PART 10. Main Bertiga (2)
"Akhhhh terusss enakkk bngeett kulumannya sayangg oohhh...tahan dulu sayaaang nanti aku keluar...!!!" Pintaku.
Aku kemudian mengerjjapkan mata, betapa kagetnya aku melihat sosoknya yg seksi dan montok tepat berada di selangkangan ku.
"Ibu..."!!"
"Ihhhh..? Kamu itu manggilnya nggak ada romantis- romantisnya sama Hana sih sayang." Huh" seraya membuang wajah kearah lain.
"Hadeh.? Ngambek lagi!".batinku.
"Iya ? Hana ku sayang jangan manyun gitu nanti bibirnya jatuh lho di maem semut, kan mubazir mending di maem sama aku !" Bisikku sambil memeluknya dari arah belakang tubuhnya.
"Gombal ah. Pinternya cuma ngomong aja nggak bisa ngebuktiin." ucapnya menyindir aku.
"Cupps... Emmphptttt..ah slurrrrrpph ss Slurrrrrpp..."
"Gimana sayang apa masih mau dilanjut." Kataku. Ibuku hanya mengangguk kepalanya tanda setuju.
"Slurrrrrpp slurphh akh.. slurphh..
Kuciumi leher jenjangnya dan ku kulumi daun telinganya, membuat ibu semakin terangsang, lehernya ternyata titik yg paling sensitif akan rangsangan seksual. Perlahan ku balikkan tubuhnya ke arahku. Dan kupangku tubuhnya ke dalam pelukanku.
Kembali ku jilat dan kusedot-sedoti lehernya tak lupa ku beri tanda cupangan di sekujur lehernya.
"Ohh nakk terus jilati tubuh ibumu ini ?"desahnya
Ciuman ku mulai menurun ke arah payudaranya, kujilati aerolanya kusedot-sedoti dengan gemas. Dan kuremas-remas payudaranya dengan keras, sambil aku mengulum putingnya kuberi gigitan kecil dan ibuku mengerang keras akibat ulahku tadi.
"Aaaaaaaaaa" pelan-pelan suamiku.. Hana sepenuhnya milikmu "desahny manja.
"Iya istriku? Aku juga ingin memilikimu seutuhnya."ucapku
"Ah.. ahh.. iya suamikuuu..ohh jilatin lagi memek Hana sayang, udah nggak tahan." Desahnya
Jilatanku perlahan turun ke perutnya yg sedikit agak gemuk, namun putih menggairahkan. Kujilati memutar di sekitar lubang pusarnya. Ibu nampak mengangkat pantatnya tanda kegelian dengan perlakuanku.
Kini aku mulai mengangkangi kedua pangkal kakinya agar vaginanya terlihat. Aku mulai menciumi vagina ibuku , lubang yg dulu pernah melahirkan aku dan Vira adikku.
"Ought nikmaaatt suamiku kamuuu hebat bikinn Hana ketagihan..ah..ahh..oohh. "cercaunya
Slurrrrrpp ahh grok grok slurrrrrpp...
Sambil aku terus menjilati dan mengulumi vaginanya, tangan ku tak tinggal diam dan bless kedua jari kemasukkan ke dalam vaginanya. Mengaduk-aduk isi di dalamnya.
"Ohh ya disituuu terusss sayang yg kencenggg Hana sebentar lagi juga mau keluar..."erangannya.
Benar saja tak sampai beberapa menit aku merasakan cairan kenikmatanya keluar sangat banyak terpaksa kusedot habis cairan orgasme nya.
"Creett... creeeett....
"Huh..huh..? nafasnya tersengal-sengal.
Tanpa meminta persetujuan nya aku langsung naik ke atas tubuhnya, yg sangat lemas akan orgasme yg baru saja ia dapat.
Aku lebarkan kedua pangkal kakinya, kuposisikan penisku didepan lubang vaginanya. Ia hanya memandang sayu ke arahku dengan penuh kepasrahan.
saat hendak kudorong penisku kedalam vaginanya,terasa sempit sekali, seperti vagina milik seorang gadis.
"Pelan-pelan sakit sayang, punya Hana udah beberapa tahun nggak di tengokin, jadi sempit" katanya aku hanya tersenyum lalu ku kecup keningnya." Makasih sayang" bisikku lirih.
Secara perlahan ku maju mundur kan kepala penisku dan lama kelamaan batng penisku mulai tenggelam ke dasar rahimnya.
"Bleessh...aaawwww...sakit sayang. "Kontolmu besar dan penuh di dlam memek Hana sayang.."
"Plokk... plokk.p lokk....suara benturan paha kami.
"Yeah, hunny fuck me..."
"Sodokkk yg kerasss sayaaang kitaaa bikinnn Dede bayiii...ah ah.."jeritnya sambil terus mendesah.
"Oke kita bikin Dede bayi, yg banyak" teriakku tak mau kalah.
"Ahh...ahh terus sayang Hana sebentar lagi mau sampai..."desahnya
"Iya aku juga sama sayang "
"Kita keluarin sama-sama sayangg..."ujarku
Posisi sodokkan dan gejotan ku pada vaginanya semakin ku pacu dengan tempo cepat dan keras. Benar saja aku akan klimaks.
"Hana sayang aku sampai..."teriaku
"Hana juga sampai, sayang."
Aaaaaaaaaaa aaaaaaaaaa
"Crooott... croooooooottttt.... crooott.
"Creett.....creeeeeeeeeett... creett..
"Huh hah huh"!" Deru nafas kami bersamaan.
"Makasih Hana ku sayang."aku keluar banyak lho di dalam"bisikku. Sambil menarik tubuhnya masuk kedalam pelukanku.
"Biarin, kan kamu ayahnya."
"Kamu serius sayang ingin bikin baby,"tanyaku.
"He'eh.? Masa nanti adikmu Vira hamil, Hana nggak, sih."cibirnya.
Huoammm mm
"Ih kakak, ibu, maen kok sendiri-sendiri, sih"Rajuk adikku saat baru bangun dri tidurnya.
"Abisnya kamu tidurnya nyenyak banget sayang."kataku menimpali. "Ya udah sini Kakak peluk kamu sini. "Ujarku. Vira lnagsung masuk ke dalam pelukanku. Dan ibu di sebelah kananku sudah tertidur mgkin karena kecapaian. Sedang adikku yg berada di sisi kiriku sudah mulai memejamkan matanya kembali.
Pikiranku menerawang jauh dan hanya bisa berdoa memohon kepada sang pencipta agar hubungan terlarang ini bisa tetap terjaga dengan baik, sampai aku menemukan pendamping hidup yang bisa menerima keadaan dan kenyataan yg ku alami.
==========
Di tempat yg berbeda......
Nyonya Mai Wanita tua berusia 75 tahun, berdiri belasan meter dari pagar rumahnya, rumahnya tepat berdiri di atas perbukitan Kota Yamagata, Tokyo.
Pakaiannya yg terbuat dari bahan pilihan berkualitas serta dua orang pengawal pribadinya yg tidak jauh dibelakangnya. Menunjukkan bahwa beliau bukan wanita tua biasa.
Pandangannya menerawang dan penuh keyakinan kalau Nyonya Mai berharap bisa menemukan putrinya.....
Sepenggal teaser part berikutnya....
______________________________________________