Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG LOVE INFINITY

Suhu semua menginginkan cerita ini berakhir dengan akhir cerita yg seperti apa?

  • Happy ending

    Votes: 226 85,6%
  • Sad ending

    Votes: 12 4,5%
  • Sad ending Ify / Sella / Lusi

    Votes: 6 2,3%
  • Ending dengan Ify aka vivi

    Votes: 40 15,2%
  • Ending dengan Sella aka cia

    Votes: 22 8,3%
  • Ending dengan Lusi

    Votes: 18 6,8%

  • Total voters
    264
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Ini emang kurang panjang updatenya apa emang ane yang pengen baca teruz :bata:

Pokok.e lanjut suhu :panlok3:
 
Ooo gitu hu.. Ada kali yaa clue nya diawal cerita siapa anaknya..
Kayaknya bukan siapa anak nyonya may yang bakal jadi inti dari cerita ini.. Its just the begining

Heuuuhhh.. Penatsaraaaan
Lanjutkan dalam tempo yang sesingkat2nya Hu
:beer:
 
pasti hana anaknya nyonya mai, evan dan vira cucunya.. sedangkan ts selingkuhannya wkkkk... lanjut suhu semangat
 
Ooo gitu hu.. Ada kali yaa clue nya diawal cerita siapa anaknya..
Kayaknya bukan siapa anak nyonya may yang bakal jadi inti dari cerita ini.. Its just the begining

Heuuuhhh.. Penatsaraaaan
Lanjutkan dalam tempo yang sesingkat2nya Hu
Di tunggu aja kehadirannya nanti huu
 
nyonya mai dr jepun lah jd masuk akal kalo ikutan maen, tp sayang udah menopause ya kn 70an, kecuali ts gila terus bikin nyonya mai subur baru masuk akal :D
 
PART 12. Litle Trouble

7e0646532561823.jpg

Silvia Agistia Pricillia/ Vivi

33fdc5532561905.jpg

Gisella Patricia

Ify aka Vivi POV

"Kamu masih sama seperti yang dulu, Van? Kamu justru lebih dewasa."gumamku ketika membuka dokumen pribadi lamaran kerjanya.

"Jika semua hal berjalan dengan biasa saja tanpa ada kendala dan hambatan. Mungkin dengan mudahnya aku bisa mengambil hatimu dari Diandra, Van."umpatku

Namun realitanya aku sulit menjangkau hatimu, menuju hatimu banyak rintangan yg harus ku alami. Sahabat baikku sangat mencintaimu, ia selalu memuji-mujimu dan menyanjung mu ia bahkan lebih dulu berkorban untuk mendapatkan cintamu. Seakan aku hanya penghalang hubungann kalian. Bahkan lebih baik aku yg mundur teratur untuk mendapatkanmu.

Hidup tak semudah membalikkan telapak tangan, tidak dengan semudah itu untuk menerima dan memberi.

Hubungan aku dan Evan kala masih kuliah sangatlah dekat bahkan kami seperti layaknya sang kekasih tetapi tidak berpacaran. Sedang Diandra sendiri beda jurusan dengan kami, tapi karena aku sering mengajaknya berkumpul bersama, kedekatan kami bertiga menjadi punya cemiistery tersendiri.

Saat itu kejadian menyakitkan yg tidak ingin aku merasakannya lagi.

3 tahun lalu Evan dengan bangganya mengatakan cinta padanya didepan mata kepalaku sendiri. Kalau ia menemukan gadis yg mampu mengalihkan pandangannya dari fotografi kembali ke kesukaannya black coffe. Gak masuk akal si, itulah dia.
Kehobiannya yg tak pernah ia tunjukkan kepada siapapun hanya kepadaku sahabatnya.

"Vivi oh Vivi!" Hoiii... ngelamun aja loe?" teriaknya dengan senyum lebar.

"Berisik, loe Van?"

"Jangan sensitif gitu ah, udah kaya lagi dapet bulanan aja loe Vi?" Sahutnya. "Aku mau membagi perasaanku sama kamu" lanjutnya lagi. Ia memelukku sangat erat dari depan , sambil mengurai rambutku dengan lembut
"Kamu mau tau nggak Vi?"

"Aku harus tau?"

"Vi, please tanya kek, singkat gitu doang"

Saat itu aku melihat wajahnya seperti terlihat kaya anak kecil yg sedang merengek meminta mainan. aku hampir tertawa melihat tingkahnya itu.

"Hufffttttt"! Kuhembuskan nafasku sebelum berucap, dengan pasrah aku menanyakan apa yg di inginkannya.

"Memang perasaan apa yg hendak kamu bagikan ke aku Van? Kamu sayang aku, gitu? Aku juga udah tau Van?" Kataku

"Aisshh...? Kepedean banget sih, Vi?"

"Loh, jadi kamu nggak sayang sama aku, Van! Ya sudah, aku tidak memaksa kok?" Balasku berpura-pura kesel. Bukan kesel namun hancur berkeping-keping harga diriku diperlakukan seperti itu. Seakan tiada harganya dimatanya, tapi aku tidak bisa membenci dan marah padanya.

Lalu Evan menarik kedua pipinya kearah yg berlawanan dan kami saling menatap satu sama lain, kemudian kubuat kedua pipiku mengembung dan menampakkan wajah keselku. Ia hanya tersenyum menahan tawanya.

"Jangan marah dong Vivi yg cantik, iya-iya aku juga sayang sama kamu Vi, kamu orang yang sangat berharga bagiku Vi. Walau kita tak pernah tau kedepannya seperti apa. Mungkin kini aku bersanding dengan sahabatmu Diandra, tapi aku tidak tau jodohku dengan siapa. Kamu juga sudah memiliki Rendy. Jika berjodoh mungkin bersatu." Paparnya

"Kamu seperti fotografi dan Black coffe yg tak pernah terpisahkan.

Kata terakhir mu seakan, Tuhan mengabulkan permohonan kita, aku bisa melihat dan berada di dekatmu saat ini membuat ku bahagia Van.

Kamu putus dengan Diandra yg pergi meninggalkanmu, karena keegoisan orang tuanya yg menjodohkannya dengan salah satu kawan bisnis ayahnya di Aussie.

Aku putus dengan Rendy karena hati ku dan cintaku tak sepenuhnya utk dia, tapi untuk kamu Van. Apakah kamu masih menganggap aku, sama seperti dulu?
Apakah kita bisa bersatu Van?

Tokkk...tokk...

"Ya masuk," ketukan pintu membuyarkan lamunanku.

"Maaf bu? Saya mau menyampaikan jadwal pertemuan ibu hari ini," ujar sekretariku

"Pertemuan ku hari ini kalau tidak salah bertemu dengan salah satu perusahaan terkenal dan ternama dari Jepang itu kan."

"Benar Bu? Dari PT. SAYORI Group"jelasnya.

"Oke, nanti kamu saya hubungi lagi, kembali ke meja"

"Baik saya! permisi bu"pamitnya.


--OoooO--
Evan POV


Pagi ini seperti biasa aku mengantarkan bidadari kecilku dulu ke sekolahnya. Baru otw ke kantor ku, setiba depan gedung tempaku bekerja seperti biasa menyapa semua orang yang bekerja di perusahaan ini, walau aku sendiri tak mengenalinya satu persatu tapi biar nggak di kira orang baru sombong." Jiahhh sok baek lho Van."

Hari ini adalah hari pertamaku kerja di perusahaan ini. Nggak banget kalau hari pertama udah telat, ya walau big bossnya temen dekat ku dulu waktu kuliah.

Tapi aku sadar diri aku siapa dan dia siapa, aku harus seprofesional mungkin.
Tidak bertutup topeng di belakangnya. Berharap hari ini dan seterusnya aku bisa dapat rekan kerja yg asik dan nggak ribet.

"selamat pagi"! Ketika aku sudah masuk ke dalam gedung menyapa salah resepsionis. Berharap bukn si Sella. Deg... Meleset....!??

"Ah Lo lagi Van, masih berani juga berangkat ke kantor."katanya sambil mengancam tapi ku tahu itu hanya bercanda.

"Hehe? Ya, iyalah ini hari pertama ku masuk kerja sini, jadi apa hubungannya berani atau takut ,wekk mak lampir.!"

"Plakkkk.!"

"Aduh sakit tau Sell, bisa nggak sih kalau sama gue nggak pake maen tabok , apes!" Gerutuku

"Ihh...Sell! Loe kok jadi galak gitu sama dia!"
timpal salah seorang temannya bernama Rissa.

" Bodo, rese lagian jadi anak? pake ngejek-ngejek segala."ketusnya melotot kearahku.

"Sudah nggak apa-apa mba? Udah biasa di tabokin dari kemarin mba"

"Masnya mau tanya apa tadi" sapanya

"Mau tanya ruang divisi pemasaran di lantai berapa mba!"

"Ada di lantai 35 mas,? Biar saya antar mas"

"Biar gue aja Riss," sahut Sella.

"Okay? "singkatnya.

Aku dan Sella berjalan beriringan sejajar langkah kami. Dan beberapa menit sampai di depan lift. Aku melirik ke arah Sella kok jadi pendiam gini, gue mulai curiga mencium bau tidak bersahabat.

Tinnngggh

Lift yg kami tunggu sampai di hadapan kami, perlahan pintunya membuka, aku terkejut melihat sosok yang keluar dari dalam lift itu. Bu Ify aka Vivi.

"Lho Evan, kamu baru masuk , tapi kebetulan saya ketemu kamu di sini" ujar Vivi.


"Iya Bu ada apa yach?"

"Begini saya ada pertemuan dengan salah satu klien, dan pak Hendrik kebetulan beliau sedang izain karena sakit. Jadi apa kamu bersedia menggantikan beliau, sekalian kamu belajar pemasaran di lapangan."jelasnya.

Aku diam sejenak dan berfikir .

"Oke? Baik dech Vi? Opps maaf maksud saya Bu Ify" terangku. Saat melihat keterkejutan Sella dan sekretaris nya.

"Jadi kamu mau kan !" Katanya minta persetujuan ku.

"Baik saya ikut"

"Oh ya? Sell, kamu bisa kembali ke meja kamu!"perintahnya.

"Baik Bu, saya mohon pamit" ujar Sella seraya menatapku tajam seakan mengisyaratkan urusn kita belum selesai.
 
Terakhir diubah:
kasian sella ga dapat jatah cupangan hari ini... lanjut suhu
 
Bau2 nya revan cucu nya orang kaya ne.... maap jadi sok tahu suhu.... heheheheh
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd