Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI - TAMAT GAUN PENGHANTAR KEMATIAN

Apakah nasib Ratih dan Raka akan selamat diakhir cerita.....?


  • Total voters
    124
  • Poll closed .
Bimabet
Buat pembaca setia di trit ane ini, saya ucapkan terima kasih atas atensi dan apresiasi dari kalian semua.

Insya Allah nanti malam ane akan update PART 19, dan ane berharap supaya semakin rame yang mengikuti cerita ini biar ane semakin bersemangat dalam memberikan penyajian yang lebih baik dan bagus untuk para reader semua.

Salam semprot dari,
rad76
 
Buat pembaca setia di trit ane ini, saya ucapkan terima kasih atas atensi dan apresiasi dari kalian semua.

Insya Allah nanti malam ane akan update PART 19, dan ane berharap supaya semakin rame yang mengikuti cerita ini biar ane semakin bersemangat dalam memberikan penyajian yang lebih baik dan bagus untuk para reader semua.

Salam semprot dari,
rad76
siap gak sabar menunggu update
Pasang tenda gan :tegang:
:joget:
 
Terakhir diubah:
makasih juga suhu untuk setiap updatenya.

ane semakin curiga bahwa pelakunya tante wulan yg melakukan pesugihan itu. tinggal gmn membuka tabir nya. untuk ratih semoga selamat tanpa luka. hahaha
#ratihlovers..
 
makasih juga suhu untuk setiap updatenya.

ane semakin curiga bahwa pelakunya tante wulan yg melakukan pesugihan itu. tinggal gmn membuka tabir nya. untuk ratih semoga selamat tanpa luka. hahaha
#ratihlovers..
Banyak kemungkinan om.... Bisa juga om hendro...? atau tante wulan...? tapi akan terjawab nanti.. di PART-PART ke depan nya.
 
PART 19

images_1.jpg

Raka Priambudi Gemilang aka Raka


images_3.jpg

ilustrasi tante Wulan saat mengenakan kimono tipis berbahan handuk

Pov 3rd


"Anterin tante keatas, Raka. Kita ngobrol di kamar tante saja".

Degh...

Perkataan tante Wulan barusan membuat Raka mengerarap, bingung dan bimbang, pikiran nya diliputi oleh pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal di hati nya.

"Haruskah aku mengikuti ajakan nya? Atau mesti menyudahi permainan ini, dan tidak akan mendapatkan informasi apapun tentang kamar misterius itu".

Mungkin karena reaksi obat tersebut sudah mulai bekerja, membuat beberapa perubahan terjadi di tubuh Raka.

Nafas nya mulai memburu, pandangan mata nya berubah menjadi sayu, tubuh nya bergetar hebat, gemetar dan terasa panas, serta detak jantung nya berubah semakin kencang.

Ia menatap sosok perempuan dihadapan nya tersenyum manis saat mereka berdua beradu pandang, seketika ia melihat sosok Ratih, yang ada kini di hadapan nya, ia seakan tidak percaya, berulang kali ia menajamkan indera penglihatan nya sosok tante Wulan sudah tidak ada.

"Loh kok kamu ada di sini, Tih. Bukan nya tadi kamu sudah tidur pulas di kamar mu". Ucap Raka kaget.

Di pandangan pemuda itu, Ratih kini berbaring dengan menggunakan pakaian yang sama persis dengan yang digunakan oleh tante Wulan, baju tidur tipis berbentuk kimono berwarna biru muda, ia hanya diam tak menjawab hanya sebatas memberikan senyum tipis dan sedikit muka yang kelihatan sebel.

"Maaf ya, Tih. Tadi Raka sempat ngobrol sama tante Wulan".

Wanita yang di lihat Raka itupun menjawab sambil menyunggingkan senyum tipis yang dibuatnya semanis mungkin.

"Udah Raka.... Ke atas saja yuk! Kita ngobrol nya di kamar tante ku". Ucap tante Wulan.

Tante Wulan menyadari pikiran pemuda itu dan pandangan nya kosong, sekarang ia yang dianggap nya Ratih, "Ah, bodo amat. Yang penting malam ini dia harus bisa jadi milik ku, walaupun aku mesti bergaya seperti Ratih keponakan ku", pikir tante Wulan.

Ia sengaja pura-pura mabuk supaya ia bisa menjebak pemuda polos itu untuk masuk ke perangkap nya, dan itu berhasil karena obat yang tadi ia masukkan ke minuman tersebut kini sudah mulai bereaksi di tubuh Raka.

Raka mengangguk sambil ia menyunggingkan senyum.

"Baiklah sayang, Raka akan bawa kamu, keatas!".

Pemuda itu mendekati tante Wulan yang di penglihatan nya saat ini adalah Ratih kekasih nya, kemudian dengan lembut dan sabar ia menjulurkan tangan nya.

Tetapi tante Wulan menggelengkan kepala nya, lalu mengucapkan dengan pelan dan manja.

"Gendong....". Rengek nya manja sambil mengulurkan ke dua tangan nya.

"Kok jadi kolokan dan manja kamu, Tih...", canda Raka.

Tetapi sepersekian detik kemudian ia segera mengangkat perlahan tubuh perempuan cantik itu, kemudian membopong nya dalam dekapan tangan nya yang kekar.

Tante Wulan tertawa pelan dalam hati nya ia puas sudah membuat lelaki itu memenuhi keinginan nya, ia pun merangkulkan kedua tangan nya sebagai pegangan agar aku tidak terjatuh.

"Kamu tampan sekali, Ka". Bisik tante Wulan lirih lalu ia melabuhkan ciuman nya ke pipi kanan pemuda itu.

Langkah-demi langkah Raka mulai bergerak, menggendong Ratih, satu persatu kaki nya menapaki anak tangga yang berkarpet merah itu, pandangan mata kedua nya saling menatap dalam balutan asmara kerinduan.
.
.
.
Pov tante Wulan


Pukul 00.40 wib .... di kamar tante Wulan....

Begitu sampai di depan kamar tidur ku, Raka menurunkan tubuh ku perlahan, ia sempat ragu dan berkata.

"Ini bukan nya kamar om dan tante kamu ya, Tih".

Aku menggelendot manja di bahu kanan nya, kesan feminim dan lembut aku ciptakan supaya Raka bisa nyaman dan menganggap ku seperti Ratih.

"Iya, dan malam ini kita tidur di sini".

Aku lalu menekan handle pintu kamar yang memang tadi tidak aku kunci.

Ceklek.... Kriiiiieeekkkk.....

Pintu kamar tidur ku terbuka perlahan. Kamar tidur ku yang biasa ku tempati bersama mas hendro berukuran cukup luas, 6x8m2 perkiraan ku luas kamar ini, dimana di dalam nya semua fasilitas lux bagaikan kamar hotel tipe presiden suite.

"Masuk yuk!", bisik ku pelan pada Raka.

Ia menanggapi nya dengan sebuah anggukan kepala, dan aku tetap menyenderkan kepala ku di bahu nya.

Kami melangkah masuk ke dalam kamar beriringan bagai sepasang pengantin baru penuh kemesraan dan keintiman.

Setelah menutup pintu kamar, Raka menuju sofa yang empuk itu untuk duduk sejenak, senyum sumringah terlihat dari wajah nya saat kami kembali bertatapan, ia mengelus pipi ku dengan penuh kelembutan.

"Ada hubungan apa kamu dengan Ratih ponakan ku, Raka?", batin ku berkata menyadari sikap Raka yang tulus dan perhatian pada ku.

Tiba-tiba ia mencium bibir ku dengan pelan dan penuh kelembutan walau ku tahu saat ini ia memendam gairah nafsu yang sudah tinggi.

Cuuuupppp....

Sepersekian detik aku melambung tinggi mendapatkan ciuman yang begitu penuh cinta dari Raka, aku seakan enggan untuk mengakhiri momen ini, dan ini lah pertama kali aku merasakan begitu bahagia dan nyaman dengan seorang laki-laki.

"Aaaahhhh....".

Aku mengerang sejenak saat ciuman itu mesti berakhir, ciuman yang berasal dari hati sang pemuda bernama Raka, ciuman yang mengatas namakan perasaan nya pada wanita pujaan nya, dan ciuman yang sekaligus membuat aku juga merasakan jatuh cinta pada diri nya.

Aku beranjak sesaat untuk menyetel suhu ruangan kamar ini, ku atur dengan suhu yang membuat nyaman kami, tidak begitu dingin tetapi sejuk dan menyegarkan.

Setelah itu aku menyalakan home theather, perangkat elektronik yang terdiri dari TV LED 42", dilengkapi dengan DVD blueray, serta home theather layak nya audio di bioskop.

Aku mulai menyetel kaset DVD JAV uncensored yang diperankan oleh Maria Ozzawa atau Miyabi, artis film dewasa yang tenar saat itu.

Beberapa saat kemudian, Raka terbelalak kaget menyaksikan film tersebut, mulai menampilkan adegan dewasa, ia sampai melihat ku dan membelai kembali pipi ku.

Terdengar nafas nya yang memburu, gejolak nafsu semakin sulit untuk ia tahan.

Dan tiba-tiba....

Raka melabuhkan ciuman nya ke bibir ku, kali ini ciuman nya sangat buas dan di penuhi nafsu birahi, aku hampir kewalahan membalas ciuman yang terus ia lancarkan.

Smoooccchhh....Aaabhh....
Smoooccchhh....Aaahhh....
Smoooccchhh....Aaahhh....

Lidah kami saling berbelit, di selingi hisapan dan sedotan pada lidah masing-masing, saling bertukar saliva, saling menerima juluran dan saling menghisap.

Duh, liar dan buas sekali Raka malam itu.

Ia pun membimbing ku untuk menuju pembaringan, ranjang yang empuk berbentuk seperti ranjang nya seorang raja sengaja di dekorasi dengan begitu sempurna oleh mas hendro, tentulah dengan biaya dan harga yang sangat mahal.

"Aku ingin kita melakukan seperti yang kamu tonton barusan, Raka", bisik ku pelan.

"Kamu serius Ratih, apa kamu sudah siap lahir dan batin", jawab Raka.

Aku menggangguk.

Raka kemudian dengan gagah menarik simpul tali yang melilit di pinggang ku, hingga kimono yang ku pakai terbuka dan melorot jatuh ke lantai.

Matanya tidak berkedip sedikit pun saat melihat tubuh polos ku yang kini ada jelas di hadapan nya, ia pun melucuti baju kaos dan kain sarung hingga celana dalam nya.

Kini kami berdua telah bugil dan rebah di pembaringan ku, ia menuntun ku penuh kelembutan bak sedang memperlakukan putri raja yang sangat ia hormati.

"Ratih....Aku mencintaimu...". Ucap Raka tanpa sadar mengucapkan kalimat itu kepada ku.

Aku hanya mendekap nya seolah-olah itu jawaban ku sebagai Ratih, walau sedikit ada rasa cemburu di hati ku, karena hati nya kini sudah sepenuh nya di isi oleh Ratih ponakan ku.

Sementara di layar TV semakin hot dan membuat jantung yang menyaksikan semakin berdegup kencang saat Miyabi di setubuhi oleh 2 orang lelaki, lelaki yang satu sudah memompa memek miyabi sementara lelaki satu nya saat ini sedang di oral oleh nya, sesekali Miyabi mengerang dan merintih nikmat saat sodokan pria itu kencang dan kuat sampai ia mesti melepas mulut nya.

Nafsu ku menjadi bertambah tinggi setelah menyaksikan tayangan TV tersebut.

Aku jadi ingin menguasai nya, ku dorong tubuh nya supaya rebahan di kasur, kemudian aku membalikkan tubuh ku hingga posisi kami menjadi posisi 69.

Penis Raka kini berada persis di hadapan ku, panjang dan besar mungkin 18 cm dengan diameter 4 cm hingga sempat membuat ku semakin bersemangat untuk memulai nya.

"Panjang dan besar sekali penis mu, Ka. Jauh lebih besar dibandingkan milik om mu". Gumam ku dalam hati.

Sementara itu, di bawah Raka kini berhadapan langsung dengan vagina mulus ku yang tembem tanpa berbulu karena aku rutin membersihkan nya di salon dan spa yang ku kelola. Ia memuji organ intim ku dengan penuh rasa kagum.

"Indah sekali Ratih. Vagina mu wangi dan begitu menggoda ku".

Raka kemudian mengelus bibir vagina ku yang berwarna pink yang selalu ku rawat dan ku jaga dengan rutin.

Seluruh saraf sensitif di tubuh ku seakan mulai terbuka, apalagi ketika Raka mulai memainkan itil ku dengan lidah nya.

Tubuh ku seperti terkena aliran listrik ribuan volt yang membuat tubuh ku menggelinjang kegelian sekaligus nikmat.

"Ooohhh... Raka....", lenguh ku saat lidah nya semakin gencar memainkan itil ku yang kini mulai mengeras.

Aku mendesah dengan suara yang merdu sebagai ungkapan rasa yang aku rasakan saat ini, disertai seruan nama pemuda itu.

Sambil menjilati itil ku, jari jemari Raka mulai membuka lebar lipatan bibir vagina ku yang tembem, seketika aku menggelinjang kegelian ketika jari nakalnya mulai memainkan G-Spot ku.

Kurasakan cairan lubrikasi ku sedikit demi sedikit mulai keluar dari dalam vagina ku, lalu dengan rakus ia mengisap cairan itu tanpa rasa jijik.

"Oooohhh, Enak Raka. Terus...Ya...Yang itu! Jilatin lagi", ucap ku meminta nya untuk terus menjilati itil yang merupakan salah satu titik seksual ku yang paling sensitif.

Aku tidak mau kalah sama Raka, lalu aku genggam penis itu, membelai dan mengusap nya sejenak, sambil mendekatkan kepala ku semakin dekat dan penis itu ku jilati seperti layaknya aku sedang menjilati ice cream kesukaan ku.

Sluuuuurrrrppphhhh....Sluuuurrrrrppppphhhh.....Sluuuuuuurrrrpppphhhh.....

Lidah ku mulai menelusuri lubang pangkal penis Raka, menjilati dan menggelitik nya sejenak, sebelum kemudian lidah ku terus turun mengitari kontur dan tekstur kulit pada penis Raka.

Jilatan ku sampai ke buah zakar nya yang menggantung, testis kalau istilah kedokteran adalah tempat penghasil sperma di tubuh pria.

Kami berdua saling melakukan foreplay untuk saling memberi dan menerima kepuasan satu sama lain.

Aku sempat memasukkan penis itu dan mulai mengoral nya dengan mulut mungil ku.

Selama aku mengenal seks, hanya beberapa kali aku menemukan dan merasakan penis lelaki yang panjang dan besar nya seperti penis Raka, tetapi semua lelaki itu hanyalah sebatas pemuas nafsu birahi ku mereka bukan kekasih hati ku, sampai saat itu aku tetap menjomblo di usia ku yang sudah 27 tahun.

Tapi entah kenapa dengan Raka, aku merasakan getaran-getaran cinta yang baru kali ini menggetarkan hati dan jiwa ku.

Sikap nya, senyuman nya, serta sentuhan nya semua itu berkesan dan merasuk sukma dan kalbu ku.

"Oooohhhh.... Enak...... Sayang.....". Erang Raka merintih menikmati kuluman yang kulakukan.

Tubuh Raka menggelinjang merasakan nikmat dari penis nya.

Ia begitu menikmati sekali kuluman ku, tubuh nya berkelojotan menahan rasa geli dan nikmat yang dirasakan penis nya.

Hampir 10 menit, aku memainkan penis Raka membuat pemuda itu semakin belingsatan dan tidak bisa diam, bergerak-gerak menahan sesuatu yang akan meledak dari dalam tubuh nya.

"Ooohhhh.... Ratih Stooppp.... Nanti aku keluar.....". Ucap Raka berusaha mencegah ku melanjutkan nya.

Aku seketika berhenti dan sempat memijit area biji testis nya sehingga ia tidak jadi ejakulasi.

Aku kemudian berbalik badan mengarah ke badan nya dan kini kami berdua saling menatap dengan senyum di bibir kami.

Aku sempat melabuhkan ciuman singkat ke bibir nya kemudian bersiap untuk menunggangi nya, tubuh ku diatas tubuh Raka dengan penis yang mengarah tepat di lubang vagina ku.

Aku menggesek-gesekan terlebih dahulu penis itu ke vagina ku sambil memejamkan mata ku menikmati sensasi nikmatnya.

Aku merangsang titik-titik syaraf sensitif ku, supaya cairan pelumas nya bisa melancarkan proses penetrasi yang akan aku lakukan.

Dengan memejamkan mata, ku genggam penis itu kemudian ku arahkan menuju liang sempit vagina ku yang kini sudah lembab dan basah, cairan lubrikasi yang keluar dari vagina ku kental dan banyak.

"Ini masa subur ku ternyata", batin ku berkata.

Tiba-tiba....

Aku dengan yakin keyakinan menghentakkan pinggul ku ke bawah sehingga BLEEESSSS.....

Penis Raka perlahan-lahan menyeruak masuk, membuka jalan masuk bagi penis itu untuk mengisi penuh vagina ku yang sudah lebih 2 minggu ini tidak digauli oleh suami ku.

Setelah setengah batang penis itu telah bersemayam di tubuh ku, ku hentakkan untuk kedua kali nya pinggul ku ke bawah dengan menarik nafas yang banyak untuk mengurangi rasa perih yang sekarang melanda ku.

"BLEEEESSSS.....".

"Aaaaarrrrgggghhhh.....", erang kami berdua serempak saat vagina ku menelan habis sisa batang penis Raka.

Aku sempat memeluk dan mencium nya sejenak, untuk sekedar mengurangi rasa perih yang kurasakan.

Beberapa saat kami terdiam menikmati sensasi denyutan dan kedutan dari kedua kelamin kami yang bersatu di dalam tubuh ku.

Raka merasakan penis nya seakan diurut dan di jepit oleh vagina ku, membuat ia merintih dan melenguh dengan suara yang lirih.

"Ooohhh.... Ratih.... Sempit banget vagina mu, Aaahhhh....Nikmat Tih".

Rasa perih saat terjadi penetrasi tadi tak ku hiraukan, demi menuntaskan hasrat ku yang terpendam pada Raka.

"Penis kamu panjang dan besar....Terasa penuh dan sesak vagina ku, oooooohhhhh nikmat sekali, Raka". Ceracau ku.

Setelah kurasakan rasa nyeri di dalam vagina ku sudah sedikit berkurang, aku mulai bergerak liar mengekspor kemampuan ku, menuntaskan syahwat ku, sekaligus memberikan kepuasan pada kami pada persetubuhan ini.

Ploookkk....Ploookkk....Ploookkk...

Bunyi benturan kedua kelamin kami, menambah erotis dan membangkitkan nafsu birahi ku.

Aku memejamkan mata sambil terus memacu diatas tubuh nya laksana seorang cowboy yang sedang menunggangi kuda menggiring sapi-sapi yang aku gembalai.

Cairan lubrikasi yang berasal dari dalam vagina ku mempermudah sekaligus melancarkan keluar masuk nya penis Raka di dalam tubuh ku.

"Ahhhh....Uuuuhhhh....Oooohhhhh....", desah ku dengan nafas yang memburu.

Sambil mendongakkan kepala dan mata terpejam, aku terus bergoyang dan bergerak liar diatas tubuh nya dengan semakin cepat dan intens gerakan ku.

"Oooohhh...Raka.... Enaaaaakkkk.....", lenguh ku menggema di ruangan kamar ku.

Sementara itu di bawah, Raka hanya memejamkan mata nya sambil tangan nya tidak tinggal diam, ia meremasi kedua buah dada ku.

Ia juga mendesah dan melenguh nikmat setiap aku menggoyang tubuh nya ke kiri dan ke kanan, penis nya seolah-olah di urut-urut oleh vagina ku.

"Nikmaaattt sekali, Ratih. Penis ku seperti kamu urut....Oooohhhh". Rintih nikmat Raka.

Mata nya memandang kosong ke arah ku sambil tersenyum, seakan
yang sedang diatas tubuh nya saat ini adalah Ratih. Ratih yang sedang menunggangi nya berirama naik turun dengan begitu cepat.

Aku terus memacu birahi ku yang kini sudah mendekati orgasme, sambil memejamkan mata, aku terus mengejar klimaks ku yang sudah semakin dekat.

"Aaahhhh....Raka...Aku keluaaarrrrrr.....".

Seeeeerrrr.....Seeeerrrr.....Seeeeerrrr.....

Tubuh ku bergetar sangat hebat saat aku mendapatkan orgasme ku.

Vagina ku terus berdenyut dan berkedut melepaskan semua sisa-sisa cairan ovum yang kini mulai meleleh dari sela-sela penis Raka yang masih ereksi.

Aku ambruk diatas tubuh Raka. Mengelus dan mengusap dada bidang pemuda itu sambil menikmati sisa-sisa orgasme yang masih berlangsung.

Raka yang masih tanggung dan belum ejakulasi segera membalikkan tubuh ku yang lemas.

Hingga kini posisi kami berdua berubah posisi, Raka diatas sementara tubuh ku berada di bawah nya.

Sebelum Raka memasukkan penis nya ia sempat memberi ciuman singkat ke bibir ku sambil ia berkata, "Ratih sayang, i love you".

Aku hanya bisa mengangguk lemas, sambil memejamkan mata memberi ijin untuk Raka. Pemuda itu langsung mengarahkan penis nya yang licin mengkilap terkena cairan ovum ku.

Dan setelah di rasa pas posisi nya, ia lalu mendorong perlahan penis nya ke dalam lubang vagina tante ku hingga...BLEEESSSS.....

Penis itu meluncur dengan deras ke dalam vagina ku dan langsung amblas hingga menyentuh dasar rahim ku terdalam.

"Aaaaarrrrgggghhhh....", erang kami berdua.

Raka mulai mengayun pinggul nya dengan irama dan tempo yang cepat karena dirasakan nya penis nya mulai berdenyut-denyut, ia semakin cepat menyodokkan penis nya bahkan beberapa kali membentur dasar rahim ku.

"Mentok Raka.... Oooooohhh.... Terus...Yang cepat....Aku mau kelllluuuuaaaarrrr.....lagi....". Ceracau ku.

Nafas Raka sudah semakin memburu, tubuh nya semakin bergetar hebat, penis nya semakin berdenyut dan panas, pertanda bahwa ia telah dekat dengan orgasme nya.

Ia semakin cepat dan cepat memaju mundurkan penis nya, mengejar ejakulasi nya yang semakin memuncak.

Setelah beberapa kali melakukan kocokan yang cepat dan diiringin suara yang keras dan panjang ia menghujamkan penis nya sedalam mungkin sambil menyebut nama kekasih nya.

"Ratih.....Aku keluar........."Aaarrrggghhh....". Erang Raka.

Croooottttt.....Crooooootttt.....Croooooottttt.......Crooooottttt.....Croooootttt....Croooootttt.....Crooootttt.....

Sebanyak lebih kurang 7x semburan sperma nya langsung mengisi penuh rahim ku.

Di waktu yang hampir bersamaan aku pun mengalami orgasme yang kedua kali nya.

"Ooooohhhhh....Raka....Aku juga keluaaaaarrrr....Lagi....".

Seeeeerrrr.....Seeeeeerrrr......Seeeeeerrrrr.....

Cairan ovum itu bercampur dengan sperma Raka yang terlebih dulu mengisi rahim ku.

Kami berdua terdiam beberapa saat dengan kedua kelamin kami yang masih bersatu di dalam tubuh ku, menuntaskan sisa-sisa orgasme kami hingga habis.

Yang membuatku aneh, penis Raka masih tetap ereksi di dalam vagina ku.

Malam ini aku seakan tidak ingin berpisah dari Raka.

Aku tidak rela Raka jatuh kepelukan Ratih keponakan ku.

Mungkin dengan cara licik ini aku bisa menjeratnya menjadi milik ku sepenuh nya, apalagi saat ini aku sedang dalam siklus tersubur ku, aku yakin aku bisa hamil setelah melihat kualitas sperma yang ia miliki.

Beberapa gaya bercinta kami praktekkan, aku terbuai dengan kegagahan dan kejantanan Raka yang bisa membuatku orgasme sampe 5x malam ini.

"Tunggu saja kabar baik itu, Raka ku sayang. Kamu akan jadi bapak dari janin yang akan ku kandung ini. Semoga jadi ya, Ka. Dan inilah jalan ku supaya kamu bisa menjadi milik ku", senyum seringai ku dalam hati setelah aku mendapatkan kepuasan terakhir sebelum Raka benar-benar terkulai lemas.

Sambil aku membayangkan betapa bahagia nya aku jika kelak kenyataan itu terjadi, aku pun mulai memejamkan mata sambil membenamkan wajah ku di dada nya.

"Selamat tidur sayang, aku mencintai mu sejak kamu datang ke sini, Raka", ucap ku pelan sambil mengelus dada nya.
.
.
.
Pov Raka


Pukul 4.30 wib....Di kamar tante Wulan......

Aku terbangun dengan tubuh yang masih lemah tak bertenaga.

Dan langsung kaget setelah menyadari aku tak berpakaian sama sekali, berada di sebuah ruangan yang mewah.

Saat aku memalingkan wajah ke arah kiri, aku dibuat terperanjat setelah mendapati tante Wulan tertidur pulas dalam keadaan bugil sama seperti ku.

Tante Wulan terlihat nyenyak dan pulas dalam tidur nya, bahkan saking pulas nya terdengar halus suara dengkuran nya menandakan perempuan itu cukup pulas tidur nya.

"Aku sebaiknya keluar kamar ini secepatnya, sebelum tante Wulan bangun", batin ku berkata.

Aku segera mencari celana dalam ku, kemudian aku memakainya, beserta kain sarung dan baju kaos oblong.

Dan sempat tertegun sejenak saat aku melihat kemolekan tubuh tante Wulan.

Tubuh nya segera ku selimuti, sebelum aku meninggalkan kamar itu.

Sesampainya di kamar tamu, kamar yang ku tempati selama tinggal di rumah ini.

Aku masih tidak habis pikir kenapa aku sampai berhubungan intim dengan tante Wulan.

Sambil mengingat kembali apa yang telah terjadi semalam. Di pikiran ku semakin banyak pertanyaan.

"Apa yang sudah aku lakukan? Kenapa aku berbuat itu pada tante Wulan? Apakah mimpi ku semalam aku bercinta dengan Ratih itu ternyata aku sedang bercinta dengan tante Wulan? Apa yang sebenar nya terjadi semalam?".

Aku menangis menyesali semua yang terjadi, aku malu pada diri ku sendiri telah mengkhianati cinta dan kepercayaan Ratih.

Walaupun itu bukan sepenuhnya salah ku, karena ingatan ku saat ini.
Waktu itu aku mencoba mencari informasi dari tante Wulan tapi kenapa justru aku terjebak sendiri dalam permainan ku.

"Ratih...Maafkan aku.....", jerit tangis ku dalam hati.




Bersambung.....
 
Terakhir diubah:
maaf jika masih banyak typo...nanti ane edit lagi, pdhl td sudah ane baca 2x...

Ane mohon maklum.
 
Makasih suhu.... :bacol:
:cendol:
Sama-sama om.... Semoga bisa menghibur, dan harap di maklumi jika adegan ss nya kurang menarik, ane membuat adegan nya sesimpel mungkin tetapi mudah di.mengerti.
 
Di part 19...
Adegan SS nya ane bikin sedikit beda karena ada muncul 3 karakter tokoh, mungkin ada sebagian yg kurang menikmati alur SS nya karena dipikiran Raka yg sedang digauli nya itu Ratih bukan tante Wulan.
 
Di part 19...
Adegan SS nya ane bikin sedikit beda karena ada muncul 3 karakter tokoh, mungkin ada sebagian yg kurang menikmati alur SS nya karena dipikiran Raka yg sedang digauli nya itu Ratih bukan tante Wulan.
Ato jangan2 malam itu tante wulan kerasukan kodamnya ratih??
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd