Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Season 1 & 2] - Slavery Game

Tim siapakah anda?

  • Lia

    Votes: 68 21,1%
  • Indah

    Votes: 40 12,4%
  • Vera

    Votes: 20 6,2%
  • Yolanda

    Votes: 60 18,6%
  • Azizah

    Votes: 125 38,8%
  • Natsu

    Votes: 9 2,8%

  • Total voters
    322
SG 64 – Knight in the Black Armor


“Mmh.. mmhh.. mmhhh”, Adrian berteriak dengan mulut tersumpal. Ia juga berusaha untuk memberontak, tetapi ditahan oleh seorang anak buah Bramono.

Air matanya yang dari tadi ia tahan, tidak bisa ditahannya lagi dan jatuh terurai setelah melihat ibundanya dalam keadaan terikat. Dari wajahnya tergambar jelas kecemasan dan ketakutannya, membayangkan apa yang akan dilakukan oleh orang-orang jahat ini padanya dan ibundanya.

“Adriaan.. Tenanglah jangan takut.. bunda akan menyelamatkanmu nanti”, Yolanda berteriak dan berusaha menenangkan anaknya.

“Hahaha.. kamu saja tidak bisa menyelamatkan dirimu, bu Yolanda. Bagaimana kamu bisa menyelamatkan anakmu?”, ujar Bramono setelah memasuki gudang ini dan berjalan ke tengah gudang lalu menatap Yolanda sambil tersenyum mencibir.

Yolanda memperhatikan satu persatu wajah orang-orang yang masuk ke dalam gudang ini bersama Bramono. Ada 2 orang yang berdiri dan berjaga di pintu masuk gudang. Lalu ada 4 orang yang sekarang berdiri di tengah-tengah gudang dan menghadap ke arahnya.

2 dari keempat orang itu, berwajah oriental dan memakai jas dan celana panjang berwarna hitam serta kemeja putih di balik jas yang mereka pakai. 1 orang dari kedua pria berwajah oriental itu adalah pria yang duduk di kursi depan di mobil yang menjemputnya tadi.

Yolanda menduga kedua orang ini adalah anak buahnya Rudy Zhao yang dikirim dari HK.

1 orang lagi berwajah pribumi dengan rambut gondrong sedang menahan Adrian yang tangannya terikat ke belakang punggungnya dan mulutnya tersumpal.

Lalu 1 orang lagi adalah Bramono Setiawan, yang membuat Yolanda sangat terkejut karena menyadari orang yang menculiknya dan anaknya adalah orang ini. Atas perintah dari Rudy Zhao tentunya.

“Bukankah kata Reza orang ini sudah dalam kendalinya? Mengapa pria ini yang sekarang menculik adrian? Apa jangan-jangan Reza sebenarnya anak buah Rudy Zhao? Tapi itu tidak mungkin.. Buat apa..”, pikiran Yolanda berkecamuk memikirkan situasi yang dihadapinya saat ini.

Yolanda menatap tajam ke arah Bramono lalu bertanya sambil menggeram,

“Apa mau kalian? Lepaskan aku dan anakku”

Bramono terkekeh mendengar perkataan Yolanda itu lalu bertanya,

“Atau apa bu Yolanda? Apa kau sekarang sedang berharap teman-teman interpolmu itu menemukanmu dan menyelamatkanmu? Hahaha.. mereka tidak akan tau keberadaanmu sekarang. HP-mu mungkin sekarang sudah ada di tempat pembuangan akhir sampah setelah berjalan-jalan keliling kota J tadi”, ujar Bramono menjelaskan kepada Yolanda situasi yang dialaminya saat ini.

Yolanda sontak terkaget setelah mendengar perkataan Bramono. Satu-satunya penolong yang diharapkannya tadi bisa menyelamatkannya, perlahan harapan itu semakin memudar.

Yolanda menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya. Ia langsung menyadari, berarti sekarang hanya tinggal bergantung pada dirinya sendiri.

Ia percaya diri kalau dengan tangan kosong dan tidak sedang dalam keadaan terikat, ia bisa menang melawan keenam orang ini. Tapi Yolanda juga tau, beberapa orang ini atau bahkan semuanya, memegang senjata api. Jadi ia harus mencari cara supaya mereka lengah.

Yolanda yakin, orang-orang ini tidak akan melepaskan ia dan anaknya walaupun ia sudah menuruti semua kemauan mereka. Jadi pertama-tama, Yolanda harus melepaskan ikatan tangannya ini atau membuat mereka yang melepaskan ikatan di tangannya.

Sebagai seorang wanita cerdas yang sadar bahwa dirinya memiliki paras cantik ditambah dengan body-nya yang pasti membuat laki-laki manapun tergiur untuk mencicipinya, Yolanda sudah menduga bahwa dirinya akan diperkosa oleh orang-orang yang menyekapnya ini.

Kemungkinan besar setelah ia memberitahukan kepada mereka, siapa yang membocorkan rahasia tentang operasi mereka dengan kapal kargo itu.

Kalau saja hanya Yolanda sendiri yang diculik oleh orang-orang ini, ia akan tetap tutup mulut, bagaimanapun mereka akan menyiksanya nanti.

Namun dengan terancam atas keselamatan Adrian, mau tidak mau, ia harus memikirkan cara untuk bisa menyelamatkan setidaknya Adrian dan kabur dari tempat ini.

Yolanda tetap akan mencoba mengulur waktu, karena ia masih berharap bantuan akan segera datang. Walaupun harapannya itu semakin menipis sehingga ia harus mencara jalan lain.

Yolanda melirik ke arah pintu yang ada jauh di depannya, yang menuju ke sebuah ruangan kecil. Terlintas sebuah ide dalam pikirannya. Lalu ia menjawab pertanyaan Bramono tadi,

“Baiklah. Apa mau kalian? Apa kalian berjanji akan melepaskanku dan anakku, kalau aku menuruti semua yang kalian mau?”, kata Yolanda ketus.

“Haha aku suka ngobrol dengan wanita cerdas dan berani sepertimu, bu Yolanda. OK aku akan melepaskanmu dan anakmu kalau kau menuruti 2 hal yang kuminta”, jawab Bramono santai.

“Katakan”, ujar Yolanda sambil mencibir.

Bramono tersenyum lebar lalu berjalan beberapa langkah ke arahnya dan berhenti. Kemudian ia bertanya,

“Jawab.. Siapa yang memberitahumu tentang kapal kargo itu? Apa itu dari salah seorang anak buahku?”, tanya Bramono dengan nada dingin. Tapi di akhir pertanyaannya itu, Bramono mengedipkan matanya.

“Eh?”, Yolanda sedikit kaget dengan perilaku Bramono barusan namun ia tetap menjawab,

“Aku tidak tau apa yang kamu bicarakan”, jawabnya masih mencoba mengulur-ulur waktu.

“HAH! Jawab dengan jujur, bu Yolanda. Atau kami tidak akan segan-segan menyiksa anakmu di depanmu. Katakan, apa ada di antara kami disini yang memberitahukan informasi itu kepadamu? Kami tau ada dari pihak kami yang membocorkan rahasia tentang kapal kargo itu”, bentak Bramono sambil mengedipkan lagi matanya di akhir kalimatnya.

Kali ini Yolanda tidak menunjukkan ekspresi apa-apa setelah melihat tingkah Bramono itu. Setelah berpikir sesaat, lalu ia menjawab,

“Tidak”

Bramono tersenyum semakin lebar lalu berjalan lagi semakin mendekat ke arah Yolanda hingga kini jaraknya tinggal sekitar 3 meter dari Yolanda.

“Tidak? Tapi apa itu artinya orang itu adalah salah satu anak buahku?”, tanya Bramono lagi lalu mengedipkan matanya lagi.

Yolanda terdiam beberapa saat lalu mengangguk. Bramono yang melihat jawaban dari Yolanda itu lalu membalik badannya dan melihat ke salah seorang anak buah Rudy Zhao yang dikirim dari HK itu.

Pria itu mengangguk kepada Bramono. Kemudian Bramono menoleh ke arah anak buahnya yang menjaga pintu dan berkata,

“Roy.. seperti yang sudah kita omongin tadi, kumpulin orang-orang kita ke gedung utama, sisakan sebagian untuk menjaga gerbang depan. Terus bawa 5 5 dari mereka kesini”, kata Bramono menginstruksikan anak buahnya itu.

“Baik bos”, jawab pria bernama Roy itu lalu membalik badannya. Namun sebelum ia membuka pintu gudang, Bramono memanggilnya lagi.

“Tunggu.. Kumpulin saja orang-orang kita. Nanti aku akan menghubungimu untuk mulai bawa 5 orang pertama kesini”

“Baik bos”, jawab pria itu lagi lalu ia keluar dari gudang ini dan menutup pintunya kembali.

Setelah pria itu pergi, Bramono membalikkan badan lagi ke arah Yolanda dan berkata,

“Setelah kamu menunjukkan kepada kami siapa mata-matanya, kami akan membebaskanmu dan anakmu. Tapi sebelumnya bu Yolanda harus melakukan 1 hal lagi untuk kami”

“Apa lagi yang kalian mau?”, tanya Yolanda dengan membentak.

Bramono tersenyum menyeringai lalu berkata,

“Kebetulan hari ini saya kedatangan tamu dari HK. Saya mau, bu Yolanda bersedia untuk melayani tamu saya ini dengan sebaik-baiknya.”

“HAH! Kau mau aku menyerahkan tubuhku untuk mereka? Cuih Mimpi!!”, jawab Yolanda sambil meludah ke arah Bramono.

“Haha apa bu Yolanda masih belum sadar dengan kondisimu sekarang? Apa aku harus menyiksa anakmu di depanmu sekarang juga?”, ancam Bramono sambil menoleh ke arah anak buahnya yang sedang memegang Adrian.

Lalu anak buahnya itu dengan gerakan kasar menjambak rambut Adrian ke belakang sampai kepalanya mendongak.

“Tu-tunggu.. baiklah aku bersedia melakukannya”, ujar Yolanda pasrah.

Sontak keempat pria dalam gudang itu terkekeh sambil menyeringai mesum kepada Yolanda.

“Good..good.. Kalau kamu bekerja sama dengan baik, kami tidak akan melukai anakmu”, kata Bramono senang. Lalu ia menoleh ke arah salah satu pria HK itu dan bertanya,

“She’s yours.. tapi sebelumnya, bolehkah aku mencicipinya sedikit?”

“Ok.. tapi vaginanya jangan kamu sentuh. Itu bagian kami. Ini, suruh wanita itu meminum 1 pil ini. Ini produk baru kita yang sudah siap dipasarkan”, kata pria itu lalu melempar satu sachet plastik yang berisi beberapa butir pil berwarna merah muda.

Bramono menangkap plastik itu lalu mengeluarkan 1 butir pil, kemudian ia berjalan mendekati Yolanda.

“Buka mulutmu”, perintah Bramono.

Yolanda menggeram namun ia akhirnya hanya bisa pasrah dan membuka mulutnya. Bramono memegang pil itu dengan jempol dan telunjuknya sambil berujar,

“Telan ini lalu nikmati saja malam ini, bu Yolanda. Setelah urusan kita beres, kami akan melepaskanmu”

Yolanda dengan terpaksa, menelan pil itu. Lalu Yolanda sedikit tersentak dan bergidik, karena dengan tiba-tiba Bramono mendekatkan wajahnya ke leher bagian kirinya sambil menghirup dan berkata pelan tapi masih bisa didengar oleh kedua pria HK itu,

“Hmmh aku suka wangi tubuhmu.”

Namun Yolanda menjadi semakin tersentak karena Bramono tiba-tiba membisikkan sesuatu padanya. Setelah itu, Bramono menjauhkan wajahnya dan berkata lagi,

“Kudengar kamu adalah wanita yang dingin, bu Yolanda. Tapi aku tidak menyangka ternyata selain cantik, kamu juga punya aset payudara sebesar ini”, kata Bramono sambil meremas payudara kanan Yolanda dengan tangan kirinya, lalu memajukan wajahnya lagi dan mencumbu leher Yolanda tadi seraya berbisik lagi.

Yolanda mendengarkan apa yang dikatakan oleh Bramono, sambil memasang wajah jijik. Ia juga sedikit melenguh ketika Bramono meremas-remas payudaranya itu.

Bramono menjauhkan wajahnya lagi lalu berniat untuk mencium bibirnya. Namun tiba-tiba..

DUGGG

Bramono terhuyung setelah Yolanda menanduk wajahnya yang langsung membuat hidungnya mengeluarkan darah.

Lalu..

DHAGG

Yolanda menendang rahang Bramono yang mengakibatkan ia terlempar ke belakang lalu terkapar tak bergerak.

“BANGSAT KALIAN!!”, teriak Yolanda.

“Boss!!”, kedua anak buah Bramono yang melihatnya terkapar di lantai itu seketika langsung berlari ke arah Bramono.

Salah seorang diantaranya langsung mengecek kondisi vitalnya lalu berkata kepada kedua pria HK itu, “Dia masih hidup. Tapi kita harus membawanya ke rumah sakit”

Seorang lainnya lalu berjalan ke arah Yolanda sambil berteriak kepada Yolanda dan berniat menghajarnya,

“Pelacur BANGSAT!!”

Namun pria HK yang berwajah codet mencegahnya,

“Tunggu.. Kalian bawa Bramono ke rumah sakit. Kami akan mengurus wanita ini.”

Anak buah Bramono yang mau menghajar Yolanda tadi seketika berhenti, ia masih menatap marah ke arah Yolanda selama beberapa saat sebelum membantu temannya menggotong Bramono lalu membawanya keluar gudang.

Lalu pria bercodet itu mengeluarkan sebuah pisau dan menoleh ke arah Adrian. Yolanda yang melihat perilaku pria itu, tak ayal langsung berteriak dan memelas,

“TIDAKK! JANGANN!! Ok.. Ok.. maafkan aku.. aku berjanji akan menuruti semua kemauan kalian. Tapi tolong jangan sakiti anakku..”

Pria itu menoleh lagi ke arah Yolanda dan menatapnya tajam. Terlihat Yolanda sudah pasrah dengan situasi yang dihadapinya. Perlahan tubuh Yolanda juga bergerak gelisah. Pria itu tersenyum menyeringai memperhatikan gerak-gerik Yolanda.

Setelah beberapa saat, pria itu berjalan ke arah Yolanda. Melihat pria itu semakin mendekatinya, Yolanda berkata kepada anaknya,

“Tutup matamu, Adrian”. Namun Adrian berteriak lagi tertahan oleh sumpalan kain di mulutnya.

“Mmhh… mmmhh.. mmh”

Ia berusaha meronta untuk menolong ibunya, tapi ditahan oleh pria HK yang satunya. Lalu ia hanya bisa menangis sejadi-jadinya.

“Cukup Adrian. Please percaya sama bunda.. tutup matamu dan jangan bergerak”, ujar Yolanda lagi. Adrian pun seketika berhenti meronta walaupun masih sambil menangis terisak.

Setelah Yolanda melihat putranya itu diam dan tidak memberontak lagi, ia menoleh ke arah pria yang sedang berjalan ke arahnya itu lalu tersenyum mencibir sambil melepehkan sesuatu dari mulutnya. Ternyata ia dari tadi pura-pura sudah menelan pil itu.

Dan..

PSIUWW.. BRUKK

Pria HK yang sedang memegang anaknya itu, tiba-tiba ambruk ke lantai. Belum sempat pria yang berjalan ke arah Yolanda itu membalik badannya untuk melihat apa yang terjadi di belakangnya, tiba-tiba timah panas sudah menembus kepalanya. Pria itu pun menyusul temannya ambruk ke lantai dan terkapar tak bergerak.

Lalu Yolanda melihat pintu belakang gudang terbuka, kemudian muncul lah seseorang yang berpakaian serba hitam dan memakai topi dan masker penutup mulut yang juga berwarna hitam.

Walaupun mulut dan hidung orang itu tertutup masker dan orang itu juga memakai topi, Yolanda masih bisa mengenali orang itu dari tatapan matanya. Tatapan laki-laki itu, yang akhir-akhir ini sering hadir dalam lamunannya. Yang sudah membuat perasaannya berubah-ubah, dari awalnya kesal, marah, penasaran lalu ke cemas kemudian akhirnya menjadi rindu.

Dan saat ini, di saat Yolanda sedang dalam keadaan tidak berdaya dan sangat membutuhkan sosok seseorang yang bisa menyelamatkannya, namun sosok ‘knight in the shining armor’ yang diharapkannya bisa menolongnya itu, muncul secara tiba-tiba dengan berpakaian serba hitam.

Yolanda melihat laki-laki itu berjalan cepat ke arah Adrian, membisikkan sesuatu kepada anaknya lalu membuka tali yang mengikat tangannya dengan sebuah pisau kemudian melepaskan sumpalan kain di mulut Adrian.

Setelah itu, laki-laki itu berjalan menuju ke arahnya. Sambil membuka ikatan talinya laki-laki itu bertanya,

“Kamu bisa bergerak? Kita harus segera pergi dari sini”, kata pria itu dengan suara lembut.

Yolanda hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan dari laki-laki itu. Ia hanya menatap ke arah mata laki-laki itu. Tatapan laki-laki itu, yang kini dirasakannya membuat dirinya menjadi tenang dan merasa dilindungi. Tatapan berkharisma yang kini juga membuat jantungnya berdegup lebih kencang..



….

….

….
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Reza maen curang, dia nyuruh Bramono untuk memasukkan pil ke Yolanda.
Sepertinya karna efek pil Yolanda bakalan kenthu sama Reza di depan Adrian 😋
- Jika Adrian lelaki maka dia bakalan ikut nyicipin memek mamanya.
System : "Selamat untuk Andrian telah memasuki jalur Incest, mendapatkan reward Gel Pembesar Kontol."
- Jika Adrian bukan lelaki maka dia akan coli sambil nonton live show mamanya dengan Reza.
System : "Adrian gagal menjadi lelaki karna memilih jalur Cuck, maka terkena hukuman kontolnya dikurung Chastity Belt seumur hidup."

Suhu mohon masukkan salah satu dari opsi diatas, jika tidak kutimpuk kepalamu dengan bata.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd