Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT OKASAN NO HATSU KOI - my mom's first love (racebannon)

Bimabet
Scene kantin di update kali ini berasa banget dorama... Gue udah kebayang angle-nya, ekspresi Hiroshi waktu nangkap tangan Marie... Even scoring-nya.
 
haruko & shirley makin gemesin.
porsi stefan diupdate ini lumayan banyak. pengennya ada cerita juga perkembangan stefan setelah MDT, om @racebannon
 
kyokob10.jpg

OKASAN NO HATSU KOI – PART 35
(my mom's first love)
------------------------------

azabuj10.jpg

Kana Mitsugi duduk di depan komputer di ruang tengah rumahnya. Di belakangnya, tiga orang berkerumun. Malam itu mereka ada di rumah Kana, mencoba mencari tahu, apa yang dibahas di SNS soal Yusuke Kamiya.

“SNS itu bagaimana sih?” bingung Marie, menatap ke layar komputer.
“Social Networking Service, macam blog, kau menulis di internet di halaman pribadimu…. Atau bisa juga bentuknya seperti message board” jawab Kana.

“Terus bagaimana mencarinya di internet?” Kyoko juga bingung, sambil menatap ke arah komputer juga.

“Yang seperti message board itu namanya forum disebutnya, dan katanya, sekarang sedang ada forum yang sedang mulai booming, disana bisa bicara macam-macam, mulai dari film, musik, bahkan sampai ada forum khusus anak-anak kuliahan untuk saling bergosip…..” jawab Kana panjang.

“Dan menurut Mitsugi-San, hal yang tadi digosipkan di sana?” tanya Hiroshi.

“Iya”
“Kalau begitu kita coba lihat” bisik Marie.

“Sabar, ini aku sedang mencari sub forum yang membahas musik, dan halaman yang khusus membahas band indie, atau mungkin membahas Maria’s Mantra”

Ketiga orang yang lain hanya mengangguk-angguk saja, sambil menunggu apapun yang mesti ditunggu. Di tahun segini, media sosial baru mulai ada dan belum terlalu booming seperti sekarang.

“Ah!” Kana mendadak menegakkan posisi duduknya. “Ini ada halaman yang khusus membahas tentang Maria’s Mantra”
“Hebat juga, padahal kan mereka band amatir ya?” komentar Hiroshi.
“Iya… Tapi mereka lumayan banyak fans nya, dan banyak juga yang mencemooh, kita lihat saja apa yang mereka bahas di sini”

Dan mereka berempat, mulai membaca dari postingan pertama di halaman forum itu.

majin-go
“Kalian tahu kan, Maria’s Mantra? Band baru yang mau tampil di acara musim dingin nanti? Menurutku mereka cukup keren”

nao246
“Ah, mereka hanya ikut-ikutan visual-kei yang sedang trend sekarang. Walau menurutku musik mereka boleh juga”

kblz00
“Aku baru melihat foto mereka di selebaran dan vokalis mereka cantik sekali! Dia sepertinya tipe perempuan idamanku”

nao246
“Hahahaha… Kau tolol juga kblz00”

kblz00
“Kenapa kau sebut aku tolol? apa masalahmu?”

nagare
“Si tolol ini bilang Maria cantik tanpa pernah datang ke konsernya hahaha”

kblz00
“Apanya yang tolol? Wajar kan kalau ada perempuan cantik aku bilang cantik? Nanti akan kudatangi konsernya, biar aku bisa dengar sendiri suara perempuan ini seperti apa. Sepertinya bakal keren”

kkjdl44
“aku juga dulu sempat seperti si tolol ini, sampai aku datang ke konsernya hahahahaha”

majin-go
“Maria itu laki-laki!!! Dia berdandan seperti itu hanya untuk aksi panggung saja”

kblz00
“ah yang benar? bohong kalian!! Kalian hanya mau bermain-main denganku kan?”

nagare
“benar, dia memang terlihat seperti perempuan di panggung, kupikir juga tadinya dia perempuan, sampai dia mulai menyanyi. Dan temanku ada yang melihat tampang aslinya tanpa make up. Sayang tidak ada fotonya”

Mereka berempat saling berpandangan. Alih-alih membicarakan musiknya Maria’s Mantra, forum ini malah menggosipkan vokalisnya, Yusuke Kamiya. Marie menarik napas panjang, sambil menggaruk-garuk bagian tubuhnya yang tidak gatal. Sepertinya banyak pikiran berputar-putar di dalam kepalanya.

“Masih mau kamu lanjutkan tidak, Marie-Chan? Ini pembicaraan dari berbulan-bulan yang lalu lho” Kyoko mendadak bersuara sambil melihat tanggal yang tertera di postingan orang-orang tersebut.
“Kalau kamu mau baca semuanya tidak apa-apa sih” sambung Kana.
“Tidak” Marie menunduk “Langsung saja cari ke pembicaraan yang membahas tentang aku”

Kana mengangguk, dan dia langsung pergi ke halaman terakhir. Kana menghela nafas saat dia akhirnya menemukan yang mereka cari.

epp32
“aku berani jamin dia pasti homoseksual atau ada yang salah dengan dirinya. biasanya band visual kei hanya memakai elemen feminin saja, tidak jadi banci seperti itu, hahahaha”

177aiko
“jangan bicara begitu, Maria-San itu benar-benar keren lho kalau di panggung”

nagare
“ah kamu bicara seperti itu hanya karena kamu ngefans kan?”

majin-go
“walau begitu dia memang keren sih. ngomong-ngomong temanku ada yang bilang, dia lihat Maria berkencan dengan perempuan di sekitar Ikebukuro”

Marie melotot dalam diam, melihat postingan tentang kegiatannya minggu lalu bersama Yusuke itu. Dia menelan ludahnya dan Kana menggeser halaman itu pelan-pelan agar mereka semua bisa membacanya.

gtogto
“kasihan sekali cewek itu. kencan dengan banci”

kisama444
“aku juga melihatnya. aku tahu ceweknya siapa. dia pergi ke sekolah yang sama denganku. namanya Taniguchi Marie. cantik memang, rambutnya coklat sebahu kan? sayang aku tidak begitu mengenalnya”

nagare
“sekolah dimana kamu kisama444? perempuan itu pasti tidak tahu dia berkencan dengan banci, atau mungkin dia hanya ingin berkencan dengan rocker saja hahaha”

kisama444
“aku bersekolah di senmon gakkou yang ada di omotesando”

123ikuzo
“aku penasaran seperti apa tampang perempuan yang berkencan dengan waria”

nao246
“aku sudah buka database siswa sekolah itu. ada foto cewek itu. klik saja link yang aku post dibawah”

nagare
“cantik juga. tipeku”

majin-go
“berhentilah menyebut Maria banci. itu hanya aksi panggung”

kiriko
“jangan sok membela. kami bebas meledek siapapun”

epp32
“aku yakin cewek ini tahu dia sedang berkencan dengan banci. tapi pasti buat dia keren, bisa berkencan dengan musisi. pasti dia tipe cewek seperti itu hahaha”

gtogto
“bagaimana kalau mereka berhubungan seks ya? pasti bingung siapa yang meniduri siapa”

kiriko
“hahaha. pasti mereka saling bertukar pakaian dalam”

“Sudah cukup” mata Marie tampak berkaca-kaca. Dia menarik napasnya dan menutup matanya.
“Baiklah” Kana menutup halaman forum tersebut dan dia mengusap-ngusap punggung Marie.
“Terserah mereka bilang apa. Mau bilang Yusuke banci, atau apa. Tapi dia orang yang baik dan sopan. Mereka cuma iri karena mereka tidak sekeren Maria”

“Marie-Chan… Jahat sekali ya mereka” Kyoko memeluk Marie dari samping, dan Marie menyandarkan badannya di dalam pelukan Kyoko.
“Jahat. Tapi mereka tidak kenal Yusuke-Kun, jadi biarlah”

“Bagaimana kalau kita makan malam dulu, pasti perut yang penuh bikin hati Taniguchi semakin tenang…..” Hiroshi akhirnya bersuara.
“Baiklah, mari…” Marie menarik napas panjang dan menyeka matanya yang berkaca-kaca. Sulit sekali berhubungan dengan lelaki. Untung orangnya tidak aneh-aneh seperti Akira Sakurai dulu. Yang terpenting sekarang, dia harus mengisi perutnya dengan makanan.

------------------------------

maxres13.jpg

Kereta sedang membawa Hiroshi dan Kyoko malam itu ke Mitaka. Hiroshi mengantarkan Kyoko pulang, walaupun sebenarnya tak perlu, tapi mereka berdua tampaknya masih ingin membahas soal Marie dan Yusuke.

“Hiroshi… Aku sebal sekali, kenapa orang-orang bisa seperti itu ya, bicara tentang orang yang tidak mereka kenal”
“Yah, padahal cowok itu belum terkenal-terkenal amat kan?”
“Iya” jawab Kyoko.

“Entah bagaimana orang-orang itu kalau band itu makin terkenal. Entah makin ganas menghina, atau malah berhenti menghina karena mereka kalah keren” senyum Hiroshi.
“Menyebalkan, mentang-mentang tidak ketahuan identitasnya, enak sekali meledek seperti itu” dengus Kyoko.
“Kalau kamu dan aku yang digosipkan, aku cari orangnya….” kesal Hiroshi

“Bagaimana cara mencarinya kalau di internet seperti itu?”
“Entah hahaha…. Kalau ketemu akan kuapakan ya? Apa kuajak duel basket satu lawan satu?” canda Hiroshi.
“Ahahaha….” Kyoko menepuk dada Hiroshi di kereta yang sepi itu.

“Tapi kita digosipkan apa, kita kan bukan musisi atau calon orang terkenal” bisik Kyoko.

“Chef terkenal Tanabe Hiroshi akan menikah dengan kekasihnya, Kaede Kyoko, bagaimana menurut kalian teman-teman? Menurutku mereka cocok…. Aku sempat meragukan mereka, tapi Tanabe-Sensei datang dan menantangku basket satu lawan satu dan aku kalah, aku terpaksa mendukung pernikahan mereka” canda Hiroshi, menirukan pembicaraan di forum internet tadi.

“Hahaha… Ada-ada saja kamu”
“Kira-kira seperti itu kalau kita berdua digosipkan di internet”

“Tapi ngomong-ngomong, kamu mesti lihat Maria’s Mantra di panggung, yang namanya Yusuke Kamiya itu benar-benar seperti perempuan…. Gerak-geriknya, pakaiannya, dandanannya….. Dia kalau tampil memakai wig panjang dan benar-benar cocok, kalau dia tidak di panggung, ya dia terlihat seperti orang biasa saja….” jelas Kyoko, yang sudah pernah melihat aksi panggung mereka.

“Kalau menurutku sih keren. Tidak banyak orang yang bisa seperti itu, memang kalau sehari-harinya, dia apakah good looking?” tanya Hiroshi.
“Entah, yang menurutku kakkoi ya kamu” Kyoko tersipu malu saat mengatakannya.
“Belajar dari mana kamu bicara seperti itu” Hiroshi tersenyum sambil menekuk jidatnya.

“Dari kamu” tawa Kyoko.
“Jadi salahku ya, kamu jadi genit seperti ini”
“Yang penting cuma sama Hiroshi”

“Di sisi lain, aku bersyukur kita tidak pernah punya masalah seperti Mitsugi dan Taniguchi” balas Hiroshi, dengan muka lega. Itu yang patut disyukuri dari hubungan Hiroshi dan Kyoko. Mereka berdua tidak pernah tersangkut hal-hal yang memusingkan, seperti Marie dan Kana. Sejauh ini, mereka berdua aman. Sejauh ini, mereka berdua bebas untuk saling mengekspresikan rasa sayang dan berpacaran dengan normal.

“Kita akan aman-aman saja sampai tua kan?” tanya Kyoko dengan muka penuh harap.
“Tentu. Kita akan aman, sebut aku naif, tapi harapanku simple, kita kuliah, kita bekerja, kita menikah, punya anak, bahagia sampai tua” sambung sang pacar.

“Itu harapanku juga”
“Dan itu akan kejadian, Kyoko-Chan, itu pasti” senyum Hiroshi sambil mengacak-ngacak rambut Kyoko. Kyoko tersenyum menyambutnya, sambil berdoa dalam hati, semuanya akan terjadi sesuai dengan harapan mereka berdua.

Perjalanan pulang malam itu ke Mitaka, jadi terasa sangat ringan karena ada Hiroshi yang menemani. Dan dalam hati, Kyoko meyakini, bahwa lelaki ini akan jadi suaminya, ayah dari anak-anaknya.

Tidak ada keraguan sedikitpun dalam hati Kyoko. Dan tidak ada apapun yang menghalangi mereka berdua bukan?

==================
==================


haruko10.jpg

“Terus diapain Ma?”
“Tunggu sebentar lagi, Haruko” senyum Okasan, merhatiin aku dari samping. Daging cincang yang udah dibentuk jadi patty di depanku ini berdesis. Aku pake apron, lagi masak sama Okasan di dapur. Eyang sama Papa lagi di ruang tengah, gak tau lagi ngobrol apa.

Aku jadi suka melamun setelah kejadian-kejadian gak enak belakangan ini. Mulai dari ada yang ngirimin pesan bully lewat media sosial, sikap Om Stefan yang lebay kepadaku, dan juga pengakuan Shirley yang kena bully lebih parah daripada aku, bikin aku jadi kebanyakan mikir.

Dan akhir-akhir ini, aku juga jadi agak takut untuk terlalu akrab sama Kak Rendra lagi. Mungkin dia heran kenapa aku jadi garing, dan jadi ngehindar dari dia. Tapi aku jadi ngerasa gak enak. Gimana kalau Kak Rendra juga jadi di bully gara-gara aku.

Di satu sisi, Shirley bilang, dia bakal jaga omongan dia, jangan sampe kakaknya tau. Kalo Jonathan sampe tau, dia pasti bakal bertingkah mirip kayak Om Stefan. Bedanya, kalo Om Stefan buat ngelindungin aku, walau caranya salah. Sedangkan Jonathan, kata Shirley, dia bakal nyari orangnya dan bakal bikin perhitungan karena namanya dibawa-bawa. Berarti aku juga mesti jaga omongan di depan Jonathan kalo ketemu, dan jangan sampai temen-temen Papa yang tau soal bully-bullyan ini ngomong di depan dia. Aku jadi serem ngebayanginnya karena udah pernah liat Jonathan berantem, waktu dia belain aku dari orang yang gangguin.

“Haruko, dibalik hambagu nya…”
“Eh, iya” aku megang spatula dengan agak canggung dan berusaha membalik patty daging itu. Sisi yang tadi di bawah sekarang di atas dan keliatannya udah mateng. Sekarang tunggu yang satu sisi lagi mateng. Aku senyum ke arah Okasan dan dia senyum balik.

“Haruko kenapa?” tanya mama mendadak.
“Gapapa Ma…” jawabku diplomatis, berusaha nutupin kejadian-kejadian parah akhir-akhir ini, karena seperti yang dibilang sama Papa, kalo Okasan itu sayang banget sama aku. Dan saking sayangnya, pasti kalo dia denger berita ini, dia pasti jadi stress.

“Ada yang dipikirkan, pasti. Haruko sudah beberapa lama ini terlihat sering melamun”
“Hehe… Enggak kok”
“Ini sama Mama lho, Haruko…. Kalau ada yang menggangu pikiran kamu, biasanya kamu bilang sama Mama”

Okasan senyum. Senyumnya manis banget. Aku cuma bisa senyum balik ke dia, sambil merhatiin daging patty hamburger yang bakal kita makan rame-rame buat malem ini.

“Dibalik, sayang”
“Iya ma” Aku membalik burgernya dan ternyata sisi lainnya itu udah mateng, ke empat-empat patty nya. Okasan suruh aku matiin kompor dan aku nurut. Setelah itu, aku disuruh ngecek, kentang goreng yang di kompor sebelahnya udah coklat atau belum. Ternyata belum terlalu coklat. Okasan bilang tunggu lagi sebentar, tiriskan dulu hamburgernya.

“Haruko”
“Iya Ma….”
“Haruko pasti memikirkan sesuatu yang berat ya? Apakah soal anak lelaki?” senyum Okasan, mencoba mengerti mungkin aku udah ABG dan kata orang-orang… Udah saatnya aku suka-sukaan sama cowok.

“Engga”
“Tapi ada yang dipikirkan kan?”
“….” aku narik napas panjang.

“Mama gak akan stress kan kalau aku cerita?” tanyaku mendadak, sambil natap mata Okasan lekat-lekat.

“Maksudnya bagaimana? Haruko kan anak Mama, tentu saja tidak akan…. Apapun masalah Haruko, Mama akan coba mengerti….” jawabnya dengan senyum yang benar-benar manis. “Cerita teman Mama sewaktu kuliah dulu aneh-aneh semua, jadi kalau Haruko ada masalah yang aneh, Mama akan coba bantu”

Aku senyum, dan narik napas panjang.

“Bentar” aku berjalan sedikit ke arah meja, dan ngambil handphoneku. Aku buka handphoneku dan aku kasih liat, chat kasar yang dikirim sama orang yang tidak dikenal itu. Okasan baca itu pelan-pelan, sambil ngangguk-ngangguk. Dia sesekali ngeliat ke arah wajahku, mungkin mau ngeliat perubahan air mukaku. Tapi sejauh ini, muka Okasan gak berubah sedikitpun ekspresinya. Dia tetep keliatan tenang.

“Haruko….” Okasan naro handphoneku di kitchen set. “Sini” Mama ngebuka tangannya, dan aku tau itu maksudnya apa. Aku tanpa disuruh langsung masuk ke pelukannya, dan rasanya hangat banget. Kepalaku di usap-usap dan rambutku dicium sama Okasan. Entah kenapa, kok Okasan gak seperti apa yang aku bayangin. Kata Papa, kalau Okasan tahu, bisa nambah pikiran dia. Mungkin emang iya, tapi dia keliatan begitu kalem dan begitu penyayang detik ini. Senyumnya dan pelukannya itu buktinya.

Aku beruntung banget punya Okasan. She’s the best. Aku sekarang agak kecewa sama diriku sendiri, harusnya aku bilang ke Okasan dari pertama kali ini kejadian.

“Haruko jangan terpengaruh ya, sama pesan seperti itu.. Jahat itu” bisiknya. Aku mengangguk kecil. “Kalau ada yang seperti ini bilang sama Mama, mungkin mama tidak akan cari siapa yang kirim, tapi Mama akan jadi tempat Haruko mengeluh soal hal-hal seperti ini”

“Iya Ma….”
“Ini biasa kok, dulu sewaktu Mama muda, teman Mama ada yang mendapat perlakuan seperti ini, bahkan lebih parah…..” bisiknya.

“Siapa Ma?”
“Kamu pernah bertemu, sewaktu kecil kamu ke Jepang dulu… Marie, Marie ba-san kamu panggilnya kalau nanti ketika kita pergi ke Jepang bertemu dia”

“Dia kenapa?”
“Dia dikata-katai di internet, hanya karena kencan dengan musisi yang suka dandan di panggung”
“Eh?”

“Kasar sekali memang orang-orang” senyum Okasan. “Tapi hal seperti ini tidak akan membuat Haruko lemah. Justru Haruko akan belajar jadi kuat, kalau bisa melewati kejadian-kejadian seperti ini……”

“Iya Ma”
“Jangan lupa kalau ada yang seperti ini lagi bilang sama Mama…..”
“Iya”

“Ngomong-ngomong, Haruko”
“Ya?”
“Rendra siapa?” senyum Mama, sambil melepas pelukanku.

“Ah?”
“Rendra, temannya Haruko ya?”
“Enggg.. Iya… Kakak kelas” jawabku dengan perasaan aneh. Mendadak aku deg-degan dan mukaku panas.

“Kakak kelas? Kenalnya bagaimana?”
“Itu… Waktu pekan olahraga sekolah waktu itu…. Dia ngajak kenalann…” jawabku lemes-lemes gak lucu.

“Haruko suka?” tanya Okasan dengan senyumnya yang khas.
“Eng… Enggak kok.. Enggak… Biasa aja!” jawabku dengan aneh.

“Haruko suka sepertinya” Okasan matiin kompor yang tadi untuk ngegoreng kentang. Dia ambil saringan dan dia tirisin kentang gorengnya.

“Aaa… Mama apaan sih kok gituuuu….”
“Haruko kenapa jadi aneh tingkahnya? Kalau Haruko tidak suka kan harusnya biasa-biasa saja”

“Aku biasa-biasa aja kok!”

“Ahahahaha…… Kok jadi begitu jawabnya?”
“Ennnggg….”
“Memangnya kenapa dengan dia, Haruko sering bertemu ya dengan Rendra?”
“Iya”
“Lalu kalau bertemu, ngobrol?”
“Iya” kok malah jadi interogasi begini?

“Apa yang dirasakan ketika mengobrol, Haruko?”
“Nngg… Gak nyaman….”
“Tidak nyaman seperti apa? Tapi kok sering bertemu?”

“Gak tau… Ngobrol selalu nyambung, tapi aku gak nyaman…..” aku malah duduk di kursi meja makan, sambil nopang dagu dan manyun. Kok Okasan jadi mendadak kayak Mbak Alika kemaren itu?

“Tidak nyaman bagaimana? Apakah jadi susah bicara? Lalu jantung berdegup kencang?” senyum Okasan.
“Eng…. Iya?”

“Seperti sekarang, muka Haruko jadi merah?”
“Eh? Mukaku merah?”
“Iya”

“Ya… Gitu mungkin?” Okasan ketawa kecil mendengarnya, dan dia nyiapin makanan, sampai siap dimakan. Gak lama kemudian, setelah beres, dia nyamperin aku dan dia elus-elus rambutku.

“Ah.. Haruko-Chan sudah besar ya? Sudah suka sama anak lelaki”

APA???

SUKA SAMA ANAK LELAKI?

OKASAN NGOMONG APAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA???????????????????????????????????????

------------------------------

BERSAMBUNG
 
CAST PART 35

- Haruko Aya Rahmania (16) anak semata wayang Arya dan Kyoko, tokoh utama MDT
- Kyoko Kaede (48) Sang Ibu, Istri dari Arya

Kyoko's Timeline:

438be411.jpg


- Kyoko Kaede (19)
- Marie Taniguchi (19) Teman akrab Kyoko di Senmon Gakkou
- Kana Mitsugi (19) Teman akrab Kyoko di Senmon Gakkou

- Hiroshi Tanabe (19), pacarnya Kyoko, teman di Senmon Gakkou

Glossary :


Kakkoi : Keren
SNS : Social Networking Service (blog/forum/etc)
Okasan : Ibu
Senmon Gakkou : Sekolah Kejuruan (setingkat diploma)
 
Di kepala saya ntah kenapa bentukan Om Epan jadi Dave G foo fighter :)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd