Suara jangkrik terdengar dihalaman rumah sederhana ini. Penghuninya sebagian sudah lelap diperaduan masing masing. Botak duduk dipagar kayu serambi rumah sambil menghisap rokoknya menikmati suasana malam ini, terlintas kejadian waktu siang tadi di Elf dimana indahnya bentuk belahan dada Citra. Huufft
seandainya malam ini bisa berdekatan dengan Citra tentu sangat menyenangkan Batin Botak. Kang Irwan, silahkan diminum kopinya
malam ini dingin banget soalnya.. sebuah suara merdu sadarkan lamunan mesum Botak. Dimeja kecil dibelakangnya Andin merunduk menyimpan kopi yang masih mengepul. Hanya mengenakan kain jarik yang menutupi tubuhnya dia terlihat sangat mempesona. Terima kasih Neng
Botak berucap sambil salah tingkah karena kain itu hanya menutupi setengah dada Andin.
Andin bukannya menutupi tubuhnya dan masuk malah duduk menghadap ke Botak sambil menyilangkan kaki. Kang Irwan asalnya darimana dan kerja apa?? tanyanya. Botak menjawab dengan sedikit gugup Dari Bandung Neng, klo kerjaan mah masih serabutan, dalam hatinya berujar Sial nih cewe bikin panas aja mana cuca mendukung nih.
Oh..ayo Kang diminum keburu dingin ntr ga enak..Oh iya makasi terburu buru Botak mengambil gelas itu dan Aduuh..panas Botak mengaduh saat jari jarinya melepuh saat memegang gelas itu. Sebagian kopi panas itu tumpah ke baju dan celana Botak. Refleks Andin memegang jari Botak Aih..Ko ga ati ati sih Kang katanya sambil jongkok dihadapan Botak.
Jari telunjuk Botak ditiup dan di usap usapnya. Sakit di jarinya mendadak hilang demi melihat dada Andin di bawahnya dan otomatis Juniornya mengeras. Udah Neng.*** apa apa lagian melepuh sedikit aja Ujarnya. Ih
Si Akang teh gimana..sedikit juga sakit Andin tetap meniup jari itu. Botak makin blingsatan dan Junior makin tak terkendali pengen eksis sehingga celana pendeknya terlihat menggembung.
Neng.*** enak ah klo keliatan orang apalagi calon penganten Botak masih berusaha sadar diri ada di kampong orang. Tenang aja Kang, penduduk disini itu jam segini dah masuk kamar semua, bentar lagi juga listrik mati karena disini PLN udah seminggu ini gangguan kena petir jadi sekarang pake genset dari rumah Pak Kades terang Andin. Botak memegang bahu polos Andin mengajak dia untuk berdiri. Alamak..halus bener kulitnya
Batin Botak.
Eh..Baju ama celana Akang kotor dan basah kena kopi tuh.. Andin melihat baju dan celana Botak dan tidak sadar membersihakan Baju dan celana Botak dari ampas kopi yang menempel dengan tangannya. Eh..ini ko keras banget Kang?? Ucapnya pada saat dia menyentuh celana Botak. Iya Neng
ga tahan liat Neng malem ini begitu cantik dan menggairahkan Botak menutupi rasa malunya dengan merayu Andin.
Iya gitu Andin cantik??cantik mana ma teteh Citra?? tanyanya manja. Posisi mereka berdua sangat dekat sehingga ujung buah dada Andin menyentuh perut Botak. Tinggi Andin memang lebih pendek dari Botak. Botak bingung namun dia jawab juga Dua duanya cantik.
Klo disuruh milih Akang pilih Andin apa Teh Citra Tanya Andin dengan kepala sedikit mendongak dan mulut basahnya menggoda Botak. ====
Preeett (suaranya ga enak yaa) suasana tiba tiba gelap gulita karena listrik padam dan jarak antar rumah yang berjauhan menjadikan kesempatan ini tidak disia siakan Botak. Dia rengkuh pinggang Andin sambil berbisik di telinga Andin Akang akan pilih yang ada di hadapan Akang saat ini. Andin menggeliat geli tapi tangan kanannya melingkar di pinggang Botak dan tangan kirinya menyentuh celana Botak " Kalo gitu Andin akan pasrah aja ma Akang malam ini Desahnya.
Tangan Botak menunduk dan memegang pipi Andin, kepalanya menunduk mencari bibir Andin. Ehhmmm
Andin mengerang tertahan saat bibir basahnya berhasil di lumat Botak. Tangan Botak bergerak ke bawah dan menemukan sepasang gundukan yang empuk dan hangat. Kang
kita pindah ke belakang yuu ajak Andin. Mereka lalu bergegas menuju belakang dengan cahaya senter kecil dari korek Botak. Mereka menuju kebun belakang dimana ada saung disana. Sampai disana Botak langsung memeluk Andin dari belakang dan mencium lehernya. Geli Kang
Desah Andin.
Tangan Botak berada di dada Andin yang tidak bisa berbuat banyak karena posisi yang kurang memungkinkan dia membalas kelakuan Botak. Aahhh
Kang
Andin makin blingsatan dan tangannya bergerak mencari sesuatu di celana Botak.
Uhh..besar sekali Kang Saat dia berhasil mengusap dan memegang Junior dengan tangan kirinya. Botak tidak menjawab, dia sibuk membuka ikatan kain Andin. Dan saat kain itu terbuka langsung tubuh Andin dibalik dan mulutnya langsung menyerbu Dada Andin. ooohh
nikmat Kang
teruuus Kang
oh, ini burung ko gede banget Andin meracau sambil tangannya mengocok pelan Junior yang telah berhasil dikeluarkan dari sangkarnya.
Tubuh Andin dibaringkan di lantai saung beralaskan kainnya. Botak lalu merunduk terus menjilati putting kiri dan sesekali menggigit kecil putting itu. OOhh
Kang
enak banget===
Botak melanjutkan eksplorasinya makin kebawah dan memelorotkan Celana dalam Andin. Lalu vagina Andin yang berambut sedikit itu di usap lembut sambil jari tengahnya sedikit demi sedikit menguak belahannya. Andin makin kacau racauannya, tanggannya memegang kainnya menahan nikmat yang dirasakan.
eh, Akang ngapain Katanya sedikit kaget saat lidah Botak menyapu permukaan vaginanya. Udah nikmatin aja Botak berujar dan meneruskan aktivitasnya.
Oh
nikmat Kang
uuughh
.aaarggg Andin menggeram saat dirasakan sebuah kenikmatan yang baru ia rasakan. Seerr
cairan kenikmatan meleleh keluar dari vaginanya saat ia mencapai orgasme. Botak menjilat cairan itu membuat Andin menggeliat kegelian.
Botak lalu menggesek gesekan Juniornya ke mulut vagina Andin yang sudah basah. Perlahan Juniornya masuk sedikit demi sedikit. Arrggh
pelan pelan Kang, Neng baru dua kali begini ma calon Neng dan ga sebesar ini burungnya Andin merintih nikmat saat Junior mulai masuk memenuhi vaginanya. Perlahan Botak melakukan gerakan naik turun pinggulnya dan tangannya meremas dada Andin. Bertumpu pada kekuatan lututnya Botak menggempur Andin.
Dengan jurus sodokan gentle Botak terus menggoyangkan pinggulnya. Aaahh
Neng pipis lagiiiii
.. Andin mencapai O nya yang kedua. Botak lalu merubah posisi Andin menjadi doggy style dan perlahan memajukan Junior masuk ke sangkarnya. Blesss
tenggelam sudah junior dalam vagina Andin. uuufftth..Kang
. Desah Andin. RPM mulai dinaikan dan pantat Andin beradu dengan paha Botak karena benturan keduanya menimbulkan suara yang makin membuat Botak berpacu mencapai kenikmatan puncak.
Aahh
Akang,,Neng mau lagii
.
Tahan Neng..kita barengaaaaann
aaaargggg Botak menggeram nikmat.
Ahh
. Lenguhan Andin terdengar dan Creettt
creettt
.Junior menuntaskan kewajibannya. Botak lalu berbaring kelelahan dan Andin disampingnya memeluk dengan nafas yang tidak teratur.
Makasi ya Neng udah bikin malem ini indah ucap Botak sambil mencium kening Andin.
Iya. Kang
Neng juga merasakan indah banget Jawab Andin mesra.
===== Seandainya Akang datang lebih cepat mungkin Neng akan tolak lamaran Badri, dia walo berhasil ngambil perawan Neng tapi blm pernah bikin Neng puas kaya barusan Celoteh Andin sambil berbaringan menatap bintang di langit Mereka berdua berbaring menghadap langit setelah berbenah memakai pakaian kembali.
Ah, iya
Dua hari lagi Neng jadi penganten ya
Apa Akang boleh dateng dan lihat acaranya?? Katanya mau ada penampilan kesenian daerah juga yaa
Botak berucap
. Akang harus datang dan tidak boleh pulang dulu soalnya Neng pengen ngerasain lagi sebelum Neng jadi istri orang Ucap Andin manja sambil mengecup bibir Botak. Ahhh indahnya malam ini batin Botak.
+++ Berlanjuuutt ++++