Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tamu Yang Tak Diundang

Apakah imajinasi terliar yang pengen kalian baca di karya Tolrat?

  • Adik Cowo vs Kakak Cewe

    Votes: 199 15,1%
  • Adik Cewe vs Kakak Cowo

    Votes: 59 4,5%
  • Anak Cowo vs Ibu

    Votes: 338 25,6%
  • Anak Cewe vs Ayah

    Votes: 195 14,8%
  • Suami Istri vs Anak Cewe

    Votes: 90 6,8%
  • Suami Istri vs Anak Cowo

    Votes: 55 4,2%
  • Suami diselingkuhi Istri

    Votes: 288 21,8%
  • Suami vs rekan kerja/teman/relasi

    Votes: 98 7,4%

  • Total voters
    1.322
  • This poll will close: .
Tamu Tak Diundang | Part 10
Bisnis Baru

***

“Gimana sob? Udah nonton link yang gw kirim?” Tanya Dirga penuh harap. “Bagus khan? Seksi dan menggairahkan khaaann?”
Aku tak menjawab. Hanya menatap video baru yang ada ditangan sohibku.

“Buset tuh cewek kayanya masih muda banget yak. Masih pink dan kinyis-kinyis. Beruntung banget tuh cowoknya bisa punya cewek yang kaya gitu. Sepertinya tuh cewek masih SM

“Haah…? SMP?” Kagetku mendengar penjelasan Dirga, “Ga mungkin. Mana bisa cewe dibawah umur dibolehin ikutan channel mesum kaya gitu?”
“Hmmm. Iya sih. Badannya sih kayanya SMA. Tapi memeknya tuh, mulus ga ada bulu sama sekali, Bim. Jadi mirip memek cewek SMP”
‘’Dicukur kali sob”
“Kaga. Nih lihat memek doi. Bener-bener mulus. Kaya belom numbuh sama sekali…”

Dirga memperlihatkan videonya yang sedang ia tonton. Disitu terlihat vagina seorang wanita yang begitu indah. Cantik. Mungil. Bersih. Dan menggiurkan.

Sedang dikelitik oleh sebuah jari lelaki yang sudah terlihat begitu basah. Naik, turun, dan sesekali ditusuknya masuk hingga terbenam seluruhnya kedalam celah kewanitaan pasangan mesumnya. Pelan-pelan, hingga lendir kewanitaan si wanita, terlihat meleleh dan membanjir hingga kelubang anusnya.

“Gila ya video mesum jaman sekarang? Anak sekecil itu udah dicabulin kaya gitu…” Ucap Dirga yang berkali-kali menelan ludah.
“Yakin? Itu anak kecil?”
“Ya. Engga sih. Cuman gw ga kebayang aja kalo punya anak cewek seperti itu..”

KAMPRET. Kenapa aku harus dipertontonkan video seperti ini sih. Disaat aku sedang mabuk kepayang karena godaan putri kandungku yang sama seksinya. Sohibku malah membombardirku dengan video-video mesum seperti ini.
Demi mengajakku patungan untuk bisa berjumpa dengan aktris bokep yang ada divideo tersebut.

“Eh Bim. Omong-omong, lu punya anak perempuan juga khan? SIapa tuh namanya? Debby? Gebby? Feny? Ah. Gw lupa namanya. Udah SMA juga khan?”
“Febby. Iya. Dia udah SMA. Emang kenapa?” Balasku singkat.
“Kebayang nggak sih lu? Kalo misal lu punya anak seseksi dan se-hot ini?” tanya Dirga dengan senyum mesumnya. “Bakal lu perlakuin kaya gini ngga?”

“Ngga tau juga Sob.”
“Ah lu mah cupu. Ga ngerti serunya punya pikiran cabul. Kalo gw jadi lu, udah gw sikat tuh anak. Tanpa basa-basi” Cerocos Dirga heboh, “Mana Febby cakep banget khan ya? Ada photo terbarunya ga? Sini-sini, bagi dong”
“Buat apaan?”
“Ya pengen liat doang.” Girang sohib mesumku itu menengadahkan tangannya kearahku.

Kuserahkan handphoneku ke Dirga. Dan langsung saja dia scrooling photo-photo di galleryku. Aku tak khawatir dengan apa yang ada didalam sana, karena semua rekaman mesumku, sudah aku hidden dengan baik.

“ANJAAIY. Ini beneran Febby Bim?” Kaget Dirga ketika melihat penampakan putriku. “Busyet, cakep banget ya dia sekarang? Lokal tapi bule. Bule tapi lokal.” Serunya sambil terus terus mengamati setiap photo putriku.

Jempolnya terus menscroll setiap photo yang ada. Hingga, pada suatu saat, mata Dirga tiba-tiba membelalak. Kaget karena melihat rekaman penampakan Febby yang begitu menggoda.
“Ayah. Cepetan pulang dong, Anakmu sudah nggak tahan nih. Gateeelll…” Suara Febby yang terdengar begitu seksi. Basah dan mendesah manja. “Ayah bisa mendapatkan aku, jika Ayah benar-benar mau. ”

“SOOOBB? Ini beneran anak gadis lu?” Heran Dirga ketika melihat video Febby barusan. Wajahnya memerah. Ditatapnya video dengan durasi hampir 2 menit itu.

“Eh?” Aku tak pernah tahu, jika ada video Febby yang aku sendiri tak tahu, kapan ia membuatnya.
Buru-buru, aku rebut video dari tangan Dirga. Dan.

SUUUWEE. Aku kecolongan. Febby merekam tubuh telanjangnya yang sedang tiduran di kasurku sambil memanggil-manggil namaku dengan suaranya yang serak dan seksi. Febby juga terlihat sedang memelintir putting payudaranya yang sudah mengeras sambil meremasi payudara besarnya pelan. Bahkan, ia juga membuka kedua paha mulusnya lebar-lebar. Sengaja memamerkan celana dalamnya yang mungil. Lengkap dengan belahan vaginanya yang tembem. Yang jika dizoom, akan nampak, betapa basahnya liang kelamin yang ada dibaliknya.

“ANJING ANJING ANJING. Seksi banget Yula sekarang sob. SUMPAH. Kaya Yula banget yang…. Uuuhhh. Semok abis.” Seru Dirga sambil mentowel selangkangannya. Membetulkan sesuatu yang dirasanya mengganggu dibawah sana. “Bagi file videonya dong Sob.”

“NGAK..” Jawabku ketus.
“Ayolah. Sedikit aja.” Pintanya memelas.
“KAGAK MAU. Buat apaan sih?”
“Yaelah Sob. Dikiiiitttt aja. Buat koleksi aja..”
“OGAH. Koleksi apaan? Palingan buat bahan coli lu aja ya?”

“Ayolah Soob. Dikit ajalah. Suwer. Buat koleksi gw aja..” Pinta Dirga yang masih terus memohon kepadaku, “Atau kalo nggak. Gw beli deh tuh video Febby barusan.”

“Dua juta limaratus.” Isengku. Mencoba membuat Dirga menyerah akan permintaan anehnya
“DEAL!” Ucapnya heboh tanpa berpikir samasekali. Setelah itu, ia buru-buru mengetik sesuatu. “Udah gw transfer ya.” Tambah Dirga sambil menunjukkan bukti mobile banking di handphonenya kepadaku.

“BUSYET. Gampang banget nih orang foya-foya buat video seperti itu.” Batinku melihat keroyalan sohibku barusan. “Bisa cepet kaya nih gw, kalo jualan video mesum Febby yang lainnya…”
“GILAAA!. Gak mungkinlah. Mengkomersilkan putri sendiri.”

TRING.
Notif file berhasil terkirim.

“Makasih ya Sob. Wuiiih. Seksi banget Febby sekarang ya? Ahhh. Ngaceng gw ngebayanginnya anak lu Sob. Sorry ya. No hurt feeling loh. Cuman sumpah, body putri lu sempurna banget.” Girang Dirga yang terus-terusan memutar video kirimanku barusan.

Anehnya, melihat Dirga horny karena melihat video Febby, membuat sebuah perasaan aneh muncul didiriku. Terlebih, ketika melihat tangan sohibku berkali-kali membetulkan selangkangannya yang mulai tegang, membuat batang penisku juga ikutan mengeras.

“Sumpah, tetek Febby tuh idaman gw banget Sob. Besar. Bulat. Kenyal. Putih. Mirip ama tetek idola gw yang belakangan ini lagi viral. Oh. Febby. Cakep banget kamu sekarang nduk.” Ucap Dirga terus-terusan mengusap selangkangannya.

“Aaahh. Suweee lu Bim… Iri banget gw ama lu Sob. Punya bini seksi kaya Yula. Punya anak semok kaya Febby. Kampret. Sumpah gw iri.…”

Mendengat kalimat-kalimat Dirga, lagi-lagi, aku kerja tanpa bisa konsentrasi secara penuh. Walau ada sedikit perasaan bangga, akan tetapi pikiranku melayang-layang tak tentu arah. Secepatnya, aku selesaikan semua pekerjaan siang itu.
Mengirim semua pesanan pelanggan, dan buru-buru aku pulang kerumah.

***

Sesampainya dirumah, aku agak dikagetkan ketika melihat pintu apartemenku tak tertutup rapat.
“MALING NIH.” ucapku yang langsung waspada karena dengan mudahnya, aku bisa membuka pintu tersebut dan masuk kedalam.

Namun, ketika aku telah berada didalam, aku lebih terkejut lagi ketika mendapati Febby yang sedang telanjang bulat, duduk bersandar di sofa malasku. Menonton kearah TV, dengan tangan yang terlihat begitu sibuk di selangkangannya.
“ANJIM. Putriku sedang menonton film porno!!!” Kagetku ketika melihat Febby dengan headphone dikepala, yang menutup rapat kedua telinganya.

“Ooohhhh. Emmhhh. Ssshhhh… “ Desah Febby yang karena saking fokusnya, tak menyadari jika aku sudah ada dibelakangnya.

CLEK CLEK CLEK
Suara kecipakan basah vagina Febby terdengar begitu nyaring di telingaku.

Penisku, seketika tegang. Mengeras karena pemandangan putriku yang sedang masturbasi. Begitu yang mengundang birahiku dan ingin untuk ikut bergabung dengannya. Buru-buru, aku keluarkan batang penisku dan mulai mengocoknya perlahan.

“Ohhh. Seksi sekali kamu Nak.” Lenguhku yang mulai menggerakkan tanganku, naik turun disekujur batang penisku. Seolah ikut menggelitik vagina putriku dengan ujung selangkangan yang mengedut hebat. “Tubuhmu benar-benar sempurna.”

“Benar-benar menggairahkan.”
Entah kenapa, ketika melihat gelijang dan geliat tubuh telanjang putriku, aku tiba-tiba teringat dengan transaksiku barusan bersama Dirga. Tak pernah kusangka, jika berjualan video seksi putriku, yang walaupun mahal, bisa segampang itu terjual.

Melihat kesempatan itu, otak bisnisku berputar. Dan tanpa berpikir lagi, kuhentikan onaniku, lalu kuambil handphone dari saku celana, lalu kurekam semua gerak-gerik seksi nan erotis dari putriku dengan begitu seksama.
Kudekatkan kamera handphoneku. Sehingga setiap detail aktifitas mesumnya bisa terekam sempurna. Terlebih karena Febby mengenakan handphone, ia jadi kurang begitu waspada terhadap situasi yang terjadi disekelilingnya.

Berulang kali, tangan kirinya, meremasi payudara besarnya. Menarik-narik putingnya yang berwarna cerah, sambil sesekali menyelomot ujung payudaranya. Uh. Seksi sekali Febby didalam kameraku. Putriku sama sekali tak melewatkan kesempatan yang dimiliki untuk menikmati asset terbesarnya.

“SLUURP. SPUK. Ahhh…”

Berbeda dengan tangan kirinya. Tangan kanannya pun, seolah tak mau kalah. Dengan penuh semangat, Febby, tak henti-hentinya mengusel-usel kelaminnya. Mengorek lubang vagina basahnya sambil sesekali menjilat lelehan lendir yang menepel di jemarinya.

CLEK CLEK CLEK
“Oooohhh. Ohhh. Emhhh. Ohhh.” Desah Febby makin semangat, seiring gerakan jemari tangannya.

Walau jemari lentik itu tak sampai masuk mengobok-obok liang senggamanya, namun aku bisa tahu, jika birahi Febby sedang tinggi-tingginya.
CLEK CLEK CLEK

Hingga, beberapa menit kemudian, tubuh Febby mulai mengejang. Melengkung-lengkung kedepan dengan suara desahan yang makin intens. Dan setelah itu

“Ooohhh. Ayah. Oooh. Ohhhh. AAYAAHH . Ohhhhh. Ehhmmmhhh. Shhhh. Oohhh. Ayaaah. Aku keluar… AYAH. OOOHHH. ANJIING. ANAKMU MAU KELUAARR YAAAAH…“ Raung Febby yang pada akhirnya menggelepar dengan kuat. Tubuhnya terhentak-hentak, seiring ledakan orgasmenya yang begitu dahsyat.

CREEET CREET CREEECEEET CREEETT CREEET
Febby Orgasme. Begitu hebat. Disertai oleh.

SEEEERRRRRRTTTT. SEEEERRRTTT. SEEEEEEEERRRRRRRTTT.
Semburan cairan bening, dari dalam vaginanya, menyemprot segala sesuatu yang ada didepannya.

“ANJING..SEANJING-ANJINGNYA.” Febby bisa SQUIRT!!!

SEEEERRRTTT. SEEEEEEEERRRRRRRTTT.
Berulang kali, vagina putriku menyemburkan cairan kenikmatannya. Begitu banyak. Saking banyaknya, cairan vaginanya itu membasahi meja, karpet, dan hidangan yang ada didepannya.

“Hhhh… Hhhh… Hhhh… “ Deru nafas putriku terdengar begitu kecapekan. Dan tak lama kemudian, tubuhnya melemas. Tak menggelijang-gelijang kuat seperti sebelumnya.

Kumatikan rekaman videoku lalu kumasukkan kedalam celana. Setelah itu, aku menuju dapur. Mengambil segelas air minum hangat dan kubawa kembali keruang tengah.

“Nih. Sayang. Minum dulu.” Ucapku sambil mengecup kepala Febby dari belakang.

“AAYAAAHH…” Kaget Febby langsung loncat dari duduknya. “Sejak kapan Ayah ada disini?” Tanyanya sambil menutup payudara dan vagina dengan kedua tangannya. Malu.
“Sejak kamu manggil-manggil nama Ayah ketika mau ngecrit..”

Mendengar jawabanku. Muka Febby memerah. Mirip kepiting rebus.

“ASTAGA. ASTAGA. ASTAGA.” Febby buru-buru menutup wajahnya. “Maaf Ayah. Maaf banget…”

“Maaf buat apa? Ga ada yang perlu dimaafkan kok.” Jelasku sambil memegang kedua pipinya yang tak tertutup tangan. “Mencari kenikmatan diri sendiri, bukanlah sebuah kesalahan. Sayang.” Tambahku terus mencoba menenangkan putriku dengan pelukan hangat.

“Ohhh Ayah. Sumpah. Aku malu. Hiks hiks..” Tangis Febby, entah kenapa, mendadak pecah.
“Loohh. Sayang. Kok malah nangis.” Ucapku lagi sambil mempererat pelukan tanganku, “Gausah nangis gitu ah. Itu wajar kok Sayang. Itu normal. Dan kamu ga perlu bersedih gitu karena ketahuan baru saja masturbasi. ”
“Hiks hiks. Oh Ayah.” Rajuk Febby yang kemudian membalas pelukanku erat. Bahkan saking eratnya, kedua payudara bulatnya, menekan dadaku. Membuatku merasakan kelembutan payudara yang diidamkan sohib bejatku, Dirga.

“Udah udah. CUP CUP. Gausah nangis lagi ya…” Ucapku SOK BIJAK sambil mengusap-usap punggung mulusnya dengan penis yang tentu saja, kembali menegang. Menempel nyata di perut putri kandungku. “Udah. Sekarang lepasin dulu pelukanmu Sayang.” Sambungku sedikit jengah akan kekurang ajaran penisku.

“Hikss. Hiks..” Tangis Febby semakin mempererat pelukan tangannya. Membuat batang penisku yang begitu tegang, makin tergencet keras di perutnya.

“SUWE. Empuk banget teteknya…” Batinku begitu merasa kelembutan payudara putriku, makin belingsatan karena birahi. Membuat tanganku yang semula mengusap punggung mulusnya perlahan merayap turun, dan meremas kedua pantat bulatnya.

“Ayah. Sayang kamu, Febby-ku” Ucapku yang tak kuat lagi menahan birahi, menyamarkan rasa ini dengan cara meremas kuat-kuat kedua pantat bulatnya. Menjejalkan perut dan vaginanya maju. Kearah penisku yang sudah berkedut begitu hebat. “Udah-udah Sayang, Ayah mau ambil kain pel dulu. Licin semua lantai apartemen Ayah kena sembur cairan enak-enakmu. Hehehe.”

“Hiks hiks. Ayah Iiiihhhss…” Malu Febby ketika mendengar kata kain pel.
“Ayah Sayang kamu..CUP” Ucapku sambil mengecup kening putriku.
“CUP. Aku juga, Yah…” Balas Febby, mengecup bibirku, dengan kecupan mesra. “Aku juga sayang Ayah. Sayang banget ama Ayah. CUUUUP.”

ASEM. Febby, mengecup basah bibirku. Walau hanya sekitar 5 detik, tapi aku tahu, ada sisa-sisa birahi yang menempel dikecupan bibirnya.

Setelah itu, Febby lalu melepas pelukannya. Kemudian, ia mendorong tubuhku kebelakang apartemen. Menggiringku supaya menunggu diluar. “Ayah kebalkon aja dulu gih. Aku mau beres-beres sebentar. “
“Lah? Ngapain? Ayah maunya disini kok. Bareng kamu. ” Tanyaku mematung.
“Ihhhsss. Bentaran aja, Yah. Terserah, Ayah disana mo ngapain. Mo ngerokok kek. Mau ngopi kek. Ngemil kek. Bebas. Yang penting. Jangan disini dulu.”
“Oke oke. Kamu bikinin Ayah kopi ya. Ayah ke balkon dulu..” Ucapku sambil meraih mangkok keripik jagungnya yang ada dimeja. Disitu terlihat butiran-butiran cairan kenikmatan Febby yang masih berceceran

“Loohh Ehhh. Ayah. Jangan makan keripik yang itu.” Seru Febby berusaha merebut mangkok keripik itu dari tanganku, “Aku ambilin cemilan yang baru aja ya.”
“Emang kenapa?” Tanyaku belagak bego.
“Itu tadi. Kena. Ngg. Kena..” Bingung putriku, tak menemukan kata untuk menjelaskan jika mangkok dan keripik yang ada ditanganku, tersembur basah cairan orgasmenya barusan.

“Gapapa Sayang. Ayah yakin lezat kok. Pasti rasanya lebih gurih setelah kena ‘bumbu’ enak-enakmu. Hehehe” Godaku sambil memasukkan keripik jagung yang basah itu kemulutku.

“IIhhhhssss. Ayaaaaahh.” Jerit Febby kembali malu, dengan mukanya yang begitu merah.

***​

Kuletakkan pantatku di kursi balkon belakang. Memandang landscape senja kota yang berwarna jingga karena siraman mentari sore yang syahdu. Cuaca begitu tenang, dengan hembusan angin hangat ibukota yang tak terasa sejuknya.

Kutatap mangkok cemilan sore ditanganku yang basah kuyup karena semburan cairan squirt Febby.
“Hhhhh. “ Helaku, sedikit mengingat kejadian yang baru saja terjadi di ruang kerjaku. Mengingat begitu seksinya putriku ketika orgasme dan squirt.

Kuraih handphone disakuku, dan kucoba lihat hasil rekaman barusan.
Lumayan. Aku berhasil mengabadikan 5 video pendek dengan durasi rata-rata 3 menitan.

“Bagus Sob? Videonya?” Ku chat Dirga, sekedar ingin tahu reaksinya.
“Gokil Bim. Bagus banget. Ga nyangka ya, Febby bisa cakep gitu ya sekarang” Jawab Dirga tak beberapa lama kemudian.
“Iyalah. Bibit unggulan!” Jawabku sedikit menyombongkan diri
“Bibit unggulan biji peler mletek!! Sumbangsih lu mah dikit sob. Yula tuh yang sumbang banyak. Karena di body Febby, isinya asset Yula semua. Hahahaha.”

“Eh sob.” Tanya Dirga yang kemudian ta dilanjutkan lagi. Chatnya hanya tertulis typing tanpa ada kelanjutannya sama sekali. Aku tahu, jika Dirga sedang menyusun kata-kata yang lumayan panjang. Namun tak segera ia kirim kepadaku

“Ngapa?” Tembakku.
“Ngga deh. Malu gw. Ntar lu tersinggung.” Jawab Dirga.

“Jaelah. Kontol udah bengkotan aja pake malu.” Balasku
“Suwe. Beneran. Gw khawatir lu tersinggung.”
“Kagak.”
“Serius?”
“Iye. “

Cukup lama Dirga tak membalas. Ada sekitar 5-6 menit, status chatnya hanya typing, lagi-lagi tanpa ada lanjutan.

“Sob?” Tanyaku, “Emang? Tersinggung kenapa?”
“Bener ye. Lu jangan tersinggung”
“Gw bacok lu ya kalo nanya-nanya mulu. Iye Babi!!”

“Hahahaha.” Tawa Dirga dalam chatnya, “Lu ada video Febby lagi gak?”

JENG JENG.
Mulai deh transaksi ga jelasku lagi.

“Video apa?” Tanyaku pura-pura bego.
“Video yang kaya tadi barusan”
“Emang buat apaan lagi?”
“Koleksi.”
“Emang yang tadi kurang?”
“Ya kalo ada aja sih”

“Banyak. Wani piro?” Tantangku, makin gila.

“Lu mo jual berapa?” Tanya Dirga membalas chat-ku tanpa jeda lama-lama.
“2500”
“Satu video? Kurangin dikitlah. Masa ama temen sendiri seperti itu Sob. Hahaha” Canda Dirga sedikit menawar.
“Gw punya video tetek Febby.” Godaku
“SERIUS?” Kaget Dirga.
“Iyalah.”
“Berapa banyak?”
“Emang lu mo minta berapa video?”
“SEMUA!”

“25 Juta. Gw kasih 15 video. Hahaha.” Isengku menawarkan.
“Deal!” Jawab Dirga tanpa tedeng aling-aling. Yang kemudian disusul dengan screenshoot bukti transfer M-bankingnya.

GILA. BOCAH GEMBLUNG. Batinku mengumpat betapa mudahnya aku mendapatkan uang haram seperti ini dari Dirga. Walau tanpa mengetahui isi dari video-video tersebut, ia langsung saja mengirimkan sejumlah uang yang cukup besar, demi mendapatkan video tersebut.

“15 video aja, bisa dihargain 25 juta. Itupun, baru video Febby yang baru telanjang.” Pikirku berkalkulasi, “Gimana kalo video masturbasi seperti barusan gini ya? Kira-kira, berapa ya angka yang harus aku lempar?”

Buru-buru,, aku check ke kumpulan video yang sempat kurekam beberapa waktu lalu. Kuperiksa detail hidden fileku. Dan kuhitung berapa total video-video yang telah aku dapatkan.

Hari pertama, ketika Febby tidur, aku mendapatkan rekaman seksinya sebanyak 12 video. Lalu ketika putriku mandi, walau tak kuniati sama sekali, aku dapat sekitar 26 video. Lengkap dari proses sebelum Febby melepas baju, kencing, keramas, sabunan, hingga selesai.

Begitupun ketika Febby sedang beberes apartemen. Dengan hanya mengenakan celana yang menutup tubuh telanjangnya, aku mendapatkan sekitar 18 video. Waktu menjemur pakaian hanya mengenakan handuk sepinggang dan memamerkan payudara di balkon aku juga mendapat 12 video.

“Gila, aku udah punya banyak video mesum putriku nih…” Girangku yang begitu takjub akan kemesuman diriku selama Febby tinggal disini.

Jika ditotal, kurang lebih aku sudah mengumpulkan video putriku sebanyak 110 video. Yang walaupun hanya berdurasi pendek, akan tetapi cukup jelas dan detail.

“Berapa ya hasilnya, kalo video-video ini aku jual?” Pikirku berkalkulasi, “Kalo 1 video aku jual murah. Misal 500 rebu aja deh, paling nggak, aku udah punya minimal 50 jutaan rupiah, dari satu penggemar. Gimana kalo aku punya 100 penggemar. ANJING. Bisa kaya mendadak nih…”


Bersambung,
By Tolrat
 
Bimabet
Hmm....
Kok rasa rasanya ada yg gak enak yaa...
Kayaknya gmna gitu ngejual video bugil Febby....
Please dong hu...
Jangan ada transaksi gini ginian lagi yaa...
Gak rela aja bodynya Febby di lihat Ama yang lain...
Febby hanya untuk ayahnya aja....
🙏🙏🙏
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd