Hari pertama masuk sekolah. Iya,hari yang benar-benar aku tunggu. Kenapa enggak? Ini fresh start bung! Hilang sudah kebosananku di kelas 10! Hilang sudah jaman dijajah oleh kakak kelas! Ini waktuku sekarang, waktuku untuk merubah nasib!
Oh iya, Aku Darto, Biasa dipanggil Dar. Dan disekolah aku bukan siapa-siapa. Beneran, aku di sekolah ga pernah dianggep apa-apa. Teman kelasku sebatas kenalan, mereka antara bosan denganku atau ga mau inget nama dan mukaku. Bahkan, mungkin saat aku mati mereka cuma dateng ke tahlilan kematianku cuma buat dapet makan doang.
Aku sendiri juga masa bodoh dengan mereka, Aku orangnya gugup, hitam dan jelek. Aku tidak punya teman di sekolah, dan menurutku fine-fine aja. Di sekolah aku tidak pernah ingin untuk mengikuti kegiatan apa aja, cukup aku datang saat bel dan pulang saat bel. Tapi semua itu berubah karena Dia.
Saat pergantian ke semester 2 kemarin,kelasku kedatengan cewe baru dari Jakarta. Dinda namanya. Dia manis, bukan tipe-tipe wajah yang bakal bosan untuk dilihat terus. Dan yang membuat mataku terpaku adalah badannya. Dibalik rok span abu-abu yang dia pakai terdapat bongkahan besar pantat yang besar dan ranum. Dan bajunya yang entah kekecilan atau memang sengaja dikecilkan mampu membuat lambang Osis di saku dada kirinya berbentuk 3 Dimensi. Dinda namanya, satu-satunya cewe diluar layar hp yang mampu membuatku ingin Ngentot. Memang,aku suka bokep. Saat aku gabut tinggal search Google aja dan coli. Tapi Dinda ini berbeda, iya... Sampai-sampai koleksi JAVku (116 Gb di laptop) tidak ada apa-apanya dibanding dia.
Saat Dinda pertama kali datang ke kelasku bulan Januari awal Semester 2, satu kelas terkesima dengan penampilannya. Semua yang ada dikelas langsung merespon kedatangannya, Cowo-cowo akan melihatnya dengan senyuman, dan cewe-cewe menampilkan raut wajah cemburu. Aku? Aku terlihat yang paling gugup diantara semua cowo dikelas. Karena di Sekolah aku sendiri, dudukku juga sendirian di bangku pojok belakang, hal ini membuatku susah untuk menerima pelajaran tapi mau bagaimana lagi? Aku enggan untuk duduk di bangku depan yang kosong. Aku lebih memilih duduk di bangku tengah, namun bangku-bangku tengah sudah terisi dengan anak-anak kelas yang sudah bergerombol sendiri membentuk grup atau geng kecil. Cukup aku duduk di bangku pojok belakang, gabisa dapet pelajaran juga gapapa. Sudah Sendiri, Jelek, Bodoh pula.
Gugupku datang saat Dinda dipersilahkan memilih tempat duduk oleh guruku. MUNGKIN DINDA BAKAL MAU DUDUK DISEBELAHKU! pikirku bodoh. Dinda melihat kesekitar, lalu pandangannya tertuju ke bangkuku. LU LAGI DILIATIN MONYET,SENYUM KEK! Pikiranku mulai memberontak. Aku panik. Aku mencoba melemparkan senyuman sebaik mungkin padanya. Dinda hanya mengangguk kecil, seakan-akan dia tahu aku mencoba untuk bersikap ramah padanya. Setelah Dinda mengangguk, dia langsung memilih untuk duduk dibangku depan. Belakangan aku sadar bahwa senyumanku mirip dengan senyuman Guru ngaji yang baru aja dapat mangsa murid baru untuk dicabuli. Bodoh.
Ya begitulah kawan, Dari hari itu sampai sekarang aku hanya bisa melihat Dinda dari jauh. Hanya bisa membayangkan enaknya suara pahaku menghantam bokong semok dinda saat kita ngentot Gaya Doggy, Cplok Cplok Cplok. Aku adalah aku, orang gugup yang pemalu. Tidak mungkin aku bisa Ngentot dengan Dinda yang seperti itu. Karena Dia dalah Dia, Cewe idaman yang serba ada. Bisakah Dinda aku pikat hatinya? Atau, aku harus Perkosa?
Bersambung.
Oh iya, Aku Darto, Biasa dipanggil Dar. Dan disekolah aku bukan siapa-siapa. Beneran, aku di sekolah ga pernah dianggep apa-apa. Teman kelasku sebatas kenalan, mereka antara bosan denganku atau ga mau inget nama dan mukaku. Bahkan, mungkin saat aku mati mereka cuma dateng ke tahlilan kematianku cuma buat dapet makan doang.
Aku sendiri juga masa bodoh dengan mereka, Aku orangnya gugup, hitam dan jelek. Aku tidak punya teman di sekolah, dan menurutku fine-fine aja. Di sekolah aku tidak pernah ingin untuk mengikuti kegiatan apa aja, cukup aku datang saat bel dan pulang saat bel. Tapi semua itu berubah karena Dia.
Saat pergantian ke semester 2 kemarin,kelasku kedatengan cewe baru dari Jakarta. Dinda namanya. Dia manis, bukan tipe-tipe wajah yang bakal bosan untuk dilihat terus. Dan yang membuat mataku terpaku adalah badannya. Dibalik rok span abu-abu yang dia pakai terdapat bongkahan besar pantat yang besar dan ranum. Dan bajunya yang entah kekecilan atau memang sengaja dikecilkan mampu membuat lambang Osis di saku dada kirinya berbentuk 3 Dimensi. Dinda namanya, satu-satunya cewe diluar layar hp yang mampu membuatku ingin Ngentot. Memang,aku suka bokep. Saat aku gabut tinggal search Google aja dan coli. Tapi Dinda ini berbeda, iya... Sampai-sampai koleksi JAVku (116 Gb di laptop) tidak ada apa-apanya dibanding dia.
Saat Dinda pertama kali datang ke kelasku bulan Januari awal Semester 2, satu kelas terkesima dengan penampilannya. Semua yang ada dikelas langsung merespon kedatangannya, Cowo-cowo akan melihatnya dengan senyuman, dan cewe-cewe menampilkan raut wajah cemburu. Aku? Aku terlihat yang paling gugup diantara semua cowo dikelas. Karena di Sekolah aku sendiri, dudukku juga sendirian di bangku pojok belakang, hal ini membuatku susah untuk menerima pelajaran tapi mau bagaimana lagi? Aku enggan untuk duduk di bangku depan yang kosong. Aku lebih memilih duduk di bangku tengah, namun bangku-bangku tengah sudah terisi dengan anak-anak kelas yang sudah bergerombol sendiri membentuk grup atau geng kecil. Cukup aku duduk di bangku pojok belakang, gabisa dapet pelajaran juga gapapa. Sudah Sendiri, Jelek, Bodoh pula.
Gugupku datang saat Dinda dipersilahkan memilih tempat duduk oleh guruku. MUNGKIN DINDA BAKAL MAU DUDUK DISEBELAHKU! pikirku bodoh. Dinda melihat kesekitar, lalu pandangannya tertuju ke bangkuku. LU LAGI DILIATIN MONYET,SENYUM KEK! Pikiranku mulai memberontak. Aku panik. Aku mencoba melemparkan senyuman sebaik mungkin padanya. Dinda hanya mengangguk kecil, seakan-akan dia tahu aku mencoba untuk bersikap ramah padanya. Setelah Dinda mengangguk, dia langsung memilih untuk duduk dibangku depan. Belakangan aku sadar bahwa senyumanku mirip dengan senyuman Guru ngaji yang baru aja dapat mangsa murid baru untuk dicabuli. Bodoh.
Ya begitulah kawan, Dari hari itu sampai sekarang aku hanya bisa melihat Dinda dari jauh. Hanya bisa membayangkan enaknya suara pahaku menghantam bokong semok dinda saat kita ngentot Gaya Doggy, Cplok Cplok Cplok. Aku adalah aku, orang gugup yang pemalu. Tidak mungkin aku bisa Ngentot dengan Dinda yang seperti itu. Karena Dia dalah Dia, Cewe idaman yang serba ada. Bisakah Dinda aku pikat hatinya? Atau, aku harus Perkosa?
Bersambung.
Terakhir diubah: