Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

COMEDY - TAMAT KERTOSENTONO

Kertosentono.......... kenapa ngga KertoNgentotNo......hehehe............canda hu....lanjut
 
KERTOSENTONO - PART 4
KENIKMATAN HAKIKI

(POV TONO)

Akhirnya kita membuka baju dan segera menceburkan diri ke sungai itu. Tiga bidadari itu juga mengikuti kami untuk segera menceburkan diri. Kita bersenda gurau di sana dan aku menceritakan awal mula sampai ke daerah ini dengan berjalan kaki. Herannya, mereka malah menawarkan diri untuk memijat kami. Maka dengan senang hati kami menerima tawaran itu. Dan aku mendapat pasangan yang bernama Elis ini, sedangkan Kerto mendapat pasangan Elia dan Sentot mendapat pasangan Elin.

Elis pun mulai memijat bahuku, terasa tangannya halus sekali hampir mirip kain sutra. Aku pun memejamkan mata menikmati setiap gesekan dan pijitannya. Dari punggung ke lengan kemudian dari lengan turun ke punggung.

“Badanmu meskipun besar tapi padat banget mas. Rajin olahraga ya mas?” tanya Elis.

“Iya mbak, olahraga malam kadang juga pagi hari” jawabku

“Olahraga apa mas kalau boleh tahu?”

“Olahraga ranjang mbak. Hehehe” Jawabku sekenanya.

“Iihh.. nakal. Rasain nih” ucapnya dengan sedikit mencubit.

“hihi.. mau lagi dong di cubitnya. Hehehe” ucapku menggodanya.

NYUTT !!

“Wataww.. Kok keras mbak cubitannya”

“Hihihi.. katanya minta di cubit lagi”

“Cubitnya yang halus kayak tadi donk. Jangan keras-keras” ucapku

“Iihh maunyaa. Hihihi.” Jawabnya malu-malu

Selang beberapa menit, Elis memijat sambil kita saling bercanda kemudian aku melihat kedua temenku sudah saling mencumbu satu sama lain dengan pasangannya.

“Jancukk, kalah cepet nih” batinku.

Meskipun temen-temenku sudah beraksi, aku gak mau memulai duluan. Aku membiarkan mengalir apa adanya, tidak langsung main sikat. Aku hanya menikmati setiap sentuhan kulit tangannya aja sambil merem melek.

“Mau di pijit bagian lainnya gak mas?” tiba-tiba Elis bertanya. Dan menurutku ini sebuah kode untuk berlanjut ke hal yang enak-enak.

“Boleh mbak, boleh”

Selang beberapa saat, terasa pijitannya bukan menggunakan tangan lagi entah menggunakan apa ini tapi punggungku terasa kenyal-kenyal dan empuk.

“Ahhh.. Enak Mas?” tanya Elis sambil agak mendesah.

“Iya mbak, besar kayaknya punyanya mbak” jawabku menggodanya.

“Hihihihi.. nakal masnya” imbuhnya. Dan setelah mendapat kode, saatnya untuk unjuk gigi.

Aku pun membalikkan badan terlihat dua buah gunung kembar yang sangat menggemaskan. Tanganku pun langsung bergerak sendiri untuk memegang payudara Elis ini dan meremas pelan membuat wajah Elis semakin memerah dan terdongak ke atas.

“Aahhh.. ohhhh.. Naa..kalll banget kamu mas” ucap Elis terengah-engah karena menahan birahi yang mulai menggelora.

Aku yang sudah di atas angin, bibirku langsung bergerak maju untuk mengecup bibirnya yang ranum dan berwarna kemerah-mudaan.

CUP.. CUPP.. CUPP... MMWWUUAACHH..

Tak di sangka Elis membalas lumatan bibirku, akhirnya kita saling berpagutan.

Sluruuppppp.. Slurupppp.. Sluruuuppp..

Selang beberapa menit berpagutan, bibirku turun menyusuri leher Elis dan semakin turun lagi hingga ke bukit kembar. Terlihat puting susunya kecil berwarna coklat muda kemerahan aku pun langsung mencaplok puting susunya.

“Mmhhhh.. slurupp.. slurupppp” aku menggigit kecil putingnya dan sesekali mencupangnya karena gemas melihat payudara Elis ini.

“Aaahhh.... ssshhhh ......... aaahhhh....... ssshhh.... aahhhhh.... ssshhh..... aaaahhhh.... ssshhhh.... Aaaahhh.... ssshhhhh ......... aaahhhh....... ssshhh.... aaahhhh.... ssssshhhhh” terdengar suara desahan Elis yang membuat semakin terangsang.

Terasa tangan Elis bergerak memilin putingku juga. Sedangkan tangan satunya bergerak ke bawah meremas penis ajaibku ini.

“Aaahhh.... ssshhhh ......... aaahhhh....... ssshhh.... aahhhhh.... ssshhh.....”

“Aaaahhhh.... ssshhhh.... Aaaahhh.... ssshhhhh ......... aaahhhh....... ssshhh.... aaahhhh.... ssssshhhhh”

Desahan kami bersaut-sautan karena kami saling merangsang satu sama lain. Setelah puas bermain di area payudaranya, aku pun melanjutkan cumbuanku ke bawah lagi ke area perut. Aku menjilat pusar yang membuat Elis menggelinjang karena geli.

“Iihh.. Jaaa..ngannn di situ mas, geli tauu”

“hihihihi. Tapi enak kan?” ucapku dan melanjutkan jilatanku di area pusar

Slurruuuppp.. sluruupppp.. sluruupppp

Lidahku menggelitik daerah pusarnya Elis, sambil tanganku meremas payudaranya.

“Hihihihi.. Sudah mas sudaah. Gak kuat aku”

Setelah puas membuat geli, cumbuanku turun ke bawah menuju area vagina. Aku menyuruh Elis duduk di bebatuan besar yang berada di area sungai. Kemudian aku membuka selangkangannya agar lebih mudah menjilatinya. Terlihat vaginanya imut dan kemerah-merahan.

“Mmmhhhhh.. sluruppp.. slurruuppp.. slurupppp” aku menjilati daerah terluar vaginanya. Setelah puas aku menjilati klitoris vaginanya.

“Aaaaaaahhhhhhh.... ssssssshhhhhh ......... aaahhhhhhhhhhh....... sssssssssshhhhhh.. aaaahhhhhhh.... sssssshhhhhhh..... aaaaaaahhhhhhhhhh.... ssssshhhhhhhh.... Aaaaaaahhhhhhh.... ssssssshhhhhhhh......... ahhhhhhhhhhhh....... sssssssssshhhhhh.... aaaahhhhhhhhhh.... ssssssssshhhhhhhh”

Desahan demi desahan menggelora akibat serangan lidahku ini. Aku pun betah menjilati vaginanya karena vagina Elis begitu harum dan menggairahkan. Aku sudah tidak peduli dengan temenku dan pasangannya. Entah bercintanya pake gaya apa. Aku menikmati setiap desahan Elis dan Elis juga menikmati setiap jilatanku.

“Aaaaaaahhhhhhh.... ssssssshhhhhh ......... aaahhhhhhhhhhh....... sssssssssshhhhhh.... aaaahhhhhhhhhh....ssssssssshhhhhhhh........aaaaaaahhhhhhhhhh......ssssshhhhhhhhhh....Aaaaaaahhhhhhh.... ssssssshhhhhhhh ......... aaahhhhhhhhhhhhh....... sssssssssshhhhhh.... aaaahhhhhhhhhh.... ssssssssshhhhhhhh”

“Ennakkkkk mas.. ennakkk.. aku keluarrr masss.. ohhhhhhh.. aahhhhhh”

CRIT.. CRITT... CRITTT !!!

“Hosh.. Hosh.. Hoshh. Pake jurus apa mas? Kok bisa enakk kayak gitu” Tanyanya sambil terengah-engah

“Hehe.. Ini namanya jurus silat lidah mbaknyaa. Hehehe”

Setelah tenaga Elis terkumpul, dia langsung bangun dan mulai meraba daerah selangkangan menuju penisku. Kemudian mulutnya mengarah ke arah penisku.

“Ssssluuuuuuuruuuupppp..sluuuuuuurrrruuuupppp..ssssluuuuuuuruuuupppp..sluuuuuuurrrruuuupppp..sluuruupppp..ssssluuuuuuuruuuupppp..sluuuuuuurrrruuuupppp..ssssluuuuuuuruuuupppp..sluuuuuuurrrruuuupppp..sluuruupppp.ssssluuuuuuuruuuupppp..sluuuuuuurrrruuuupppp..ssssluuuuuuuruuuupppp..sluuuuuuurrrruuuupppp..sluuruupppp.” suara air ludah di batang penisku sangat syahdu sekali. Terlihat mulut maju mundu untuk mengoral penisku.

“Aaahhh.... ssshhhh ......... aaahhhh....... ssshhh.... aahhhhh.... ssshhh..... aaaahhhh.... ssshhhh.... Aaaahhh.... ssshhhhh ......... aaahhhh....... ssshhh.... aaahhhh.... ssssshhhhh” desahanku pun keluar karena terasa lembutnya lidah Elis di penisku.

Selang beberapa menit, Elis mengeluh karena penisku enggan mengeluarkan lahar panasnya. Akhirnya aku meminta Elis untuk menyudahi acara mengoral penisku dan masuk ke hidangan utama yaitu bertemunya penis dan vagina.

Aku pun meminta Elis untuk menungging karena gaya yang akan kami pakai yang pertama adalah doggy style. Setelah Elis menungging aku pun segera memasukkan penisku ke dalam vaginanya yang indah.

SLEBB.. SLEBBB.. SLEBB !!

Aku pun mulai memaju mundurkan penisku yang berada di vaginanya. Sambil menyodok aku mengedarkan pandanganku. Terlihat Kerto dan Elia memakai gaya missionaris sedangkan Sentot dan Elin memakai gaya Women On Top (WOT). Kita seperti di film-film bokep yang bertemakan orgy. Mantap memang.

“Enak mbak?” Tanyaku

“Enak banget mas. Baru merasakan penis yang senikmat ini. Geli banget vaginaku. Ahhhh.. ohhh... ahhhhh”

SLEBB.. SLEBBB.. SLEBBB !!!

“Emang biasanya kalau merasakan penis lainnya gak senikmat ini?”

“Beda mas, aahhhhh.. gak tahu rasanya enakk banget penismu, vaginaku rasanya seperti di masuki baling-baling pesawat. Rasanya di dalam vaginaku muter-muter. Mmmmhhh... Ahhhhh... ohhhhh... ahhhhhh”

“Kayak dildo donk mbak kalau bisa muter”

SLEB.. SELEBBB.. SLEBB !!!

“Aku pernah memakai dildo yang bisa muter tapi gak senikmat ini mas.. mmmmhhh.. aahhhh.. ohhh.. ahhhh”

“Hehe. Ini namanya penis ajaib mbak. hehehe”

“Iyaa mungkin. Cepetin mas. Aku mau keluar ini.. mmmhhhh... ahhhhh... ohhhh... mmmhhhh.. ssshhhhh... aahhhhh... oohhhhh”

PLOKKK.. PLOKK.. PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK !!!

Aku pun menambah kecepatan sodokanku karena Elis sudah mau akan mencapai klimaksnya. Tanganku pun tidak tinggal diam. Aku agak sedikit membungkuk dan tanganku terjulur agar bisa mencapai bukit payudara besarnya.

“Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh...”

PLOKKK.. PLOKK.. PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK !!!

“Akuuu maauuuu keee..luarrrr masssss. Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh..”

CRITTT.. CRITTT.. CRITTT !!!

Elis pun orgasme dengan badan bergetar hebat dan kepala terdongak ke atas karena menikmati sisa-sisa orgasmenya. Aku pun mendiamkan penisku di dalam vaginanya.

Selang beberapa saat setelah tenaganya pulih, Elis mengajak untuk WOT agar lebih leluasa menggoyang. Aku pun merebahkan badanku di atas bebatuan kemudian Elis langsung memposisikan dirinya di atas penisku dan terlihat dia naik ke atas bebatuan dan langsung memasukkan penisku ke dalam vaginanyaaa..

SLEBBB..SLEBBB.. SLEBB !!

Suara penisku masuk ke dalam vaginanya yang basah dan licin.

“Oohhhhhhh... Enakk banget mas penismuuu mas, enakkkk” katanya sambil mendesah

“Kontol mbak. Ini namanya kontoll” jawabkuu mencoba mengeluarkan sisi liar Elis.

“Iyaa mas. Kontolmu the best pokoknya” jawabnyaa sambil merem melek.

Elis mulai menggoyangkan pantatnya naik turun, sedangkan tanganku memainkan payudaranya, meremas, dan memilin putingnyaa..

“Aahhh.. ohhhh.. ahhhh... ohhhh.. ssshhhh.. aahhhhh.. ssshhhh... aaahhh... ohhhh” suara desahan yang keluar dari mulutnya.

PLOKK.. PLOKKK.. PLOKK .. PLOKK.. !!

“Aahhhh.. ohhhh.. aahhhh.. ohhhh.. ahhhh”

“Goyanganku enak mas? oohhh.. aahhhh.. ohhh” tanyanya sambil mendesah.

“Enakk bangett mbakk. Namanya goyangan apa ini mbak? Ohhh.. ahhh” Tanyaku agar Elis semakin semangat menggoyangkan pantatnya.

“GOYANG NGEBORRR masss. Oohhh.. ahhhh.. ssshhhh.. ahhhh.. oohhhh.. ahhhh.. ohhhh..” jawabnya sambil menoleh ke kanan dan kekiri. Aku hanya tersenyum mendengar jawaban Elis.

Pantat Elis yang awalnya naik turun dengan pelan-pelan, lama-kelamaan semakin cepat dan cepat.

PLOKK..PLOKKK..PLOKKK !!!

Suara benturan paha kami karena kecepatan goyangan ngebornya semakin cepat naik turun di penisku. Selang 5 menit kemudian dengan kecepatan naik turun yang tinggi terlihat Elis menggoyangkan kepalanya ke kanan ke kiri menikmati goyangannya di penisku.

PLOKKK.. PLOKK.. PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK !!!

“Aku mau keluarrr massss. Oohhhhhhh.. ahhhh.. ohhhh.. aahhhh.. ohhh.. ahhh.. ohhh... ahhhh.. ohhh.. ahhhh” katanya meracau menandakan mau keluar.. semakin cepatlah goyang ngebornya.

CRITTTT.. CRIIITTT.. CRITTTT !!

Begitu orgasme, Elis langsung ambruk di atas badanku.. terasa putingnya menempel di dadaku.. dan Elis langsung melumat habis bibirku..

CUPP.. CUPPP.. CUPPP MMUAACHHHH

Sluruuuppp.. slurupppp.. sluruppppp..

“Ganti posisi mbak missionaris mbak” bisikku setelah melepaskan pagutan bibirku..

Elis pun melepaskan penisku dan aku bangun dari berbaring. Ganti Elis yang berbaring di bebatuan. Aku pun berdiri dengan kakiku berada di dasar sungai sambil memasukkan penisku ke dalam vaginanya.

SLEBB.. SLEBB.. SLEBBB !!

Penisku keluar masuk ke vagina Elis. Tangan Elis tidak tinggal diam langsung memilin putingku, karena gak mau ngalah tanganku memainkan payudara Elis. semua anggota tubuh kita bergerak untuk menuntaskan birahi ini.

“Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh...”

Selang 10 menit kemudian, kecepatan sodokanku pun aku naikkan karena vagina Elis terasa semakin basah dan licin.

PLOKK.. PLOKKK.. PLOKKKK.. PLOKKKK !!!

Bunyi benturan paha kami akibat tusukan penis ajaibku ini. Elis merem melek sambil kepalanya menoleh kanan dan kiri. Sambil menusuk, aku melihat kedua temenku yang sudah selesai melakukan pertempuran dan mereka semua tersenyum melihatku seolah-olah memberikan semangat menuntaskan birahi ini. Keringatku pun setetes demi setes turun dari dahiku.

“Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh...”

PLOKK.. PLOKK.. PLOKKK. PLOKKKK !!

“Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh...”

Wajah elis pun memerah menikmati setiap tusukan penisku ini. Aku pun membungkuk mengarahkan mulut menuju oaytudaranya yang bergerak ke kanan kiri, atas bawah.

Sluruppp.. sluupppp.. sluruppp

Aku menjilati puting Elis yang sudah tegak menantang ini. Tangan Elis satunya meremas dan sesekali menjambak rambutku sambil mendesah keenakan.

“Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh...”

“Aku mau pipiss massss. Enakkk banget penis ajaibmu ini. Cepetin mas”

PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK...PLOKKK !!!!

“Aku juga mau keluar ini. Spermaku udah di ujung”

“Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh...” desahan Elis semakn keras.

“Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh... Aaaaahhhh.. oohhhhh.. aaahhhh... oohhhhhh...” desahanku juga tak kalah kerasnya.

“Aku keluaarrr masssss”

CRITTT.. CRITTT.. CRITTTT.. CRITTT !!

Terasa penisku seperti diguyur cairan dari dalam vaginanya. Dan tiba-tiba..

CURRRR.. CURRRR CURRRR !!

Air seni dari dalam vaginanya merembes keluar.

“Aahhh.. ohhh.. tahan ya sebentar lagi aku juga keluarrr”

CROTTT.. CROTTT... CROOTTTTT.. CROTTT.. CROTTT !!!

Tembakan lima kali spermaku ke dalam vagina Elis menandakan perang birahi telah usai. Aku pun ambruk menindihi badan Elis yang masih berbaring menikmati squirtnya.

HOSSSHH.. HOSSHHH.. HOSSSH !!

“Makasih ya mbak. Enak banget vaginanya.”

“Aku juga mas. Puas banget aku.. 4 kali keluar di tambah 1 kali squirt rasanya amazing mas. Baru pertama ini aku merasakan squirt”

“Iyaa mbakk.. syukurlah kalau puas” ucapku sambil tersenyum.

Setelah tenaga kami berdua pulih, kita berdua menghampiri Kerto, Sentot, Elia dan Elin yang sedang mandi bersama untuk membersihkan badan. Aku juga segera membersihkan dari sisa pertempuran tadi.

Setelah acara bersih-bersih dari sisa pertempuran, para bidadari ini undur diri untuk kembali ke rumah dan sebelum undur diri mereka bilang bahwa nanti malam ada acara pesta di rumahnya. Kita diundang untuk datang ke acara tersebut. Dan nanti malam mereka akan menjemput sendiri ke tenda kami. Kita pun menerima tawaran karena kita beranggapan bahwa nanti malam kita akan bersenang-senang di acara itu.




****




Setelah malam tiba, kita bersiap-siap untuk menghadiri acara di rumah para bidadari ini. Kita pun menunggu para bidadari ini menjemput kami, tak berselang lama nampak tiga bidadari ini berjalan ke arah tenda kami. Setelah saling sapa dan berbasa-basi sedikit, kita semua berangkat menuju tempat acaranya tersebut. Kita berjalan kaki ke sana. Saat di perjalanan, sering terdengar auman serigala dan suara perempuan tertawa seperti tadi malam. Ketika aku bertanya, para bidadari ini menjawab untuk mengacuhkan saja suara itu. Katanya itu sudah hal biasa pada waktu malam hari. Setelah mendapat jawaban itu, aku jadi lega dan bulu kudukku sudah tidak merinding seperti kemarin-kemarin.

Setelah berjalan melewati beberapa ranting pohon dan semak belukar. Setelah berjalan beberapa kilometer, terlihat dari kejauhan terdapat semacam pesta warga. Tampak ada yang menari tarian khas daerah, ada yang minum-minuman, ada yang judi, dan ada yang berduaan dengan para wanita.

“Asyikk bisa berpacaran lagi nih sama Elis.. apa mau coba dengan Elia atau Elin ya?” pikirku.

Setelah sampai di tempat acara, kita di sambut beberapa penerima tamu dan langsung diberikan minuman dan beberapa makanan. Ketiga bidadari berpamitan sebentar kepada kami untuk masuk ke dalam rumah. Aku yang sudah kelaparan karena belum kemasukan apa-apa sehabis bertempur tadi dengan Elis langsung melahap habis makanan itu. Aku memakan sambil menikmati suasana sekitar, riuh kebahagiaan dan saling bercanda serta tertawa melengkapi suasana pesta malam ini.

Terlihat banyak perempuan menari dengan menggunakan pakaian yang agak sedikit terbuka dan berlenggak-lenggok dengan lembutnya. Matanya sesekali berkedip untuk menggoda orang yang menontonnya termasuk kita bertiga. Pantatnya bergeal-geol ke kanan dan ke kiri meningkatkan nafsu birahi bagi yang melihatnya dan secara otomatis penisku mulai berdiri lagi melihat kesexyan perempuan menari itu.

Kita menikmati acara pesta ini sambil mengunyah makanan dan menenggak minuman. Setelah makan, aku pun membakar sebatang rokok sambil menikmati suasana ini, melihat tarian, orang berdansa, orang tertawa lepas karena menang perjudian, dan sepasang kekasih yang bercumbu dengan panasnya.

Selang beberapa saat, tubuhku terasa sangat lemas, mata yang tadi terang benderang mulai meredup, dan kepala sangat pusing. Ada apa ini? Apa kita kelelahan sehabis bertempur tadi ataukah efek dari makanan yang membuatku seperti ini. Di saat aku kebingungan dengan apa yang terjadi pada tubuhku ini Kerto bertanya kepadaku.

“Ton. Kok badanku lemas banget kenapa ya? Padahal tadi masih segar?”

“Iyaa sama aku juga To” imbuh Sentot.

Kemudian mereka berdua langsung merebahkan badannya di tikar untuk beristirahat. Dan tak lama berselang mereka langsung terlelap. Aku yang sudah limbung mencoba bertahan dengan menguatkan sendi-sendi semua anggota tubuh. Setelah Kerto dan Sentot tertidur pulas, semua orang di pesta yang tadi saat kami hadir bersikap cuek, sekarang menatap ke arah kami dengan tatapan yang tajam. Alunan musik untuk para penari juga berhenti. Sambil menatap tajam, mereka semua sesekali tertawa lepas seolah mengejek kami bertiga.

“HAHAHAHAHAHA” terdengar suara tertawaan yang mengarah kepada kami.

Aku yang mau membuka mulut rasanya sudah gak bisa. Tubuhku semakin melemas, mata dan kepalaku semakin berat. Akhirnya aku pun juga gak kuat, aku langsung limbung dan menjatuhkan badanku ke belakang dan aku hilang kesadaran. Zzzz






(Bersambung..)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd