Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tentang Sebuah Rasa

Bimabet
salam hormat para Suhu

mohon maaf baru bisa diupdate lagi, setelah kemarin kosong dan tidak ada update sama sekali di semua cerita Hamba.

Jujur, kemarin itu Hamba sempat hilang mood untuk menulis dan menyelesaikan beberapa kerangka cerita, memang sedikit ada rasa kurang enak di hati.... manusiawi lah hamba rasa.

tapi hari ini Hamba sangat tersanjung, tadi siang semua thread hamba yang aktif berurutan di no 1-3 di page 1 terupdate, ini buat hamba sedikit terharu.... ternyata banyak yang menunggu hamba untuk update, bahkan thread yang satu lagi juga ada di halaman 1, sehingga semua thread hamba ada di halaman depan, yang hamba rasa sangat jarang terjadi di forum kita ini.

itu sebabnya Hamba memutuskan untuk mulai kembali menyelesaikan updetan yang ada.... dan semoga cerita Hamba bisa diterima dengan baik oleh para suhu sekalian.....

terima kasih semuanya.....
 
CHAPTER XV

Sebuah Hati tanpa Nurani


Lift di apartment mewah bergerak kencang ke atas dari lantai bawah parkiran, hingga tepat di lantai 29, lalu sepasang pria dan wanita yang di dalam lift keluar menuju ke salah satu unit yang letaknya tidak jauh dari lift, begitu pintu terbuka masuklah keduanya kedalam unit tersebut.

Sang pria seperti tidak sabar, dengan cekatan dia menarik wanita itu kedalam pelukannya, lalu bibirnya mendarat mencium bibir wanita tersebut dengan penuh nafsu. 3 bulan setelah melahirkan anaknya, kini bentuk badannya sudah kembali seperti semula, lansing dan seperti masih gadis

Ciuman bernafsu dari Angga dibalas dengan ganas juga oleh Hana, dia merindukan pria ganteng yang sebelumnya sempat dia benci setengah mati akibat meninggalkannya saat dia dalam keadaan hamil. Namun kini setelah dia kembali ke Jakarta, dia merasa seperti sulit untuk lepas dari jeratan pria ini.

Pelukan hangat membara yang selama ini dia rasakan saat mereka sering bersama, kembali hadir di apartemen malam hari ini, remasan dan sentuhan jemari serta bibir Angga, membuat Hana kembali terbakar nafsunya.

Ciuman bibir Angga kini turun dari bibir ke lehernya, inchi demi inchi disusur oleh bibir pria itu, kadang diimbangi dengan sapuan lidahnya, sambil tangannya meremas buah dada besar yang membusung dibalik dress hitam Hana.

Remasan tangan Angga di buah dadanya, membuat Hana mulai membara. Tas nya jatuh ke lantai, dia pasrah ketika Angga mulai membuka dressnya. Tepian dress dari bawah diangkat keatas oleh Angga, Hana juga mengangkat tangannya keatas, sehingga dress itu dengan mudah dibuka.

Hana mencopot satu persatu kancing kemeja Angga, sambil bibir mereka saling bertautan dan lidah saling membelit, dan disela ciuman panas itu kemeja Angga copot semua kancingnya, dia lalu membuka kemejanya, kaos dalamnya hingga dadanya yang sedikit berbulu terbuka jadinya.

Tangan Hana menyentuh bulu dada yang dia rindukan itu, bibir mereka kembali bertemua, saling menghisap dan melumat dengan penuh nafsu. Tangan Angga meremas buah dada yang kini sedikit membesar paska melahirkan anak itu, namun masih keras dan kenyal untuk diremas.

Mereka sambil berciuman, kaki mereka saling beriringan dan saling tuntun menuju ke kamar. Pintu kamar ditutup, ciuman dan lumatan saling beraksi kembali, badan Hana bersandar di dinding, kamar, bibirnya terbuka merintih keenakan saat lidah dan bibir Angga mendarat dan menyapu lehernya yang jenjang dan putih mulus.

Beha dan celana dalam putih senada yang membalut tubuh Hana, membuat dia semakin seksi terlihat, perutnya mulus setelah lahiran dia menjalani terapi laser untuk menghilangkan scratch di perutnya, dan tangan Angga lalu turun membuka branya, begitu bra nya turun ke lantai, mulutnya dengan rakus melumat buah dada yang putingnya sedikit membesar dibandingkan saat masih gadis.

Hana menggelinjang sehingga kepalanya terdongak saat buah dadanya dilumat dengan rakusnya oleh mulut Angga.

“Ngga ada susunya, Hon....”

“ngga ada Sweetie.... udah sebulan ngga keluar lagi...”

Angga makin rakus melumat buah dada besar itu

“i miss them, so much....” racaunya sambil melumat buah dada itu dengan mempermainkan dengan bibir dan lidahnya

“really, Sweetie...?”

“Yes Hon....”

“ouch.......” Hana menggigit bibirnya sendiri karena semakin dirangsang oleh jilatan dan lumatan itu

“it’s your Sweetie....”

“only for me, Hon...”

“yes Sweetie....’

Angga lalu mengangkat tubuh Hana, membaringkan di tempat tidurnya, lalu menurunkan celana panjang dan celana dalamnya sekaligus hingga dia kini bugil. Hana bangun sesaat melihat Angga sudah telanjang, dia lalu membelai batang kemaluan Angga dengan lembut

“is my torpedo ready?” sambiul menatap genit ke wajah Angga

Dia lalu membuka mulutnya dan memasukan batang kemaluan Angga ke mulutnya, dengan gemas dan penuh nafsu dia melumat urat itu sambil memainkan lidahnya dan bibirnya untuk menstimulasi agar batang itu makin tegang, dan benar batang itu makin tegang, sampai tangan Angga meremas rambut dan kepala Hana.

Angga mendorong Hana agar telentang

Setelah menelentang, Angga menarik celana dalam mungil dari pinggang Hana, dan vagina indah yang rambutnya dicukur rapih sehinggah belahannya terlihat dengan jelas, membuat Angga semakin tergoda untuk menyentuhnya.

Sambil menggunakan jari tengahnya, dia menyentuh itil yang sedikit keluar dari belahan vaginanya tersebut.

“ouh....sweetie......geli....” teriak Hana saat jari itu menyentuh kacang itu

Tangan Angga semakin nakal masuk dan menyentuhnya dengan gerakan yang nakal, sambil dia merangkak naik dan kembali bibir melumat buah dada besar yang begitu menggoda.

Mendapat rangsangan secara marathon dengan dua titik intimnya diserang, rintihan dan suara desahan Hana semakin tidak beraturan, dia merintih penuh kenikmatan dan badannya menggelinjang tidak tentu arah, dadanya membusung , matanya terpejam, dan bibirnya tidak henti mendesah.

Lidah Angga kini menyapu bibir vagina Hana, rambutnya yang dicukur pendek membuat vagina itu indah untuk ditelusuri dengan lidahnya, dan semenjak hamil dan melahirkan, baru ini lagi Angga mendapat kesempatan menengoknya lagi.

Makanya dia begitu bernafsu dan liar kali ini, lidahnya dengan liar menyapu semua isi vaginanya itu, sehingga yang dirangaang berteriak histeris mendapat jilatan di titik rangsang utamanya.

Vaginanya makin basah, buah dadanya juga semakin mengencang.

Angga lalu membalikan tubuh Hana, dia ingin menyetubui Hana dengan posisi favoritnya, doggy style

Hana bangun dengan susah payah, dia lalu membelakangi Angga, bertumpuh di lututnya, kepalanya disandarkan di bantal, pantatnya menungging ke arah Angga, dan saat melihat belahan vagina yang membentang dari ujung dekat lubang pantang hingga keatas, nafsu Angga semakin memuncak.

Dengan pelan, dia memposisikan dirinya di belakang Hana, lalu dengan pelan dia mulai memasukan kontolnya.

“shit..... rapat banget Hon....”

“suka Sweetie...?”

”gila...enak banget ... ngegigit Hon....”

Hana tersenyum. Program Laser Vagina Tightning yang dia lakukan ternyata membuahkan hasil yang sangat memuaskan, buktinya jepitannya masih mencengkram dengan baik, dan Angga mengakui bahwa vagina masih selegit dulu sebelum ada anaknya.

Dia lalu memainkan otot vaginanya dengan menjepit batang kemaluan Angga, kembali Angga berteriak keenakan setelah batangnya masukd an kembali dijepit.

“shit Baby..... enak banget....”

Hana meringis sedikit perih, namun vaginanya yang basah membuat semua yang masuk lebih mudah, dan Angga mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur.

Pinggang Angga berdentam saat menghantam pantat Hana, irama nya teratur saat batangnya keluar masuk ke vagina Hana, suara desahan dan rintihan serta dengus nafas saling bersahutan di kamar mewah apartement ini, saling berjuang mencapai puncaknya.

Tangan Angga meremas buah dada yang menggantung bebas di dada Hana, kadang jarinya menjepit pentilnya yang menegang itu, sedangkan batang terjepit erat oleh memek basah Hana, diimbangin oleh gerakan maju mundur pinggulnya, membuat bara nafsu diantara mereka semakin meningkat.

Angga menyadari bahwa dia sudah mendekati ujungnya, tapi dia menolak kalah dari Hana, dia lalu mencabut batang kemaluannya. Membalikan badan Hana, merengtangkan kakinya sambil membuka lebar, lalu lidahnya kembali menyerang vagina itu.

Menadapat serangan di kacang intimnya, membuat Hana tidak mampu menahan dirinya lagi, ujung kenikmatan melandanya dengan hebatnya.

Dia tiba di orgasmenya yang pertama kali lagi

“oooooooohhhhhh...ahhhhhhhhh....ohhhhhh....sweetue......i come....i come baby....oh...”

Teriakan Hana histeris sambil dia menenggelamkan wajah Angga ke belahan vagina yang berkedut saat orgasmenya melandanya dengan dahsyat. Nafasnya terengah engah, matanya terpejam menikmati puncak kenikmatan.

Angga tidak membuang waktu lagi, dia menaiki badan Hana, lalu dia menusukan batang tumpulnya ke dalam vagina yang basah. Hana meringis, masih geli tapi sudah disodok lagi, tapi cairannya yang tumpah dari dindingnya yang basah memudahkan dia untuk menerima batang tegang itu.

Pompaan cepat dan penuh energi dikerahkan oleh Angga untuk segera mencapai puncaknya, dan kemudian

“buang dimana Hon...”

“outside Sweetie, aku belum steril...” bisiknya sempat berpikir

Dan kemudian Angga berteriak

“oooohhhhhhhhh.....uch........keluar sayang......”

Crot, croooot dan croooottttt.... cairan bertebaran di perut mulus Hana. Membentu semacam pulau putih di atas perut dan pusar indah itu.

Angga lalu tumbang disamping Hana sambil terpelungkup, penuh kenikmatan.

Mereka terdiam dan saling menikmati puncak kenikmatan yang baru saja mereka gapai. Indah sekali rasanya, rasa yang sama yang sudah berkali kali mereka rasakan sejak pertama kali menjalin hubungan, dan intimasi hubungan cinta mereka ini yang membuat mereka selalu saling mencari, meski sering ribu dan putus sambung, kecocokan dalam bercinta membuat Hana berpikir berkali kali meninggalkan Angga.

Dia tidak terpikir bagaimana kondisi anaknya.

Dia bahkan memberikan waktunya lebih banyak ke Angga dibanding ke anaknya yang harusnya mendapat perhatian lebih. Dia bahkan senang saat bulan kedua air susunya berhenti total, karena memang dari awal dia tidak memberi ASI eksklusif ke Dara. Malah buah dadanya diserahkan ke pria yang harusnya bersama dirinya merawat anak itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd