Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tentang Sebuah Rasa

CHAMPTER XLIV


Kutitipkan Hatiku



“hiya......”

“lagi lagi....”

“hiya......”

“lagi-lagi....”

Tubuh montok yang mungil itu dilempar keatas, lalu ditangkap lagi. Mendapati dirinya seperti diayun ayun seperti itu, bocah cilik yang cadel itu berteriak teriak kegirangan minta dilempar lagi ke atas.

Hana tersenyum melihat suami dan anaknya yang sedang bermain bersama di taman bawah. Dia sambil melihat foto album hasil karya fotografer yang baru saja mengabadikan foto keluarga mereka bertiga.

Menjelang masuk ke bulan ke 7 memang keinginan Hana ialah mereka berfoto sekalian dia juga ingin melakukan maternity shoot. Dia juga ingin berfoto bersama dengan suaminya dan Dara, karena hampir dibilang mereka belum berfoto bertiga secara resmi selama ini.

Dengan bantuan fotografer, mereka lalu melakukan maternity shoot sekaligus family shoot, dan hasilnya sedang dia lihat dan akan dia pilih untuk di gantung di dinding rumah, kamar, termasuk kamarnya Dara juga diatas.

“pah.... ini bagus ngga buat di tengah?” tanya Hana meminta pendapat Ken

Foto mereka bertiga, Dara dalam gendongan Ken dan diapit oleh Hana, senyuman Dara yang tertawa lebar membuat foto itu jadi unik dan terlihat natural.

“iya.... suka lihatnya..... keren Ma....”

Mereka lalu melihat semua hasil foto yang ada, memilih beberapa pose yang mereka suka lalu dipisahkan, agar diberi tanda untuk dicopy soft file nya dan bisa dicetak dengan berbagai ukuran.

“papa mau juga buat di ruangan Papa?” tanya Hana

Ken berpikir sejenak

“kayaknya space buat foto sudah penuh deh di ruangan aku....”

Hana tertawa sambil mencubit perut suaminya. Dia tahu suaminya meledek dirinya, karena foto ukuran yang besar punya Hana, sengaja dia pajang disana bersama dengan foto Dara

“oh gitu....emang ngga mau ada foto istrinya di kantornya...” setengah merajuk dia

Ken tertawa melihatnya

“bukan...”

“trus....??”

“mau dipajang foto dimana lagi?”

“ya dimana aja....kalo perlu dinding itu foto mama ama Dara.... “

Ken tertawa lagi melihat istrinya merajuk

Lalu

“pah....” panggil Hana lagi

“yes....”

“hmmm...kayaknya hari ini Papa belum cium Mama deh....”

Ken mengernyitkan keningnya

“tadi khan sudah?”

“tadi kapan?”

“pas bangun tidur tadi....”

“belum......”

Ken mengerti, sambil tersenyum dia memeluk Hana

“i love you, Mama.....”

Dia lalu menundukan wajahnya, mencium bibir istrinya dengan lembut

“Kurang.....” rajuk Hana lagi

Kembali Ken mencium istrinya dan dibalas oleh Hana dengan mesra

Kemesraan mereka terputus begitu Dara teriak, melihat papanya dicium Mamanya. Mereka tertawa melihat Hana yang langsung masuk ke tengah diantara pelukan mereka, setengah mendorong mamanya dengan tangan mungilnya, dia lalu emnyodorkan tangannya minta papanya memeluknya

“hadeuh nih nona kecil yah.... pencemburu banget deh....”

Kenzie hanya tertawa sambil memeluk dan mencium Dara. tangannya teracung menunjuk ke mamanya yang mengikuti dari belakang dan ingin mencium Ken

“no no no Mama.... no.....” teriaknya dia melarang Mamanya mendekat

Tingkah lucu anaknya tak ayal membuat mereka tertawa lucu. Anak kecil yang marah jika bapaknya dipeluk oleh orang lain.

Ada rasa haru dan bahagia di hati Hana melihat semua ini. Dia sangat bersyukur sekali, di saat ini dia sampai bingung bagaimana hidupnya Tuhan ubahkan dari Hana yang dulu sombong, arogan dan angkuh, kini diubah menjadi Hana yang seperti sekarang.

Dia yang begitu membenci Ken dulu, kini dibuat jatuh hati dan seperti dibuat takluk dengan pesona Kenzie, yang dulu dia bahkan abai dan tidak meperdulikannya. Kini dia sangat mensyukuri memiliki suami sehabat Kenzie, yang mampu membawa dia menjadi seorang istri seperti saat ini.

You always bring the strength to me..... selalu itu yang Hana ucapkan atas apa yang dia capai sekarang ini.

Dia lebih bangga menjadi CEO Gauri, dibandingkan dulu menjadi GM di Hagia Shipping. Dia merasa di Gauri semua ide dan bangunan awal usahanya semua ide dan upayanya dia, dibandingkan di Hagia yang dia tinggal meneruskan apa yang sudah Papi nya capai selama ini.

Yang membuat dia semakin bahagia ialah Dekenz Gallery milik Ken juga semakin besar dan pasarnya semakin bagus. Satu hal yang buat dia terharu ialah Ken mulai melibatkan dia dalam komposisi di perusahaannya, Hana kini duduk sebagai Komisaris Utama di Dekenz, dan Ken juga sama seperti Papanya Heru, semua masalah dapur, keuangan rumah, diserahkan ke istri.

Pembelian lahan galeri yang sedang mereka rencanakan dalam waktu dekat juga diatas namakan atas nama Hana. Bagi Hana ini bukan main-main karena baginya kehidupan rumah tangga yang Ken bangun bersamanya benar-benar jadi satu kesatuan dan tidak mungkin dipisahkan oleh apapun.

Semua jalan dan cara Tuhan membentuk manusia pasti berbeda beda caranya, dan dia yakin meski berliku, namun cara Tuhan membentuknya menjadi Hana yang sekarang ini ada, itu yang terbaik. Karena bukan masa lalu, tapi masa depan yang didepan yang terpenting dan selalu kita hadapi, bukannya memandang masa lalu yang sudah tidak mungkin dirubah.

Gerakan si bayi dalam perutnya membuat dia tersdarkan dari lamunannya sesaat.

“pah.... mau sereal?”

“boleh sayang....”

Dengan cekatan Hana meracik sereal, dicampur dengan susu dan buah pisangs erta anggur hijau, lalu menyodorkan ke suaminya yang sedang duduk di ruang keluarga, menemani Dara yang sedang menonton di tabs tontonan kesayanganya.

Sambil melihat suaminya menyuap sarapannya, Hana senyum dengan penuh arti ke arah suaminya. Rambut suaminya yang selama ini gondrong kini banyak dipapas pendek, badannya juga yang kini agak naik lebih berotot karena diimbangi dengan olahraga.

“i love you, Papa.....”

“love you too, Mama.....”

Selesai sarapannya disantap habis, mangkoknya ditaruh dimeja, lalu Hana menyosor kedalam pelukannya sambil bersandar di sofa, Hana bersandar ke pelukan Ken, dan Dara yang sedang konsentrasi menonton, seperti tidak memperdulikan mama dan papanya yang sedang berpelukan

“ma.....”

“ya sayang....”

Ken agak berhati hati, namun dia sudah berpikir, bahwa dia harus cerita ke Hana, karena sudah jadi komitment dia untuk saling terbuka dengan Hana sebagai istri. Dia agak kuatir jika Hana marah karena disangka dia masih berhubungan

“kenapa papaku?”

“hmmmmm....”

“mau ngajak lagi?” goda Hana...

“mama ngaco ih...” ujar Ken sambil tertawa

“abisnya lama.... mikirnya panjang... biasanya kalo mau ngajak tapi malu-malu khan papa suka gitu...” celoteh Hana sambil tertawa

“bukan....”

“trus?”

Ken masih agak terdiam, lalu akhirnya

“kemarin aku dapat email”

Hana menegakkan badannya, dia segera mengerti bahwa ada yang serius yang mau dibicarakan suaminya

“email? Dari siapa?”

Ken masih terdiam sejenak, menarik nafas

“masalah apa?” berondong Hana

Ken menatap istrinya sejenak

“dari Mira.....”

Hana sepertinya kaget tapi tidak menampakan raut yang berbeda

“oh.... trus....?”

“ngga apa-apa.... Cuma bilang dia kalau dia akan menikah....”

Hana terdiam mendengarnya

“papa gimana?’

Ken bingung ditanya demikian

“kok aku gimana?”

Hana tersenyum

“ya... iya gimana....” sambil tersenyum melihat suaminya yang agak salah tingkah

“yah ngga gimana – gimana...”

“ya kali aja patah hati atau gimana....”

“mama ngaco....” tepis Ken

Hana kembali mengulum senyumannya

“ aku punya keluargaku sendiri sekarang.... punya Mama, punya Dara, dan punya Ethan..... ngga ada lagi yang aku pikirkan lagi sekarang ini..... “

Hana terharu mendengar kata-kata dari suaminya, dia membelai wajah suaminya dengan jemarinya

“ Tuhan marah kalau aku jalan di jalan yang bukan harusnya aku jalan....”

Hana memeluk suaminya, dia sungguh bahagia mendapati kata-kata suaminya yang membuat dia tergugah dan makin yakin, bahwa Ken sudah melepaskan semua yang jadi ganjalan

Ken memeluk Hana dan membelai lengannya.....

“pah.....”

“yah....?”

“papa mau datang ke acaranya dia?”

Ken mengerutkan keningnya

“acara siapa?”

“acara Mira lah...”

“aku ngga tau kapan.... dan ngga diundang.... ngapain aku datang....”

“oh gitu....”

“asal dia sudah bahagia... yah sudah....”

Hana tersenyum

“kalau Mama mau datang, papa mau?”

Ken mengerutkan keningnya lagi, dia bertanya tanya dalam hati

“Mira, sabtu depan mau nikah.... di Bali....” kata Hana sambil tersenyum

Ken bingung kok Hana tahu

“kenapa?” Hana senyum melihat wajah bingung suaminya

“kok......”

“nikahnya di Kamaya Bali..... sabtu depan....” masih senyum lucu

“mama kok bisa tahu....”

Hana tersenyum lebar

“tahu lah.... Mira WA Mama... kirim undangannya....”

Ken makin bingung

“ngga usah bingung.... kalo Mama mau, apa Papa juga mau datang?”

Ken tidak mampu menjawab

“kok bengong..... kalo papa mau... ayo minggu depan kita terbang ke Bali.... menghormati undangan orang.....”

Ken masih bingung

“Papa masih belum move on kalo gitu...” canda Hana

“bukan sayang....”

“trus?”

“yah... justru ngga enak sama Mama..... makanya.....”

“kok ngga enak?” potong Hana. “ kita datang saja, kan sudah punya hidup amsing-masing...”

Melihat senyuman tulus dari Hana, Ken hanya menundukan wajahnya dan mengulum senyuman

“terserah Mama....”

“masih bisa terbang kok Mama....”

Ken tersenyum

“ anggap aja kita liburan.....”

Ken menganggukan kepalanya

“ ajak juga si Mbak Tini dan Siti.....biar refreshing mereka....”

“iya boleh.....

Hana tersenyum kini dengan lebarnya, dia lalu memeluk dan mencium mesra suaminya

“kita harus bisa berdamai dengan masa lalu..... dan dengan dia undang Mama... artinya dia anggap Mama sebagai orang terdekatnya dia juga....” ujar Hana lembut.

“sekarang mama percaya dan selalu percaya ke papa.....” bisiknya lagi

“mama titip hati mama, hidup mama dan anak-anak ke tangan Papa....” ujarnya lagi sambil membelai wajah suaminya.

Ken tersenyum lalu memeluk erat istrinya, dan mencium istrinya dengan mesra.

Tiba tiba

“aduh.....” Hana teriak

Ternyata vidionya Dara sudah selesai. Dan karena sudah tamat di tabs, dia menengok ke papanya untuk diganti lagi, dan dilihat Mamanya sedang berciuman dengan papanya, naluri cemburunya timbul dan segera dia bangkit dan menggaruk lengan mamanya. Ken dan Hana tertawa melihat tingkah anaknya barusan.

“nakal yah....” ujar Hana

“siapa yang nakal?” tanya Ken ke Dara

“mama....” dengan suara cadelnya sambil nunjuk mamanya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd