Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sweet Potatos (Real Story)

Yang terbaru sepertinya paling ranum 😜
Betul..secara body overall paling ranum dan proporsional..klo ane ranking kurleb kayak gini:

A. Face
1. Mia
2. Arin
3. Anty
4. Mrs. L
5. Ms. Next Arin

B. Body
1. Ms. Next Arin
2. Mia
3. Arin
4. Mrs. L
5. Anty

C. Boobs Size
1. Anty
2. Mrs. L
3. Ms. Next Arin (maybe)
4. Mia
5. Arin
 
Miss. Ry The Next Arin?

Jadi ceritanya pertengahan bulan lalu, ane mengikuti kegiatan acara kantor di suatu daerah di Kab. Bogor. Semacam gathering gitulah.

Ane memilih menggunakan kendaraan pribadi, supaya bisa berangkat dari rumah daripada mesti ke kantor dulu dan berangkat bersama rombongan bus. Dan kebetulan Mrs. L dari jauh hari menanyakan apa boleh menumpang ke lokasi acara, dan ane izinin.

Singkat cerita, berangkatlah kami berdua pagi itu. Selama perjalanan kami mengobrol biasa, tentang pekerjaan masing masing, teman kantor dan isu terkini di ruangan dan kerjaan. Kami sama sama tidak ada niatan untuk membahas masalah kemarin, dan semoga saja sudah clear dan Mrs. L sudah bisa move on, walau ternyata setelahnya sepertinya belum hehe.

Sampai di lokasi, ternyata beberapa bos dan senior ane yang suka ngeledekin ane soal Mrs. L sebelumnya, sudah sampai terlebih dahulu. Ane dengan santai menghampiri beliau beliau tersebut, seolah tidak ada apa apa dengan Mrs. L. Beda memang beban moralnya saat dilihat jalan bareng Mrs. L sebelum dan sesudah berakhirnya hubungan kami.

Acara diawali dengan game game menjemukan, kayak tidak ada inovasi kegiatan lain saja selain game kelompok. Oke ane skip bagian itu, intinya acara berjalan lancar sampai sore, namun ane kabur siang hari setelah makan siang, meninggalkan Mrs. L yang kebetulan menjadi panitia acara tersebut 🤣🤣.

Ane sedikit lupa, apakah saat itu ane sempat main tinder atau memang auto match dengan salah satu TO, yang menjadi topik cerita kali ini, sebut saja Miss. Ry. Setelahnya seperti biasa ane mencoba berkenalan, menanyakan tempat tinggal yang waktu itu katanya di bogor, dan pada akhirnya ane ketahui ternyata tidak jauh dari tempat acara kantor kemarin.

Jadi sepertinya pulang dari acara kantor, ane "ketempelan" (jin) wanita situ kali ya 😀. Akhirnya ane ajak move chat ke WA. Obrolan awal tidak terlalu intensif, namun berlangsung hampir setiap hari, dan pernah sesekali ane ajak doi Video Call sekalian menemani ane bermacet macetan saat pulang kantor. Sesekali ane mengomentari status WA doi, misalnya saat sedang jalan di Mall, atau curhatan doi tentang tetangga kampungnya, tentunya dengan sedikit flirting ala ala speak iblislah 😜.











Kami sempat tidak berkomunikasi selama 5 hari, dan akhirnya Minggu lalu tanggal 6 Agustus kami chattingan kembali.











Doi saat itu sedang foto di sebuah mall, kemudian ane komentarilah, kalau doi sudah cantik untuk menjawab rasa insecure doi pada caption yang doi tuliskan di statusnya. Doi sempat menanyakan apakah ane tidak jalan saat weekend tersebut, dan ane jawab Mager kalau weekend gini.

Kemudian doi malah nyandain "waduh nanti mager ga ya kalo ketemu aku 🤭?"

"Kapan? Ehh..di Jakarta?" Tanya ane balik
"Di Bogor donk, aku ke Jakarta Jauh" kata doi

"Ke Jakarta aku ganti transport + uang jajan deh" tantang ane

"Jakarta mana emangnya? Aku ga hapal rute soalnya. Coba ntar aku tanya orang rute ke Jkt. Weekend kamu bisa?" Kata doi

"Bisanya malah hari kerja 🤣" kata ane

"Selasa gimana?" Tanya doi

"Rabu aja ya, biar aku bawa mobil agak besaran" kata ane

"Suka ngopi ga?" Tanya ane

"Syuka banget" kata doi

Ane lalu mengirimkan sebuah foto segelas kopi susu dingin kesukaan ane di sebuah cafe langganan ane, yang dulunya berlokasi di daerah Pangpol, namun sekarang pindah ke sebuah lokasi tidak jauh dari lokasi pertama, tempat dimana ane pernah mengajak Anty, Arin, Viana, LC dari Bandung (lupa namanya), teman kantor ane Mrs. A, Mrs. L dan terakhir Mrs. R ehh 🫢

Sedikit cerita tentang Mrs. R. Jadi suatu hari ane kebetulan lagi gabut di kerjaan, dan kebetulan punya janji kepada Mrs. R rekan kerja seruangan juga untuk mencoba kopi di cafe langganan ane tersebut. Sebetulnya akal akalan ane aja si, kadang pengen aja ngajakin doi jalan berdua aja, entah sekedar ngopi atau lunch private, walau sebenarnya doi juga termasuk supel biasa diajak makan rame rame sama rekan kerja pria yang lain. So, ane ga bisa Geer juga donk ya 😆.
Mrs. R ini sempat kepo sebenarnya dengan hubungan ane sama Mrs. L, karena beberapa kali saat kami ngobrol berdua di meja kerjanya, doi sesekali suka membahas Mrs. L dan takut kalau sampai dicemburuin oleh Mrs. L misal kami ke gap sedang ngobrol berdua. Termasuk saat ane ajakin doi jalan berdua, terkadang doi menyampaikan kekhawatirannya tersebut, tapi mau!! 😃

"Ya kan yang ribut kalian berdua..hahahha" jawab ane ngasal setiap doi mengutarakan kekhawatirannya tersebut.

Dan Mrs. L ini kebetulan pernah cerita ketidaksukaannya kepada Mrs. R ini ke ane karena pernah suatu ketika saat mereka berjalan berdua ke sebuah cafe lainnya yang pernah ane dan Mrs. L singgahi, Mrs. R ini seperti mengorek ngorek informasi apakah Mrs. L ini pernah ke tempat tersebut bersama ane. Entahlah, motif dari Mrs. R ini sebenarnya apa, karena pada dasarnya doi orangnya rada tertutup, namun asyik buat dijadiin teman jalan, dan kami pernah dua kali jalan berdua saja sebelumnya. Di kedua momen tersebut, ane kadang suka spill sedikit sedikit soal hubungan ane, dan di momen ketiga, ane spill juga kalau hubungan kami sudah berakhir, walau dengan bahasa kiasan, biar Mrs. R tetap menebak nebak sendiri.

Hadeuh malah jadi melebar ceritanya, oke kembali ke Miss. Ry.

"Nanti kita ngopi disitu yah" kata doi

Senin dan Selasa kami masih saling chattingan seperti biasa, namun lebih intens dan sesekali Video Call an saat ane pulang kantor. Dan Selasa malam kami sempat membahas rencana perjalanan doi, naek apa dan turun dimana, kemudian lanjut naek apa menuju lokasi yang ane tentukan, yaitu gedung kantor di sebelah kantor ane, biar doi percaya, dan mengira ane berkantor disana 🤣.

Rabu pagi, ane chat doi menanyakan doi apakah sudah bangun, dan sejam kemudian doi menjawab sedang siap siap untuk berangkat. Sekitar jam 9 an rencananya doi berangkat dari rumah. Tak lama doi mengirimkan sebuah foto, sudah jalan menggunakan ojek online menuju stasiun KRL di Bogor 😃. Perjalanan dari rumah ke stasiun Bogor, membutuhkan waktu sekitar 45 menit, kata doi. Wew 😆



Selama perjalanan doi, ane selalu pantau keberadaan doi untuk memberi keyakinan kalau ane tidak sedang ngerjain doi atau tiba tiba menghilang.

Jam 11 doi mengabari kalau sudah turun dari KRL, dan sedang memesan Ojek Online. Kemudian doi mengabari sekitar 5 menit lagi doi sampai, dan meminta ane untuk segera turun ke bawah. Ane lalu buru buru turun menuju parkiran mobil, dan saat baru saja menyalakan mobil, doi mengabari kalau sudah sampai, dan menanyakan keberadaan ane. Langsung saja ane telpon dan mengabari kalau ane sudah mau jalan dari parkiran, dan ane mengalihkan sambungan menjadi Video Call supaya doi tenang dan yakin.

Tidak sampai 5 menit, ane sampai di area drop off lobby gedung sebelah, namun ternyata doi menunggu di luar, sehingga ane arahkan untuk segera masuk ke dalam area halaman gedung.

Sesosok wanita berperawakan ideal dengan TB sekitar 155 cm dan BB 48 kg, mengenakan pakaian berwarna magenta muda, celana skinny jeans dan sepatu sneaker putih tampak berjalan ke arah ane dari pintu keluar gedung, tidak terlalu jauh dari mobil ane.

Saat doi berjalan semakin mendekat ke mobil, ane malah fokus dengan belahan dadanya yang nampak jelas (foto di postingan komen ane), padahal doi tidak mengenakan pakaian ketat dan payudaranya berguncang bergantian, bikin ane langsung konak ehh sreg saat itu juga.

Doi lalu masuk ke mobil ane, duduk kemudian salim dan mencium tangan ane. Kini wanita dengan tampilan modis ala ABG dan tentunya Goodlooking 😍😍 sudah di sebelah ane.

"Gimana perjalanannya?" Tanya ane mengawali obrolan sembari menjalankan mobil keluar dari halaman gedung.

"Hahh..capek..ada tissue ga? Haus juga.." kata doi sambil mengipas ngipaskan tangannya ke wajahnya yang berkeringat, namun mulus dan glowing karena rajin skincare an 😊.

"Duh.*** ada tissue pulak..ya udah ini kita ke cafe yang kubilang itu ya, haus kan sama laper juga?" Kata ane

"Wah..2 jam juga ya perjalanan kamu kesini. Makasih lho, udah mau jauh jauh kesini. Takjub lho saya 😃" lanjut ane, memberikan pujian atas keberanian doi jauh jauh datang untuk menemui ane.

Doi pun menanggapi dan menceritakan tentang perjalanannya tadi.

"Hmmm..maaf ya kalau aku ga sesuai ekspektasi kamu" kata doi

"Ga kok, malah lebih cantik dan putih dibanding pas Video Call.." kata ane meyakinkan doi yang suka merasa insecure karena merasa kucel di beberapa kali Video Call.

"Ihhh..aku kucel kok..ini malah ada jerawat (padahal kecil dan samar)" kata doi

"Ga kok..malah mulus putih gitu muka kamu..beneran deh, ga boong" kata ane kembali meyakinkan

Sekitar jam 12 kurang dikit, kami pun sampai di cafe langganan ane, yang lokasinya kini di sebuah jalan kecil seperti perumahan. Setelah memarkirkan mobil agak jauh dari cafe, kami pun berjalan bersama memasuki cafe yang terletak di lantai 2, dan dibawahnya terdapat klinik gigi (clue).

Setelah memesan 2 gelas kopi yang kemarin ane promosiin ke doi, dan makanan, doi lalu bercerita soal kehidupan pribadinya setelah ane korek sedikit demi sedikit. Jadi intinya doi ini berstatus single mom, dan sudah cerai secara agama, namun belum resmi secara agama. Doi bercerita awal memutuskan menikah sama mantan karena apa, walau di usia masih sangat relatif muda (usia belasan), penyebab pisahnya karena apa, dan bentuk tanggung jawab mantan ke anak bagaimana berdasarkan hasil wawancara Ane ke doi tentunya. Di akhir pembicaraan, ane tiba tiba saja langsung tertawa ngakak, membuat doi terheran heran bertanya kenapa.

"Kamu tau dejavu ga?" Tanya ane

"Tau..kenapa?" Tanya doi

"Jadi dulu tahun 2018, aku pernah ketemu dengan kenalan cewek dari aplikasi, mirip kayak kamu gini, dari usianya, dari problemnya, dan sama kayak kamu masih gantung statusnya waktu itu, cuma bedanya dia belum punya anak aja...wkwkwkk" kata ane yang tetiba jadi teringat sama Arin

"Wah..jadi teringat sama cewek itu donk" ledek Miss. Ry

"Hahaha..iya sih, malah aku sempat bantu biaya sidangnya waktu itu. Tapi sekarang udah nikah lagi dan punya anak" kata ane

Untungnya doi tidak tertarik untuk tahu lebih dalam soal Arin. Setelah sama sama sholat Dzuhur, ane lalu menanyakan doi mau ditemenin jalan kemana lagi. Terserah aja kata doi, namun ane tidak berpikir aneh aneh saat itu. Mau menawarkan jalan ke Mall, takutnya malah lama.

"Kamu pengen tau GBK katanya, kalo kesana aja mau ga? Ntar pulangnya aku anterin kok" tawar ane

"Oh ya udah, kita ke GBK aja yuk" jawab doi

Ane pun langsung beranjak menuju Stadion GBK bersama doi. Setibanya disana, ane parkirkan mobil tidak jauh dari patung Soekarno. Ane ajak turun doi, untuk melihat Stadion GBK dari dekat. Saat turun dari mobil, doi melihat orang yang sedang duduk lesehan menggunakan tikar di halaman belakang parkiran mobil.

"Ehh..ntar kita duduk lesehan kayak gitu ya" pinta doi

"Biar kayak piknik ya heheehe" kata ane

Saat di patung Soekarno, ane pun menawari doi untuk berfoto disana. Setelah mengambil foto doi, kami lanjut berjalan menuju ke Stadion GBK. Tanpa ane sangka, doi lalu menggandeng lengan kanan ane dan sesekali bergelayutan di pundak ane, sambil tetap berjalan. Beberapa pasang mata tampak memperhatikan kemesraan kami berdua, pasangan beda umur belasan tahun ini 🤣.

Untungnya ane mengenakan masker dan kacamata hitam, sehingga sedikit mengurangi rasa malu ane. Terlebih doi mengenakan baju dengan sedikit longgar di bagian lingkar dadanya, sehingga sedikit memperlihatkan garis belahan payudara doi yang montok dan kenyal tersebut.

Orang orang yang melihat kami pasti berpikir, ane ini seorang Gadun yang sedang jalan sama Sugarbabynya. Mana di public area, di stadion pulak 🙈.

Setelah mengambil foto doi di dekat pagar stadion, kami pun kembali ke parkiran mobil. Kebetulan terdapat kios minuman di dekat situ. Kami pun singgah, sesuai permintaan doi minta dibelikan minuman. Namun ternyata tidak hanya minuman, doi ternyata pengen ngemil makanan ringan, dan sebungkus kripik dan 1 buah cup popmie menjadi pilihannya. Kami pun mengobrol di depan kios tersebut, sembari menunggu doi menghabiskan popmienya.

Hampir 1 jam kami singgah di GBK, beberapa laki laki bergantian hilir mudik di sekitaran kami dan memperhatikan Mrs. Ry saat doi sedang makan popmie. Entah ane mesti merasa risih atau bangga, berduaan sama doi di tempat umum seperti ini. Yang jelas ane udah was was saja melihat jam, karena sudah hampir jam 4 sore, dan masih harus mengantarkan doi pulang, mengingat sebentar lagi jalanan mulai macet karena jam pulang kerja karyawan.

"Kamu mau kemana lagi ni?" Tawar ane basa basi

"Terserah kamu aja, kan kamu yang tau jalan" kata Doi

Sempet kepikiran ini doi mancing atau gimana, namun niat untuk mengajak ke Hotel dengan cara bercanda ane urungkan.

"Lah..aku mah ngikut aja, kan aku ga tau kamu pengennya kemana lagi..apa mau ke Ragunan hehe" jawab ane

"Kalau PIK jauh ga darisini?" Tanya doi

"Hmmm..jauh si, sama ga searah dengan jalan pulang kita. Ga mau bilang dari kemarin sih, biar aku setting. Kapan kapan kita kesana ya. Aku anter kamu pulang aja ya" kata ane

Namun doi memperlihatkan mimik muka sedikit kecewa.

"Ya udah nanti kita cari tempat nongkrong di Sentul atau Bogor kota aja ya, biar searah pulang" bujuk ane dan doi pun setuju.

Kami pun kembali ke mobil, sesaat setelah ane nyalain mobil, ane coba cek google maps, dan ternyata jarak dari lokasi kami ke rumah doi sekitar 60 km, dengan estimasi waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Mana belum sholat Ashar pikir ane.

Ane sengaja tidak menjalankan mobil saat itu juga setelah mengecek maps. Ane lagi berpikir gimana caranya bisa mencium doi, karena tadi seperti sudah mendapat lampu hijau saat tangan ane digandeng doi.

Kebetulan doi lagi kacaan, dan masih saja mempermasalahkan jerawat doi yang ga seberapa besar itu.

"Duh jerawatku ni..gimana sih cara ngilanginnya, risih aku kalo ada jerawat gini" kata doi

"Apaan sih, jerawat segitu doank. Sini aku cium biar sembuh. Boleh ga? Hehe" Tanya ane

Doi tidak mengiyakan, namun menyodorkan pipi kanannya.

"Cuuppp..." bibir ane mendarat di pipinya

Kemudian ane raih pipi kiri doi, dan memberi gestur dengan jari telunjuk ingin mengecup keningnya.

"Cuuppp.." kini kening doi ane kecup

Tidak sampai disitu, kemudian bibir doi ane kecup, doi tidak keberatan dan memberi sedikit perlawanan. Namun ane tidak berani berlama lama, karena ada seorang pria sedang duduk merokok di belakang mobil kami.

Cukuplah sebagai pembukaan yang baik, pikir ane sembari mulai menjalankan mobil. Setelah berputar di bundaran Semanggi, jalanan mulai padat merayap, begitupun saat di toll Dalam Kota. Hingga akhirnya setelah masuk toll Jagorawi jalanan mulai lancar. Ane raih tangan doi, dan menggengamnya selama perjalanan.

"Enakan nongkrong di Sentul atau Bogor ya?" Tanya ane

"Di Sentul aja ya" kata doi

"Kita mending mampir Ashar di Rest Area atau Sentul ya..hmmm, lupa Rest Area dulu atau Sentul Selatan ya" kata ane bergumam sendiri

"Ya udah mana duluan aja ya, Rest Area atau Sentul" kata ane lagi

Lima menit jelang sampai di Rest Area, ane sempat melakukan blunder yang menyebabkan suasana menjadi awkward.

"Ntar di Sentul, mau nongkrong dimana ya? Cafe atau Mall ya?" Tanya ane

"Hmm..yang penting adem tempatnya" kata doi

"Apa mau ke hotel aja..hehe?" Tanya ane melempar pancingan

Doi yang sepanjang jalan banyak bicara dan tertawa, tetiba terdiam dan wajahnya berubah cemberut. Tangannya perlahan ditarik dari genggaman ane.

"Mampus..malah jadi antiklimaks dan awkward gini jadinya" pikir ane dalam hati

"Kan di hotel adem juga" tambah ane yang sebenarnya tidak memperbaiki keadaan

"Kamu biasa klo di Sentul, nongkrongnya di cafe mana?" Tanya ane mencoba memecah keheningan sesaat

"Ga tau, coba aku gugling dulu" kata doi sambil meraih HPnya tak lama selepas melepas tangannya dari genggaman ane.

Untungnya kondisi awkward tersebut hanya berlangsung sebentar saja, tak lama kami sampai di parkiran Rest Area. Dan saat turun, dan hendak mencari toilet, sikap doi sudah kembali biasa dan kembali menggandeng ane menuju toilet.

Setelah sama sama selesai sholat Ashar, kami melanjutkan perjalanan ke Sentul Selatan. Dan akhirnya doi meminta ke Aeon Mall, setelah cafe yang sempat di gugling tadi tidak ketemu, walau kami sudah sempat sampai di lokasi sesuai Maps.

Doi pengen makan di Marugame Udon katanya, busyet ane aja masih kenyang padahal dan doi habis makan Popmie dan keripik sebelumnya.

Setelah parkir di basement B1, kami lalu masuk ke dalam Mall tersebut. Kembali doi menggandeng lengan ane, sembari mengitari 2 lantai untuk mencari keberadaan Marugame Udon.

"Kalau dicari gini malah ga nemu, pas ga dicari aja, malah suka liat" kata doi

"Hehe..biasanya sih emang gitu. Gimana kalo kita Maghriban dulu, biar dapat pencerahan dimana tempat pastinya" tawar ane mengingat sudah hampir 30 menit kami berkeliling dan sudah masuk waktu Maghrib.

Setelah sholat, kami pun melanjutkan pencarian dimana si Udon ini berada. Hufftt..buang buang waktu aja sebenarnya, karena perkiraan ane setelah Maghrib ane sudah otw balik ke rumah sesuai izin ane ke Bu Kapolda yang tumben tumbenan sore tadi sebelum jam pulang kantor menanyakan jam berapa ane pulang, padahal biasanya tanpa ditanya, ane sebelum Maghrib ane sudah tiba di rumah. Feeling Wanita ini sepertinya 😥.

Akhirnya ketemu juga si Udon sialan ini, ternyata ngumpet di sebelah sini, pikir ane. "perasaan tadi udah sempet lewat area sini ya" kata ane ke Miss Ry dengan penuh kesabaran tentunya.

Doi pun memesan semangkuk Ramen, sedangkan ane hanya mengambil tempura dan beberapa sate satean. Dan ane sempat terkaget, tiba tiba saja ane cek HP, kebetulan ada panggilan Video Call dari Bu Kapolda yang kedua kalinya.
"Mampus..apa ada yang liat terus lapor ke doi, atau lagi lagi feeling wanita yang sedang bekerja" pikir ane

Ane lalu buru buru menyelesaikan pembayaran di kasir, lalu meminta izin ke toilet kepada Miss Ry. Setelah bertanya letak toilet terdekat, ane lalu bergegas menuju kesana untuk melakukan Video Call balasan. Kebetulan ada sofa memanjang di depan toilet dan Musholla, lalu ane melakukan Video Call dengan background tulisan Musholla 😅.

Ternyata anak ane paling bungsu yang Video Call ane menggunakan HP bundanya.

"Ayah dimana..kok belum pulang sih?" Tanya anak ane dengan nada sedikit protes

"Iya sayang..ni Ayah ntar lagi mau pulang" jawab ane

Setelah ngobrol beberapa saat sama si kecil, akhirnya ane kembali ke Marugame.

"Barusan istriku Video Call..ternyata anakku nyariin..jangan malem malem ya pulangnya" kata ane kepada Miss. Ry sesaat setelah duduk di hadapannya

Doi yang tidak terlalu terkejut mendengarnya, mengiyakan dengan mengangguk dan melanjutkan makannya.

"Kamu pasti heran ya liat aku makannya banyak gini?" Kata doi

"Ga sih..tapi kamu kayaknya ga bakat gemuk lho walau sering makan gini" kata ane
Setelah doi menyelesaikan makannya, kami lalu bergegas untuk turun ke parkiran, mengingat saat itu sudah jam 7 malam. Dan lagi lagi, waktu terbuang percuma, karena ane dan doi lupa parkir mobil dimana 🙈.

Setelah sempat nyasar ke parkiran B2, kemudian bertanya tanya ke security yang berjaga di pintu masuk, akhirnya ane bisa menemukan lokasi parkir mobil ane yang ternyata parkir di B1. Biasanya ane suka mengingat lokasi parkir dengan memfoto tulisan huruf dan angka yang tertera di tiang tiang parkiran, namun kemarin lupa karena kadung asik jalan berdua doi.

Sampai di dalam mobil, ane nyalakan AC dan tidak langsung beranjak pergi. Ini momen terakhir yang harus ane manfaatkan sebelum berpisah. Ane tatap wajah doi, dan doi mengerti maksud ane.

"Mmmuaacchhh.." bibir kami kembali bertemu

Setelah beberapa kali ciuman, akhirnya doi mengeluarkan seluruh kemahirannya dalam berciuman, yang tidak nampak saat ciuman pertama sore tadi. Bibir ane dihisap dengan ganasnya oleh doi, lidah ane mulai menelusup masuk ke dalam mulutnya, hingga akhirnya terjadi pergulatan lidah dan pertukaran ludah antara kami berdua.

Ane coba mulai grepe grepe payudara doi dari luar, sembari berciuman dengan hotnya. Namun sayang, tangan ane ditahan oleh tangan doi, kemudian ane urung untuk melanjutkan dengan menarik kembali tangan ane.
Ciuman berikutnya tak kalah hot, bibir ane dihisap kuat oleh doi, hingga berasa baal alias jontor. Ane coba lagi menggrepe payudara doi dengan memberi sedikit remasan, tangan doi sempat berusaha mencegah kembali, namun kali ini ane tetap bersikukuh untuk terus menyerang walau cuma sebentar. Selanjutnya ane mencoba menelusup masuk ke dalam rongga dada bajunya. Namun belum sempat menggapai putingnya, tangan ane keburu ditangkap kembali, sehingga kembali ane urungkan niat untuk meneruskan.

Saat masih asyik masyuk berciuman, tanpa ane sadari, di depan mobil ane tampak sebuah mobil SUV berhenti melintang, dan hendak parkir di sebelah kanan mobil ane. Tanpa pikir panjang, ane lalu bergegas menjalankan mobil untuk keluar dari Mall, dan menyisakan kekentangan untuk para suhu dimari 🤣🤣.

Saat itu sekitar jam 7.30 malam, ane coba cek Maps, estimasi perjalanan sampai keluar toll daerah rumah doi cuma sekitar 15 menit lagi. Sebenarnya ane punya niat menurunkan doi di suatu tempat yang tidak jauh dari pintu keluar toll, namun setelah ane pikir, kasian juga dan nanggung, ya sudah ane antar sampai alfamart tidak jauh dari rumahnya.

"Ntar mampir di Alfamart dekat rumahku ya, mau beli susu buat dedek. Ntar kamu turunin aku disitu aja" kata doi

Ternyata setelah keluar dari pintu toll, jalanan menuju rumah doi mulai sempit, dan berlubang. Belum lagi jalanannya yang naik turun serta sedikit berkelak kelok. Akhirnya setelah sekitar 20 menit keluar dari toll, kami sampai di Alfamart yang dimaksud doi.

"Terus dari sini ke rumah kamu masih jauh?" Tanya ane

"Ya masih sekitar 10 menitanlah, cuma jalannya kecil. ntar aku dijemput pake motor sama kakakku" kata doi

"Hmmm..ini buat beli susu dedek ya" kata ane sambil menyerahkan beberapa lembar merah kepada doi

"Makasih ya..kamu pulangnya hati hati" kata doi sambil mencium tangan ane

Kami sempat bercipika cipiki dan cup bibir sebentar sebelum doi turun dan kemudian ane balik menuju rumah.
Ane sempat cek WA di HP, dan ternyata kembali bu Kapolda mengirim pesan sekitar jam 7 an atau sejam yang lalu menanyakan ane pulang jam berapa. Ane lalu membalasnya kalau ane sedang otw menuju rumah. Ane cek maps, estimasi waktu sampai rumah sekitar 50 menit. Kemudian ane pacu mobil dengan kecepatan di atas 100 km/jam, dan sampai rumah sekitar jam 9 malam lewat 3 menit, pas sesuai estimasi Maps.

Sampai rumah, ane duduk sejenak di teras rumah sambil membakar sebatang rokok dan menikmati secangkir kopi untuk beristirahat sejenak. Untungnya tidak ada pertanyaan dan drama dengan Bu Kapolda saat itu. Ane cek WA, ternyata Miss. Ry sempat mengabari kalau dia sudah sampai rumah dan menanyakan apakah ane sudah sampai rumah.
"Makasih ya buat hari ini, udah mau nemenin" kata doi

"Iya makasih juga, dah mau jauh2 ke Jakarta" kata ane

Selanjutnya ane sedikit mengomentari tentang penampilan doi tadi, intinya ane suka dan nafsu, karena belahan doi bikin ane galfok, kemudian sedikit membahas soal ciuman tadi dan bercerita bahwa tadi beberapa orang sempat memperhatikan doi saat di GBK dan Mall AEON.







Kamis pagi, seperti biasa kami saling menanyakan kabar dan kegiatan masing masing, mengingatkan makan, dan sholat. Pun demikian di Hari Jumat, dimana doi bercerita kegiatannya habis pergi ke sekolah anaknya untuk ikut rapat orangtua murid.



Jumat sore, sepulang kantor ane kembali Video Call dengan doi saat perjalanan pulang kantor. Obrolan seperti biasa, intens, sedikit flirting hingga hampir 1 jam.

Dan kejadian antiklimaksnya terjadi saat malam hari, saat kami membahas soal kemungkinan meet up berikutnya, dimana ane sempat menanyakan kenapa doi mau ketemu ane lagi, dan doi bercerita kesan kesannya saat jalan sama ane kemarin.







Ane menangkap sinyal sinyal doi juga tertarik sama ane, namun dengan segala pertimbangan terutama jarak yang cukup jauh, akhirnya ane tegasin di awal, kalau ane ini suka mesum dan potensi ke hubungan yang lebih nakal.

"Sampai ke sex kah?" Tanya doi
Ane iyakan saat itu, dengan beberapa alasan logis ala mbah iblis tentunya. Ane sebenarnya siap siap saja misal doi berharap kompensasi berupa uang jajan bulanan misalnya, karena saat pembicaraan siang tadi, ane sempat mengukur berapa uang jajan yang biasa doi terima dari kakak kakaknya, dan masih dalam kemampuan ane lah.

Namun, ternyata doi berpikir lain..

"Ya udah berarti kita beda jalan 🙏" balas doi

"Oke...maaf ya 🙏" kata ane

"Iyh" kata penutup dari doi

Dan itulah obrolan terakhir kami hingga saat ini. Pengalaman saat bersama Arin dulu, menjadi dasar alasan ane untuk tegasin di awal. Namun, bedanya saat bersama Arin, walau ane pernah spill dikit dikit soal check in dan doi menolak, ane masih tetap jalani, karena kebetulan lokasi doi tidak jauh dari kantor ane.

The end.

Salam Kentang 🙏😜😜
 
Terakhir diubah:
Bgst..suhu @Peewee_Wik_Wik yg cerita malah ane yg degdegan..wkwk

Ane salut sm suhu yg langsung tu d poin ga pake gocek kiri gocek kanan.

Klo ada kesempatan nyambung lagi apakah bakalan diladenin suhu? *kepo*

Thank you updatenya suhu.
Deg2an napa dah? 😃

Ya belajar dr pengalaman jg kan, drpd buang2 tenaga waktu dan cuan..

Klo ada kesempatan itu, mestinya doi udah siap dgn segala kemungkinan yg ane sampaikan ya, oke mgkn lanjut.

Ini aja masih saling stalking status WA..wkwkwk..doi malah sengaja bbrp kali share foto selfie, bikin ane tergoda aja..tp sementara ane diemin dl dah
 
Ini baru namanya belajar dari pengalaman ya suhu 😁

Tapi memang harus disampaikan di awal, supaya ada kejelasan dan rasa aman dengan polda di rumah, kan bisa aja jadinya baper TO nya yang berujung bermasalah di kemudian hari

Mending di tegasin di awal, salut dengan perkembangan ceritanya, keep Update suhu 👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd