Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Everyone's Destiny (by : meguriaufutari)

Wow...3 mgg suhu?okey deh bakal di tunggu nih...ternyata masih nyambung y critanya...
 
Wwaahhhh... lama amat suhu megu... Kan makin penasaran.. Cerita bagus harus terhenti slama 3 minggu.. :galau:

Iya nih
Ane jg ngeliat kesibukan dunia nyata yg lg gawat di bulan2 ini
Jadinya setelah ane hitung,3 minggu itu waktu yg paling pas utk ngelanjutin

Mohon maklum yah gan
 
Wahhhhh, Yuna sudah akan muncul rupanya xD Mana Jent, Abby, dan Fera, suhu? Jng dimatiin dong Jent-nya, Fera dan Abby mohon dimunculkan lagi. Really miss those guys :')
 
Wahhhhh, Yuna sudah akan muncul rupanya xD Mana Jent, Abby, dan Fera, suhu? Jng dimatiin dong Jent-nya, Fera dan Abby mohon dimunculkan lagi. Really miss those guys :')

Well, Yuna emang ditakdirkan untuk muncul di seri ini, entah dia akan jadi salah satu dari protagonis, atau bahkan antagonis, atau hanya figuran
tapi ga tau Jent, Abby, n Fera ya. Apalagi Jent sempat dibahas bahwa dia ditemukan mati dalam keadaan aneh
 
Well, Yuna emang ditakdirkan untuk muncul di seri ini, entah dia akan jadi salah satu dari protagonis, atau bahkan antagonis, atau hanya figuran
tapi ga tau Jent, Abby, n Fera ya. Apalagi Jent sempat dibahas bahwa dia ditemukan mati dalam keadaan aneh


Si Jent jgn dimatiin dlu sblm perang2an sma myth suhu
:galak:
 
Asemmm :takut:

Asuka smpe tau soal Yuna apa mungkin Jent dkk berpihak kepada Yami atau cman skdar client :bingung:

Masi gagal paham itu jubah hitam cuman roh apa manusiab:huh:


Karena energi ki cenderung bersinar dan berwarna, maka dalam kegelapan begini, mataku bisa melihat energi ki yang dipancarkan oleh orang lain. Dengan mata ini, aku bisa mengetahui bahwa seluruh anak buahku sudah kehilangan kesadaran. Yang sekarang masih sadar, hanyalah aku, dan dua orang didepanku.

Seseorang dari mereka menjawab dengan menulis di udara menggunakan energi ki miliknya. Tiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda dengan energi ki yang mereka miliki. Ada yang tidak memiliki potensi sama sekali, yaitu dengan kata lain hanya terbatas pada penggunaan normal energi ki. Akan tetapi, ada yang memiliki potensi khusus dengan energi ki milik mereka. Contoh yang paling normal adalah aku, yaitu mataku dialiri oleh energi ki yang spesial, sehingga bisa melihat bentuk dan warna energi. Setahuku, banyak orang juga memiliki kemampuan seperti diriku ini sejak lahir, karena banyak orang yang mengklaim bahwa mereka bisa melihat hantu. Sedangkan salah satu orang didepanku ini, bisa menggerakan energi ki miliknya dan membentuknya sesuai dengan keinginannya, sehingga ia bisa menulis di udara dengan energi ki miliknya, dan aku bisa melihatnya karena mataku bisa melihat energi ki.


dari statement diatas, sebetulnya maksudnya adalah semua orang hidup itu memancarkan energi ki. masalah hantu yang dikatakan diatas itu adalah untuk penjelasan bentuk sesungguhnya dari hantu dalam cerita ini, dan kenapa orang bisa melihat hantu
tapi orang berjaket hitam itu manusia semua kok. in fact, apakah orang berjaket hitam dan bertudung itu ga mengingatkan kita pada sekelompok orang (ups! Spoiler yah?)

yaah, kok Jent dkk.?
kl Jent nya udah mati beneran? siapa ***k dong harusnya?
wkwkwkwkwkwwkk

untuk masalah kenapa Asuka bisa tahu Yuna, itu akan terjawab nanti
 
:kaget::kaget:
Ok thx spoilerny suhu megu

After credit scene
Jubah hitam bertudung itu Myth :mati:

Artinya Yami dan Hikari gk ad apa2nya dbanding myth :takut:
 
Luar biasa dan salut buat suhu meguri...yang konsisten menampilakn 'kaiwa'(percakapan) dan 'hatsuon'(pengucapan} dalam 'nihon go'(bahasa jepang)...:jempol:

Maaf :ampun: masukan dari nubi yang sotoy ...
Kebiasaan pria jepang untuk panggilan :
1. orang pertama tunggal secara informal adalah 'boku'(aku) sedangkan formalnya adalah 'watashi'(saya). Bentuk jamaknya 'bokutachi'(kami semua) dan 'watashitachi'(kami semua).
2. orang kedua tunggal informalnya 'kimi'(kamu) sedangkan formalnya 'anata'(anda). bentuk jamaknya 'kimitachi' dan 'anatatachi"
3. orang ketiga tunggal 'kare'(dia/pria), 'kanojo'(dia/wanita)

Sedangkan agi wanita selalu mengucapkan bentuk formal, 'watashi'(saya) dan 'anata'(anda)

Mohon maaf dari nubie yang sotoy ini, bila tidak berkenan bagi suhu...:ampun::ampun::ampun:

Namun apapun itu nubie sangat menunggu session 2.nya.
Semoga bisa dimunculkan tokoh Desi dan Emi, selain Jent, Yuna dan Fera.

Smangaaadh suhu....:semangat:
 
:kaget::kaget:
Ok thx spoilerny suhu megu

After credit scene
Jubah hitam bertudung itu Myth :mati:

Artinya Yami dan Hikari gk ad apa2nya dbanding myth :takut:

yep, for now, Yami dan Hikari itu belum ada apa-apanya dibanding Myth

Luar biasa dan salut buat suhu meguri...yang konsisten menampilakn 'kaiwa'(percakapan) dan 'hatsuon'(pengucapan} dalam 'nihon go'(bahasa jepang)...:jempol:

Maaf :ampun: masukan dari nubi yang sotoy ...
Kebiasaan pria jepang untuk panggilan :
1. orang pertama tunggal secara informal adalah 'boku'(aku) sedangkan formalnya adalah 'watashi'(saya). Bentuk jamaknya 'bokutachi'(kami semua) dan 'watashitachi'(kami semua).
2. orang kedua tunggal informalnya 'kimi'(kamu) sedangkan formalnya 'anata'(anda). bentuk jamaknya 'kimitachi' dan 'anatatachi"
3. orang ketiga tunggal 'kare'(dia/pria), 'kanojo'(dia/wanita)

Sedangkan agi wanita selalu mengucapkan bentuk formal, 'watashi'(saya) dan 'anata'(anda)

Mohon maaf dari nubie yang sotoy ini, bila tidak berkenan bagi suhu...:ampun::ampun::ampun:

Namun apapun itu nubie sangat menunggu session 2.nya.
Semoga bisa dimunculkan tokoh Desi dan Emi, selain Jent, Yuna dan Fera.

Smangaaadh suhu....:semangat:

hmmm, iya kan memang begitu untuk panggilan
apakah sekiranya ada yang salah dalam panggilan di cerita ane?
 
Sumpah suhu, ni cerita yg paling keren yg prnh nubie baca..

Detail ceritany dapet bgt, dari romance nya sampe adegan gelut2annya jg detail..

Klo ane dh pny cendol, lgsg ane kirimin dh suhu..

Keep apdet yh suhu.. nubie bakalan pantengin trs nh thread..


^_^
 
Sumpah suhu, ni cerita yg paling keren yg prnh nubie baca..

Detail ceritany dapet bgt, dari romance nya sampe adegan gelut2annya jg detail..

Klo ane dh pny cendol, lgsg ane kirimin dh suhu..

Keep apdet yh suhu.. nubie bakalan pantengin trs nh thread..


^_^

terima kasih gan atas comment nya


Next update Season 2, Jumat 21 Oktober 2016
 
Ditunggu seasson 2 nya suhu...sekalian nubie nostalgi suasana di Jepang
Ijin booking seat dulu...:D

Yoosh..***nbatte kudasai..:semangat:
 
SEASON 2 : -Family of Varnadoe- Arc

EPISODE 1 : Rokukagetsugo

Scene 1

Takeru Yamamoto



Asuka Kirishima



Kagura Nakagawa



Matsuyama Edo



Ayumi Nakata



"Mmffhh... mfffhhh..."

Di pagi hari yang masih agak gelap ini, suara itulah yang pertama kali kudengar. Ya, suara bibirku dan bibir Asuka yang sedang beradu dengan hebatnya. Aku baru saja pulang dari Honshu sekitar jam tiga subuh, tiga jam yang lalu. Saat sampai ke rumah, aku sudah kangen dengan Asuka bukan main rasanya. Sesampainya di rumah, Asuka tidak sedang tidur, melainkan sedang menungguku dengan senyumannya yang sangat cantik. Setelah selesai beberes dan mandi, disinilah kami sekarang, sedang berciuman dengan panasnya.

"Takerruu... Setelah pulang dari Honshuu... Ciumanmu... makiin jagooo..." Kata Asuka yang mulai mendesah.

"Ka.. kamuu jugaa... Asukkaa..." Kataku yang juga mulai mendesah.

Serius aku tidak main-main, setelah enam bulan tidak bertemu, aku merasa dia makin jago saja. Atau karena selama enam bulan ini kebutuhan seks-ku tidak terpuaskan ya?

Aku mulai meraih paha Asuka dan mengusapnya dengan lembut. Oohh, bukan main halusnya. Aku sudah lama tidak merasakan hal ini. Semakin aku mengusap paha Asuka, semakin liar ciuman yang ia berikan di lidah dan bibirku. Desahannya pun semakin kuat, napasnya juga semakin memburu. Aku bisa merasakan udara hangat yang ia hembuskan lewat mulutnya.

Setelah itu, tangan kiriku mulai menelusup masuk ke dalam bajunya, dan langsung to the point menuju buah dadanya. Ia tidak mengenakan BH sama sekali, sehingga tanganku bisa langsung merasakan buah dadanya yang bulat dan puting susunya yang sempurna. Aku berhenti mencium bibirnya, dan kini ganti menciumi telinga dan lehernya.

"Uuhhh... Ooohhh..."

Aku bisa mendengar lenguhan Asuka yang begitu menggoda birahiku. Tanpa kuminta, ia langsung membuka baju kaos putihnya yang ia kenakan dengan cepat. Ooohh, kini aku bisa melihat bukit kembar yang dimiliki oleh Asuka. Betul-betul pemandangan yang sudah lama tidak kulihat. Dua bukit kembar yang putih bersih, bulat sempurna, dan dilengkapi dengan puting susu berwarna merah muda yang juga sempurna. Birahiku langsung menanjak seketika.

Aku menurunkan kepalaku kearah dadanya, untuk menjilati dan melumat puting susunya, sementara tanganku masih meremas-remas dan memuntir puting susu buah dadanya yang satu lagi. Asuka hanya bisa menggeliat-geliat mendapatkan perlakuanku. Tangannya mulai masuk kedalam celanaku, dan meraih batang kemaluanku yang kini sudah tegak mengacung. Kini, aku bibir dan lidahku masih melumat puting susu buah dada kanannya, sementara tangannya sedang memainkan batang kemaluanku dengan sangat telaten.

Kemudian, aku segera berdiri dan melepaskan seluruh pakaianku, hingga aku betul-betul telanjang. Asuka hanya melihat batang kemaluanku yang sudah tegang dengan terbengong-bengong. Kemudian, aku memberinya senyuman penuh arti. Ia segera memahami maksudku, kemudian membuka seluruh pakaiannya, hingga ia telanjang bulat sama sepertiku. Ooohh, pemandangan yang sangat kurindukan selama enam bulan. Lekukan tubuh dan keseksian tubuhnya tidak berkurang sedikitpun.

Aku segera menindihnya, sambil mencium bibirnya dengan lembut. Ia pun balas mencium bibirku dengan lembut juga.

"Aishiteiru yo, Asuka. (Aku mencintaimu, sayang.)" Kataku.

"Aishiteiru mo, Takeru. (Aku juga mencintaimu, sayang.)" Kata Asuka.

Bermenit-menit, kami terus berciuman. Lama-kelamaan, ciuman kami berubah menjadi ciuman yang liar. Napas kami pun semakin memburu. Karena betul-betul sudah tidak tahan lagi, aku segera memposisikan batang kemaluanku didepan lubang kemaluan milik Asuka. Asuka pun sepertinya menyambutnya dengan membuka pahanya. Tidak pakai lama, aku langsung mendorong pantatku kuat-kuat, sehingga batang kemaluanku sudah terbenam sepenuhnya didalam lubang kemaluan Asuka. Kami berdua sama-sama menikmati proses itu dengan membuka mulut kami dan mengeluarkan desahan.

Aku terus mendorong dan menarik pantatku, sehingga kini batang kemaluanku terus menggesek-gesek lubang kemaluan Asuka. Gerakan pantatku membuat tubuh Asuka tersentak-sentak. Asuka memeluk tubuhku dengan sangat kuat.

"Ooohh... Teruusss Takerruu... Aku nggaakk kuaaattt...." Desah Asuka.

Makin lama, aku memompa pantatku semakin kencang. Tubuh Asuka pun tersentak-sentak semakin hebat. Ia semakin liar mencium bibirku, kedua tangannya memeluk tubuhku dengan erat, goyangan pantatnya semakin menjadi-jadi.

"Ooohhh.. Akuu mauu keluaarr sayaanggg..." Erang Asuka.

Aku mengubah tempo genjotanku dari keras menjadi pelan. Kumasukkan batang kemaluanku dalam-dalam, kemudian kugerak-gerakan pantatku, sehingga batang kemaluanku berputar-putar dan menggesek-gesek dasar rongga lubang kemaluannya.

"Jangan ditahan-tahan Asuka, keluarkan semuanya..." Kataku sambil mengecup kening Asuka dan menggerak-gerakan pantatku.

Tak lama kemudian, aku merasakan kontraksi yang sangat hebat di lubang kemaluannya.

"Oooohhhh... Akuuu keluaarrr Taakerruuu..." Erang Asuka.

Bersamaan dengan itu, aku merasakan semburan cairan kehangatan dari dalam rongga lubang kemaluan Asuka. Rasanya betul-betul nikmat sekali. Batang kemaluanku serasa dipijit dan dipelintir, sementara semprotan cairan kenikmatannya memberikan sensasi yang lebih. Tidak lama kemudian, tubuhnya melemas dengan sendirinya.

Aku masih memeluk tubuhnya yang sudah lemas itu. Aku tidak menggerakan pantatku sama sekali. Bibirku kugunakan untuk mencium pipi, bibir, dan buah dadanya.

"Lho, biasanya sudah keluar?" Kata Asuka sambil tersenyum.

"Jangan samakan aku dengan enam bulan lalu." Kataku juga sambil tersenyum.

"Gantian, Takeru. Sekarang aku diatas." Kata Asuka.

Nah ini dia yang kutunggu-tunggu. Aku yakin dengan Asuka diatas, aku tidak akan bertahan sampai ronde berikutnya. Akan tetapi, kenikmatan yang luar biasa sudah menungguku. Aku segera mencabut batang kemaluanku dari lubang kemaluan Asuka. Asuka mulai bangun dan merangkak diatas tubuhku. Ia meraih batang kemaluanku, dan langsung diarahkan untuk masuk kedalam lubang kemaluannya. BLESSS, tidak perlu waktu yang lama bagi lubang kemaluannya untuk melahap seluruh batang kemaluanku.

Dengan posisi diatasku, ia memutar-mutar pantatnya dengan irama yang mantap. Kedua tangannya memegang pundakku, sementara bibirnya mencium bibirku. Aku betul-betul pusing dibuatnya. Makin lama, ciuman kami berdua makin liar.

"Ayoohh Assukkaa... pompaa teruusss..." Erangku karena hampir tidak kuat menahan kenikmatan ini.

Asuka mulai menegakkan badannya, sehingga kini ia terduduk diatasku. Ia terus memompa pantatnya naik turun. Dengan posisi ini, aku bisa melihat kedua buah dadanya yang bulat sempurna ikut naik turun.

"Asukkaa... tubuhmu seksiii sekaliiii..." Erangku.

Makin dipuji, Asuka makin gila memompa pantatnya naik turun. Aku juga semakin merem melek dibuatnya. Batang kemaluanku betul-betul serasa dipelintir kekiri dan kekanan. Selang sepuluh menit kemudian, Asuka kembali menindihkan tubuhnya diatas tubuhku. Genjotan pantatnya semakin kencang. Ciumannya dibibirku semakin liar. Kedua tangannya memeluk leherku dengan sangat erat.

"Takeerruu... Akuu mauu keluaaar laggiii...." Erang Asuka.

Aku memeluk tubuh Asuka dengan erat. Sementara, bibirku terus membalas ciumannya.

"Ayoohh... kitaa keluaar bareenggg.. Asukkaa.." Erangku.

Kurasakan gelombang kedua orgasmenya. Pijatan-pijatan rongga kemaluannya betul-betul merubuhkan pertahananku. Hingga akhirnya aku menyemprotkan seluruh spermaku kedalam lubang kemaluannya. Croott... croottt.. croott... crooottt.. crooottt... Haah, inilah sperma yang tidak kukeluarkan selama enam bulan. Bersamaan dengan menyemprotnya spermaku, aku merasakan kenikmatan klimaks yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Akhirnya tidak lama kemudian, kenikmatan birahi itu mulai mereda. Kami masih tetap berpelukan, sementara lubang kemaluan Asuka masih melahap batang kemaluanku. Bibir kami masih berciuman dengan mesra. Tanganku masih mengusap-usap rambut panjang Asuka.

"Aku kangen, Takeru." Kata Asuka.

"Enam bulan tanpa kamu di pedalaman Pulau Honshu memang menyengsarakan." Kataku.

Kemudian, Asuka merebahkan kepalanya di dadaku. Haah, enam bulan tanpa Asuka memang menyengsarakan. Aku berlatih memperdalam ilmu ki dan beladiriku di pedalaman pulau Honshu. Aku memilih tempat itu karena tempat itu tidak dihuni oleh manusia, hanya dihuni oleh binatang-binatang buas. Dengan hidup dikelilingi binatang buas, sense-ku akan kehadiran seseorang meningkat secara signifikan. Tapi ya itu, tidak ada Asuka, tidak ada makanan enak, tidak ada lelucon dari rekan kerjaku. Satu-satunya akses internet yang kudapatkan hanyalah jaringan rahasia Hikari yang memberiku update-update mengenai berita terkini. Rasanya begitu kembali kerumahku di Tokyo, bagaikan masuk Surga rasanya.

Setelah itu, Asuka mencabut lubang kemaluannya dari batang kemaluanku, kemudian ia bangun dan berpakaian untuk mengurus semuanya sebelum aku berangkat. Mandi pagi, berpakaian rapi, dan sarapan. Ah, semuanya memang terasa seperti di Surga. Waktu di pedalaman Honshu, aku harus mandi di kali setiap hari, dengan tetap waspada akan adanya serangan binatang buas. Ketika pakaianku habis, aku harus membuat yang baru dari daun. Makan pun seadanya saja dan tidak bisa memilih rasanya. Dirumahku sekarang, semuanya betul-betul nikmat. Sepertinya Asuka pun menjaga rumah ini dengan baik. Menurutnya, sesekali ia pulang ke rumah ini untuk bebersih dan pengecekan.

Setelah selesai dengan kegiatan reguler pada pagi hari, aku segera mengemudikan kendaraanku menuju markas besar Hikari. Maksudku, BTMU. Sesampainya di kantor, aku langsung menuju ruang meeting. Ternyata, ketiga orang kepercayaanku sudah menungguku disana.

"Sanshou ga nai nagai jikan, eto? (Lama tidak berjumpa. Seolah-olah seperti itu ya?)" Kataku.

"Ya, begitulah." Kata Matsuyama.

"Syukurlah, aku khawatir selama enam bulan ini Bahasa Indonesia-mu menjadi tidak lancar." Kataku.

Secara penampilan, mereka tidak banyak berubah. Kagura tetap menjaga penampilannya agar tetap cantik, Ayumi tetap mempertahankan rambut pendeknya, Matsuyama pun tidak banyak berubah. Seolah-olah, waktu enam bulan itu berhenti dalam tubuh mereka.

"Sore de ha, jikan wo mida ni suru koto naku, hajimemashou. (Mari kita mulai tanpa membuang-buang waktu.)" Kataku.

Ayumi langsung mengeluarkan suatu benda bidang berbentuk kotak. Ketika ia menyalakannya, keyboard dan layar virtual langsung menyala diatas benda kotak itu.

"Sugoi, Ayumi. (Hebat sekali, Ayumi.)" Kata Kagura.

"Anata ha mada nani mo mite imasen. Demo, sore ha watashi ga ima hyouji shitai mono de ha arimasen. (Kamu belum melihat apapun, Kagura. Tapi, bukan ini yang mau kutunjukkan sekarang.)" Kata Ayumi.

Layar virtual dari "laptop baru" milik Ayumi itu menunjukkan gambar orang, seorang laki-laki bertubuh besar. Kemudian, Ayumi berdiri, dan memberi suatu tanda seperti melambaikan tangannya ke kanan terhadap layar itu, kemudian, layar itu membesar dengan sendirinya. Heh, pencapaian yang bagus Ayumi. Jadi, selama enam bulan ini, sepertinya kamu membuat benda-benda menarik yang bahkan belum pernah tersentuh oleh teknologi dunia.

"Lihat." Kata Ayumi, sambil memberi suatu tanda pada laptopnya.

Suatu video diputar dalam layar virtual itu. PHOENIX. Terlihat seorang laki-laki bertubuh besar, sepertinya berkebangsaan Cina. Sepertinya ia sedang berada dalam pertarungan melawan puluhan tentara bersenjata dari suatu negara yang tidak aku kenali. Belasan tentara sudah lumpuh. Laki-laki besar itu pun sudah luka parah, sepertinya ia tidak akan kuat lagi menghadapi puluhan tentara itu. Tapi tiba-tiba, dengan memokuskan pikirannya, seluruh lukanya sembuh dengan cepat. Kemudian, dia lanjut menghabisi tentara-tentara lainnya... terluka... menyembuhkan diri... kembali menyerang... Hingga akhirnya puluhan tentara bersenjata itu tumbang semua.

"Kagura, apakah itu mungkin?" Tanya Matsuyama.

"Entahlah, aku belum pernah melihat yang seperti itu." Kata Kagura.

Aku mengambil sebuah pisau, kemudian menyayat telapak tanganku sendiri, hingga telapak tanganku sekarang terluka cukup parah. Kemudian, aku memokuskan tenaga ki milikku, berusaha memadatkannya di sekitar luka sayatan di telapak tangan itu. Lama-kelamaan, tanganku pun sembuh, tapi masih menyisakan sedikit luka.

"Pemadatan tenaga ki untuk menyembuhkan luka." Kataku.

Diantara kami berempat, akulah yang paling memiliki banyak pengetahuan tentang tenaga ki.

"Oohh, jadi tenaga ki yang ada dipadatkan ya? Membuatku merinding, berapa banyak tenaga ki yang dimiliki oleh pria besar dari Cina itu?" Tanya Kagura.

"Apa maksudmu, sayang?" Tanya Matsuyama.

Sayang? Oh, selama enam bulan apakah mereka sekarang sudah menjalin hubungan yang resmi? Entahlah, bukan urusanku.

"Pemadatan tenaga ki itu menghabiskan tenaga ki dalam jumlah banyak. Tenaga ki yang dipadatkan masih belum bisa dikembalikan untuk beberapa waktu, karena harus memberi tenaga pada sel-sel yang terluka, sehingga otomatis tenaga ki milikmu akan berkurang. Untuk menyembuhkan luka sayatan Takeru-san saja mungkin bisa membuatmu berkeringat karena saking lelahnya. Bagaimana dengan yang dimiliki oleh pria besar dari Cina itu? Selain waktu penyembuhannya jauh lebih cepat dari Takeru-san, setelah menggunakan pemadatan tenaga ki untuk menyembuhkan luka yang tidak sedikit itu, ia langsung maju dan menghabisi para tentara itu. Normalnya untuk manusia biasa, dua kali saja melakukan pemadatan tenaga ki untuk menyembuhkan luka sebesar itu, bisa membuat pingsan. Yang bisa disimpulkan adalah, pria besar dari Cina itu memiliki persediaan tenaga ki yang sangat besar." Kata Kagura.

"Atau tidak terbatas." Kata Ayumi.

"Rasanya tidak mungkin, Ayumi." Kataku.

"Awalnya aku merasa begitu. Tapi lihatlah apa yang ada di video ini selanjutnya. Pencapaianku selama enam bulan ini, hampir tidak berarti jika dibandingkan dengan apa yang orang-orang dalam video ini lakukan." Kata Ayumi.

Setelah itu, tulisan PADFOOT muncul di video. Terlihat seorang wanita muda yang sepertinya berkebangsaan Rusia sedang berjalan diantara binatang buas pemakan daging. Ia berjalan dengan santainya, sampai kemudian membunuh binatang buas itu satu per satu dengan pisau yang ia bawa.

"Hmmm, apa yang hebat dari itu? Aku juga bisa melakukannya." Kata Matsuyama.

"Tidak, Matsuyama, ada yang lain, ada yang aneh." Kata Ayumi.

Ya, aku mengerti. Dalam sekejap aku langsung tahu.

"Hebat sekali. Menakjubkan." Kataku.

Mereka bertiga langsung melihat kearahku, seolah-olah menanyakan penjelasan.

"Binatang buas tidak memiliki akal budi. Mereka hanya memiliki naluri. Mereka mengandalkan penciuman, insting, dan penglihatan. Pertama, penciuman. Mereka tidak mencium adanya bau daging segar, terbukti dari mereka tidak bergeming sama sekali. Kedua, insting. Insting para binatang buas untuk merasakan pancaran tenaga ki itu setidaknya lima kali lipat dari manusia. Mereka tidak bergeming, berarti mereka tidak merasakan pancaran tenaga ki apapun. Ketiga, penglihatan. Hewan buas memang juga mengandalkan penglihatan mereka. Akan tetapi, aku belum mengerti mengapa para binatang buas itu bahkan seperti tidak melihat wanita itu." Kataku.

"Begitu ya? Memang menakjubkan." Kata Kagura.

"Apanya?" Tanya Matsuyama.

"Lihatlah, wanita itu membantai binatang buas itu, akan tetapi binatang buas itu seperti tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Mereka sibuk dengan merasakan rasa sakit yang mereka dapat, tapi anehnya mereka tidak berusaha membela diri dari wanita itu. Aku tahu bahwa ia memiliki kemampuan untuk tidak memancarkan tenaga ki miliknya sama sekali. Akan tetapi, tidak memancarkan tenaga ki selagi melakukan aktivitas besar seperti membunuh hewan, itu sangat menakjubkan." Kata Kagura.

Setelah itu, tulisan SYLPH muncul di video. Terlihat seseorang yang mengenakan jaket berwarna hitam dari pundak sampai mata kakinya. Wajahnya tidak terlihat karena ia mengenakan tudung berwarna hitam.

"Itu. Pakaian yang sama seperti orang yang di lobby hotel enam bulan lalu itu." Kata Kagura.

Oh, jadi mereka yang terlibat ketika enam bulan lalu ya? Kemudian, orang itu meninju suatu tembok. Setelah tinjunya menempel pada tembok itu, tembok itu langsung hancur berantakan.

"Biasa saja." Kata Kagura.

"Tembok itu terbuat dari besi baja dengan tebal sekitar dua puluh sentimeter." Kata Ayumi.

"Kita tidak bisa merasakan energi ki yang ia pancarkan lewat tinju itu. Akan tetapi, mari kita lihat dua fakta yang berhasil kudapatkan. Pertama, kecepatan tinju yang dilancarkan oleh orang itu, tidak melebihi kecepatan tinju Kagura yang dilancarkan dalam kondisi maksimum. Kedua, tinju itu menabrak tembok baja itu, lalu hancur beberapa detik kemudian." Kataku.

"Which means (Yang berarti...)" Kata Matsuyama dalam Bahasa Inggris.

"Ada sesuatu dalam pukulannya. Itu bukan pukulan biasa. Aku tidak tahu apa itu." Kataku.

Setelah itu, tulisan CHRONOS muncul di video. Terlihat seseorang yang mengenakan jaket berwarna hitam yang sama seperti SYLPH tadi. Dalam video, orang itu sedang duduk disuatu tempat yang sepertinya merupakan cabin pesawat. Setelah itu, orang itu berdiri, kemudian membuka pintu pesawat. Kemudian, ia menatap keluar dan terlihat banyak pesawat tempur yang mengikuti pesawat yang ia naiki. Hooo, hebat juga dia, mampu berpegangan dan dengan mudah mempertahankan posisinya disaat pesawat terbang tinggi dan terekspos dengan udara luar.

"Lihatlah, dari seluruh video ini, bagian ini adalah yang paling mengerikan." Kata Ayumi.

Tiba-tiba, sosok berjaket hitam itu diselimuti cahaya, dan cahaya itu langsung berpindah menuju salah satu pesawat tempur, dan menghancurkannya. Setelah menghancurkan salah satu pesawat, ia segera berpindah ke pesawat yang lain dan menghancurkannya. Terus seperti itu, sampai seluruh pesawat tempur yang mengikutinya hancur.

"Kalau yang ini, aku tidak bisa berkomentar apa-apa. Jujur saja, aku baru pertama kali melihatnya." Kataku.

Aku sebetulnya cukup merinding melihat hal itu. Aku sama sekali tidak kaget melihat Ayumi mengeluarkan "laptop baru" miliknya, aku mengantisipasi teknologi macam itu. Akan tetapi, kalau yang baru saja dilakukan oleh orang bernama CHRONOS itu, aku betul-betul tidak mengerti. Video itu pun selesai.

"Jadi, bagaimana? Adakah yang merasa bahwa latihan kita selama enam bulan menjadi sia-sia?" Tanya Ayumi.

Pertanyaan Ayumi betul-betul membuat kita semua terdiam. Memang harus jujur saja, aku tidak menyangka akan melihat orang-orang seperti itu. Kupikir orang-orang seperti itu hanya ada dalam film X-Men saja.

"Jadi, Takeru-san, aku harap ini bukan musuh kita yang sebenarnya?" Tanya Ayumi.

"Tergantung dimana kamu mendapatkan informasi ini." Kataku.

"Yah, jika Takeru-san bilang bahwa musuh sebenarnya itu bukan Kage, berarti kita tidak perlu melawan orang-orang seperti ini." Kata Ayumi.

Kami semua kaget mendengar pernyataannya.

"Ayumi... kamu..." Kata Kagura.

"Yap, aku sudah berhasil menerobos sistem keamanan Kage. Berkat seseorang yang berkenalan denganku di cafe sih. Dia mahasiswa pasca sarjana jurusan matematika di Tokyou Daigakkou." Kata Ayumi.

"Kamu masih berhubungan dengannya, Ayumi?" Tanyaku.

"Itu dia masalahnya, dia langsung menghilang setelah memberiku ide tentang bagaimana memodifikasi algoritma milikku. Namanya Ebai. Matsuyama, beritahu aku jika kamu menemukannya." Kata Ayumi.

"Temukan dia, sayang. Ayumi mau meminangnya." Kata Kagura.

Ayumi langsung meninju tangan kanan Kagura. Sementara, kami semua tertawa terbahak-bahak.

"Kage ya? Sepertinya selama ini kita terlalu meremehkan Kage. Tidak kusangka ternyata mereka sekuat itu." Kataku.

"Sepertinya kita harus memberi fokus lebih pada Kage. Akan tetapi, Yami juga harus diperhitungkan, Takeru-san. Menurut intel yang kudapat selama enam bulan ini, Yami pun juga bertambah kuat selama masa absen kita enam bulan ini." Kata Matsuyama.

"Tidak heran. Pengawasan terhadap mereka sangat minim karena kita berempat pergi." Kataku.

"Hmmm, sepertinya tidak juga, Takeru-san. Aktivitas mereka pun sangat minim selama enam bulan ini di dunia bawah. Akan tetapi, mereka pun juga memperkuat diri mereka sendiri dari dalam. Aku dengar kurayami no sankami juga melakukan latihan yang giat sejak pertarungan kita dengan mereka enam bulan lalu. Sampai sekarang, aku masih belum yakin bahwa kita bisa meringkus mereka sepenuhnya jika kita bertemu kembali seperti enam bulan lalu." Kata Matsuyama.

"Ternyata memang tidak ada yang berubah ya. Sama saja seperti enam bulan lalu, keseimbangan antara tiga kekuatan besar dalam dunia bawah tetap terjaga." Kataku.

"Baiklah, cukup pertemuan kita. Kembali ke pos masing-masing!" Kataku.

"Wakarimashita, Takeru-san. (Baik, Takeru-san.)" Kata mereka bertiga.
 
Terakhir diubah:
Scene 2

Asuka Kirishima



Takeru Yamamoto



Jirou Nakata



Houzuki Anegawa



Sasuke Sarutobi



Enam bulan sudah berlalu. Selama enam bulan ini, aku pergi ke Indonesia untuk berguru lebih lanjut kepada kakekku. Keluarga kami turun-temurun selalu mewarisi kepemimpinan Yami, terkecuali ayahku. Setelah enam bulan tepat berlalu, disinilah aku, dirumahku di Jepang, menunggu kepulangan suamiku tersayang. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan suamiku itu.

Setelah menunggu kira-kira dua jam lamanya, akhirnya Takeru pulang juga ke rumah. Didepan rumah, kami sempat bertukar ciuman. Aku betul-betul sudah kangen kepadanya. Enam bulan di Indonesia memang cukup menyenangkan. Akan tetapi, memang lebih menyenangkan jika bersama dengan Takeru. Aku langsung mengambil koper Takeru, dan meletakannya di sudut ruang tamu.

"Okaerinasai, Takeru. (Selamat datang kembali, sayang.)" Kataku.

"Tadaima, Asuka. (Aku pulang, sayang.)" Kata Takeru.

Kemudian, kami kembali saling berciuman bibir dengan mesra. Setelahnya, aku mempersilakan Takeru untuk mandi. Aku membukakan seluruh pakaiannya hingga ia telanjang, dan mengantarnya ke kamar mandi. Setelah itu, ia mandi.

Setelah sepuluh menit ia mandi, ia akhirnya keluar dari kamar mandi, dan segera berpakaian. Aku sudah berbaring di tempat tidur karena cukup lelah menunggunya. Kemudian, ia segera berbaring disebelahku. Tiba-tiba, aku merasakan benda kenyal yang melumat bibirku. Tidak hanya melumat bibirku, ada benda lain yang masuk ke dalam mulutku dan beradu dengan lidahku. Aku tengah tahu bahwa Takeru sedang mencumbui bibirku. Semula yang aku dikuasai oleh rasa lelah, gairahku menjadi bangkit setelah mendapatkan cumbuan yang lembut di bibir dan lidahku.

"Mmffhh... mfffhhh..."

Itulah suara-suara yang mulai kukeluarkan akibat cumbuan Takeru yang membuatku terangsang ini. Aku merasakan cumbuannya semakin hebat saja. Dulu, aku tidak merasakan rangsangan sehebat ini. Ataukah mungkin perasaanku saja karena sudah lama tidak bertemu dengan Takeru? Tidak, ia memang bertambah hebat sejak enam bulan ini.

"Takeruu... Setelah pulang dari Honshuu... Ciumanmu... makiin jagooo..." Kataku yang mulai mendesah.

"Ka.. kamuu jugaa... Asukaa..." Kata Takeru yang juga mulai mendesah.

Desahannya menyemburkan udara hangat ke dalam mulutku. Tentu saja aku makin terangsang mendapat semburan udara hangat didalam mulutku. Tangan Takeru mulai mengelus-elus pahaku dengan sangat lembut. Setiap sentuhan yang diberikan oleh tangan Takeru ke pahaku, kesadaranku semakin dibakar oleh birahi. Ciumanku di bibir dan lidah Takeru pun semakin liar. Napasku semakin memburu, sementara desahanku juga makin keras.

Setelah itu, aku merasakan ada yang meraba-raba buah dadaku. Ohh, ternyata tangan Takeru sudah mulai merambah ke buah dadaku. Tangan Takeru sudah meremas-remas buah dadaku dan juga memainkan puting susuku. Bibirnya pun mulai menciumi telinga dan leherku. Aku semakin melenguh mendapatkan kenikmatan yang Takeru berikan kepadaku. Karena sudah semakin tidak tahan, aku segera membuka kaos putihku. Aku melihat bahwa Takeru begitu terkesima melihat buah dadaku. Aku merasa sangat bangga bisa membuat Takeru seperti ini.

Kini, Takeru mulai menjilati dan melumat puting susuku, sementara tangan satunya lagi masih terus meremas-remas buah dadaku. Aku betul-betul cuma bisa menggeliat-geliat mendapatkan perlakuan darinya itu. Tak kuasa menahan nikmat yang menderaku, aku mulai memasukkan tanganku kedalam celana pendek yang ia kenakan. Aku telah mendapatkan batang kemaluan Takeru yang sudah menegang dengan sempurna. Aku mulai memainkan batang kemaluannya. Takeru pun sepertinya sangat menikmati itu. Merasakan batang kemaluannya yang begitu tegang, aku tidak bisa membayangkan ketika batang kemaluan ini memasuki lubang kemaluanku, padahal sebelumnya sudah sering hehehe.

Kemudian, Takeru berdiri dan melepaskan seluruh pakaiannya. Kini ia betul-betul telanjang. Aku betul-betul merindukan pemandangan ini selama enam bulan. Ia tersenyum penuh arti kepadaku. Aku segera menangkap maksudnya, kemudian aku ikut membuka seluruh pakaianku, sehingga kini kami berdua sama-sama telanjang.

Tanpa membuang waktu, Takeru menindih tubuhku dan mencium bibirku dengan lembut. Aku pun balas mencium bibirnya dengan lembut. Gairahku betul-betul semakin membakar diriku ketika tubuh Takeru dan tubuhku saling bersentuhan. Kehangatan ini sudah lama tidak aku rasakan.

"Aishiteiru yo, Asuka. (Aku mencintaimu, sayang.)" Kata Takeru.

"Aishiteiru mo, Takeru. (Aku juga mencintaimu, sayang.)" Kataku.

Bermenit-menit, kami terus berciuman. Lama-kelamaan, ciuman kami berubah menjadi ciuman yang liar. Napas kami pun semakin memburu. Kemudian, Takeru mulai memposisikan batang kemaluannya untuk menembus lubang kemaluanku. Aku pun menyambutnya dengan membuka pahaku lebar-lebar. Seketika saat itu juga, Takeru langsung mendorong pantatnya sehingga batang kemaluannya sudah menancap dengan sempurna di lubang kemaluanku. Kami berdua sama-sama menikmati proses itu dengan membuka mulut kami dan mengeluarkan desahan. Betul-betul nikmat sekali rasanya. Sangat terasa sekali bagaimana batang kemaluan Takeru itu menggesek rongga dalam lubang kemaluanku.

Takeru terus memompa selangkanganku, sehingga gesekan-gesekan batang kemaluan Takeru semakin terasa. Tubuhku betul-betul tersentak-sentak dibuatnya. Sementara kedua tanganku memeluk tubuhnya dengan erat.

"Ooohh... Teruusss Takeerruu... Aku nggaakk kuaaattt...." Desahku tidak karuan.

Makin lama, genjotan Takeru diselangkanganku makin cepat. Aku betul-betul merasakan nikmat yang luar biasa. Seluruh kombinasi genjotan di selangkanganku, ciuman di bibirku, serta peluh keringat tubuhnya yang menyatu dengan tubuhku betul-betul membuatku hampir mencapai kenikmatan puncak. Aku menyadari bahwa sebentar lagi, pertahananku akan jebol akibat genjotan hebat diselangkanganku ini.

"Ooohhh.. Akuu mauu keluaarr Takeeruuu..." Erangku.

Tahu aku mau keluar, Takeru segera menghentikan genjotannya yang cepat. Ia memasukkan batang kemaluannya sampai sedalam-dalamnya ke lubang kemaluanku. Setelah masuk sampai dalam, ia menggerak-gerakkan pantatnya, sehingga batang kemaluannya kini berputar-putar dan menggesek-gesek dasar lubang kemaluanku. Aku betul-betul dibuat seperti kesetanan karena kenikmatan yang kudapatkan ini.

"Jangan ditahan-tahan Asukaa, keluarkan semuanya..." Kata suamiku sambil mengecup keningku.

Mendapat aba-aba positif darinya, aku segera melonggarkan seluruh pertahanannya, sehingga aku betul-betul mendapatkan kenikmatan puncak.

"Oooohhhh... Akuuu keluaarrr sayaaannggg..." Erang Asuka.

Aku merasakan otot-otot lubang kemaluanku yang berkontraksi, disertai juga dengan kenikmatan disetiap kontraksinya. Tubuhku betul-betul mengejang akibat kenikmatan puncak ini. Aku pun juga merasakan bahwa lubang kemaluanku tengah menyemburkan cairan kewanitaanku. Betul-betul tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata kenikmatan yang kudapatkan sekarang ini. Tidak lama kemudian, tubuhku melemas dengan sendirinya.

Takeru masih memeluk tubuhku dengan erat. Ia menghentikan gerakan pantatnya. Sementara, bibirnya masih aktif menciumi pipi, bibir, dan buah dadaku. Lho, aku baru menyadari bahwa ia belum keluar. Biasanya ketika aku keluar, dia juga ikut keluar.

"Lho, biasanya sudah keluar?" Kataku sambil tersenyum.

"Jangan samakan aku dengan enam bulan lalu." Balas Takeru juga sambil tersenyum.

Ah, betul-betul hebat suamiku ini. Perlakuannya padaku membuat gairahku bangkit kembali. Akan tetapi, kali ini aku lebih fokus kepada memuaskan suamiku, walaupun nanti mungkin bisa berubah lagi hehehe.

"Gantia, Takeru. Sekarang aku diatas." Kataku.

Takeru segera mencabut batang kemaluannya dari lubang kemaluanku. Aku mulai bangun dan merangkak diatas tubuh Takeru. Kemudian, aku meraih batang kemaluan suamiku yang masih mengacung dengan sempurna itu, dan langsung kuarahkan untuk masuk kedalam lubang kemaluanku. Ketika batang kemaluannya sudah berada diatas lubang kemaluanku, aku tinggal mendorong pantatku kebelakang, sehingga lubang kemaluanku sudah melahap batang kemaluannya. Oogghh, lagi-lagi gesekan yang betul-betul nikmat itu lagi yang kurasakan.

Dengan posisi diatas Takeru, Aku memutar-mutar pantatku. Kiri... kanan... maju... mundur... Aku menumpukan kedua tanganku pada pundak Takeru, sementara aku menciumi bibir Takeru dengan liar.

"Ayoohh Assukkaa... pompaa teruusss..." Erang Takeru.

Melihat Takeru yang begitu merasakan kenikmatan, aku tidak kuasa untuk bertindak semakin liar. Aku mulai menegakkan badanku, sehingga kini aku terduduk diatasnya. Aku terus memompa pantatnya naik turun. Aku juga menggerak-gerakkan otot pinggulku, sehingga memberikan sensasi yang lebih ke batang kemaluan Takeru, sekaligus juga membuat kedua buah dadaku berjuntai naik dan turun.

"Assukaaa... tubuhmu seksiii sekaliiii..." Erang Takeru.

Pujian suamiku atas diriku ini membuatku semakin terbang melayang-layang. Aku pun semakin kesetanan dan memompa batang kemaluan Takeru dengan keras. Takeru hanya bisa merem melek karena mendapatkan kenikmatan yang kuberikan ini. Selang sepuluh menit kemudian, Aku kembali menindihkan tubuhku diatas tubuhnya. Aku memainkan pantatku semakin keras. Ciumanku dibibirnya semakin liar. Kedua tanganku memeluk lehernya dengan sangat erat. Gesekan-gesekan rongga dalam lubang kemaluanku betul-betul semakin terasa. Aku pun sudah akan orgasme lagi.

"Takeeruuu... Akuu mauu keluaaar laggiii...." Erangku.

Takeru memeluk tubuhku dengan erat. Sementara, bibirnya terus membalas ciumanku.

"Ayoohh... kitaa keluaar bareenggg.. Assukkaaa.." Erang Takeru.

Melihat Takeru yang hampir keluar, aku semakin kencang memompa pantatku ke batang kemaluannya. Alhasil, aku segera mendapatkan orgasmeku yang kedua. Beberapa detik setelah aku mulai mendapatkan orgasmeku, aku merasakan batang kemaluan Takeru mulai menyemprotkan cairan kenikmatannya. Croott... croottt.. croott... crooottt.. crooottt... Aku merasakan cairan kenikmatan milik Takeru yang hangat segera memenuhi lubang kemaluanku. Aku sudah lama tidak merasakan cairan kenikmatan yang begitu hangat ini. Orgasme yang kerasakan menjadi lengkap akibat cairan kenikmatan hangat milik Takeru ini.

Cukup lama kami mendesah-desah akibat orgasme yang kami dapatkan ini. Setelah sekian lama kami mendesah, akhirnya aku tidak kuat mendesah lagi saking besarnya kenikmatan yang kurasakan ini. Tubuhku pun mulai terkulai lemas diatas tubuh Takeru.

"Aku kangen, Takeru." Kataku.

"Enam bulan tanpa kamu di pedalaman Pulau Honshu memang menyengsarakan." Kata Takeru.

Memangnya kamu doang yang sengsara? Enam bulan di Indonesia tanpa dirimu juga sengsara, tahu. Aku segera merebahkan kepalaku di dadanya. Setelah beberapa menit lamanya, aku mencabut lubang kemaluanku dari batang kemaluannya. Setelah mengatur napasku, aku segera bangun pagi dan berpakaian untuk mengurus rumah dan mempersiapkan hal-hal yang Takeru perlukan. Ia mengatakan bahwa ia harus masuk ke kantor hari ini karena ada hal yang sangat penting.

Tidak lama kemudian, Takeru pun pergi menggunakan mobilnya. Sekarang, rumahku kosong. Kalau dulu, biasanya aku akan meneriakkan nama Jirou dan Houzuki. Akan tetapi, hari ini aku memilih untuk merapikan rumahku sendiri. Biasanya sebulan sekali aku pulang kembali ke Jepang untuk mengunjungi ayah dan ibuku. Tidak lupa juga, aku ke rumah ini untuk memastikan semuanya baik-baik saja sekaligus membersihkannya. Oleh karena itu, aku merasa bahwa membersihkan rumah dan mengurusnya sudah menjadi bagian dari hidupku. Ya, rumah kenangan indah tempatku dan Takeru menghabiskan waktu indah bersama.

Aku terlebih dulu menyalakan televisi untuk mendengarkan berita-berita yang terjadi. Setelah menyalakan televisi, aku mulai membersihkan meja makan tempatku dan Takeru tadi sarapan, kemudian dapur, menyapu lantai, dan terakhir mengepel lantai. Sudah satu setengah jam berlalu sejak Takeru berangkat kerja. Inilah saatnya.

"JIRRROUUUU! HOUZZZUKKIIII!" Teriakku.

Mereka berdua langsung keluar dari tempat persembunyian mereka. Jirou muncul balik plafon diatasku, sementara Houzuki muncul dari dalam dapur.

"Houzuki, aku tidak merasakan kehadiranmu pada saat aku membersihkan dapur tadi. Rupanya selama enam bulan ini kamu telah berkembang pesat." Kataku.

"Terima kasih, Asuka-san." Kata Houzuki.

"Aku lihat rumah sudah dibersihkan. Ada angin apa, Asuka-san?" Tanya Jirou.

"ADA ANGIN APA KATAMUU! MENURUTMU AKU TERLALU MALAS UNTUK MEMBERSIHKAN RUMAH SENDIRI, HAAHH??!" Teriakku.

"Bukan begitu maksud saya, Asuka-san. Tapi, biasanya selalu seperti itu." Kata Jirou.

"APA MAKSUDMU HAH? PERTAMA NGOMONG BUKAN BEGITU. KEDUA NGOMONG BIASANYA SELALU SEPERTI ITU!" Teriakku.

Jirou dan Houzuki hanya tersenyum. Sialan, mereka berdua sudah mulai berani ya. Tapi yah tidak apa-apa deh. Aku memang selalu menganggap mereka berdua, Sasuke, dan Sayama seperti anakku sendiri, meskipun terkesan aneh karena Jirou lebih tua dariku.

"Oke! Kita pergi sekarang! Aku sudah kangen dengan para bedebah di markas!" Kataku.

Aku hendak berjalan keluar rumah, sampai akhirnya Jirou menghentikanku. Jirou menunjuk plafon tempat tadi dia muncul, kemudian mereka berdua memanjat keatas. Aku masih bingung dengan apa yang mereka maksud.

"Jalur aman. Selama enam bulan ini, sepertinya Hikari cukup memperluas daerah kekuasaan. Aku tidak mengerti, namun sepertinya ini ulah si dokudan." Kata Jirou.

Matsuyama Edo si dokudan, bedebah mata keranjang dari Hikari. Aku cukup benci dengan orang mata keranjang, membuatku ingin memotong batang kemaluannya. Aku mengikuti mereka naik ke plafon, menelusuri plafon, dan keluar dari genteng. Aku mengikuti mereka terus, sampai akhirnya sampai ke markas. Ah, tempat yang sangat kurindukan. Hampir tidak ada yang berubah disini. Para anak buahku yang bedebah itu langsung senang begitu melihat aku sudah datang.

"Yo minna-san, genki desukaa? (Hei semuanya, baik-baik sajakah?)" Kataku.

"HAI, ASUKA-SAN. WATASHITACHI HA GENKI DESU. HISASHIBURI DESU. (IYA, ASUKA-SAN. KITA BAIK-BAIK SAJA. LAMA TIDAK BERJUMPA.)" Kata semua orang dengan serempak.

"Yoshii! Shinu koto wo anata no subete wo junbi shimasu! (Bagus! Bersiaplah untuk mati, kalian semua!)" Kataku.

"HAAII! ASUKA-SAN! (IYAA! ASUKA-SAN!)" Kata semuanya.

"Sayama, Ran, dou? (Sayama, Ran, bagaimana?)" Tanyaku.

"Subete ga seigyoka ni arimasu. Wareware ha chuugoku kara ooku no genryou no kyoukyuu wo eru tame ni kanri shimasu. (Semuanya baik-baik saja. Bahkan, kita berhasil mendapatkan supplier bahan-bahan mentah dari Cina.)" Kata Ran.

Ran adalah teman Houzuki. Dulu, ia dan Houzuki sama-sama terjebak dalam produksi budak seks, dan mereka hampir saja jadi korban. Saat aku menolong mereka dulu, mereka semua langsung bergabung dengan kami. Selama enam bulan pada saat diriku dan kurayami no sankami tidak beroperasi di Yami, kepemimpinan kuserahkan sementara kepada Ran, sedangkan untuk proses operasional dan penelitian kuserahkan pada Sayama.

"Mite, Asuka-san. (Lihat, Asuka-san.)" Kata Sayama.

Sayama mengeluarkan suatu alat yang terdiri dari kepingan logam bundar kecil berwarna biru, dan juga kepingan logam bundar kecil berwarna perak. Ia menempelkan kepingan bundar berwarna biru itu pada suatu pipa, sedangkan kepingan bundar kecil berwarna perak itu pada telapak tangan kirinya. Kemudian, ia melakukan suatu gestur dengan tangannya, dan kemudian pipa itu langsung tertarik ke tangannya.

"Kore ha... sekai no gijutsusha no... (Ini... Milik si teknisi dunia itu...)" Kata Houzuki.

"Dai kouzan ga sugurete imasu. Sekai no gijutsusha ni jishaku ha kinzoku no subete wo shutoku shimasu. Kouzan ha tokutei no mono wo hipparimasu. (Tidak, milikku lebih hebat. Magnet milik si teknisi dunia itu menarik semua bahan besi. Punyaku hanya menarik benda tertentu saja.)" Kata Sayama.

"Sou desu ka. Anata no busou kaijo sa rete shinpai suru hitsuyou ha arimasen. (Begitu ya. Kamu tidak perlu khawatir jika senjatamu terpisah dari tanganmu.)" Kataku.

"Sou desu. Asuka-san ha totemo tensai desu. (Betul sekali. Asuka-san betul-betul pintar.)" Kata Sayama.

"Oseji ha watashi no ha kara anata no kubi wo hozon shimasen. (Pujian tidak akan menyelamatkan lehermu dari pedangku.)" Kataku.

"Houzuki, Jirou. Balik ke pos kalian! Tunggu perintahku lebih lanjut!" Kataku.

Kemudian, aku masuk ke ruanganku. Di dalam ruanganku, aku segera duduk di meja kerjaku, kemudian mengangkat kakiku ke meja.

"Sasuke." Kataku.

"Asuka-san." Kata Sasuke tiba-tiba muncul di ruangan ini.

Hooo, Sasuke betul-betul melatih dirinya selama enam bulan ini. Aku bisa melihat aura ki berwarna hitam kemerahan yang khas miliknya itu semakin membara. Dia betul-betul lebih kuat dari enam bulan lalu. Kira-kira perkembangan Sasuke ini sama dengan Jirou dan Houzuki.

"Terima kasih. Pekerjaanmu betul-betul bagus. Orang bernama Saiyuna Wijaya itu datang ke tempatku sesuai dengan instruksimu." Kataku.

"Kutebak, dia memberimu informasi tentang Kage." Kata Sasuke.

"Tajam sekali pikiranmu, Sasuke. Sepertinya aku tidak bisa lengah sedikitpun. Untunglah kamu bukan musuhku." Kataku.

Sasuke tidak berkata apa-apa. Ia hanya diam saja mendengarkanku.

"Selama enam bulan ini, bukan hanya kita, tetapi Kage pun juga bertambah kuat. Selama kita absen, Frontier Echelon Guards dari Kage terus beraksi. Bahkan menurut Yuna, beberapa dari mereka muncul ke dunia atas." Kataku.

"Dunia atas? Organisasi paling misterius di dunia bawah, menampakkan dirinya ke dunia atas? Aku sendiri tidak bisa menduga motif mereka." Kata Sasuke.

"Ya, aku sendiri juga tidak tahu. Ketika aku bertanya pada Yuna, ia tidak menjawabnya." Kataku.

"Apakah dia tidak tahu... atau dia menyembunyikan sesuatu?" Tanya Sasuke.

"Entahlah." Kataku.

Kami berdua sama-sama terdiam. Kemudian, Sasuke berdiri, dan sepertinya hendak pergi.

"Sasuke. Sebelum kau pergi, aku ada pertanyaan untukmu." Kataku.

"Asuka-san." Kata Sasuke.

"Pernahkah kamu mendengar organisasi bernama Myth?" Tanyaku.

Sasuke tidak menjawab. Tubuhnya tidak memberikan reaksi apapun. Akan tetapi, mataku yang bisa melihat bentuk energi dengan jelas, aku bisa melihat bahwa aura ki miliknya sempat bergidik untuk beberapa milidetik. Rupanya, dia memang tahu sesuatu.

"Organisasi yang sangat misterius dan diragukan akan keberadaannya. Bahkan dalam dunia bawah sekalipun, organisasi ini hanya dianggap sebagai mitos belaka. Mereka memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berbagai bidang. Menurut informasi yang kudengar, merekalah yang mengendalikan semua kehidupan ekonomi, politik, dan kemajuan peradaban manusia dari balik layar." Kata Sasuke.

"Kamu pernah bertarung dengan salah satu anggota mereka, bukan?" Tanyaku.

Sasuke hanya berdiam diri.

"Jika kamu tahu sampai sejauh itu, berarti kamu pernah terlibat dengan mereka. Entah itu hubungan baik, atau hubungan buruk. Jika itu hubungan baik, tidak mungkin kamu menyebarkan informasi mengenai organisasi rahasia itu kepadaku, walaupun informasi itu sangat tidak berarti." Kataku.

"Asuka-san... Anda..." Kata Sasuke.

"Ya, aku tahu tentang mereka. Dari sumber informasi lain yang sangat kredibel." Kataku.

"Aku pernah bertarung dengan salah satu dari mereka, dan hampir mati." Kata Sasuke.

"Hooo, apakah mereka kuat?" Tanyaku.

"Tidak hanya kuat, tapi seolah-olah mereka memiliki pengetahuan yang lebih maju dibandingkan dengan kita. Pengetahuan itulah yang mereka gunakan sebagai senjata mereka." Kata Sasuke.

"Ah, pengentahuan dari Missing History ya maksudmu?" Tanyaku.

"Aku tidak yakin." Kata Sasuke.

"Sasuke, apakah anggota yang pernah bertarung denganmu itu... mengenakan jaket hitam dari pundak sampai ke mata kaki, serta tudung hitam?" Tanyaku.

Sasuke diam sebentar, kemudian ia mengangguk.

"Baik, Sasuke. Kamu boleh pergi." Kataku.

"Dan satu hal lagi Sasuke, bersiaplah. Tahun ini dan tahun depan akan sangat merepotkan." Kataku.

Sasuke memahami maksudku. Ia menganggukkan kepalanya, kemudian ia hilang dari ruangan ini.

BERSAMBUNG KE EPISODE-2
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd