BAG 5
Beberapa hari setelah itu hubungan reno dan bu lena gw lihat semakin akrab bahkan sering sekali reno menggratiskan dagangan nya kepada bu leno untuk sekedar pulpen atau penghapus bahkan untuk minuman dan cemilan l saat mereka berdua ngobrol di kantin reno slalu menolak saat bu lena menyodorkan uang untuk membayar
Jika dipikir secara logika memang apa yang mereka lakukan ini adalah salah sama seperti gw dulu saat melakukan nya dengan bu surti namun jika digali lebih dalam tentang hubungan seperti itu sama sekali tak ada yang di rugikan karena keduanya merasa nyaman walau pun tanpa ikatan,, yang reno lakukan sekarang sama percis dengan yang gw lakukan dulu terhadap bu surti mungkin jika waktu itu gw gak kepergok mungkin sampai saat ini gw masih menikmati hubungan itu
Siang itu setelah jam pulang sekolah gw lihat bu lena seperti biasa duduk di kantin reno menunggu reno membereskan kantin nya dahulu untuk mengantarnya pulang, gw pun juga ikut menghampiri kantin nya reno untuk sekedar ngopi dan tak lupa menyapa bu lena
"Siang bu lena, kok belum pulang"
"Oh saya lagi nunggu reno, ya seperti biaaa nganterin pulang"
"Oh iya bu, maaf ganggu cuma mau ngopi"
"Ya gpp din, ngopi aja panggil reno nya di dalam"
Akhirnya gw pun kedalam kantin untuk menghampiri reno yang sedang menyusun barang dagangan nya yang diambil dari kardus besar nampaknya itu stok dagangan reno agar tak terlalu sering belanja
"Woy ren, sibuk bener ngopi dong"
"Biasa nih din lagi susun dagangan, lu tunggu depan aja dulu nanti gw seduhin kopinya"
"Ok siap"
Akhirnya gw kembali ke depan kantin yang juga ada bu lena menunggu disitu tak lupa gw memberi senyum tipis sebagai tanda hormat
Tak lama kemudian reno pun datang membawa kopi pesanan gw, setelah menaruh kopi gw di meja reno berpesan agar gw sementara menunggu kantin nya karena dia ingin mengantar bu lena pulang
"Din, gw titip kantin ya biasa mau nganter bu lena"
"Iya ren, jgn lama ya"
"Klo nanti gw lama, lu mau apa2 ambil aja dikantin din"
"Serius nih ren"
"Iya"
Sebelum mereka berangkat bu lena lalu membuka tas nya dan mengambil sebuah amplop yang berisi uang nampaknya bu lena baru menerima gaji lalu menyodorkan beberapa lembar pada reno dan membuat reno sedikit kaget
"Reno, tadi kan ibu kan baru gajian, ini ada uang buat bayar bensin kmu sama cemilan yang suka ibu makan di kantin"
"Ahh bu lena jangan, uangnya simpan aja buat kebutuhan ibu di rumah gak usah di bayar"
"Masa selama ini ibu selalu kmu anterin pulang dan makan cemilan di kantin kmu gak mau dibayar reno"
"Gak apa2 bu, saya senang kok bisa bantu, jadi uangnya bu lena simpan lagi aja"
"Hahh serius kmu reno, uang ditolak"
"Saya ikhlas bu lena, udah yuk saya anter pulang"
Lalu reno pun segera menyalakan motornya dan mengantar bu lena pulang, Jika terus seperti ini bisa makin luluh bu lena oleh ketulusan yang reno berikan pada nya dan mengikuti apapun yang reno pengen termasuk ngewek
Memang sejak awal gw mengenal reno dia adalah pemuda polos yang baik dan dia juga yang membantu gw saat bulan pertama bekerja di sekolah ini, reno sama sekali tidak memanfaatkan sesuatu padahal bisa saja dia memanfaatkan hubungan dan kedekatan nya dengan bu lena untuk niat gak baik apalagi setelah melihat gepokan uang gaji bu lena di amplop tadi, gw pun sangat bersyukur bisa mempunyai teman seperti reno
Setelah kopi gw habis reno pun datang dan kembali memasukan motornya, gw kira bakalan lama ternyata cuma sebentar dia udah nongol lagi
"Apa gw bilang bentar kan din"
"Gw kirain lama lu ren sama bu lena"
"Gak kok, gw cuma ngater bu lena doank lagian di rumah bu lena tadi ada suami nya padahal gw udh niat mau mampir din"
"Haha pasti ada udang di balik bakwan lu ren"
"Suuutt ahh privasi, lu mana din katanya mau deketin bu eka"
"Gak tau lah ren, gw gak ada akses deketin bu eka, klo ke bu entin sih bisa aja gw main jahat tapi entar dia ngadu ke pak kadrun bisa ditendang gw dari sekolah ini"
"Mending sih jgn din, main cara aman aja, klo cuma di tendang dari sekolah sama pak kadrun lu masih bisa pulang kampung, Coba klo lu di laporin polisi atas tindak perkosaan ke bu entin"
"Iya bener juga lu ren, nanti bisa2 gw masuk sel penjara, ya udh gw mau lanjut bersihin ruang guru dulu"
"Ok semangat din"
Mendengar kata polisi dari reno seakan membuat gw langsung ciut, bisa di bayangkan gimana rasanya kalau gw nanti masuk penjara lagi dengan kasus perkosaan bakal lebih lama lagi gw di penjara nanti melebihi kasus gw yang dulu
Saat sedang membersihkan ruang guru gw mendengar ada suara dering hp berbunyi di bawah laci meja guru, nampaknya hp itu punya salah satu guru di sekolah ini yang tertinggal saat jam pulang tadi dan guru pemilik hp itu mungkin sedang berusaha menelpon untuk memastikan hp nya tidak hilang dan masih aktif,, gw pun cepat2 mengambil hp itu dan mengangkat nya
"Hallo"
"Iya hallo siapa disana" (suara wanita)
"Saya udin bu"
"Oh ini udin penjaga sekolah"
"Iya benar bu, pas lagi bersih2 saya ketemu hp, gak tau ini punya siapa ada di laci meja guru bunyi terus"
"Oh syukurlah kirain hp nya hilang"
"Maaf bu ini dengan bu siapa"
"Saya bu eka din, ibu mau ke sekolah ya ambil hp nya"
"Iya bu eka tenang aja, ini hp nya udah aman sama saya"
"Mksih din tunggu ya ibu kesitu"
"Iya bu"
Mengetahui itu adalah suara bu eka gw pun jadi semangat, akhirnya dapat akses juga untuk sekedar ngobrol dan mendekatkan diri sama bu eka karena hp nya tertinggal di ruang guru, gw pun cepat2 membersihkan ruang guru terlebih dahulu sampai benar2 rapi agar nanti bu eka datang sudah bersih semua
