Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NWS

Status
Please reply by conversation.
nyimak ceritanya.
 
NWS PART 2




Menceritakan Perjalanan Asmara Andre Tantian, pangeran ke 3 dari perusahaan Tantian Group yang menjauh dari Keluarganya demi menenangkan Hati dari Cibiran kolega dekatnya Karna mengAkhiri Perjodohan dengan Bidadari sekelas Michelle.

Drama Romansa NTR Andre ini akan Berlanjut diKota Bandung, cukup banyak pengalaman Romansa Narasumber yang berliku namun tetap memiliki unsur Seni dalam kronologi adegan dewasa yang terjadi.

Saya harap, para pembaca bisa mengambil Hikmahnya dalam setiap guratan tulisan yang tertuang berdasarkan keterangan Narasumber cerita.





POV ANDRE





Segera ku beranjak berjalan menuju bilik kamar bilas, mendekati lokasi tunangan ku Michelle yang tengah asik menikmati Guyuran air yang bertubi tubi membasahi wajahnya dengan posisi mata terpejam. Jauh didalam relung hati ku tentunya tak Munafik merasakan Horny, melihat Gadis Cantik yang sebentar lagi menjadi Istri ku dalam hitungan minggu. Cukup lama aku bertahan dan bersabar menantikan moment terindah mengUnBoxing Ratu Kampus ********* University diTianjin Beijing ini.

Payudara Terlihat Ranum tentunya akan terasa kenyal, bibir mungil yang lembut, serta kemulusan di tiap jengkal tubuhnya yang rutin terawat secara modern sampai tradisional. Membuat ku merasa beruntung dan Layak menjadi Pasangan serasi di dunia nyata hingga diMedia Sosial, bahkan kedua keluarga besar kami berdua bangga bisa menyatukan kami berdua dalam Hubungan Romansa.

Sejenak ku perhatikan kecantikan wajah Tunangan ku Michelle Sandjaya, secara face memang terlihat innocent dengan 3 campuran Timur Tengah dari Kakek sang Ayah, body bahenol ala Belanda warisan Ibunya, serta kulit Asia Timur tentunya (kuning mulus merona dihiasi hijau urat nadi).

Secara kehidupan, sesungguhnya Memey jauh lebih bijak dan lebih cerdas ketimbang diriku yang cenderung Arogan karna tekanan pekerjaan. Tak heran, andai mey jauh lebih luwes dalam pergaulan hingga mampu membuat lawan ataupun kawan bicaranya nyaman berlama lama bersama wanita Cantik Sempurna bernama Michelle. Hampir tak ada alasan untuk menerima kehadiran maupun permintaan wanita Cantik calon Istri ku ini, hanya manusia yang sedang ****** Atau sedang Mabok seperti ku semalam yang mampu menolak kehadirannya........


"Hayoooo Andre...........!!!! " Tiba tiba Mey mengagetkan ku dari balik pintu menuju area kolam renang yang memiliki Fasilitas Lengkap disana. Terkesima aku melihat ia yang terlihat segar dan Wangi dihadapan ku saat itu.

"Nakal yaaa..... Mau maen ngintip ngintipan.......!!! " Sambil perlahan satu tangannya mendorong pelan dada ku kedalam ruangan santai hingga terduduk disofa. Sangat tak biasa ia kini Agresif menggoda ku, membuat ku berdebar bahagia.

"Aku aduin Mama lho..... Belum nikah udah berani mau ngintipin aku mandi..... Hihihi.... " Sambil tersenyum manis memperlihatkan jajaran Giginya yang putih sempurna, yang dalam hati ku sesungguhnya berharap ia membuka handuk kimono yang dikenakan setelah duduk mengangkang diatas pangkuan ku.

"Sayang..... Bentar lagikan kita....... " Kata ku tiba tiba ia tahan dengan jari telunjuknya.

"Ssssstt....... Kamu harus SABAR!!!!" Sambil meletakkan jari telunjuknya dibibir ku.

"Emang kamu mau, nanti Andre junior lahir di luar nikah...... " Sebuah pernyataan yang membuat ku benar benar pasrah dan lebih mempersiapkan diri saat setelah saling mengikat janji pernikahan.

"I.... Iya sayang..... Kalau gitu.... Aku akan sabar hingga waktu itu tiba...... " Kata ku sambil perlahan memberanikan diri meraba kedua paha mulusnya yang sempurna, tapi.....

"Plakk!!! "

"Kalau gitu tangannya jangan nakal......" Ia menampar pelan salah satu tangan ku yang baru beberapa detik merasakan kulit mulus Pahanya yang behiaskan Hijau garis urat nadi yang membuat ku selalu bergairah.

"Aku mau salin dulu sayang, sebelum makan siang..... Abis itu kita balik lebih awal karna tadi Mami nelfon aku nyuruh pulang...... " Ujar Mey sambil berjalan meninggalkam ku yang terduduk disofa menjelang siang itu.


Berjalan cukup cepat kearah Kamarnya meninggalkan ku yang terduduk diatas sofa.....


"Tak masalah........ " Ucap ku lirih sambil fokus menatap tapak kaki yang basah terjiplak di lantai area tempat bilik ia membilas badan tadi.

Akan tetapi, aku mulai heran dengan tapak kaki basah belum mengering di lantai terlihat jelas kearah berlawanan hingga menghilang ke taman kecil yang ditanami rerumputan saat itu.

"Tapak kaki siapa ini....... " Guman ku dalam hati, ku perhatikan area kolam Jacuzzi juga ada beberapa tapak kaki yang belum mengering, aku yakin itu bukan hanya tapak Kaki Mey tunangan ku.


Karna sangat penasaran, sambil menahan rasa sedikit pusing akibat mabuk semalam aku telusuri samping kanan Taman berjalan menelusuri salah satu sisi Bangunan Villa ini. Dan Akhirnya.......

Aku hanya bisa terpaku saat sadar ujung dari jalan sisi bangunan kini, berakhir di rumah pembantu yang biasa diTinggali Bi Minah, Suaminya dan Anaknya Rangga!!!!

Terduduk saat itu aku termenung memikirkan apa yang sebenarnya terjadi Antara Rangga dan Michelle???

Seingat ku kemarin sebelum melakukan perjalanan kemari, Michelle tunangan ku memang membawakan Makanan serta beberapa Buku Pelajaran untuk Rangga. Tapi apa ia Michelle main hati dengan Bocil karna terpaut 5 tahun umurnya dengan Rangga, yang pernah menyelamatkan Michelle dari gigitan Ular Laut dulu????

Lebih dalam lagi ku berfikir, semalam memang Michelle memberikan gestur tak suka aka permainan dan hukuman yang ku berikan kepada mereka dan diri ku sendiri. Apalagi Michelle mulai cemberut saat Rangga ku suruh beli 1 krat Anggur merah yang akhirnya aku sendiri tumbang karna Mabok semalam. Tapi...... Akh massa iya..... Sambil berjalan mencari petunjuk lain, hingga mata ku terpaku keBilik kamar Bilas yang tingginya sampai leher orang dewasa yang Tunangan ku gunakan tadi.

Tapi......

Semua normal saja, malah tak ada yang ganjil selain dinding terlihat basah ditiap sisi bilik kamar bilas saat itu, tetapi........

"SIAL!!!! Bau amis apa ini.....??? " Pikir ku dalam hati yang beberapa saat mengamati ruang bilik yang tunangan ku gunakan tercium aroma yang Janggal, cukup menyengat andai menghadap salah satu dinding bilik kamar bilas saat itu.


Saat ku berjalan menuju kembali keArah vIlla, tunangan ku sudah berdandan Cantik tapi cukup tumben ia ku lihat kini mengenakan pakaian cukup tertutup tak seperti biasanya. Tak terpikirkan apalagi memancing emosi bidadari ku siang itu karena penampilannya, apalagi baru ku sadari saat perjalanan pulang ia terlihat sangat lelah hingga tertidur dipelukan ku.



****



KeEsokan harinya, seperti biasa aku menjalani rutinitas ku di kantor sebagai salah satu staff executive by 7Kantor perusahaan ayah kandung ku Riyadi Tantian. Sosok Introvert memang melekat pada diriku, jadi tak heran kalau karyawan cukup segan kepada ku. Jadi ga heran kalau aku kuper dalam pergaulan hingga hal sex sampai umur 28 tahun ini, belum lagi Posisi ku diTepat kerja membetuk karakter ku jadi lebih cenderung dan arogan dalam mengambil keputusan diPerusahaan.


"Oii, gimana ric?? Ada progress baru nih sama rekaman cctv yang butuh password yang gua kirim???" Tanya ku sambil penasaran sahabat dekat ku minta menjebol copy data rekaman CCTV Malam aku dan tunangan ku Mey 2 hari yang lalu.

"MANTAB!!!! Ini.... Baru sohib gua ...... Hehehehe....." Kata ku sambil tersenyum walaupun dalam hati ku terasa berdebar mencari tau apa yang terjadi saat Minggu malam diVilla lewat cctv.

"Ya udah, ku kirim aja dah skarang....."

"Kebenaran gua lagi santai ni di kantor...... Libur panjang gua pasti Ama tunangan gua nginep dan liburan diBandung......." Kata ku yang memang sudah cukup lama tak mengunjungi sahabat ku ini.


Beberapa puluh menit kemudian sahabat ku Eric mengirim File rekaman CCTV Villa om Sandjaya menjelang sore saat itu, setelah memastikan tak ada Meeting maupun berkas yang harus ku tandatangani. Cukup terpacu adrenalin ku, mencari tau apa yang terjadi saat Sabtu malam Minggu terjadi.

Dari beberapa sudut ruangan yang ku harapkan cukup minim pencahayaan, tak ada suara.....

Hanya saja, baru aku temukan fakta baru kalau Mey rupanya dibelakang ku mulanya membantu Rangga yang saat itu sudah hampir telanjang.karna malam itu ia hanya tersisa mengenakan Celana Boxernya. Sedangkan Asep juga supir ku, rupanya mengekor pergerakan kartu dari Rangga, jadi secara tidak langsung malam itu mereka bertiga saling membantu hingga akhirnya aku mulai mabuk dan cukup mudah dikalahkan dalam strategi bermain Poker.


"Oke.... Fine.... It's my Vault. It's to hard game when am Drunk....." Pikir ku sambil berusaha bijak, karena terlalu egois malam itu.


Akan tetapi.......


Entah mengapa aku sangat penasaran sekali lagi memutar video rekaman yang cukup jelas menangkap rekaman permainan kartu kami malam itu, sekali lagi. Apalagi ada fitur Bringthess direkaman itu, jadi bisa mengatur pencahayaan ditampilkan lebih terang.

Dan selanjutnya.......

Cukup jelas kini ku saksikan, rupanya Mey tak hanya bermain mata memberi petunjuk kepada Rangga ABG kemaren sore malam itu. Terlihat pergerakan bola mata Mey seperti terpana, saat dibelakang ku menatap Tonjolan Penis Rangga maupun Asep.


"Hhhh...... Apa yang kamu pikirkan malam itu Mey.....??" Ucap ku lirih dalam hati. Hingga ku sadari, Mey juga beberapa kali menenggak sisa minuman milik Rangga.


"Tok.... Tok.... Tok......"

"Ya.... Silahkan masuk....." Kata ku saat terdengar pintu ruangan ku diketuk dari luar.

"Permisi pak, saya mau pamit pulang..... Apa ada yang bapak perlukan berkas dokumen atau beberapa file yang saya perlu rapihkan....??" Tanya Bu Siska, sekertaris Staff Excekutive malam itu.

"Ah, saya kira ibu dah pulang......." Sambil ku lihat jam tangan yang ku kenakan sudah hampir jam 21.00 malam.

"Dah malem ini Bu..... Ibu pulang sama siapa....??" Tambah ku kepada beliau yang berUsia lebih dari 40 tahun, serta kerja keras diPerusahaan ini sebelum ku bergabung.

"Tenang aja pak, kebetulan Putra dan Suami saya jemput kq malam ini......" Katanya sambil tersenyum anggun kepada ku.

"O ia ia ia..... Selamat istirahat Bu, see ya in da morning.... " Kata ku seAkrab mungkin kepada beliau.

"Ia pak sama sama ......" Lalu ia menutup pintu dan meninggalkan ku sendiri diruang kerja ku.


"Wait..... What this....???" Ucap ku lirih saat menatap salah satu layar kecil, yang menampilkan suasana Pagi menjelang siang diArea sekitar kolam renang.


Meskipun sungguh tak ku duga dan hampir masih tak percaya apa yang terekam CCTV area kolam renang, sepertinya harus aku menerima KENYATAAN ini.

Betapa tidak, disana terekam jelas moment Rangga rupanya turut serta berendam diJacuzzi karena diajak Tunangan ku. Lebih parahnya lagi, cukup lama pula Rangga ABG kemaren sore itu didalam Bilik kamar bilas bersama Michelle, sampai akhirnya diberi kode seseorang yang tak tertangkap kamera memberi tahu andai aku berjalan menuju kesana.

Pantas saja, ada jejak kaki tak mengering diatas lantai area kolam renang dan bilik bilas. Apa Asep juga bersekongkol??? Berarti malam itu aku tidak mengigau!!!!!

Teringat saat perjalanan pulang Michelle mengenakan pakaian tertutup tak seperti biasanya, tambah lagi ia sangat erat didalam mobil perjalanan pulang memeluk ku sampai tertidur seperti kelelahan. Sudah ku pastikan ia telah melakukan Sex Threesome semalaman, tidur dengan ku lalu lanjut bersama Rangga.


"Aaarrgghhh.....!!!! Shit!!!! I happen agains to me!!!" Gerutu ku dalam ruangan kerja sambil bersandar di kursi kerja ku.


"Why Michelle why.....???" Ucap ku lirih sambil menahan perihnya hati teriris kesekian kalinya diKhianati wanita wanita cantik yang jadi kekasih ku.


Sampai akhirnya pukul 02.00 dini hari, aku pindah keruang Tamu kantor ku dan tidur sambil terduduk disofa lebih nyaman yang tersedia untuk tamu. Blank, kosong, hampa perasaan ku malam itu mendapati petunjuk dan Fakta yang menyakitkan.

Cukup panjang dan dalam aku menimang nimang, cara terbaik mengakhiri pertunangan Ku bersama Michelle. Sepertinya, besok adalah waktu yang tepat mengambil keputusan ini. Walaupun bukan sepenuhnya salah Michelle, tapi aku harus segera ambil keputusan lalu mengasingkan diri dari kota dan media sosial. Menahan Malu Karna tak bisa menjaga bidadari yang terlena dengan Supir dan anak pembantunya sendiri.

Dalam renungan ku sepanjang malam itu, aku sadar aku bukan orang Bodoh dan Dungu yang tak bisa bertindak.

Apalagi besok adalah moment yang tepat disaat kehadiran Om Sandjaya menghadiri rapat meeting bersama ayah ku Riadi Tantian, guna membahas project yang ku persiapkan menjadikan lahan luas di Cianjur menjadi perumahan elit.


***



"Ndreee..... Andree.... Ndreee sayang..... Bangun....!!!" Terasa suara dan tangan lembut memijat ku perlahan membangunkan ku pagi itu.

"Ndreee..... Sayang.... Aku khawatir banget sayang kamu mempersiapkan Proyek itu Ampe ga bales telfon, malah ketiduran di kantor......." Saat ku buka mata dan merenung, sosok bidadari yang menancapkan 'duri tajam' dihati ku kini bersikap manis seolah memberi perhatian kepada ku.

"Sorry Mey, aku bener bener fokus persiapin semua demi project keluarga kita diCianjur......" Sambil ku tatap jam tangan hadiah dari tunangan ku ini.

"Sayang, please dong jangan diPorsir...... Apalagi kamu Ampe ninggalin ponsel dan ga ngabarin aku....." Sambil merapihkan kemeja ku dan mengambilkan Jass yang biasa ku kenakan.


Cukup muak kali ini aku mendengar sikap palsu Michelle kepada ku, ku akui kecantikannya benar benar selalu membuat ku terpesona.namun pengkhianatannya dibelakang ku sungguh benar benar tak bisa ku terima.


"Mey, duduklah disamping ku......." Saat ia memegangi Jass yang harus ku kenakan, Karna sekitar satu jam lagi Meeting akan dimulai.

"Kamu pasti sekarang masih bingungkan, kenapa aku bekerja sekeras ini hingga dini hari....??" Sambil ku buka file rekaman CCTV diLaptop ku yang berada dimeja ruang tamu yang membuat ia terkejut pastinya.

"Saat Minggu malam, apa yakin tak ada sesuatu yang terjadi antara kamu dan Rangga serta Asep.....???" Selembut mungkin ku sampaikan tanpa menatap matanya.

"Atau, malam itu kamu tega bohongin aku kalau aku ngelindur??" sambil ku raba memar dipipi yang masih terasa nyeri pagi itu.

"Ndree....sayang ..... Please... Aku bisa jelasin semuanya sayang, itu... Itu ..... Itu ga ss ss seperti yang kamu lihat......" Wajah Michelle pucat pasti sambil menahan air mata dikedua pelupuk matanya.


Namun saat itu tanpa ragu ku putar rekaman CCTV area kolam renang yang memperlihatkan Rangga, ia goda agar turut serta bersamanya berendam saat ku ia tinggalkan dikamar.


"Dua taun mey, dua taun lebih sayang..... Aku rela bertahan dan berjuang sampai benar benar kita bersatu."

"Aku percaya kamu setia selama ini, aku juga percaya kamu adalah sosok calon dari ibu anak anak kita....." Ucap ku lirih setegar mungkin dihadapan tunangan ku pagi itu.

"Aku bener bener ga ngerti Mey, kenapa kamu bisa tergoda dengan Supir dan ABG kemaren sore seperti Rangga......" Ku ungkapkan semua rasa sesak didasa ku, kepadanya hingga terdengar suara rintihan pelan dan menyayat hati ku lebih dalam.

"Ndreee...... Maaf..... Hiikzzz....." Ucap Michelle sambil menundukkan wajahnya dan menangis dihadapan ku, kedua tangannya memegang satu sama lain.


Berdasarkan Ilmu psikologis yang pernah ku pelajari, Michelle saat itu menyesal namun tidak sama sekali menunjukkan penyesalan yang dalam. Terbaca sudah, selama 2 tahun ini ia hanya pura pura setuju perjodohan ini demi dinasti kekayaan keluarga kami.tetapi bukan karena CINTA KAMI.

Sebagai Anggota Eksekutif, aku tentunya sekarang merasakan manfaat pembelajaran ilmu psikologis berdasarkan tutur kata dan bahasa tubuh. Sekarang, ku rasakan Dampaknya saat hendak mengambil keputusan terbesar dalam hidup ku.



***



Suara tepuk tangan cukup riuh didalam ruangan Meeting, terutama Om Sandjaya Papi Michelle, Riyadi ayah ku, serta beberapa investor bahan bangunan maupun client kami menjelang siang itu.


"Bangga rasanya Papi punya calon Mantu secerdas kamu Ndree....."

"Sebuah Konsep dan Inovasi Brilliant!!!!! ..... " Puji Om Sandjaya setelah mendengarkan persentasi ku namun jauh berbeda dengan Michelle tentunya yang sedari tadi hanya menundukkan kepala, Bahkan sangat takut bertemu mata dengan ku.....


"Pak Andre, saya mewakili Arta Graha Group secepatnya akan menyerahkan kesepakatan Investasi yang Pak Andre gambarkan tadi. Setelah ditandatangi beberapa dewan direksi....." Ujar perwakilan Investor yang merupakan salah satu director properti terkenal.

"Bakat yang luar biasa pak Riyadi..... Saya jadi teringat anda saat muda..... " Puji Pak Arya, salah satu Dirut mewakili dewan komisaris perusahaannya yang berhalangan hadir.

"Saya mohon izin waktu besok siang, agar bisa bersama beberapa anggota dewan komisaris kita duduk bersama membicarakan nilai kontrak bersama. Hehehehe......." Tambah pak Arya, yang kali ini sepertinya serius hendak bergabung setelah mendengar pemaparan serta persentasi yang ku terangkan.


Rasa ngantuk dan sedih ku hilang seketika, Karna ku yakin Project ini akan berjalan Goal lebih dari 100%


"Pak Arya bisa aja...... Hehehehe...." Suara khas dan berat ayah akhirnya terdengar.

"Tentu saja bersama calon besan saya kita bisa jadwalkan waktu esok hari yang tepat guna membahas Project ini, bukan gitu Andree...??" Tanya ayah kepada ku, yang cukup menyesal sepertinya ia akan kecewa dengan keputusan ku sebentar lagi.

"Ia yah, tentu saja.... DiPerusahaan kita sudah banyak SDA yang memumpuni untuk menjalankan Project menjanjikan ini....." Sebuah sinyal kecil ku berikan kepada ayah, sempat ayah mengernyitkan dahi beberapa detik. Namun tak lama ia tersenyum kembali.......


Seorang ayah, tentunya bisa paham dengan apa yang makna terselip disampaikan anak kandungnya tadi. Tak kusangka Michelle pun menangkap sinyal itu, dengan tanda mulai menatap ku dengan expresi sedih saat itu.


"Baiklah pada hadirin yang terhormat, nampaknya persentasi planning Project Tantian Group dan Sandjaya group akan segera dilaksanakan.terimakasih banyak atas kehadirannya, semoga kita diberi kesempatan membangun negri ini bersama lebih baik lagi....." Sedikit sambutan ayah, menjadi penutup Meeting Persentasi Project yang harusnya ku jalankan setelah menikah dengan Michelle.


Namun, sangat terpaksa semua rencana dan mimpi indah itu harus runtuh dan ku kubur sebelum terwujud. Sama sekali tak ada usaha maupun upaya dari Michelle tunangan ku demi membuat ku berubah pikiran.

Sedangkan keadaan psikologis ku, sudah cukup lama tertahan agar tak meledakkan Emosi ku saat itu.......


**


"Ndree, papi paham ......" Ucap om sandajaya membuka pembicaraan setelah semua peserta meeting meninggalkan ruangan.

"Mungkin kamu dan Michelle sedang ada masalah, tapi papi percaya nak.kalian pasti bisa melewatinya bersama sama......" Ujar Om Sandjaya sambil menepuk bahu ku 2 kali saat itu.


Rupauanya om Sandjaya juga sudah membaca bahasa tubuh ku dan putrinya yang kaku dan tengah ada masalah.namun kurasa ini saat yang tepat untuk mengakhirinya.


"Saya mohon maaf sebelumnya om andai lancang atau melukai hati om Sandjaya sahabat ayah ......."

"Sesuai pernyataan saya kepada tamu tadi, kita memiliki banyak SDA yang memumpuni.meskipun andre tak terlibat ataupun terjun langsung diProyek besar kita nanti....." Sehalus mungkin aku mulai ungkapkan tujuan ku.

"Maksud kamu apa naaak......." Tanya om Sandjaya lirih.

"Ndree...... Please......Hikzzz......." Sambil memegang tangan ku Mey menahan tangis akan Badai setelah suka cita kami saat ini akan datang.

"Gpp Mey, mereka adalah pemimpin kita.... Aku rasa ini saat yang tepat untuk ungkapkan semuanya......" Kata ku lirih Sambil menggenggam erat tangan Michelle tunangan ku.



****


Sehalus mungkin dan setenang mungkin aku sampaikan bahwa aku tidak bisa bertahan, hingga bahkan bersatu dalam ikatan pernikahan bersama Michelle. Ku gambarkan sehalus mungkin, tanpa membuka aib Michelle.

Awalnya tentu sebagai Ayah, tentu kecewa terlebih tak secara detail tak ku ucapkan alasan mengakhiri perjodohan ini. Namun....


"Andree..... Please ....... Maaf!!! Huhuhuhu......." Sambil memeluk ku erat, Sang Ayah pasti paham. Sedangkan aku sendiri cukup khawatir dengan kondisi kesehatan Ayah setelah mendengar keputusan ku.


"Saya mohon maaf om, saya mohon maaf.... Saya rela menerima hukuman apapun dari Om dan Ayah. Asalkan persahabatan baik layaknya keluarga ini tetap bertahan." Ucap ku setelah sedikit memberi alasan ku akhiri pertunangan ini, namun tegas ku sampaikan mengakhirinya.

"Mengenai Proyek, saya berjaji akan tetap mengawasi dimana pun saya berada nanti..... Meskipun tak terlibat langsung." Sambil mulai menahan Horny, Karna merasakan betapa kenyalnya Toket Mey saat ini menghimpit dada ku.



"Tolol!!!! Guoblok lu ndree!!!! Harusnya sebelum ku lepas, Lu Entot dulu siMichelle diLavatory biar ga penasaran.....!!! Sok Jantan lu Guoblok!!!!" Bisik Setan dalam hati ku saat penis ini konak maksimal.



"Om.... Papi....." Ucap Michelle lirih kali ini mulai angkat bicara.

"Ada sebuah komitmen yang ga kami sepakati setelah kami menikah nanti.... Hiikkzz......"

"Itulah salah satu alasan kenapa Andre memilih mengakhiri pertunangan kami..... Hhikkzz hiikkzz....."

"Tapi Mey janji om..... Hiikzzz.... Hikkzz...... Mey janji bakal Nerima komitmen Andre andai Mey siap sepenuhnya menjadi pendamping Andre dan meninggalkan karir Mey selamanya ......." Ungkapnya sambil segera menutupi aibnya lebih rapat, dari yang ku ungkapkan.

"Ini lah salah kita mendidik putri kita terlalu tinggi Yad......." Ucap Om Sandjaya kepada ayah yang terdengar tegar, tentunya aku merasa bersyukur menjaga mereka tetap rukun.

"So.... What we can do.....???" Kata ayah sambil mengangkat kedua bahunya

"Aku juga udah sedih, harus nunggu lagi cucu dari Andre dan Mey sementara waktu........" Ahhh shittt!!! Finally they still be a good Friends.



Lega rasanya aku bisa menyelesaikan pertunangan ini dengan cara baik baik dan tak melukai perasaan 2 sahabat yang terkadang lebih dekat ketimbang Family satu marga sendiri. Okey, setelah mereka berbasa basi dan kami antar hingga lobby.

Segera ku tancap gass extra noss berlari menuju sofa empuk diRuang tamu untuk sesaat tidur mengIstirahatkan mata ku.


TAPI..........


"Crrrrr...... Crrrr....... Crrrr.........." Beberapa siraman air dingin papa siramkan kewajah ku saat aku baru mulai merasakan nyaman dan tertidur.

"Astaga pa..... Papa apa apaan siih!!!! Kq jadi ngdadak Bar bar gini Ama Andre!!!!" Kali ini benar benar ku kesampingkan posisi tempat kerja dan rumah.

Tapi Papa hanya tersenyum sambil berkata kebagian staff.....

"Oke, kalian istirahat dulu..... Kami butuh tempat ini untuk menyelesaikan masalah keluarga ......" Ujar papa kepada jajaran sekertaris dan Staffnya yang kebetulan meja mereka berjejer diluar ruangan tamu tempat ku tidur.

"Brugg!!!" Pintu ruang tunggu tamu papa tutup, setelah menyalakan rokok ia berkata.

"Masalah lu sekarang Ama Papa bisa clear!!!" Ujar Papa sambil menghisap cukup dalam Cigarrete Magnum Black dijarinya, itu pertanda ia mulai pusing sendiri.

"Emang papa udah ngabarin Mama......???" Kata ku lirih.

"Lu lupa ya Ndre...??? DiRumah pun, Ratu hati kita itu selalu ngawasin kita nak......" Ujar ayah sambil mengarahkan Wajahnya kearah CCTV Kantor yang live streaming bisa Mama saksikan dirumah.

"shit...!!!" Pikir ku dalam hati, Karna aku lupa satu hal itu.......


Lalu sepersekian detik kemudian, terdengar cukup nyaring langkah sepatu hak Tinggi yang selalu menjadi Momok Nightmare satu Gedung perusahaan Tantian Group selama ini.


"Tok.... Tok....Tak..... Tok..... Tak..... Tok........Creeeekkk" aroma wangi Parfum Channel Change yang kahs langsung menyerbu hidung ku.


Meskipun Usia beliau hampir 50 tahun, namun dari segi wajah, Payudara berCup D, sampe bongkahan pantat yang menungging bak Zazkia Gotik sama sekali tak termakan Usia. Ia benar benar, ia lah Ibu ku SHANTY WAHYUNI (47).

Selain sangat ku cintai, hampir 3 tahun ini cukup beberapa kali dalam seminggu ku temui beliau. Aneh bukan rasanya kalau kita suka Horny liat Ibu sendiri.......???


"Papa.... Kq ngerokok sih!!! Ngasih contoh ga bener....." Sambil mendelik sinis namun terlihat manis.

"Andreee..... Sayaaang ....... Selamat ya nak, dah Mama bilang kamu pasti bisa buat Planing Project Sytem melebihi ayah mu hihihi......" Sambil memelukku erat, kali ini tanpa kompromi lagi Penis ku kembali konak maksimal diantara selangkangannya.

"Makasih maa...... Semua berkat doa mama buat Andre dan papa...." Kata ku sambil merasakan nikmat hangat pelukannya, yang pasti lebih nikmat ketimbang dipeluk Michelle .....


Tapi......


"Takk!!!!!!" Sebuah jitakan cukup keras terasa cukup sakit telak mama berikan diDahi ku.....

"Kamu yaa....!!! Berani buat Michelle nangis......."

"TAK.... TAAK!!" dua jitakan tak kalah keras mama layangkan kepada ku,

"AMPUN MAAA!!! SAKIIIT......" tapi rasanya tak sesakit liat tunangan sendiri dientot supir + anak ABG .....

"Kenapa sama Michelle hah?? Emang kamu mau cari yang gimana buat calon istri kamu....??" Sepertinya MILF satu ini mulai murka.

"Udah dong ma, dengerin penjelasan buah hati mu...... Yang terpenting cara Andre mengakhiri pertunangannya. Sudah bagus tak membuat Sandjaya dipermalukan ........ Sssssppp..... Piuuhhh...." Papa membela ku sambil tetap merokok saat itu.


***


Siang itu aku benar benar tak bisa menghindar lagi dari Mama untuk mulai membuka sedikit Affair Mey dengan Rangga serta supir keluarga ku. Didalam pelukan dan nyamannya toked mama yang berukuran 36 D (kalau ga salah) .

Hanya secara garis besar aku menjelaskan kemungkinan Michelle bukanlah typikal gadis yang akan setia setelah menikah dengan ku nanti.

Entah mengapa hal ganjil ku lihat mama seperti menutup mulutnya yang terbuka , disambung sorot mata menjadi sayu......


"Apa mama horny ya, denger cerita gua kalau Mey ada affair dengan 2 cowok sekaligus ....??" Pikir ku dalam hati, sedangkan ayah hanya menundukkan kepala tanpa bisa jelas ku lihat expressi wajahnya.


"Berarti gosiip sepupunya Nichole itu bener ya ...... " Ucap mamah sambil memegangi dagunya.

"Hah!!! Emang Nichole sepupu Michelle kenapa ma....???" Tanya ku terkejut teringat sosok Nichole yang ku rasa punya aura sex tinggi berdasarkan Face dan lekuk tubuhnya.

"Aaah engga, ga apa apa......" Ujar mama sepertinya ada rahasia yang tak ingin ku ketahui dan Ayah dan Aku anaknya sendiri..


"Kalau itu keputusan kamu dan yang kamu sampaikan. Keputusan Michelle, Mama terima sayang..... Mama khawatir, keputusan kamu akan ngerusak hubungan Sodara papa mu dan pak Sandjaya....."

"O ia, kamu mau makan apa Andre sayaaang?? Mama perhatiin dari kamera kamu semaleman begadang ya.....??" Sambil jemari lentiknya mulai membuka Laptop ku, seperti tim penyidik KPK mencari barang bukti kasus Korupsi.

"Hmmm...... Aku mau sate kambing mah..... Gulenya setengah porsi aja....." Kata ku, sambil berharap tegang Mama tak membuka File Folder Bokep yang ku sembunyikan, Karna Artis bokep Khedira lekuk tubuhnya mirip dengan Mama ku SHANTY.

"Papa sekalian deh sate Sapi..... Gule kambingnya setengah porsi aja......" Ujar ayah ku saat itu.

"Aduu ndree liat tuh, papa aja dah prepare...... Kamu makan kambing ntar nyalurinnya Ama Ciapa......???? Hihhihi......" Tanya Mamah sambil melirik ku nakal, entah apa jadinya kalau aku menikahi Michelle terwujud.


Tapi otak kotor ku langsung bekerja ngeres, membayangkan Mama menjadi lesbian dirumah saat rumah sepi karena aku dan Ayah sibuk kerja.


"Ya aku rawat lah ma, biar ga gede kalo bengkok keataskan pasti bisa muasin istri Andree ntar....." Jawab ku menyidirnya Karna sempat ku dapati Mama membaca Artikel jenis Penis Favorite diPonselnya.


"Uuuu kamu......" Sambil menjewer telinga ku didepan ayah.

"Berani yaa godain ibu sendiri!!!! Pa liat ni pa.... Anak mu sok sokan nunjukin teori sex Ama mama....."

"Tapi tiap malem cuma bisa Onani dalam kamar ..... Hihihi....." Sambil melepas jewerannya lalu menabahkan.

"Kalah kamu sama adek mu Rendy nak.... Hihihi......" Ujar mama semakin berani menggoda ku menjelang sore itu.

"Mama....!!! jangan kenceng kenceng ah, malu kedengeran karyawan kita ......." Hardik Papa yang mulai risih dengan candaan mamah yang terkadang tak terkendali kalau ngBahas tentang Sex.


Begitulah cara keluarga kami menyelesaikan masalah Bisnis dan kerjaan, humor humor dan candaan dewasa selalu manjadi bumbu dalam komunikasi diKantor maupun diRumah.

Walaupun secara praktek, belum sekali pun ku dapati Mama atau Ayah (kalau dirumah ku panggil Papa) berselingkuh.




******





Setelah pembahasan tentang berakhirnya Perjodohan ku bersama Michelle bisa diterima seluruh anggota inti kami semua, tak ku sangka seperti api menyambar bensin berita ini menyebar melalui media Sosial. Sehari dua hari Sii gue ga masalah, tp beberapa hari selanjutnya cukup ruwet aku memikirkannya. Sudah jadi tradisi gue non aktifin IG, dari pada panas hati baca komen netijen ga jelas.

Karna ga tahan mendengar cibiran sana sini, akhirnya ku putuskan untuk sementara waktu Mandiri diBandung. Seperti biasa, Mama paling vocal dan menentang keras aksi ku yang hendak menyamar dan memulai hidup baru diKota yang ku pikir cukup adem buat menimba ilmu kehidupan sambil melepas STRESS Melepas Michelle.

Setelah dibantu menjelaskan oleh ayah, akhirnya Mama ku yang cantik dan masih Sexy ini memberi ku restu......





******




Sebuah awal baru kehidupan ku yang sangat sederhana diMulai, tapi namanya Mama tetap mama. Kosan Mewah, Mobil Mewah, serta satu buah Kartu Kredit Paltinum ia sediakan Khusus untuk ku disalah satu teman karibnya diWilayah elit. Ok Skip.......

Sekarang waktunya gue kunjungi sahabat dekat gua sejak SD, yang kebetulan banget rumahnya Deket Lokalisasi Saritem.

Eh jangan salah lho, lokasi jalan Gang Hangseur (biasa bau pesing dan serakan Kondom) itu pernah dipake lokasi Syuting The Raid 2 . Seengganya gue nemuin sahabat karib yang bisa cepet dapet Info tentang kota ini, ia nyaman banget jadi Hommy Boy Karna mulai dari Nonton Film sampe Cari Duit serba Online.

Jadi ga heran kalau temen temen dia julukin Knight of Hacker..........


"Woyyy bangsat!!! Makin gendut aja lho dah kayak Thor Frustasi ga bisa ngalahin Thanos hehehehe......." Saat ku terkejut melihat cukup tebal timbunan lemaknya diperut.

"Kampret mau buat gue repot lu pake acara Dateng kerumah gue.....?? Hahahaha....." Ujar Eric melihat ku tampil jauh berbeda jauh dari seperti biasanya.

"Lang, kenalin nih Andre..... Cowok yang berusaha menjadi 'pemuda tak terlihat kaya' kayak dinovel novel itu Wkwkwkwkwkwkwk......" Ujar Eric mengenalkan ku kepada sahabatnya.

"Andre...."

"Gilang....."



Sampai tak terasa, pembicaraan ku bersama Eric (26) dan Gilang (29) mengalir bagai arus Air..... Mulai dari yang paling tinggi hingga titik terendah dan tergenang. Cukup seru dan cepat akrab kami mengobrol, sampai tak kusangka rupanya profil Gilang cukup High dalam hal Buisness OffShore ditiap belahan Bumi ini.

Sebotol Liquer menemani kami bertiga berbicara tentang segala hal dan berbagi pengalaman kehidupan, sampai selsai menikmati hidangan makan malam yang diSajikan Ibu Eric. Pembicaraan kami semakin larut hingga tengah malam. Sampai akhirnya......


"Serius lu Ndre??? Lu udahan tunangan sama siMey.....??" Saat ku singgung mengapa aku memulai hidup baru diKota ini.

"Yupz serius, demi persahabatan bokap sama Om Sandjaya gue keep aib Michelle didepan mereka. Jadi kita buat beberapa alasan lain supaya mereka bisa terima....."

"Terus reaksi nyokap elu.....???"

"Doi ngomel Ama keputusan gua, tp mu apa dikate??"

"Emang sulit pasti kang Andre ngambil keputusan itu, tapi kalau ga sakit sakit amat hati. pasti feeling saya kang Andre kecewa banget....." Tambah Gilang dengan logat khas Sunda, bisa menebak Arti kecewa gue sama Michelle.

"Namanya jg takdir kang, aku ga mau dah nikah malah lebih parah lagi kejadiannya." Entah mabuk atau terlalu nyaman ku perlihatkan foto ku bersama Mey kepada Gilang lewat layar ponsel ku.

"Shitt!!!" Umpat Gilang sambil memperhatikan ku, lalu melihat foto kebersamaan ku dengan Mey.

"Kalian dah serasi banget bro, tp gue salut ma elu BISA NGALAH TANPA MERASA BENAR."

"Sok Serius amat lu Lang buat kalimat, dah kayak Arya Dwipangga wkwkwkwk......" Ujar Eric sambil menuang minuman kedalam gelas.

"Anjrit tokoh di sinetron silat Angling Darma kan tuh!!!! Mang elu masih nonton ric???" Kata ku mengenang massa kecil bersama Eric.

"Ya kagak lah, sekarang nih dah musimnya Home Landerr coy....." Ujar Eric sambil memperlihatkan layar laptopnya kepada ku.



Sampai menjelang Dini Hari, aku merasa sangat dekat dan akrab lebih ketimbang dari ke 3 saudara kandung ku sendiri. Hingga sebelum ku tertidur diruang keluarga Eric, aku merasa ini benar benar NEW World gue sendiri.

Aku pun tertidur hingga bangun dan merasa fit saat terbangun hampir menjelang tengah hari......



****



Hari pertama gue dibandung, adalah mulai kerja serta menyamar jadi 'karyawan titipan' yang bertugas menjadi Staff Accounting dibeberapa Anak perusahaan, Pabrik Textile, Farmasi, hingga Pabrik kemasan Obat obatan.

Tugas gue simple, selain menyamar jadi pengawas keuangan. Gue juga memantau beberapa peluang bisnis baru yang dampaknya bisa langsung terasa diMasyarakat. Apalagi, Bandung terkenal dengan Fashion yang selalu in dan cocok ditiap kota Negri ini.

DiBalik itu semua, entah kenapa pergaulan ku cukup luas dalam hitungan hari. Aku mulai tertarik dengan gadis gadis berhijab diKota Ini. Lebih tepatnya kepada mereka yang berwajah Sensual dan berpampilan Jilbob seh hehehehehe......

Respon mereka juga Positif, baik, walaupun banyak gossip beredar diluar sana yang terkadang memandang Ras atau warna kulit. Nyatanya, setelah cukup fasih dengan logat Sunda aku bisa membaur dengan bekal motor Beat Matic sebagai kendaraan ku sehari hari. Hampir satu Minggu aku bolak balik berpindah pindah pabrik dan kantor.

Karna ku rasa, aku ada rencana ide Brilliant yang kali ini lebih cenderung akan terjun kedunia Bisnis Fashion.


Sampai Hari itu tiba.......


Suatu pagi, disalah satu anak perusahaan kemasan Obat obatan Farmasi sebuah insiden kecil terjadi yang mewujudkan langkah ku dengan gadis berhijab yang tak akan pernah ku lupa seUmur Hidup ku.........


"Brakkk!!!! Srrrrrrr........." Seorang gadis berhijab tak sengaja menyenggol Helm Half Face ku hingga tak sengaja jatuh terbanting keAspal Parkiran.

"Yaaah.... Pecah..." Setelah mengambil helm ku ia melihat ujung bawah kaca helm ku sedikit terbelah akibat jatuh.

"Maafin Wulan ya kak, pokoknya nanti Wulan ganti kaca helmnya....." Dengan gestur ala ala Jepang dengan tinggi badan kira kira 160 cm ia sambil sedikit menunduk memberikan helm ku dengan kedua tangannya.

"Gpp cuma belah dikit kq.... Ga masalah....." Kata ku sambil meletakkan helm ku kembali diKaca spion motor tempat yang sama. (Bego ya gue, dah tau tadi jatoh simpen situ lagi)

"Wulan selalu ada diMeja resepsionis kq kak......." Sambil membawa 2 kantong plastik dari gantungan motor maticnya.

"Wulan ga sibuk pasti nanti carii kakak......." Sambil tergesa gesa berjalan menuju lobby kantor Cipta Bahana Lesmana.


Sejenak ku tersenyum sambil tertawa dalam hati kepada gadis bergigi kelinci tadi.......


"Nyari gue...... Tau nama gua aja kagak tadi hehehehe..... Imut amat Sii tu cewek berhijab ......" Pikir ku dalam hati sambil berjalan masuk, lalu sepintas melihat kesibukan Wulan mempersiapkan copyan persentasi Meeting pagi itu.


Tidak seperti biasanya kalau diKantor pusat, cukup banyak karyawan mengucapkan greeting saat ku berjalan masuk kantor karena kebanyakan mereka tau Aku anak dari Pemilik Perusahaan. Namun diKantor ini, meskipun minim greeting dari karyawan. Terasa nyaman dan hangat senyuman dan Sapaan keryawan yang tak jarang diselingi Senda gurau atau hasil pertandingan Bola semalam.

Setelah saling melempar senyum bersama Wulan, sebelum masuk ruangan Accounting. Entah mengapa ada getaran getaran aneh terasa didada ku.


"Apa iya....??"

"Akh, mungkin perasaan ku aja..... Hehehe ......" Sambil mulai mengumpulkan berkas keuangan, yang akan ku pantau untuk disamakan dengan laporan keuangan diPusat.


Sampai tak lama kemudian, dilorong luar ruangan tak sengaja ku dengar 2 karyawati tengah berbicara serius tentang Wulan.


"Berat juga ya kalau gitu kerjaan Wulan....." Ujar seorang gadis karyawati, sehingga ku pasang telinga ku lebar lebar.

"Ya gitulah, makanya ia kurus. Meskipun mungil Wulan emang pekerja keras..." Ujar karyawan lainnya.

"Aku kira jadi Sarjana itu enak kerjanya..... Tapi tanggung jawabnya berat juga....." Timpal temannya.

"Makanya, kita harus respect ma dia.... Jangan kayak Staff yang suka 'julid' dan Gosiipin ga jelas. Dosa tau......" Lalu pembicaraan mereka tak bisa ku dengar lagi Karna, mereka berjalan semakin jauh meninggalkan ruangan tempat ku bekerja.



Pembicaraan mereka berdua seolah mengingatkan ku dengan gadis berhijab cute bertubuh mungil layaknya anak sekolah, sehingga ku atur rencana dengan bantuan HRD pusat Bu Yessi agar bisa lebih dekat dengannya.


"Baik pak, segera saya buat jadwal sesuai permintaan bapak dengan nyonya Wulan." Sebuah kalimat yang harus terucap dari seorang sekertaris HRD andalan keluarga ku dari pusat hehehhe.....

"Thanks ya yess, ntar ku pulang pasti bawain oleh oleh dari bandung. tp inget, it"a only our secret....." Kata ku memastikan kebersamaan ku dengan Wulan demi kepentingan pekerjaan.

"Baik pak.... Terimakasih banyak..... Selamat siang Pak Andre...." Jawab Yessi langsung ku tutup sambungan telfon ditempat sepi ini, agar tak ada yang curiga pengaruh ku diAnak perusahaan keluarga ku sendiri. Lalu aku berjalan santai kembali keRuangan ku.


***


"Heii nunggu aku ya....." Sapa ku sksd kepada gadis yang mungkin lebih mirip seperti gadis SMK atau SMA kalau mengenakan seragam.

"Asisstent Kantor pusat ya, kak Andre....??." Ku jawab dengan senyum ku kepadanya.

"Duh kebetulan banget ya kak, tapi aku rapihin kerjaan aku dulu ya kak....." Sambil melihat banyak tumpukan kertas, yang menurut ku cuma sampah tak berguna.

"Ini lebih penting lho lan....." Sambil memperlihatkan kertas yang ku pegang yang sebernya lebih ga penting lagi ketimbang kertas untuk gorengan Xixixixiiii....

"Telfon Bagian GA, bilang aja..... Pak Andre dari pusat butuh data ini segera.... Jadi biar mereka yang selsaiin itu semua....." Kata ku enteng, Karna sudah hafal struktur sedarhana organisasi jabatan anak perusahaan ini.

"Baik kak, sebentar ya....." Dengan raut wajah tegang yang ku tatap semakin imut Wulan menghubungi atasannya. Dan.....

"Nay sorry yah......" Ujar Wulan ketika salah satu rekannya menghampirinya cukup tergesa gesa. Setelah menelfon atasannya.

"Gpp kq lan, aku juga nanti dibantu yang lain....." Ujar rekannya ku tau dipanggil Nayla, mereka sama sama berhijab. Sepintas ku lihat Nay hampir sama pekerja keras seperti Wulan.

"Tenang aja Nay, ga akan lama kq.... Nanti ku bawain makan siang begitu laporan kita diAcc oleh kantor pusat...." Seketika wajah Nay tersenyum sumigrah mendengar Bonus ala kadarnya dari ku, sekitar satu jam menjelang istirahat makan siang.


**


"Kak serius ni kita kerjainnya diluar kantor??" Tanya Wulan kepada ku diparkiran motor.

"Serius, lagi pula sambungan internet didalem buruk.... Jadi kamu tunjukin sekalian tempat makan enak sekitar sini." Kata ku, sambil memastikan ia tak curiga dengan Akses yang ku punya.



Setelah mengirim pesanan makan siang Nay melalui Abang ojol berupa nasi Padang, entah mengapa perasaan ku benar benar berbunga bunga saat berduaan dengannya diTempat makan sederhana penjual mie ayam.

Lagi lagi trik dasar ku gunakan, semua demi Wulan tak curiga identitas ku sebenarnya. Mulai dari mengirim data yang sudah kupersiapkan, sampai sekedar menyusun urutan data keuangan berdasarkan tanggal. Entah mengapa aku merasa nyaman berlama lama dengan gadis mungil ini.

Apalagi, candaan kami berdua nyambung mulai dari Movie, Makanan, Hingga Hobby Favorite yang ternyata kami sama sama Introvert. sehingga tak terasa hampir satu jam kami berada disana.


**


"Aku lanjut ya..... Masih ada beberapa berkas laporan ku periksa dibeberapa tempat ..... " Kata ku berpamitan setelah mengantar Wulan kembali keKantor.

"Spihh..... Kapan kapan traktiran lagi ya kak hihihi ....." Ujar Wulan dengan expresi ceria.

"Boleh boleh, gimana kalau besok saat akhir pekan...." Ajak ku kepadanya.

"Hmmfftt gimana yaa.....???" Sambil memutar bola mata bulat keatas dan memegangi dagu, terlihat imut sekali expresi Wulan saat itu.

"Ntar kabarin aku lewat WA ya......takutnya nanti Wulan ada lemburan dikantor." Ujar Wulan sambil tersenyum manis kepada ku. lalu aku berpamitan kepadanya, untuk segera melaksanakan rutinitas yang ringan dan menjalankan misi ku selanjutnya.


Cukup intens pendekatan ku dengan Wulan melalui Aplikasi Sosial Media What's up. Dibelakang Wulan, aku mengecek profilnya selama bekerja diAnak Perusahaan milik keluarga ku bekerja melalui bantuan staff dari pusat Kantor Jakarta.

Membaca 2 Posisi ia kerjakan diPerusahaan membuat ku semakin kagum kepada Wulan, terlebih lagi merasakan Aura ceria serta manja yang tak berlebihan membuat ku sangat ingin lebih dekat dengannya besok hari.

Hingga akhirnya, hari Sabtu pagi tiba, bersamanya aku berjalan jalan layaknya warga biasa negri ini sambil berboncengan motor matic berdua hampir seharian membelah kemacetan menuju Wates dekat gunung Tangkuban Perahu. Sangat menyenangkan, sepertinya aku sudah merasa kasmaran dengan dara berhijab sederhana yang membuat ku semakin betah berada diKota ini.




*****




Gulungan awan hitam tiba tiba semakin terbal sampai menutupi sinar cerah mentari sore hari kawasan Bandung Utara, tepatnya kawasan Favorite para pelancong menikmati wisata pegunungan di area Cikole. Padatnya kendaraan arus kendaraan roda 4 sepanjang jalan Lembang, jalan Dr.Setia Budi, hingga menuju Tol Gerbang Pasteur yang rata rata didominasi Plat B, tentu sudah tak terelakkan lagi hari Sabtu sore itu.

Bagi warga lokal, sudah hafal di luar kepala akan kemacetan yang biasanya terjadi hingga Hari Sabtu dan Minggu Sore hingga menjelang malam tersebut. Namun, tidak dengan kedua pasangan yang tengah dimabuk Asmara yang rela mengantri sambil sesekali merayap lajur kiri dan lajur Kanan jalan yang dipenuhi antrian beragam jenis mobil yang akan kembali ke Jakarta hingga Mengantri keWilayah Utara kota Bandung.

Selain kendaraan roda 2 yang sang Pria gunakan sangat praktis. Motor matic yang ia lajukan cukup lihai merayap di tengah Antrian Kemacetan sejak melewati Pasar Lembang. Namun sayang, kemahiran serta kelincahannya dalam melakukan sepeda motor Matic yang sesungguhnya milik Gadis yang berhasil membuatnya merasakan sebuah perasaan yang indah. Tak mampu mengejar perubahan Cuaca yang sebelumnya cerah menjadi mendung gelap bercampur kilatan Petir sore itu.

Kekhawatiran sang Pria yang biasa terkenal Perfectsionis dan Selalu memiliki Perhitungan matang itu pun meleset. Terlebih lagi, saat kedua lengan mungil gadis mungil dan atraktif yang baru ia kenal. Semakin erat memeluk tubuhnya dari belakang, dari kursi penumpang kendaraan miliknya yang dikendarai oleh pria yang baru beberapa jam ia kenal namun sudah membuat hatinya luluh lantah dengan segala Pesonanya sore itu. Hingga akhirnya.......




POV ANDRE




"Lan..... Kita berteduh ditempat Berteduh dulu yuk..... " kata ku sambil menikmati pelukannya yang terasa erat melingkar ditubuh ku ditengah Hujan Angin disertai Petir, lalu memutar mata mencari tempat berteduh Karna dalam waktu Singkat pakaian yang kami kenakan sudah basah Kuyup sore itu.

"Ayu kak, ntar sebrang Hotel itu kita belok kiri aja....." Ujar Wulan menunjuk arah pintu masuk parkiran plang kecil menunjuk tanda itu hotel bintang 2.

"Apakah ini tak terlalu dini?? " Pikir ku dalam hati, tp gpplah dari pada semakin basah juga kita berdua. Pikir ku dalam hati.


Setelah ku Parkirkan motor terlihat seorang petugas hotel berseragam yang kira kira umurnya masih 20 an menyapa kami berdua diParkiran, yang cukup dekat dengan lorong menuju kamar hotel.


"Selamat sore kak, silahkan masuk..... Mau menginap atau berIstirahat.....???" Dengan ramah tapi entah mengapa ia tersenyum sangat manis kepada ku.

"Istirahat aja mba, kita mau ngeringin badan sambil berteduh......" Ujar Wulan yang terhalang tubuh ku kini berbicara kepada petugas hotel tersebut.

"O ia silahkan....... " Entah mengapa petugas hotel itu terlihat lesu, namun dapat ku tangkap namanya melalui name tag yang ia kenakan bernama Titha....


Wulan berjalan terlebih dahulu bersama Karyawati Hotel sambil melihat lihat kamar, yang ku nilai pemandangan luarnya cukup nyaman parkiran dan asri walau diguyur hujan lebat.

"Ini kak, silahkan.... Sesuai pilihan kamar mbaknya yang ada fasilitas Bathub......" Sambil menyerahkan kwitansi pembayaran yang tak sampai 200 ribu rupiah untuk 8 jam.


"MURAH BANGET!!!! 4 Kali Lebih murah dari sewa parkiran kendaraan gue selama Satu bulan diKota ini......." Guman ku dalam hati, saat membaca Kwitansi dan Titha masih berdiri didepan ku dan tetap tersenyum manis.

"Ada pesanan lain kak...... Siapa tau bisa Titha bantu....." Sambil mengedipkan matanya kearah ku.


Bangsat ni cewek!!!! Agresif banget, untung Wulan udah didalem kamar mandi.....


"Saya pesen jahe merah 2 ya mba, sama kopinya satu......" Kali ini iseng ku beri kedipan mata kepadanya.

"Baik kak......" Dengan Intonasi dan Volume suara terdengar biasa.

"Pastiin Aa nya nanti yang buka pintu ambil pesanan yang saya bawain ya......" Kali ini ia mengedipkan mata dan memberikan cumbuan bibir jauh dengan suara cukup pelan.



Anjing, anjing, anjing........ Makin Sange aja gue sekarang, begitu nutup pintu baru sadar dari tadi aku udah telanjang dada hanya pake kaos Singlet depan Titha tadi Karna lupa masuk kamar langsung lepas jaket dan kaos yang basah akibat kehujanan. Baru ku sadari, aura pesona gue sekarang bener bener lepas keluar. Karna selama ini, biasanya mereka tau siapa aku dan latar belakang ku.

Otomatis karyawan atau kolega dekat cukup segan, Apalagi biasanya aku bersikap Cuek dan Dingin disekitar lingkungan Rumah, Apartement apalagi Kantor.


"Kampret basah Ampe Daleman gue gini..... Gimana ni..." Pikir ku dalam hati sambil membeberkan jeans, dan memastikan Ponsel ku yang tahan Air baik baik saja.


Belum habis aku kebingungan Boxer dan Celana dalam yang ku kenakan basah kuyup, tiba tiba......


"Basah semua ya kak......??" Sahut Wulan didepan pintu kamar mandi, mengenakan handuk bermodel kimono. Rambut yang selalu tertutup hijab, kini terlihat tergerai indah membuat ku semakin terpana dengan keAnggunannya.


Belum lagi terlihat kulitnya putih merona sempurna, membuat detak jantung ku semakin menggebu diSuasana Dingin ini ingin melakukan sesuatu hal yang lama tak ku lakukan bersama Mey biasanya.


"Aku juga sama tuh...." Sambil menunjuk manja kearah kamar mandi..... Hanya setengah lengannya dan telunjuk ia arahkan sambil berjalan mendekat kearah ku.

"Kamu ga dingin....??" Tanya ku berdiri dan menurunkan Boxer ku yang basah, dan berdiri dihadapannya yang tingginya hanya sedada ku.

"Dikit sih..... Hihihi......" Sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya sambil melihat gumpalan keras dibalik celana dalam ku yang basah.

"Aku dingin lan......" Sambil kedua tangan ku meraih pinggangnya yang ramping, dan merekatkan selangkangan ku diPerutnya yang terhalang Handuk.


Sungguh tak ku duga tak ada penolakan dari gadis mungil dan cute ini, malah kedua tangannya hinggap disepasang lengan ku mesra. Mulai ku pejamkan mata, saat ku pastikan Wulan sama sama siap memejamkan mata menerima Cumbuan pertama ku dibibirnya ditengah Hujan Angin dan Petir diluar ruangan ini.




BERSAMBUNG.







Special Thanks to All Reders SEMPORT MEMBER for Always Support our Story'.......
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd