Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Kompilasi] Rumput Tetangga 'Nampak' Selalu Lebih Hijau.. (CoPasEdit dari Tetangga)

Bimabet
TANCAP TRUSSS DAN TAMBAH NGGGGGGHHH....AUHHHHH....OHHHHHHH...ARGHHHHHHH...NYA
 
Wah rugi ane ini...
Mitha gak dapat hukuman Ratih gak tau, ente harus di denda om...
Dendanya update lagi malam sekarang wkwkwke

:Peace: Haaaaaa.. mangapkan, brada..
Nubi memang cuma segitu yg sempat ngesavenya..

Hehe.. iya.. udah Nubi coba posting.
Tapi sepertinya mengalami 'kendala'.

Kalo menurut Om Elle.. ada beberapa 'akhiran kata' yang nggak bisa terposting.
Jadi harus Nubi Edit lagi..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
------------------------------------------------------------

Cerita 77 - Janda Genit Tetangga Rumahku


Mpok Anah

Kisah ini terjadi saat aku baru duduk di bangku SLTP kelas 3.
Waktu itu aku tinggal di pinggiran kota Jakarta yang masih banyak penduduk Betawinya.

Di sebelah rumahku tinggal keluarga Betawi, anak lelaki bungsunya teman bermainku. Dia mempunyai 3 orang kakak perempuan.
Yang akan aku ceritakan di sini adalah kakaknya yang bernama Anah. Seorang janda beranak satu. Usianya saat itu kira-kira 38 tahunan.

Nah.. sebagai tetangga sebelah rumah.. aku jadi cukup akrab dengan semua anggota keluarga..
sehingga aku bisa keluar-masuk rumahnya dengan leluasa.

Oh iya, sebelum aku lupa, mpok Anah ini orangnya hitam manis dengan payudara lumayan besar. – mungkin ukuran 36C..–
Entahlah, aku sendiri saat itu tidak tahu persis, karena masih ingusan.
Yang aku tau, ukurannya cukup membuat anak seusiaku menelan ludah, kalau melihatnya.

Seperti orang Betawi jaman dulu pada umumnya, mpok Anah ini suka sekali.. –terutama kalau hari sedang panas..–
cuma mengenakan bra saja dan rok bawah. Mungkin untuk mendapatkan kesegaran.

Nah karenanya aku jadi seringkali melihat si mpok dalam mode seperti ini.
Usiaku saat itu sudah memungkinkan untuk bergairah melihat tonjolan payudaranya yang hanya ditutupi bra doang.

Tapi yang paling membuatku menahan nafas adalah bentuk dan goyangan pantatnya. Erghh..
Pinggul dan pantatnya bulat dan bentuknya nonggeng di belakang.
Kalau berjalan.. pantatnya bergoyang sedemikian rupa.. membuat gairah remajaku yang baru tumbuh pasti selalu tergoda.

Pembaca.. mpok Anah ini sudah tigakali menjanda.. dan semua warga kampung kami sudah tahu bahwa mpok Anah ini memang nakal..
sehingga tidak ada pria yang betah berlama-lama menjadi suaminya.

Mpok Anah ini suka sekali menggodaku dengan mengatakan bahwa dia pengen sekali merasakan keperjakaanku..! Asyemmm..!
–Saat itu aku memang masih perjaka.. belum pernah sekalipun merasakan wanita.. pacaranpun baru sebatas mencium dan memeluk saja..–

Suatukali.. selepas Maghrib aku ke rumahnya. Tadinya aku ingin mengajak Udin, adiknya yang temanku untuk main.
Aku masuk lewat pintu belakang karena memang sudah akrab sekali.
Tapi di belakang rumahnya itu ada mpok Anah yang sedang duduk di kursi dekat sumur. –Sumurnya masih pake timba..–

Aku bertanya ke si mpok.. “Mpok, Udin ada..?”
“Kagak.. dia ikut baba –Bapak..– ama nyak –Ibu..– ke Depok..” jawab si mpok santai.

“Wah.. jadi mpok sendirian dong di rumah..?” Tanyaku basa basi.
“Iya.. asyik kan..? Kita bisa pacaran..” sahut si mpok seenaknya.
Aku cuma tertawa.. karena memang sudah biasa dia ngomong begitu.

“Duduk dulu dong Wan.. ngobrol ama mpok ngapa sih..?” Katanya mengajak.
Akupun lantas duduk di kursi sebelah kirinya, si mpok sedang minum anggur cap orangtua.
Aku tau dia memang suka minum anggur, mungkin itu juga sebabnya tidak ada suami yang betah sama dia.

“Si Amir mana pok..?” Tanyaku menanyakan anaknya.
“Diajak ke Depok..” sahutnya pendek.

“Mau minum nggak Wan..?” Dia nawarin anggurnya.
Entah kenapa, aku tidak menolak. Bukannya sok alim pembaca, aku juga suka minum, cuma karena orangtuaku termasuk berada..
biasanya aku hanya minum minuman dari luar negeri.

Tapi saat itu aku minum juga anggur yang ditawarkan mpok Anah.
Jadilah.. kami minum sambil ngobrol ngalor ngidul. Hingga tak terasa sudah satu botol kami habiskan berdua.

Dan aku mulai terpengaruh alkohol dalam anggur itu.. namun aku pura-pura masih kuat.. karena kulihat mpok Anah belum terpengaruh.
Gengsi dong.. hehe..

Aku mulai memperhatikan mpok Anah lebih teliti. –Terutama setelah dipengaruhi alkohol murahan itu..–
Pandanganku tertuju ke toketnya yang hanya ditutupi bra hitam yang agak kekecilan. Sehingga toketnya seperti mau meloncat keluar.

Wajahnya cukup manis.. agak ke arab-araban.. kulitnya hitam –sawo mateng ngkali yaa.. haha..– tapi mulus.
Baru sekarang aku menyadari bahwa ternyata mpok Anah manis juga. Rupanya pengaruh alkohol sudah mendominasi pikiranku.

Merasa diperhatikan si Mpok mulai ‘membusungkan’ dadanya.. membuat penis remajaku mulai mengeras.
Dan dengan sengaja dia membuat gerakan menggaruk toket kirinya sambil memperhatikan reaksiku. Tentu saja aku blingsatan dibuatnya.

Sambil menggaruk toketnya perlahan si Mpok bertanya.. “Wan, kok bengong gitu sih..?”
Bukannya kaget.. aku yang sudah setengah mabok itu malah menjawab terus terang. “Abis.. tetek Mpok gede banget.. bikin saya napsu aja..”

Eh.. dia malah merogoh toket kirinya.. terus dikeluarkan dari sungkupan cup branya.
“Kalo napsu, pegang aja Wan. Nih..” katanya sambil mengasongkan toketnya ke depan.
“Diemut juga boleh Wan..” tambahnya lagi.

Aku yang sudah mabok alkohol.. semakin pusing karena ditambah mabok kepayang akibat tantangan Mpok Anah.
“Engg.. Boleh mpok..?” Tanyaku lugu.

“Dari dulu kan Mpok udah pengen buka segel Irwan. Irwannya aja yang jual mahal..”
katanya sambil memegang kepalaku dengan tangan kirinya dan menekan kepalaku ke arah toketnya.

Ya sudah.. aku ‘pasrah’.. haha..
Perlahan mukaku mendekat ke arah toket kirinya yang sudah dikeluarkan dari bra itu.
Dan hidungku menyentuh pentilnya yang cokelat kehitaman.

Semriwing..! Segera aroma yang aneh tapi membuat kepalaku seperti hilang menyergap hidungku.
Namun ‘keluguanku’ membuat aku hanya puas mencium dengan hidungku.. menghirupi aroma toket Mpok Anah saja.

“Waan..” tegur Mpok Anah.
“Apa Mpok..?” Tanyaku sambil menengadah.

“Jangan cuma diendus gitu, ngapa..? Keluarin lidah Irwan.. jilatin pentil Mpok.. terus diemut juga. Ayo coba..!”
Mpok Anah mengajariku sambil kembali tangannya menekan kepalaku.

Aku menurut.. Kukeluarkan lidahku dan kujilati sekitar pentilnya yang kurasakan semakin keras di lidahku.
Dan sesekali kuemut pentilnya seperti bayi yang menyusu pada ibunya.

“Nghhh..” Kudengar Mpok Anah mengerang lirih.. tangannya meremas rambutku.

“Naah, gitu Wan. Terusin Waann. Gigit pentil Mpok Wan.. tapi jangan kenceng gigitnya.. pelan aja..”
pinta si Mpok dengan napas yang kudengar makin berat dan memburu.

Akupun menuruti permintaannya. Kugigit pentilnya pelan.. erangan dan desahannya semakin keras.
Dengan lembut si Mpok menarik kepalaku dari toketnya.. wajahku ditengadahkan.. lalu dia mencium bibirku dengan penuh gairah.

Bibirku diemut dan lidahnya bermain dengan lincahnya di dalam mulutku.
Srengg..! Aku yang memang masih lugu seketika terpesona dengan permainan lidahnya yang baru sekali ini kurasakan.

Getaran yang diberikan Mpok Anah melalui lidahnya menjalar dari sekujur bibirku sampai ke seluruh tubuhku..
Dan akhirnya masuk ke jantungku. Aku terbawa ke awang-awang.

TIdak hanya itu, Mpok Anah menjilati sekujur wajahku..!
Dari mulai daguku.. ke hidungku.. mataku.. Semua dijilat tak terlewat satu sentipun.
Terakhir lidah Mpok Anah menyapu telingaku.. Arghh.. bergetar rasanya seluruh tubuhku merasakan sensasi yang Mpok Anah berikan ini.

Sambil menjilati telingaku, tangannya menarik tanganku dan dibawanya ke toketnya.. sambil membisikkan..
“Remes-remes tetek Mpok dong, Waann..”

Aku langsung menuruti arahannya.. dan kudengar desahan si Mpok yang membuatku semakin bergairah..
sehingga remasanku pada teteknya juga semakin intens.
“Aauugghh.. Sshh.. Naahh gitu Wan..” erangan si mpok menambah gairahku.

Lalu diapun kembali menjilati daerah telingaku.
Aku semakin terbuai dengan permainan Mpok Anah yang ternyata sangat mengasyikkan untukku ini.

Tak lama kemudian Mpok Anah kembali menciumi bibirku, dan kami saling berpagutan.
Aku jadi mengikuti permainan lidah Mpok Anah.. lidah kami saling membelit.. menjilat mulut masing-masing.

Kembali kurasakan tekanan tangan Mpok Anah yang membimbing kepalaku ke leher dan telinganya.
Akupun melakukan seperti yang dilakukan Mpok Anah tadi.

Kujilati telinganya.. slruupp.. dan dia sontak mendesah kenikmatan.
Lagi.. dia menekan kepalaku untuk mencapai teteknya yang semakin mencuat pentilnya.

Aku mencoba mengambil inisiatif untuk memegang vaginanya.
Tangan kiriku bergerak turun untuk menyentuh bagian paling intim Mpok Anah.

Tapi Mpok Anah menahan tanganku. “Nanti dong Waan.. sabar ya sayaanng..” bisiknya sambil mendesah.

Aku sudah gemetar menahan gairah yang kurasakan mendesak di sekujur tubuhku.
“Mpook.. Irwan pengen mpook..” pintaku.

“Pengen apa Waan..?” Tanya Mpok Anah menggodaku.
“Pengen liat itu..” kataku sambil menunjuk ke selangkangan Mpok Anah yang masih tertutup rok merah dari bahan yang tipis.

“Pengen liat memek Mpok..?” Mpok Anah menegaskan apa yang kuminta.
“Iya mpok..” jawabku makin Mupeng.

“Itu sih gampang.. tinggal Mpok singkapin rok Mpok.. udah keliatan tuh..” kata Mpok Anah sambil menyingkapkan roknya ke atas..
sehingga terlihat celana dalamnya yang berwarna biru tua.

Jreng..! Seketika dapat kulihat segunduk daging di balik CD biru tua itu.
Glekk.. Aku menelan ludah dan terpaksa menahan untuk tidak limbung.

Sungguh luar biasa bentuk gundukan di balik CD itu.
Aku memang baru pertamakali melihat gundukan memek.. tapi aku yakin kalo gundukan memek Mpok Anah sangat montok..
alias tembem sekali.

Sepertinya Mpok Anah memang sengaja ingin menggodaku.. dia menahan singkapan roknya itu beberapa lama..
dan saat aku ingin menyentuhnya.. dia kembali menutupnya sambil tertawa menggoda.

“Jangan di sini dong Wan. Ntar kita digerebek lagi kalo ada yang tau..”
kata Mpok Anah sambil berdiri dan menuntun tanganku ke dalam rumahnya.

Bagai kerbau dicocok hidungnya akupun menurut saja. Aku sudah pasrah, aku ingin sekali merasakan nikmatnya Mpok Anah.
Dan yang pasti aku sudah telanjur hanyut oleh permainannya..
yang pandai sekali membawaku ke dalam jebakan kenikmatan permainan sorgawinya.

Mpok Anah menuntunku ke kamarnya.
Tempat tidurnya hanya berupa kasur yang diletakkan di atas karpet vinyl.. tanpa tempat tidur.

Kemudian Mpok Anah mengajakku duduk di kasur. Kami masih berpegangan tangan.
Mpok Anah melumat bibirku.. dan kami berpagutan kembali.

Beberapa saat mpok Anah menghentikan ciuman kami. Dia menatapku dengan tajam.. lalu bertanya.

“Wan.. kamu bener-bener pengen ngeliat memek mpok..?”
Aku mengangguk.. karena pertanyaan ini membuatku tidak bisa menjawab. Semakin mabok rasanya.

Mpok Anah kemudian perlahan melepaskan rok dan bra yang dipakainya dan sekarang tinggal CDnya saja yang masih tersisa.

Glekk
.. Kembali aku menelan ludah. Dan pandanganku terpaku pada gundukan di balik celana dalam mpok Anah.
Betapa montoknya gundukan memek mpok Anah.

Mpok Anah lantas berbaring telentang..
kemudian dengan gerakan perlahan mpok Anah mulai menurunkan celana dalamnya.. sehingga terlepaslah sudah..!

Aku yang masih duduk agak jauh dari posisi memek mpok Anah.. cuma bisa menahan gairah yang menggelegak di dalam jantung dan hatiku.

Setelah terpampang..! Wuihh.. Benar saja.. memek mpok Anah sangat tebal.
Dagingnya terlihat begitu menggairahkan. Dengan bulu yang lebat.. semakin membuatku tidak karuan rasanya.

“Katanya pengen ngeliat..? Sini dong liatnya dari deket Wan..” ajak mpok Anah lagi.
“I-iya pok..” sahutku terbata sambil mendekatkan wajahku ke selangkangan mpok Anah.

Dia lantas melebarkan kedua pahanya.. sehingga membuka jalan bagiku untuk lebih mendekat ke memeknya.
“Niih.. puas-puasin deh liatin memek mpok, Wan..” ujar mpok Anah.

Setelah dekat.. apa yang kulihat sungguh membuatku tidak kuat untuk tidak gemetar.
Belahan daging yang kulihat ini sangat indah.. berwarna merah.. bulunya lebat sekali menambah keindahan.

Di bagian atas, mencuat daging kecil yang seperti menantangku untuk menjamahnya.
Aromanya.. sebuah aroma yang aneh.. namun membuatku semakin horny.

“Udah..? Cuma diliatin doang..? Nggak mau nyium itil mpok..?”
Pancing mpok Anah sambil dua jari tangan kanannya menggosok-gosok daging kecil yang mencuat di bagian atas memeknya.

“Mm..Mmau pok. Mau banget..!” Kataku antusias.

Kedua tangan mpok lalu Anah menekan kepalaku.. sehingga semakin dekat ke memeknya.

“Ya udah.. cium dong kalo gitu.. Itil mpok udah nggak tahan pengen Irwan ciumin.. jilatin.. gigitin..” ujar mpok Anah..
seolah mengarahkan apa yang ‘seharusnya’ kulakukan pada benda nikmat miliknya itu.

Cluph.. Bibirkupun perlahan menyentuh itilnya. Kukecup itilnya dengan nafsu yang hampir membuatku pingsan.
Aroma kewanitaan mpok Anah semakin keras menerpa hidungku. “Ouhh..” Mpok Anah mendesah saat bibirku menyentuh itilnya.

Slrupp.. slrupp.. Lalu kujilati itilnya dengan semangat.
Tidak hanya itilnya.. tapi juga bibir memek mpok Anah yang tebal itu aku jilati.

Jilatanku membuat mpok Anah mengejang seraya mendesah dan mengerang hebat.
“Sshh.. Aarrgghh.. Gitu Waann.. Oogghh..!”

Suara rintihan dan desahan mpok Anah membuatku semakin bergairah menjilati seluruh bagian memek mpok Anah.
Bahkan sekarang kumasukkan lidahku ke dalam jepitan bibir memek mpok Anah.

Tangan mpok Anah menekan kepalaku.. sehingga wajahku semakin terbenam dalam selangkangannya.
Agak susah juga aku bernafas, tapi aku senang sekali.

Clupp.. Kumasukkan lidahku ke dalam lubang nikmat mpok Anah..
lalu kujelajahi lorong memeknya sejauh lidahku mampu menjangkaunya.

Tiba-tiba, kurasakan lidahku seperti ada mengemut. Wuahh..! Luar biasa..!
Rupanya memek mpok Anah membalas permainan lidahku dengan denyutan yang kurasakan seperti mengemut lidahku.

Tubuh mpok Anah menggelinjang keras.. pinggulnya berputar.. sehingga kepalaku ‘terpaksa’ ikutan berputar.
Tapi itu tidak menghentikan permainan lidahku di dalam jepitan daging memek mpok Anah.

Desahan mpok Anah semakin keras.. begitu juga dengan gerakan pinggulnya.
Aku semakin bersemangat menjilati.. dan sesekali aku menjepit itilnya dengan kedua bibirku.

Dan.. rupanya ini sangat membuat mpok Anah terangsang..!
Terbukti setiapkali aku menjepit itilnya dengan bibir, mpok Anah mengejang dan mendesah lebih keras.

“Sshh.. aarrghhgghh.. Wan, itu enak banget waan..” desah mpok Anah makin menggairahkan.

Tapi.. putaran pinggul mpok Anah terhenti. Sebagai gantinya.. sesekali dia menghentakkan pantatnya ke atas.
Hentakan-hentakan ini membuat wajahku seperti mengangguk-angguk.

Erangannya semakin keras.. “Aughhh.. ohhh..!” Tiba-tiba dia menjerit kecil.. tubuhnya mengejang..
pantatnya diangkat ke atas.. sedangkan tangannya menekan kepalaku dengan kencang ke memeknya.

Srrr.. srrr.. srrr.. Kurasakan di dalam memek mpok Anah ada cairan yang membanjir..
dan ada rasa gurih yang nikmat sekali pada lidahku.

Desahan mpok Anah seperti sedang menahan sakit.
Tapi belakangan baru aku tahu bahwa ternyata mpok Anah sedang mengalami orgasme.

Beberapa detik berselang pantat mpok Anah berputar pelan sambil terkadang terhentak ke atas.. dan tubuhnya mengejang.
Sementara itu cairan yang membanjir keluar itu ada yang tertelan sedikit olehku..

Tapi setelah aku tahu bahwa rasanya enak.. tanpa ragu akupun menjilati sisa cairan yang masih mengalir keluar dari memek mpok Anah.
Mpok Anah kembali menggeliat dan mengerang seperti orang sedang menahan sakit.

Kepalaku masih terjepit di kedua pahanya.. mulutkupun masih terbenam di memeknya.
Namun aku tak peduli.. aku menikmati sekali posisi ini dan tak ingin cepat- cepat melepaskannya.

Tak lama kemudian mpok Anah merenggangkan pahanya..
sehingga kepalaku bisa bebas lagi. Kemudian mpok Anah menarik tanganku.

Aku mengikuti tarikannya.. badanku sekarang menindih tubuhnya..
Kembali bibir kami berpagutan. Lidah saling belit dalam gelora nafsu kami.

Beberapa saat kemudian mpok Anah melepaskan ciumannya dan berkata..
“Wan.. terimakasih ya. Enak banget deh. Mpok puas. Ayo sekarang giliran mpok..”

Mpok Anah bangun dari baringnya begitupun aku ikutan duduk.
Dia mulai membuka pakaianku.. dimulai dari kemejaku.

Setiapkali satu kancing baju terlepas.. mpok Anah mengecup bagian tubuhku yang terbuka.
Dan saat semua kancing sudah terlepas.. mpok Anah mulai menjilati dadaku.. pentilku disedotnya.
Urghh.. Aku merasakan sesuatu yang aneh namun membuatku semakin bernafsu.

Sambil menjilati bagian atas tubuhku, tangan mpok Anah bekerja membuka celana panjangku dan melemparkannya ke lantai.
Sekarang aku hanya tinggal mengenakan celana dalam saja.

Selanjutnya mpok Anah menyuruhku berbaring telentang. Aku menurut.
Lalu celana dalamku diperosotkannya melalui kakiku.. aku membantu dengan menaikkan kakiku..
sehingga mpok Anah lebih mudah melepaskan celana dalamu.

Oughh..! Dunia seperti terbalik rasanya.. saat tangan mpok Anah mulai menggenggam tititku dan mengelus serta mengocoknya perlahan.
“Lumayan juga titit kamu Wan. Gede juga.. keras lagi..” celetuk mpok Anah mengomentari.

Tak membuang waktu.. mpok Anah segera menurunkan wajahnya.. sehingga mulutnya menyentuh kepala tititku.
Cuph..! Dikecupnya kepala tititku dengan lembut.. kemudian dikeluarkannya lidahnya..

Mulai ia menjilati kepala.. lalu batang dan turun ke.. bijiku..!
Semua dilakukannya sambil mengocok tititku dengan gerakan halus.

Lidahnya bergerak turun-naik dengan lincahnya.. membuatku semakin tidak terkendali.

“Ahhh.. mpokkhh..!” Aku mendesah dan mengerang merasakan kenikmatan dan sensasi yang mpok Anah berikan.
Sungguh luar biasa permainan lidah mpok Anah.

Setelah beberapa lama mpok Anah menghentikan lidahnya.
Rupanya dia sudah merasa bahwa tingkat ereksiku sudah cukup untuk memulai permainan sesungguhnya.

“Udah Wan.. sekarang Irwan masukkin kontol Irwan ke memek mpok.
Adduhh.. mpok udah nggak sabar pengen disiram sama perjaka. Biar mpok awet muda Wan..” kata mpok Anah.

Aku tak mengerti maksud mpok Anah.. tapi yang jelas.. sekarang mpok Anah kembali tiduran..
lalu dia menyuruhku mulai mengambil posisi di atasnya.

Mpok Anah melebarkan kedua kakinya.. sehingga aku bisa masuk di antara kakinya itu.
Kemudian mpok Anah memegang tititku dan mengarahkannya ke memeknya yang sudah menanti untuk kumasuki.

Dengan telaten mpok Anah meletakkan tititku di depan memeknya.. kemudian berkata..
“Nah, sekarang teken Wan..!”

Ahhh.. Jelas aku tidak menunggu lebih lama lagi.
Slebb.. jlebb..! Segera kutekan tititku memasuki kegelapan memek mpok Anah.

Urghh..! Kurasakan tititku seperti dijepit daging yang sangat keras namun lembut dan kenyal..
agak licin tapi sekaligus juga agak seret.

“Aagghh..! Pelan dulu Wan..” pinta mpok Anah sambil mengerang.

Clebb..! Saat kepala tititku sudah masuk.. mpok Anah menggoyangkan pinggulnya sedikit..
membuatku semakin mudah untuk memasukkan seluruh tititku.

Blessepp..! Akhirnya terbenamlah sudah tititku di dalam memeknya.
Aughh..! Jepitannya kuat sekali.. namun ada kelicinan yang membuatku merasa seperti di dalam sorga.

Kemudian mpok Anah terdiam. DIa berkonsentrasi agaknya..
karena tau-tau kurasakan tititku seperti disedot oleh memek mpok Anah.

Wuadohh.. Ya ampuun..!! Rasanya mau meledak tubuhku merasakan denyutan dinding-dinding memek mpok Anah ini.
Tititku seperti dijepit dan tidak bisa kugerakkan. Seperti ada cincin yang mengikat tititku di dalam memek mpok Anah.

Aku agak bingung, karena aku tidak bisa bergerak sama sekali. “Mpok, apa nih..?” Aku bertanya lugu.
“Nghh.. Enak nggak Wan..? Tanya mpok Anah sambil mengerang lembut.

“Erghh.. Hiyya mpokhh.. enak banget..! Apaan tuh tadi pok..?” Aku kembali bertanya.
Mpok Anah tidak menjawab.. hanya tersenyum penuh kebanggaan.

Tak lama kemudian mpok Anah melepaskan jepitan liang memeknya pada batang tititku.
“Sekarang kamu gerakin keluar-masuk titit kamu ya Wan..!” Perintah mpok Anah.

Dan akupun mulai permainan sesungguhnya.. Clebb.. crebb.. clebb.. crebb.. crobb.. clobb.. clebb.
Kugerakkan tititku keluar-masuk di lorong kenikmatan mpok Anah yang makin membasah dan hangat.
Setiap gerakan yang kubuat menimbulkan sensasi yang luar biasa.. baik untukku maupun untuk mpok Anah.

Mula-mula pelan saja gerakanku.. tapi lama-lama.. mungkin karena nafsu yang semakin besar.. gerakanku semakin cepat.
Clebb-crebb-clebb-crebb-crobb-clobb-clebb.. batang tititku menujah-nujah liang memek mpok Anah kayak piston.
Wuenakk banget ciinng..!!

Mpok Anah mengimbangi gerakanku dengan putaran pinggulnya yang mengombang-ambingkan tubuhku.
Putaran pinggul mpok Anah membuat seperti ada yang mau meledak dalam diriku.

“Hhgghh.. Oogghh.. Sshh, Waann. Kamu jago banget waann..” desah pok Anah makin riuh.

Aku tidak tau apa maksudnya..
namun pujiannya membuatku semakin memacu motor tititku menerobos kegelapan nan nikmat di lorong memek mpok Anah.

Beberapa saat kemudian mpok Anah menghentikan putaran pinggulnya.. lalu melingkarkan kakinya ke kakiku..
sehingga kembali aku tidak bisa bergerak leluasa.

“Wan.. sekarang kamu diem aja. Kamu rasain aja mpot ayam mpok..” perintahnya.
Lagi-lagi aku tak tahu apa maksudnya.. namun mpok Anah mencium bibirku dan lidahnya mengajakku berpagutan kembali.

“Mpok udah mau keluar lagi nih Wan.. kita barengin ya sayang.. Mpok tanggung pasti enak deh..” kata mpok Anah.

Tubuh mpok Anah diam.. namun kurasakan tititku seperti dijepit dan dipijit dengan lembut..
Wuahhh..! Benar-benar luar biasa memek mpok Anah.

Kembali desakan lahar dalam diriku menuntut dikeluarkan.
Denyutan dinding memek mpok Anah terus saja mengemuti tititku membuat mataku merem melek.

Dan akhirnya aku benar-benar tidak kuat menahan lahar yang mendesak itu.
“Mpookkhh.. Adduuhh.. Sayaa ..” aku tidak dapat meneruskan kata-kataku..

Tapi mpok Anah rupanya mengerti bahwa aku sudah hampir mencapai klimaksku.
“Tahan Wan.. mpok juga mau nyampe nih..! Barengin ya Wan.. hhhh..” kata mpok Anah sambil berdesah nikmat.

Aku tak peduli.. karena aku tidak bisa menahannya..
dengan erangan panjang aku merasakan tititku mengeras dan tubuhku mengejang-ngejang.

Jlegh..! Kuhujamkan tititku dalam-dalam ke liang memek mpok Anah..
Lalu menyemburlah lahar yang sudah mendesak daritadi ke dalam lubuk memek mpok Anah.

“Mpookkhh.. Aargghh..!!” Croott.. crroott.. crott.. crott..
“Ogghhh..hhhh..!!” Mpok Anahpun menjerit kecil dan tubuhnya menegang.. tangannya memelukku dengan kuat.

Di dalam kegelapan memek mpok Anah.. semprotan air maniku bercampur dengan banjirnya air mani mpok Anah.
Urghh.. Aku tak bisa mengungkapkan bagaimana enaknya sensasi yang kurasakan.

Pinggul mpok Anah bergetar, dan menghentak dengan kerasnya.
Liang memeknya berdenyut-denyut.. ahhh.. enak sekali.

Banyak sekali lahar yang kumuntahkan di memek mpok Anah.. ditambah lahar mpok Anah..
rupanya tidak mampu ditampung semuanya.. sehingga sebagian meleleh keluar dari memek mpok Anah dan turun ke belahan pantatnya.

Lama kami berdiam dalam posisi masih berpelukan.. tititku masih terbenam di memek mpok Anah.
Tubuh kami bersimbah peluh.. nafas kami masih memburu.

Kemudian, mpok Anah tersenyum, lalu menciumku.
“Kamu hebat banget Wan. Baru pertama aja udah bisa bikin mpok puas. Gimana nanti kalo udah jago..?” Kata mpok Anah memujiku.

“Mpok, Ma kasih ya mpok. Enak banget deh tadi mpok..” kataku balas memuji.
“He-eh. Sama-sama Wan, mpok juga terimakasih udah dikasih perjaka kamu. Besok mau lagi nggak..?” Tantang mpok Anah.

“Mau dong mpok..! Siapa yang nggak mau memek enak kayak gini..” jawabku sambil mengecup bibirnya.
Dan kamipun kembali berpagutan.

Itulah pengalaman pertamaku dengan wanita. Sejak saat itu.. mulailah petualanganku dengan wanita-wanita yang lain.

Dan untuk Mpok Anah.. Makasih ya Mpok, telah memberi pelajaran yang sangat nikmat bagiku. Haha.. (. ) ( .)
------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Ketika iblis menguasai kayaknya masuk nih buat dipost disini om
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd