Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

COMEDY - TAMAT KERTOSENTONO

Kertosentono - Part 2
Sebuah Petunjuk


Terlihat berjuta bintang berkedip menawan
Bertemankan angin yang sepoy kencang
Menanti sang dewi malam datang
Agar menghiasi malam yang
remang

Rembulan hadir warnai dunia
Hiasi alam yang teramat gulita
Kini indah dan sungguh mempesona
Menyejukkan hati dan pandangan mata

Bintang kian semakin merentang
Ikut gembira menyambut sang rembulan yang telah hadir
Mewarnai langit yang beranjak malam
Hilangkan hitam dan kelam yang terus mencekam



(POV TONO)

Tepat jam 8 malam WIT (waktu Indonesia TS), kita bertiga sudah kumpul di rumahnya sentot dan di sambut dengan secangkir kopi dan gorengan. Aku sudah menyiapkan obat bius yang mahal untuk Bu Jaenab, sedangkan Kerto sudah menyiapkan cairan perangsang untuk menambah gelora birahi yang sebentar lagi akan kita eksekusi. Hal yang paling menakjubkan adalah ketika Sentot dengan lugunya membawa borgol dan pecut. Sentot meminjam borgol milik tetangganya yang memiliki pekerjaan sebagai polisi, sedangkan pecut juga pinjem milik tetangganya yang di gunakan memecut kerbau yang biasa di pakai ketika membajak sawah. Gila memang temenku satu itu.. gilaa..

“buat apa pecut sama borgol Tot?” Tanya Kerto

“buat hadiah untuk Bu Jaenab.. hehehe” Jawab Sentot dengan lugunya

“fungsinya ? “ tanya Kerto polos..

“kamu pernah lihat bokep bsdm (bondage, dominance, sadism, dan mchosism)?” Tanyaku kepada Kerto

“ohh yang penyiksaan itu ya?” Ucap Kerto

“iyaa.. aku pengen menyiksa Bu Jaenab nanti.. hehehe” kata Sentot dengan wajah meringis..

“tapi jangan berlebihan ya, bisa ketahuan Mang Sapri kalau istrinya habis di siksa orang” Ucapku memperingatkan Sentot..

“aman... aku nanti mecutnya dengan kelembutan.. hohoho” Jawabnya dengan wajah menjengkelkan..

“okee.. masuk pak ekooo..” Seloroh Kerto

Setelah kita bercengkerama sebentar. Tepat jam 9 malam, kita berpamitan kepada Neneknya Sentot untuk pergi keluar kota dengan alasan naik gunung agar tidak curiga. Setelah berpamitan, kita bertiga membawa 2 motor yang mana Sentot naik motor kesayangannya Honda GL max, sedangkan aku dan Kerto naik honda CB berboncengan..

BRUM.. BLARR.. BLAR.. BLAR.. !!

Bunyi knalpot H*nda C* dan GL m*x yang terdengar menggelegar.. mantap memang bunyai knalpot 2 motor ini. Kita pun mengendarai menuju rumah Bu Jaenab terlebih dahulu, karena kita akan mengadakan pesta dulu sebelum ke rumah sang dukun. Tidak butuh waktu lama kita sampai di rumah Bu Jaenab, kita berdiskusi sebentar untuk membagi tugas. Aku mengarahkan Sentot untuk melihat serta kondisi rumah dan lingkungan sekitar, kemudian aku mengarahkan Kerto untuk menyiapkan obat bius sekaligus cairan perangsangnya, sedangkan tugasku mengulur waktu dengan mengajak ngobrol Bu Jaenab dulu. Setelah bersepakat kita melakukan aksi gila ini..

DEGH.. DEGH !!

Denyut jantungku berdetak cepat.. Jujur ini pengalaman pertama kita mau melakukan tindakan penyekapan dan pemerkosaan. Takut dan grogi rasanya mau melakukan aksi jahat ini. Sebelum kita melakukan aksi jahat ini, kita bertiga berdoa meminta kelancaran dan dipermudah melakukan aksi ini..

”semoga apa yang kita lakukan lancar dan aman.. Aminnn..” Ucapku

“Amiinn.. “ Jawab mereka berdua serentak..

Kemudian Sentot langsung yang bergerak untuk melihat keadaan dulu. Terlihat Sentot clingak clinguk, kemudian merayap dan salto hanya untuk melihat keadaan saja. Seperti maling yang mau menangkap seekor ayam, kocak memang temenku satu itu. Dan Kerto mulai menyiapkan obat bius dan cairan perangsangnyaa. Terlihat dia membuka kacamata kudanya dan memakai jas laboratorium agar kelihatan seperti apoteker yang sedang meracik obat. Padahal jelas-jelas hanya menuangkan obat bius ke kain handuk yang berukuran kecil yang mirip dengan sapu tangan. Anehnya, seharusnya dia menuangkan sedikit saja obat bius sudah bisa membuat korban hilang kesadarannya, tapi Kerto menuangkan semuanya ke dalam kain tersebut. Asu, gak bisa dibayangkan gimana reaksinya Bu Jaenab, bisa-bisa meninggal di tempat kalau kayak gini. Sialnya, harga obat biusnya mahal lagi eh malah di tuangkan semuaa.. asuuu..

Setelah mendapat kode dari Sentot bahwa keadaan aman, dan Kerto sudah siap dengan obat biusnya, maka sekarang giliranku yang beraksi. Dengan membawa kain handuk yang berisi obat bius itu.. Aku pun berjalan menuju rumah Bu Jaenab..

TOKK..TOKK.. TOKKK !!!

Gak ada jawaban dari dalam. “apa jangan-jangan sudah tidur ya?”batinku..

TOK..TOKK..TOKK.. !!!

“Bu Jaenabb.. saya Tono”

TOK..TOKK..TOKKK !!!

“Bu Jaenabb saya Tono, mau mengembalikan uang tadi pagi” ucapku kembali.

Wah gagal ini karena gak ada jawaban sama sekali dari dalam rumah, setelah beberapa kali mengetuk lagi hasilnya sama. Sepertinya kita kemaleman ke rumah Bu Jaenab ini. Aku yang sudah putus asa karena misi kita gagal, langsung berbalik badan menuju tempat Kerto dan Sentot berada.

Dengan wajah yang melas karena misi gagal, aku berjalan pelan..”ah sial.. terlalu malam aku kesini? Hiks deh” batinku.

KRIETT.. !

Terdengar suara pintu terbuka. Aku pun berbalik badan dan melihat Bu Jaenab sudah berdiri tepat di pintu. Mataku berbinar, hatiku berbunga, kesedihanku pun hilang berganti dengan kebahagian.. “yess misiku akan berhasil” batinku..

“mana uangnya?” Tanya Bu Jaenab langsung to the point

“eh iyaa Mbokk, berapa tadi Mbok? Lupa aku” ucapku sambil mengulur waktu

“16 ribu” sahutnya dengan cuek

Aku pun langsung menyodorkan uang berwarna hijau sebesar 20 ribu-an..

“gak ada kembalian ini” Ucapnya

“sudah gampang, buat Mbok aja hitung-hitung bunganya karena aku ngutang tadi” Ucapku sambil tersenyum..

“ya.. terima kasih” jawabnya dengan acuh..

KRIEEKKKK..JEBRETT.. !!

Pintu tertutup. Waduh kok gini aja, gak diajak ngobrol dulu atau gimana ini. aku berbalik badan menatap kedua temenku dari kejauhan. Terlihat kedua wajah temenku itu rasanya mau menangis karena misi kita gagal. Tiba-tiba aku pun mendapat ide..

TOK..TOKKK..TOKK !!!

“Mbok aku belum selesai ngobrolnya Mbok” Ucapku

“ada apa lagi memang? sudah pergi sana.. hushh.. hushh.. hussh..” kata Bu jaenab dari dalam rumah

“bukain pintu Mbok.. penting ini Mbok.. benerann” Ucapku dengan nada memelas..

KRIIEETTT.. !!

Pintu pun kembali terbuka dan terlihat Bu Jaenab memasang wajah ketidak sukaannya karena aku tidak segera pergi..

“ada apa lagii bocah geblek (tolol)?? ” kata bu jaenab dengan nada tinggi..

“eeehhhmm.. ituuu Mbok.. apa se tadii.. anuuu.. aduhhh lupaaa aku Mbokkk” Ucapku ragu-ragu

“haammm.. hemmmm.. haammmm.. hemmmm.. yaudah pergi sana” Ucapnya sambil mau menutup pintu..

“eh.. eh.. tunggu Mbok..” kataku sambil menahan pintu yang akan di tutup. “gini mbok.. lho mbokk.. di dalam itu ada apaan mbok.. putih-putih berterbangan” imbuhku menunjuk sesuatu di belakang Bu Jaenab. Dia menoleh ke arah yang aku tunjuk tadi.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, aku pun langsung mengambil handuk yang berisi dengan cairan obat bius itu di sakuku dan langsung mengarahkan ke mulutnya.

“emmmmm.. emmmmm.. “ suara Bu Jaenab tertahan setelah aku berhasil menyekap mulut dan hidungnya..

Bu jaenab meronta-ronta setelah aku sekap, dan aku bereaksi dengan mengunci tangannya. Merasa tangannya terkunci, kakinya bergerak menginjak-injak kakiku. Untung kuda-kudaku kuat sehingga tidak membuat kakiku oleng “lho.. kok gak bereaksi obat biusnya?” batinku.

Aku melihat kain yang buat menyekap tadi. Jancukk aku salah mengambilnya. Siall, aku malah mengambil sapu tanganku sendiri yang biasanya aku buat untuk mengusap dahiku yang sering keringetan. Aku pun panik, tapi tiba-tiba ada tangan yang meraba pantatku. Aku pun sedikit oleng tapi masih kuat untuk mengunci badan Bu Jaenab yang besar ini. Terasa tangannya masuk ke dalam sakuku sambil sedikit melakukan remasan “siall.. siapa ini yang mengangguku..” batinku.

Tiba-tiba tanganku yang membawa sapu tangan ini di ambil dan digantikan tangan lain yang membawa handuk kecil yang ada obat biusnyaa..

“ehhmmm.. ehmmmm” suara Bu Jaenab yang kemudian tubuhnya melemas dan Bu Jaenab sudah tidak sadarkan diri.

PLETAKKK.. !!

“****** banget.. salah ambil woiii” kata Kerto setelah menjitak kepalaku..

“hhehehehe” aku pun cengengesan menyadari kebodohanku salah ambil sapu tangan..

Aku masih menahan tubuh Bu Jaenab yang sudah tidak sadarkan diri ini. Terlihat Kerto mengode Sentot untuk datang ke sini. Setelah Sentot datang dengan membawa borgol dan pecutnya, Kerto langsung menutup pintu dan menguncinyaa..

“bantuin woi.. berat ini... mana badannya besar lagi” Ucapku sambil keringetan menahan tubuh besar Bu Jaenab

“okee.. ayo di bawa ke kamar..” Ucapnya setelah membantu menggotong tubuh Bu Jaenab.

Kita bertiga menggotong badan besar Bu Jaenab ke kamar. Setelah menaruh di kasur, Sentot langsung beraksi dengan memborgol tangan Bu Jaenab. Sedangkan Kerto mengambil air mineral untuk dicampurkan cairan perangsang. Aku mulai membuka pakaian dan celana panjangku. Hal yang sama dilakukan Kerto, setelah mencampurkan cairan perangsang ke dalam botol mineral dia juga melepaskan pakaiannya, terlihat batang kejantanannya juga hampir sama kayak aku sebesar sedotan pop ice. Sentot pun demikian, setelah berhasil memborgol dia juga membuka pakaiannya, yang lebih mengherankan batang kejantanan Kerto malah lebih kecil daripada kita bertiga seperti sedotan es teh. Imut-imut nggilani. Gitu-gitu batang kejantanannya disukai Neneknya. Hohoho

Kita bertiga membuka mulut Bu Jaenab untuk segera memasukkan minuman yang ada cairan perangsangnya itu. Setelah berhasil memasukkan, aku segera menutup mulutnya yang imut dan hidungnya yang melebar kesamping itu..

GLEKK.. GLEKK.. GLEKKK.. !!

Suara cairan perangsangnya masuk ke dalam tenggorokannya. Berhasill, tinggal nunggu reaksi Bu Jaenab saja. Kemudian aku mulai membuka pakaian Bu Jaenab berupa daster bermotif bunga itu, tapi kendalanya adalah kita gak bisa melepaskan daster itu dari badan Bu Jaenab karena tangannya sudah terborgol..

“gimana ini buka dasternya?” Ucapku panik

“kamu se kecepeten borgol” kata Kerto kepada Sentot

“hehehe.. aku gak sabar mempraktekkan bdsm” Ucap Sentot dengan muka mesumnya

“asuuu.. udah sobek aja.” Perintah Kerto

KREEKKKK.. KREEKKK.. KREKKKK !!

Daster bu jaenab berhasil aku robek.. terlihat dadanya yang begitu besar sangat menggairahkan.. aku pun meremas-remas payudara bu jaenab yang masih tertutup BH itu.. sedangkan Kerto dan Sentot berebutan untuk meremas payudara satunyaa seperti bayi berebutan meminta ASI.

PLETAKK.. PLETAAKK !!!

Aku menjitak kepalanya Kerto dan Sentot.. gemas melihat dua temenku yang berebutan payudara Bu Jaenab ini..

“satunya kocok aja memeknyaa.. jangan semuanya ke payudaranya.. gantian donk.. pokoknya semuanya dapat” perintahku

“siapp bosskuhhhh” ujar mereka serentak..

Terlihat Kerto yang bergerak ke bawah, dia mulai membuka CD Bu Jaenab yang berwarna putih berenda-renda. Setelah Bu Jaenab telanjang bulat, kita mulai melakukan aksi. Aku menyusu di payudara kiri, Sentot menyusu di payudara kanan sedangkan Kerto mulai menjilat dan mengocok memek Bu Jaenab..

“ahhh.. ahhhh.. ohhhhh... ahhhhh” desah Bu Jaenab pelan.

Terlihat sentot menjilati puting Bu Jaenab sambil mengocok batang kejantanannya, sedangkan Kerto mengocok memek bu jaenab dengan cepat karena gemasnya.

CLOK.. CLOK.. CLOKK.. CLOKK !!

“aaahhh.. ohhhh.. aahhhh.. ohhhh.. aahhhh.. ohhhh.. aahhhhhhh” desah bu jaenab panjang yang sepertinya beliau mencapai klimaksnya,,

Kita bertiga menghentikan aksi akibat desahan terakhir yang menandakan klimaks. Kemudian Bu Jaenab membuka matanya dan melihat kita bertiga secara bergilir, mulai dari menoleh ke aku kemudian ke Sentot dan di lanjut menoleh ke bawah memeknya ke arah Kerto.

“tidaakkkkk.. Bangsattt kaliaaaannnn” Bu Jaenab berteriak ketakutan..

Aku langsung membekap mulut Bu Jaenab dengan kedua tanganku agar suara yang dikeluarkan tidak sampai terdengar tetangga.. terlihat mata Bu Jaenab mulai mengeluarkan air mata dan tampak sangat ketakutan..

“ssssstttttttt.. jangan berteriak Mbok.. nikmati saja.. percuma gak ada yang denger.. mending mbok diem dan pasrah” ucapku pelan kepada Bu Jaenab..

“ampunnn.. aaa..kuu jaangann di perkoosaaa” Ucapnya memelas

“sudah terlanjur Mbok.. kita melakukan ini karena Mbok selalu menyakiti hatiku, hati Emakku.. hehehe” Ucapku puas..

“maafkan aku.. maaff.. aku janji gak akan nyakiti kalian lagii.. hikss.. hikss hikss” Ucapnya sambil menangis.

“ijinkan kita menimati tubuh Mbok... dijamin Mbok bakalan puas” Ucapku

“jaangaaannn.. bangsattt kaliaannn..” ucapnya sambil meronta-ronta

CETARR.. !!

Sentot memecut bu Jaenabb yang mengenai pahanyaa..

“aauuhhh.. sakiittt anjiiingggg” Ucapnya

“kalau Mbok memberontakk,, pecutan itu akan lebih keras lagi lho Mbok.. dan Mbok gak bisa melawan, tu tanganmu udah aku borgol. Hehehe” Ucap Sentot

“ampunnn.. jangan mecutt.. sakittt..” ucapnya memelas

“makanya pasrah aja mbok.. biarkan kita bertiga menikmati tubuh mbok yang montok ini” Ucap Kerto

Bu jaenab tidak menjawab.. hanya matanya berlinangan air mata.. aku yang sudah kalap menyuruh Sentot menjilat puting Bu Jaenab lagi dan Kerto mulai menjilat memeknya lagiii sedangkan aku mulai mencium bibir bu Jaenab sambil tanganku meremas payudaranyaa..

CUPP.. CUUPP.. MMUCCHHH.. CUUPP.. CUUPP.. MUUUAACCHHH.. !!

Awalnya Bu jaenab menutup mulutnya tapi setelah aku paksa akhirnya beliau membuka mulutnyaa..

CUPP.. CUUPPP.. CUPP.. MWWUUACCHHH.. !!

“Sluruppp. Slururuupp slururupp” aku memainkan lidah bu Jaenab dan terasa Bu Jaenab mulai membalas lidah.. akhirnya kita berciuman panjang..

CCUPPP.. CUPPP.. CUPP.. MWUUAACCHHH.. !!

“aahhh.. hmmm.. ohh.. hmmm.. aahhh” desahan bu jaenab tertahan karena kita masih berciumann..

“tadi gak mau sekarang menikmati” ucapku dan Bu Jaenab tidak menjawab hanya pandangan matanya kosong.

Setelah puas berciuman.. aku mengkode Kerto untuk gantian.. akhirnya Kerto menyudahi acara jilat menjilat dan berganti posisi Kerto yang menjilati puting Bu Jaenab.. sedangkan aku mengocok memek Bu Jaenab.. karena waktu kita tidak banyak akhirnya aku mulai mengarahkan batang kejantanankuu ke dalam memek Bu jaenabb..

SLEBB.. SLEEBB.. SLEBBB.. !!!

Batang kejantananku mulai menggesek- gesek bibir vagina Bu Jaenab dan dengan sekali hentakan batang kejantananku langsung masuk tertelan semua ke dalam vagina Bu Jaenab yang sudah basah akibat jilatan kerto di tambah dengan cairan perangsang tadi.

PLOKK.. PLOKKK.. PLOKK.. PLOKK.. PLOKKK.. PLOKK.. PLOKK.. PLOKKK.. PLOKK.. !!!!!

Suara benturan paha kita karena aku menhentakkan batang kejantananku dengan cepat..

“oohh...aahhh.. mmmmhhh.. ohhh... ahhhh.. ohhh... mmmhhh. enaaakk bangettt tonnn kontolmuu.. aahh.. ohhh “ desahan Bu Jaenab sambil kepalanya bergerak kanan kiri.

Kemudian Sentot mengambil pecutnya dan menjilat puting Bu Jaenab sambil sesekali memecutnya..

CETARR.. CETAARRR.. !!

“oohhhh nikmattt.. aahhhh.. nikmaattt.. enakkk.. lebih keras lagi.. ohhh” desah Bu Jaenab kencang. Yang mengherankan karena Bu Jaenab menikmati setiap pecutan yang di lakukan Sentot..

Sedangkan Kerto mengarahkan batang kejantannya ke mulut Bu jaenab.. Bu Jaenab menerima kontol Kerto dan langsung mengulum cepat seperti anak kecil yang di kasih permen..

CLOPP.. CLOPP.. CLOPPP.. !!

Suara batang kejantanan Kerto yang di kulum Bu Jaenab..

CETAR.. CETAR.. !!

Suara pecutnya sentot menggores kulit mulusnya Bu Jaenab..

PLOKK.. PLOKKK.. PLOKKK..

Suara benturan pahaku dengan paha Bu Jaenab..

“oohhh.. ahhhh.. ohhh.. aahhhh.. akuuu mauuu pipissss.... ohhhh aahhh nikmatttnyaaaaa...”

CRITTT.. CRITTT.. CRIITTT.. CRITTTT

Aku mencabut batang kejantananku.. dan Bu Jaenab mengeluarkan cairan seninya sangat banyakkk.. tanpa memberi waktu istirahat aku memasukkan lagi ke memeknya Bu Jaenab..

PLOKK.. PLOKK.. PLOKKK.. PLOKKK..

Batang kejantanku masuk lagi dan mulai menngenjot dengan cepat.. sampai akhirnyaa..


“aku mau keluaarrr Mbokkk”

CROTTT.. CROTTT.. CROTTT.. CROTTT..

“ aku jugaa pipiss lagiii”

CRITTT... CRITTT..

“Hoshhh.. hossshh.. hossshhh” deru nafass Bu Jaenab yang tampak kelelahan akibat squirt tadi..

“enakk mbok?” kata kerto sambil mengelus-elus rambut Bu Jaenab yang setengah memutih.. terlihat Bu jaenab hanya menganggukan kepala..

“aku buka ya borgolnya mbokk.. jangan berontakk” kata Sentot sambil membuka borgol dari kedua tangan Bu Jaenab..

Setelah borgol terbuka, tangan Bu Jaenab langsung mencari penis Kerto dan langsung mengocoknya, sedangkan mulut dan tangan satunya mengarah ke Penis Sentot dan mulai menjilat dan mengocoknya..

Karena aku sudah mengeluarkan sperma aku pun merangkak naik dan mengkode Kerto untuk memasukkan penisnya ke vagina Bu Jaenab, kemudian aku mengarahkan mulut bu Jaenab untuk menilati penisku sekaligus membersihkan sisa-sisa spermaku.

“mmmhhh.. mmmhhh.. aaahhhh.. enaakkk.. sodookk terus anjing..” desahan Bu Jaenab sambil menjilat dan mengelus-elus dua telur biji di bawah batang kejantanku, tanganku pun tak ketinggalan meremas dan memilin puting Bu Jaenab..

PLOK..PLOKK..PLOKK

Kerto menggenjot vagina kerto dengan kecepatan penuh..

“pecut mana pecutt... genjotanmu kurang kerass.. mmmhhhhh.. ahhhh.. ohhh” perintah Bu Jaenab sambil mendesah. Terlihat Sentot mengambil pecutnya dan memecut paha Bu Jaenab..

CETARR..!!

PLOK.. PLOKK.. PLOK.. !!!

Suara pecutan dan benturan paha bersamaan, menambah suasana pesta seks kita, Bu Jaenab menikmati setiap pecutan dan genjotan dari penis Kerto aku merem melek menikmati kocokan dari Bu Jaenab. Terlihat tadi penisku mulai bangun lagi setelah loyo akibat jilatan dan kocokan Bu Jaenab..

“ayo ganti posisi Doggy Style” perintahku..

Akhirnya Bu Jaenab merubah posisinya.. setelah siap Kerto mulai memasukkan lagi penis kecil ke vagina Bu Jaenab dan Sentot mulai meremas payudara besarnya sambil sesekali memecut pantatnya,

CETARR.. !

PLOKK.. PLOKK.. PLOKKK !!!

“mmmhh.. Aaaaaaahhhhhhh.... ooooohhhhhhhh ......... ooohhhhhhhhhhhh....... ooooooohhhhhh....aaaahhhhhhhhhh... oooooohhhhhhhh....... aaaaaaahhhhhhhhhh...... ooooohhhhhhhhhh....oooohhhhhhh.... oooohhhhhhhh ......... ooooohhhhhhhhhh....... ooooohhhhhh.... ooooohhhhhhhh.... ooooohhhhhhhh” desahan Bu jaenab semakin lama semakin keras..

Terlihat dia menggigit bibir bawahnya sambil wajahnya memerah menahan nikmat bersenggama ini..

“aku mau keluarr Mbokk..” Ucap Kerto sambil merem melek..

“kita barengaaaannn.. Aaaaaaahhhhhhh.... ooooohhhhhhhh ......... ooohhhhhhhhhh....... ooooooohhhhh.... aaaahhhhhhhhhh.... oooooohhhhhhhh........ aaaaaaahhhhhhhhhh...... ooooohhhhhhhhhh.... oooohhhhhhh.... oooohhhhhhhh ......... ooooohhhhhhhhhh....... ooooohhhhhh.... ooooohhhhhhhh.... ooooohhhhhhhh”

CROTT.. CROTTT.. CROTTT

“aaahhhh.. keluaarr Mbokkk”

CRIT..CRITTT CRITTT

“aku jugaaaa keluaaarrr.. aaahhhhhhhhh.. “ teriak Bu Jaenab menikmati orgasmenya..

Aku tidak memberikan waktu istirahat Bu Jaenab, setelah Kerto mengeluarkan spermanya kita langsung meubah formasi.. aku mengkode Bu Jaenab untuk posisi WOT dengan Sentot di bawahnya.. Kerto mengarahkan penisnya ke mulut Bu Jaenab.. sedangkan aku mengarahkan penisku yang berdiri lagi ke anusnya Bu Jaenab..

Penis Sentot dengan mudahnya masuk di samping vagina Bu Jaenah yang berlumuran spema juga karena terlalu kecilnya penis Sentot sehingga langsung masuk vagina Bu Jaenab.. Hanya aku yang kesusahan memerawani anus Bu Jaenab.

Setelah beberapa kali melesat tidak bisa masuk anusnya.. akhirnyaaa..

BRETTT..BRETT BREETTT.. !!

“aaauuhhh.. pelan-pelan sayaaangg” teriak Bu Jaenab..

Penisku menyeruak masuk ke dalam anusnya Bu Jaenab.. Hangat dan sempit yang kurasakan.. aku mulai menggenjot pelan-pelan.. sakrang posisinya dua lubang sudah terisi penis..

“Aaaaaaahhhhhhh.... ooooohhhhhhhh ......... ooohhhhhhhhhhhh....... ooooooohhhhhh....aaaahhhhhhhhhh....oooooohhhhhhhh........aaaaaaahhhhhhhhhh......ooooohhhhhhhhhh....oooohhhhhhh.... oooohhhhhhhh ......... ooooohhhhhhhhhh....... ooooohhhhhh.... ooooohhhhhhhh.... ooooohhhhhhhh” desahan Bu Jaenab sudah menggila lagi setelah mulai merasakan nikmatnya anal..

PLOKK.. PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK.. PLOKKK

Suara benturan pahaku dengan pantat Bu Jaenab dan benturan genjotannya sentot di vagina Bu Jaenab..

“aahhhhh.. nikmaatnyaaaa... kaliaaaannnn haruuusss taanggunggg jawaaabbb.. aku sekaraaaanggg jadiii liaaarrr begiiniiii.. iniilaahh yang aku tungguu setelaahh sekiaaann lamaa tidak terwujuddkaann fantasiii seksualkuu yang seperrtii iniii.. nikmatnyaa di gangbang kaliannn..” ucapnya sambil tertahan karena nikmatnya satiap sodokanku dan genjotannya Sentot..

PLOKKK.. PLOKK.. PLOKKK.. !!

SLEBBB.. SLEEBBB.. SLEEBBBB..!!

CETAR.. !!

Bunyi benturan paha dan pecutannya bersamaan.. kita saling memuaskan biragi kita.. kita berempat bermandikan keringat dan kamar ini menjadi saksi kegilaan kita berempat.. Bu Jaenab yang awalnya malu-malu sekarang menunjukkan sisi liarnya, fantasi seksualnya yaitu di gangbang.. mungkin bagi Bu Jaenab ini namanya petaka kenikmatan..

“Aaaaaaahhhhhhh.... ooooohhhhhhhh ......... ooohhhhhhhhhhhh....... ooooooohhhhhh....aaaahhhhhhhhhh....oooooohhhhhhhh........aaaaaaahhhhhhhhhh......ooooohhhhhhhhhh....oooohhhhhhh.... oooohhhhhhhh ......... ooooohhhhhhhhhh....... ooooohhhhhh.... ooooohhhhhhhh.... ooooohhhhhhhh”

“akuu mau pipisss.. aahhhhhh.. ohhhh.. ahhhhhh”

CRITTTT.. CRITTTT.. CRITTTT

“ooohhhhhh.... enakkkk.. geliiii bangeetttt sayaanggg “ desahan Bu Jaenab

PLOKKK..PLOKKK..PLOKKK

Aku dan Sentot terus menggenjot dengan kecepatan maksimal meskipun Bu Jaenab sudah klimaks dan squirt..

CROTTT.. CROTTT.. CROTTT

“aku keluarr Mbokk..” Ucap Sentot

PLOKKK.. PLOKK.. PLOKKK

Meskipun Sentot lagi mengeluarkan sperma aku tetep menggenjot anus Bu Jaenab,, aku melihat Kerto sudah selesai acara mengulumnyaa dengan istirahat terlentang sambil matanya terpejam..

“aku mau keluar Mbokkk.. aku keluarkan di mulutmu ya mbokk..”

“iyaaa.. aahhh.. ohhh.. ahhh.. ohhhh.. aahhhhhh.. aku pipis lagiiiii”

CRITTT.. CRITT..CRITT

Setelah merasa spermaku sudah di ujung maka aku segera mencabut penisku di anusnya dan segera mengarahkan ke mulut Bu Jaenab,,

CROTT.. CROTTT.. CROOTTT

“mmhhh.. enaakkkk... renyaaahhh dan gurrihhh spermaamuuuu” ucapnya sambil menikmati setiap tetesan spermaku yang keluar dari penisku..

“oohhhh..” desah panjangku mengakhiri pertempuran kita..

HOSHH.. HOSHH.. HOSSHHH !!!

Nafas kita berempat tidak beraturan akibat pertempuran panjang ini yang sangat melelahkan sekaligus menggairahkan.. Bu Jaenab juga beristirahat sambil memainkan spermaku di dalam mulutnya.. herannya spermaku di buat kumur-kumur sama Bu Jaenab ini.. gilaaa..

“binal juga dirimu Mbok” ucapku sambil mencolek dagunya..

“hehehe.. sisi liarku keluar akibat perbuatan kalian” ucapnya setelah menelan semua spermakuu..

”puas Mbok?” Tanya Kerto

“sangat-sangat puas.. kalau aku menginginkannya lagi, kalian bertiga harus siap lho ya atau kalian akan menerima akibatnya” ucapnya mengancam kita bertiga.. gilaaa.. ini malah Bu Jaenab yang mengancam kita untuk terus memuasakan fantasi gilanya..

“siaapp Mbok.. kita janji” kita bertiga berucap bersamaan..

Setelah bersih-bersih kita bertiga beristirahat dan bersiap-siap untuk pergi ke dukun.. terlihat jam menunjukkan angka 23.30.. gilaa.. kita bertempur dua jam lebih.. Bu Jaenab berjalan dengan kaki yang melebar akibat pertempuran tadi.. pasti linu-linu itu anusnya.. tapi wajah Bu Jaenab tidak menunjukkan kesakitan malah menunjukkan kepuasan yang mendalam.



****



Setelah beristirahat sejenak, kita berpamitan kepada Bu Jaenab dan kita berjanji untuk main berempat lagi kalau ada waktu longgar dan pastinya ketika Mang Sapri lagi jaga warung..

Kita menaiki sepeda motor menuju dukun yang sesuai arahan Sentot tadi pagi..

BRUMM.. BRUMM.. BLARRR.. !!

Suara knalpot dari sepeda motor menggelegar di jalanan. Setelah menempuh perjalanan hampir setengah jam, kita mulai memasuki daerah pegunungan. Terlihat jalannya mulai naik dan berkelok-kelok, setelah sampai di pemukiman terakhir kita mulai memasuki daerah setapak kemudian masuk ke dalam hutan. Keadaan di dalam hutan begitu asri dan tidak seram, sampai pada akhirnya di tengah-tengah hutan ada satu rumah besar yang terlihat remang-remang karena penerangannya tidak berupa lampu tapi beberapa obor yang mengelilingi rumah tersebut..

“kita sudah sampai sob” ucap Sentot

Kemudian kita memasuki gerbang rumahnya dan terlihat ada tulisan besar. Aku menyuruh Kerto untuk berhenti sebentar dan membaca tulisan itu..

“SELAMAT DATANG DI KEDIAMAN DUKUN SLAMET “
Anda Puas, Saya Lemas
Menyediakan...
1. Pengiriman santet online Via JNE, TIKI, atau pos
2. Susuk silicon bukan kaleng-kalengan
3. Pengobatan alternatif segala jenis penyakit tanpa ada obatnya
4. Jasa Ternak Tuyul segala jenis model rambut tanpa riba
5. Konsultasi masalah rumah tangga, friendzone, dan jomblo berkepanjangan
6. Batu akik segala macam ukuran dan isi yang bisa di request

“Tot, apa kita gak salah ke tempat dukun ini?” Tanyaku setelah membaca tulisan tersebut.

“kenapa memangnya Ton?” tanyanya balik

“aneh aja, masak santet pake ngirim via JNE juga? Dan juga gak ada kata-kata masalah usaha juga” Ucapku kebingungan

“ini kan cuma umum aja, aku dulu denger dari saudaraku bahwa dukun ini maknyus bisa juga masalah jodoh usaha Ton, udahlah ayo kita coba dulu” Kata Sentot.

“yaudah kalau gitu” jawabku pasrah

Kemudian kita mencari tempat parkir yang berada di belakang rumahnyaa. Dan ternyata ada beberapa motor yang terparkir di sana. Setelah memarkirkan motor, kita berjalan ke pintu depan.

“Tot,, kok serem ya rumahnya?” Tanyaku

“namanya aja dukun.. kalau gak serem ya rumah Pak Lurah Ton” kata Sentot dengan nada menjengkelkan..

“asuuu..” makiku..

Setelah memasuki pekarangan rumah ternyata ada beberapa orang yang sedang mengantri. Kita berjalan menuju resepsionisnya untuk mengisi formulir pendaftaran dan menulis tujuan datang ke sini.. asuuu. Kayak kita ke rumah sakit aja pake pendaftaran dulu. Setelah mengisi formulir pendaftaran ini, kita dikasih nomer antrian nomer 3. Kita dipersilahkan duduk di teras rumah sambil menunggu antrian..

Sambil duduk-duduk kita berkenalan dengan salah satu pasien yang datang ke dukun itu..

“ada perlu apa Pak pergi ke dukun Slamet?” Tanyaku kepada salah satu pasien.

“ini mas,, adik saya kena penyakit misterius.. sudah beberapa kali ke dokter dan kata dokter ‘tidak ada penyakit apa-apa’.. itu yang buat saya heran sedangkan adik saya tiap malam kesakitan katanya serasa tubuhnya di tusuk-tusuk sesuatu” Ucapnya

“astaaagaaa.. jangan-jangan kena santet Pak” kataku..

“makanya mas,, saya bawa kesini sapa tahu dukun Slamet bisa menyembuhkan penyakit adik saya” ucapnya dengan wajah melas..

“iyaa pak semoga saja..” ucapku

“kalau Adik perlu apa ke sini?” gantian dia bertanya kepadaku..

“endakk Pakk.. Cuma konsultasi kita mau buka usaha apa.. Cuma masih bingung usaha apa yang cocok untuk kita bertiga.. Semoga dukuun Slamet bisa memberikan solusinya” Jawabku memberikan penjelasan..

“ohh iyaa mas.. dulu pernah ada tetangga saya kesini tanya usaha apa yang cocok,, setelah di kasih tahu dukun ini.. tetangga saya jadi kaya raya mas” ucapnya.. aku kaget mendengar penjelasan orang ini.

“bener kan Ton saranku” sela Sentot kepadaku

“kalau boleh tahuu usaha apa Pak tetangganya sampai bisa kaya raya?” tanyaku

“ternak tuyull mohawk mas” jawabnya.. aku kaget sekaligus heran.. kok ada usaha memelihara tuyul ini..

“assuuuuu.. itu mah bukan usaha pak “ batinku..

Kemudian asisten dukun keluar dari ruangan dan berteriak..

“nomerr duaaa”

“aku masuk dulu ya mas” ucap orang itu

“iyaa Pak silahkan” ucapku

Setelah orang itu masuk ke dalam rumah. Pintu rumahnya entah lupa atau di sengaja di biarkan terbuka. Terlihat ada seseorang duduk sila pake pakaian serba hitam dan penutup kepala (serban) juga hitam dengan jenggot putih memanjang..

“mungkin itu dukunnnya,, seremmm banget pakaiannya” batinku..

Terlihat pasien yang tadi berbaring di hadapan dukun, dan dukun berkomat kitat seperti baca mantra kemudian mengeluarkan air dari dalam mulutnya disemburkan ke wajah pasien yang sakit itu..

Pasien yang sakit itu menggeliat dan terlihat banyak benda-benda tajam seperti paku, pisau, dan gunting keluar dari dalam tubuhnyaa. Dan pasien itu berteriak kesakitan. Sampai pada akhirnya pintu itu tertutup sendiri dan tidak menampakkan kegiatan apa yang dilakukan di dalamnya.

You tube (alam mbah dukun)


Setelah menunggu sekitar satu jam. pasien itu mulai keluar dari dalam rumah.. terlihat badannya masih lemah tapi wajahnya sudah segar.. pasien tadi berpamitan kepadaku untuk pulang terlebih dahulu.. setelah nunggu 5 menit akhirnya asisten memanggil antrian nomer 3..

Kita bertiga masuk melangkah ke dalam rumah.. terlihat dukun itu memandang kita dengan tatapan tajam seperti menelanjangi kita semuaa.. aku yang awalnya berjalan biasa akhirnya gemeteran akibat tatapannya itu.. entah kenapa rasa takut mulai hinggap di diriku ini..

“kalian habis memperkosa siapa?” ucap dukun itu setelah kita duduk berhadap-hadapan..

Aku menoleh ke dua temenku.. temenku juga bengong akibat pertanyaan yang menggatelkan itu.. karena takut, aku pun diam menunduk tidak menjawab..

“lain kali kalau mau memperkosa itu ajak-ajak Mbah.. hehehe” imbuh dukun itu

“asuuuu..” ucapku reflek..

“jangan berbicara kotor disini” hardik dukun itu

“ehhh.. iii..yaaaa Mbaaahhhh.. maafin sayaaaa.. reflek tadi” Ucapku seraya menunduk..

“mmhhh... ada perlu apa kalian ke sini ?” Tanya dukun..

Kerto pun mengkode aku agar menceritakan tujuan kita ke sini.. sebelum aku jawab Sentot menyela dengan menjawab pertanyaan sang dukun itu..

“bukannya tadi sudah di tulis di formulir itu Mbah.. kok masih tanya” ucapnya sambil menggaruk pantatnya.

BRAAKKKK.. !!

Aku pun berjingkat mendengar gebrakan meja ituu.. “Jancuk ancen Sentot (Jancuk memang Sentot)” batinku mendengar jawaban konyol dari Sentot.. terlihat Sentot langsung menunduk ketakutann.

“Ditanyai malah ngentai (nyinyir)..” hardik dukun..

“maaf Mbahh maaf.. temen saya ini emang agak-agak mbah..” ucapku sambil mengkode dukun dengan jari telunjukku membentuk garis miring di jidatku..

“sebenernya kita kesini mau konsultasi usaha apa yang cocok dan jodoh untuk kita bertigaa Mbah?” ucapku menyampaikan tujuan datang ke sini..

“mmmhhhh” deheman dukun sambil menatap kita satu persatu..

“beraattt.. berattt.. aura kalian gelapp.. sangattt gelappp.. sepertinya kalian belum mandi junubb.. aku gak bisa melihat potensi kalian.. “ jawabnya sambil sesekali mengelus jenggot putihnya. “jadi kalian mandi junub terlebih dahulu di kamar mandi belakang.. baru aku mungkin bisa melihat potensi kalian dan saya beri waktu hanya 5 menit untuk mandi.. kalau melebihi itu aku potong kontol kalian” imbuh dukun itu sambil menunjuk kamar mandi yang berada di belakang rumahnya.

“amm..punnn.. baikkk.. baik.. kita akan mandi junub” jawabku

“cepattt..” perintah dukun itu..

Kita pun dengan cepat berlari ke kamar mandi itu dan melakukan mandi junub.. karena hanya di berikan waktu 5 menit kita bertiga mau gak mau mandi bareng untuk mempersingkat waktu.. jijik rasanya mandi bareng duo bidji ini..

Setelah mandi junub.. kita bertiga sudah duduk lagi berhadapan dengan dukun yang menggatelkan itu..

“lhaa gini.. kan auranya agak terang sedikit meskipun masih gelap” ucapnya seraya menghisap cerutu..

“asemmm.. masih aja gelap” batinku..

“jadi gimana Mbah? usaha apa yang cocok untuk kita bertiga?” Ucapku menyela kembali ke topik pembicaraan..

“eemmhhhh sebentar.. sebentarrr.. Mbah masuk ke kamar dulu untuk cari wangsit usaha apa yang cocok untuk kalian bertiga” Ucapnya seraya beranjak dari duduknya..

“berapa lama Mbah ke dalam kamar?” Sentot lagi-lagi bertanya dengan pertanyaan konyolnyaa..

“tergantung kalian.. kalau kalian juga baca mantra ini.. Mbah akan cepet menemukann usaha kalian” ucapnya sambil memberikan secarik kertas yang berisi mantra itu..

Setelah dukun yang bernama Slamet ini ke kamar, kita bertiga membuka kertas itu dan membaca mantranya..




“bim salabim abrah kadabrah..
niat ingsun golek usaha sing iso garai aku sugihh...
Hom pimpa alaihom gambrengg..
Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketudhung Gudhel
Pak Slamet lera lere
Sapa ngguyu ndelikake
Sir sir pong kontol gosong
Sir sir pong kontol gosong “




“asuuu.. mantra apa ini kayak jenis mainanku sewaktu kecil” batinku.. tapi mau gak mau aku membaca ini terus menerus sampai dukun keluar dari kamar..

Setelah menunggu 10 menitan dan mulutku juga capek baca mantra yang bunyinya menggatelkan ini akhirnya dukun itu keluar ruangan..

“gimana Mbah?” Tanyaku dengan tidak sabar

Terlihat dukun itu menggeleng-gelengkan kepala tanda tak mampu..

“aura kalian bertiga masih gelapp.. aku gak bisa menembus sukma kalian bertiga yang paling dalam” Ucapnya sambil menerawang..

“terus gimana donk Mbah?” ucapku dengan wajah memelas karena sepertinya sia-sia pergi ke dukun ini..

“tapi ketika aku putus asa tidak bisa melihat usahamu ini.. telinga Mbah terasa ada yang membisiki” imbuhnya.

“ siapa yang membisiki Mbah?” Tanya Kerto

“katanya tadi salah satu nenek moyangmu” jawab dukun..

“terus apa yang di bisikinya Mbah?” imbuh Kerto

“malam ini nenek moyang kalian akan datang ke mimpi salah satu dari kalian dan memberitahukan usaha apa yang akan kalian tempuh..” kata dukun memberi penjelasan

“beneran mbah? Terus kalau malam ini gak ada mimpi gimana donk mbah?” kataku senang.

“tunggu aja sampai 3 hari lagi” ucap dukun

“kalau dalam 3 hari itu gak mimpi gimana mbah ?” Tanyaku penasaran

“kembalilah ke sini aku akan mendatangi nenek moyang kalian karena tidak menepati janjinyaa..” Ucapnya dengan jumawa sambil menghisap cerutunya..

“gitu ya Mbah” ucapku manggut-manggut..

“iyaa.. terus ada lagi selain konsultasi usaha ini?” tanya dukun

“gak ada mbahh” jawab kita serempak

“tytyd kalian gak mau di ganti yang lebih besar? Aku tahu tytyd kalian bertiga hanya sebesar sedotan pop ice” dukun menawari kita dengan wajah mengejek

“emang bisa mbah?” tanya Sentot

“bisalah, dulu ada yang pernah kesini minta ganti penis aku ganti pake penisnya jaran (kuda)” ucapnya

“kayak film bokep mandarin aja diganti penis kuda” batinku

“enggak deh mbah, meskipun tytyd kita sebesar sedotan pop ice tapi udah cukup membuat wanita menjerit-jerit” ucapku menolak dengan halus

“iya kalau aku terawang penis kalian bisa muter kalau di tancepin vagina.. baru kali ini aku menemukan penis seperti itu..” ucapnya sambil melihat selangkangan kita

“iya mbah, tidak dulu deh masalah penis” imbuhku menolaknya.

Tiba-tiba Mbah dukun bercerita sewaktu masih muda, dia pernah gagal ngaceng lantaran salah memasukkan lubang. Akhirnya dia mengganti penisnya sendiri pakai penis Tapir.

“hahahahaha” tawa kita serentak

“jangan tertawa, kalau kalian salah memasukkan lubang bisa-bisa kayak mbah dahulu lho. Apalagi kalian habis memperkosa tadi”

“hehe. Iyaa Mbahh.. kita pasti hati-hati kok” ucapku

“iyaa udah sekarang kalian kembali ke rumah.. ingat jangan memperkosa lagi.. setelah sampai rumah kalian segera tidur.. paham?” perintah Mbah dukun itu

BRAAKKK.. !!

Mbah dukun menggebrak meja agar kita menuruti perintahnya.

“paaa.. hammm mbahh.. paham terus biaya konsultasi ini berapa?” Ucapku sambil tanganku merogoh kantong saku..

“seikhlas kalian.. aku tahu kalian tidak punya uang.. dan kasihkan ke asistenkuu..” Ucapnya dengan cuek..

“jancukk dukun ini” batinku..

“baik mbah.. kita permisi dulu” ucapku seraya beranjak dan meninggalkan ruangan dukun itu diikuti duo bidji ini..

Setelah itu, kita bertiga keluar dari rumah Mbah dukun Slamet.. dan aku mengambil amplop berisi uang dan memberikannya ke asisten dukun itu. Padahal isi amplop itu aku kasih sepuluh ribu. Salah sendiri bilang seikhlasnya. Hehehe. Akhirnya kita pun kembali pulang dan bersepakat untuk tidur bareng di rumahnya Kerto karena setelah bangun nanti kita langsung bisa bercerita mimpi apa semalam dan usaha apa yang akan kita tempuh..

Jam 3 dinihari kita sudah sampai di rumah Kerto, karena sudah tidak sabar usaha apa yang akan kita jalani, kita segera beranjak untuk tidur dan tidak sabar menunggu esok hari.. kita tidur bareng di kamarnya Kerto, karena memang di rumah ini ruangannya Cuma satu yang berfungsi buat kamar, sedangkan ruangan lainnya berantakan. Karena kita sudah capek akibat pesta sex dengan Bu Jaenab dan pergi ke rumah dukun yang jauh itu. Kita pun langsung tertidur menuju alam mimpi.. Yang pastinya tidak ada adegan tidur berpelukan dengan duo biji ini ya.. hehehe..




***




KUKURUYUUUKKK.. !!!
KUKURUYUKKK.. !!!
KUKURUYUUKKK... !!!

Tiga kali aku mendengar ayam jago berkokok, menandakan hari sudah pagi. Aku pun terbangun sambil mengingat-ingat mimpi apa semalam, tapi aku tidak mengingat apa-apa dan sepertinya aku tidak bermimpi semalam.. “mungkin Kerto atau Sentot yang bermimpi” batinku.. Terlihat Sentot tidur dengan mulut terbuka sambil air liurnya keluar dari mulutnya, sedangkan Kerto tidur sambil ngorok dan sesekali nglindur.

Aku pun menuju kamar mandi untuk membasuh muka dan membuat secangkir kopi sambil menunggu Kerto dan Sentot bangun. Aku sengaja gak membangunkan karena takut mimpinya keputus karena aku bangunkan. Sehingga aku menuju teras untuk ngopi dan membakar rokok.

Sudah 2 batang rokok aku habiskan tapi duo bidji ini belum bangun juga. Enak-enak menikmati rokok tiba-tiba Kerto datang mengagetkanku.

“woii... bangun daritadi diem aja”

“lha takutnya mimpimu terputus karena aku bangunin” ucapku santai sambil menghisap rokok..

“iyaa aku mimpi apa ya semalam?” katanya menanyakan diri sendiri..

Gubraakk.. asemmm.. mimpi semalam aja gak ingat. Setelah aku suruh mengingat-ingat mimpi apa semalam, Kerto hanya menggelengkan kepala bertanda tidak bermimpi apa-apa.. huft.. tinggal nunggu Sentot ini..

Tak berselang lama.. Sentot terbangun.. dengan mata yang masih mengantuk.. dia keluar kamar sambil ngucek-ucek matanyaa..

“woii Tot.. mimpi apa semalem?” Ucapku tidak sabar

“....” sentot diam saja sambil meregangkan badan.. dan menyeruput kopiku..

“woiii asuuuu.. di tanyai malah diem” jawabku bersungut-sungut..

“aku cuci muka dulu suuu” ucapnya masuk ke dalam rumah lagi menuju kamar mandi..

“okee cepaatttt” ucapku menahan emosi..

Setelah dari kamar mandi akhirnya Sentot menceritakan mimpinya yang ketemu sama orang tua memakai jubah dan serban putih dengan jenggot lebih panjang dari dukun kemarin.. sementara wajahnya tidak keliahatan karena ketemunya di kebun belakang dan gelap.. hanya terlihat jenggot putihnya saja..

“terus dimimpimu, apa yang di kasih tahu sama orang yang memakai jubah putih itu Tot?” Tanyaku..

“katanya dulu Mbah Buyutku meninggalkan harta karun di kebun rumahnyaa.. dan kita di suruh mencarinya.. di samping ada harta karun, disitu juga ada petunjuk usaha apa yang akan kita jalani” Ucapnya sambil mengingat-ingat.

“lha dimana tempat tinggal Mbah Buyutmu?” Tanya Kerto

“lha itu daerah apa ya tadii.. aku lupaa” Jawab Sentot dengan santainya..

“cukkk.. terus gimana donk menemukan harta karun itu?” Tanyaku..

“sebentar, aku ingat-ingat lagi.. minta rokokmu dulu” Ucapnya sambil mengambil rokokku..

“asuuu.. ” makiku..

Sentot mulai membakar rokoknya dan mengeluarkan asap secara perlahan-lahan sambil merenung mengingat-ingat mimpinyaa. Aku dan Kerto membiarkan Sentot merenung dengan ikut diam menunggu Sentot berbicara..

“ahaaa... ayo kita ke rumahku.. tadi malam katanya ada peta yang menunjukkan dimana letak rumah Mbah Buyutku.. untuk letak petanya, kita di suruh menggali tanah di kebun belakang rumahku di deket Pohon Pisang” ucapnya sumringah karena berhasil mengingat mimpinya..

“yang bener? Ayoo kita segera ke sana” Jawabku dengan senang..

“okee” jawab mereka berdua..

Akhirnya kita bertiga menghabiskan kopi dan segera ke rumahnya Sentot.. sebelum ke rumahnya Sentot, kita pinjam cangkul kecil di tetangga sebelah rumah Kerto untuk menggali tanah kebunnya Sentot.. setelah itu, kita bertiga menuju rumah Sentot..

Setelah sampai di kebun belakang rumah Sentot, kita celingak-celinguk mencari pohon pisang. Setelah menemukan Pohon Pisang itu, kita segera menggali tanah yang berada di deketnya pohon pisang itu. Akhirnya kita menemukan sebuah plastik yang di dalamnya berupa kertas, setelah menemukan kertas itu kita semua membacanyaa.

(mulustrasi peta)

Setelah membaca kertas itu, terlihat ada gambar menuju rumah bekas tempat tinggal Mbah Buyutnya Sentot yang jarak dari rumah ini sejauh kurang lebih 100 kilometer. Letaknya dari tempat tinggal kita menuju barat tanpa belak belok.. melewati 3 daerah besar dan sungai besar..

1. Daerah Kandangan yang di batasi Sungai Brantas..
2. Daerah Semampir yang di batasi Sungai Bengawan solo..
3. Daerah Guyangan yang di batasi oleh Sungai Citarum..

Setelah melewati 3 daerah itu, baru akan menemukan letak harta karun yang di sembunyikan Mbah Buyutnya Sentot. Dan kita wajib berjalan kaki menuju daerah sana dengan berangkat tepat pada Jumat Kliwon.

“kok berat banget ya persyaratannya?” keluhku setelah membaca peta tersebut

“iya nih, berat banget syaratnya” Jawab Kerto

“huft, terus gimana sob?” tanya Sentot

“mmmhhhh... demi masa depan, apapun halangan dan rintangannya kita harus siap menghadapinya” ucapku dengan semangat.

“iya kalau nanti di sana ada harta karunnya, kalau gak ada gimana? “ tanya Kerto

“bener juga ya.. bisa di percaya gak ya nenek moyangnya Sentot?” Ucapku sambil berpikir.

“tapi menurut feeling-ku dan penerawanganku pasti ada harta karunnya sob” imbuh Sentot menjelaskan.

“feeling dari mana tuh?” Tanya Kerto

“mmhh.. ya feeling aja. Hehe. Udah deh sob jangan ragu-ragu ayo kita cari dan ikuti petunjuk peta itu, siapa tahu setelah kita berhasil menemukannya bisa di buat modal untuk usaha kita nantinya” ucap Sentot memberi semangat..

“kalian aja deh, aku enggak” Ucap Kerto pelan putus asa..

“ayolah sob, gak setia kewan ini” ajakku

“gini lho sob, kalau sesuai petunjuk peta itu kita berhari-hari lho sob, di tambah jalan kaki, belum lagi kita melewati hutan belantara, daerah barat kan banyak hutannya sob” keluh Kerto

“oke paham sob, tapi aku yakin pasti kita bisa, kenapa? Karena gak mungkin donk nenek moyang Sentot memberikan wangsit atau petunjuk yang tidak bisa kita jangkau, pasti nenek moyang Sentot tahulah kalau kita bisa mengambil harta karunnya sob” ucapku meyakinkan Kerto

“iya sih, aku juga setuju dengan Tono” imbuh sentot

“mmmmmhhhh... gak tahulah sob aku juga bingung ini” ucap Kerto putus asa

“ayolah sob, susah senang kita mesti lewati bersama sedari kecil lho sob, dan meskipun kita banyak susahnya kita masih hidup sampai sekarang, jadi jangan takut kita akan gagal sob” ajakku meyakinkan Kerto

“mmmhhhh ........” gumam Kerto masih berpikir..

“pleasee.. ayolah sob.. apa perlu aku jilat bijimu?” Kataku sambil mengedipkan mata merayu Kerto

“asuuu,, huekkk. Jangan menjijikkan ah” kata Kerto

“makanyaa ayo donk berangkat.. yaa.. yaa” ucapku memohon

“yaudah aku mau tapi dengan satu syarat.. gimana?” jawab Kerto

“apa itu?” Tanyaku..

“aku boleh incip-incip Emakmu gak? hehehe” Kata Kerto seraya tertawa..

PLAAKKK !!

“asuuu.. jangan oiii.. Budemu aja gak pernah aku sentuh lho.” Ucapku bersungut-sungut setelah Emak mau dijadikan syarat Kerto..

“hehehe.. bercanda sob,, yaudah deh aku mau,, demi kalian” Jawabnya sambil tersenyum..

“gitu donk, itu baru sahabat sejati” Jawabkuu sumringah

“yaudah kita perlu seminggu lagi untuk berangkat karena jumat kliwon jatuh seminggu kemudian. Jadi kita harus mempersiapkan diri dari sekarang” Ucap Sentot

“oke” Jawabku dan Kerto serentak..


Akhirnya setelah Kerto bersedia ikut, kita mulai merencanakan bekal apa yang akan kita bawa seperti tenda, kompas, air mineral, peralatan mandi, peralatan memasak, bekal makanan, pakaian dan lain-lain sebagai penunjang petualangan kita.

Kita juga membagi tugas dalam menyewa tenda dan perlengkapan lainnya yang kita tidak miliki, karena perjalanan kita banyak di hutan daripada di jalan umum atau pemukiman. Selain itu, kita juga membawa bekal untuk menghadapi makhluk haluk jika kita diganggu seperti jimat yang berisi doa-doa, karena bagaimanapun hutan pasti banyak makhluk halus yang bermukim di situ. Dan sekarang kita menunggu detik-detik pemberangkatan dengan menjaga kondisi agar tetap fit karena ini menyangkut masa depan kita bertiga.







(bersambung..)
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Ternyata dukun semprul,ntapi sakti juga ya..
Harta karunnya membuat pennasaran, apakah ada kejelasan nantinya?

Asal jgn cem anak sekolah yg ke dukun di film laskar rainbow.. Anak sekolah yang kedukun gegara mo ujian
Dikasih dukun peta ke sebuah tempat, trus isinya kertas yang dibuka sama2 isinya intinya, KLO MO PINTAR BELAJAR.:lol:
Sory ya Suhu bukan mo mendahului, just kidding.:Peace:

Ok Suhu
Trims updatenya dan semoga lancar...
:semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd