GadisAmoy
Senpai Semprot
- Daftar
- 12 Dec 2019
- Post
- 895
- Like diterima
- 1.335
Rin kamu seperti anak kecilMakacy abangkuh. Nda mewek kok bang... Huaaa![]()
Diminta jangan nangis malah semakin

Rin kamu seperti anak kecilMakacy abangkuh. Nda mewek kok bang... Huaaa![]()
catatan kehilangan
kupandangi bilik dalamku sendiri
ternyata hati ini masih sama saja
rajin mencatat, menghitung
dan memprediksi kehilangan
seperti sekian banyak moralitas
yang perlu dievaluasi
dengan beberapa catatan revisi
kemarilah, tolong ajarkan aku
bagaimana cara menahan
genangan air yang tertambat
di pelupuk mata
sebelum aku tercecer
dan menghablur dalam hujan
kita selalu berharap bahwa
tiap kita punya arti
untuk sekadar hidup hari ini
untuk sekadar menyambut
kealpaan esok pagi
Hahahha... Rin mang bawaannya begitchu, bang. Maaph..Rin kamu seperti anak kecil
Diminta jangan nangis malah semakin![]()
setelah pentas usaiaku membaca gelisahmu
namun seperti gelisahku juga
kita tak pernah bisa menemukan hilir ataupun muara
tempat ke mana kita akan menyusur dan mencari
segalanya mengharu biru rasa
bahkan ketika kita tidak lagi menyadari;
kita adalah pemeran
di atas pentas bernama tresna waradhana
Bang @Tomat77 lancar sekali buat puisi 17an... Ciamkk! Rin susah banget. Apq sih resepnya? Apa harus makan tomat sekilo dulu?ibu, jangan kau alih pandang mu..
Nanda tahu, gersang, pelik, kotor.
Jangan hukum kami semua..
karena segelintir gabah yang menempel..
ibu, walau sawahmu tergerus lambat laun..
hutanmu menyusut petak demi petak..
gunung mu gundul akibat tangan..
laut mu yang elok dikotori..
tak apa ibu, terus awasi kami, terangi kami..
jangan tinggalkan, hukum kami ibu..
walau semu,
Nanda yakin, semngatmu erat di generasi mendatang..
ibu, tunggulah,
kami akan ceritakan warisan mu..
padimu kan tersebar menjadi pokok.
hutanmu terkenal hebatnya..
laut mu luas, elok, mancanegara kan datang..
tanah mu kan terkenal hingga pelosok..
anak - cucu - cicitmu akan bangga terhadap bendera..
ibu, tanah tercintamu akan berulang tahun..
kuharap engkau menguatkan mental kami..
mendorong, enjernihkan pikiran kami..
bimbing kami ibu..
Skincare kudu ada tomatan siyBang @Tomat77 lancar sekali buat puisi 17an... Ciamkk! Rin susah banget. Apq sih resepnya? Apa harus makan tomat sekilo dulu?![]()
Wokeh... Aku catet, bang.Skincare kudu ada tomatan siy..
Boleh banget. Silakan. Kan bisa mewarnai Trit rin uga..Itu uda di cut tkut kepanjangan.. Nanti bole ga.. Series nya syukur, gugur bunga, tanah air.. Ah gtu deh.. Daripada mendem di buku diary doang![]()
Menyentuh sekali bang Ray. Sederhana tapi lugas. Rin suka.Menjelang tidur ,
Pikiran saya melayang ,
Menyusuri luka demi luka,
suka ,
bahkan pertengkaran yg menjelma airmata...
Kadang di satu hari,
Saya bahagia berkali kali lipat cuma karna melihatmu tersenyum ..
Kadang dihari lainnya,
Saya sedih setengah mati dan menyesal telah menjatuhkan airmatamu sampai sesak rasanya...
Ternyata memang semua yg ada di alam ini hny sementara..
Bahkan Untuk perasaan dan takdir ...
Jadi saya berusaha tidak sia - siakan yang sementara itu...
Karena semua rasa ini adalah bagian dari saya..
termasuk dirimu
R.M
Kenapa tulisan boldnya jadi merahMenyentuh sekali bang Ray. Sederhana tapi lugas. Rin suka.Makacy sudah berbagi rasa di sini.
Karena aku suka, hihihi...Ky distabilo gitu maksudnya, bang.Kenapa tulisan boldnya jadi merah![]()
Di tandain gitu ya ...Karena aku suka, hihihi...Ky distabilo gitu maksudnya, bang.
Iya. Bang Ray telat nyadarnya. HahahaDi tandain gitu ya ...
Makacy bang Tomato... Puisinya ngenes bgt
Lembar usang bercerita kembali,
Betapa hebatnya pendahulu Negeri ini.
Jeritan, teriakan penyiksaan kesakitan
Sungguh bak makanan buatmu.
Sayatan, tembakan, jeritan parau
Hingga darah menjadi sungai..
jua air mata kering dijumpai
Dan kau, menangis pilu melihatnya..
Kaki mu yang tak ber alas itu.
Dengan pilu menginjak mayat saudaramu..
Namun engkau tak gentar.
Rasa cinta tanah air
Menyatu dalam merahnya darah
Meng akar hingga putihnya tulang
merengsek dengan runcingnya bambu
Berjuang hingga raib.
Bercerai dengan raga
Menantang maut
Door..
peluru itu menembus kokohnya dada..
Tapi kau terus maju..
DOR
Kaki mu berat tertahan..
Dor.
, merdeka atau mati
Takkan usang oleh waktu,
Semangat perjuanganmu abadi.
kala ruangan itu terbuka..
Kuhirup semangat yang tak habis.
Aku tahu senapan itu..
Senapan itu tersimpan air mata pilu
Aku tahu kau bergetar memegang nya..
Kau meninggal kan kekasihmu..
Demi tanah air ini..
Aku pun jua tahu..
Ibu - ibu kehilangan cintanya..
Melepas kepergian kalian..
Ibumu tahu, kecil klian kembali..
Kau pun juga melihat..
Saudaramu terbujur kaku..
Tertembak hingga mengucur darah..
Dalam hening bergetar di akhir mulutnya..
Merdeka!!!!
Ah sial,
Lamun ku terlalu melampaui waktu..
Ruangan ini suci,
Tak pantas aku menitikan air mata..
permisi...
Iwan yg bernyanyi fals..malam makin sungsang
aku mendengarkan iwan yang fals bernyanyi
menyanyikan lagu tentang jiwa;
rumah yang sudah lama kita tinggalkan
hari ini tak ada koran
tapi amis darah itu masih tercium juga
sebab tak ada yang berani mematikan televisi
siapa yang datang di tengah malam, wahai sahabat?
tutup jendela, kunci pintu dan matikan lampu
aku tak ingin pekik merdeka* itu
masuk ke dalam mimpi
*tanya sendiri: apakah negara ini sudah benarbenar merdeka?
Selamat ulang tahun ibu pertiwi![]()
Terima kasih sudah sudi mampir di trit puisi rin, bang. Mantab puisinya. Terus berkarya dan jaga kesehatanEntah sudah berapa ratus puisi kau cipta
Sebagian besar isinya adalah tentang mereka
Yang dulu katanya saling mencinta
Walaupun kutahu itu bukanlah fakta
Senja ini kembali kamu goreskan tinta
Di atas kertas putih pengganti cerita
Tapi kali ini bukanlah syair cinta
Bukan juga dusta dan linang air mata
Itu hanya kisah lama yang tak berharga
Kali ini kamu hanya ingin teriak merdeka!
Dan melantunkan sebuah doa
Semoga Indonesia semakin jaya
Kita hidup makmur dan sejahtera
Terbebas dari belenggu virus Corona
Aku, kamu dan kita juga mereka makin keren dalam gaya
![]()
Ciamik babangkuh. Puisi bang Ray penuh kerinduanMaaf jika sibukku.
menelantarkan kita di jalur yang sepi.
hingga semua tanya perihal kita.
terlalu sulit menyebrangi waktu.
sampai pada titiknya dimana semesta jadi tahu.
rindu menyapa kita lebih cepat dari susunan kata.
Namun jika aku harus memilih sebuah persimpangan langkah.
aku pasti hanya ingin menetap dan berhenti bersamamu.
Kepada rindu yg mencekal ini.
Kukirim untukmu sebuah ingatan.
Lewat waktu yg mengalun senyap.
Lewat puisi yg memanggilmu dalam sepi.
maka singgahlah sejenak dibait-baitku.
Meski hny untuk sekedar tahu.
Bahwa ,
Kata adalah perantara paling dekat saat raga tak saling mendekap.
___
Untuk raga yg belum semPat kutemui...yang kini sedang kuselimuti dengan hangatnya rindu...bertahan dan sampai jumpa nanti...
___
Apa ni paklur.. Nganu lgi tahMaaf jika sibukku.
menelantarkan kita di jalur yang sepi.
hingga semua tanya perihal kita.
terlalu sulit menyebrangi waktu.
sampai pada titiknya dimana semesta jadi tahu.
rindu menyapa kita lebih cepat dari susunan kata.
Namun jika aku harus memilih sebuah persimpangan langkah.
aku pasti hanya ingin menetap dan berhenti bersamamu.
Kepada rindu yg mencekal ini.
Kukirim untukmu sebuah ingatan.
Lewat waktu yg mengalun senyap.
Lewat puisi yg memanggilmu dalam sepi.
maka singgahlah sejenak dibait-baitku.
Meski hny untuk sekedar tahu.
Bahwa ,
Kata adalah perantara paling dekat saat raga tak saling mendekap.
___
Untuk raga yg belum semPat kutemui...yang kini sedang kuselimuti dengan hangatnya rindu...bertahan dan sampai jumpa nanti...
___
Ng suka nganu nganu sukanya ygApa ni paklur.. Nganu lgi tah![]()
Nganu tuh apa sih bang Tomat?Apa ni paklur.. Nganu lgi tah![]()
Hahhh... kok jadi aku?Ng suka nganu nganu sukanya ygngini (TS)
![]()