima kasih atas kadonya pagi ini

“thanks Pah.....I will always love you.....” bisiknya yang menbuat jantung Ken seakan mau copot

“sini saya fotoin Bu...” ujar Siti yang sudah turun juga

Ken lalu berdiri dekat meja makan disisi Hana

“aku ganti baju dulu ngga?” tanya Hana. Maklum dadanya setengah mau keluar, membuat dia agak jengah kalau difoto sama suaminya.

“ngga apa2...” kata Ken

Hana agak menyamping difotonya, dia menempelkan dadanya ke lengan suaminya, membuat Ken agak panas dingin, karena tempelan benda lembut dan kenyal ke lengannya.

Lalu Ken merangkul Hana, dan Hana tetap meyamping, sehingga hanya lengannya yang terlihat, dan saat dadanya menempel ke samping dada Ken yang kekar, dia dia merasakan otot suaminya, membuat dia juga berdesir dadanya, hangat dirasakan badannya.

Lalu Hana menggendong Dara, lalu meerka foto bertiga

“papa doa, tiup lilin, trus kita sarapan” Kata Hana

Ken menganggukan kepalanya

Ken lalu berdoa, dan kemudian Hana make a wish sebelum dia meniup lilinnya

“aku minta sama Tuhan, rumah tanggaku diberkati....aku bisa dicintai oleh anakku, oleh suamiku, aku juga bisa mencintaa suami dan anakku, serta semua keluarga besarku.... makasih buat hari ini Tuhan... my best birthday ever.....Thank Pa.... i love you....” ujar Hana sambil bercucuran airmata mengucapkan apa yang dia minta dan harapkan dalam hari bahagianya ini.

Mereka lalu melanjutkan sarapannya, Hana mempersiapkan sarapan buat suaminya, dia menyendoka nasinya, memotong omeletnya, memberikan minuman hangat seperti biasa untuk Ken, dan Ken sungguh bingung dengan apa yang dia rasakan saat ini. Dia benar-benar bingung harus bersikap seperti apa, sambil memperhatikan Hana yang semakin lincah melayaninya, dia tertegun memandangnya

“pah....” tegur hana

“iya....”

“kok bengong?”

“oh...ngga.....” Ken gelagapan.

Hana tersenyum dalam hatinya. Dia tahu Ken memperhatikan buah dadanya dari tadi. Dalam hati Hana, aduh Pah, ngapain masih jaim sih sayang? Tarik lah gue ke kamar sekarang sih, ngapain masih jaim dan hanya mandingin gue aja? Demikian pikir Hana

Desiran dan kehangatan bukan hanya Ken saja yang merasakan, tapi Hana juga merasakan hal yang sama. Pelukan Ken, dan aroma tubuhnya serta otot dadanya dan tanganya yang menyentuh kulitnya tadi membuat Hana juga jadi bergairah sekali pagi ini, namun dia amsih menahan diri, dia kuatir Ken belum siap untuk itu, meski dari gestur dan tatapan sudah terlihat bahwa Ken pun menginginkannya.

“pah...nanti sore Papi bilang ada ibadah dirumah...jadinya gimana?”

“gimana yah...”

“ada Papa ama Mama juga katanya datang hari ini...”

“dari Banyuwangi?”

“iya...”

Ken kaget mendengarnya, karena dia baru dengar.

“ada teman-teman dari kontraktor telkom mau datang jam 3, mau meeting kita di galeri, palingan agak telat aku nyampe disana...”

Hana diam sejenak

“gini aja, Papa langsung kesana ... nanti baju aku bawain, jadi mandi di Kemang aja yah... kita berempat duluan ...”

“ya sudah,,,,gitu aja...”

“nanti siangan jam 1 juga kita ada meeting di zoom, masalah Gauri... “

Gauri adalah nama cafe cofee nya mereka yang direbranding sama Hana, yang dimabil dari anmanya anaknya.

“ 2 hari terakhir ini ludes semua minuman dan kue kita di pameran di mall di pluit...” ujar Hana

“oh yah...”

“yup.... ada kawan dari Bekasi mau beli juga franchisenya, trus yang di Pluit rukonya Papi mau aku pake buat buka yang disana....” bebrinar mata Hana.

Ken tersenyum melihat antusiasnya Hana, memang beberapa minggu terakhir ini Hana dengan gencar ke galeri dan minta sahabatnya untuk review dan kasih rekomendasi, dan akhirnya kini jalan Gauri untuk berkembang terbuka lebar.

“makasih yah Pah....”

“untuk?”

“udah kasih kesempatan aku kelola Gauri....” sambil senyum manis

Ken hanya menganggukan kepalanya.

Sebelum berangkat ke galeri, Ken lalu mencium anaknya, menggoyang goyangkan badannya. Lalu menyerahkan ke Mbak Tini lagi. Dia lalu pamit ke istrinya, Hana mencium tangan suaminya, dan kali ini dia tidak ragu lagi, dia langsung memeluk suaminya dengan erat, menempelkan badannya ke badan suaminya dengan ketat, dan mencium pipi suaminya.

“hati-hati sayang....sukses buat hari ini...Tuhan memberkati Papa....’

Ken hanya menganggukan kepalanya dan kemudian keluar rumahnya untuk naik ke mobilnya.

Hana senang sekali, dia merasakan kebahagian yang tidak pernah dia rasakan selama ini ini. Badannya hangat saat memeluk suaminya, wajahnya memerah dan penuh sinar di matanya, dan saat memeluk suaminya, dia bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda, termasuk merasakan adanya tonjolan di celana suaminya yang mendesak ke perutnya. Tonjolan paralon perkasa yang bisa dirasakan olehnya, betapa dahsyat nanti daya ledaknya, jika sendainya bertemu di ranjang.

Membayangkan itu seketika wajah Hana memerah, ah...birahinya kini membuat dia jadi ingin nakal dengan suaminya segera.....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd